Anda di halaman 1dari 2

LEMIGAS F.P.

03-B

ASAM KLORIDA
HCl (GAS)
HYDROCLORIC ACID
Muriatic Acid
Hydrochloride
Spirits of salt

Berat Molekul : 36,46 CAS : 7647-01-0

PERTOLONGAN
PEMAPARAN GEJALA PENCEGAHAN
PERTAMA
Korosif. Rasa Respirator kimia Bawa ke tempat udara
terbakar. Batuk. Sesak penyerap HCl atau segar dan bila korban
TERHIRUP nafas. Sakit respirator udara tidak bernafas, beri
tenggorokan. Gejala (self-contained bantuan pernafasan
mungkin terlambat breathing apparatus) buatan.
Segera cuci dengan air
KONTAK DENGAN Gloves (neoprene,
bersih selama 15
CAIRAN: radang nitrile).
TERKENA KULIT menit.
dingin. Korosif. Luka
Bakar parah. sakit

Korosif. Sakit. Kacamata, goggles, Segera cuci dengan air


Pandangan kabur. perisai muka bersih paling tidak 15
TERKENA MATA
Luka bakar dalam menit. Bawa ke
dokter.
- - -
TERTELAN

SIFAT-SIFAT FISIKA INFORMASI LINGKUNGAN

Titik leleh : -144,8 oC (gas) Limbah larutan HCl tidak boleh dibuang
: -25,4 oC (39,17% b/b) langsung ke sungai atau tanah, kecuali setelah
Titik didih : -85 oC (gas) dinetralkan dengan larutan soda atau kapur
: 109 oC (azeotrope, 20,22%) sampai pH 6-9. Gas HCl dapat diserap ke
Berat jenis : 1,05 (15 oC, 10,17% b/b) dalam larutan kapur. Cemaran HCl dalam
Berat jenis uap : 1,268 (udara = 1) udara dapat menyebabkan hujan atau embun
Batas bau : 1-35 ppm asam yang korosif terhadap instalasi logam.
Kelarutan dalam air : 82,3 g/100 ml (0oC)
LEMIGAS F.P.03-B

SIFAT – SIFAT BAHAYA

Efek jangka pendek (akut) :


0 Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan
3 0 saluran pernafasan atau kerusakan paru-paru. Bila kena kulit dapat
menimbulkan luka bakar. Bila kena mata, dapat menimbulkan iritasi
mata dan kebutaan. Konsentrasi 1000-2000 ppm amat berbahaya
meskipun penghirupan hanya sebentar. Larutan asam juga
mengeluarkan uap (gas HCl ).
Efek jangka panjang (kronis) :
KESEHATAN
Bronkhitis kronis bila sering manghirup gas dan dermatitis apabila
sering kontak dengan kulit.
Nilai ambang batas :
5 ppm (7,5 mg/m3) (TLV-C)
Toksisitas :
LD-50 (tikus) : 900 mg/kg (kelinci); LC 50 = 3,124 ppm (tikus)
IDLH : 100 ppm

Tidak terbakar. Oleh panas akibat kebakaran dapat terurai menjadi gas
KEBAKARAN klor yang beracun dan gas hydrogen yang eksplosif.

Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan terurai
menjadi hidrogen dan klor. Larutan dalam air amat reaktif dengan
REAKTIVITAS logam-logam dan menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif. Bereaksi
dengan oksidator menghasilkan gas klor yang toksik.

PENGENDALIAN

Dapat dilakukan dengan pemadaman api biasa. Wadah yang terpapar


panas dapat disemprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh
PEMADAMAN API
masuk kedalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan pelindung
pernafasan.

Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam almari asam.
Waspadalah kebocoran gas. Demikian pula bila bekerja dengan larutan
PENANGANAN DAN asam klorida. Simpan ditempat dingin, berventilasi. Lantai gedung
PENYIMPANAN harus tahan asam. Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta
sianida, sulfida, formaldehid, logam natrium, merkuri sulfat dan
amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.

Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan HCl harus memakai


TUMPAHAN DAN alat pelindung diri, terutama pelindung pernafasan, kulit dan mata. Uap
KEBOCORAN dapat disemprot dengan air. Tumpahan yang tidak diambil dinetralkan
dengan soda atau kapur tohor. Siram dengan air.

Anda mungkin juga menyukai