Anda di halaman 1dari 23

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada

do
gu pemeriksaan peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam
perkara antara:

In
A
GODLIP PASARIBU, bertempat tinggal di Jl. Meruya Ilir RT. 004/
RW. 001, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,
ah

Jakarta Barat, dalam hal ini memberi kuasa kepada Johny

lik
Sibarani, SH., Advokat, beralamat di Jalan Raya Ciracas No. 1,
Jakarta Timur, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 Juli
am

ub
2012, sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi/Pemohon Pailit;
ep
terhadap
k

PT PANCA WIRATAMA SAKTI, Tbk., diwakili oleh Nyonya Deetje


ah

Linawati, SE., selaku Direktur Utama, berkedudukan di


R

si
Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-6, Jalan Ir. H. Juanda
No. 50, Ciputat, Tangerang Selatan, dalam hal ini memberi kuasa

ne
ng

kepada Heri Suryadi, SH., MH. dan kawan-kawan, para Advokat,


beralamat di Business Park (Kencana Tower) Blok D2-3, Jalan

do
gu

Meruya Ilir Kav. 88, Kebon Jeruk, Jakarta 11620, berdasarkan


surat kuasa khusus tertanggal 19 Juli 2012, sebagai Termohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Termohon Pailit;
In
A

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon Pailit telah
m

ub

mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah


Agung Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011 tanggal 10 November 2011 yang telah
ka

berkekuatan hukum tetap, dengan posita sebagai berikut:


ep

A. Pemohon Pailit sebagai kreditur dari Termohon Pailit dan Termohon Pailit
ah

sebagai debitur dari Pemohon Pailit;


R

Bahwa kedudukan Pemohon Pailit sebagai kreditur dari Termohon Pailit dan
es

Termohon Pailit sebagai debitur dari Pemohon Pailit didasarkan pada:


M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Pemohon (Bukti P-1, Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon

R
Pailit) adalah selaku pembeli dan Termohon adalah selaku penjual

si
berupa tanah kavling seluas 660 M² yang terletak di Perumahan

ne
ng
Tigaraksa Blok Kavling AC.6 No. 3, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten
Tangerang;
2. Bahwa Pemohon Pailit telah membeli secara lunas berupa tanah kavling

do
gu seluas 660 M² yang terletak di Perumahan Tigaraksa Blok Kavling AC.6
No. 3, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dengan harga

In
A
Rp 61.050.000,- (enam puluh satu juta lima puluh ribu rupiah)
berdasarkan “Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan
ah

di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat”

lik
selanjutnya disebut “PPJB” tertanggal 13 November 1992 (Bukti P-2)
dengan bukti kwitansi pembayaran sebagai berikut (Bukti P-3 s/d P-28):
am

ub
No. Tanggal Nomor Kwitansi Jumlah Keterangan
(dalam rupiah)
1. 16 November MRK/03554/XI/92/K/UM 7.616.000 Pembayaran
ep
k

1992 uang muka


2. 16 November MRK/03555/XI/92/K/UM 4.884.000 Pembayaran
ah

1992 PPN 8%
R

si
3. 19 Januari 03906/MRK/I/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1993 cicilan ke-I

ne
ng

4. 19 Januari 03907/MRK/I/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


1993 cicilan ke-II
5. 15 Februari 04040/MRK/II/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran

do
gu

1993 cicilan ke-III


6. 6 April 1993 04343/MRK/IV/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
cicilan ke-IV
In
A

7. 6 April 1993 04344/MRK/IV/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


cicilan ke-V
ah

lik

8. 12 Mei 1993 04534/MRK/V/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


cicilan ke-VI
9. 11 Juni 1993 04660/MRK/VI/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
m

ub

cicilan ke-VII
10. 1 Juli 1993 04748/MRK/VII/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
ka

cicilan ke-VIII
ep

11. 10 Juli 1993 04798/MRK/VII/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


cicilan ke-IX
ah

12. 10 Agustus 0491/MRK/VIII/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


R

1993 cicilan ke-X


es
M

13. 14 Oktober 05199/MRK/X/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


ng

1993 cicilan ke-XI


on
gu

Hal. 2 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. 14 Oktober 05200/MRK/X/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran

R
1993 cicilan ke-XII

si
15. 14 November 000090/MRK/XI/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1993 cicilan ke-XIII

ne
ng
16. 14 Desember 000089/MRK/XII/93/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1993 cicilan ke-XIV
17. 13 Februari 000182/I/II/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran

do
gu 18.
1994
13 Maret 000183/I/III/94/K/CCL 2.247.250
cicilan ke-XV
Pembayaran
1994 cicilan ke-XVI

In
A
19. 13 April 000184/I/IV/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1994 cicilan ke-XVII
ah

lik
20. 27 Juni 0512/I/VI/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1994 cicilan ke-XVIII
21. 27 Juni 0513/I/VI/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
am

ub
1994 cicilan ke-XIX
22. 13 Juli 1756/I/VII/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1994 cicilan ke-XX
ep
23. 13 September 1884/I/IX/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
k

1994 cicilan ke-XXI


ah

24. 13 Oktober 3068/IIX/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran


R

si
1994 cicilan ke-XXII
25. 14 November 4475/IXI/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran

ne
ng

1994 cicilan ke-XXIII


26. 14 November 4491/IXI/94/K/CCL 2.247.250 Pembayaran
1994 cicilan ke-XXIV

do
gu

JUMLAH 63.934.000

3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 PPJB:


Berdasarkan Pasal 3 PPJB tentang kewajiban penjual (Termohon Pailit)
In
A

yaitu Termohon Pailit, berjanji untuk:


a. Membuat dan menyelesaikan pembangunan jalan-jalan dan saluran-
ah

lik

saluran riol di kompleks, atas biaya dan tanggungan penjual sendiri;


b. Mengurus pengukuran luas nyata tanah oleh bagian bersangkutan
m

ub

dari Badan Pertanahan Nasional hingga diperoleh surat ukur atau


gambar situasi, atas beban dan biaya sendiri;
ka

c. Mengurus permohonan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah,


ep

melaksanakan pengurusan, pemisahan Sertifikat Hak Guna


ah

Bangunan atas beban dan tanggungan penjual sendiri;


R

d. Mengurus izin mendirikan bangunan atas bangunan dan membangun


es

bangunan sesuai dengan perjanjian pembangunan tanah;


M

ng

on
gu

Hal. 3 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Bersama-sama dengan pembeli menandatangani akta jual beli PPAT

R
di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang, mengurus

si
balik nama sertifikat tanah ke atas nama pembeli. Atas beban dan

ne
ng
tanggungan pembeli. Jumlah biaya mengenainya akan dibuktikan
dengan faktur penjual sendiri;
f. Menanggung dan membayar Pajak Bumi dan Bangunan serta pajak-

do
gu pajak lain, retribusi, ataupun pungutan apapun menyangkut tanah
bersangkutan, sepanjang mengenai kurun waktu yang berakhir pada

In
A
saat ditanda tanganinya perjanjian pengikatan jual beli ini. Mengenai
waktu selanjutnya, pajak-pajak, retribusi atau pungutan dimaksud
ah

menjadi beban dan tanggungan pembeli. Antara kedua belah pihak

lik
akan diadakan perhitungan secara prorata temporis menurut
perbandingan waktu tentang pajak tersebut;
am

ub
4. Bahwa ternyata sejak pembayaran pelunasan kepada Termohon Pailit
pada tanggal 14 November 1994 sampai sekarang Termohon Pailit
ep
belum juga menyerahkan sertifikat sebagaimana kewajiban Termohon
k

Pailit yang tercantum dalam perjanjian Pasal 3 PPJB, Pemohon Pailit


ah

telah melayangkan surat peringatan/somasi kepada Termohon Pailit


R

si
untuk segera menyerahkan sertifikat kepada Pemohon Pailit, namun
demikian hingga kini Termohon Pailit tidak beritikad baik untuk

ne
ng

menyerahkan sertifikat kepada Pemohon Pailit tersebut;


5. Bahwa Termohon Pailit sama sekali tidak menanggapi surat somasi yang

do
gu

diberikan dari Pemohon Pailit;


6. Bahwa dengan diberikannya peringatan/somasi kepada Termohon Pailit,
Pemohon Pailit berkewajiban untuk menyerahkan sertifikat kepada
In
A

Pemohon Pailit. Kewajiban Termohon Pailit merupakan utang


sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka (6) Undang-undang
ah

lik

No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang (selanjutnya disebut “Undang-undang Kepailitan”),
m

ub

karena jual beli yang timbul wajib dipenuhi oleh Termohon dan bila tidak
dipenuhi memberi hak kepada Pemohon untuk mendapatkan
ka

pemenuhannya dari harta kekayaan Termohon;


ep

Pasal 1 angka (6) Undang-undang Kepailitan mengatur sebagai berikut:


ah

Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam


R

jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing,
es

baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau
M

ng

kontijen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang


on
gu

Hal. 4 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
wajib dipenuhi oleh debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada

R
kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitur”;

si
7. Bahwa dari uraian tersebut di atas nyata bahwa Termohon Pailit

ne
ng
mempunyai utang kepada Pemohon Pailit, dimana utang tersebut telah
jatuh tempo dan dapat ditagih;
8. Bahwa kewajiban dan/atau utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit

do
gu yaitu menyerahkan sertifikat yang terletak di Perumahan Tigaraksa Blok
Kavling AC.6 No. 3, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang berupa

In
A
tanah kavling seluas 660 M²;
B. Termohon Pailit memiliki utang kepada Pemohon Pailit telah jatuh tempo dan
ah

dapat ditagih;

lik
Bahwa Pemohon Pailit telah berulangkali menagih utang kepada Termohon
Pailit baik secara lisan maupun tulisan, namun tidak ditanggapi oleh
am

ub
Termohon Pailit di antaranya surat-surat yang telah diberikan kepada
Termohon Pailit dari Pemohon Pailit, yaitu: somasi dari Pemohon Pailit
ep
kepada Termohon Pailit No. /JS&Rekan/I/2011. Pada tanggal 31 Januari
k

2011 (sebagaimana dalam Bukti 29) dan bukti pengiriman surat


ah

sebagaimana terlampir dalam Bukti-10, sehingga Termohon Pailit


R

si
mempunyai kewajiban kepada Pemohon Pailit yang pada saat permohonan
ini diajukan telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

ne
ng

C. Termohon Pailit mempunyai utang kepada kreditur lain;


Bahwa selain utang kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit juga

do
gu

mempunyai utang kepada kreditur lain berdasarkan laporan keuangan


PT Panca Wiratama Sakti, Tbk., untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2006 dan 30 Juni 2008 (sebagaimana dalam Bukti-31) yaitu kepada:
In
A

Tanggal 30 Juni 2009:


1. Bank Nusa Nasional sebesar Rp 12.785.935.581,-
ah

lik

2. Bank Lippo & Asuransi Lippo Life Rp 5.500.000.000,-


3. Bank Tabungan Negara Rp 33.030.328.225,-
m

ub

4. Bank Internasional Indonesia Rp 3.341.667.527,-


5. Bank Mashill Rp 10.000.000.000,-
ka

6. Bank Danamon Rp 3.494.118.763,-


ep

7. Bank Tabungan Negara-Obligasi PWS III Rp 94.960.088.500,-


ah

8. Bank Private Development Finance Company Rp 2.500.000.000,-


R

of Indonesia
es

9. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Rp 7.500.000.000,-


M

ng

10. Bank Usaha Pembangunan Indonesia (Uppindo) Rp 2.500.000.000,-


on
gu

Hal. 5 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bank Elok Prima Mitra Busana Rp 24.673.503.498,-

R
Bahwa selain Termohon Pailit mempunyai utang ke bank, Termohon Pailit

si
mempunyai utang kepada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dan

ne
ng
utang kepada para karyawan;
D. Permohonan Pailit telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

do
gu Utang Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 8 ayat (4);
1. Berdasarkan Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

In
A
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Pasal 2 ayat (1) menyatakan:
“Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar
ah

lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih,

lik
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan yang berwenang, baik atas
permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
am

ub
kreditur”;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah diuraikan di atas,
ep
Termohon telah terbukti mempunyai dua kreditur atau lebih dan tidak
k

membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ah

ditagih sebagaimana diatur Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Kepailitan


R

si
dan PKPU No. 37 Tahun 2004;
2. Berdasarkan Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

ne
ng

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Pasal 8 ayat (4) menyatakan:


“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta

do
gu

atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk


menyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
terpenuhi”;
In
A

3. Bahwa utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit terbukti dengan


tidak menyerahkan sertifikat atas pembelian berupa tanah kavling seluas
ah

lik

660 M² yang terletak di Perumahan Tigaraksa Blok Kavling AC.6 No. 3,


Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, sebagaimana telah
m

ub

diuraikan tersebut di atas, sehingga fakta-fakta hukum bahwa Termohon


Pailit mempunyai utang kepada Pemohon Pailit telah terbukti secara
ka

sederhana, telah jatuh waktu dan dapat ditagih dan terbukti pula
ep

Termohon Pailit mempunyai kreditur lain yaitu mempunyai utang kepada:


ah

1. Bank Nusa Nasional sebesar Rp 12.785.935.581,-


R

2. Bank Lippo & Asuransi Lippo Life Rp 5.500.000.000,-


es

3. Bank Tabungan Negara Rp 33.030.328.225,-


M

ng

4. Bank Internasional Indonesia Rp 3.341.667.527,-


on
gu

Hal. 6 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bank Mashill Rp 10.000.000.000,-

R
6. Bank Danamon Rp 3.494.118.763,-

si
7. Bank Tabungan Negara-Obligasi PWS III Rp 94.960.088.500,-

ne
ng
8. Bank Private Development Finance Company Rp 2.500.000.000,-
of Indonesia
9. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Rp 7.500.000.000,-

do
gu 10. Bank Usaha Pembangunan Indonesia Rp 2.500.000.000,-
(Uppindo)

In
A
11. Bank Elok Prima Mitra Busana Rp 24.673.503.498,-
12. Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
ah

13. Para Karyawan

lik
E. Penunjukan dan Pengangkatan Hakim Pengawas dan Kurator;
Bahwa sehubungan dengan proses kepailitan Termohon Pailit, maka
am

ub
Pemohon Pailit memohon kepada Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat atau Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang memeriksa
ep
dan mengadili perkara a quo untuk mengangkat Hakim Pengawas dan
k

Hakim-Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk


ah

mengawasi proses kepailitan Termohon Pailit serta berkenan menunjuk dan


R

si
mengangkat yaitu:
1. Jandri Siadari, SH., Dipl., Mkt., LLM., Kurator dan Pengurus yang

ne
ng

terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI dengan surat bukti


pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-65 tertanggal

do
gu

31 Juli 2008, berkantor pada ”Siadari & Partners”, beralamat kantor di


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV 7th, Room 718, Jl. Jenderal Gatot
Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia, 10270;
In
A

2. Anita Kadir, SH., MCL., LLM., Kurator dan Pengurus terdaftar di


Departemen Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran
ah

lik

Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03-01, tertanggal 18 Januari 2008,


berkantor di ”Sat Law Office”, di Puri Mata Air Lt. 3, Jalan Barito II No. 33
m

ub

B, Jakarta;
3. Effendy H. Purba, SH., Kurator dan Pengurus terdaftar di Departemen
ka

Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan


ep

Pengurus No. AHU.AH.04.03-12, tertanggal 18 Januari 2008, berkantor


ah

pada ”Law Firm James Purba & Partners”, yang beralamat kantor di
R

Wisma Nugra Santana Lt. 12 (R. 05), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 7-9,
es

Jakarta 10220;
M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
F. Permohonan;

R
Berdasarkan hal-hal yang telah Pemohon Pailit kemukakan di atas, maka

si
dengan ini Pemohon Pailit memohon kepada Ketua Pengadilan Niaga pada

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili dalam perkara a quo agar berkenan memberikan putusan sebagai
berikut:

do
gu 1. Menerima dan mengabulkan permohonan pernyataan pailit yang diajukan
oleh Pemohon Pailit untuk seluruhnya;

In
A
2. Menyatakan Termohon Pailit yaitu PT Panca Wiratama Sakti, Tbk., pailit
dengan segala akibat hukumnya;
ah

3. Menunjuk Hakim Pengawas untuk mengawasi proses kepailitan

lik
Termohon Pailit;
4. Menunjuk dan mengangkat:
am

ub
- Jandri Siadari, SH., Dipl., Mkt., LLM., Kurator dan Pengurus yang
terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI dengan surat bukti
ep
pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-65
k

tertanggal 31 Juli 2008, berkantor pada ”Siadari & Partners”,


ah

beralamat kantor di Gedung Manggala Wanabakti Blok IV 7th, Room


R

si
718, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia,
10270;

ne
ng

- Anita Kadir, SH., MCL., LLM., Kurator dan Pengurus terdaftar di


Departemen Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran

do
gu

Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03-01, tertanggal 18 Januari


2008, berkantor di ”Sat Law Office”, di Puri Mata Air Lt. 3, Jalan Barito
II No. 33 B, Jakarta;
In
A

- Effendy H. Purba, SH., Kurator dan Pengurus terdaftar di Departemen


Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
ah

lik

Pengurus No. AHU.AH.04.03-12, tertanggal 18 Januari 2008,


berkantor pada ”Law Firm James Purba & Partners”, yang beralamat
m

ub

kantor di Wisma Nugra Santana Lt. 12 (R. 05), Jalan Jenderal


Sudirman Kav. 7-9, Jakarta 10220;
ka

5. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar seluruh biaya perkara ini;


ep

Atau apabila Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ah

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);


R

Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada


es

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor 11/PAILIT/


M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2011/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 30 Maret 2011 dengan amar sebagai

R
berikut:

si
1. Mengabulkan permohonan pernyataan Pemohon Pailit untuk seluruhnya;

ne
ng
2. Menyatakan Termohon Pailit yaitu PT Panca Wiratama Sakti, Tbk., pailit
dengan segala akibat hukumnya;
3. Mengangkat Sdr. H. Syarifuddin, SH., MH., Hakim Pengadilan Niaga pada

do
gu Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas;
4. Mengangkat:

In
A
- Sdr. Jandri Siadari, SH., Dipl., Mkt., LLM., Kurator dan Pengurus yang
terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI dengan surat bukti
ah

pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-65 tertanggal

lik
31 Juli 2008, berkantor pada ”Siadari & Partners”, beralamat kantor di
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV 7th, Room 718, Jl. Jenderal Gatot
am

ub
Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia, 10270;
- Anita Kadir, SH., MCL., LLM., Kurator dan Pengurus terdaftar di
ep
Departemen Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran
k

Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03-01, tertanggal 18 Januari 2008,


ah

berkantor di ”Sat Law Office”, di Puri Mata Air Lt. 3, Jalan Barito II
R

si
No. 33 B, Jakarta;
- Effendy H. Purba, SH., Kurator dan Pengurus terdaftar di Departemen

ne
ng

Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan


Pengurus No. AHU.AH.04.03-12, tertanggal 18 Januari 2008, berkantor

do
gu

pada ”Law Firm James Purba & Partners”, yang beralamat kantor di
Wisma Nugra Santana Lt. 12 (R. 05), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 7-8,
Jakarta 10220;
In
A

Sebagai Tim Kurator;


5. Menetapkan imbalan jasa Kurator akan ditetapkan kemudian setelah Kurator
ah

lik

menjalankan tugasnya;
6. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar biaya yang timbul dalam
m

ub

perkara ini yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp 7.341.000,- (tujuh


juta tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);
ka

Bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011


ep

tanggal 10 November 2011 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai


ah

berikut:
R

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT PANCA


es

WIRATAMA SAKTI, Tbk. tersebut;


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

R
Pusat No. 11/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 30 Maret 2011;

si
MENGADILI SENDIRI:

ne
ng
Menolak permohonan pailit dari Pemohon Pailit: GODLIP PASARIBU;
Menghukum Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar

do
gu Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum

In
A
tetap tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011
tanggal 10 November 2011 diberitahukan kepada Termohon Kasasi pada
ah

tanggal 10 Juli 2012, terhadap putusan tersebut, oleh Termohon Kasasi melalui

lik
kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 11 Juli 2012, mengajukan
permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan
am

ub
Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 12 Juli 2012, sebagaimana ternyata
dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 17 PK/Pailit/2012/PN.Niaga.
ep
Jkt.Pst. jo. Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011 jo. Nomor 11/Pailit/2011/PN.Niaga.
k

Jkt.Pst., tanggal 12 Juli 2012, permohonan tersebut disertai dengan alasan-


ah

alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/


R

si
Niaga Jakarta Pusat tersebut pada tanggal itu juga;
Bahwa alasan peninjauan kembali telah diberitahukan kepada Pemohon

ne
ng

Kasasi pada tanggal 12 Juli 2012, kemudian Pemohon Kasasi mengajukan


jawaban alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

do
gu

Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 20 Juli 2012;


Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
In
A

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
ah

lik

Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan


peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
ka

I. Hakim Kasasi telah khilaf atau keliru secara nyata-nyata dalam memutus
ep

perkara ini, karena mendasarkan pertimbangan hukumnya pada sesuatu hal


ah

yang tidak atau belum pernah diajukan dan dikemukakan dalam persidangan
R

tingkat pertama;
es
M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa pada halaman 23 (dua puluh tiga) surat putusan, Mahkamah

R
Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi telah memberikan

si
pertimbangan hukum yang berbunyi sebagai berikut:

ne
ng
"Bahwa penyelesaian sertifikat tanah tersebut belum selesai, karena
Termohon Kasasi sebagai pembeli belum membayar BPHTB/Pajak
pembelian, sehingga proses sertifikatnya menjadi terhalang";

do
gu Substansi pertimbangan hukum yang diberikan Mahkamah Agung
tersebut pada intinya adalah melindungi Termohon PK secara tidak fair

In
A
dan tidak adil dari kelalaiannya melaksanakan kewajiban untuk
mengurus, menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat yang dijualnya
ah

kepada Pemohon PK sebagai kontra prestasi pelunasan harga

lik
pembelian tanah kavling yang dilakukan Pemohon PK dengan
mendasarkan pada BPHTB/Pajak penjualan yang dinyatakan belum
am

ub
dibayar oleh Pemohon PK;
2. Bahwa Pemohon PK sangat keberatan dengan pertimbangan hukum
ep
Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi tersebut, karena
k

Mahkamah Agung telah melakukan kesalahan berat dalam penerapan


ah

hukum acara;
R

si
Masalah BPHTB/Pajak Pembelian tanah kavling, sesungguhnya tidak
atau belum pernah dimunculkan dan dipermasalahkan sebagai fakta di

ne
ng

persidangan pemeriksaan tingkat pertama baik oleh Termohon PK


maupun Pemohon PK di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

do
gu

Jakarta Pusat, karena berdasarkan fakta:


- Masalah BPHTB/pajak ini tidak pernah disinggung dan juga tidak
pernah dipermasalahkan oleh Termohon PK didalam jawabannya;
In
A

- Termohon PK juga tidak pernah mengajukan surat bukti di


persidangan untuk membuktikan tidak adanya pembayaran BPHTB/
ah

lik

Pajak yang dilakukan Pemohon PK sebagai alasan untuk tidak


mengurus dan menyerahkan sertifikat kepada Pemohon PK;
m

ub

3. Bahwa masalah BPHTB/Pajak Pembelian ini baru dimunculkan oleh


Termohon PK di dalam Memori Kasasinya, dan masalah ini belum
ka

pernah diuji eksistensnya di persidangan tingkat pertama, sehingga


ep

eksistensi sebagai fakta hukum belum teruji. Akan tetapi Mahkamah


ah

Agung menjadikan BPHTB/Pajak sebagai dasar pertimbangan hukum


R

dengan pertimbangan hukum yang menyatakan penerbitan sertifikat yang


es

menjadi kewajiban Termohon PK terhalang karena BPHTB/Pajak belum


M

ng

dibayar oleh Pemohon PK;


on
gu

Hal. 11 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menurut ketentuan hukum acara, pada pemeriksaan tingkat kasasi, tidak

R
lagi diperkenankan untuk mengajukan bukti baru, karena tahapan

si
pengajuan bukti berada pada tahap pemeriksaan tingkat pertama atau

ne
ng
kalaupun mau diajukan dapat diajukan melalui upaya hukum pengajuan
Peninjauan Kembali (PK) dan diajukan sebagai bukti baru (novum).
Sehingga Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi,

do
gu seharusnya tidak mengakomodir dan tidak boleh merujuk atau
mendasarkan pertimbangan hukumnya pada fakta atau bukti yang tidak

In
A
pernah diajukan atau dimunculkan pada pemeriksaan di tingkat pertama;
Akan tetapi pada faktanya, Mahkamah Agung dalam memeriksa perkara
ah

ini telah nyata-nyata mendasarkan pertimbangan hukumnya pada fakta

lik
atau sesuatu hal yang baru yang disinggung atau dikemukakan dalam
pemeriksaan tingkat kasasi, yaitu hanya dimuat dalam Memori Kasasi
am

ub
dari Pemohon Kasasi in casu Termohon PK tanpa dukungan alat bukti
hukum;
ep
Oleh karenanya, jelas bahwa Hakim Kasasi yang memeriksa perkara ini
k

telah melakukan kesalahan berat sebagai kekhilafan Hakim atau


ah

kekeliruan nyata dalam tata cara mengadili;


R

si
II. Hakim kasasi telah khilaf atau keliru secara nyata-nyata dalam memutus
perkara ini, karena pengambilan kesimpulan yang tidak sesuai dengan

ne
ng

pertimbangan-pertimbangan hukum yang mendasari pengambilan


kesimpulannya, yaitu kesimpulan yang menyatakan Pemohon PK tidak

do
gu

mempunyai Legal Standing mengajukan permohonan pernyataan pailit


terhadap Termohon PK;
4. Bahwa pada halaman 23 (dua puluh tiga) surat putusan, Mahkamah
In
A

Agung telah memberikan pertimbangan hukum yang berbunyi sebagai


berikut:
ah

lik

"Bahwa berdasar pertimbangan tersebut di atas, Termohon Kasasi


tidak mempunyai legal standing untuk mengajukan permohonan pailit
m

ub

dan juga ternyata permohonan pailit a quo tidak memenuhi ketentuan


Pasal 2 (1) jo. Pasal 8 (4) Undang-undang No. 37 Tahun 2004";
ka

Pertimbangan hukum Mahkamah Agung ini terkait dan didasari


ep

pertimbangan hukum sebelumnya yang mempertimbangkan dan


ah

menyatakan sebagai berikut:


R

"Bahwa kewajiban menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat tanah


es

tersebut, tidak termasuk pengertian utang sebagaimana dimaksud


M

ng

dalam Pasal 1 angka 6 Undang-undang No. 37 Tahun 2004, dan


on
gu

Hal. 12 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi sebagai Pemohon Pailit tidaklah dapat dikwalifikasi

R
sebagai kreditur dari Pemohon Kasasi, sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 37 Tahun 2004";

ne
ng
5. Bahwa dengan memberikan pertimbangan hukum yang demikian,
Mahkamah Agung pada dasarnya telah melakukan kekhilafan atau
kekeliruan nyata, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

do
gu 5.1. Untuk menguji ada tidaknya legal standing seseorang atau pihak
yang mengajukan permohonan pernyataan pailit, maka yang

In
A
menjadi perhatian, seharusnya adalah mengacu dan fokus pada
fakta hubungan hukum yang terjadi diantara kedua belah pihak, in
ah

casu antara Pemohon PK dengan Termohon PK. Berdasarkan fakta

lik
hukum (vide bukti P-2 s/d bukti P-28) tidak terbantahkan, terdapat
adanya hubungan hukum perjanjian antara Pemohon PK dengan
am

ub
Termohon PK, yaitu PPJB kavling tanah;
Dari hubungan hukum yang terjadi, berdasarkan PPJB, Termohon
ep
PK mempunyai kewajiban untuk mengurus, menyelesaikan dan
k

menyerahkan sertifikat tanah yang dijual oleh Termohon PK kepada


ah

Pemohon PK sebagai kontra prestasi yang telah dilakukan


R

si
Pemohon PK, yaitu melunasi harga pembelian kavling tanah.
Dengan demikian, dari segi hukum terbukti dan tidak dapat

ne
ng

dipungkiri terdapat hubungan hukum diantara Pemohon PK dengan


Termohon PK, yaitu PPJB kavling tanah;

do
gu

Kewajiban mengurus, menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat


tanah yang dijual Termohon PK kepada pemohon PK adalah
merupakan kewajiban yang dapat dinyatakan dalam jumlah uang
In
A

karena mempunyai nilai ekonomis seperti dijelaskan di atas. Oleh


karena itu, menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun
ah

lik

2004, kewajiban tersebut adalah merupakan utang dan Pemohon


PK dapat menuntut pemenuhannya di hadapan Pengadilan;
m

ub

Dengan demikian, menurut hukum Pemohon PK jelas mempunyai


Legal Standing dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit
ka

dalam perkara ini, karena terdapat adanya hubungan hukum yang


ep

menimbulkan hak dan kewajiban diantara kedua belah pihak;


ah

5.2. Mahkamah Agung telah menguji masalah legal standing pengajuan


R

pemohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon PK


es

dengan tolak ukur eksistensi utang atau pengertian utang;


M

ng

Masalah eksistensi dan/atau penafsiran pengertian utang, pada


on
gu

Hal. 13 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dasarnya tidak tepat dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar dan

R
tolak ukur untuk menyatakan seseorang tidak mempunyai legal

si
standing untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit. Karena

ne
ng
masalah eksistensi atau penafsiran pengertian utang, adalah
bermuara pada pernyataan yang menyatakan tidak terbukti adanya
utang atau utang yang telah jatuh tempo tidak terbukti;

do
gu 5.3. Bahwa berdasarkan alasan-alasan pada poin 7.1 dan poin 7.2
tersebut, maka Mahkamah Agung juga telah melakukan kesalahan

In
A
berat dalam penerapan hukum yang menyatakan Pemohon PK tidak
mempunyai legal standing dalam mengajukan permohonan
ah

pernyataan pailit terhadap Termohon PK;

lik
III. Mahkamah Agung telah melakukan kesalahan berat dalam penerapan
hukum, yaitu tidak menerapkan ketentuan Pasal (1) butir 6 (enam) UU
am

ub
No. 37 Tahun 2004, Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang sebagaimana mestinya, karena tidak mengakomodir
ep
suatu kewajiban untuk menyerahkan sertifikat sebagai utang, padahal dalam
k

praktek peradilan pengertian utang sudah diakomodir dapat berupa


ah

kewajiban menyerahkan barang in casu kewajiban menyerahkan sertifikat;


R

si
6. Bahwa pada halaman 23 (dua puluh tiga) surat putusan, Mahkamah
Agung telah memberikan pertimbangan hukum yang berbunyi sebagai

ne
ng

berikut:
"Bahwa kewajiban Pemohon Kasasi untuk menyelesaikan sertifikat

do
gu

tanah tersebut, tidaklah termasuk pengertian utang sebagaimana


dimaksud Pasal 1 angka 6 Undang-undang No. 37 Tahun 2004, dan
Termohon Kasasi sebagai Pemohon Pailit tidaklah dapat dikualifikasi
In
A

sebagai kreditur dari Pemohon Kasasi, sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 37 Tahun 2004";
ah

lik

Artinya dengan pertimbangan hukum tersebut, Mahkamah Agung


menyatakan kewajiban yang dijanjikan seseorang untuk mengurus,
m

ub

menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat dari tanah yang dijualnya


kepada pembeli tidak termasuk dalam pengertian utang menurut
ka

Undang-undang No. 37 Tahun 2004;


ep

7. Bahwa Pemohon PK tidak sependapat dan sangat keberatan terhadap


ah

pertimbangan hukum dari putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut.


R

Menurut pendapat Pemohon PK, dari segi hukum, dengan pertimbangan


es

hukum yang demikian, Mahkamah Agung telah melakukan kesalahan


M

ng

berat dalam melakukan penerapan hukum Pasal 1 angka 6 Undang-


on
gu

Hal. 14 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undang No. 37 Tahun 2004, karena telah mengabaikan prinsip keadilan

R
dan keseimbangan bagi Pemohon PK yang sudah 18 tidak mendapatkan

si
haknya, dan juga tidak konsisten dengan praktek yang telah dilakukan

ne
ng
Mahkamah Agung sendiri, dengan alasan sebagai berikut:
7.1. Pengertian Utang yang diterapkan Mahkamah Agung dalam perkara
ini menyimpang dari praktek, asas dan semangat keadilan dan

do
gu keseimbangan dalam Undang-undang No. 37 Tahun 2004;
Sebagaimana diketahui, berdasarkan ketentuan Pasal 1 (satu)

In
A
angka (6) Undang-undang No. 37 Tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dinyatakan bahwa yang
ah

dimaksud dengan utang adalah sebagai berikut:

lik
"Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan
dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun
am

ub
mata uang asing, baik langsung maupun yang akan timbul
kemudian atau kontijen, yang timbul karena perjanjian atau
ep
undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila
k

tidak dipenuhi memberikan hak kepada Kreditur untuk mendapat


ah

pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur";


R

si
Sesuai dengan bunyi ketentuan undang-undang tersebut, dapat
diketahui dan disimpulkan, bahwa substansi dari pengertian utang

ne
ng

yang didefinisikan, adalah suatu kewajiban yang timbul dari


perjanjian atau undang-undang. Pengertian hukum dari kewajiban,

do
gu

adalah merupakan suatu prestasi yang harus dipenuhi atau


dilakukan oleh seseorang kepada orang lainnya;
Kewajiban yang dimaksudkan dalam Undang-undang No. 37 Tahun
In
A

2004 tersebut terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu:


a. Kewajiban yang dinyatakan dalam jumlah uang;
ah

lik

b. Kewajiban yang dapat dinyatakan dalam jumlah uang;


Ketentuan undang-undang tersebut tidak membatasi sumber
m

ub

timbulnya utang, dalam arti tidak hanya timbul dari suatu bentuk
perjanjian tertentu saja, misalnya hanya perjanjian pinjam-
ka

meminjam uang saja. Oleh karena itu, rasio dan logika hukumnya
ep

kewajiban yang menjadi utang Debitur dapat juga timbul dari


ah

perjanjian jual-beli dan perjanjian lainnya yang tidak bertentangan


R

dengan hukum;
es

7.2. Mahkamah Agung melalui putusan No. 853 K/Pdt.Sus/2010, tanggal


M

ng

29 Desember 2010, dalam perkara antara PT Megacity


on
gu

Hal. 15 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Development (d/h PT Megacity Development Corporation) selaku

R
Termohon Pailit melawan Lim Siong Kwong, Cs, telah menerapkan

si
pengertian utang dengan defenisi termasuk "sebagai kewajiban

ne
ng
untuk menyerahkan barang", yaitu menyerahkan unit apartemen
yang telah diperjanjikan untuk diserahkan oleh PT Megacity
Development kepada para pembelinya;

do
gu Dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 59 surat putusan,
Mahkamah Agung yang memeriksa dan mengadiii perkara tersebut

In
A
memberikan pertimbangan hukum mengenai pengertian utang yang
berbunyi sebagai berikut:
ah

"Bahwa perbuatan Termohon Pailit/Pemohon Kasasi yang tidak

lik
menyerahkan unit apartemen yang telah diperjanjikan walaupun
sudah diberikan somasi (teguran), maka Pemohon Pailit/
am

ub
Termohon Kasasi (para Kreditur) dianggap mempunyai utang
yang sudah jatuh tempo yang dapat ditagih";
ep
Putusan Mahkamah Agung yang memberikan pertimbangan hukum
k

mengenai pengertian utang dapat berbentuk atau lahir dari


ah

kewajiban untuk menyerahkan barang ini, sudah menjadi kaidah


R

si
yurisprudensi, karena merupakan putusan yang diikuti dalam
putusan-putusan Mahkamah Agung lainnya;

ne
ng

Oleh karena itu, pengertian utang yang diatur dalam ketentuan


Pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan

do
gu

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dalam praktek peradilan


telah mengalami perkembangan, sehingga penerapannya juga
sudah seharusnya mengikuti dan menyesuaikan dengan praktek
In
A

hukum yang sudah dilakukan Mahkamah Agung sendiri;


7.3. Jika penjelasan pada poin 5.1 dan poin 5.2 di atas, dikaitkan dengan
ah

lik

fakta hukum yang terdapat dalam perkara ini (vide bukti P-2 s/d
P-28), yaitu adanya kewajiban Termohon PK untuk mengurus dan
m

ub

menyerahkan sertifikat tanah yang dijualnya kepada Pemohon PK


yang sudah 18 tahun berlalu tidak direalisir, maka menurut hukum
ka

Termohon PK sudah jelas dapat dikategorikan sebagai pihak yang


ep

telah mempunyai utang kepada Pemohon PK;


ah

Kewajiban untuk menyerahkan sertifikat, yang diartikan sebagai


R

utang tersebut, "dapat dinyatakan dalam jumlah uang", karena


es

sertifikat tanah mempunyai nilai ekonomis untuk ditransaksikan,


M

ng

antara lain:
on
gu

Hal. 16 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- dapat dijual dan mendapatkan sejumlah uang sebagai harga

R
jualnya;

si
- dan juga dapat dijaminkan sebagai jaminan peminjaman uang

ne
ng
dan mendapatkan uang atau dana pinjaman;
Namun ternyata Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi
menyatakan bahwa kewajiban Termohon PK untuk menyerahkan

do
gu sertifikat dari tanah yag dijualnya kepada Pemohon PK tidak termasuk
pengertian utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 UU

In
A
No. 37 Tahun 2004;
Dengan demikian, Mahkamah Agung telah melakukan kekhilafan atau
ah

kekeliruan nyata dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, sehingga

lik
sudah selayaknya putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut dibatalkan,
karena telah melakukan kesalahan berat dalam penerapan hukum, yaitu
am

ub
tidak menerapkan atau tidak melaksanakan hukum sebagaimana
mestinya;
ep
IV. Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi telah melakukan
k

kesalahan berat dalam penerapan hukum dalam memeriksa perkara ini,


ah

karena tidak melaksanakan ketentuan Pasal 2 (1) jo. Pasal 8 Ayat (4)
R

si
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 sebagaimana mestinya;
8. Bahwa di dalam surat putusan kasasi pada halaman 23 (dua puluh tiga),

ne
ng

Mahkamah Agung dalam memeriksa perkara ini telah memberikan


pertimbangan hukum yang pada prinsipnya menyatakan permohonan

do
gu

pernyataan pailit yang diajukan Pemohon PK dalam perkara ini tidak


memenuhi ketentuan Pasal 2 (1) jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-undang
No. 37 Tahun 2004;
In
A

Pertimbangan hukumnya berbunyi sebagai berikut:


".... dan juga ternyata permohonan pailit a quo tidak memenuhi ketentuan
ah

lik

Pasal 2 (1) jo. Pasal 8 (4) UU No. 37 Tahun 2004";


9. Bahwa Pemohon PK sangat keberatan dengan pertimbangan hukum
m

ub

Mahkamah Agung dalam kasasi tersebut, karena menurut pendapat


Pemohon PK, Mahkamah Agung salah atau tidak menerapkan hukum
ka

sebagaimana mestinya. Ketentuan Pasal 2 (1) jo. Pasal 8 ayat (4)


ep

Undang-undang No. 37 Tahun 2004;


ah

10. Bahwa ketentuan Pasal 2 (1) UU No. 37 Tahun 2004, adalah ketentuan
R

yang mengatur mengenai syarat untuk dapat dinyatakan pailit seorang


es

Debitur, yaitu mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar
M

ng

lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.
on
gu

Hal. 17 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan fakta (vide bukti P-2 s/d bukti P-28, telah terbukti bahwa

R
Pemohon PK adalah merupakan Kreditur dari Termohon PK dan

si
sebaliknya Termohon PK adalah merupakan Debitur dari Pemohon PK.

ne
ng
Karena antara Pemohon PK dengan Termohon telah dibuat dan
ditandatangani PPJB atas sebidang tanah kavling;
11. Bahwa berdasarkan fakta hukum, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal

do
gu 3 PPJB (bukti P-2), Termohon PK diwajibkan untuk mengurus,
menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat tanah kavling yang dijual

In
A
Termohon PK kepada Pemohon PK, disamping kewajiban lainnya,
namun ternyata Termohon PK tidak melaksanakan kewajiban hukumnya
ah

tersebut, sedangkan Pemohon PK sudah memperingatkan Termohon PK

lik
untuk melaksanakan kewajibannya tersebut melalui surat Somasi (vide
bukti P-29). Namun Termohon PK tetap tidak merealisasikan
am

ub
kewajibannya tersebut, sehingga kewajiban Termohon PK sudah dapat
dikategorikan sebagai kewajiban yang jatuh tempo;
ep
12. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti hukum yang dikemukakan di
k

atas, telah terbukti dengan jelas bahwa:


ah

1) Pemohon PK adalah merupakan Kreditur dari Termohon PK; dan


R

si
2) Utang Termohon PK kepada Pemohon PK telah jatuh tempo dan
dapat ditagih;

ne
ng

Selanjutnya, berdasarkan fakta hukum (vide surat jawaban Termohon


PK/Termohon Pailit halaman 14 dan 15), Termohon PK tidak membantah

do
gu

atau bahkan telah mengakui dengan tegas mempunyai utang kepada


Negara. Dengan adanya utang Termohon PK kepada Negara, maka:
- Termohon PK telah terbukti pula mempunyai Kreditur lain;
In
A

- Dengan pengertian lain, Termoho n PK setidak-tidaknya mempunyai


dua Kreditur;
ah

lik

Oleh karena itu, sesungguhnya Termohon PK telah memenuhi syarat dan


ketentuan hukum untuk dinyatakan pailit sebagaimana diatur dalam
m

ub

ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004;


Menurut ketentuan Pasal 8 ayat 4 UU No. 37 Tahun 2004, Permohonan
ka

Penyataan Pailit yang diajukan Pemohon PK terhadap Termohon PK ini


ep

haruslah dikabulkan, karena terdapat atau adanya fakta atau keadaan


ah

yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan


R

pailit dalam Pasal 2 ayat (1) telah terpenuhi, yaitu:


es

- Adanya dua Kreditur, ic. Pemohon PK dan Negara (Menteri


M

ng

Keuangan);
on
gu

Hal. 18 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Utang yang telah jatuh tempo, yaitu utang Termohon PK kepada

R
Pemohon PK, berupa kewajiban untuk mengurus, menyelesaikan dan

si
menyerahkan sertifikat tanah yang dijual Termohon PK kepada

ne
ng
Pemohon PK yang tidak dipenuhi atau tidak direalisasikan selama 18
tahun;
13. Bahwa meskipun Termohon PK telah memenuhi syarat untuk dinyatakan

do
gu pailit sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No. 37
Tahun 2004 jo. Pasal 8 ayat (4), karena secara hukum:

In
A
- Termohon PK telah terbukti sebagai Kreditur dari Termohon PK dan
mempunyai utang yang telah jatuh tempo;
ah

- Telah terbukti mempunyai utang kepada Negara sebagai Kreditur lain;

lik
- Telah terbukti mempunyai dua utang yang salah satunya telah jatuh
tempo dan dapat ditagih dan tidak dibayar;
am

ub
- Dan terbukti adanya fakta dan keadaan secara sederhana sebagai
persyaratan untuk dinyatakan pailit;
ep
Namun Mahkamah Agung tidak menerapkan ketentuan Pasal 2 ayat (1)
k

UU No. 37 Tahun 2004 dalam perkara ini;


ah

Oleh karena itu, Mahkamah Agung telah melakukan kesalahan berat,


R

si
karena telah melanggar hukum atau tidak melaksanakan hukum
sebagaimana mestinya;

ne
ng

14. Disamping itu, melalui surat tertanggal 12 September 2012, Ibu Anita
Kadir, SH., MCL., LL.M. telah mengundurkan diri sebagai Kurator

do
gu

PT Panca Wiratama Sakti, Tbk., (Dalam Pailit). Oleh karena itu, kami
mohon kepada yang terhormat, Ketua Mahkamah Agung RI. agar tetap
mengangkat 2 (dua) Kurator, yaitu Bapak Jandri Siadari, SH., Dip., Mkt.,
In
A

LL.M. dan Efendy H. Purba, SH. sebagai Kurator dalam perkara


Kepailitan PT Panca Wiratama Sakti, Tbk. (Dalam Pailit);
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut


Mahkamah Agung berpendapat:
m

ub

mengenai alasan ke-I, II, III dan ke-IV:


Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah
ka

meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 12 Juli 2012 dan
ep

jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 20 Juli 2012 dihubungkan dengan


ah

pertimbangan Judex Juris, dalam hal ini Mahkamah Agung telah melakukan
R

kekeliruan yang nyata dengan pertimbangan sebagai berikut:


es

- Bahwa Pasal 1 (6) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Pengertian


M

ng

Utang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:


on
gu

Hal. 19 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
-- Kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang

R
baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing;

si
-- Baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau

ne
ng
kontijen;
-- Yang timbul karena perjanjian atau Undang-undang dan yang wajib
dipenuhi oleh Debitur, dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada

do
gu Kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur;
- Bahwa dalam kasus a quo, Pemohon yang telah membayar harga tanah

In
A
menuntut penyerahan sertifikat yang sudah 18 tahun tidak diterimanya.
Kewajiban Termohon untuk menyerahkan sertifikat ini tergolong dalam unsur
ah

kewajiban yang dapat dinyatakan dalam sejumlah uang karena sertifikat

lik
tersebut juga bernilai uang. Sedangkan kewenangan tersebut timbul dari
perjanjian yang tidak bertentangan dengan Undang-undang, sehingga wajib
am

ub
dipenuhi oleh Termohon;
- Bahwa Termohon juga tetap tidak menyerahkan sekalipun sudah disomasi
ep
sehingga sampai batas waktu dalam somasi tersebut maka telah jatuh waktu
k

atas kewajiban dari Termohon tersebut;


ah

- Bahwa dalam jawaban Termohon terbukti pula bahwa Termohon juga


R

si
mempunyai utang kepada Negara. Dengan demikian terbukti bahwa
Termohon mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih yang

ne
ng

belum dibayar dan mempunyai dua atau lebih Kreditur, sehingga memenuhi
ketentuan Pasal 2 (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004;

do
gu

Oleh karenanya Judex Juris telah khilaf atau melakukan kekeliruan


secara nyata dalam memutus perkara ini dan Majelis Peninjauan Kembali
berpendapat bahwa pertimbangan Judex Facti telah tepat dan benar, sehingga
In
A

diambil alih menjadi pertimbangan Mahkamah Agung, dengan demikian


permohonan Pemohon dapat dikabulkan;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah


Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan
m

ub

pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


Kembali: GODLIP PASARIBU tersebut dan membatalkan putusan Mahkamah
ka

Agung Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011 tanggal 10 November 2011, selanjutnya


ep

Mahkamah Agung akan mengadili kembali perkara ini dengan amar


ah

sebagaimana akan disebutkan di bawah ini;


R

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali


es

dikabulkan dan Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Pailit dinyatakan


M

ng

Pailit, sesuai ketentuan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun


on
gu

Hal. 20 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang harus

R
diangkat Kurator dan seorang Hakim Pengawas;

si
Bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, Hakim Pengawas yang

ne
ng
ditunjuk adalah Hakim Pengawas yang terdapat di Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, oleh karena itu Mahkamah Agung
memerintahkan Ketua Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat untuk menunjuk

do
gu seorang Hakim Pengawas dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (3) Undang-

In
A
Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, Kurator yang diangkat haruslah yang independen, tidak
ah

mempunyai benturan kepentingan dengan Debitur atau Kreditur dan tidak

lik
sedang menangani perkara kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran
utang lebih dari 3 (tiga) perkara;
am

ub
Bahwa setelah memeriksa surat-surat usulan pengangkatan Kurator,
Mahkamah Agung berpendapat bahwa usul pengangkatan Kurator yang
ep
diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit yaitu Sdr. Jandri
k

Siadari, SH., Dipl., Mkt., LLM., Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus
ah

Nomor: AHU.AH.04.03-65, beralamat di Gedung Manggala Wanabakti Blok IV


R

si
7th, Room 718, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia,
10270, dan Effendy H. Purba, SH., Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan

ne
ng

Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-12, beralamat di Wisma Nugra Santana Lt. 12


(R. 05), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220, sebagai Kurator telah

do
gu

memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan dalam undang-undang, oleh


karena itu beralasan untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 75 dan Pasal 76 Undang-Undang
In
A

Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang, menentukan bahwa besarnya imbalan jasa Kurator
ah

lik

ditentukan setelah kepailitan berakhir dan besarnya imbalan jasa yang


dibayarkan kepada Kurator ditetapkan dengan pedoman yang ditetapkan
m

ub

dengan Keputusan Menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di


bidang hukum dan perundang-undangan;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan


ep

kembali dikabulkan, maka Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Pailit harus


ah

dihukum untuk membayar biaya perkara pada semua tingkat peradilan dan
R

dalam pemeriksaan peninjauan kembali;


es

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


M

ng

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang


on
gu

Hal. 21 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor

R
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-

ne
ng
Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI

do
gu Mengabulkan permohonan pemeriksaan peninjauan kembali dari
Pemohon Peninjauan Kembali: GODLIP PASARIBU tersebut;

In
A
Membatalkan putusan Mahkamah Agung Nomor 345 K/Pdt.Sus/2011
tanggal 10 November 2011;
ah

MENGADILI KEMBALI

lik
1. Mengabulkan permohonan pernyataan pailit dari Pemohon Pailit;
2. Menyatakan Termohon Pailit yaitu PT Panca Wiratama Sakti, Tbk, pailit
am

ub
dengan segala akibat hukumnya;
3. Memerintahkan Ketua Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat untuk
ep
menunjuk seorang Hakim Pengawas yang ada di Pengadilan Niaga pada
k

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut untuk perkara ini;


ah

4. Mengangkat: Sdr. Jandri Siadari, SH., Dipl., Mkt., LLM., Surat Bukti
R

si
Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-65, beralamat di
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV 7th, Room 718, Jl. Jenderal Gatot

ne
ng

Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia, 10270 dan Effendy H. Purba,


SH., Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-

do
gu

12, beralamat di Wisma Nugra Santana Lt. 12 (R. 05), Jalan Jenderal
Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220, sebagai Kurator untuk perkara ini;
5. Menyatakan imbalan jasa bagi Kurator akan ditentukan kemudian dengan
In
A

Penetapan;
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Pailit untuk
ah

lik

membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan pemeriksaan


peninjauan kembali, yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ditetapkan
m

ub

sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
ka

pada Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 14 Maret 2013 oleh Dr. H.
ep

Mohammad Saleh, SH., MH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
ah

Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Syamsul Ma’arif, SH., LL.M., Ph.D.,
R

H. Mahdi Soroinda Nasution, SH., M.Hum., I Made Tara, SH., MH. dan Prof.
es

Dr. Valerine J.L.K., SH., MA. Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai


M

ng

Anggota, putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu
on
gu

Hal. 22 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan Endang

R
Wahyu Utami, SH., MH. Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.

si
ne
ng
Anggota-anggota, K e t u a,
ttd./ ttd./
Syamsul Ma’arif, SH., LL.M., Ph.D. Dr. H. Mohammad Saleh, SH., MH.
ttd./

do
gu H. Mahdi Soroinda Nasution, SH., M.Hum.
ttd./
I Made Tara, SH., MH.
ttd./

In
A
Prof. Dr. Valerine J.L.K., SH., MA.
ah

lik
Biaya-biaya: Panitera Pengganti,
1. Meterai ……………...... Rp 6.000,00 ttd./
2. Redaksi ……………..... Rp 5.000,00 Endang Wahyu Utami, SH., MH.
am

3. Administrasi PK .......... Rp 9.989.000,00

ub
Jumlah ........................ Rp 10.000.000,00
ep
Untuk Salinan
k

Mahkamah Agung RI.


a.n. Panitera
ah

Panitera Muda Perdata Khusus


R

si
ne
ng

RAHMI MULYATI, SH., MH.

do
NIP: 19591207.1985.12.2.002
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 23 dari 23 hal. Put. Nomor 135 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Anda mungkin juga menyukai