Anda di halaman 1dari 2

Karya Seni Tari Tradisional

 Pengertian seni tari secara umum adalah suatu gerakan secara berirama senada dengan
alunan musik, dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk mengekpresikan perasaan,
maksud, dan pikiran serta menyampaikan pesan tersebut melalui seseorang maupun
kelompok.
 Bunyi yang disebut musik untuk pengiring tari, gunanya mengatur gerakan penari dan
memperkuat tujuan yang ingin disampaikan.
 Gerakan tari berbeda jauh dari gerakan sehari-hari seperti berjalan, berlari atau bersenam.

o Pengertian Tari Tradisional


Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun-temurun di
suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan
falsafah, budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga
dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di
negeri ini, di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas.
Meskipun demikian, sejatinya setiap perbedaan antardaerah tersebut adalah milik kita
juga. Seperti dalam pendapat Alwi (2003, hlm. 103) yang menyebutkan bahwa kesenian
tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur
keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama (Alwi, 2003 : 1038).
Definisi tari tradisional di atas diperkuat oleh pendapat Sekarningsih & Rohayani (2006,
hlm. 5) yang mengungkapkan bahwa seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan
dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki
hubungan ritual atau adat istiadat.
Kemudian, Hidayat (2005, hlm. 14) berpendapat bahwa tari tradisi ialah tarian yang
dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang
bersifat turun temurun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang
dari masake masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah , adat, atau
etnik tertentu sehingga memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke
generasi.
o Ciri - ciri Tari Tradisional

1. Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti.


2. Diiringi oleh musik tradisional khas daerah setempat.
3. Mengenakan kostum pakaian tradisional khas daerah setempat.
4. Diajarkan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut ke mulut secara langsung dari
generasi lama ke generasi penerusnya.
5. Mengandung filosofi yang berasal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
6. Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk untuk kepentingan upacara adat atau kegiatan
lokal lainnya.
7. Terkadang memiliki syarat khusus berupa waktu, tempat, dan bahkan hanya beberapa
orang terpilih saja yang diperbolehkan membawakannya.

o Fungsi Tari Tradisional


Secara umum, Hidayat berpendapat bahwa keberadaan tari tradisional memiliki nilai dan
hasil guna yang memberi manfaat pada masyarakat khususnya dalam kehidupan sosial.
Sementara itu, Sedyawati mengemukakan bahwa fungsi tari tradisional sangat beragam dan
bersifat mistik. Contohnya: sebagai pemanggil kekuatan supranatural (ghaib) hingga
pemujaan arwah nenek moyang, dan sebagai perlengkapan upacara. Menurut Soedarsono,
fungsi tari tradisional meliputi berbagai sarana untuk upacara adat tergantung dari kebudayaan
masing-masing daerah yang memegang tradisi. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:

1. Upacara Ritual, dalam fungsi ini tari harus memenuhi kaidah yang telah turun-temurun
dijaga menjadi tradisi. Biasanya diselenggarakan pada saat tertentu dan dilakukan oleh
orang-orang tertentu pula. Terkadang tari upacara ritual juga harus menyajikan sesaji di
tempat-tempat tertentu.
2. Upacara penobatan Raja atau Kepala Adat seperti pada Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa
Tengah.
3. Upacara kematian seperti pada Tari Mapeliang dari Sulawesi.
4. Upacara untuk membangun rumah seperti pada tari Seru Kju No Gawi di daerah Timor.

Anda mungkin juga menyukai