Anda di halaman 1dari 3

ETIKA DAN PROFESIONALISME GURU

TOPIK 2 – ELABORASI PEMAHAMAN

PERTANYAAN DARI KELOMPOK:


Nama Kelompok:
1. Adinda Putri Mawanti 233113711923
2. Alma Kumala Dani 233113712685
3. Fifin Nurusofia 233113711909
4. Nilna Umi Latifah 233113711999
5. Satrio Widodo 233113711975
6. Zulvia Lely Nurmitasari 233113711727

Pertanyaan:
Bagaimana peran dan pengaruh karakter luhur seorang guru dalam membentuk nilai-nilai
moral dan etika siswa di lingkungan pendidikan?

JAWABAN KELOMPOK:
Nama Anggota Kelompok:
1. Elsa Dwi Kautama (233113712853)
2. Linda Wahyu Apriliana (233113712271)
3. Niken Puspitasari (233113712728)
4. Salwa Sausanti (233113712247)
5. Siti Romelah (233113712800)
Kelas : PGSD 04
Jawaban:
Peran guru tidak sekadar mendidik dan memberikan materi akademik saja di sekolah, namun
lebih dari itu. Guru diharapkan bukan hanya mampu memberikan ilmu pengetahuan saja tetapi
juga mampu memberikan contoh perilaku yang akan menjadi pedoman bagi peserta didik dan
lingkungan sekitarnya. Guru yang profesional bukan berarti guru yang mengandalkan materi
semata sebagai keterampilan pada dirinya, namun kualitas moral dan menjunjung tinggi nilai- nilai
kode etik profesi. Dengan demikian peran guru diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai positif,
karena guru merupakan role model bagi para peserta didik.
Keteladanan guru di sekolah sebagai salah satu cara untuk menumbuh kembangkan sikap
perilaku yang baik pada peserta didik dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran di sekolah,
misalnya dengan saling menghargai, saling menyanyangi, gotong royong, bakti sosial, shalat
berjamaah. Dimana contoh kegiatan tersebut wajib diikuti oleh seluruh peserta didik termasuk
guru, sehingga dalam hal ini peran guru sebagai role model bagi peserta didiknya dapat terlaksana
dengan baik
Dalam mewujudkan hal tersebut tentunya seorang guru juga dituntut memiliki karakter serta
nilai-nilai moral yang baik pada dirinya, agar guru dapat memberikan contoh bagaimana
menerapkan nilai-nilai karakter kepada peserta didiknya. Guru sebagai figur bagi peserta didik
yang sejak dini menanamkan nilai-nilai etika, moral dan norma dalam menjalankan tugasnya,
bahkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Guru haruslah memiliki etika yang baik,
dikarenakan guru dapat dijadikan sebagai panutan. Seorang guru hendaknya memiliki kepribadian
yang dewasa, arif, bijaksana dan stabil. Hal tersebut akan memberikan keteladan yang sangat baik
terhadap peserta didik maupun lingkungan sekitar, sehingga guru dikenal sebagai pribadi yang
pantas “digugu” (ditaati nasehat/ ucapan/ perintahnya) dan “ditiru” (dicontoh sikap dan
perilakunya). Maka dari itu, sebagai seorang guru sebaiknya selalu bertindak sesuai dengan norma
hukum, norma sosial, konsisten dan bangga sebagai profesi guru. Guru juga harus mampu
memperhatikan banyak kepentingan bukan hanya kepentingan pribadi, namun juga golongan dan
kepentingan umum hingga kepentingan bangsa. Profesi guru harus mampu menyeimbangkan dan
tahu mana yang harus didahulukan diantara banyak hal yang harus diemban sebagai hak dan
kewajiban profesi guru.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa guru sangat berpengaruh dalam membentuk nilai-
nilai moral dan etika peserta didik. Dimana guru yang memiliki kepribadian atau karakter yang
baik akan cenderung dijadikan contoh oleh peserta didik, sehingga secara tidak langsung peserta
didik akan memiliki karakter dan berperilaku seperti apa yang mereka jadikan panutan tersebut.
Ketika guru mampu menghargai peserta didik dan melakukan kolaborasi atau bekerja sama dengan
peserta didik maka peserta didik akan terbiasa untuk saling bekerja sama dengan sesama teman
ataupun warga sekolah lainnya dalam banyak hal. Dalam hal lain, ketika guru memiliki karakter
yang responsif dengan membantu mengatasi kesulitan peserta didik, secara tidak langsung mereka
akan melakukan hal yang sama tanpa diminta ketika mengetahui teman mereka yang mengalami
kesulitan baik dalam pembelajaran atau di luar pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai