Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI
CV. CIWARU AUTOMOTIVE STYLE
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh:

Nama : Rival Somantri


Kelas : XI TPM
NIS : 01091076
Program Keahlian : Teknik Pemesinan

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN


SMK MUHAMMADIYAH CAMPAKA
PURWAKARTA

I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI
CV. CIWARU AUTOMOTIVE STYLE
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh:
Rival Somantri
NIS: 01091076

Purwakarta, 20 Januari 2020


Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Agung Hartono, S.T Ernawati, S.H

Diketahui Oleh:
Kepala SMK Muhammadiyah Campaka

Drs. Darta
NIP. 19670908 198903 1 002

I
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI
CV. CIWARU AUTOMOTIVE STYLE
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh:
Rival Somantri
NIS: 01091076

Purwakarta, 20 Januari 2020


Disetujui Oleh:

Pembimbing,

Aden Maulana

Diketahui Oleh:
Pemilik Perusahaan,

Mario Valentino

I
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional di SMK Muhammadiyah Campaka-Purwakarta.

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis telah banyak memperoleh bimbingan,


bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Yang teristimewa Ke-Dua Orang Tua penulis, yang telah Memberikan Doa,
Support dan Dukungan kepada Penulis.
2. Bapak Drs. Darta, selaku Kepala SMK Muhammadiyah Campaka Purwakarta.
3. Bapak Kiki Putra, S.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Pemesinan SMK
Muhammadiyah Campaka Purwakarta.
4. Bapak Agung Hartono, S.T. Selaku pembimbing I Prakerin yang telah
memberikan waktu dan kesabrannya dalam membimbing penulis.
5. Ibu Ernawati, S.H. Selaku pembimbing II dalam penulisan laporan ini yang
telah meluangkan waktu nya untuk membimbing dalam penulisan laporan ini.
6. Bapak Mario Valentino, selaku pimpinan di CV. Ciwaru Automotive Style.
7. Bapak Aden Maulana, selaku pembimbing diperusahaan CV. Ciwaru
Automotive Style.
Didalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf yang
sebesar – besarnya jika ada kekurangan dalam penulisan laporan ini.

Purwakarta, 20 Januari 2020


Penulis,

Rival Somantri
NIS: 01091076

I
iv
DAFTAR ISI

HAL
COVER JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ....................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)...........................2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..................................................... 3
2.1 Sejarah Perusahaan............................................................................................. 3
2.2 Disiplin Kerja...................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN MATERI KEGIATAN................................................. 4
3.1 Pengertian Las Busur Listrik............................................................................. 4
3.2 Jenis-Jenis Mesin Las Busur Listrik................................................................. 5
3.3 Perlengkapan Pengelasan................................................................................... 7
3.4 Pengelasan Sambungan Tumpul....................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 11
4.1 Kesimpulan....................................................................................................... 11
4.2 Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

I
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Di samping dunia usaha,
Praktik kerja industri (PRAKERIN) dapat memberikan keuntungan kepada
pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah , karena keahlian yang tidak diajarkan di
sekolah bisa di dapat didunia usaha, sehingga dengan adanya praktik kerja industri
(PRAKERIN) dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah atas
yang dapat di arahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang mantap antara
dunia pendidikan dan dunia usaha.

Oleh sebab itu bagi siswa yang sedang melaksanakan pendidikan tersebut
diharpkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari
bagaimana yang sebenarnya didalam dunia industri. Tanpa diadakannya
Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun kedunia industri,
karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi dalam lingkungan kerja.

1.2 Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)


Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaran
pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan
singkroniasasi program pendidikan sekolah menengah kejuruan dengan program
penguasaan keahlian diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan
sesungguhnya di suatu perusahaan atau dunia kerja.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan suatu kombinasi antara


penyelenggaraan pembelajaran di sekolah dengan penyelenggaraan praktek kerja
industri (PRAKERIN). Dimana secara singkron dan sistematis bertujuan untuk
mengantarkan peserta didik pada penguasaan kemampuan kerja tertentu, sehingga
siswa dapat menjadi lulusan yang berkemampuan relevan seperti apa yang
diharapkan dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda tersebut.

I
1
1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
a. Maksud Dilaksanakannya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN):
1. Sebagai kegiatan siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan.
b. Tujuan Dilaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan.
3. Memperluas wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan praktik kerja
industri (PRAKERIN).

I
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


CV. Ciwaru Automotive Style di dirikan oleh gagasan bersama bpk.Mario
Valentine, S.H dkk. Dengan melihat kebutuhan sarana prasarana dibidang
industry perbengkelan lebih umumnya usaha mikro kecil menengah (umkm),
sangatlah kurang serta sangat dibutuhkan oleh masyarakat kp. Ciwaru serta
masyarakat desa benteng pada umumnya. Beliau di lahirkan di lembean, Sulawesi
Utara pada tahun 1986 dari sebuah keluarga yang berlatar belakang akademis.
Pendidikan beliau masuk ke sebuah sekolah menengah di kota manado, sampai
akhirnya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas
Negri Manado.

Usahanya di awali dengan hobinya dengan masalah-masalah tentang


pemesinan, kemudian mencoba membantu para orang tua yang bermasalah
dengan kendaraan bermotornya sampai menjadi pembuka jalan dari berbagai
permasalahan yang sering di alami oleh masyarakat sekitar lingkunganya. Hijrah
dari tanah kelahiranya ke purwakarta pada 11 tahun yang lalu tidak merubah
prinsip beliau untuk senantiasa menjadi penghubung, perantara dan mahluk social
yang tidak pernah lelah memberikan kemampuannya membantu orang lain.

2.2 Disiplin Kerja


Dalam bengkel industri CV. Ciwaru Automotive Style di siplin kerja harus
sesuai apa yang telah di berikan oleh bengkel, antara lain:

1. Pemimpin bengkel tidak mau jika ada pekerja yang datang terlambat serta
kerjanya hanya bersantai-santai.
2. Jadwal masuk pada hari Senin-Sabtu pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00.
3. Bagi siswa prakerin dilarang merokok dan bercanda pada saat bekerja dalam
bengkel.
4. Setiap pekerja harus menjalankan prosedur keselamatan kerja, seperti memakai
masker dan sarung tangan.
Kedisiplinan pada bengkel industri CV. Ciwaru Automotive Style sudah
menjadi prioritaskan utama yang harus dipatuhi oleh setiap karyawannya.

I
3
BAB III
PEMBAHASAN MATERI KEGIATAN

3.1 Pengertian Las Busur Listrik


Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,
demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua
logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan
menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan
logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan
dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. Elektroda atau logam
pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga
terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbul lah busur
energy listrik diubah menjadi energy panas dalam busur yang mencapai suhu
5500° C.

Gambar 3.1 Mesin Las Busur Listrik

I
4
3.2 Jenis-Jenis Mesin Las Busur Listrik
1. Mesin Las Busur AC
Mesin las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal
dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi
arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200–
500 A. Arus bolak-balik (AC) pada dasarnya merupakan suatu
transformator “step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik
misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil
yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.

Gambar 3.2 Mesin Las Busur AC

2. Mesin Las Busur DC


Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan
bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus
tunggal untuk menyetel arus yang keluar. Arus listrik yang digunakan
untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah, dimana arus
searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah. Dynamo
dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau motor
penggerak lainnya. Adapun keuntungan dari mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah yaitu:
1. Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil.
2. Tingkat kebisingan lebih rendah.
3. Setiap jenis elektoda dapat digunakan pada mesin las arus DC.

I
5
Gambar 3.3 Mesin Las Busur DC

3. Mesin Las Busur AC-DC


Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan arus
searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena
arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi
handle pada mesin tersebut. Mesin ini mampu melayani pengelasan
dengan arus searah (DC) atau pengelasan dengan arus bolak-balik (AC).
Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder
transformator melalui regulator arus, pengaturan keluaran arus bolak-balik
atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah yaitu hanya dengan
memutarkan alat pengatur arus dari mesin las. Mesin las AC-DC lebih
fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yng dimiliki masing-
masing mesin las AC atau mesin las DC.

Gambar 3.4 Mesin Las Busur AC-DC

I
6
3.3 Perlengkapan Pengelasan
Sebelum melakukan proses pengelasan, ada beberapa peralatan penting yang
harus dipersiapkan sebelum melakukan proses pengelasan. Antara lain:
1. Kabel Las.
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah,
kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
2. Pemegang Elektroda.
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit
dan pegangan yang di bungkus.
3. Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.
4. Elektrode
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan
digunakan untuk pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak
lurus dan miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang baik.
5. Helm
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las
(sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,
Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar
ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai,
tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
6. Glovess
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk
memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus
selalu dipakai sepasang sarung tangan supaya tangan kita tetap aman.
7. Apron
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat
dari kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung,
harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar.

I
7
8. Safety Boots
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari
tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat
dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman
ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.
9. Tang/Penjepit
Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang
dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.
10. Palu Terak
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil sisa (terak)
pengelasan pada benda kerja.
11. Sikat Las
Sikat las biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa las-lassan
yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.

3.4 Pengelasan Sambungan Tumpul

Gambar 3.5 Pengelasan Sambungan Tumpul

1. Alat Dan Bahan


a. Alat:
-. Mesin Las Dan Perlengkepannya
-. Helm
-. Glovess
-. Apron / Overall
-. Safety Boots
-. Smeet Tang
-. Palu Terak

I
8
-. Sikat Las
-. Meja Las
b. Bahan:
-. Strip Plat Mild Steel 100 mm x 20 mm x 3 mm
-. Elektrode NK-68 E6013

2. Proses Pengerjaan
-. Pertama-tama, pakailah pakaian standar kerja las, yaitu: helm las, kaca
mata las, wearpack, apron, sepatu pengaman, dan sarung tangan.
-. Siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan seperti smeet tang,
palu terak dan sikat las.
-. Potong strip plat mild steel dengan ukuran 100 mm x 20 mm x 3 mm
menggunakan mesin pemotong. Potong sebanyak dua potong.
-. Periksa mesin las dengan baik dan menyeluruh. Pastikan semuanya aman.
-. Letakkan kedua potongan strip plat tersebut diatas meja las, dengan posisi
keduanya berhimpit, seperti di bawah ini.

Gambar 3.6 Strip Plat

-. Pasangkan elektroda di holder mesin las. Kemudian, nyalakan mesin las


dan putar ampere sesuai keinginan anda.
-. Lakukanlah tack weld / penitikan di kedua ujung yang berhimpit dari
kedua potongan strip plat tersebut, seperti dI ATAS
-. Periksa kekuatan tack weld dengan cara membantingnya ke lantai. Apabila
pecah, lakukanlah penitikan sekali lagi.

I
9
-. Sebelum mengelas, alangkah baiknya lakukan latihan terlebih dahulu.
Dalam mengelas yang baik, gerakan saat mengelas adalah zig-zag. Serta,
jangan terlalu cepat dan jangan terlalu pelan dalam mengelas.
-. Setelah Anda siap, lakukanlah pengelasan pada benda kerja dengan baik
dan benar.

Gambar 3.7 Proses Pengelasan

-. Setelah itu, ambillah hasil kerja anda menggunakan smeet tang. Lalu
dinginkan dengan cara merendamnya di dalam air.
-. Kemudian, ambil palu terak dan sikat pembersih. Bersihkanlah benda kerja
tersebut dari terak-terak sisa hasil pengelasan.
-. Setelah semua proses pengelasan selesai, matikanlah mesin las, kemudian
kembalikan semua alat pada tempatya dan bersihkanlah tempat kerja las
yang anda gunakan.

I
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah selesai menjalankan prakerin saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak sekolah dan pihak DU/DI yang telah memberikan kesempatan kepada saya
didalam mengikuti prakerin .Dimana pelaksanaan ini telah kami ikuti dengan
sebaik-baiknya. Selama pelaksanaan prakerind adalah berjalan dengan baik dan
lancar dari awal sampai akhir,banyak ilmu dan keterampilan yang kami dapat dari
DU/DI tersebut yang pada mulanya kami tidak mahir sehingga akhirnya kami
menjadi terampil dan mahir dibidangnnya.
Semoga insya allah nantinya adik-adik dibawah kami akan lebih baik lagi dari
kami dan sukses dari sebelumnya.

4.2 Saran
Praktek kerja industri yang akan datang untuk junior selanjutnya, supaya
lebih memperhatikan sebaik-baiknya. Banyak bertanya baik kepada karyawan
maupun pimpinan DU/DI tersebut. Kemudian kepda pihak DU/DI saya sangat
mengharapkan supaya memperhatikan dan memberi bimbingan kepada siswa
yang sedang melaksanakan prakerin dan saya juga mengharapkan kepada guru
pembimbing untuk dapat mengarahkan dan mengawasi para peserta prakerin
tersebut mendapat bimbingan yang layak.

I
11

Anda mungkin juga menyukai