SPT TAHUNAN TAHUN PAJAK

FORMULIR
1771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM SPT PEMBETULAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI KE-…

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

IDENTITAS

JENIS USAHA : KLU :

NO. TELEPON : - NO. FAKS : -

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

NEGARA DOMISILI KANTOR PUSAT (khusus BUT) :

PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN TIDAK DIAUDIT

NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NAMA AKUNTAN PUBLIK :

N P W P AKUNTAN PUBLIK :

NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK :

N P W P KANTOR KONSULTAN PAJAK :

NAMA KONSULTAN PAJAK :

NPWP KONSULTAN PAJAK :

*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL
1
A. PENGHASILAN

(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) …………………

KENA PAJAK

2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL

2
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) ………………………

3
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..………………………

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT)

a. Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 ………….

B. PPh TERUTANG

b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……………………. 4

c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)
(Lihat Buku Petunjuk)

5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI

5
(PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU

6
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..………………………………….

7
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri

8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI

8a
(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 6) ……….……

b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI

8b
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ………

8c
C. KREDIT PAJAK

c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….……………………

9. a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI

(6 – 7 – 8c)…. 9
b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT

10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI

10a
a. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………………..……………………

10b
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..………

10c
c. JUMLAH (10a + 10b) …….……………………...………………
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR

11. a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps. 29)

(9 – 10c)….. 11
b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps. 28A)

12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………

13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN

a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK

Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak
Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)
yang Memenuhi Persyaratan Tertentu:

F.1.1.32.14
 Formulir 1771 Halaman 2
RUPIAH
(1) (2) (3)

14. a. PENGHASILAN YANG MENJADI DASAR

14a
PENGHITUNGAN ANGSURAN ………..………………………
E. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN BERJALAN

b. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL:

14b
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 9) .………...

14c
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………

d. PPh YANG TERUTANG

14d
(Tarif PPh dari Bagian B Nomor 4 X 14c)

e. KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALU ATAS

PENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA 14a
14e
YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN …..……

14f
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………

14g
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………
PENGHASILAN BUKAN
F. PPh FINAL DAN

15 a. PPh FINAL :
OBJEK PAJAK

15a
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…

b. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK :

PENGHASILAN BRUTO
15b
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian B Kolom 3) …..……..…..

16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
HUBUNGAN ISTIMEWA
TRANSAKSI DALAM

(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
G. PERNYATAAN

b. Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven
Country

17 SELAIN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1771-I, 1771-II, 1771-III, 1771-IV, 1771-V, DAN 1771-VI

BERSAMA INI DILAMPIRKAN PULA :
a. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
b. LAPORAN KEUANGAN
c. TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6/ 8A-7/ 8A-8)*

d. DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
H. LAMPIRAN

g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT USAHA
m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP
terdekat.
PERNYATAAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

a. WAJIB PAJAK b. KUASA c. …………………………………, d.

(Tempat) tgl bln thn

TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN :

NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e.

NPWP : f.

F.1.1.32.14
 LAMPIRAN - I
FORMULIR
1771 - I

TAHUN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL

2 0 1 9
NPWP :
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
1a
a. PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...………… Ø

1b
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...… Ø

1c
c. BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....……… Ø

1d
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...…………. Ø

1e
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...… Ø

1f
f. BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....… Ø

1g
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....…… Ø

1h
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………. Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...………… Ø

3
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø

4. PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL

4
DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK ..…………...………….....…………...………
Ø

5. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF :

a. BIAYA YANG DIBEBANKAN / DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN
5a
PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA. ..…………...…………..... Ø

5b
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………… Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...…………..

d. JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YANG DIBAYARKAN KEPADA

PEMEGANG SAHAM / PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5d
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN ..…………...………….....…………...…… Ø

5e
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...… Ø

5f
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....……… Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...… Ø

5h
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....……… Ø

5i
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL . Ø

5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..…… Ø

5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….... Ø

5l
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....………….. Ø

5m
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...…………............ Ø

6. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF :

6a
a. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI BAWAH PENYUSUTAN FISKAL . Ø

6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..…… Ø

6c
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..……………… Ø

6d
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....………… Ø

6e
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...…………..... Ø

7. FASILITAS PENANAMAN MODAL BERUPA PENGURANGAN PENGHASILAN NETO

7b
TAHUN KE - 7a (Diisi dari Lampiran Khusus 4A Angka 5b) ..…………. Ø

8. PENGHASILAN NETO FISKAL (3 - 4 + 5m - 6e - 7b) ..…………...………….....… 8

CATATAN : Pindahkan jumlah Angka 8 ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.

D.1.1.32.31
 LAMPIRAN - II
1771 - II

TAHUN PAJAK
FORMULIR

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
2 0 1 9
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERINCIAN HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA USAHA LAINNYA DAN BIAYA DARI LUAR USAHA SECARA KOMERSIAL
IDENTITAS

NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

HARGA POKOK PENJUALAN BIAYA USAHA LAINNYA BIAYA DARI LUAR USAHA JUMLAH
NO. PERINCIAN
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3) + (4) + (5)

1. PEMBELIAN BAHAN/BARANG DAGANGAN

2. GAJI, UPAH, BONUS, GRATIFIKASI,

HONORARIUM, THR, DSB

3. BIAYA TRANSPORTASI

4. BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

5. BIAYA SEWA

6. BIAYA BUNGA PINJAMAN

7. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN JASA

8. BIAYA PIUTANG TAK TERTAGIH

9. BIAYA ROYALTI

10. BIAYA PEMASARAN/PROMOSI

11. BIAYA LAINNYA

12. PERSEDIAAN AWAL

13. PERSEDIAAN AKHIR (-/-)

14 JUMLAH 1 S.D. 12 DIKURANGI 13

Catatan :
• Nomor 1 untuk Perusahaan Dagang diisi pembelian barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang jadi.
• Nomor 7 termasuk management fee, technical assistance fee, dan jasa lainnya
• Nomor 11 diisi dengan total biaya yang tidak tertampung dalam perincian 1 s.d. 10.
• Nomor 12 dan 13 untuk perusahaan dagang diisi total persediaan awal dan akhir barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi total persediaan
awal/akhir bahan baku/bahan penolong ditambah barang setengah jadi ditambah barang jadi.

D.1.1.32.54
 LAMPIRAN - III
1771 - III

TAHUN PAJAK
FORMULIR
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
2 0 1 9
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KREDIT PAJAK DALAM NEGERI
IDENTITAS

NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

PEMOTONG/ PRMUNGUT PAJAK OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN/SSP/SSPCP
NO. JENIS PENGHASILAN / YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
NAMA NPWP (Rupiah) NOMOR TANGGAL
TRANSAKSI (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

JUMLAH JML

Catatan :
• Diisi dengan rincian per Bukti Pemotongan / Pemungutan Pajak.
• Pindahkan hasil penjumlahan PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kolom (6) ke Formulir 1771 Huruf C Angka 8.a.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-III

D.1.1.32.32
 LAMPIRAN - IV
1771 - IV
FORMULIR

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
2 0 1 9
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP :
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : PPh FINAL

DASAR PENGENAAN PAJAK TARIF PPh TERUTANG
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. BUNGA DEPOSITO / TABUNGAN,

DAN DISKONTO SBI / SBN

2. BUNGA / DISKONTO OBLIGASI

3. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM

YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK

4. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM

MILIK PERUSAHAAN MODAL VENTURA

5. PENGHASILAN USAHA PENYALUR / DEALER /

AGEN PRODUK BBM

6. PENGHASILAN PENGALIHAN HAK ATAS

TANAH / BANGUNAN

7. PENGHASILAN PERSEWAAN ATAS

TANAH / BANGUNAN
IMBALAN JASA KONSTRUKSI :
a. PELAKSANA KONSTRUKSI

8. b. PERENCANA KONSTRUKSI

c. PENGAWAS KONSTRUKSI

9. PERWAKILAN DAGANG ASING

10. PELAYARAN / PENERBANGAN ASING

11. PELAYARAN DALAM NEGERI

12. PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP

13. TRANSAKSI DERIVATIF YANG

DIPERDAGANGKAN DI BURSA

14.
……………………………………………………………

JUMLAH BAGIAN A JBA

Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir a

BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

PENGHASILAN BRUTO
NO JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1. BANTUAN / SUMBANGAN

2. HIBAH

3. DIVIDEN / BAGIAN LABA DARI PENYERTAAN MODAL

PADA BADAN USAHA DI INDONESIA (Pasal 4 Ayat (3) Huruf f UU PPh)

4. IURAN DAN PENGHASILAN TERTENTU YANG DITERIMA DANA PENSIUN

BAGIAN LABA YANG DITERIMA PERUSAHAAN MODAL VENTURA

5.
DARI BADAN PASANGAN USAHA

SISA LEBIH YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH BADAN ATAU LEMBAGA

NIRLABA YANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN/ATAU
BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, YANG TELAH TERDAFTAR
6.
PADA INSTANSI YANG MEMBIDANGINYA, YANG DITANAMKAN KEMBALI
DALAM BENTUK SARANA DAN PRASARANA KEGIATAN PENDIDIKAN DAN/
ATAU PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Pasal 4 Ayat (3) Huruf m UU PPh)

7.
…………………………………………………….…………

JUMLAH BAGIAN B JBB

Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir b

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-IV
D.1.1.32.34
 LAMPIRAN - V
FORMULIR 1771 - V

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PEMEGANG SAHAM/PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN 2 0 1 9
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS

NPWP :
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
JUMLAH MODAL DISETOR DIVIDEN
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) % (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

JUMLAH BAGIAN A JBA 100%

BAGIAN B : DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS

NO NAMA ALAMAT NPWP JABATAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-V
D.1.1.32.35
 LAMPIRAN - VI
1771 - VI

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
FORMULIR

KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI 2 0 1 9

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
• DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI

NPWP :
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAGIAN A : DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI

JUMLAH PENYERTAAN MODAL
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

JUMLAH BAGIAN A JBA

BAGIAN B : DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI

JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPWP TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.

BAGIAN C : DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI

JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPWP TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-VI

D.1.1.32.36
Sebelum melakukan koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial karena ada biaya yang belum ada
yaitu biaya penyusutan , maka kita hitung dulu Berapa besarnya Biaya {Penyusutan menurut Komersia
tidak 2 kali hitung maka kita juga langsung menghitung Biaya Penyusutan menurut Fiskal.

BIAYA PENYUSUTAN MENURUT KOMERSIAL

a. Handphone 9 unit (harga perolehan = 9 unit x 15.000.000)

KArena dibeli 5 juni 2018 umur 4 tahun berarti akan habis umur ditahun 2023. Soal kita adalah tahun 202
penyusutannya 5 bulan (karena di tahun penyusutan mulai bulan Juni 2018 = 7 bulan)

Penyusutan Garis Lurus / tahun = (H.Perolehan – Nilai Sisa) : Umur

harga perolehan = 9 unit x 15.000.000
Penyusutan per tahun = (135 juta - 0 ) : 5 tahun = 27 juta / tahun
Biaya Penyusutan tahun 2022= 27.000.000

b. Kendaraan Operasional = 6 unit (Harga Perolehan = 6 unit x 360.000.00 = 2.160.000.000

Karena dibeli 21 Feb 2017 umur 8 tahun berarti akan habis umur ditahun 2025. Soal kita adalah tahun 20
penyusutannya 1 tahun penuh

Penyusutan Garis Lurus / tahun = (H.Perolehan – Nilai Sisa) : Umur

Penyusutan per tahun = (2.160.000.000 – 0 ) : 6 tahun
Penyusutan per tahun = 360 juta per tahun

Biaya Penyusutan tahun 2022 = 360.000.000

c. Mebel dan Perkakas (Harga Perolehan = 30 unit x 22,5 juta = 675.000.000)

KArena dibeli 17 juni 2018 umur 4 tahun berarti akan habis umur ditahun 2022. Soal kita adalah tahun 202
penyusutannya 1 tahun penuh

Penyusutan Garis Lurus / tahun = (H.Perolehan – Nilai Sisa) : Umur

Penyusutan per tahun = (675.000.000 – 0 ) : 5 tahun
Penyusutan per tahun = 135 .000.000

Biaya penyusutan tahun 2022 = 135.000.000

d. Bangunan ( Harga Perolehan = 540 juta)

Bangunan baru selesai November 2022 dan langsung dipakai . Soal kita tahun 2022, Jadi ta
penyusutannya hanya 2 bulan.
Penyusutan per tahun GAris lurus = (H.Perolehan – Nilai Sisa) : Umur
Penyusutan per tahun = ( 540.000.000 – 0) : 20 tahun =
Penyusutan per tahun = 27.000.000
Biaya Penyusutan tahun 2022 = 2/12 x 27.000.000 = 4.500.000
Biaya Penyusutan Total tahun 2022 = 27.000.000 + 360.000.000 + 135.000.000+ 4.500.000
Biaya Penyusutan Total tahun 2022 = 526.500.000 Angka ini yang ditarok di Biaya penyusutan
laporan komersial di Rekonsiliasi fiskal

BIAYA PENYUSUTAN MENURUT FISKAL

a. Handphone 9 unit

KArena dibeli 5 juni 2018. Kelompok 1 menurit Fiskal, Umur nya 5 tahun berarti akan habis umur di ta
Soal kita adalah tahun 2022. Berarti penyusutannya 5 bulan (karena ditahun 2018 waktu beli penyusu
bulan juni 2018 = 7 bulan)

Penyusutan Garis Lurus / tahun = H.Perolehan : Umur

Penyusutan per tahun = 135 juta : 4 tahun = 33.750.000 / tahun

Biaya Penyusutan tahun 2022 hanya 5 bulan = 5/12 x 33.750.000 = 14.062.500

Menurut Pajak/Fiskal . Biaya penyusutan HAndphone yang dipakai oleh pegawai tertentu karena pek
HANYA BOLEH DIBIAYAKAN 50%

JAdi menurut Fiskal Biaya penyusutan HAndphone tahun 2022 = 14.062.500 x 50% = 7.031.250

b. Kendaraan Operasional = 6 unit

KArena dibeli 21 Feb 2017 kelompok 2 menurt pajak ,umur 8 tahun. berarti akan habis umur ditahun
Februari. Soal kita adalah tahun 2022 belum habis umur . Berarti penyusutannya 1 tahun penuh

Penyusutan Garis Lurus / tahun = H.Perolehan : Umur

Penyusutan per tahun = 2.160.000.000 : 8 tahun
Penyusutan per tahun = 270.000.000 per tahun

Biaya Penyusutan tahun 2022 = 270.000.000

JADI MENURUT FISKAL BIAYA PENYUSUTAN KENDARAAN ADALAH 270.000.000
c. Mebel dan Perkakas
KArena dibeli 17 juni 2018 Kelompok 1 menurut pajak, umur 4 tahun berarti akan habis umur ditahun 2
kita adalah tahun 2022 bulan Mei. Berarti penyusutannya hanya 5 bulan

Penyusutan Garis Lurus / tahun = H.Perolehan : Umur

Penyusutan per tahun = 675.000.000 : 4 tahun
Penyusutan per tahun = 168.750.000
Biaya penyusutan tahun 2022 hanya 5 bulan = 5/12 x 168.750.000 = 70.312.500
JADI MENURUT FISKAL BIAYA PENYUSUTAN MEBEL DAN PERKAKAS ADALAH 70.312.500.000
d. Bangunan
Bangunan baru selesai November 2022 dan langsung dipakai . Jadi tahun 2022 penyusutannya hany
Bangunan ini kelompok Permanen menurut fiskal umur 20 tahun
Penyusutan per tahun GAris lurus = H.Perolehan : Umur
Penyusutan per tahun = 540.000.000 : 20 tahun =
Penyusutan per tahun = 27.000.000
Jadi Menurut Fiskal Biaya Penyusutan Gedung tahun 2022 adalah 2/12 x 27.000.000 = 4.500.000

Biaya Penyusutan tahun 2022 = 2/12 x 27.000.000 = 4.500.000

Biaya Penyusutan Total tahun 2022 = 7.031.250 +270.000.000 + 70.312.500 +4.500.000

Biaya Penyusutan Total tahun 2022 = 351.843.750

Karena Biaya penyusutan menurut Komersial berbeda dengan menurut fiskal . Maka na
penyusutan komersial akan dikoreksi
Koreksi adalah KOREKSI POSITIF (karena biaya menurut pajak LEBIH KECIL) kalau beiaya meng
LAba bertambah besar. Laba bertambah besar jadi koreksi adalah koreksi positif.

Nilai koreksi positifnya = 526.500.000 - 351.843.750 = 174.656.250

Nilai buku Fiskal awal tahun 2022 = harga perolehan - akumulasi penyusutan 2012-2015
akumulasi penyusutan = 19.687.500 + 33.750.000 + 33.750.000 + 33.750.000 =120.937.500
Nilai buku Fiskal awal tahun 2022 = harga perolehan 135.000.000 - Akumulasi penyusutan 120.937.500 = 14.062.5

Nilai buku Fiskal awal tahun 2022 = harga perolehan - akumulasi penyusutan 2012-2015
Akumulasi penyusutan 247.500.000 +(4 x 270.000.000)= 1.327.500.000
Nilai buku Fiskal awal 2022 = 2.160.000.000 - 1.327.500.000 =823.500.000

Nilai buku Fiska awal tahun 2022 = harga perolehan - akumulasi penyusutan 2012-2015
Akumulasi penyusutan 247.500.000 +(4 x 270.000.000)= 1.327.500.000
Nilai buku Fiskal awal 2022 = 2.160.000.000 - 1.327.500.000 =823.500.000

Karena bangunan baru selesai bulan november 2022 maka nilai buku fiskal awal tahun 2016 nya = 0
n 120.937.500 = 14.062.500
REKONSILIASI FISKAL TAHUN 2022

Laba Rugi Komersial Koreksi Positif

Penjualan 250,520,000,000 300,000,000
Retur Penjualan (17,900,000,000)
Penjualan bersih 232,620,000,000
HPP 135,828,000,000
Laba Kotor 96,792,000,000
Biaya-biaya Operasional:
Gaji dan tunjangan lainnya 10,070,000,000 20,000,000
Perawatan Aktiva 50,000,000
Utilitas (listrik dan telepon) 526,000,000 155,000,000
Perlengkapan 1,100,000,000
Perjalanan Dinas 532,000,000
Premi Asuransi Karyawan 700,000,000
Penyusutan 526,500,000 174,656,250
Sewa Peralatan 200,000,000 140,000,000
Promosi 1,000,000,000 50,000,000
Cadangan kerugian Piutang tak tertagih 1,450,000,000 650,000,000
Biaya Profesional 550,000,000
Biaya Ongkos angkut penjualan 170,000,000
Lain-lain 316,000,000 93,000,000
Total Operasional 17,190,500,000
Laba Operasional 79,601,500,000
Pendapatan (biaya) Lain-lain:
Kerugian selisih kurs (130,000,000)
Bunga pinjaman (64,800,000) 64,800,000

Penghasilan Bunga deposito dan Giro 100,000,000

Penghasilan hadiah undian (sebelum pajak) 150,000,000
Penghasilan deviden 100,000,000
Penghasilan dari Singapura (sebelum pajak.
350,000,000
Tarif pajak di Singapore 17%)
Total Pendapatan (biaya) lain-lain 505,200,000
Laba bersih Komersil 80,106,700,000

PPh Yang Dipotong dan Dipungut Pihak Lain

1. PPh pasal 22 pada saat penjualan kepada Pemerintah/Penungut
PPh 22 = 1,5% x 1.608.750.000 24,131,250 TIDAK FINAL

2. PPh pasal 22 pada saat impor

PPh 22 = 2,5% x Nilai impor 148,500,000 TIDAK FINAL

3. PPh pasal 4 ayat 2 atas Bunga Deposito

PPh pasal 4 ayat 2 = 20% x 100.000.000 20,000,000 FINAL

4. PPh pasal 4 ayat 2 atas Hadiah Undian

PPh pasal 4 ayat 2 = 25% x 150.000.000 37,500,000 FINAL

5. PPh pasal 24 atas Penghasilan Luar negeri TIDAK FINAL

Pajak yang dibayar di Singapore = 17% x 350.000.000 = 59.500.000
Berapa besarnya yang akan jadi kredit PPh pasal 24 akan dihitung setelah
dihitungdiketahui PPh terhutang

Catatan:
Biaya Penyusutan menurut Komersial, di soal masih belum ada angkanya. Jadi kita harus menghitung dulu berapa biaya peny
Setelah itu Hitung juga biaya penyusutan menurut Fiskal (lihat Sheet Jawaban Penyusutan)
Koreksi Negatif Laba Rugi fiskal
250,820,000,000 Hubungan istimewa
(17,900,000,000)
232,920,000,000
1,500,000,000 137,328,000,000 Beda metode persediaan. Prsh pakai LIFO 12.M harusnya
95,592,000,000

10,050,000,000 biaya rekreasi karyawan (natura / benefit in kind)

50,000,000
371,000,000 biaya telp rumah pribadi 130juta dan HP pegawai tertentu
1,100,000,000
532,000,000
700,000,000
351,843,750 koreksi positf karena perbedaan nilai penyusutan menurut
60,000,000 Sewa tahun ini hanya 3 bulan. Sedangkan nilai dikomersia
950,000,000 Biaya entertainment tanpa bukti
800,000,000 Cadngan yang sesuai pajak hanya 800jt. Jadi dikoresi pos
550,000,000
170,000,000
223,000,000 Biaya Baju seragam ultah prsh 63 juta dan entertainment t
15,907,843,750
79,684,156,250 Kerugian Atau Keuntungan selisih Kurs boleh menurut Paj

(130,000,000)
- Biaya bunga utk membangun gedung harus dikapitalisasi

100,000,000 Final. Bunga deposito di

-
150,000,000 Final. Hadiah Undian dikenakan PPh pasal 4 ayat 2 Final j
Mulai UU Omnibus Law UU 11 tahun2020 maka deviden y
100,000,000 -

350,000,000 Penghasilan Luar negeri-

220,000,000
79,904,156,250
g dulu berapa biaya penyusutan menurut komersial
n. Prsh pakai LIFO 12.M harusnya FIFO 13,5M. Jadii koreksi 1,5M menambah HPP. HHP bertambah maka laba berkurang. Itulah sebabny

(natura / benefit in kind)

130juta dan HP pegawai tertentu 50% x50juta= 25.juta

bedaan nilai penyusutan menurut pajak dan komersial

bulan. Sedangkan nilai dikomersial 200 juta utk 10 bulan. Jadi dikoreksi 7 bulan = 7/10x200jt=140jt

ajak hanya 800jt. Jadi dikoresi positif 1450jt - 800jt = 650jt

h prsh 63 juta dan entertainment tanpa bukti 30 juta

an selisih Kurs boleh menurut Pajak

ngun gedung harus dikapitalisasi ke harga gedung. Dan ini sudah termasuk di dalam harga perolehan gedung perusahaan. Maka Tidak Bo

enakan PPh pasal 4 ayat 2 Final jadi harus dibuang maka koreksi negatif
UU 11 tahun2020 maka deviden yang diterima badan Tidak Dikenakan Pajak (Bukan Objek Pajak)
berkurang. Itulah sebabnya di koreksi negatif

rusahaan. Maka Tidak Boleh jadi Biaya lagi. Harus dikoreksi positif karena biaya dihilangkan laba akan bertambah