Anda di halaman 1dari 5

A. Analisa Perjanjian Kerjasama PAM Jaya dengan PT Aetra dan PT Palyja.

perjanjian kerjasama dengan PAM Jaya.


Hal tersebut terbukti selain dari jawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta juga
jawaban PAM Jaya dan sebagaimana di dalam hal menimbang dari Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 249/KPTS/1995 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penyiapan
Proyek Penyediaan Air Bersih Kota Jakarta Dan Kawasan Dengan Peran Swasta tersebut
berdasarkan Petunjuk Presiden tanggal 12 juni 1995, padahal PAM Jaya sebagai Badan
Usaha Milik Daerah yang telah mempunyai harta yang sudah dipisahkan dan mempunyai
pengurus atau Dewan Direksi dan Badan Pengawas atau Komisaris yang mempunyai tugas
dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 13 Tahun
1992 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

2. Adanya kecakapan yang membuat perikatan.


(satu) tahun.
b. mengadakan pinjaman dari dalam dan luar negeri.
c. memperoleh, memindahtangankan dan menghipotekkan benda tidak bergerak milik
PAM Jaya.
d. penyertaan modal dalam perusahaan lain.

Universitas Indonesia

e. melaksanakan hal-hal yang bersifat prinsip lainnya yang berhubungan dengan


(penyelenggaraan dan pengelolaan PAM Jaya).
(2) persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diberikan
gubernur kepala daerah setelah mendapat pertimbangan Badan Pengawas.
Pasal 45 Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perusahaan Daerah
Air Minum Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang berbunyi demikian:
Pasal 45

Jakarta, yang mengatur secara rinci tujuannya yaitu pemenuhan terhadap air minum
untuk kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,
meningkatkan pendapatan asli daerah serta turut melaksanakan pengembangan
perekonomian daerah serta melakukan segala usaha yang berhubungan langsung dengan
penyediaan dan pendistribusian air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
serta

Universitas Indonesia

pelayanan yang baik bagi masyarakat dengan berpedoman pada prinsip-prinsip


perusahaan.
Dengan hilangnya, tugas pokok dan fungsi a quo maka tujuan meningkatkan pendapatan
asli daerah tidak tercapai, bahkan sampai saat ini belum adanya revisi perjanjian
kerjasama yang signifikan, maka potensial kerugian diakhir kontrak sebesar kurang
lebih Rp. 18. triliun.
Kedudukan PAM Jaya hanya sebagai pengawas jelas tidak sejalan dan atau
Jaya sehingga timbul hutang short fall, tahun 2007 sebesar Rp 116.976.729.331 dan
per 30 September 2008 sebesar Rp 131.989.359.912 dan terjadi akumulasi rugi untuk
tahun 2007 sebesar Rp 1.776.158.302.289 dan per 30 September 2008
sebesar Rp 1.659.828.124.603.
Universitas Indonesia

Hal tersebut disebabkan:


a. ketimpangan dalam pembuatan perjanjian kerjasama beserta lampiran-
lampirannya (adendum rebasing) sehingga hanya mengamankan posisi PT Palyja dan
merugikan PAM Jaya.
b. Direksi PAM Jaya tidak melaksanakan perencanaan, pengawasan dan evaluasi yang
memadai sehingga membuat komitmen-komitmen yang merugikan masyarakat dan keuangan
daerah.

bagi warga DKI Jakarta sebagai akibat perjanjian kerjasama privatisasi/


swastanisasi pengelolaan dan penyediaan air minum Jakarta melalui perjanjian
kerjasama antara PAM Jaya dengan PT Palyja dan PT Aetra yang melawan hukum karena
telah melanggar peraturan perundang-undangan dan kemudian berdampak pada buruknya
pemenuhan hak atas air warga negara.

Universitas Indonesia

Bahwa perjanjian kerjasama melanggar tugas dan fungsi PAM Jaya sebagai badan hukum
yang diberi kewenangan berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota
Jakarta untuk melakukan pengusahaan, penyediaan dan pendistribusian air minum dan
PAM Jaya telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melakukan perjanjian
pemindahtanganan benda tidak bergerak milik PAM JAYA kepada swasta tanpa
persetujuan Gubernur sebagaimana diharuskan Pasal 15 Peraturan
c. ada kesalahan dalam perbuatan atau tindakan yang dilakukan tersebut.
d. terdapat hubungan sebab akibat/kausalitas antara perbuatan melanggar hukum
dengan kerugian.

Universitas Indonesia

Dalam praktek peradilan pengertian perbuatan melanggar hukum tidak lagi menganut
pendirian/rumusan yang sempit sebagaimana tersebut di atas, akan tetapi telah
menganut rumusan dalam arti luas, yaitu mencakup:
a. perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku.
b. melanggar hak subyektip orang lain.
c. melanggar kaidah tata susila.
d. bertentangan dengan asas-asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati

Menurut MA. Moegni, penggunaan istilah perbuatan dapat digarisbawahi, karena


bilamana daad harus diterjemahkan menjadi tindakan maka istilah daad tersebut akan
kehilangan sifat negatifnya, yakni dalam hal seseorang harus bertindak, tetapi
membiarkannya (nalaten).
Istilah melawan itu melekat kedua sifat yaitu aktif dan pasif. Kalau ia dengan
sengaja melakukan sesuatu perbuatan yang menimbulkan kerugian pada

Universitas Indonesia

orang lain, jadi sengaja melakukan gerakan maka nampaklah dengan jelas sifat
aktifnya dari istilah melawan tersebut.
Sebaliknya kalau ia dengan sengaja diam saja, sedang ia sudah mengetahui bahwa ia
harus melakukan sesuatu perbuatan untuk tidak merugikan orang lain, atau dengan
lain perkataan, bilamana ia dengan pasif saja, bahkan bilamana ia enggan melakukan
suatu keharusan sudah melanggar sesuatu keharusan, sehingga menimbulkan kerugian
pada orang lain, maka ia telah melawan tanpa harus
Dampak perjanjian kerjasama terhadap laporan keuangan PAM Jaya sesuai dengan
laporan keuangan PAM Jaya untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik Abubakar Usman & Rekan, pada halaman 17
disebutkan sejak diberlakukannya perjanjian perjanjian kerjasama

1 Wirjono Prodjodikoro, Perbuatan Melanggar Hukum, Dipandang dari Sudut Hukum


Perdata, (Bandung: Mandar Maju, 2000), hlm. 13.

Universitas Indonesia

sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2012 PAM Jaya membukukan akumulasi kerugian
sebesar Rp. 1.179.747.577.095,- (2011 : Rp.1.264.001.493.532,-).
Bahwa angka kerugian tersebut semakin lama akan semakin meningkat disebabkan oleh
pelaksanaan perjanjian kerjasama yang tidak seimbang dan merugikan PAM Jaya
sehingga merugikan keuangan negara juga.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 5 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1992 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang

a. mengusahakan pengadaan/penyediaan air minum sesuai dengan


program pembangunan Pemerintah Daerah.
b. membangun, mengelola dan memelihara instalasi penjernihan serta sumber air
baku dan penyimpanan air.
Universitas Indonesia

c. membangun dan memelihara sistem pengadaan air minum antara lain hidran umum,
terminal air dan tangki air.
d. memasang dan memelihara pipa-pipa induk dan pipa distribusi berikut fasilitas
lainnya.
e. mengatur serta mengawasi distribusi dan pemakaian air minum.
f. melakukan penelitian laboratorium terhadap sumber-sumber dan produksi air
minum sesuai dengan syarat-syarat kesehatan.

bersih di DKI Jakarta antara PAM Jaya dengan PT Palyja dan PT Aetra, maka tujuan,
tugas dan fungsi PAM Jaya sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasat 7
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1992 menjadi tidak terlaksana sehingga perjanjian
antara PAM Jaya dengan PT Palyja dan PT Aetra dinyatakan batal

Anda mungkin juga menyukai