Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PRAKTIKUM PERPAJAKAN

Praktikum PPH Pasal 21 Perorangan

Dosen Pengampu :
Hj. Khristina Sri Prihatin., S.E., M.S.I.

Disusun Oleh :

Abdur Rosid
M. Geri Wijaya

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS BANTEN JAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah
direncanakan. Sholawat beserta salam, tercurah limpahkan kepada sang reformator dunia,
yang mana telah merombak dari zaman nya kebodohan menjadi zamannya keilmuan, dari
zaman nya kegelapan hingga zaman nya terang benderang seperti saat ini, yakni habibina wa
syafi’i na wa maulana muhammad SAW.
Tugas makalah ini di susun sebagai tugas mata kuliah Perpajakan , dan kami telah banyak
menguraikan pembahasa mengenai Pph Pasal 21.

Dalam proses penyusunan tugas makalah ini, telah banyak pihak yang terlibat di
dalamnya, sehingga membantu serta memperlancar pembuatan tugas makalah ini. Untuk itu
kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan tugas makalah ini.

Segala koreksian dan saran, demi kesempurnaan nya tugas makalah ini akan kami terima
dengan senang hati, Dan akhir kata, semoga dalam pembuatan tugas makalah ini akan lebih
bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Identifikasi Makalah............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pph Pasal 21......................................................................................................6
2.2 Fungsi Pph Pasal 21.............................................................................................................6
2.3 Objek Pph Pasal 23..............................................................................................................7
2.4 Cara menghitung Pph Pasal 23 perusahaan......................................................................7
2.5 Cara mengisi Pph Pasal 21 Perusahaan Online.................................................................9
2.6 Cara Mengisi Formulir Pph Pasal 21.................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 Ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Sementara itu, menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur
1. Iuran dari rakyat kepada negara Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.
luran tersebut berupa uang (bukan barang).
2. Berdasarkan undang-undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan
undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat
ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran
yang bermanfaat bagi masyarakat luas..
1.2. Rumusan Masalah.
Adapun rumusan maslah pada makalah ini yaitu :
1. Sebutkan pegertian dari pengertian Pph Pasal 21?
2. Apa saja fungsi Pph Pasal 21!
3. Apa saja objek Pph Pasal 21!?
4. Bagaimana cara menghitung pph pasal 21 perorangan terdapat bonus?
5. Bagaimana cara menghitung pph pasal 21 perorangan terdapat natura?
6. Bagaimana cara menghitung pph pasal 21 perorangan oleh dana pensiun yang
membayarkan uang pensiun bulanan?
7. Bagaimana cara mengisi pph pasal 21 perorangan online?
8. Bagaimana cara mengisi formulir pph pasal 21 perusahaan?
1.3. Identifikasi Makalah
Adapun identifikasi masalah pada makalah ini yaitu : mengetahui pegertian dari
pengertian Pph Pasal 21 perorangan, Bagaimana cara menghitung pph pasal
21perorangan, mengisi formulir Pph Pasal 21 perorangan, apa saja fungsi Pph Pasal 21
perorangan, apa saja objek Pph Pasal 21 perorangan.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pph Pasal 21
Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 atau PPh 21 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan

kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.
Pengertian PPh Pasal 21 ini diambil berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-32/PJ/2015.
Berikut ketentuan seputar PPh 21 yang sudah diperbarui dengan peraturan
terbaru yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016, Peraturan
Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016 dan No. 102/PMK.010/2016 mengenai
kenaikan tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP terbaru ( PTKP 2016 ) yang
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016.
2.2 Fungsi Pph Pasal 21
Pada umumnya, pajak berfungsi sebagai pemenuhan kewajiban warga negara

untuk ikut serta dalam upaya pengembangan dan pembangunan negeri. Konsep

ini tidak jauh berbeda dengan fungsi utama dari PPh 21. Namun, lebih lanjut,

pajak penghasilan tersebut juga memiliki sejumlah fungsi lain yang lebih spesifik.

Berikut adalah beberapa di antaranya..

 Mendukung distribusi pemerataan penghasilan


Dengan adanya pajak penghasilan, pemerataan pendapatan masyarakat di seluruh
penjuru negeri diharapkan bisa tercapai. Distribusi penghasilan wajib pajak yang
merata tentu akan berpengaruh positif dalam mengurangi atau mengentaskan
kesenjangan sosial yang kerap terjadi.
 Menyeimbangkan regulasi anggaran Negara
Karena cakupannya yang merata pada penerima penghasilan wajib pajak, PPh 21
memiliki andil yang cukup signifikan terhadap regulasi anggaran negara.
Pembayaran pajak penghasilan ini dianggap dapat menyeimbangkan regulasi
kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.
 Menjaga stabilisasi ekonomi
Seperti jenis pajak lain pada umumnya, PPh 21 juga berfungsi menstabilkan
ekonomi negara. Pegawai maupun penerima penghasilan lain yang membayarkan
pajak penghasilannya secara rutin telah berperan langsung dalam menghambat
laju inflasi di Indonesia. Selain itu, juga berfungsi meningkatkan perlindungan dan
menyeimbangkan produksi dalam negeri atau PPN.

2.3 Objek Pph Pasal 21


Sebagai pajak yang menyasar penghasilan atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, penghasilan yang menjadi objek PPh Pasal
21 juga sangat bervariasi. Merujuk pada Pasal 5 PER-16/2020, penghasilan yang
dipotong PPh Pasal 21 dapat diklasifikasikan menjadi 9 jenis.

1. penghasilan pegawai tetap, baik teratur maupun tidak teratur.


2. penghasilan penerima pensiun berupa uang/sejenisnya.
3. penghasilan uang pesangon, manfaat pensiun, tunjangan/ jaminan hari tua yang
dibayar sekaligus, melewati jangka 2 tahun sejak pegawai berhenti bekerja.
4. penghasilan pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berupa upah
harian/mingguan/bulanan atau satuan/borongan.
5. imbalan kepada bukan pegawai, berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan
sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan atas jasa yang
dilakukan
6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi,
uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk
apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.
7. penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima
atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap
sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama.
8. penghasilan jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang tidak
teratur yang diterima mantan pegawai. Kesembilan, penghasilan berupa penarikan
dana pensiun oleh peserta yang masih berstatus pegawai, dari dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan.

2.4 Cara menghitung Pph Pasal 21 perorangan


Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan
yang diterima oleh seorang Wajib Pajak pribadi atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan
yang dilakukannya di dalam negeri. Umumnya PPh 21 ini berkaitan dengan pajak
yang digunakan pada sistem penggajian/payroll karyawan oleh suatu perusahaan.
1. Bagaimana Cara Menghitung Pph Pasal 21 Perorangan Terdapat Bonus?
Rian (belum menikah) pada tahun 2019 bekerja sebagai pegawai tetap pada
peruahaan PT. ABC dengan mempeoleh gaji perbulan sebesar Rp. 9.000.000 dan
membayrkan premi jaminan kecelakaan kerja setiap bulan 100.000 pada bulan
oktober 2019 perusahaan memberikan bonus sebesar Rp. 7.000.000 ,
Penghitungan Pph pasal 21 bulan oktober adalah sebagai berikut
a. Pph Pasal 21 Atas Gaji Dan Bonus (Penghasilan Setahun)
Gaji Setahun (12 X RP 9.000.000) Rp. 108.000.000
Bonus Rp. 7.000.000
Penghasilan bruto 1 tahun Rp. 115.000.000

Pengurangan
 Biaya jabatan
(5% x Rp. 115.000.000) 5.750.000
 JKK Setahun
(12 x 100.000) 1.200.000
Rp. 6.950.000
 Penghasilan netto setahun Rp. 108.050.000

PTKP
1) WP Sendiri Rp. 54.000.000
Penghasilan kena pajak Rp. 54.050.000

Pph pasal 21 terutang :


(5% x Rp. 50.000.000) Rp. 2.500.000
(15% x Rp. 4.050.000) Rp. 607.500
3.107.500
b. Pph Pasal 21 Atas Gaji Setahun
Gaji Setahun (12 X RP 9.000.000) Rp. 108.000.000
Pengurangan
 Biaya jabatan
(5% x Rp. 108.000.000) 5.400.000
 JKK Setahun
(12 x 100.000) 1.200.000
Rp. 6.600.000
 Penghasilan neto setahun Rp. 101.400.000

PTKP
1) WP Sendiri Rp. 54.000.000
Penghasilan kena pajak Rp. 47.400.000
Pph pasal 21 terutang :
(5% x Rp. 47.400.000) Rp. 2.370.000

c. Pph Pasal 21 Atas Bonus


Pph atas bonus adalah:
Rp. (3.107.500 - 2.370.000) Rp737.500

2. Bagaimana Cara Menghitung Pph Pasal 21 Perorangan Terdapat Natura?


Dika adalah bekerja pada suatu perusahaan ABC pada bulan Agustus 2019
memperoleh gaji sebesar Rp7.000.000, sebulan beserta beras 75 kg dan gula 15 kg.
Dika berstatus menikah dengan 2 orang anak. Nilai uang dari beras dan gula dihitung
berdasarkan harga pasar yaitu Beras Rp. 16.000/Kg dan gula Rp. 13.000/kg hitunglah.

Perhitungan pph pasal 21


Gajii perbulan Rp.
7.000.000
Beras (75 x 16.000) Rp. 1.200.000
Gula ( 15 x 13.000) Rp. 195.000
Rp. 8.395.000

Pengurangan:
Biaya jabatan (5% x 8.395.000) Rp. 419.750
Penghasilan neto perbulan Rp. 7.975.250
Penghasilan neto setahun (12 x 7.975.250) Rp. 95.703.000
PTKP
1) WP Sendiri Rp. 54.000.000
2) Menikah Rp. 4.500.000
3) Anak 1 Rp. 4.500.000
4) Anak 2 Rp. 4.500.000
Rp. 67.500.000
Rp. 28.203.000
Penghasilan Kena Pajak
Pph pasal 21 setahun (5% x 28.203.000) = Rp. 1.410.150
Pph pasal 21 perbulan (Rp. 1.410.150 : 12) = Rp. 117.512
3. Bagaimana Cara Menghitung Pph Pasal 21 Perorangan oleh dana pensiun yang
membayarkan uang pensiun bulanan?
Mulai bulan juli 2016 hendra irawan memperoleh uang pensiun dari dana pensiun
Artha mandiri sebesar Rp. 6.000.000 perbulan. Perhitungan pph pasal 21 terutang atas
uang pensiun adalah sebagai berikut;

Pensiun perbulan adalah Rp. 6.000.000


Pengurangan
Biaya pensiun 5% x 6.000.000 = Rp. 300.000
Maksimum di perkenakan Rp. 200.000
Penghasilan neto perbulan Rp. 5.800.000
Penghasilan neto juli s.d. desember 2016
6 x 5.800.000 Rp. 34.800.000

2.5 Cara mengisi Pph Pasal 21 Perusahaan Online


Perhitungan PPh 21 di OnlinePajak mudah, akurat, otomatis serta selalu
diperbarui dengan peraturan pajak terbaru, termasuk PTKP 2016.

Hanya dengan 2 langkah, Anda bisa langsung mendapatkan laporan SPT Masa
PPh 21 dan lampiran-lampirannya. Berikut ini adalah langkah mudah menghitung,
setor dan e-Filing PPh 21 di OnlinePajak:

1. Daftarkan perusahaan Anda di aplikasi PPh 21 OnlinePajak.


2. Lengkapi data gaji karyawanKlik menu ‘Karyawan’ dan lengkapi data-data berikut:
 Isi data karyawan.
 Pilih metode perhitungannya netto (bersih) atau gross up (kotor).
 Pilih detil kontraknya yaitu status karyawannya tetap atau karyawan tidak tetap
dan masa kerjanya.
 Pilih detil BPJS karyawan, rumus perhitungan BPJS ini sudah dimasukan
dalam aplikasi PPh 21, sehingga Anda tidak perlu repot-repot lagi menghitung
bagian persentase yang harus dibayarkan karyawan dan perusahaan.
 Lengkapi data gaji karyawan per bulan. Anda akan mendapatkan hasil
perhitungan pajak baik per bulan maupun per tahun secara otomatis.
3. Dapatkan SPT Masa PPh 21. Buka menu “PPh 21” dan dapatkan SPT Masa PPh 21
dan lampiran-lampirannya secara otomatis.

4. Setor PPh 21 secara online. Klik “Bayar”, maka ID billing dan NTPN akan terisi
otomatis.
5. Lapor PPh 21 secara online. Klik “Lapor” untuk e-Filing PPh 21 secara gratis.
2.6 Cara Mengisi Formulir Pph Pasal 21
1. Masuk ke aplikasi e-Filing Klikpajak , pilih menu PPh Pasal 21.
2. Pilih menu Masa Pajak dan pilih masa pajak Desember. Lalu pilih menu PPh
Pasal 21 Formulir 1721 A1 SPT Pribadi.
3. Pilih menu 1721-A1 Tahunan.
4. Centang kotak Nama Karyawan.
5. Pilih format ZIP (RAR) untuk mengunduh file PDF Formulir 1721 A1 SPT
Pribadi.
6. Centang salah satu nama karyawan Anda, jika Anda ingin mengunduh file PDF
satu per satu.
7. Klik Lihat PDF sebelum mengunduh file PDF formulir 1721 A1 SPT Pribadi
karyawan Anda.
8. Unduh file PDF Form 1721 A1 SPT Pribadi untuk karyawan-karyawan Anda.

Setelah membuat bupot pajak penghasilan pasal 21, perusahaan pemotong pajak
penghasilan pasal 21 wajib menyetorkan pemungutan PPh 21 ke kas negara.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 atau PPh 21 adalah pajak atas
penghasilan berupa rarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam
bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang

dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.


DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2019, Perpajakan Edisi Revisi 2019, Andi, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai