ekonomi dan kesetaraan menjadi dua aspek penting yang dapat diwujudkan melalui penerapan nilai-nilai Pancasila. Kemandirian ekonomi merujuk pada upaya untuk mengembangkan sektor pariwisata secara mandiri, di mana masyarakat lokal memiliki peran yang signifikan dalam kepemilikan, pengelolaan, dan manfaat dari industri pariwisata. Melalui pengembangan usaha wisata yang melibatkan pelaku lokal, seperti homestay, warung makan tradisional, dan kerajinan lokal, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri dan memperkuat ekonomi lokal. Selain itu, nilai- nilai Pancasila juga mendorong terciptanya kesetaraan dalam kesempatan dan akses terhadap manfaat ekonomi pariwisata. Dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam industri pariwisata dan mendapatkan manfaatnya, kesetaraan sosial dapat diwujudkan. Melalui pengembangan usaha wisata yang inklusif dan berbasis masyarakat, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial dan gotong royong dapat diterjemahkan menjadi tindakan nyata yang memberdayakan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan. Dengan demikian, pengembangan usaha wisata yang berbasis nilai-nilai Pancasila tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial, ekologis, dan budaya dalam masyarakat setempat. Ini menciptakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, sesuai dengan semangat nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keadilan, kesejahteraan, dan persatuan dalam keberagaman.
Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila melalui
Pengembangan Wisata Untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila melalui pengembangan pariwisata memerlukan langkah-langkah yang holistik dan terintegrasi. Penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan, memastikan penghargaan terhadap kebudayaan lokal, dan melindungi lingkungan alam dari dampak negatif pariwisata. Penerapan nilai-nilai Pancasila melalui pengembangan wisata menjadi penting dalam konteks membangun industri pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing. Salah satu nilai utama Pancasila adalah gotong royong, yang mendorong kerjasama dan kolaborasi antara semua pihak terkait dalam pembangunan destinasi pariwisata. Dengan menerapkan nilai gotong royong, berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku industri, masyarakat lokal, dan wisatawan dapat bekerja sama dalam pengembangan dan pengelolaan destinasi pariwisata. Selain itu, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial, persatuan, dan demokrasi juga dapat diterjemahkan ke dalam praktik-praktik manajemen yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat lokal, penghargaan terhadap keberagaman budaya, dan pemerataan manfaat ekonomi pariwisata. Sesuai dengan prinsip dan tujuan kepariwisataan, Hunter sebagaimana yang dikutip oleh Kutanegara (2014: 21), mengungkapkan bahwa hubungan antara penduduk dan lingkungan perlu mempertimbangkan tiga variabel kompleks. Variabel tersebut mencakup (1) aspek kependudukan seperti jumlah, pertumbuhan, distribusi, dan komposisi penduduk; (2) faktor lingkungan yang meliputi tanah, air, sungai, dan udara; (3) elemen antara seperti teknologi, konteks institusi dan kebijakan, serta faktor budaya.
Isu yang Terkait dengan Nilai Pancasila di Lingkup
Pariwisata Bagaimana pariwisata bisa menyebarkan manfaat ekonomi dan sosial secara merata kepada masyarakat lokal adalah dengan memperhatikan distribusi manfaat secara adil, menyediakan kesempatan kerja bagi warga setempat, dan meningkatkan partisipasi serta pemberdayaan masyarakat dalam proses pengembangan pariwisata. Pentingnya memelihara dan menghormati keanekaragaman budaya dalam sektor pariwisata. Ini melibatkan pengakuan terhadap keragaman budaya, agama, dan tradisi lokal dalam penyelenggaraan kegiatan pariwisata. Perlunya mendorong toleransi dan kerukunan antar umat beragama di sektor pariwisata menggambarkan pentingnya nilai kemanusiaan yang adil dan berbudaya yang terdapat dalam Pancasila. Indonesia perlu menegaskan kembali nilai-nilai Pancasila serta kesadaran akan identitas dan persatuan nasional sebagai bagian integral dari karakter bangsa. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dan kesadaran akan persatuan nasional kepada masyarakat. Keselamatan dan Keamanan Wisatawan: Menjamin keselamatan dan keamanan wisatawan serta masyarakat setempat sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial dalam industri pariwisata, sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Penyelenggaraan pariwisata bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia dan suasana kehidupan yang seimbang menuju kemakmuran yang adil dan berkelanjutan.Industri pariwisata perlu terus berupaya menyatukan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas kerja sehari-hari dan kebijakan yang dilaksanakan, dengan maksud memberikan pengaruh positif yang besar bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.