Anda di halaman 1dari 23

Aspek Hukum

Praktik
Kedokteran Gigi

dr. Amelia Martira, Sp.An-TI, SH, MH


RSUD Khidmat Sehat Afiat Kota Depok
Curriculum vitae
Nama : dr. Amelia Martira, Sp.An-TI, SH, MH
Pendidikan :
1. Magister Hukum Peminatan Hukum Kenegaraan FHUI (2017 -2019)
2. Program Sarjana Fakultas Hukum UI (2013-2017)
3. Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI (2000-2004)
4. Program Pendidikan Dokter Umum FKUI (1993-1999)
Pekerjaan :
1. Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Khidmat Sehat Afiat Depok
2. Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RS Pendidikan Universitas Indonesia
Organisasi:
1. Ketua BHP2A IDI Cabang Kota Depok
2. Anggota Badan Advokasi dan Tabungan Solidaritas PP Perdatin
3. Anggota Bidang Organisasi Perdatin Jaya
4. Anggota Bidang Diklat Institut Keselamatan Pasien RS (IKPRS) PERSI Pusat
Outline
1. Perkembangan hukum praktik kedokteran dan kedokteran gigi
di Indonesia
2. Regulasi Praktik Kedokteran Gigi di Indonesia
3. Penegakan disiplin dan Penyelesaian Perselisihan Medis
4. Peran Organisasi Profesi
Perkembangan Hukum Praktik Kedokteran dan Kedoktera
Gigi di Indonesia

• UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran


- Titik awal perubahan praktik kedokteran dan kedokteran gigi di
Indonesia
- Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan
- Terbentuknya Konsil Kedokteran dan Kedokteran Gigi Indonesia,
Sistem Registrasi (STR), Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia dan P2KB serta pengakuan adanya Organisasi Profesi
tunggal.
Berlakunya UU No. 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan

• Cukup kontroversial karena penyusunannya menggunakan teknik


omnibus, menghapus banyak UU (termasuk UU Praktik Kedokteran),
mengatur banyak topik di bidang kesehatan termasuk praktik
kedokteran dan kedokteran gigi
• Terdapat penyebutan Tenaga Medis untuk Dokter dan Dokter Gigi
serta Tenaga Kesehatan untuk non dokter/dokter gigi
• Subjek hukum UU Kesehatan: Orang Individu, penyelenggara
layanan kesehatan, SDM Kesehatan, Pemerintah Pusat dan Daerah
dan Masyarakat.
Praktik Kedokteran Gigi
Menurut UUUU No.Kesehatan
17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan pasal 280

• Pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien berupa Upaya Terbaik


yang sesuai dengan:
a. Norma
b. Standar Profesi
c. Standar Pelayanan
d. Kebutuhan Pasien
• Bukan suatu jaminan kesembuhan
• Merupakan kesepakatan yang setara dan transparan antara dokter gigi
dengan pasien
Kewenangan seorang dokter gigi
UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pasal
285
• Dokter gigi dalam menjalankan praktik harus dilakukan sesuai
dengan kewenangan yang didasarkan pada kompetensi yang
dimilikinya.
• Apabila memiliki lebih dari satu jenjang pendidikan maka ia
memiliki kewenangan sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensi dan kualifikasi tertinggi.

Pengaturan lebih
lanjut melalui
Peraturan Pemerintah
Kompetensi seorang dokter gigi
• Kompetensi seorang dokter gigi diatur dalam Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia
• Diatur berdasarkan standar pendidikan yang telah ditetapkan
• Kompetensi dokter gigi diatur pada:
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 40 Tahun 2015
tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia

• Terdapat standar kompetensi untuk dokter gigi spesialis dan


subspesialis
Pelayanan di luar kewenangan
UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pasal
286
• Dokter gigi dapat memberikan pelayanan di luar kewenangan
apabila:
a. ketiadaan Tenaga Medis di suatu wilayah tempat bertugas;
b. kebutuhan program pemerintah;
c. penanganan kegawatdaruratan medis;
d. KLB, Wabah, dan/ atau darurat bencana.
• Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan kedokteran gigi
atau kefarmasian pada batas tertentu dan mengikuti pelatihan
Pelimpahan Kewenangan
• Dokter Gigi dapat melimpahkan atau menerima kewenangan
• Pelimpahan kewenangan dapat dilakukan secara:
a. Mandat  tanggung jawab tidak beralih
b. Delegasti  tanggung jawab beralih
• Pelimpahkan kewenangan dapat dilakukan antar tenaga medis
atau dari tenaga medis kepada tenaga kesehatan
Kewajiban seorang dokter gigi untuk bekerja sesuai Standar

Setiap Dokter gigi dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan


berkewajiban untuk mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional.
Standar profesi disusun oleh Konsil serta Kolegium dan ditetapkan oleh
Menteri.
Standar pelayanan diatur dengan Peraturan Menteri
Standar prosedur operasional ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

UU No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan pasal 291


Panduan Nasional Praktik Klinis
PERMENKES NO. 1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEDOKTERAN

• PNPK merupakan standar pelayanan kedokteran


• Menjadi acuan bagi fasilitas kesehatan untuk membuat standar
prosedur operasional
• Pedoman bagi dokter gigi sebagai pembuat keputusan klinis di
fasilitas pelayanan kesehatan, institusi pendidikan, dan kelompok
profesi terkait.

Contoh:
• Mendapatkan persetujuan tindakan
medis (informed consent) dari pasien
Kewajiban dan/atau keluarga
Dokter Gigi • Membuat rekam medis
dalam • Menjaga rahasia kesehatan pribadi
pasien
menjalankan • Memberikan pertolongan gawat
Praktik darurat
• Melakukan kendali mutu dan biaya
Kewajiban administratif
• Seorang dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran gigi,
harus memiliki:
a. Surat Tanda Registrasi yang diterbitkan oleh KKI
b. Surat Izin Praktik yang diterbitkan Pemerintah Daerah atau
Pusat
• Keberlakukan: STR (seumur hidup), SIP (lima tahun)
• Untuk memperpanjang SIP  harus mengikuti pendidikan
berkelanjutan dan sertifikasi yang dikonversi dalam bentuk
SKP.
Mekanisme Penegakan Disiplin Profesi
UU No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan pasal 304

• Pasien atau keluarga dapat melaporkan dokter gigi apabila


kepentingannya dirugikan dari pelayanan kesehatan yang ia
terima kepada Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI)
• MKDKI akan memeriksa ada atau tidaknya pelanggaran disiplin
profesi  Keputusan bersifat mengikat
• Sanksi berupa teguran, re-schooling, pencabutan STR
sementara atau pencabutan SIP
• Banding dilakukan kepada Menteri, apabila ada bukti baru,
conflict of interest, kesalahan penerapan pelanggaran disiplin
Tugas lain MKDKI
UU No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan pasal 308

• Membuat rekomendasi untuk permasalahan hukum pidana maupun


perdata
• Rekomendasi berupa:

a. dapat atau tidak dapat dilakukan penyidikan karena pelaksanaan praktik


keprofesian yang dilakukan oleh Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan
sesuai atau tidak sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan,
dan standar prosedur operasional -- PIDANA
b. rekomendasi pelaksanaan praktik keprofesian yang dilakukan oleh
Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan sesuai atau tidak sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional --
PERDATA
Penyelesaian Perselisihan Medik
• Apabila tindakan kedokteran menimbulkan kerugian pada
pasien, maka dapat diminta pertanggungjawaban medik atas
kerugian tersebut
• Pertanggungjawaban medik atas kerugian tersebut menjadi
tanggung jawab rumah sakit
• Mekanisme penyelesaian perselisihan berupa alternatif
penyelesaian sengketa hingga gugatan perdata
• Untuk mengajukan gugatan perdata, pasien/keluarga yang
dirugikan harus mengajukan permohonan rekomendasi kepada
MKDKI mengacu pada pelaksanaan standar profesi, standar
pelayanan dan SOP
Ketentuan Pidana Terkait Pelaksanaan Praktik
Kedokteran Menurut UU No.17/2023
Pasal 440
(1) Setiap Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan yang
melakukan kealpaan yang mengakibatkan Pasien luka berat
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp250.00O.O00,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah).
(2) Jika kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan kematian, setiap Tenaga Medis atau Tenaga
Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,0O (lima ratus juta rupiah)
Unsur-unsur tindak pidana Kealpaan

Subjek Hukum: Tenaga Medis atau Tenaga


Kesehatan
Bentuk Kesalahan: Kealpaan

Akibat: Luka berat atau kematian


Ketentuan pidana kealpaan menurut
KUHP No.1 Tahun 2023
Pasal 474 ayat 1
Setiap Orang yang karena kealpaannya orang lain luka sehingga timbul
penyakit atau halangan menjalankan jabatan, mata pencaharian, atau
profesi selama waktu tertentu, dipidana dengan pidana penjara paling lama
1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II

Pasal 475
Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 474 dilakukan
dalam menjalankan jabatan, mata pencaharian, atau profesi, pidananya
dapat ditambah1/3 (satu per tiga).
Definisi Kealpaan menurut KUHP
• Ketentuan ini tidak memberi perumusan mengenai pengertian kealpaan.
• Pada umumnya pengertian kealpaan menunjukkan bahwa pelaku tidak
menghendaki terjadinya akibat dari perbuatannya, yaitu kematian atau luka-luka.
Namun, dalam kejadian konkret terdapat kesulitan untuk menentukan bahwa
suatu perbuatan dapat disebut dengan kealpaan. Misalnya, seseorang yang
sedang mengendarai kendaraan sedemikian rupa sehingga membahayakan lalu
lintas umum yang kemungkinan besar menimbulkan Korban.
• Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan tersebut pengertian kealpaan
diserahkan kepada hakim unhrk melakukan penilaian terhadap kasus yang
dihadapi.
Berlaku setelah 3 tahun terhitung sejak
diundangkan
Peran Organisasi Profesi dalam Praktik
Kedokteran Gigi UU No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan pasal 311

• Eksistensi Organisasi Profesi diakui dalam UU, hanya tidak


terdapat pengaturan spesifik sebagaimana UU terdahulu
• Namun masih banyak ranah yang belum diatur dalam UU
Kesehatan yang membutuhkan peran dari Organisasi Profesi,
yaitu:
a. Etika Profesi
b. Penjagaan Mutu dan Kompetensi melalui Pelatihan
Berkelanjutan dan Pembuatan Standar Pelayanan
c. Advokasi, Pembinaan dan Pembelaan
Kesimpulan
Aspek hukum terkait praktik kedokteran gigi meliputi: kompetensi,
kewenangan, kewajiban, perizinan hingga penegakan disiplin
profesi
Perselisihan antara tenaga medis dan pasien/keluarga timbul dari
kerugian yang terjadi akibat pelayanan yang diberikan

Peran organisasi profesi sangat penting untuk menjaga mutu dan


keselamatan pasien serta melindungi anggota.

Anda mungkin juga menyukai