Kontrak Kerjasama Pemerintah Dengan Lender
Kontrak Kerjasama Pemerintah Dengan Lender
Pada hari ini, 25 Maret 2019, Bertempat di Jl. Taruna Utama No.12 Bogor, Jawa Barat, yang
bertanda tangan dibawah ini :
PIHAK PEMERINTAH
1. Nama : Danang Haikal
Jabatan : Direktur Pelaksana
Alamat : Jl.Permata Indah, No.08 Bogor, Jawa Barat
No.HP : 081781432332
Email : dananghaikalp@gmail.com
sebagai Pihak Pertama
PIHAK LENDER
2. Nama : Aldo Ardyansyah
Nama Perusahaan : Bank BRI
Alamat : Jl. Kejora permai, No.14 Bogor, Jawa Barat
No.HP : 0882000328799
Email : aldoardyansyah@gmail.com
sebagai Pihak Kedua
selanjutnya secara kolektif disebut sebagai "Para Pihak" dan secara individual disebut sebagai
"Pihak".
Latar Belakang
Pertimbangan
Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan di atas, Para Pihak setuju untuk mengikatkan diri
dalam kontrak kerjasama ini dan saling mematuhi ketentuan dan kondisi sebagai berikut:
Tujuan
Tujuan Kontrak ini adalah untuk menjelaskan kewajiban, hak, dan tanggung jawab masing-
masing Pihak terkait dengan pemberian pinjaman oleh Lender kepada Pemerintah dalam
rangka pembangunan infrastruktur air curah,dan Kontrak ini juga bertujuan untuk
menyediakan kerangka kerjasama antara Pemerintah dan Lender dalam pengelolaan,
pemeliharaan, dan operasionalisasi proyek infrastruktur air curah.
Pasal 1 - Definisi
1.1. "Proyek" merujuk pada pembangunan infrastruktur air curah di wilayah Bogor.
1.2. "Pihak Pertama" merujuk pada pemerintah yang diwakili dalam Kontrak ini.
1.3. "Pihak Kedua" merujuk pada lender yang diwakili dalam Kontrak ini.
1.4. "Skema PPP" merujuk pada skema kerjasama Public Private Partnership yang digunakan
dalam pembangunan proyek ini.
1.5. "Pinjaman" merujuk pada dana yang akan disediakan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama untuk mendukung pembangunan Proyek.
1.6. "Syarat-syarat Pinjaman" merujuk pada persyaratan, suku bunga, jangka waktu,
pembayaran, dan ketentuan lain yang terkait dengan Pinjaman yang disepakati oleh Para
Pihak.
2.1. Pemerintah akan bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur air
curah sesuai dengan rincian yang disepakati dalam proposal pembangunan.
2.2. Pemerintah akan menyediakan semua izin, persetujuan, dan dokumen yang diperlukan
untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur air curah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2.3 Pemerintah akan mengelola dan mengawasi pembangunan dengan itikad baik dan
menjaga kualitas, keberlanjutan, dan keandalan infrastruktur air curah yang dibangun.
2.4. Pemerintah akan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada Lender
mengenai kemajuan proyek, perubahan dalam anggaran biaya, atau risiko terkait
pembangunan.
2.5 Pemerintah setuju untuk memberikan akses yang diperlukan kepada Lender atau auditor
independen yang ditunjuk oleh Lender untuk memverifikasi penggunaan dana pinjaman dan
kemajuan proyek.
3.1. Pihak Kedua akan menyediakan Pinjaman sebesar Rp.800.000.000.000,00 dalam mata
uang Rupiah.
3.2 Pihak Kedua akan memberikan penilaian risiko dan evaluasi keuangan yang diperlukan
terkait pembangunan, termasuk analisis keuangan pembangunan dan kemampuan Pemerintah
untuk memenuhi kewajiban pembayaran.
3.3 Pihak Kedua akan memastikan kebijakan dan prosedur pembiayaan yang adil, transparan,
dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pasal 4 – Jaminan
4.1 Sebagai jaminan atas Pinjaman yang diberikan oleh Lender kepada Pihak pertama, Pihak
pertama akan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap memadai oleh Lender, termasuk
namun tidak terbatas pada:
b) Jaminan kepemilikan dan/atau hak pengelolaan yang sah terkait dengan Proyek.
c) Jaminan pribadi dari pihak-pihak terkait, seperti garansi penjaminan atau surat jaminan
bank.
5.1. Pihak Pertama akan menggunakan dana Pinjaman sesuai dengan tujuan pembangunan
infrastruktur air curah sebagaimana diatur dalam Proyek.
5.2. Pihak Pertama akan menggunakan dana Pinjaman secara efisien dan efektif, serta
melaporkan penggunaan dana tersebut kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
6.1. Suku bunga yang berlaku untuk Pinjaman ini ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
Para Pihak yaitu sebesar 10%.
6.2. Pihak Pertama akan membayar bunga Pinjaman kepada Pihak Kedua sesuai dengan
jadwal pembayaran yang telah disepakati.
6.3. Pembayaran pokok Pinjaman akan dilakukan oleh Pihak Pertama sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan.
7.1. Jangka waktu Pinjaman ini akan ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Para Pihak
dan akan dijelaskan dalam perjanjian terpisah yang akan ditandatangani oleh kedua belah
pihak.
7.2. Pihak Pertama akan melaksanakan pembayaran pokok Pinjaman dalam jangka waktu
yang telah ditentukan.
8.1. Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban untuk mengawasi pelaksanaan Proyek dan
memastikan pemenuhan terhadap persyaratan dan standar yang ditetapkan.
8.2. Pihak Kedua memiliki hak untuk memperoleh laporan keuangan dan progres Proyek
secara berkala.
8.3. Para Pihak harus saling memberikan pemberitahuan tertulis mengenai perubahan kondisi
atau kejadian yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Proyek.
8.4 Para Pihak setuju untuk menjalankan semua kewajiban mereka sesuai dengan undang-
undang, peraturan, dan peraturan yang berlaku dalam yurisdiksi di mana proyek infrastruktur
air curah dilaksanakan.
9.1. Jika terjadi perubahan dalam Proyek yang mempengaruhi biaya, jadwal, atau lingkup
pekerjaan, Para Pihak harus mencapai kesepakatan tertulis mengenai perubahan tersebut
sebelum implementasi.
10.1. Kontrak ini dapat diperpanjang jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan tertulis
mengenai perpanjangan tersebut sebelum berakhirnya masa kontrak.
10.2. Kontrak ini dapat dinyatakan batal jika salah satu pihak melanggar ketentuan yang telah
disepakati atau terjadi keadaan yang mengakibatkan pelaksanaan Proyek tidak mungkin atau
tidak layak dilanjutkan.
11.2. Jika penyelesaian melalui negosiasi tidak memungkinkan, sengketa akan dirujuk ke
mekanisme penyelesaian sengketa yang disepakati oleh Para Pihak, seperti mediasi atau
arbitrase, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Pasal 12 - Kerahasiaan
12.1. Para Pihak harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama pelaksanaan
Kontrak ini, kecuali jika diwajibkan oleh hukum atau dengan persetujuan tertulis dari pihak
yang memberikan informasi tersebut.
Pasal 13 - Pengawasan
13.1. Pihak Pertama memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
Proyek, termasuk tetapi tidak terbatas pada inspeksi, audit, dan evaluasi.
13.2. Pihak Pertama berhak meminta laporan berkala dari Pihak Kedua mengenai kemajuan
proyek, keuangan, dan kinerja operasional.
14.1. Jika pelaksanaan Kontrak ini terhambat atau tidak mungkin dilakukan karena keadaan
yang terjadi di luar kendali Para Pihak, seperti bencana alam, perang, atau keadaan darurat
nasional, maka Para Pihak tidak akan bertanggung jawab atas keterlambatan atau
ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan Kontrak ini.
14.2. Pihak yang terkena dampak force majeure harus memberikan pemberitahuan tertulis
kepada pihak lainnya secepatnya setelah kejadian tersebut terjadi.
15.1. Kontrak ini akan diatur dan ditafsirkan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Pasal 16 - Bahasa Kontrak
16.1. Kontrak ini disusun dalam Indonesia dan semua dokumen terkait harus diterjemahkan
ke dalam bahasa tersebut.
16.2. Jika terdapat perbedaan antara versi terjemahan dengan versi asli Kontrak ini, versi asli
Kontrak ini akan berlaku.
Demikianlah Kontrak Kerjasama antara Pemerintah dan Lender menggunakan skema Public
Private Partnership (PPP) dalam pembangunan infrastruktur air curah. Kontrak ini menjadi
sah dan mengikat kedua belah pihak setelah ditandatangani dan disahkan secara hukum.