Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

EKSPLORASI BAHASA DAN BUDAYA TARI DERO SUKU PAMONA MELALUI


VIRALITAS LAGU “ANE MADAGO AIDO”: PERSPEKTIF ANTROPOLOGI
LINGUISTIK JOSHUA A FISHMAN

Fery Ardinal 210511501021

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suku Pamona adalah salah satu suku yang menonjol di Sulawesi Tengah, Indonesia,
dengan budaya yang kaya dan unik, salah satunya adalah budaya tari Dero. Tarian Dero
adalah sebuah warisan budaya yang kaya dan mendalam yang dipersembahkan pada berbagai
upacara adat dan ritual kehidupan sehari-hari, tarian ini memainkan peran penting dalam
mempertahankan identitas dan kebersamaan masyarakat Pamona. Lebih dari sekadar
serangkaian gerakan tubuh, tari Dero adalah ekspresi dari hubungan yang erat antara
manusia, alam, dan dunia spiritual dalam kehidupan mereka.

Tari Dero tidak hanya merupakan tontonan seni belaka, melainkan juga merupakan
sarana untuk menghormati leluhur, menyampaikan pesan-pesan budaya, dan memperkuat
solidaritas sosial di antara anggota komunitas Pamona. Setiap gerakan dalam tarian ini
memiliki makna simbolis yang dalam, mencerminkan filosofi hidup dan nilai-nilai tradisional
yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam sebuah upacara panen, misalnya, tari Dero bisa menjadi ungkapan syukur atas
hasil bumi yang diberikan oleh alam. Gerakan-gerakan yang menggambarkan proses
penanaman, perawatan, dan panen tanaman tidak hanya menyajikan sebuah pertunjukan
visual, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Pamona.
Begitu juga dalam upacara pernikahan, tari Dero menjadi simbol persatuan dan kesatuan
antara dua keluarga yang akan bersatu.

Dalam konteks penelitian budaya tari Dero suku Pamona, perspektif antropologi
linguistik Joshua A. Fishman membawa wawasan yang berharga tentang hubungan antara
bahasa, budaya, dan identitas etnis. Fishman menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat
komunikasi, melainkan juga cermin dari identitas kultural seseorang.

Dalam konteks suku Pamona, pendekatan Fishman memungkinkan kita untuk


memahami bagaimana bahasa tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan-pesan dalam tarian Dero, tetapi juga sebagai alat untuk memperkuat dan melestarikan
tradisi budaya tersebut. Fishman juga menyoroti pentingnya peran bahasa dalam menjaga
solidaritas sosial dan identitas kelompok dalam suatu masyarakat.
Selain tari Dero, fenomena lain yang menarik perhatian dalam konteks budaya Suku
Pamona adalah viralitas lagu "Ane Madago Aido". Lagu ini telah menjadi perbincangan
hangat di kalangan masyarakat Pamona dan bahkan melebihi batas wilayah mereka. "Ane
Madago Aido" bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah manifestasi dari identitas
budaya dan kehidupan sehari-hari suku Pamona. Dengan lirik yang menggugah dan melodi
yang memikat, lagu ini dengan cepat menyebar di antara masyarakat, terutama di era digital
di mana aksesibilitas media sosial memungkinkan penyebaran yang cepat dan luas.

Viralitas lagu ini memunculkan pertanyaan yang mendalam tentang bagaimana


budaya dan bahasa suku Pamona tercermin, dipengaruhi, dan berevolusi melalui media baru.
Apakah viralitas lagu ini memperkuat identitas budaya suku Pamona ataukah justru
membawa pengaruh asing yang menggeser nilai-nilai tradisional mereka? Bagaimana
interaksi antara budaya lokal dan global termanifestasi melalui fenomena ini?

1.2. Rumusan Masalah


● Bagaimana budaya tari Dero suku Pamona memainkan peran penting dalam
mempertahankan identitas dan kebersamaan masyarakat Pamona?
● Bagaimana tarian Dero digunakan sebagai sarana untuk menghormati leluhur,
menyampaikan pesan-pesan budaya, dan memperkuat solidaritas sosial di antara
anggota komunitas Pamona?
● Bagaimana perspektif antropologi linguistik Joshua A. Fishman dapat membantu
dalam memahami hubungan antara bahasa, budaya, dan identitas etnis dalam konteks
budaya tari Dero suku Pamona
● Bagaimana viralitas lagu "Ane Madago Aido" memengaruhi dinamika budaya dan
bahasa Suku Pamona, serta interaksi antara budaya lokal dan global?

1.3. Tujuan Penelitian


Dalam penelitian ini, kita akan mengintegrasikan perspektif antropologi linguistik
Joshua A. Fishman dalam memahami budaya tari Dero suku Pamona. Dengan memadukan
konsep-konsep tentang budaya tari Dero dan perspektif antropologi linguistik Fishman,
penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran
bahasa dalam mempertahankan dan menyebarkan warisan budaya suku Pamona.
1.4. Manfaat Penelitian
Melalui pendekatan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana bahasa digunakan dalam
konteks tari Dero untuk menyampaikan makna-makna budaya yang mendalam, serta
bagaimana interaksi antara bahasa dan budaya menciptakan dinamika sosial yang unik di
dalam komunitas Pamona. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang berharga dalam memahami dan melestarikan budaya tari Dero suku Pamona.

Anda mungkin juga menyukai