Anda di halaman 1dari 139

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

do
gu pemeriksaan peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam
perkara antara:
I. PT. BANK SBI INDONESIA, diwakili oleh Direktur Utama dan

In
A
Direkrtur Rizal Yamin dan Gede Ariesunda, berkedudukan di
Graha Mandiri Lantai 11 & 15, Jalan Imam Bonjol Nomor 61
ah

lik
Jakarta Pusat 10310, dalam hal ini memberi kuasa kepada
Nartojo, S.H.,M.H., dan kawan-kawan, para Advokat,
am

ub
beralamat di Wisma Griya Intan Nomor 1, Jalan Warung
Buncit Raya Nomor 21B, Jakarta Selatan 12510, berdasarkan
ep
k

Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Februari 2013, sebagai


Pemohon Peninjauan Kembali I juga sebagai Turut Termohon
ah

R
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I/juga sebagai

si
Turut Termohon Kasasi/Pelawan I;

ne
ng

II. KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL

ASING EMPAT, diwakili oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak

do
gu

Penanaman Modal Asing Empat Drs I Ketut Bagiarta, MM.,


berkedudukan di Komplek Kantor Pajak Kalibata Gedung D,
Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan,
In
A

dalam hal ini memberi kuasa kepada Rekno Nawansari, SH.


LLM., dan kawan-kawan, para Pegawai Negeri Sipil (PNS)
ah

lik

pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta


Khusus Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
m

ub

Empat, beralamat di Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata,


Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8
ka

ep

Maret 2013, sebagai Pemohon Peninjauan Kembali II juga


sebagai Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu
ah

Pemohon Kasasi II/juga Turut Termohon Kasasi/Pelawan II;


es

terhadap
M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KURATOR PT. KIZONE INTERNATIONAL (Dalam Pailit),

R
berkedudukan di Kantor dahulu Gedung Graha Eka Formula, 3th

si
Floor, 305 Suite, Jalan Bangka Raya Nomor 02 Kemang, Jakarta

ne
ng
Selatan, sekarang berkedudukan di Jalan Tebet Barat IX, Nomor
7b, Tebet, Jakarta Selatan, Termohon Peninjauan Kembali dahulu

do
gu Termohon Kasasi/Terlawan;
dan
1. KANTOR PENGAWASAN DAN

In
A
PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN A
ah

lik
TANGERANG, selaku Kreditor
Preferen;
am

ub
2. CV SARI RASA dan CITA

RASA, selaku Kreditor


ep
k

Konkuren;
ah

3. GREEN TEXTILE, selaku


R

si
Kreditor Konkuren;
4. PT. GREEN TEXTILE Co Ltd,

ne
ng

selaku Kreditor Konkuren;


5. PUK SP TSK-SPSI PT. KIZONE

do
gu

INTERNATIONAL (Dalam Pailit)


selaku Kreditor Preferen,
In
sebagai Para Turut Termohon
A

Peninjauan Kembali dahulu Para


ah

Turut Termohon Kasasi/Para


lik

Pelawan;
Mahkamah Agung tersebut;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


ka

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


ep

Pemohon Peninjauan Kembali I dan II dahulu Pemohon Kasasi I dan II/Pelawan


ah

I dan II dan Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Turut
R

Termohon Kasasi/Para Pelawan telah mengajukan permohonan peninjauan


es

kembali terhadap putusan Mahkamah Agung Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 25 September 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan posita

R
sebagai berikut:

si
Pelawan I:

ne
ng
I. Jangka Waktu Pengajuan Keberatan/Perlawanan Telah Sesuai
Dengan Undang-undang:

do
gu 1. Bahwa Terlawan telah mengumumkan
Pengeluaran dan Pembagian Tahap II (akhir) Kepailitan PT. Kizone
“Laporan Penerimaan,

International (Dalam Pailit) Perkara Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.

In
A
Jkt.Pst. (selanjutnya disebut “Laporan Terlawan”) di Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana di dalam laporan
ah

lik
Terlawan tersebut terdapat banyak biaya yang tidak jelas pertanggung
jawabannya dan juga terdapat porsi yang seharusnya diberikan kepada
am

ub
Pelawan, namun oleh Terlawan diberikan kepada Kreditor lain;
2. Bahwa dasar pembagian yang digunakan oleh Terlawan sangat tidak
ep
adil dan tidak sesuai dengan hak Pelawan selaku Kreditor Separatis
k

dalam perkara kepailitan a quo. Berdasarkan hal ini, Pelawan


ah

R
mengajukan keberatan/perlawanan terhadap daftar pembagian yang

si
terdapat dalam laporan Terlawan;

ne
ng

3. Bahwa pengajuan keberatan/perlawanan yang diajukan oleh Pelawan


pada tanggal 30 Januari 2012 telah sesuai dengan ketentuan yang

do
dibuat oleh Terlawan dalam pengumumannya di hartan Bisnis
gu

Indonesia dan Media Indonesia keduanya tertanggal 24 Januari 2012


yang keduanya menyebutkan bahwa:
In
A

“... Bagi Kreditor dalam kepailitan PT. Kizone International (Dalam


Pailit) yang berkeberatan atas daftar pembagian tahap kedua
ah

lik

dimaksud, dapat mengajukan perlawanan dalam jangka waktu 7 (tujuh)


hari sejak tanggal pengumuman ini”;
m

ub

4. Bahwa pengajuan keberatan/perlawanan yang diajukan oleh Pelawan


pada tanggal 30 Januari 2012 juga telah sesuai dengan ketentuan yang
ka

ep

diatur dalam Pasal 193 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun


2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang
ah

(“Undang-undang Kepailitan”) yang berbunyi:


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 3 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“... Kreditor dapat melawan daftar pembagian tersebut dengan

R
mengajukan surat keberatan disertai alasan kepada Panitera

si
Pengadilan, dengan menerima tanda bukti penerimaan”;

ne
ng
5. Bahwa oleh karena pengajuan keberatan/perlawanan ini telah sesuai
dengan ketentuan yang diatur oleh Undang-undang Kepailitan, maka

do
gu keberatan/perlawanan ini sudah sepatutnya diterima oleh Majelis Hakim
di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
II. Keberatan-Keberatan Pelawan Atas Daftar Pembagian

In
A
Terlawan Berdasarkan Laporan Terlawan :
1. Keberatan Pelawan terhadap pencadangan Terlawan
ah

lik
sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus
tiga belas juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu
am

ub
delapan ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen)
kepada KPBCC Tipe Madya Pabean karena pencadangan
ep
uang tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang yang
k

berlaku;
ah

R
1. Bahwa Pelawan sangat keberatan dengan tindakan

si
Terlawan yang menempatkan uang sebesar

ne
ng

Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas


juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan
ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen) sebagai

do
gu

cadangan untuk membayar tagihan kepada KPPBC Tipe


Madya Pabean karena tindakan tersebut bertentangan
In
A

dengan ketentuan hukum yang berlaku;


2. Bahwa sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal
ah

lik

Bea dan Cukai Nomor Per-4/BC/2011 tentang Perubahan


atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor :
m

ub

P-13/BC/2008 tentang Tata Laksana Audit Kepabeanan


dan Audit Cukai (“Peraturan Dirjen BC Nomor 4”) secara
ka

tegas telah mensyaratkan bahwa Penetapan Pejabat Bea


ep

dan Cukai yang berbentuk Surat Penetapan Pabean


ah

(“SPP”) harus didahului dengan suatu audit dan


R

es

selanjutnya hasil audit tersebut dituangkan dalam bentuk


M

Laporan Hasil Audit (“LHA”). Pelaksanaan Audit terhadap


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
wajib pajak tersebut harus mengikuti ketentuan dalam

R
Peraturan Dirjen BC Nomor 4 sebagaimana telah

si
diuraikan di atas;

ne
ng
3. Kewajiban untuk melakukan audit sebelum
menerbitkan SPP telah diatur dalam Peraturan Dirjen BC

do
gu Nomor 4 Pasal 40 A ayat 1 huruf b dan ayat 3 huruf a
yang berbunyi sebagai berikut:
Ayat 1 huruf b:

In
A
“LHA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) digunakan
sebagai dasar: b. Penetapan pejabat bea dan cukai” ;
ah

lik
Ayat 3 huruf a:
“Penetapan pejabat bea dan cukai sebagaimana dimaksud pada
am

ub
ayat (10) huruf b dituangkan dalam:
a. Surat Penetapan Pabean (SPP), dalam hal terdapat kekurangan
ep
pembayaran bea masuk, cukai pajak dalam rangka impor, dan/
k

atau sanksi administrasi berupa denda”;


ah

R
4. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2010

si
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat

ne
ng

Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Banten (DJBC


Banten) telah menerbitkan Surat Penetapan Pabean
(SPP) Nomor : SPP-28/WBC.06/2010 (“SPP-28/

do
gu

WBC.06/2010”) yang ditujukan kepada kepada PT. Kizone


International (Dalam Pailit) untuk membayar tagihan
In
A

pabean sebesar Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh


satu juta delapan ratus satu ribu rupiah). Tagihan sebesar
ah

lik

Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan


ratus satu ribu rupiah) adalah terdiri dari:
m

ub

a. Bea Masuk : Rp 39.052.000,00;


b. Cukai : Rp 0,00;
ka

c. PPN Impor : Rp 42.957.000,00;


ep

d. PPnBM : Rp 10.720.000,00;
ah

e. PPh Pasal 22 : Rp 39.052.000,00 +


R

es

Jumlah : Rp131.801.000,00;
M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dasar diterbitkannya SPP-28/WBC.06/2010 adalah

R
adanya Laporan Hasil Audit Nomor LHA-41/WBC.06/PKB-

si
PDKB/2010 (“LHA Nomor LHA-41/WBC.06/PKB-PDKB/2010”)

ne
ng
tanggal 28 September 2010 dimana PT. Kizone International
(Dalam Pailit) diwajibkan membayar tagihan sebesar

do
gu Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan ratus satu
ribu rupiah);
5. Bahwa besarnya tagihan sebesar Rp131.801.000,00

In
A
(seratus tiga puluh satu juta delapan ratus satu ribu
rupiah) yang harus dibayar oleh PT. Kizone International
ah

lik
(Dalam Pailit) kemudian dipertegas lagi dengan terbitnya
surat teguran dari Kementerian Keuangan Republik
am

ub
Indonesia Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor
Wilayah DJBC Banten Kantor Pelayanan dan
ep
Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
k

Tangerang yang ditujukan kepada PT. Kizone International


ah

R
(Dalam Pailit) sebagaimana terbukti dari Surat Teguran

si
Nomor S-05/WBC.06/KPP.MP.03/2011 tertanggal 2 Mei

ne
ng

2011 (“Surat Teguran Nomor S-05/WBC.06/KPP.MP.


03/2011”) yang secara tegas menyatakan bahwa PT.
Kizone International (Dalam Pailit) masih memiliki tagihan

do
gu

yang harus dilunasi sebesar Rp131.801.000,00 (seratus


tiga puluh satu juta delapan ratus satu ribu rupiah). Jumlah
In
A

tagihan dalam Surat Teguran Nomor S-05/WBC.06/


KPP.MP.03/2011 merujuk pada SPP-28/WBC.06/2010;
ah

lik

6. Bahwa setelah adanya Surat Teguran Nomor S-05/


WBC.06/KPP.MP.03/2011 yang berisi kewajiban PT.
m

ub

Kizone International (Dalam Pailit) sebesar


Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan
ka

ratus satu ribu rupiah), namun ternyata pada tanggal 13


ep

Mei 2011 Kementerian Keuangan Republik Indonesia


ah

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Kantor Wilayah


R

es

Banten Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan


M

Cukai Tipe Madya Pabean Tangerang kembali


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerbitkan Surat Penetapan Pajak (SPP) Nomor

R
SPP-02/WBC.06/ KPP.MP.03/2011 (“SPP-02/WBC.06/

si
KPP”) yang ditujukan kepada kepada PT. Kizone

ne
ng
International (Dalam Pailit) dengan jumlah yang berkali-
kali lebih besar dari tagihan semula yang hanya sebesar

do
gu Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan
ratus satu ribu rupiah) menjadi sebesar
Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas

In
A
juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan
ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen);
ah

lik
7. Bahwa komponen yang ditagihan oleh Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
am

ub
Pabean Tangerang dalam SPP-02/WBC.06/KPP terdiri
dari :
ep
a. Bea Masuk : Rp 863.064.482,00
k

b. PPN : Rp1.640.628.308,00
ah

R
c. PPh Pasal 22 : Rp 410.157.085,00 +

si
Jumlah : Rp 2.913.849.857,14

ne
ng

Biaya-biaya yang terdapat dalam komponen di atas adalah biaya-


biaya yang sudah ditagihkan oleh Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tangerang

do
gu

sebagaimana dalam Surat Teguran Nomor S-05/WBC.06/KPP.


MP.03/2011 yang jumlah tagihan keseluruhannya hanya sebesar
In
A

Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan ratus satu


ribu rupiah). Namun hanya dalam hitungan 11 (sebelas) hari,
ah

lik

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya


Pabean Tangerang kembali menagihkan kepada Terlawan biaya
m

ub

pajak yang harus dibayar oleh PT. Kizone International (Dalam


Pailit) sebesar Rp 2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus
ka

tiga belas juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan
ep

ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen);


ah

8. Bahwa terbitnya 2 (dua) surat tersebut yaitu Surat


R

es

Teguran Nomor S-05/WBC.06/KPP.MP.03/2011 dan


M

SPP-02/WBC.06/KPP dari Kantor Pengawasan dan


ng

on
gu

Hal. 7 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tangerang

R
yang keduanya menagihkan komponen yang sama dan

si
masing-masing hanya berjarak 11 (sebelas) hari antara

ne
ng
satu dengan yang lainnya telah menimbulkan
ketidakpastian hukum dan sangat merugikan Pelawan;

do
gu 9. Bahwa penerbitan SPP-02/WBC.06/KPP yang
menagihkan biaya pajak kepada PT. Kizone International
(Dalam Pailit) sebesar Rp2.913.849.857,14

In
A
(dua miliar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus
empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh tujuh
ah

lik
rupiah empat belas sen) tidak memenuhi syarat sebagai
suatu SPP yang sah sebagaimana telah diatur dalam
am

ub
Peraturan Dirjen BC Nomor 4 karena tagihan pajak yang
ada di dalam SPP-02/WBC.06/KPP sama tidak
ep
mendasarkan pada adanya LHA. Sebagaimana uraian
k

Pelawan pada butir II.1.3. di atas, LHA merupakan syarat


ah

R
utama dan dasar hukum agar SPP bisa diterbitkan,

si
dengan demikian biaya pajak yang muncul berdasarkan

ne
ng

SPP-02/WBC.06/KPP sama sekali tidak berdasar dan


harus ditolak dan oleh karena itu Terlawan tidak perlu
mencadangkan biaya sebesar Rp 2.913.849.857,14 (dua

do
gu

miliar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus empat


puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh tujuh rupiah
In
A

empat belas sen) untuk Kantor Pengawasan dan


Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
ah

lik

Tangerang, namun demi hukum seharusnya diberikan


kepada Pelawan sebagai bagian dari penjualan aset yang
m

ub

dijaminkan oleh PT. Kizone International (Dalam Pailit)


kepada Pelawan;
ka

10. Berdasarkan uraian-uraian yang sudah Pelawan


ep

sampaikan di atas, jelas sekali terbukti bahwa tindakan


ah

Pelawan untuk mencadangkan uang sebesar


R

es

Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas


M

juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen) tidak

R
berdasarkan hukum karena tagihan yang disampaikan

si
oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

ne
ng
Tipe Madya Pabean Tangerang sama sekali tidak
berdasar hukum karena telah melanggar Peraturan Dirjen

do
gu BC Nomor 4. Pasal 40 A ayat 1 huruf b dan ayat 3 huruf
a. Oleh karena itu, Pelawan mohon dengan hormat agar
Majelis Hakim untuk membatalkan Cadangan Biaya yang

In
A
disampaikan oleh Terlawan sebagaimana terdapat dalam
laporan Terlawan dan diberikan kepada Pelawan selaku
ah

lik
Kreditor Separatis;
11. Bahwa beban pajak yang dapat ditagihkan kepada
am

ub
Debitor Pailit adalah tagihan pajak yang terjadi selama
berlangsungnya kepailitan dan bukan tagihan pajak yang
ep
terjadi sebelum kepailitan dimulai. Apabila hal ini
k

diterapkan akan menimbulkan ketidak pastian hukum


ah

R
karena akan mengakibatkan Kreditor-Kreditor lain baik

si
Kreditor Separatis maupun Kreditor Konkuren tidak akan

ne
ng

mendapatkan porsinya karena telah boedel pailit telah


dihabis untuk dibagi untuk membayar tagihan pajak;
1. Keberatan Pelawan terhadap pencadangan Terlawan

do
gu

sebesar Rp3.507.380.240,60 (tiga miliar lima


ratus tujuh juta tiga ratus delapan puluh ribu dua ratus
In
A

empat puluh rupiah enam puluh sen) karena


pencadangan uang tersebut tidak sesuai dengan Undang-
ah

lik

undang yang berlaku:


1. Bahwa Pelawan sangat keberatan dengan dasar
m

ub

pembagian yang disampaikan oleh Terlawan kepada


buruh ex PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebesar
ka

Rp3.507.380.240,60 (tiga miliar lima ratus tujuh juta tiga


ep

ratus delapan puluh ribu dua ratus empat puluh rupiah


ah

enam puluh sen) karena pembagian tersebut sangat


R

es

merugikan Pelawan dan tidak memiliki dasar hukum;


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa Terlawan mendasarkan pembagian kepada

R
para buruh ex PT. Kizone International (Dalam Pailit)

si
berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

ne
ng
Kepailitan. Padahal jelas sekali bahwa bunyi Pasal 39 ayat
(2) Undang-Undang Kepailitan adalah sebagai berikut:

do
gu “Sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan, upah yang
terutang sebelum maupun sesudah putusan pernyataan pailit
diucapkan merupakan utang harta pailit”;

In
A
3. Bahwa inti Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Kepailitan di atas hanya menyebutkan bahwa upah yang
ah

lik
terutang sebelum maupun sesudah putusan pernyataan
pailit diucapkan merupakan utang harta pailit. Yang
am

ub
dimaksud dengan utang harta pailit, artinya seluruh hak-
hak yang dituntut oleh karyawan tersebut dan telah diakui
ep
oleh Terlawan dimasukkan sebagai catatan di dalam utang
k

harta pailit. Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Kepailitan


ah

R
sama sekali tidak mengatur secara definitif, implisit

si
ataupun eksplisit bahwa upah yang terutang tersebut

ne
ng

harus menjadi beban Pelawan selaku Kreditor Separatis;


4. Bahwa perihal tidak adanya kewajiban Kreditor
Separatis menanggung beban upah terutang dari

do
gu

karyawan juga telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi


dalam perkara Nomor 18/PUU-VI/2008 tertanggal 23
In
A

Oktober 2008 (“Putusan Mahkamah Konstitusi”) dimana


karyawan/ Federasi Ikatan Serikat Buruh Indonesia selaku
ah

lik

para Pemohon. Salah satu pertimbangan putusan


Mahkamah Konstitusi yang relevan dengan keberatan/
m

ub

perlawanan ini adalah:


“Bahwa pelaksanaan hak-hak Kreditor Separatis a quo tidaklah
ka

dapat dikatakan sebagai perlakuan yang tidak adil dan tidak layak
ep

dalam hubungan kerja (hubungan antara buruh dan pengusaha),


ah

karena dalam hubungan kerja dimaksud, buruh tidak kehilangan


R

es

hak-hak atau upahnya”;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahkan untuk lebih jelasnya, Pelawan akan

R
mengutip bunyi pertimbangan Mahkamah Konstitusi yang

si
menyatakan bahwa jika upah buruh sama sekali tidak

ne
ng
terbayarkan, maka dibutuhkan campur tangan negara
melalui berbagai kebijakan sosial yang konkrit. Untuk lebih

do
gu jelasnya, Pelawan akan mengutip pertimbangan
Mahkamah Konstitusi tersebut sebagai berikut:
“Bahwa apabila ternyata seluruh harta perusahaan habis untuk

In
A
membayar Kreditor Separatis, sehingga upah buruh atau pekerja
tidak terbayarkan, maka dibutuhkan campur tangan negara untuk
ah

lik
mengatasi keadaan demikian melalui berbagai kebijakan sosial
yang konkret”;
am

ub
6. Berdasarkan kutipan pertimbangan putusan
Mahkamah Konstitusi yang telah disampaikan di atas,
ep
jelas terbukti bahwa tidak ada satupun pertimbangan
k

dalam putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan


ah

R
bahwa upah/gaji karyawan yang terutang menjadi

si
kewajiban Pelawan selaku Kreditor Separatis. Oleh karena

ne
ng

itu, Pelawan mohon dengan hormat agar Majelis Hakim


untuk membatalkan daftar pembagian sebesar
Rp3.507.380.240,60 (tiga miliar lima ratus tujuh juta tiga

do
gu

ratus delapan puluh ribu dua ratus empat puluh rupiah


enam puluh sen) yang disampaikan oleh Terlawan
In
A

sebagaimana terdapat dalam laporan Terlawan karena


pembagian itu sangat merugikan Pelawan selaku Kreditor
ah

lik

Separatis;
7. Bahwa selain uraian di atas, Pelawan selaku
m

ub

Kreditor sepataris berdasarkan ketentuan Pasal 1134 ayat


2 KUHPerdata memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari
ka

karyawan PT. Kizone International (Dalam Pailit). Untuk


ep

lebih jelasnya Pelawan akan menguraikan Pasal 1134


ah

ayat 2 KUHPerdata sebagai berikut:


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Gadai dan hipotek adalah lebih tinggi daripada hak istimewa

R
kecuali dalam hal-hal dimana oleh Undang-undang ditentukan

si
sebaliknya”;

ne
ng
8. Bahwa jika Terlawan mendasarkan pembagian upah
karyawan PT. Kizone International (Dalam Pailit)

do
gu berdasarkan Pasal 95 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“Undang-undang
Ketenagakerjaan”) maka Undang-undang

In
A
Ketenagakerjaan sama sekali tidak mengatur dan tidak
menjelaskan bahwa upah buruh harus dibayarkan terlebih
ah

lik
dahulu mengalahkan Pelawan selaku Kreditor Separatis;
9. Menunjuk uraian di atas mengenai putusan
am

ub
Mahkamah Konstitusi, lebih lanjut disampaikan oleh Ibu
Elijana Tansah bahwa apabila ternyata seluruh harta
ep
perusahaan habis untuk membayar Kreditor Separatis
k

sehingga upah buruh atau pekerja tidak terbayarkan,


ah

R
maka dibutuhkan campur tangan negara untuk mengatasi

si
keadaan demikian melalui berbagai kebijakan sosial yang

ne
ng

kongkret serta menutup celah kelemahan hukum dengan


mengatur hubungan antara buruh dan Debitor dalam
Undang-undang Ketenagakerjaan melalui berbagai

do
gu

kebijakan yang kongkret, sehingga ada jaminan kepastian


hukum terhadap hak-hak buruh atau pekerja teRpenuhi
In
A

pada saat Debitor dinyatakan pailit;


10. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka jelas
ah

lik

Kreditor Separatis memiliki hak lebih tinggi dari upah


buruh PT. Kizone International (Dalam Pailit) sehingga
m

ub

demi hukum seharusnya Terlawan tidak mencadangkan


uang sebesar Rp3.507.380.240,60 (tiga miliar lima ratus
ka

tujuh juta tiga ratus delapan puluh ribu dua ratus empat
ep

puluh rupiah enam puluh sen) bagi buruh PT. Kizone


ah

International (Dalam Pailit) tetapi seharusnya diberikan


R

es

kepada Pelawan selaku Kreditor Separatis;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Keberatan Pelawan terhadap pembagian kepada Kreditor

R
Konkuren karena pencadangan uang tersebut tidak sesuai

si
dengan Undang-undang yang berlaku:

ne
ng
1. Bahwa Pelawan menolak jumlah pembagian kepada
Kreditor Konkuren sebesar Rp107.705.916,75

do
gu (seratus tujuh juta tujuh ratus lima ribu sembilan
ratus enam belas rupiah tujuh puluh lima sen) karena
sebagaimana telah dijelaskan dalam Pasal 1134 ayat

In
A
(2) KUHPerdata di atas bahwa Kreditor pemegang
jaminan memiliki hak yang diutamakan atas
ah

lik
pembayaran. Merujuk pada jumlah tagihan Pelawan
kepada Terlawan adalah sebesar
am

ub
Rp26.354.012.026,76 (dua puluh enam miliar tiga
ratus lima puluh empat juta dua belas ribu dua puluh
ep
enam rupiah tujuh puluh enam sen) dan berdasarkan
k

rencana pembagian boedel pailit oleh Terlawan,


ah

R
Pelawan hanya memperoleh hasil penjualan jaminan

si
yang diikat dengan hak tanggungan sebesar

ne
ng

Rp13.108.819.746,63 (tiga belas miliar seratus


delapan juta delapan ratus sembilan belas ribu tujuh
ratus empat puluh enam rupiah enam puluh tiga sen)

do
gu

artinya Pelawan belum mendapatkan seluruh tagihan


yang ditagihkan kepada Terlawan;
In
A

2. Bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang


Kreditor Konkuren baru bisa mendapatkan bagiannya
ah

lik

setelah bagian untuk Kreditor Separatis diberikan


seluruhnya, sehingga tidak ada dasar sama sekali
m

ub

yang dapat digunakan oleh Terlawan dalam perkara


a quo manakala Terlawan mencadangkan biaya
ka

ep

sebesar Rp107.705.916,75 (seratus tujuh juta tujuh


ratus lima ribu sembilan ratus enam belas rupiah
ah

tujuh puluh lima sen) padahal Pelawan selaku


R

es

Kreditor Separatis belum mendapatkan seluruh


M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
haknya sebagaimana yang telah diakui oleh

R
Terlawan;

si
3. Selain merujuk pada uraian butir 2 di atas, Kreditor

ne
ng
Konkuren menurut Kamus Bisnis dan Bank
disebutkan bahwa pengertian Kreditor Konkuren

do
gu adalah Kreditor yang tidak mempunyai hak
pengambilan pelunasan terlebih dahulu daripada
Kreditor lain;

In
A
4. Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang sudah
Pelawan sampaikan di atas, jelas terbukti bahwa
ah

lik
Kreditor Konkuren tidak ada dasar hukum untuk
mendapatkan dahulu haknya terlebih dahulu
am

ub
sebelum bagian untuk Kreditor Separatis teRpenuhi.
Oleh karena itu, Pelawan mohon dengan hormat
ep
agar Majelis Hakim untuk membatalkan bagian untuk
k

Kreditor Konkuren yang disampaikan oleh Terlawan


ah

R
sebagaimana terdapat dalam laporan Terlawan

si
karena Kreditor Konkuren baru dapat bagian setelah

ne
ng

bagian untuk Kreditor Separatis teRpenuhi dan hal ini


sangat merugikan Pelawan;
3. Keberatan Pelawan terhadap pencadangan Terlawan atas

do
gu

jumlah biaya kepailitan, biaya pengakhiran kepailitan dan


cadangan biaya perkara karena pencadangan uang
In
A

tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang yang


berlaku:
ah

lik

1. Biaya kepailitan:
1. Biaya kepailitan pada butir C
m

ub

Nomor 4:
1. Bahwa Pelawan dengan tegas
ka

menolak jumlah biaya kepailitan pada


ep

butir C nomor 4 perihal biaya


ah

keamanan per Mei sampai dengan


R

es

Desember 2011 sebesar


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp182.000.000,00 (seratus delapan

R
puluh dua juta rupiah);

si
2. Bahwa jumlah tersebut pada

ne
ng
poin (1) di atas, sangat besar dan
tidak sesuai dengan fakta yang ada di

do
gu lapangan. Berdasarkan fakta yang
Pelawan ketahui bahwa jumlah
tenaga keamanan yang disiapkan

In
A
oleh Terlawan dalam menjaga aset
boedel pailit berjumlah 8 (delapan)
ah

lik
orang. Menunjuk Keputusan Gubernur
Banten Nomor 561/Kep.886-
am

ub
Huk/2011 tentang Penetapan Upah
Minimum Kabupaten/Kota Se-propinsi
ep
Banten tahun 2011, diketahui bahwa
k

Upah Minimum Regional (UMR) untuk


ah

R
Kabupaten Tangerang adalah sebesar

si
Rp1.379.000,00 (satu juta tiga ratus

ne
ng

tujuh puluh sembilan ribu rupiah) per


orang. Dengan demikian maka
Terlawan seharusnya membayar

do
gu

biaya keamanan hanya sebesar


Rp77.224.000,00 (tujuh puluh tujuh
In
A

juta dua ratus dua puluh empat ribu


rupiah). Uang sebesar
ah

lik

Rp77.224.000,00 (tujuh puluh tujuh


juta dua ratus dua puluh empat ribu
m

ub

rupiah) adalah berasal dari 8 orang x


Rp1.379.000,00 x 7 bulan;
ka

3. Bahwa jumlah uang sebesar


ep

Rp182.000.000,00 (seratus delapan


ah

puluh dua juta rupiah) yang


R

es

dicadangkan untuk biaya keamanan


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah sangat besar dan tidak

R
berdasarkan hukum;

si
4. Bahwa sebagai contoh Pelawan

ne
ng
juga telah menempatkan tenaga
keamanan dengan kualifikasi dan

do
gu tugas yang sama dengan tenaga
keamanan dari Terlawan di lokasi
pabrik PT. Kizone International

In
A
(Dalam Pailit) namun dengan total
biaya yang jauh lebih rendah dari
ah

lik
biaya yang dikeluarkan oleh Terlawan;
5. Berdasarkan seluruh uraian di
am

ub
atas, maka Pelawan meminta kepada
Majelis Hakim agar menolak seluruh
ep
cadangan biaya untuk keamanan oleh
k

Terlawan, atau setidak-tidaknya


ah

R
Majelis Hakim memutuskan agar

si
Terlawan mencadangkan biaya

ne
ng

keamanan sesuai dengan Keputusan


Gubernur Banten Nomor 561/
Kep.886-Huk/2011 tentang Penetapan

do
gu

Upah Minimum Kabupaten/Kota Se-


propinsi Banten tahun 2011;
In
A

2. Biaya kepailitan pada butir C


Nomor 6:
ah

lik

1. Bahwa Pelawan menolak jumlah


biaya kepailitan pada butir C
m

ub

nomor 6 per 14 April 2011


sampai dengan 16 Desember
ka

2011 sebesar Rp41.037.200,00


ep

(empat puluh satu juta tiga puluh


ah

tujuh ribu dua ratus rupiah) yaitu


R

es

untuk biaya ATK,


M

korespondensi, operasional;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa biaya-biaya untuk ATK,

R
korespondensi, operasional

si
merupakan biaya-biaya yang

ne
ng
seharusnya tidak masuk ke
dalam beban boedel pailit

do
gu melainkan masuk ke dalam
biaya yang harus ditanggung
oleh Terlawan;

In
A
3. Sangatlah tidak masuk akal jika
biaya ATK, korespondensi, dan
ah

lik
operasional sehari-hari saja
harus diambil dari boedel pailit
am

ub
karena seharusnya Terlawan
dapat mencadangkan biaya
ep
tersebut dari imbalan jasa
k

Terlawan dalam perkara a


ah

quo;
R

si
4. Berdasarkan uraian dan dasar

ne
ng

hukum yang sudah Pelawan


sampaikan di atas, jelas terbukti
bahwa jumlah biaya kepailitan

do
gu

sangat mengada-ada dan tidak


masuk akal. Oleh karena itu,
In
A

Pelawan mohon dengan hormat


agar Majelis Hakim
ah

lik

membatalkan biaya kepailitan


yang disampaikan oleh Terlawan
m

ub

sebagaimana terdapat dalam


laporan Terlawan karena biaya
ka

ep

kepailitan tersebut sangat


merugikan Pelawan;
ah

2. Biaya pengakhiran kepailitan tidak perlu ada


R

es

dan tidak masuk akal :


M

ng

on
gu

Hal. 17 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Pelawan menolak

R
angka sebesar

si
Rp50.000.000,00 (lima puluh

ne
ng
juta rupiah) untuk biaya
pengakhiran kepailitan yang

do
gu terdapat dalam huruf E laporan
Terlawan;
2. Menunjuk Undang-

In
A
undang Kepailitan bahwa biaya
pengakhiran kepailitan meliputi
ah

lik
biaya pengumuman dalam
Tambahan Berita Negara dan
am

ub
surat kabar tentang
berakhirnya kepailitan
ep
sebagaimana ditetapkan dalam
k

Pasal 202 ayat 2 Undang-


ah

R
Undang Kepailitan. Adapun

si
bunyi Pasal 202 ayat 2 UUK

ne
ng

adalah sebagai berikut:


“Kurator melakukan pengumuman mengenai berakhirnya
kepailitan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan surat

do
gu

kabar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4)”;


3. Berdasarkan uraian pada
In
A

butir 2 di atas, maka biaya


pengakhiran kepailitan hanya
ah

lik

meliputi biaya pengurusan


pengumuman pada Berita
m

ub

Negara Republik Indonesia dan


biaya pengumuman di dua
ka

surat kabar. Sehingga biaya


ep

yang dicadangkan oleh


ah

Terlawan sebesar
R

es

Rp50.000.000,00 (lima puluh


M

juta rupiah) adalah sangat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berlebihan karena biaya

R
pengurusan pengumuman

si
pada Berita Negara Republik

ne
ng
Indonesia dan biaya
pengumuman di dua surat

do
gu kabar tidak lebih besar dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah);

In
A
4. Berdasarkan uraian dan
dasar hukum yang sudah
ah

lik
Pelawan sampaikan di atas,
jelas terbukti bahwa biaya
am

ub
Pengakhiran kepailitan jumlah
terlalu besar dan tidak masuk
ep
akal. Oleh karena itu, Pelawan
k

mohon dengan hormat agar


ah

R
Majelis Hakim untuk

si
membatalkan biaya

ne
ng

pengakhiran kepailitan yang


disampaikan oleh Terlawan
sebagaimana terdapat dalam

do
gu

laporan Terlawan karena biaya


pengakhiran kepailitan tersebut
In
A

sangat merugikan Pelawan


atau setidak-tidaknya biaya
ah

lik

yang sesuai dengan biaya


pengurusan pengumuman
m

ub

pada Berita Negara Republik


Indonesia dan biaya
ka

pengumuman di dua surat


ep

kabar sebesar
ah

Rp10.000.000,00 (sepuluh juta


R

es

rupiah);
M

ng

on
gu

Hal. 19 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Cadangan biaya terlalu besar dan sangat

R
merugikan Pelawan :

si
1. Bahwa Pelawan menolak angka

ne
ng
sebesar Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) untuk

do
gu cadangan biaya perkara yang
terdapat dalam huruf F laporan
Terlawan ;

In
A
2. Bahwa cadangan biaya perkara
yang dicadangkan oleh
ah

lik
Terlawan adalah sangat
berlebihan, karena jikapun ada
am

ub
perkara berlanjut atas
diumumkannya rencana
ep
pembagian boedel pailit oleh
k

Terlawan, maka para Kreditorlah


ah

R
yang akan mengajukan

si
keberatan ke Pengadilan.

ne
ng

Contohnya dalam perkara a quo,


Pelawan selaku Kreditor
Separatis keberatan atas

do
gu

rencana pembagian boedel pailit


oleh Terlawan maka Pelawan-
In
A

lah yang mengurus seluruh


proses administrasi perlawanan
ah

lik

ini, sehingga Terlawan tidak


perlu mencadangkan biaya guna
m

ub

pengurusan biaya cadangan


perkara;
ka

ep

3. Berdasarkan uraian yang sudah


Pelawan sampaikan di atas,
ah

jelas terbukti bahwa biaya


R

es

cadangan perkara jumlah terlalu


M

besar dan tidak masuk akal.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karena itu, Pelawan mohon

R
dengan hormat agar Majelis

si
Hakim untuk membatalkan

ne
ng
cadangan biaya perkara yang
disampaikan oleh Terlawan

do
gu sebagaimana terdapat dalam
laporan Terlawan karena
cadangan biaya perkara tersebut

In
A
sangat merugikan Pelawan atau
setidak-tidaknya cadangan biaya
ah

lik
perkara oleh Terlawan adalah
sebesar Rp10.000.000,00
am

ub
(sepuluh juta rupiah);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan I
ep
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
k

memberikan putusan sebagai berikut:


ah

R
1. Menyatakan Pelawan

si
sebagai Pelawan yang baik

ne
ng

dan benar;
2. Mengabulkan perlawanan
Pelawan untuk seluruhnya;

do
gu

3. Membatalkan daftar
pembagian yang terdapat
In
A

dalam laporan Terlawan 24


Januari 2012, khususnya untuk
ah

lik

bagian-bagian seperti yang


dikemukakan Pelawan di atas;
m

ub

4. Jumlah yang Pelawan


mohonkan untuk dibatalkan di
ka

atas untuk dimasukkan dan


ep

ditambahkan kepada porsi atau


ah

bagian Pelawan selaku Kreditor


R

es

Separatis;
M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Membebankan biaya

R
perkara kepada Terlawan;

si
Atau:

ne
ng
Apabila Majelis Hakim yang terhormat beRpendapat lain, mohon putusan seadil-
adilnya (ex aequo et bono);

do
gu Pelawan II:
Sehubungan dengan pengumuman Daftar Pembagian Tahap Kedua/Penutup
PT. Kizone International (Dalam Pailit) pada surat kabar Media Indonesia dan

In
A
Bisnis Indonesia tanggal 24 Januari 2012 dan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan ini kami menyatakan
ah

lik
perlawanan atas bagian Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
Empat yaitu sebesar Rp371.369.949,16 (tiga ratus tujuh puluh satu juta tiga
am

ub
ratus enam puluh sembilan ribu sembilan ratus empat puluh sembilan rupiah
enam belas sen) untuk piutang yang bersifat preferen dan sebesar
ep
Rp29.917.355,38 (dua puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh belas ribu tiga
k

ratus lima puluh lima rupiah tiga puluh delapan sen) untuk piutang yang bersifat
ah

R
konkuren, dari total piutang sebesar Rp10.482.136.566,16 (sepuluh miliar empat

si
ratus delapan puluh dua juta seratus tiga puluh enam ribu lima ratus enam puluh

ne
ng

enam rupiah enam belas sen);


Bahwa Kurator memberikan kesempatan kepada Kreditor yang berkeberatan

do
gu

atas daftar dimaksud untuk mengajukan perlawanan dalam jangka waktu 7


(tujuh) hari sejak tanggal pengumuman daftar pembagian di surat kabar Media
In
A

Indonesia dan Bisnis Indonesia tanggal 24 Januari 2012. Berdasarkan


ketentuan dalam Pasal 193 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
ah

lik

tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Undang-


undang Kepailitan) yang berbunyi:
m

ub

”Selama tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192 ayat (1)
Kreditor dapat melawan daftar pembagian tersebut dengan mengajukan surat
ka

ep

keberatan disertai alasan kepada Panitera Pengadilan, dengan menerima tanda


bukti penerimaan”;
ah

Dengan demikian pengajuan perlawanan ini masih dalam tenggang waktu


R

es

sebagaimana diatur dalam Pasal 193 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun
M

2004 tersebut di atas;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa kami menyatakan perlawanan dan menolak secara tegas pembagian

R
sebagaimana ditetapkan dalam daftar pembagian tersebut dengan alasan-

si
alasan sebagai berikut:

ne
ng
1. Bahwa Kreditor Separatis sesuai
Pasal 1134 Kitab Undang-

do
gu Undang Hukum Perdata
Republik Indonesia (KUHPer)
adalah:

In
A
“Hak istimewa adalah suatu hak yang diberikan oleh Undang-undang
kepada seorang Kreditor yang menyebabkan ia berkedudukan lebih tinggi
ah

lik
daripada yang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutang itu. Gadai
dan hipotek lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal Undang-
am

ub
undang dengan tegas menentukan kebalikannya”;
2. Bahwa berdasarkan penjelasan
ep
umum angka 4 atas Undang-
k

Undang Republik Indonesia


ah

R
Nomor 4 Tahun 1996 tentang

si
Hak Tanggungan atas Tanah

ne
ng

Beserta Benda-Benda yang


Berkaitan dengan Tanah
menyatakan bahwa:

do
gu

“... Dalam arti, bahwa jika Debitor cidera janji, Kreditor pemegang Hak
Tanggungan berhak menjual melalui pelelangan umum tanah yang
In
A

dijadikan jaminan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang


bersangkutan, dengan hak mendahulu daripada Kreditor-Kreditor yang lain.
ah

lik

Kedudukan diutamakan tersebut sudah barang tentu tidak mengurangi


preferensi piutang-piutang Negara menurut ketentuan-ketentuan hukum
m

ub

yang berlaku“;
3. Bahwa Pasal 1137 Kitab
ka

Undang-Undang Hukum Perdata


ep

Republik Indonesia (KUHPer)


ah

menyatakan bahwa:
R

es

“Hak didahulukan milik negara, kantor lelang dan badan umum lain yang
M

diadakan oleh penguasa, tata tertib pelaksanaannya, dan lama jangka


ng

on
gu

Hal. 23 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktunya, diatur dalam berbagai Undang-undang khusus yang

R
berhubungan dengan hal-hal itu. Hak didahulukan milik persekutuan atau

si
badan kemasyarakatan yang berhak atau yang kemudian mendapat hak

ne
ng
untuk memungut bea-bea, diatur dalam Undang-undang yang telah ada
mengenai hal itu atau yang akan diadakan”;

do
gu 4. Bahwa Pasal 21 ayat 1, ayat 2,
ayat 3 dan ayat 3A Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983

In
A
tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara PeRpajakan
ah

lik
sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan
am

ub
Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2009 (Undang-undang
ep
KUP) menyatakan bahwa :
k

1) Negara mempunyai hak


ah

R
mendahulu untuk utang

si
pajak atas barang-barang

ne
ng

milik Penanggung Pajak;


2) Ketentuan tentang hak
mendahulu sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (1)


meliputi pokok pajak,
In
A

sanksi administrasi
berupa bunga, denda,
ah

lik

kenaikan, dan biaya


penagihan pajak;
m

ub

3) Hak mendahulu untuk


utang pajak melebihi
ka

segala hak mendahulu


ep

lainnya, kecuali terhadap:


ah

a. Biaya perkara
R

es

yang hanya
M

disebabkan oleh
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suatu

R
penghukuman

si
untuk melelang

ne
ng
suatu barang
bergerak dan/

do
gu atau barang tidak
bergerak;
b. Biaya yang telah

In
A
dikeluarkan untuk
menyelamatkan
ah

lik
barang
dimaksud, dan/
am

ub
atau;
c. Biaya perkara,
ep
yang hanya
k

disebabkan oleh
ah

R
pelelangan dan

si
penyelesaian

ne
ng

suatu warisan;
3a)Dalam hal Wajib Pajak
dinyatakan pailit, bubar,

do
gu

atau dilikuidasi maka


Kurator, Likuidator, atau
In
A

orang atau badan yang


ditugasi untuk melakukan
ah

lik

pemberesan dilarang
membagikan harta Wajib
m

ub

Pajak dalam pailit,


pembubaran atau
ka

likuidasi kepada
ep

pemegang saham atau


ah

Kreditor lainnya sebelum


R

es

menggunakan harta
M

tersebut untuk membayar


ng

on
gu

Hal. 25 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
utang pajak Wajib Pajak

R
tersebut;

si
1. Bahwa Pasal 19 ayat 5 dan ayat

ne
ng
6 Undang-Undang Nomor 19
Tahun 1997 tentang Penagihan

do
gu Pajak Dengan Surat Paksa
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang

In
A
Nomor 19 Tahun 2000 (Undang-
undang
ah

lik
PPSP) menyatakan bahwa:
5) Pengadilan Negeri atau
am

ub
instansi lain yang
berwenang menentukan
ep
pembagian hasil
k

penjualan barang
ah

R
dimaksud berdasarkan

si
ketentuan hak mendahulu

ne
ng

Negara untuk tagihan


pajak;
6) Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak

do
gu

mendahulu lainnya, kecuali terhadap:


a. Biaya perkara yang semata-mata disebabkan suatu
In
A

penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan


atau barang tidak bergerak;
ah

lik

b. Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan


barang dimaksud;
m

ub

c. Biaya perkara yang semata-mata disebabkan pelelangan


dan penyelesaian suatu warisan”;
ka

1. Bahwa kedudukan piutang pajak


ep

mempunyai hak mendahulu


ah

dinyatakan dalam putusan


R

es

Mahkamah Agung Republik


M

Indonesia, sebagai berikut:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Putusan

R
Mahkamah Agung

si
Republik Indonesia

ne
ng
Nomor 015 K/
N/1999 tanggal 14

do
gu Juli 1999 yang
memutus:
“Bahwa Kantor Pelayanan Pajak maupun Kantor Pelayanan Bumi dan

In
A
Bangunan, tidak termasuk dalam Kreditor dalam ruang lingkup pailit.
Bentuk utang pajak adalah tagihan yang lahir dari Undang-Undang
ah

lik
Nomor 6 Tahun 1983 (sebagaimana di rubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1994, Ketentuan Umum PeRpajakan = KUP).
am

ub
Berdasarkan Undang-undang tersebut, memberi kewenangan khusus
pejabat pajak untuk melakukan eksekusi langsung terhadap utang pajak
ep
di luar campur tangan kewenangan Pengadilan. Dengan demikian
k

terhadap tagihan utang pajak harus ditetapkan ketentuan Pasal 41 ayat


ah

R
(3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998, yakni menempatkan

si
penyelesaian penagihan utang pajak berada di luar jalur proses pailit,

ne
ng

karena mempunyai kedudukan hak istimewa penyelesaiannya”;


b. Putusan
Mahkamah Agung

do
gu

Nomor 017 K/
N/2005 tanggal 15
In
A

Agustus 2005 yang


memutus:
ah

lik

“Bahwa hutang pajak adalah hutang berdasarkan hukum publik dan


harus dibayar lebih dahulu daripada hutang-hutang lainnya, tidak
m

ub

mungkin diselesaikan dalam proses PKPU”;


“Demikian pula, piutang pajak bukanlah termasuk piutang yang dapat
ka

ditagih di muka Pengadilan karena piutang pajak ditagih dengan Surat


ep

Paksa yang memiliki kekuatan eksekutorial vide Pasal 7 ayat (1) Undang
ah

Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat


R

es

Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19


M

Tahun 2000”;
ng

on
gu

Hal. 27 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Putusan

R
Mahkamah Agung

si
Nomor 070 PK/

ne
ng
PDT.SUS/2009
perkara

do
gu Peninjauan
Kembali Perdata
Khusus antara

In
A
KPP Pratama
Jakarta Tanah
ah

lik
Abang Dua
melawan Kurator
am

ub
PT. Artika Optima
Inti (Dalam Pailit)
ep
dan PT. Bank
k

Mandiri (Persero)
ah

R
Tbk., pada

si
halaman 28

ne
ng

sampai dengan
halaman 29, yang
menyatakan:

do
gu

“Bahwa terhadap pelunasan utang pajak harus didahulukan setelah itu


baru pelunasan terhadap gaji karyawan dan piutang Bank Mandiri”;
In
A

“Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang


Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan, sebagaimana telah
ah

lik

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000


(Undang-undang KUP) dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997
m

ub

tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Undang-undang
ka

PPSP) dalam Pasal 21 Undang-Undang KUP ayat (1): “Negara


ep

mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang-barang


ah

milik penanggung pajak”;


R

es

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali adalah Instansi Pemerintah, yang


M

merupakan representasi negara yang tidak dapat didudukkan sebagai


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kreditor berdasarkan Pasal 1 angka 2, 3, 6, dan 11 Undang-Undang

R
Kepailitan dan PKPU (Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004);

si
Bahwa utang pajak PT. Artika Optima Inti (Dalam Pailit) sebesar

ne
ng
Rp25.264.802.240,00 (dua puluh lima miliar dua ratus enam puluh
empat juta delapan ratus dua ribu dua ratus empat puluh rupiah) harus

do
gu dilunasi lebih dahulu, setelah itu baru Kreditor-Kreditor yang lain”;
2. Bahwa penagihan piutang pajak
memiliki hak mendahulu, sesuai

In
A
pula dengan pendapat dari:
a. Prof. Dr.
ah

lik
Sutan Remy
Sjahdeini, SH.
am

ub
dalam buku
berjudul
ep
“Hukum
k

Kepailitan,
ah

R
Memahami

si
Undang-

ne
ng

Undang
Nomor 37
Tahun 2004

do
gu

tentang
Kepailitan,
In
A

terbitan
Pustaka
ah

lik

Utama Garfiti,
Cetakan IV,
m

ub

Edisi Baru,
Januari 2010,
ka

pada Bab I,
ep

halaman 6,
ah

halaman 7”,
R

es

menyatakan
M

bahwa:
ng

on
gu

Hal. 29 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“…. Menurut Pasal 1134 KUHPerdata, jika tidak dengan tegas

R
ditentukan lain oleh Undang-undang, maka Kreditor pemegang hak

si
jaminan harus didahulukan daripada Kreditor pemegang hak istimewa

ne
ng
untuk memperoleh pelunasan dari hasil penjualan harta kekayaan
Debitor yang menurut Pasal 1131 KUHPerdata menjadi agunan atau

do
gu jaminan bagi utang-utangnya. Hak istimewa (piutang yang
diistimewakan) yang oleh Undang-undang harus didahulukan daripada
piutang atas tagihan yang dijaminkan dengan hak jaminan antara lain

In
A
adalah:
1. Hak istimewa yang dimaksudkan
ah

lik
dalam Pasal 1137 ayat (1)
KUHPerdata;
am

ub
2. hak istimewa yang dimaksudkan
dalam ayat (3) Pasal 21
ep
Undang-Undang Nomor 6
k

Tahun 1983 tentang Ketentuan


ah

R
Umum dan Tata Cara

si
PeRpajakan yang telah diubah

ne
ng

dengan Undang-Undang Nomor


9 Tahun 1994;
3. Hak istimewa yang dimaksudkan

do
gu

dalam Pasal 1139 ayat (1)


KUHPerdata, yaitu biaya perkara
In
A

yang semata-mata disebabkan


karena suatu penghukuman
ah

lik

untuk melelang suatu benda


bergerak atau benda tidak
m

ub

bergerak;
4. Hak istimewa yang dimaksudkan
ka

dalam Pasal 1149 angka (1)


ep

KUHPerdata, yaitu biaya-biaya


ah

perkara yang semata-mata


R

es

disebabkan karena pelelangan


M

dan penyelesaian suatu warisan;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Imbalan Kurator sebagaimana

R
dimaksud dalam Undang-

si
Undang Nomor 37 Tahun

ne
ng
2004”;
Sehubungan dengan hak istimewa yang dimaksudkan dalam Pasal 1137

do
gu KUHPerdata, untuk jelasnya dikutip di bawah ini:
“Hak (tagihan) dari kas negara, kantor lelang dan Iain-Iain badan umum
yang dibentuk oleh pemerintah untuk didahulukan, tertibnya

In
A
melaksanakan hak itu, dan jangka waktu berlangsungnya hak tersebut
diatur dalam berbagai Undang-undang khusus yang mengenai hal-hal
ah

lik
itu;
Hak-hak yang sama dari persatuan-persatuan (gemeenschappen) atau
am

ub
perkumpulan-perkumpulan (zedelijke lichamen) yang berhak atau baru
kemudian akan mendapat hak untuk memungut bea, diatur dalam
ep
peraturan-peraturan yang sudah ada akan diadakan tentang hal itu;
k

Dengan demikian, tagihan pajak, bea, dan biaya kantor lelang


ah

R
merupakan hak istimewa yang harus didahulukan pelunasannya dari

si
tagihan yang dijamin dengan hak jaminan dalam hal harta kekayaan

ne
ng

Debitor Pailit dilikuidasi”;


b. Eliana
Tansah, SH.

do
gu

di dalam
Seminar
In
A

Nasional
Kepailitan
ah

lik

USAID In
ACCE Project
m

ub

& AKPI Materi


III berjudul
ka

ep

Kedudukan
Tagihan
ah

Buruh,
R

es

Tagihan Pajak
M

versus
ng

on
gu

Hal. 31 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kedudukan

R
Kreditor

si
Separatis

ne
ng
dalam
Kepailitan

do
gu Perusahaan
menyatakan
bahwa:

In
A
“Dari lima golongan Kreditor yang telah disebutkan di atas, berdasarkan
Pasal 1134 ayat 2 jo. Pasal 1137 KUHPerdata dan Pasal 21 Undang-
ah

lik
Undang KUP, piutang pajak mempunyai kedudukan di atas Kreditor
Separatis mengeksekusi objek jaminan kebendaannya berdasarkan
am

ub
Pasal 55 ayat (1) Undang-undang Kepailitan...”;
1. Bahwa dengan demikian
ep
berdasarkan alasan
k

sebagaimana telah diuraikan


ah

R
pada angka 1 (satu) hingga

si
angka 7 (tujuh) di atas, maka

ne
ng

dalam proses kepailitan, Piutang


Pajak merupakan hak Kas
Negara yang pelunasannya

do
gu

harus didahulukan daripada


pembayaran piutang kepada
In
A

Kreditor-Kreditor lainnya (Pasal


1137 KUHPer jo. Pasal 21
ah

lik

Undang-Undang KUP) dan


Kurator bertanggung jawab
m

ub

dalam melaksanakan pelunasan


utang pajak tersebut (Pasal 32
ka

ayat (1) huruf b dan ayat (2)


ep

Undang-Undang KUP serta


ah

Pasal 1 angka 3 Undang-


R

es

Undang PPSP). Dengan kata


M

lain Kurator seharusnya


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendahulukan/mengutamakan

R
pelunasan utang pajak sebesar

si
Rp10.482.136.566,16 (sepuluh

ne
ng
miliar empat ratus delapan puluh
dua juta seratus tiga puluh enam

do
gu ribu lima ratus enam puluh enam
rupiah enam belas sen) dari
boedel pailit PT. Kizone

In
A
International (Dalam Pailit);
2. Bahwa pembagian yang
ah

lik
dilakukan oleh Kurator kepada
Kantor Pelayanan Pajak
am

ub
Penanaman Modal Asing Empat
hanya sebesar total
ep
Rp401.287.304,54 (empat ratus
k

satu juta dua ratus delapan


ah

R
puluh tujuh ribu tiga ratus empat

si
rupiah lima puluh empat sen)

ne
ng

dari total tagihan pajak sebesar


Rp10.482.136.566,16 (sepuluh
miliar empat ratus delapan puluh

do
gu

dua juta seratus tiga puluh enam


ribu lima ratus enam puluh enam
In
A

rupiah enam belas sen). Bahwa


pembagian yang terlalu kecil
ah

lik

tersebut tidak memperhatikan


asas keseimbangan dan asas
m

ub

keadilan. Ini berarti Kurator tidak


memberikan perlindungan
ka

terhadap kepentingan negara


ep

dalam hal ini Kantor Pelayanan


ah

Pajak Penanaman Modal Asing


R

es

Empat;
M

ng

on
gu

Hal. 33 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa dengan tidak tertagihnya

R
piutang pajak sebesar

si
Rp10.080.849.261,62 (sepuluh

ne
ng
miliar delapan puluh juta delapan
ratus empat puluh sembilan ribu

do
gu dua ratus enam puluh satu
rupiah enam puluh dua sen)
lewat proses kepailitan ini, maka

In
A
kepentingan umum akan
dirugikan karena penerimaan
ah

lik
negara akan berkurang sebesar
Rp10.080.849.261,62 (sepuluh
am

ub
miliar delapan puluh juta delapan
ratus empat puluh sembilan ribu
ep
dua ratus enam puluh satu
k

rupiah enam puluh dua sen).


ah

R
Perlu ditegaskan bahwa salah

si
satu sumber penerimaan negara

ne
ng

untuk membiayai pembangunan


adalah dari pajak yang
dibayarkan oleh Debitor;

do
gu

4. Bahwa dengan memberikan


bagian kepada Kreditor
In
A

Separatis (PT. Bank SBI


Indonesia) sebesar 74,29% atau
ah

lik

sebesar Rp13.108.819.746,63
(tiga belas miliar seratus
m

ub

delapan juta delapan ratus


sembilan belas ribu tujuh ratus
ka

empat puluh enam rupiah enam


ep

puluh tiga sen) dari total saldo


ah

yang akan dibagikan kepada


R

es

seluruh Kreditor sebesar


M

Rp17.645.541.253,00 (tujuh
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belas miliar enam ratus empat

R
puluh lima juta lima ratus empat

si
puluh satu ribu dua ratus lima

ne
ng
puluh tiga rupiah) maka Kurator
lebih mengutamakan

do
gu kepentingan Kreditor Separatis
daripada kepentingan negara
dalam hal ini Kantor Pelayanan

In
A
Pajak Penanaman Modal Asing
Empat;
ah

lik
5. Bahwa Prof. Dr. Sutan Remy
Sjahdeini, SH. dalam buku
am

ub
berjudul “Hukum Kepailitan,
Memahami Undang-Undang
ep
Nomor 37 Tahun 2004 tentang
k

Kepailitan, terbitan Pustaka


ah

R
Utama Garfiti, Cetakan IV, Edisi

si
Baru, Januari 2010, pada Bab I,

ne
ng

halaman 35”, menyatakan


bahwa:
”Perlindungan kepentingan yang seimbang itu adalah sejalan dengan dasar

do
gu

Negara Rl, yaitu Pancasila. Pancasila bukan saja mengakui kepentingan


seseorang, tetapi juga kepentingan orang banyak atau masyarakat
In
A

Pancasila bukan saja harus memperhatikan hak asasi, tetapi harus


memperhatikan juga kewajiban asasi seseorang”;
ah

lik

6. Bahwa dalam hal tunggakan


pajak sebagaimana dimaksud
m

ub

dalam keberatan ini tidak dapat


dilunasi secara penuh oleh harta
ka

pailit/boedel maka pelunasannya


ep

akan didasarkan pada ketentuan


ah

Pasal 32 ayat (1) huruf b dan


R

es

ayat (2) Undang-Undang Nomor


M

6 Tahun 1983 tentang Ketentuan


ng

on
gu

Hal. 35 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum dan Tata Cara

R
PeRpajakan sebagaimana telah

si
beberapa kali diubah terakhir

ne
ng
dengan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2009 jo. Pasal 1

do
gu angka 3 Undang-Undang Nomor
19 Tahun 1997 tentang
Penagihan Pajak Dengan Surat

In
A
Paksa sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-
ah

lik
Undang Nomor 19 Tahun 2000
(Undang-undang PPSP) yang
am

ub
menyatakan bahwa:
Pasal 32 ayat (1) huruf b:
ep
”Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
k

perundang-undangan peRpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal :


ah

R
a. Badan oleh pengurus;

si
b. Badan yang dinyatakan pailit oleh Kurator;

ne
ng

c. ...” ;
Pasal 32 ayat (2):
“Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab secara

do
gu

pribadi dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang,


kecuali apabila dapat membuktikan dan meyakinkan Direktur Jenderal
In
A

Pajak bahwa mereka dalam kedudukannya benar-benar tidak mungkin


untuk dibebani tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut”;
ah

lik

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang PPSP:


”Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung
m

ub

jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-
ka

undangan peRpajakan”;
ep

1. Bahwa dengan demikian Kurator


ah

sebagai Wakil PT. Kizone


R

es

International (Dalam Pailit) dapat


M

dimintai pertanggung jawaban


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara pribadi dan/atau secara

R
renteng terhadap pelunasan

si
piutang pajak yang tidak dilunasi

ne
ng
oleh Kurator dalam proses
kepailitan ini, mengingat Kurator

do
gu seharusnya melunasi terlebih
dahulu seluruh piutang pajak
total sebesar

In
A
Rp10.482.136.566,16 (sepuluh
miliar empat ratus delapan puluh
ah

lik
dua juta seratus tiga puluh enam
ribu lima ratus enam puluh enam
am

ub
rupiah enam belas sen) karena
harta pailit/boedel yang siap
ep
dibagikan adalah sebesar
k

Rp17.645.541.253,00 (tujuh
ah

R
belas miliar enam ratus empat

si
puluh lima juta lima ratus empat

ne
ng

puluh satu ribu dua ratus lima


puluh tiga rupiah);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan II

do
gu

mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
memberikan putusan sebagai berikut:
In
A

1. Menerima keberatan yang


diajukan Kantor Pelayanan
ah

lik

Pajak Penanaman Modal Asing


Empat terhadap jumlah
m

ub

pelunasan piutang pajak yang


akan diterima berdasarkan
ka

Daftar Pembagian Tahap Kedua/


ep

Penutup kepada seluruh Kreditor


ah

PT. Kizone International (Dalam


R

es

Pailit);
M

ng

on
gu

Hal. 37 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Memerintahkan Kurator PT.

R
Kizone International (Dalam

si
Pailit), untuk mendahulukan/

ne
ng
mengutamakan pelunasan utang
pajak sebesar

do
gu Rp10.482.136.566,16 (sepuluh
miliar empat ratus delapan puluh
dua juta seratus tiga puluh enam

In
A
ribu lima ratus enam puluh enam
rupiah enam belas sen) dari
ah

lik
Kreditor lainnya;
3. Memerintahkan Kurator PT.
am

ub
Kizone International (Dalam
Pailit) untuk memperbaiki daftar
ep
pembagian tersebut dengan
k

memperhatikan asas
ah

R
keseimbangan dan keadilan;

si
4. Menghukum Kurator PT. Kizone

ne
ng

International (Dalam Pailit),


untuk mendahulukan/
mengutamakan pelunasan utang

do
gu

pajak sebesar
Rp10.482.136.566,16 (sepuluh
In
A

miliar empat ratus delapan puluh


dua juta seratus tiga puluh enam
ah

lik

ribu lima ratus enam puluh enam


rupiah enam belas sen) dari
m

ub

Kreditor lainnya;
5. Menghukum Kurator PT. Kizone
ka

International (Dalam Pailit) untuk


ep

memperbaiki daftar pembagian


ah

tersebut dengan memperhatikan


R

es

asas keseimbangan dan


M

keadilan;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menghukum Kurator dengan

R
membayar uang paksa

si
(dwangsom) sebesar

ne
ng
Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) dan bunga setiap hari

do
gu keterlambatan memenuhi isi
putusan ini;
7. Membebankan semua biaya

In
A
perkara yang timbul sebagai
akibat adanya perlawanan ini
ah

lik
pada boedel pailit;
Pelawan III:
am

ub
1. Dengan suratnya tersebut
di atas, Sdr Anggi Putra
ep
Kusuma, SH. selaku Kurator
k

PT. Kizone International


ah

R
(Dalam Pailit) mengajukan

si
permohonan untuk melakukan

ne
ng

verifikasi ulang atas tagihan


kami sesuai Surat Penetapan

do
Pabean Nomor SPP-02/
gu

WBC.06/KPP.MP.03/2011
tanggal 13 Mei 2011 senilai
In
A

Rp2.913.849.857,14 (dua miliar


sembilan ratus tiga belas juta
ah

lik

delapan ratus empat puluh


sembilan ribu delapan ratus
m

ub

lima puluh tujuh rupiah);


2. Tidak berlebihan kami
ka

ep

sampaikan bahwa selama ini


PT. Kizone International
ah

(Dalam Pailit) merupakan


R

es

perusahaan yang kami berikan


M

fasilitas Kawasan Berikat


ng

on
gu

Hal. 39 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana kami memberikan

R
penangguhan pembayaran bea

si
masuk dan Pajak Dalam

ne
ng
Rangka Impor (PDRI) atas
importasi barang barang modal

do
gu dan bahan baku untuk
keperluan produksinya.
Fasilitas yang kami berikan

In
A
tersebut dipertanggung
jawabkan dengan melakukan
ah

lik
ekspor atas barang barang
hasil produksinya;
am

ub
3. Dalam rangka pembinaan
dan sekaligus pengawasan
ep
Kantor Wilayah Direktorat
k

Jenderal Bea dan Cukai secara


ah

R
periodik melakukan Audit,

si
terakhir Audit dilaksanakan

ne
ng

sesuai Laporan Hasil Audit


Nomor : LHA-41/WBC.06/PKB-
PDKB/2010 tanggal 28

do
gu

Desember 2010 dengan


tagihan senilai
In
A

Rp131.801.000,00 (sesuai SPP


Nomor SPP Nomor SPP-28/
ah

lik

WBC.06/ 2010 tanggal


31/12/2010);
m

ub

4. Sesuai ketentuan
terhadap perusahaan
ka

pengguna fasilitas Kawasan


ep

Berikat yang telah dinyatakan


ah

pailit Kepala Kantor


R

es

Pengawasan dan Pelayanan


M

harus segera melakukan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perhitungangan tagihan yang

R
meliputi Bea Masuk dan Pajak

si
Dalam Rangka Impor (PDRI)

ne
ng
atas importasi barang modal
dan bahan baku, untuk itulah

do
gu berdasarkan hasil stock
opname atas barang modal
dan bahan baku Kepala Kantor

In
A
menerbitkan tagihan
sebagaimana tersebut pada
ah

lik
butir-1 di atas;
5. Berdasarkan uraian
am

ub
tersebut di atas kami
mengajukan keberatan atas
ep
permohonan verifikasi ulang
k

yang diajukan Sdr. Anggi Putra


ah

R
Kusuma, SH. selaku Kurator

si
PT. Kizone International

ne
ng

(Dalam Pailit) dan meminta


agar tagihan tersebut pada
butir-1 dan butir-3 segera

do
gu

dilunasi;
Pelawan IV:
In
A

1. Bahwa sampai saat ini Kurator


belum membuat Daftar Piutang
ah

lik

Diakui Tetap dan Dibantah PT.


Kizone International (Dalam
m

ub

Pailit). Untuk itu klien kami telah


mengajukan surat keberatan
ka

ep

kepada Hakim Pengawas


terhadap perbuatan yang belum
ah

membuat daftar tersebut (bukti


R

es

P-3), dan atas kelalaian Kurator


M

tersebut, maka daftar


ng

on
gu

Hal. 41 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembagian yang dibuat oleh

R
Kurator dengan persetujuan

si
Hakim Pengawas tidak dapat

ne
ng
dipertanggung jawabkan/ cacat
hukum, (vide Pasal 77 Undang-

do
gu Undang Nomor 37 Tahun
2004);
2. Bahwa berdasarkan Pasal 75

In
A
Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan
ah

lik
dan PKPU yang berbunyi:
“Besarnya imbalan jasa Kurator ditentukan setelah kepailitan berakhir“;
am

ub
Seharusnya Kurator jangan serta merta menyisihkan/mencadangkan dulu
fee-nya dari hasil penjualan tahap pertama karena kepailitan belum
ep
berakhir, mengingat nilainya tidak seberapa dibandingkan aset-aset yang
k

belum terjual lainnya seperti : tanah, bangunan dan mesin-mesin pabrik


ah

R
senilai hampir Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) dan

si
seyoganya Kurator membagikan dahulu secara proporsional dari hasil

ne
ng

penjualan aset tahap pertama kepada seluruh Kreditor dari aset Jaminan
dan non jaminan dan tidak beRpihak kepada Bank dan karyawan saja
karena masih ada aset pailit yang belum terjual tersebut di atas;

do
gu

3. Bahwa Kurator tidak membagi


secara proporsional dan tidak
In
A

independent, karena hanya


memperjuangkan kepentingan
ah

lik

Kreditor Separatis, preferen


serta membayarkan uang hasil
m

ub

penjualan aset tahap pertama,


untuk biaya-biaya kepailitan
ka

yang tidak ada kaitannya


ep

dengan objek yang telah dilelang


ah

secara sepihak dan tidak


R

es

proporsional;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa Kurator tidak independen

R
karena hanya membagikan hasil

si
penjualan aset pailit tahap

ne
ng
pertama tidak secara prorata/
proporsional kepada semua

do
gu Kreditor termasuk Kreditor pajak,
bea cukai dan para supplier/
konkuren sehingga menurut

In
A
kami Kurator bertindak tidak
independen (ada kebeRpihakan
ah

lik
kepada Kreditor Bank dan
karyawan);
am

ub
5. Bahwa Kurator telah lalai dan
merugikan para Kreditor dengan
ep
tidak memberitahukan secara
k

lisan dan melalui surat kepada


ah

R
semua Kreditor tentang daftar

si
pembagian yang telah dibuat

ne
ng

dan disetujui oleh Hakim


Pengawas dan telah diumumkan
pada hartan yang sulit diketahui

do
gu

oleh para Kreditor;


Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan IV
In
A

mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
memberikan putusan sebagai berikut:
ah

lik

1. Menyatakan bahwa daftar


pembagian yang dibuat oleh
m

ub

Kurator PT. Kizone


International (Dalam Pailit)
ka

tanggal 15 November 2011


ep

adalah tidak sah dan tidak


ah

mengikat sesuai dengan


R

es

Undang-Undang Nomor 37
M

Tahun 2004 tentang Kepailitan


ng

on
gu

Hal. 43 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Penundaan Kewajiban

R
Pembayaran Utang;

si
2. Menerima keberatan yang

ne
ng
diajukan oleh klien kami CV.
Sari Rasa & Citra Rasa

do
gu Catering, selaku Kreditor
Konkuren;
Pelawan V:

In
A
1. Bahwa sampai saat ini/sampai
telah disetujuinya oleh Hakim
ah

lik
Pengawas Laporan Penerimaan,
Pengeluaran, dan Pembagian
am

ub
Tahap II (akhir) Kurator belum
membuat Daftar Piutang Diakui
ep
Tetap dan Dibantah PT. Kizone
k

International (Dalam Pailit)


ah

R
sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 126 Undang-Undang

ne
ng

Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan PKPU yang

do
mewajibkan Kurator untuk
gu

membuat daftar dimaksud.


Untuk itu klien kami telah
In
A

mengajukan surat keberatan


kepada Hakim Pengawas dan
ah

lik

Majelis Hakim yang memeriksa


perkara keberatan ini atas
m

ub

perbuatan yang belum dilakukan


oleh Kurator dan atas kelalaian
ka

ep

Kurator tersebut, maka daftar


pembagian yang dibuat oleh
ah

Kurator dengan persetujuan


R

es

Hakim Pengawas pada tanggal


M

19 Januari 2012 tidak dapat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipertanggung jawabkan/cacat

R
hukum, karena tidak sesuai atau

si
bertentangan dengan bunyi

ne
ng
Pasal 189 ayat 2, Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2004

do
gu yang merupakan dasar hukum
untuk menyusun daftar
pembagian untuk dimintakan

In
A
persetujuan kepada Hakim
Pengawas, yang berbunyi
ah

lik
sebagai berikut : “Daftar
pembagian-sebagaimana
am

ub
dimaksud pada ayat (1) memuat
rincian penerimaan dan
ep
Pengeluaran termasuk di
k

dalamnya upah Kurator, nama


ah

R
Kreditor, jumlah yang dicocokan

si
dari tiap-tiap piutang, dan bagian

ne
ng

yang wajib diterimakan kepada


Kreditor, dan sampai saat ini
Kurator hanya membuat daftar

do
gu

piutang yang diakui sementara


dan dibantah (bukti P-2)”;
In
A

2. Bahwa berdasarkan Pasal 74


Undang-Undang Nomor 37
ah

lik

Tahun 2004 tentang Kepailitan


dan PKPU yang berbunyi :
m

ub

Ayat (1) : “Kurator harus menyampaikan laporan kepada Hakim


Pengawas mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya
ka

setiap 3 (tiga) bulan”;


ep

Ayat (2) : “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka
ah

untuk umum dan dapat dilihat oleh setiap orang dengan


R

es

cuma- cuma“;
M

ng

on
gu

Hal. 45 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ayat (3) : “Hakim Pengawas dapat mempeRpanjang jangka

R
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)“;

si
Sampai saat ini dan sepanjang pengurusan harta pailit oleh Kurator

ne
ng
mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugas-tugas Kurator kami
belum menemukan adanya laporan dari Kurator kepada Hakim Pengawas

do
gu yang bersifat terbuka untuk umum atau dapat kami lihat dan baca pada
pengumuman di Kepaniteraan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2);

In
A
Dan hal ini juga terjadi pada saat Pengumuman Laporan Penerimaan,
Pengeluaran, dan Pembagian Tahap II (akhir) atas penjualan harta pailit
ah

lik
PT. Kizone International (Dalam Pailit) yang telah disetujui oleh Hakim
Pengawas pada tanggal 19 Januari 2012, dan pengumuman tersebut baru
am

ub
dapat kami baca dan lihat pada tanggal 26 Januari 2012 pada papan
pengumuman pada Kepaniteraan Pengadilan Niaga dan setelah itu baru
ep
kami menghubungi Kurator untuk meminta keterangan tentang
k

pengumuman melalui iklan mana saja yang sudah diumumkan oleh Kurator
ah

R
pada tanggal 27 Januari 2012, jam 10.00 WIB;

si
Untuk kelalaian dan ketidak profesionalan Kurator dalam mengurus dan

ne
ng

membereskan harta pailit PT. Kizone International (Dalam Pailit) sehingga


merugikan klien kami yang hampir setiap hari harus melihat pengumuman
di Kepaniteraan Pengadilan Niaga akan tetapi tidak mendapat hasil yang

do
gu

maksimal akibat kelalaian Kurator terlambat menyerahkan pengumuman


tersebut kepada pihak Kepaniteraaan, maka klien kami akan mengajukan
In
A

permohonan kepada Pengadilan untuk memberhentikan atau mengangkat


Kurator Iain setelah keberatan/perlawanan diperiksa sebagaimana
ah

lik

dimaksud dalam Pasal 71 (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


tentang Kepailitan dan PKPU;
m

ub

3. Bahwa Kurator tidak membagi


secara proporsional, tidak
ka

independen dan sangat sepihak,


ep

karena hanya memperjuangkan


ah

kepentingan Kreditor Separatis,


R

es

preferen serta membayarkan


M

uang hasil penjualan aset PT.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kizone International (Dalam

R
Pailit) Tahap II (akhir),

si
semaunya seperti untuk

ne
ng
membayar hutang harta pailit
tunggakan listrik pabrik sebesar

do
gu Rp153.187.190,00 (seratus lima
puluh tiga juta seratus delapan
puluh tujuh ribu seratus

In
A
sembilan puluh rupiah) yang
tidak sesuai dengan aturan yang
ah

lik
dijelaskan pada saat lelang
dilaksanakan di KPKNL
am

ub
SeRpong dan juga biaya
keamanan yang tidak relevan
ep
dan etis yang jumlahnya sebesar
k

Rp182.000.005,00 +
ah

R
Rp24.463.910,97 biaya

si
keamanan bulan April 2011 = Rp

ne
ng

206.463.910,97 (dua ratus enam


juta empat ratus enam puluh tiga
ribu sembilan ratus sepuluh

do
gu

rupiah sembilan puluh tujuh sen)


yang hanya berlangsung 8
In
A

(delapan) bulan sehingga rata-


rata per bulan
ah

lik

Rp25.000.000,00 (dua puluh


lima juta rupiah) dan hanya
m

ub

dijaga oleh 10 (sepuluh) orang


dengan gaji per bulan
ka

Rp1.400.000,00/orang dan
ep

diperkirakan sisanya setiap


ah

bulan sebesar Rp1.100.000,00/


R

es

bulan x 10 bulan untuk biaya


M

apa? (tolong dijelaskan oleh


ng

on
gu

Hal. 47 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kurator ?) dan informasi ini kami

R
peroleh dari Ketua PUK dan

si
anggotanya dan seluruh Security

ne
ng
PT. Kizone International (Dalam
Pailit) yang ikut menjaga harta

do
gu pailit tersebut sampai
ditentukannya pemenang lelang;
Biaya Administrasi Rp41.037.200,00 biaya pengakhiran kepailitan

In
A
Rp50.000.000,00 serta cadangan biaya perkara Rp100.000.000,00 dengan
total Rp191.000.000,00 (seratus sembilan puluh satu juta rupiah) menurut
ah

lik
klien kami sangat berkelebihan dan tidak etis serta sangat sepihak ?
dibandingkan dengan pembagian yang diterima oleh klien kami selaku
am

ub
Kreditor Konkuren yang selama ini sudah banyak memberikan order dan
pinjaman untuk PT. Kizone International untuk membayar uang THR dan
ep
juga pinjaman-pinjaman tanpa bunga dan kontan namun saat ini hanya
k

menerima pembagian dari kepailitan sebesar Rp10.273.927,41 dari total


ah

R
tagihan sebesar Rp3.472.141.201,80 sungguh amat tidak fair dan tidak adil

si
dan membingungkan klien kami yang tidak pernah berurusan dengan

ne
ng

kepailitan;
4. Bahwa Kurator menurut klien
kami tidak transparan terhadap

do
gu

uang hasil penjualan Tahap I


(pertama) dan juga uang hasil
In
A

penjualan Tahap ke II (kedua),


karena tidak ada laporan tentang
ah

lik

total jumlah seluruh hasil


penjualan yang diumumkan atau
m

ub

disampaikan kepada para


Kreditor berupa foto copy
ka

rekening koran atas total saldo


ep

terakhir yang disimpan oleh


ah

Kurator di Bank dan mohon


R

es

Majelis Hakim yang memeriksa


M

keberatan ini mewajibkan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kurator untuk memperlihatkan

R
kepada para pihak yang hadir

si
dalam persidangan, mengingat

ne
ng
total jumlah saldo yang ada di
Bank cukup besar nilainya dan

do
gu menurut ketentuan perbankan
akan mendapat bunga setiap
bulannya dan hal ini tidak

In
A
pernah disampaikan kepada
para Kreditor berapa jumlah
ah

lik
bunga yang telah diperoleh dari
penempatan uang dari hasil
am

ub
penjualan yang merupakan
boedel/harta pailit yang wajib
ep
dibagikan secara proporsional
k

kepada seluruh Kreditor tanpa


ah

R
kecuali;

si
5. Bahwa klien kami secara resmi

ne
ng

akan mengajukan permohonan


kepada Pengadilan untuk
memberhentikan Kurator secara

do
gu

tersendiri atau teRpisah setelah


keberatan ini diperiksa, karena
In
A

Kurator oleh klien kami dianggap


telah lalai dan merugikan para
ah

lik

Kreditor dengan cara tidak


memberitahukan secara lisan
m

ub

dan melalui surat kepada


seluruh Kreditor tentang Daftar
ka

Pembagian Harta Pailit Tahap II


ep

(akhir) yang telah dibuat oleh


ah

Kurator dan disetujui oleh Hakim


R

es

Pengawas pada tanggal 19


M

Januari 2012 akan tetapi baru


ng

on
gu

Hal. 49 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditempelkan di papan

R
pengumuman Kepaniteraan

si
Pengadilan Niaga pada tanggal

ne
ng
26 Januari 2012 dan tidak juga
memberitahukan pengumuman

do
gu melalui iklan/hartan apa kepada
seluruh Kreditor dan baru
diberitahukan kepada kuasa

In
A
hukum kami pada tanggal 27
Januari 2012 (bukti P-3) dan
ah

lik
juga pemberitahuan pindah
kantor Kurator yang sudah
am

ub
berlangsung 3 (tiga) minggu
baru diberitahukan kepada
ep
kuasa hukum kami (bukti P-4)
k

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan V


ah

R
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar

si
memberikan putusan sebagai berikut:

ne
ng

1. Menerima keberatan yang


diajukan oleh klien kami PT.
Green Textile, selaku Kreditor

do
gu

Konkuren;
2. Menyatakan bahwa
In
A

Laporan Penerimaan,
Pengeluaran, dan Pembagian
ah

lik

Tahap II (akhir) yang dibuat


oleh Kurator PT. Kizone
m

ub

International (Dalam Pailit)


tanggal 19 Januari 2012 adalah
ka

tidak sah dan tidak mengikat


ep

sesuai dengan Undang-


ah

Undang Nomor 37 Tahun 2004


R

es

tentang Kepailitan dan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penundaan Kewajiban

R
Pembayaran Utang;

si
Apabila Majelis Hakim beRpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

ne
ng
(ex aequo et bono);
Pelawan VI:

do
gu 1. Bahwa sampai saat ini/sampai
telah disetujuinya oleh Hakim
Pengawas Laporan Penerimaan,

In
A
Pengeluaran, dan Pembagian
Tahap II (akhir) Kurator belum
ah

lik
membuat Daftar Piutang Diakui
Tetap dan Dibantah PT. Kizone
am

ub
International (Dalam Pailit)
sebagaimana dimaksud dalam
ep
Pasal 126 Undang-Undang
k

Nomor 37 Tahun 2004 tentang


ah

R
Kepailitan dan PKPU yang

si
mewajibkan Kurator untuk

ne
ng

membuat daftar dimaksud.


Untuk itu klien kami telah

do
mengajukan surat keberatan
gu

kepada Hakim Pengawas dan


Majelis Hakim yang memeriksa
In
A

perkara keberatan ini atas


perbuatan yang belum dilakukan
ah

lik

oleh Kurator dan atas kelalaian


Kurator tersebut, maka daftar
m

ub

pembagian yang dibuat oleh


Kurator dengan persetujuan
ka

ep

Hakim Pengawas pada tanggal


19 Januari 2012 tidak dapat
ah

dipertanggung jawabkan/cacat
R

es

hukum, karena tidak sesuai atau


M

bertentangan dengan bunyi


ng

on
gu

Hal. 51 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 189 ayat 2, Undang-

R
Undang Nomor 37 Tahun 2004

si
yang merupakan dasar hukum

ne
ng
untuk menyusun daftar
pembagian untuk dimintakan

do
gu persetujuan kepada Hakim
Pengawas, yang berbunyi
sebagai berikut: “Daftar

In
A
pembagian-sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat
ah

lik
rincian penerimaan dan
pengeluaran termasuk di
am

ub
dalamnya upah Kurator, nama
Keditur, jumlah yang dicocokan
ep
dari tiap-tiap piutang, dan bagian
k

yang wajib diterimakan kepada


ah

R
Kreditor, dan sampai saat ini

si
Kurator hanya membuat daftar

ne
ng

piutang yang diakui sementara


dan dibantah (bukti P-2)”;
2. Bahwa berdasarkan Pasal 74

do
gu

Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan
In
A

dan PKPU yang berbunyi :


Ayat (1) : “Kurator harus menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas
ah

lik

mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap


3 (tiga) bulan”;
m

ub

Ayat (2) : “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka
untuk umum dan dapat dilihat oleh setiap orang dengan cuma-
ka

cuma“;
ep

Ayat (3) : “Hakim Pengawas dapat mempeRpanjang jangka waktu


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)“;


R

es

Sampai saat ini dan sepanjang pengurusan harta pailit oleh Kurator
M

mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugas-tugas Kurator kami


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belum menemukan adanya laporan dari Kurator kepada Hakim Pengawas

R
yang bersifat terbuka untuk umum atau dapat kami lihat dan baca pada

si
pengumuman di Kepaniteraan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada ayat (1) dan (2);
Dan hal ini juga terjadi pada saat pengumuman Laporan Penerimaan,

do
gu Pengeluaran, dan Pembagian Tahap II (akhir) atas penjualan harta pailit PT.
Kizone International (Dalam Pailit) yang telah disetujui oleh Hakim
Pengawas pada tanggal 19 Januari 2012, dan pengumuman tersebut baru

In
A
dapat kami baca dan lihat pada tanggal 26 Januari 2012 pada papan
pengumuman pada Kepaniteraan Pengadilan Niaga dan setelah itu baru
ah

lik
kami menghubungi Kurator untuk meminta keterangan tentang
pengumuman melalui iklan mana saja yang sudah diumumkan oleh Kurator
am

ub
pada tanggal 27 Januari 2012, jam 10.00 WIB;
Untuk kelalaian dan ketidak profesionalan Kurator dalam mengurus dan
ep
membereskan harta pailit PT. Kizone International (Dalam Pailit) sehingga
k

merugikan klien kami yang hampir setiap hari harus melihat pengumuman di
ah

R
Kepaniteraan Pengadilan Niaga akan tetapi tidak mendapat hasil yang

si
maksimal akibat kelalaian Kurator terlambat menyerahkan pengumuman

ne
ng

tersebut kepada pihak Kepaniteraaan, maka klien kami akan mengajukan


permohonan kepada Pengadilan untuk memberhentikan atau mengangkat
Kurator Iain setelah keberatan/perlawanan diperiksa sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam Pasal 71 (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


tentang Kepailitan dan PKPU;
In
A

3. Bahwa Kurator tidak membagi


secara proporsional, tidak
ah

lik

independen dan sangat sepihak,


karena hanya memperjuangkan
m

ub

kepentingan Kreditor Separatis,


preferen serta membayarkan
ka

uang hasil penjualan aset PT.


ep

Kizone International (Dalam


ah

Pailit) Tahap II (akhir),


R

es

semaunya seperti untuk


M

membayar hutang harta pailit


ng

on
gu

Hal. 53 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tunggakan listrik pabrik sebesar

R
Rp153.187.190,00 (seratus lima

si
puluh tiga juta seratus delapan

ne
ng
puluh tujuh ribu seratus
sembilan puluh rupiah) yang

do
gu tidak sesuai dengan aturan yang
dijelaskan pada saat lelang
dilaksanakan di KPKNL

In
A
SeRpong dan juga biaya
keamanan yang tidak relevan
ah

lik
dan etis yang jumlahnya sebesar
Rp182.000.005,00 +
am

ub
Rp24.463.910,97 biaya
keamanan bulan April 2011 =
ep
Rp206.463.910,97 (dua ratus
k

enam juta empat ratus enam


ah

R
puluh tiga ribu sembilan ratus

si
sepuluh rupiah sembilan puluh

ne
ng

tujuh sen) yang hanya


berlangsung 8 (delapan) bulan
sehingga rata-rata per bulan

do
gu

Rp25.000.000,00 (dua puluh


lima juta rupiah) dan hanya
In
A

dijaga oleh 10 (sepuluh) orang


dengan gaji per bulan
ah

lik

Rp1.400.000,00/orang dan
diperkirakan sisanya setiap
m

ub

bulan sebesar Rp1.100.000,00/


bulan x 10 bulan untuk biaya
ka

apa ? (tolong dijelaskan oleh


ep

Kurator ?) dan informasi ini kami


ah

peroleh dari Ketua PUK dan


R

es

anggotanya dan seluruh Security


M

PT. Kizone International (Dalam


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pailit) yang ikut menjaga harta

R
pailit tersebut sampai

si
ditentukannya pemenang lelang;

ne
ng
Biaya administrasi Rp41.037.200,00, biaya pengakhiran kepailitan
Rp50.000.000,00 serta cadangan biaya perkara Rp100.000.000,00 dengan

do
gu total Rp191.000.000,00 (seratus sembilan puluh satu juta rupiah) menurut
klien kami sangat berkelebihan dan tidak etis serta sangat sepihak?
dibandingkan dengan pembagian yang diterima oleh klien kami selaku

In
A
Kreditor Konkuren yang selama ini sudah banyak memberikan order dan
pinjaman untuk PT. Kizone International untuk membayar uang THR dan
ah

lik
juga pinjaman-pinjaman tanpa bunga dan kontan namun saat ini hanya
menerima pembagian dari kepailitan sebesar Rp10.273.927,41 dari total
am

ub
tagihan sebesar Rp3.472.141.201,80 sungguh amat tidak fair dan tidak adil
dan membingungkan klien kami yang tidak pernah berurusan dengan
ep
kepailitan;
k

4. Bahwa Kurator menurut klien


ah

R
kami tidak transparan terhadap

si
uang hasil penjualan Tahap I

ne
ng

(pertama) dan juga uang hasil


penjualan tahap ke II (kedua),
karena tidak ada laporan tentang

do
gu

total jumlah seluruh hasil


penjualan yang diumumkan atau
In
A

disampaikan kepada para


Kreditor berupa foto copy
ah

lik

rekening koran atas total saldo


terakhir yang disimpan oleh
m

ub

Kurator di Bank dan mohon


Majelis Hakim yang memeriksa
ka

keberatan ini mewajibkan


ep

Kurator untuk memperlihatkan


ah

kepada para pihak yang hadir


R

es

dalam persidangan, mengingat


M

total jumlah saldo yang ada di


ng

on
gu

Hal. 55 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bank cukup besar nilainya dan

R
menurut ketentuan perbankan

si
akan mendapat bunga setiap

ne
ng
bulannya dan hal ini tidak
pernah disampaikan kepada

do
gu para Kreditor berapa jumlah
bunga yang telah diperoleh dari
penempatan uang dari hasil

In
A
penjualan yang merupakan
boedel/harta pailit yang wajib
ah

lik
dibagikan secara proporsional
kepada seluruh Kreditor tanpa
am

ub
kecuali;
5. Bahwa klien kami secara resmi
ep
akan mengajukan permohonan
k

kepada Pengadilan untuk


ah

R
memberhentikan Kurator secara

si
tersendiri atau teRpisah setelah

ne
ng

keberatan ini diperiksa, karena


Kurator oleh klien kami dianggap
telah lalai dan merugikan para

do
gu

Kreditor dengan cara tidak


memberitahukan secara lisan
In
A

dan melalui surat kepada


seluruh Kreditor tentang Daftar
ah

lik

Pembagian Harta Pailit Tahap II


(akhir) yang telah dibuat oleh
m

ub

Kurator dan disetujui oleh Hakim


Pengawas pada tanggal 19
ka

Januari 2012 akan tetapi baru


ep

ditempelkan di papan
ah

pengumuman Kepaniteraan
R

es

Pengadilan Niaga pada tanggal


M

26 Januari 2012 dan tidak juga


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberitahukan pengumuman

R
melalui iklan/ hartan apa kepada

si
seluruh Kreditor dan baru

ne
ng
diberitahukan kepada kuasa
hukum kami pada tanggal 27

do
gu Januari 2012 (bukti P-3) dan
juga pemberitahuan pindah
kantor Kurator yang sudah

In
A
berlangsung 3 (tiga) minggu
baru diberitahukan kepada
ah

lik
kuasa hukum kami (bukti P-4);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan VI
am

ub
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
memberikan putusan sebagai berikut:
ep
1. Menerima keberatan yang
k

diajukan oleh klien kami PT.


ah

R
Green Textile, Co. Ltd. selaku

si
Kreditor Konkuren;

ne
ng

2. Menyatakan bahwa
Laporan Penerimaan,
Pengeluaran, dan Pembagian

do
gu

Tahap II (akhir) yang dibuat


oleh Kurator PT. Kizone
In
A

International (Dalam Pailit)


tanggal 19 Januari 2012 adalah
ah

lik

tidak sah dan tidak mengikat


sesuai dengan Undang-
m

ub

Undang Nomor 37 Tahun 2004


tentang Kepailitan dan
ka

Penundaan Kewajiban
ep

Pembayaran Utang;
ah

Apabila Majelis Hakim beRpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya


R

(ex aequo et bono);


es
M

Pelawan VII:
ng

on
gu

Hal. 57 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa sampai saat ini/sampai

R
telah disetujuinya oleh Hakim

si
Pengawas Laporan Penerimaan,

ne
ng
Pengeluaran, dan Pembagian
Tahap II (akhir) Kurator belum

do
gu membuat Daftar Piutang Diakui
Tetap dan Dibantah PT. Kizone
International (Dalam Pailit)

In
A
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 126 Undang-Undang
ah

lik
Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU yang
am

ub
mewajibkan Kurator untuk
membuat daftar dimaksud.
ep
Untuk itu klien kami telah
k

mengajukan surat keberatan


ah

R
kepada Hakim Pengawas dan

si
Majelis Hakim yang memeriksa

ne
ng

perkara keberatan ini atas


perbuatan yang belum dilakukan
oleh Kurator dan atas kelalaian

do
gu

Kurator tersebut, maka daftar


pembagian yang dibuat oleh
In
A

Kurator dengan persetujuan


Hakim Pengawas pada tanggal
ah

lik

19 Januari 2012 tidak dapat


dipertanggung jawabkan/cacat
m

ub

hukum, karena tidak sesuai atau


bertentangan dengan bunyi
ka

ep

Pasal 189 ayat 2, Undang-


Undang Nomor 37 Tahun 2004
ah

yang merupakan dasar hukum


R

es

untuk menyusun daftar


M

pembagian untuk dimintakan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persetujuan kepada Hakim

R
Pengawas, yang berbunyi

si
sebagai berikut : “Daftar

ne
ng
pembagian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat

do
gu rincian
Pengeluaran
penerimaan
termasuk
dan
di
dalamnya upah Kurator, nama

In
A
Kreditor, jumlah yang dicocokan
dari tiap-tiap piutang, dan bagian
ah

lik
yang wajib diterimakan kepada
Kreditor, dan sampai saat ini
am

ub
Kurator hanya membuat daftar
piutang yang diakui sementara
ep
k

dan dibantah”. (bukti P-2);


ah

2. Bahwa klien kami selaku


R
Kreditor Preferen yang diwakili

si
oleh kami selaku kuasa hukum

ne
ng

belum memberikan persetujuan


mengenai jumlah tagihan

do
gu

seluruh eks karyawan PT.


Kizone International (Dalam
Pailit) sehingga sampai saat ini
In
A

belum Kurator belum membuat


daftar piutang tetap dan
ah

lik

dibantah yang diakui karena


masih ada perbedaan jumlah
m

ub

tagihan yang
diajukan oleh DPC SPSI Kabupaten Tangerang (bukti P-3);
ka

ep

3. Bahwa berdasarkan Pasal 74


Undang-Undang Nomor 37
ah

Tahun 2004 tentang Kepailitan


es

dan PKPU yang berbunyi:


M

ng

on
gu

Hal. 59 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ayat (1) : “Kurator harus menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas

R
mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga)

si
bulan”;

ne
ng
Ayat (2) : “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka
untuk umum dan dapat dilihat oleh setiap orang dengan cuma-cuma“;

do
gu Ayat (3) : “Hakim
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)“;
Pengawas dapat mempeRpanjang jangka waktu

In
Sampai saat ini dan sepanjang pengurusan harta pailit oleh Kurator
A
mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugas-tugas Kurator kami
belum menemukan adanya laporan dari Kurator kepada Hakim Pengawas
ah

lik
yang bersifat terbuka untuk umum atau dapat kami lihat dan baca pada
pengumuman di Kepaniteraan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud
am

ub
pada ayat (1) dan (2);
Dan hal ini juga terjadi pada saat pengumuman Laporan Penerimaan,
ep
Pengeluaran, dan Pembagian Tahap II (akhir) atas penjualan harta pailit PT.
k

Kizone International (Dalam Pailit) yang telah disetujui oleh Hakim Pengawas
ah

R
pada tanggal 19 Januari 2012, dan pengumuman tersebut baru dapat kami

si
baca dan lihat pada tanggal 26 Januari 2012 pada papan pengumuman pada

ne
ng

Kepaniteraan Pengadilan Niaga dan setelah itu baru kami menghubungi


Kurator untuk meminta keterangan tentang pengumuman melalui iklan mana

do
saja yang sudah diumumkan oleh Kurator pada tanggal 27 Januari 2012, jam
gu

10.00 WIB;
Untuk kelalaian dan ketidak profesionalan Kurator dalam mengurus dan
In
A

membereskan harta pailit PT. Kizone International (Dalam Pailit) sehingga


merugikan klien kami yang hampir setiap hari harus melihat pengumuman di
ah

lik

Kepaniteraan Pengadilan Niaga akan tetapi tidak mendapat hasil yang


maksimal akibat kelalaian Kurator terlambat menyerahkan pengumuman
m

ub

tersebut kepada pihak Kepaniteraaan, maka klien kami akan mengajukan


permohonan kepada Pengadilan untuk memberhentikan atau mengangkat
ka

ep

Kurator Iain setelah keberatan/perlawanan dilakukan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 71 (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
ah

Kepailitan dan PKPU;


R

es

4. Bahwa Kurator tidak membagi secara proporsional, tidak independen dan


M

ng

sangat sepihak, karena hanya memperjuangkan kepentingan Kreditor


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Separatis, Preferen serta membayarkan uang hasil penjualan aset PT.

R
Kizone International (Dalam Pailit) Tahap II (akhir), semaunya seperti untuk

si
membayar hutang harta pailit tunggakan listrik pabrik sebesar

ne
ng
Rp153.187.190,00 (seratus lima puluh tiga juta seratus delapan puluh tujuh
ribu seratus sembilan puluh rupiah) yang tidak sesuai dengan aturan yang

do
gu dijelaskan pada saat lelang dilaksanakan di KPKNL SeRpong dan juga biaya
keamanan yang tidak relevan dan etis yang jumlahnya sebesar
Rp182.000.000,00 + Rp24.463.910,97 biaya keamanan bulan April 2011 =

In
A
Rp206.463.910,97 (dua ratus enam juta empat ratus enam puluh tiga ribu
sembilan ratus sepuluh rupiah sembilan puluh tujuh sen) yang hanya
ah

lik
berlangsung 8 (delapan) bulan sehingga rata-rata per bulan
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan hanya dijaga oleh 10
am

ub
(sepuluh) orang dengan gaji per bulan Rp1.400.000,00/orang dan
diperkirakan sisanya setiap bulan sebesar Rp1.100.000,00/bulan x 10 bulan
ep
untuk biaya apa ? (tolong dijelaskan oleh Kurator?) informasi ini kami peroleh
k

dari Ketua PUK dan anggotanya dan seluruh security PT. Kizone
ah

R
International (Dalam Pailit) yang ikut menjaga harta pailit tersebut sampai

si
ditentukannya pemenang lelang;

ne
ng

Biaya Administrasi Rp41.037.200,00, biaya pengakhiran kepailitan


Rp50.000.000,00 serta cadangan biaya perkara Rp100.000.000,00 dengan
total Rp191.000.000,00 (seratus sembilan puluh satu juta rupiah) menurut

do
gu

klien kami sangat berkelebihan dan tidak etis serta sangat sepihak ?
dibandingkan dengan pembagian yang diterima oleh klien kami selaku
In
A

Kreditor Preferen yang setiap hari mencari pekerjaan tambahan sambil


menunggu uang pesangon untuk modal kerja mengingat usia yang tidak
ah

lik

produktif lagi untuk bekerja diperusahaan baru atau sudah tidak


memungkinkan lagi dengan mudah untuk mendapat pekerjaan dan hanya
m

ub

menantikan dan menunggu pembagian pesangon dari kepailitan dari


Kurator sebesar Rp3.507.380.240,60 dari total tagihan sebesar
ka

Rp43.703.862.014,00 atau dengan kata lain menurut asumsi versi Kurator


ep

setiap karyawan hanya mendapat Rp1.326.543,21 dan ini sungguh sangat


ah

ironis dan tidak memberikan keadilan bagi seluruh karyawan yang sudah
R

es

mengabdi hampir rata-rata 20 (dua puluh) tahun Iamanya terhadap


M

perusahaan yang dipailitkan dan diurus oleh Kurator;


ng

on
gu

Hal. 61 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Kurator menurut klien kami tidak transparan terhadap uang hasil

R
penjualan Tahap I (pertama) dan juga uang hasil penjualan Tahap ke II

si
(kedua), karena tidak ada laporan tentang total jumlah seluruh hasil

ne
ng
penjualan yang diumumkan atau disampaikan kepada para Kreditor berupa
foto copy rekening koran atas total saldo terakhir yang disimpan oleh Kurator

do
gu di Bank dan mohon Majelis Hakim yang memeriksa keberatan ini
mewajibkan Kurator untuk memperlihatkan kepada para pihak yang hadir
dalam persidangan, mengingat total jumlah saldo yang ada di Bank cukup

In
A
besar nilainya dan menurut ketentuan perbankan akan mendapat bunga
setiap bulannya dan hal ini tidak pernah disampaikan kepada para Kreditor
ah

lik
berapa jumlah bunga yang telah diperoleh dari penempatan uang dari hasil
penjualan yang merupakan boedel/harta pailit yang wajib dibagikan secara
am

ub
proporsional kepada seluruh Kreditor tanpa kecuali;
6. Bahwa Kurator sangat ceroboh dan belum memiliki keahlian khusus dalam
ep
rangka menggurus dan atau/membereskan harta pailit sebagaimana
k

dimaksud dalam Pasal 70 (2 a) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


ah

R
tentang Kepailitan dan PKPU, karena dalam-membuat laporan yang

si
dituangkan pada daftar pembagian khususnya dalam menghitung jumlah

ne
ng

prosentasi untuk eks karyawan PT. Kizone International (Dalam Pailit) selaku
Kreditor Preferen yang dituangkan pada kolom pembagian Kreditor huruf C,
yang menjelaskan. bahwa dari 2.644 jumlah karyawan PT. Kizone

do
gu

Inetrnational (Dalam PaiIit) mendapat Rp3.507.380.240,60 dari total tagihan


yang diajukan Oleh DPC SPSI Kabupaten Tangerang sejumlah
In
A

Rp43.703.862.014,00 dan setara 20% dari saldo apa dan yang mana?;
Menurut klien kami Kurator belum mempunyai keahlian yang khusus dalam
ah

lik

hal menghitung atau Kurator mempunyai rumus yang sulit untuk dimengerti
oleh para karyawan/orang awam, karena menurut klien kami 20% dari saldo
m

ub

adalah rumusan sebagai berikut:


Hasil Penjualan Aset : Rp25.515.000.000,00
ka

Pengeluaran A+B+C+D+E+F : Rp 4.955.608.890,00 +


ep

Saldo : Rp20.559.391.110,00
ah

Dan jika 20% dari Rp 20.559.391.110,00 adalah Rp 4.111.878.220,00 dan


R

es

bukan Rp3.507.380.240,60 versi Kurator atau kecuali Kurator punya rumus


M

tersendiri untuk perhitungan 20% dari saldo yang mana?;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk hal ini mohon Majelis Hakim yang memeriksa perkara keberatan ini

R
memberikan perhatian jika memang ada kesalahan, kecerobohan dan

si
kelalaian dari pihak Kurator yang mergikan klien klien kami secara image;

ne
ng
7. Bahwa klien kami secara resmi mengajukan permohonan kepada
Pengadilan untuk memberhentikan Kurator tersendiri atau teRpisah selain

do
gu keberatan ini, karena Kurator oleh klien kami telah lalai dan merugikan para
Kreditor dengan cara tidak memberitahukan secara lisan dan melalui surat
kepada seluruh Kreditor tentang Daftar Pembagian Harta Pailit Tahap II

In
A
(akhir) yang telah dibuat oleh Kurator dan disetujui oleh Hakim Pengawas
pada tanggal 19 Januari 2012 akan tetapi baru ditempelkan dipapan
ah

lik
pengumuman Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada tanggal 26 Januari 2012
dan tidak juga memberitahukan pengumuman melalui iklan/hartan apa
am

ub
kepada seluruh Kreditor dan baru diberitahukan kepada kuasa hukum kami
pada tanggal 27 Januari 2012 (bukti P-4) dan juga pemberitahuan pindah
ep
kantor Kurator yang sudah berlangsung 3 (tiga) minggu baru diberitahukan
k

kepada kuasa hukum kami (bukti P-5);


ah

R
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pelawan VII

si
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar

ne
ng

memberikan putusan sebagai berikut:


1. Menerima keberatan yang
diajukan oleh klien kami PUK

do
gu

SP TSK-SPSI PT. Kizone


International (Dalam Pailit),
In
A

selaku Kreditor Konkuren ;


2. Menyatakan bahwa
ah

lik

Laporan Penerimaan,
Pengeluaran, dan Pembagian
m

ub

Tahap II (akhir) yang dibuat


oleh Kurator PT. Kizone
ka

International (Dalam Pailit)


ep

tanggal 19 Januari 2012 adalah


ah

tidak sah dan tidak mengikat


R

es

sesuai dengan Undang-


M

Undang Nomor 37 Tahun 2004


ng

on
gu

Hal. 63 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Kepailitan dan

R
Penundaan Kewajiban

si
Pembayaran Utang ;

ne
ng
Apabila Majelis Hakim beRpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono);

do
gu Menimbang, bahwa terhadap permohonan Renvoi Prosedur Kurator
mengajukan tanggapannya sebagai berikut:
A. Tentang penjualan umum/lelang harta pailit PT. Kizone

In
A
International (Dalam Pailit):
1. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2011, harta pailit PT. Kizone
ah

lik
International (Dalam Pailit), berupa tanah, bangunan, mesin-mesin
peralatan produksi dan perlengkapannya serta peralatan kantor, telah
am

ub
laku terjual dalam satu paket pada pelelangan umum melalui Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) SeRpong, dengan
ep
harga lelang terbentuk sebesar Rp25.515.000.000,00 (dua puluh lima
k

miliar lima ratus lima belas juta rupiah);


ah

R
2. Bahwa menunjuk ketentuan Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang

si
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

ne
ng

Pembayaran Utang (“UUKPKPU”), atas hasil penjualan tersebut


Kurator telah membuat suatu Laporan Penerimaan, Pengeluaran, dan
Pembagian Tahap Kedua/Penutup Kepailitan PT. Kizone International

do
gu

(Dalam Pailit);
3. Bahwa atas laporan dimaksud, Kurator telah terlebih dahulu
In
A

berdiskusi dan berkonsultasi dengan Bapak Hakim Pengawas dengan


melampirkan bukti-bukti yang ada terkait laporan dimaksud, dan telah
ah

lik

disetujui oleh bapak Hakim Pengawas tertanggal 19 Januari 2012, dan


sebagaimana dimaksud oleh Pasal 192 UUKPKPU, Kurator telah
m

ub

mengumumkan penyediaan daftar tersebut melalui surat kabar hartan


Bisnis Indonesia dan Media Indonesia pada tanggal 24 Januari 2012,
ka

ep

serta telah pula menyediakan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
ah

A. Dukungan atas laporan penerimaan, pengeluaran, dan pembagian


R

es

tertanggal 19 Januari 2012:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa dalam penyusunan daftar pembagian a quo, Kurator dengan

R
petunjuk dan hingga disetujui bapak Hakim Pengawas, telah

si
menyesuaikan fakta yang terjadi dengan hukum kepailitan yang

ne
ng
berlaku dan hidup dalam masyarakat dan mempertimbangkan secara
adil, berimbang dan memenuhi rasa kemanusiaan;

do
gu 5. Bahwa namun daftar pembagian tersebut tidak dapat mengabaikan/
merugikan hak-hak Kreditor lainnya, oleh karena pembayaran piutang-
piutang para Kreditor dilakukan dalam proses kepailitan yang bukan

In
A
merupakan keadaan umum, maka daftar pembagian tersebut yang
mana mempergunakan seluruh hasil lelang harta pailit guna memenuhi
ah

lik
hak-hak para Kreditor tentunya tidak dapat memuaskan seluruh
keinginan para Kreditor;
am

ub
6. Bahwa Kurator telah membuat Daftar Piutang Tetap Diakui,
berdasarkan hasil Rapat Pencocokan Piutang dan Verifikasi Pajak
ep
pada tanggal 27 Mei, 7 Juni, dan 14 Juni 2011, setiap para Kreditor
k

telah dilakukan verifikasi atas piutangnya di Pengadilan Niaga pada


ah

R
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan oleh karena tidak ada bantahan

si
oleh Kreditor, maka Kurator telah memasukan piutang tersebut ke

ne
ng

dalam Daftar Piutang Tetap Diakui, sebagaimana telah diatur dalam


ketentuan Pasal 126 ayat (1) UUKPKPU. Kurator melakukan
pembagian kepada Kreditor yang telah diakui secara sah atas

do
gu

piutangnya dihadapan Pengadilan, dan oleh karenanya pembagian


tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara hukum;
In
A

7. Bahwa mengingat seluruh harta pailit jumlahnya lebih kecil


dibandingkan
ah

lik

jumlah piutang Kreditor, dan memperhatikan seluruh harta pailit


merupakan benda jaminan dari Kreditor Separatis PT. Bank SBI
m

ub

Indonesia dan PT. PNM Venture Capital, maka jumlahnya tidak akan
maksimal guna pelunasan utang setiap Kreditor PT. Kizone International
ka

ep

(Dalam Pailit);
8. Bahwa memperhatikan asas di dalam UUKPKPU, khususnya
ah

mengenai faktor mengapa pranata hukum kepailitan dibuat, sebagai


R

es

berikut:
M

ng

on
gu

Hal. 65 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Untuk menghindari perebutan harta Debitor apabila dalam waktu yang

R
sama ada beberapa Kreditor yang menagih piutangnya kepada Debitor,

si
Untuk menghindari adanya Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan

ne
ng
yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik Debitor tanpa
memperhatikan kepentingan Debitor atau para Kreditor lainnya, untuk

do
gu menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah
seorang Kreditor atau Debitor sendiri”;
9. Bahwa asas lainnya di dalam UUK PKPU, menganut asas keadilan,

In
A
dimana asas hukum tersebut menyebutkan:
“Dalam kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa
ah

lik
ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi para
pihak yang berkepentingan. Bahwa di dalam kepailitan PT. Kizone
am

ub
International terdapat Kreditor yang satu sama lain didahulukan, maka
berdasarkan hukum dan asas keadilan serta kemanusiaan”;
ep
A. Tanggapan/jawaban atas keberatan Pelawan I, PT. Bank SBI
k

Indonesia selaku Kreditor Separatis:


ah

R
10. Bahwa Kurator menolak dengan tegas dalil-dalil keberatan dari

si
Pelawan I, kecuali apa yang secara tegas diakui dalam jawaban/

ne
ng

tanggapan ini;
Jawaban/Tanggapan atas keberatan Pelawan I terhadap pencadangan
sebesar Rp2.913.849.857,14 kepada KPPBC Tipe Madya Pabean

do
gu

karena pencadangan uang tersebut tidak sesuai dengan Undang-


undang yang berlaku:
In
A

11. Bahwa Kurator/Terlawan, membenarkan dalil-dalil dan alasan-


alasan hukum yang telah diajukan oleh Pelawan I, khususnya
ah

lik

mengenai bantahan atas sisa tagihan dari KPPBC Tipe Madya Pabean
Tangerang, sebagaimana termuat dalam surat keberatan Pelawan I;
m

ub

12. Bahwa KPPBC Tipe Madya Pabean Tangerang telah mengajukan


tagihan berdasarkan Surat Teguran Nomor S-05/WBC.06/KPP.
ka

MP.03/2011 tertanggal 2 Mei 2011 jo. Copy Surat Penetapan Pabean


ep

(SPP) yang di tanda tangani Kantor Wilayah DJBC Banten pada


ah

tanggal 31 Desember 2011, dengan tagihan sebesar


R

es

Rp131.801.000,00 (seratus tiga puluh satu juta delapan ratus satu ribu
M

rupiah);
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa, kemudian KPPBC Tipe Madya Pabean Tangerang, telah

R
mengajukan tagihan kembali per tanggal 13 Mei 2011, berdasarkan

si
Surat Penetapan Pabean (SPP) Nomor SPP-02/WBC.06/KPP.

ne
ng
MP.03/2011, yang di tanda tangani oleh Kepala Kantor KPPBC Tipe
Madya Pabean Tangerang, dengan tagihan sebesar

do
gu Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas juta delapan
ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh tujuh
rupiah);

In
A
14. Bahwa atas tagihan-tagihan tersebut, telah dilakukan verifikasi di
Pengadilan Niaga pada Rapat Pencocokan Piutang tanggal 27 Mei, 7
ah

lik
Juni, dan 14 Juni 2011, sehingga masuk dalam Daftar Piutang Tetap
Diakui sebesar Rp3.045.650.857,00 (tiga miliar empat puluh lima juta
am

ub
enam ratus lima puluh ribu delapan ratus lima puluh tujuh rupiah);
15. Bahwa kemudian pada tanggal 13 Oktober 2011, Kurator
ep
menemukan beberapa dokumen di Kantor Eks Pabrik PT. Kizone
k

International (Dalam Pailit) pada ruang Ekspor Impor, sebagai berikut:


ah

R
a. Laporan

si
Hasil Audit

ne
ng

Kepabeanan
Nomor LHA-41/
WBC.06/PKB-

do
gu

PDKB/2010
tertanggal 28
In
A

Desember 2010
(Asli);
ah

lik

b. Surat
Penetapan Pabean
m

ub

(SPP) Nomor
SPP-28/
ka

WBC.06/2010
ep

tertanggal 31
ah

Desember 2010,
R

es

yang ditanda
M

tangani oleh
ng

on
gu

Hal. 67 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepala Kantor

R
DJBC Banten,

si
dengan tagihan

ne
ng
sebesar
Rp131.801.000,00

do
gu (seratus tiga puluh
satu juta delapan
ratus satu ribu

In
A
rupiah) (Asli);
c. Surat
ah

lik
Tindak Lanjut
Nomor S-515/
am

ub
WBC.06/2010
tertanggal 31
ep
Desember 2010
k

(Asli);
ah

R
d. Surat

si
Permohonan

ne
ng

Kepada Direktur
Fasilitas
Kepabeanan dari

do
gu

KPPBC Tipe
Madya Pabean
In
A

Tangerang Nomor
S-631/WBC.06/
ah

lik

KPP.MP.03/2011
tanggal 21 Maret
m

ub

2011;
e. Surat
ka

Nomor S-325/
ep

WBC.06/2011
ah

tanggal 26 April
R

es

2011 (setelah
M

putusan pailit),
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang ditujukan

R
kepada Kelapa

si
Kantor KPPBC

ne
ng
Tipe Madya
Pabean

do
gu Tangerang, yang
pada prinsipnya
menyatakan

In
A
bahwa audit
tagihan terakhir
ah

lik
PT. Kizone
International
am

ub
adalah sebesar
Rp131.801.000,00
ep
(seratus tiga puluh
k

satu juta delapan


ah

R
ratus satu ribu

si
rupiah) dan

ne
ng

permintaan audit
dari KPPBC Tipe
Madya Pabean

do
gu

tidak dapat
dilakukan karena
In
A

pihak manajemen
sudah tidak ada
ah

lik

lagi;
16. Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen tersebut, tagihan yang
m

ub

senyata-nyatanya ada pada KPPBC Tipe Madya Pabean Tangerang


adalah tagihan yang berdasarkan Surat Teguran Nomor S-05/WBC.06/
ka

KPP. MP.03/ 2011 tertanggal 2 Mei 2011 jo. Copy Surat Penetapan
ep

Pabean (SPP) yang di tanda tangani Kantor Wilayah DJBC Banten


ah

pada tanggal 31 Desember 2011, karena telah sesuai dengan


R

es

dokumen-dokumen yang telah di audit dan ditemukan oleh Kurator;


M

ng

on
gu

Hal. 69 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Adapun mengenai tagihan berdasarkan Surat Penetapan Pabean

R
(SPP) Nomor SPP-02/WBC.06/KPP.MP.03/2011, yang di tanda

si
tangani oleh Kepala Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean Tangerang,

ne
ng
dengan tagihan sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan
ratus tiga belas juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan

do
gu ratus lima puluh tujuh rupiah), berdasarkan fakta dokumen-dokumen
tersebut adalah tidak didasarkan pada audit terakhir dan tidak juga
berdasarkan pada dokumen-dokumen ditemukan oleh Kurator

In
A
sebagaimana dijelaskan di atas, akan tetapi hanya mendasarkan pada
Berita Acara Stock Opname Barang;
ah

lik
18. Bahwa dengan demikian, Surat Penetapan Pabean (SPP) Nomor
SPP-02/WBC.06/KPP.MP.03/2011, yang di tanda tangani oleh Kepala
am

ub
Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean Tangerang, dengan tagihan
sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas juta
ep
delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh
k

tujuh rupiah empat belas sen), -quad non- sangat perlu diverifikasi
ah

R
ulang;

si
19. Bahwa hemat Kurator, apa yang telah didalilkan Pelawan I,

ne
ng

adalah sudah berdasarkan hukum, akan tetapi patut di ingat, bahwa


atas sisa tagihan ini apabila nanti terbukti tagihan tersebut absah,
maka berdasarkan ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 10

do
gu

Tahun 1995 berikut perubahannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun


2006 tentang Kepabeanan, maka atas tagihan-tagihan Negara
In
A

tersebut di atas, pelunasan piutangnya didahulukan di atas Kreditor


Separatis dan Preferen lainnya, tanpa adanya proporsionalitas dengan
ah

lik

tagihan Kreditor lainnya, dengan demikian sangat patut dan berdasar


apabila sisa tagihan tersebut dicadangkan terlebih dahulu sebelum
m

ub

ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atas tagihan bea dan
cukai dimaksud, dan/atau setidak-tidaknya melalui sidang keberatan
ka

atas daftar pembagian ini dapat ditetapkan atas besarnya tagihan dari
ep

bea dan cukai tersebut;


ah

I. Jawaban/tanggapan Pelawan I terhadap porsi kepada eks


R

es

karyawan PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebesar


M

Rp3.507.380.240,60 atau
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekitar 20% dari saldo harta pailit yang akan dibagikan kepada Kreditor:

R
20. Bahwa tagihan 2.644 eks karyawan PT. Kizone International

si
(Dalam Pailit), yang meliputi gaji terutang dan pesangon adalah

ne
ng
sebesar Rp43.703.862.014,00 yang telah diakui dalam Daftar Piutang
Tetap Diakui dengan perincian sebagai berikut:

do
gu a. Gaji pekerja periode bulan Januari 2011 = Rp 4.584.306.879,00;
b. Gaji pekerja periode bulan Februari 2011 = Rp
3.967.357.400,00;

In
A
c. Gaji pekerja periode bulan Maret 2011 = Rp 3.552.854.100,00;
d. Gaji pekerja periode sampai dengan
ah

lik
8 April 2011 = Rp 849.652.941,00;
e. Uang pekerja yang mengundurkan diri = Rp 611.107.767,00;
am

ub
f. Uang santunan kematian = Rp 96.615.144,00+;
Jumlah total gaji terutang = Rp13.661.894.231,00;
ep
g. Pesangon pekerja akibat kepailitan =
k

Rp30.041.967.783,00+;
ah

R
Jumlah hak 2.644 karyawan = Rp 43.703.862.014,00;

si
21. Bahwa tagihan Kreditor 2.644 eks karyawan PT. Kizone

ne
ng

International (Dalam Pailit), harus didahulukan pelunasannya


sebagaimana ketentuan Pasal 95 ayat (4) jo. Pasal 165 jo. Pasal 1149
angka (3) KUHPerdata, dan khususnya mengenai gaji terutang

do
gu

sebesar Rp13.661.894.231,00 berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat


(1) dan (2) UUKPKPU, maka harus didahulukan pelunasannya dan
In
A

termasuk dalam kategori hutang harta, yang kedudukannya sejajar


dengan biaya-biaya kepailitan dan fee Kurator, yang tidak perlu
ah

lik

diverifikasi dan mendahului seluruh tagihan Kreditor lainnya;


22. Bahwa yang dimaksud dengan Kreditor lainnya khususnya dalam
m

ub

hal ini adalah Kreditor Separatis PT. Bank SBI Indonesia dan PT. PNM
Venture Capital, dimana berdasarkan ketentuan Pasal 27 Undang-
ka

Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia jo. Ketentuan


ep

Pasal 6 jo. 20 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak


ah

Tanggungan jo. Pasal 189 ayat (4) huruf b UUKPKPU, tidak serta
R

es

merta menghapuskan hak Kreditor Separatis untuk memperoleh


M

pelunasan atas piutangnya, oleh karena penjualan atas aset dimaksud


ng

on
gu

Hal. 71 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah merupakan benda jaminan yang diagunkan oleh PT. Kizone

R
International kepada Pelawan I;

si
23. Bahwa bilamana Kurator PT. Kizone International (Dalam Pailit)

ne
ng
mempergunakan seluruh hasil bersih lelang boedel pailit untuk
memenuhi hak-hak pekerja tentunya akan sangat merugikan

do
gu pemenuhan hak-hak Kreditor lainnya terutama pemegang jaminan
kebendaan yang juga dilindungi oleh Undang-undang, oleh karena itu
untuk menjaga kepentingan masing-masing Kreditor yang tentunya

In
A
tidak akan memuaskan seluruh keinginan Kreditor, maka Kurator
dengan memperhatikan kaidah-kaidah dalam UUKPKPU, menempuh
ah

lik
jalan yang dapat mengakomodir kepentingan masing-masing Kreditor
PT. Kizone International (Dalam Pailit) yang mana hanya memiliki aset
am

ub
yang lebih kecil dibandingkan dengan utang tercatat, hal tersebut
sebagaimana tertuang dalam daftar pembagian a quo;
ep
24. Bahwa dengan memperhatikan Ketentuan Pasal 95 ayat (4) jo.
k

Pasal 165 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


ah

R
Ketenagakerjaan jo. Pasal 1149 angka (3) KUHPerdata jo. Pasal 59

si
ayat (2) jo. Pasal 185 jo. Pasal 189 ayat (3) jo. Pasal 39 ayat (2)

ne
ng

UUKPKPU, berikut Yurisprudensi Pengadilan Niaga dalam perkara


kepailitan PT. Tong Yang Indonesia Perkara Nomor 52/Pailit/2007/
PN.Niaga.Jkt.Pst jo. dalam perkara kepailitan PT. Rajabrana (Dalam

do
gu

Pailit) perkara Nomor 35/Pailit/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst, Maka hak


karyawan diprosentasekan sebesar 20% dari saldo yang akan
In
A

dibagikan kepada setiap Kreditor;


25. Bahwa yang dimaksud dengan saldo bersih adalah, saldo harta
ah

lik

pailit yang dapat dibagikan kepada para Kreditor adalah harta pailit
yang sudah bersih dari beban biaya-biaya (netto), yaitu harta pailit
m

ub

yang telah dikurangi dengan hutang harta pailit (Boedel Schuld),


termasuk di dalamnya setelah dikurangi dengan imbalan jasa
ka

ep

pengurusan seluruh harta pailit, imbalan jasa penjualan harta pailit


yang berstatus hak jaminan kebendaan (separatis) dan biaya-biaya
ah

kepailitan, yaitu prosentase dari Rp17.645.541.253,00 (tujuh belas


R

es

miliar enam ratus empat puluh lima juta lima ratus empat puluh satu
M

ribu dua ratus lima puluh tiga rupiah);


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Bahwa asumsinya atas 20 persen tersebut, hak per karyawan

R
mendapatkan sekitar Rp1.300.000,00 (satu juta tiga ratus ribu rupiah),

si
dan hal ini telah sesuai dengan asas keadilan, UMR, dan prinsip

ne
ng
kemanusiaan, mengingat atas seluruh harta Debitor Pailit PT. Kizone
International seluruhnya adalah merupakan barang jaminan dari PT.

do
gu Bank SBI Indonesia dan PT. PNM Venture Capital;
II. Jawaban/tanggapan atas keberatan Pelawan I terhadap
pembagian kepada Kreditor Konkuren karena pencadangan uang

In
A
tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang yang berlaku:
27. Bahwa pada prinsipnya Kurator membenarkan dalil-dalil yang
ah

lik
diajukan oleh Pelawan I;
28. Bahwa adapun, mengenai tagihan Kreditor Konkuren, menurut
am

ub
ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat diberikan
pelunasannya atas hasil penjualan harta pailit, tanpa
ep
mengesampingkan ketentuan Pasal 1132 jo. 1133 jo. 1134 jo. 1135 jo.
k

1136 jo. 1137 jo. 1139 jo. 1149 KUHPerdata jo. Undang-Undang
ah

R
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan jo. Undang-Undang

si
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia jo. Undang-Undang

ne
ng

tentang KUP jo. Undang-Undang tentang Kepabeanan jo. Undang-


Undang tentang Ketenagakerjaan jo. Pasal 189 ayat (3) UUKPKPU,
yang mana artinya berada dalam urutan terakhir setelah Kreditor

do
gu

Preferen Pajak, Kreditor Separatis dan Kreditor Preferen Karyawan,


apabila masih tersisa harta dari Debitor Pailit;
In
A

29. Bahwa atas harta PT. Kizone International (Dalam Pailit)


seluruhnya telah habis untuk membayar Kreditor Pajak, Bea cukai,
ah

lik

Kreditor Separatis, dan karyawan, dan bahkan atas piutang-piutang


para Kreditor Istimewa tersebut masih belum cukup untuk membayar
m

ub

piutang-piutangnya. Bahwa, berdasarkan pertimbangan dan alasan


keadilan bagi para pihak dalam kepailitan, maka diporsikan sebesar
ka

Rp107.705.916,75 yang akan dibagikan secara parri passu pro rata


ep

parte berdasarkan besarnya tagihan Kreditor Konkuren tersebut;


ah

III. Jawaban/tanggapan atas keberatan Pelawan I atas jumlah biaya


R

es

kepailitan, biaya pengakhiran kepailitan dan cadangan biaya


M

perkara :
ng

on
gu

Hal. 73 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Bahwa Kurator menolak dengan tegas segala dalil-dalil yang

R
diajukan oleh Pelawan I, khususnya mengenai keberatannya atas

si
biaya-biaya kepailitan yang telah dikeluarkan oleh Kurator. Biaya-biaya

ne
ng
kepailitan tersebut telah dibayar lunas oleh Kurator dengan
menggunakan dana pribadi Kurator sendiri;

do
gu 31. Bahwa biaya-biaya kepailitan, merupakan piutang yang harus
dilunasi terlebih dahulu, sebagaimana ketentuan Pasal 191
UUKPKPU, yang berbunyi:

In
A
“Semua biaya kepailitan dibebankan kepada setiap benda yang
merupakan bagian harta pailit, kecuali benda yang menurut ketentuan
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 telah dijual sendiri oleh Kreditor
pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak
am

ub
agunan atas kebendaan lainnya”;
Untuk alokasi biaya kepailitan, dalam Daftar Pembagian Tahap Kedua
ep
(penutup) ini, Kurator hanya memporsikan 80% dari total biaya kepailitan
k

sesungguhnya dari harta Debitor Pailit secara keseluruhan dan dengan


ah

R
memperhatikan biaya kepailitan yang telah dibayarkan oleh harta pailit

si
pada Daftar Pembagian Tahap Pertama. Adapun rincian biaya-biaya

ne
ng

kepailitan untuk daftar penutup ini, akan dilampirkan bukti-buktinya.


Biaya kepailitan ini meliputi : Biaya iklan lelang eksekusi harta pailit,
biaya ralat iklan, biaya tenaga keamanan seluruh harta pailit, biaya jasa

do
gu

penilai publik, dan biaya peralatan kantor dan operasional Kurator


selama 9 bulan (14 April sampai dengan 16 Desember 2011);
In
A

32. Bahwa adapun mengenai keberatan Pelawan I, terhadap biaya-


biaya kepailitan, dimaksud, dapat kami sampaikan sebagai berikut:
ah

lik

1. Bahwa biaya-biaya kepailitan untuk tenaga keamanan atas


seluruh aset Debitor Pailit PT. Kizone International (Dalam
m

ub

Pailit), selama 14 April sampai dengan 16 Desember berikut


Renumerasi pengakhiran hubungan kerjanya per Januari 2012,
ka

adalah sebesar Rp182.000.000,00 (seratus delapan puluh dua


ep

juta rupiah), yang dapat kami rincikan berdasarkan bukti-bukti


ah

terlampir;
R

es

Bahwa, mengingat kondisi pabrik PT. Kizone International (Dalam


M

Pailit) telah ditinggal oleh pemiliknya dan hanya menyisahkan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beberapa karyawan yang masih berada dalam pabrik. Bahwa,

R
kondisi kepailitan di lapangan sangat tidak kondusif, oleh

si
karenanya sistem keamanan di lokasi harta pailit pun harus dibuat

ne
ng
seefisien mungkin, dan terlebih agar supaya aset-aset tersebut
masih utuh dan terjaga keamanan dan kelengkapannya;

do
gu Bahwa Kurator telah mempekerjakan 10 tenaga keamanan, yang
bertugas dan bertanggung jawab kepada Kurator dengan dikepalai
oleh seorang koordinator keamanan, dan Kurator juga telah

In
A
menempatkan 5 tenaga keamanan, yang berada di lingkungan
pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit), mengingat luasnya
ah

lik
dan tidak kondusifnya situasi pabrik, ditambah rawannya lokasi
lingkungan di daerah kawasan industri manis, Tangerang;
am

ub
Bahwa adalah tidak sebanding dengan banyaknya harta pailit
berupa benda bergerak yang sewaktu-waktu bisa saja hilang,
ep
mengingat harta pailit tersebut masih dalam keadaan lengkap dan
k

beberapa masih terdapat mesin-mesin baru, dan dengan


ah

R
memperhatikan ketentuan Pasal 72 UUKPKPU “Kurator harus

si
bertanggung jawab secara pribadi atas kesalahan dan

ne
ng

kelalainnya”, oleh karena itu Kurator berupaya semaksimal dan


seminimal mungkin untuk dapat mengamankan aset-aset tersebut,
walaupun Kurator harus mengeluarkan uang terlebih dahulu

do
gu

secara pribadi untuk membayar lunas gaji keamanan berdasarkan


kesepakatan dengan tim tenaga keamanan Aset;
In
A

2. Bahwa biaya-biaya kepailitan berupa biaya ATK, biaya


korespondensi dan biaya operasional Kurator selama 14 April
ah

lik

2011 sampai dengan 16 Desember 2011, adalah merupakan


biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Kurator selama proses
m

ub

kepailitan PT. Kizone International (Dalam Pailit). Bahwa,


adapun biaya-biaya dimaksud akan kami lampirkan rinciannya,
ka

sebagaimana bukti-bukti yang ada, dan atas biaya-biaya


ep

tersebut harus terlebih dahulu dikeluarkan dari harta pailit, dan


ah

oleh karenanya sifatnya mendahulu di atas tagihan-tagihan


R

es

lainnya;
M

ng

on
gu

Hal. 75 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa apabila Pelawan I, merasa berkeberatan atas adanya

R
biaya-biaya tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi saat proses

si
kepailitan tersebut siapakah yang harus menanggung?, mengingat

ne
ng
ketentuan Pasal 191 UUKPKPU, bahwa atas biaya-biaya
kepailitan dibebankan terhadap setiap harta, baik harta jaminan

do
gu maupun non jaminan;
3. Tentang biaya pengakhiran kepailitan:
Tentang biaya pengakhiran tersebut sifatnya di cadangkan, biaya

In
A
pengakhiran tersebut meliputi : biaya pengumuman penyediaan
daftar pembagian pada 2 (dua) hartan surat kabar nasional,
ah

lik
pengumuman berakhirnya kepailitan, dan biaya likuidasi badan
hukum PT. Kizone International (Dalam Pailit) termasuk, Pajak-
am

ub
pajaknya. Biaya pengakhiran di cadangkan oleh Kurator sebesar
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan apabila nantinya
ep
saat kepailitan berakhir masih terdapat sisa dari cadangan dana
k

tersebut, maka Kurator akan mengembalikan kepada harta pailit,


ah

R
dan secara otomatis akan masuk dalam bagian ataupun porsi dari

si
Pelawan I, selaku Kreditor Separatis;

ne
ng

4. Tentang cadangan biaya perkara:


Tentang biaya cadangan perkara dimaksud, dipergunakan untuk
mengantisipasi perkara-perkara yang timbul sehubungan dengan

do
gu

proses pengurusan dan pemberesan harta pailit, dan ini


dipergunakan apabila timbul perkara yang ada, dan apabila
In
A

sampai dengan jangka waktu kepailitan berakhir, tidak ada perkara


yang timbul, maka cadangan ini akan dikembalikan kepada
ah

lik

Kreditor Separatis dalam jumlah yang utuh (harta pailit), besarnya


cadangan biaya ini adalah sebesar Rp100.000.000,00 (seratus
m

ub

juta rupiah), apabila nantinya saat kepailitan berakhir masih


terdapat sisa dari cadangan dana tersebut, maka Kurator akan
ka

mengembalikan kepada harta pailit, dan secara otomatis akan


ep

masuk dalam bagian ataupun porsi dari Pelawan I, selaku Kreditor


ah

Separatis;
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bahwa apabila ada alasan-alasan yang tidak ditanggapi secara

R
khusus oleh Kurator/Terlawan, maka hal tersebut tidak relevan dan

si
tidak perlu ditanggapi dan oleh karenanya haruslah ditolak;

ne
ng
A. Tangapan/jawaban atas keberatan Pelawan II, Kantor Pelayanan
Pajak Penanaman Modal Asing IV Kalibata:

do
gu 34. Bahwa Kurator menolak dengan tegas dalil-dalil keberatan dari
Pelawan II, kecuali apa yang secara tegas diakui dalam jawaban/
tanggapan ini;

In
A
35. Bahwa Kurator membenarkan dalil-dalil Pelawan II yang diajukan
dalam surat keberatannya, sebagaimana tertuang dalam angka 1
ah

lik
sampai dengan 7 keberatan Pelawan II, dimana berdasarkan aturan
hukum khususnya ketentuan Pasal 1134 jo. 1137 KUHPerdata jo.
am

ub
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana dirubah terakhir
ep
dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 jo. Pasal 19 ayat (5
k

dan 6) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan


ah

R
Pajak Dengan Surat Paksa sebagaimana telah dirubah terakhir

si
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000, jo. Yurisprudensi dan

ne
ng

Doktrin Hukum, yang menyatakan “Piutang pajak merupakan hak kas


negara yang pelunasannya harus didahulukan daripada pembayaran
piutang kepada Kreditor lainnya”;

do
gu

36. Bahwa atas tagihan Pelawan II, dapat Kurator sampaikan tentang
posisi hukum tagihan tersebut yaitu:
In
A

1. Bahwa Pelawan II, telah mengajukan tagihan kepada Kurator


dengan total tagihan pajak sebesar Rp10.482.936.566,16
ah

lik

(sepuluh miliar empat ratus delapan puluh dua juta sembilan


ratus tiga puluh enam ribu lima ratus enam puluh enam rupiah
m

ub

enam belas sen);


2. Bahwa atas tagihan pajak tersebut telah dilakukan Verifikasi
ka

dihadapan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta


ep

Pusat pada Rapat Pencocokan Piutang pada tanggal 14 Juni


ah

2011, dimana tagihan tersebut terbagi menjadi:


R

es

• Tagihan yang bersifat Preferen (mempunyai hak


M

mendahulu) sebesar Rp371.369.949,16 (tiga ratus tujuh


ng

on
gu

Hal. 77 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
puluh satu juta tiga ratus enam puluh sembilan ribu

R
sembilan ratus empat puluh sembilan rupiah enam belas

si
sen) ;

ne
ng
• Tagihan yang bersifat Konkuren (terlampaui Hak
Mendahulunya) sebesar Rp10.110.766.617.00 (sepuluh

do
gu miliar seratus sepuluh juta tujuh ratus enam puluh enam
ribu enam ratus tujuh belas rupiah) ;
Dimana atas tagihan tersebut seutuhnya telah diakui oleh

In
A
Pelawan II, dan atas tagihan tersebut telah dimasukan ke dalam
Daftar Piutang Tetap Diakui tertanggal 15 Juni 2011, dengan
ah

lik
jumlah dan sifat sebagaimana tersebut di atas;
3. Bahwa tagihan sebesar Rp10.110.766.617.00 (sepuluh miliar
am

ub
seratus sepuluh juta tujuh ratus enam puluh enam ribu enam
ratus tujuh belas rupiah), yang mana telah terlampaui hak
ep
mendahulunya (Konkuren) adalah tagihan yang berasal dari
k

Surat Ketetapan Pajak Nomor 00015/109/00/057/03 tertanggal


ah

R
30 Juni 2003, yaitu sebesar Rp 980.331.578,00 dan telah

si
dikeluarkan Surat Paksa terhadap Debitor pada tanggal 12

ne
ng

September 2003 dan Surat Ketetapan Pajak Nomor


00018/206/00/057/02 tertanggal 20 Juni 2002 sebesar
Rp9.130.435.039,00 dan telah dilakukan upaya sita oleh

do
gu

Pelawan II;
4. Bahwa untuk menentukan hilangnya hak mendahulu dan/atau
In
A

daluarsa penagihan pajak harus diperhatikan dengan teliti


mengenai tahun pajak dari pajak yang terutang, upaya
ah

lik

penagihan pajak berdasarkan pajak terutang dimaksud ;


5. Bahwa atas sisa tagihan pajak sebagaimana dimaksud di atas
m

ub

telah terlampaui hak mendahulunya dan oleh karenanya


bersifat Konkuren, dimana mengacu pada hak dan kewajiban
ka

ep

peRpajakan tahun pajak 2000 diberlakukan ketentuan


peralihan Pasal 47A Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
ah

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 6


R

es

Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara PeRpajakan


M

sebagai berikut:
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Terhadap semua hak dan kewajiban peRpajakan yang belum

R
diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang Nomor 6

si
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan

ne
ng
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 1994”;

do
gu Penjelasan Pasal 47A Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang KUP mengatur:

In
A
“Dalam rangka memberikan kepastian kepada wajib pajak maka
mengenai hak dan kewajiban peRpajakan yang belum
ah

lik
diselesaikan untuk tahun pajak 2000 dan sebelumnya tetap
diberlakukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
am

ub
Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994”;
ep
6. Bahwa mengacu menurut ketentuan Pasal 21 ayat 4 dan 5
k

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan


ah

R
Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana telah diubah

si
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 jo. Undang-

ne
ng

Undang Nomor 16 Tahun 2000, menyebutkan:


“Hak mendahulu itu hilang setelah lampau waktu dua tahun sejak
tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak

do
gu

Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,


Surat Keputusan Pembetulan, Surat keputusan Keberatan,
In
A

putusan banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus


dibayar bertambah, kecuali apabila dalam jangka waktu dua tahun
ah

lik

tersebut surat paksa untuk membayar itu diberitahukan secara


resmi atau diberikan penundaan pembayaran;
m

ub

Dalam hal surat paksa untuk membayar diberitahukan secara


resmi, jangka waktu dua tahun sebagaimana dimaksud pada ayat
ka

(4), dihitung sejak tanggal pemberitahuan surat paksa, atau dalam


ep

hal diberikan penundaan pembayaran jangka waktu dua tahun


ah

tersebut ditambah dengan jangka waktu penundaan pembayaran”


R

es

7. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas dan


M

sebagaimana Daftar Piutang Tetap Diakui dan telah pula


ng

on
gu

Hal. 79 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima oleh Pelawan II, maka tagihan yang berasal dari Surat

R
Ketetapan Pajak Nomor 00015/109/00/057/03 tertanggal 30

si
Juni 2003, yaitu sebesar Rp980.331.578,00 dan telah

ne
ng
dikeluarkan Surat Paksa terhadap Debitor pada tanggal 12
September 2003 dan Surat Ketetapan Pajak Nomor

do
gu 00018/206/00/057/02 tertanggal 20 Juni 2002 sebesar
Rp9.130.435.039,00 dengan Jumlah total
Rp10.110.766.617,00 (sepuluh miliar seratus sepuluh juta tujuh

In
A
ratus enam puluh enam ribu enam ratus tujuh belas rupiah),
termasuk dalam tagihan yang bersifat Konkuren atau
ah

lik
terlampaui hak mendahulunya;
8. Bahwa karena tagihan sejumlah tersebut di atas termasuk
am

ub
tagihan Kreditor Konkuren, maka menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan hanya dapat diberikan pelunasannya
ep
atas hasil penjualan harta pailit, tanpa mengesampingkan
k

ketentuan Pasal 1132 jo. 1133 jo. 1134 jo. 1135 jo. 1136 jo.
ah

R
1137 jo. 1139 jo. 1149 KUHPerdata jo. Undang-Undang Nomor

si
4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan jo. Undang-Undang

ne
ng

Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia jo. Undang-


undang tentang KUP jo. Undang-Undang tentang Kepabeanan
jo. Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan jo. Pasal 189

do
gu

ayat (3) UUKPKPU, yang mana artinya berada dalam urutan


terakhir setelah Kreditor Preferen Pajak, Kreditor Separatis dan
In
A

Kreditor Preferen Karyawan, apabila masih tersisa harta dari


Debitor Pailit;
ah

lik

37. Bahwa menanggapi makna asas keadilan dan keseimbangan


dalam UUKPKPU, bahwa justru dengan penerapan aturan hukum
m

ub

tersebut, telah sesuai dengan jiwa dan konsep asas keadilan dan
keseimbangan dalam kepailitan, dimana:
ka

“Keadilan dalam pembagian hak diantara para Kreditor atas harta


ep

Debitor Pailit harus dilihat dari moralitas dan jiwa UUD 1945, sebagai
ah

suatu amanat untuk melindungi segenap bangsa secara adil dan


R

es

beRperikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,


M

sejalan dengan hal tersebut atas dasar kekeluargaan yang tercantum


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 33 UUD 1945, Negara berhak mengatur dan menjaga

R
berbagai kepentingan ekonomi seluruh lapisan masyarakat, keadilan

si
akan teRpenuhi apabila berbagai elemen yang berbeda kepentingannya

ne
ng
dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara harmonis,
termasuk dalam hal kepentingan Debitor dan Kreditor lainnya”;

do
gu “Bahwa dalam prinsip keseimbangan kesetaraan diantara yang berbeda,
diartikan Kreditor akan mendapat perlindungan hukum yang sama,
sehingga keadilan distributive tidak dilihat dalam kesetaraan yang sama

In
A
rata, melainkan secara seimbang, sesuai dengan kesetaraan yang
diperoleh melalui perjanjian perdata diantara pihak dan dengan
ah

lik
kesetaraan yang ditentukan oleh Undang-undang”;
38. Bahwa dengan demikian, Kurator telah tepat menerapkan
am

ub
peraturan hukum khususnya mengenai porsi pembagian kepada
Pelawan II, lain halnya apabila atas sisa tagihan tersebut Kurator sama
ep
sekali tidak membayarkan secara penuh, berdasarkan sifat preferensi
k

dari Pelawan II, maka berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (1) huruf
ah

R
b dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang

si
Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana telah

ne
ng

beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009


jo. Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana diubah terakhir

do
gu

dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000, maka patut apabila


Kurator bertanggung jawab secara pribadi atas pelunasan piutang
In
A

pajak;
39. Bahwa apabila ada alasan-alasan yang tidak ditanggapi secara
ah

lik

khusus oleh Kurator/Terlawan, maka hal tersebut tidak relevan dan


tidak perlu ditanggapi dan oleh karenanya haruslah ditolak;
m

ub

40. Bahwa berdasarkan uraian tersebut, mohon kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan memutus sengketa perlawanan ini, dapat
ka

mempertimbangkan hal-hal yang telah diuraikan oleh Kurator, menurut


ep

fakta, hukum dan sifat dari piutang Pelawan II dimaksud ;


ah

A. Tanggapan/jawaban atas keberatan Pelawan III, selaku Kreditor


R

es

Preferen Istimewa:
M

ng

on
gu

Hal. 81 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
41. Bahwa menanggapi surat keberatan Pelawan III, pada prinsipnya

R
Pelawan III, tidak berkeberatan atas daftar pembagian yang telah

si
dbuat oleh Kurator, Pelawan III, hanya berkeberatan dilakukannya

ne
ng
verifikasi ulang atas sisa tagihan Pelawan III;
42. Bahwa, sebagaimana yang telah Kurator tanggapi dalam

do
gu tanggapan/ jawabannya kepada Pelawan I, mengenai sisa tagihan dari
Pelawan III, yang harus diverifikasi ulang dan tidak serta merta
dibantah, mengingat tagihan dari Pelawan III, merupakan tagihan atas

In
A
kas Negara dan mempunyai sifat preferensi yang harus didahulukan
pelunasannya dan harus dibayar penuh jumlah piutangnya;
ah

lik
Bahwa dengan demikian sangat patut dan berdasar apabila sisa tagihan
tersebut dicadangkan terlebih dahulu sebelum ada putusan yang
am

ub
berkekuatan hukum tetap atas tagihan bea dan cukai dimaksud, dan/
atau setidak-tidaknya melalui sidang keberatan atas daftar pembagian
ep
ini dapat ditetapkan atas besarnya tagihan dari bea dan cukai tersebut;
k

A. Tanggapan/jawaban atas keberatan Pelawan IV, Pelawan V,


ah

R
Pelawan IV, dan Pelawan VII:

si
43. Bahwa Kurator menolak dengan tegas dalil-dalil keberatan dari

ne
ng

Pelawan IV, Pelawan V, Pelawan VI, dan Pelawan VII, kecuali apa
yang secara tegas diakui dalam jawaban/tanggapan ini;
44. Bahwa Kurator telah membuat Daftar Piutang Tetap Diakui,

do
gu

berdasarkan hasil Rapat Pencocokan Piutang dan Verifikasi Pajak


pada tanggal 27 Mei, 7 Juni, dan 14 Juni 2011, setiap para Kreditor
In
A

telah dilakukan verifikasi atas piutangnya di Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan oleh karena tidak ada bantahan
ah

lik

oleh Kreditor, maka Kurator telah memasukan piutang tersebut ke


dalam Daftar Piutang Tetap Diakui, sebagaimana telah diatur dalam
m

ub

ketentuan Pasal 126 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


tentang Kepailitan dan PKPU (selanjutnya disebut sebagai
ka

UUKPKPU);
ep

Bahwa fakta hukumnya setelah berakhirnya Rapat Pencocokan Piutang,


ah

sebagaimana ketentuan Pasal 143 UUKPKPU atas Daftar Piutang Tetap


R

es

Diakui tersebut, dan berikut pula laporan mengenai keadaan harta pailit
M

telah disediakan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga dan Kantor Kurator;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa terbukti Kurator tidak lalai dalam membuat Daftar Piutang Tetap

R
Diakui, dan dengan pedoman daftar pembagian tersebut, Kurator

si
melakukan pembagian tahap pertama kepada Kreditor yang telah diakui

ne
ng
secara sah atas piutangnya dihadapan Pengadilan, dan oleh karenanya
pembagian tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara hukum;

do
gu Bahwa dengan demikian, Kurator menolak dengan tegas dalil yang
diajukan oleh Pelawan IV, Pelawan V, Pelawan VI, dan Pelawan VII
pada angka 1 dan 2, surat keberatannya, hal tersebut terlalu dipaksakan

In
A
tanpa dasar dan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
hukum;
ah

lik
45. Bahwa dalam mekanisme kepailitan aspek hukum, mengenai
pengumuman di hartan surat kabar, sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
ketentuan Pasal 15 ayat (4) bersifat publisitas, artinya hal tersebut
bersifat imperatif dalam mekanisme kepailitan, atas Penyediaan Daftar
ep
Pembagian, Kurator telah menunaikan kewajibannya berdasarkan
k

ketentuan Pasal 192 ayat (2) UUKPKPU, adapun -quad non-,


ah

R
mengenai pemberitahuan kepada seluruh Kreditor melalui lisan dan

si
tulisan, adalah bersifat fakultatif, dan senyatanya setiap Kreditor PT.

ne
ng

Kizone International (Dalam Pailit), mengetahui dan setiap permintaan


informasi atas daftar tersebut, Kurator turut aktif memberikan
penjelasan-penjelasan dan dokumen-dokumen tersebut;

do
gu

46. Bahwa -quad non-, apabila menurut kuasa hukum Pelawan IV, V,
VI, dan VII, yang mana merupakan satu kuasa hukum, menganggap
In
A

kinerja Kurator tidak professional dan buruk, maka mohon dibuktikan,


mengingat selama proses kepailitan dan hingga saat ini proses
ah

lik

kepailitan hampir berakhir dengan terjualnya seluruh aset , Kurator


sudah bekerja menurut koridor hukum kepailitan dan PKPU yang ada,
m

ub

dan apabila dahulu Kinerja Kurator melanggar ketentuan hukum


kepailitan dan PKPU, maka sudah sejak dahulu Kurator mendapatkan
ka

ep

perlawanan ataupun keberatan dari setiap Kreditor kepailitan PT.


Kizone International (Dalam Pailit);
ah

47. Bahwa dengan demikian dalil keberatan Pelawan pada angka 2


R

es

dan 5, selain dan selebihnya patut demi hukum oleh Majelis Hakim
M

untuk dikesampingkan, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan


ng

on
gu

Hal. 83 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara hukum dan justru terlalu dipaksakan untuk menyerang kinerja

R
Kurator;

si
48. Bahwa adapun tanggapan/jawaban pada dalil 3 dan 4, dalam

ne
ng
surat keberatan Pelawan IV, V, VI, dan VII, dapat Kurator sampaikan
sebagai berikut:

do
gu 1. Tentang hutang harta pailit tunggakan abondemen listrik:
Bahwa selama proses kepailitan berjalan, masih terdapat
tunggakan listrik pabrik yang masih harus diselesaikan dulu

In
A
pelunasannya hutang harta pailit atas biaya-biaya tunggakan harta
pailit (listrik pabrik) yang telah terjual (estate creditors), yaitu
ah

lik
tagihan atas harta pailit yang bersifat istimewa, tanpa dilakukannya
pencocokan Kurator wajib membayar “Tagihan atas harta pailit
am

ub
tersebut” dari harta pailit tersebut. Adapun besarnya tunggakan
listrik tersebut, adalah sebesar Rp261.827.190,00 (dua ratus enam
ep
puluh satu juta delapan ratus dua puluh tujuh ribu seratus
k

sembilan puluh rupiah), bahwa biaya listrik tersebut merupakan


ah

R
biaya abondemen, yang harus dilunasi oleh harta pailit terhitung

si
sejak tanggal putusan pernyataan pailit pada bulan April sampai

ne
ng

dengan bulan Desember 2011;


Bahwa dalam aanwjzing proses lelang, pembeli dapat membeli
pabrik dalam keadaan “As Is” apa adanya, bahwa dalam hal ini

do
gu

termasuk pembayaran pemasangan instalansi listrik dibebankan


kepada pembeli. Bahwa adapun mengenai tunggakan listrik
In
A

selama proses kepailitan, memang harus dibebankan kepada


harta pailit, karena hutang ini timbul sejalan dengan proses
ah

lik

kepailitan, dimana kondisi pabrik masih menggunakan listrik


hingga saat diputusnya listrik tersebut;
m

ub

Bahwa Kurator telah berhasil meminta keringanan kepada pihak


Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area SeRpong Tangerang
ka

(selanjutnya disebut sebagai PLN Area SeRpong), dimana atas


ep

tunggakan listrik tersebut terdapat jaminan pembayaran, oleh


ah

karenanya PLN Area Curug, hanya mengenakan tagihan


R

es

abondemen sebesar Rp153.187.190,00 (seratus lima puluh tiga


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juta seratus delapan puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh

R
rupiah);

si
Bahwa dalam Doktrin menurut para pakar hukum khususnya

ne
ng
mengenai penamaan hutang harta, dapat dijelaskan sebagai
berikut:

do
gu ”Hutang harta pailit, adalah hutang-hutang yang memberikan
tanggung jawab segera terhadap harta pailit dan yang harus
dibayar, jika hal tersebut terjadi atas beban Kurator dalam

In
A
mengurus harta kekayaan Debitor pailit, hutang tersebut harus
dibayar segera dari harta pailit, tanpa diperlukan verifikasi untuk
ah

lik
itu”;
Dengan demikian adalah tidak beralasan hukum, menurut kuasa
am

ub
hukum Pelawan, Kurator semaunya sendiri membayar hutang
harta pailit tersebut, dan oleh karenanya pertimbangan tersebut
ep
haruslah dikesampingkan;
k

2. Tentang biaya tenaga keamanan dan biaya ATK, korespondensi dan


ah

R
operasional pengurusan dan pemberesan harta pailit:

si
Bahwa tanggapan/jawaban mengenai keberatan dimaksud di atas,

ne
ng

sudah kami jelaskan dalam tanggapan Kurator kepada Pelawan I,


dan mohon kepada Majelis Hakim untuk dapat mengesampingkan
keberatan dimaksud, khususnya pada angka 3 dan 4;

do
gu

3. Tentang pembagian porsi kepada Pelawan VII:


Bahwa dengan memperhatikan Ketentuan Pasal 95 ayat (4) jo.
In
A

Pasal 165 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan jo. Pasal 1149 angka (3) KUHPerdata, jo. Pasal
ah

lik

59 ayat (2) jo. Pasal 185 jo. Pasal 189 ayat (3) jo. Pasal 39 ayat
(2) UUKPKPU, berikut Yurisprudensi Pengadilan Niaga dalam
m

ub

perkara kepailitan PT. Tong Yang Indonesia Perkara Nomor 52/


Pailit/2007/ PN.Niaga.Jkt.Pst. jo. dalam perkara kepailitan PT.
ka

Rajabrana (Dalam Pailit) perkara Nomor 35/Pailit/2008/PN.Niaga.


ep

Jkt.Pst, maka hak karyawan diprosentasekan sebesar 20% atau


ah

sekitar Rp3.507.380.240,60 dari saldo yang akan dibagikan


R

es

kepada setiap Kreditor;


M

ng

on
gu

Hal. 85 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa yang dimaksud dengan saldo bersih adalah, saldo harta

R
pailit yang dapat dibagikan kepada para Kreditor adalah harta pailit

si
yang sudah bersih dari beban biaya-biaya (netto), yaitu harta pailit

ne
ng
yang telah dikurangi dengan hutang harta pailit (Boedel Schuld),
termasuk di dalamnya setelah dikurangi dengan imbalan jasa

do
gu pengurusan seluruh harta pailit, imbalan jasa penjualan harta pailit
yang berstatus hak jaminan kebendaan (separatis) dan biaya-
biaya kepailitan, yaitu prosentase dari Rp17.645.541.253,00 (tujuh

In
A
belas miliar enam ratus empat puluh lima juta lima ratus empat
puluh satu ribu dua ratus lima puluh tiga rupiah);
ah

lik
49. Bahwa adapun, mengenai tagihan Kreditor Konkuren Pelawan IV,
V, dan IV, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan hanya
am

ub
dapat diberikan pelunasannya atas hasil penjualan harta pailit, tanpa
mengesampingkan ketentuan Pasal 1132 jo. 1133 jo. 1134 jo. 1135 jo.
ep
1136 jo. 1137 jo. 1139 jo. 1149 KUHPerdata jo. Undang-Undang
k

Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan jo. Undang-Undang


ah

R
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia jo. Undang-Undang

si
tentang KUP jo. Undang-Undang tentang Kepabeanan jo. Undang-

ne
ng

Undang tentang Ketenagakerjaan jo. Pasal 189 ayat (3) UUKPKPU,


yang mana artinya berada dalam urutan terakhir setelah Kreditor
Preferen Pajak, Kreditor Separatis dan Kreditor Preferen Karyawan,

do
gu

apabila masih tersisa harta dari Debitor Pailit;


Bahwa atas harta PT. Kizone International (Dalam Pailit) seluruhnya
In
A

telah habis untuk membayar Kreditor Pajak, bea cukai, Kreditor


Separatis, dan karyawan, dan bahkan atas piutang-piutang para Kreditor
ah

lik

Istimewa tersebut masih belum cukup untuk membayar piutang-


piutangnya, dengan demikian patut untuk dikesampingkan permintaan
m

ub

Pelawan IV, V, dan VI, untuk dibayar penuh dari harta pailit;
50. Bahwa apabila ada alasan-alasan yang tidak ditanggapi secara
ka

khusus oleh Kurator/Terlawan, maka hal tersebut tidak relevan dan


ep

tidak perlu ditanggapi dan oleh karenanya haruslah ditolak;


ah

A. Petitum:
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan uraian di atas, maka Kurator mohon kepada Majelis Hakim

R
yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk

si
memberikan putusan sebagai berikut:

ne
ng
1. Menolak keberatan
Pelawan I, Pelawan II, Pelawan

do
gu III, Pelawan IV, Pelawan V,
Pelawan VI, dan Pelawan VII
untuk seluruhnya;

In
A
2. Menyatakan Kurator PT.
Kizone International (Dalam
ah

lik
Pailit) beritikad baik dalam
melakukan pengurusan dan
am

ub
pemberesan harta pailit;
3. Menyatakan Daftar
ep
Pembagian Tahap Kedua/
k

Penutup yang telah mendapat


ah

R
persetujuan Hakim Pengawas

si
pada tanggal 19 Januari 2012,

ne
ng

telah sesuai dengan Undang-


Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU

do
gu

dan peraturan hukum lainnya,


dan selanjutnya menjadi
In
A

mengikat;
Atau apabila Majelis Hakim yang terhormat beRpendapat lain, mohon putusan
ah

lik

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);


Bahwa terhadap permohonan pernyataan pailit tersebut Pengadilan
m

ub

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor
13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 23 Februari 2012 dengan amar
ka

ep

sebagai berikut:
• Mengabulkan perlawanan keberatan Pemohon VII untuk
ah

sebagian;
R

es

• Menetapkan Pemohon VII berhak atas pembagian harta


M

pailit PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebesar


ng

on
gu

Hal. 87 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp6.427.153.433,00 (enam miliar empat ratus dua puluh

R
tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu empat ratus tiga

si
puluh tiga rupiah) ;

ne
ng
• Membatalkan daftar pembagian yang telah dibuat Kurator
yang telah diumumkan oleh Kurator pada tanggal 24

do
gu •
Januari 2012;
Memerintahkan Kurator untuk memverifikasi ulang tagihan
Pelawan (Pemohon) III sebesar Rp2.913.849.875,00 (dua

In
A
miliar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus empat
puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh puluh lima
ah

lik
rupiah);
• Menolak keberatan Pemohon Keberatan I, II, III, IV, V, VI;
am

ub
• Membebankan biaya permohonan pada boedel pailit;
Bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012
ep
k

tanggal 25 September 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai


ah

R
berikut:

si
Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: I. PT. BANK

ne
ng

SBI INDONESIA dan II. KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL

do
ASING EMPAT tersebut;
gu

Menghukum Para Pemohon Kasasi/Para Pemohon untuk membayar


biaya perkara dalam tingkat kasasi ini yang sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta
In
A

rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum
ah

lik

tetap tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012


tanggal 25 September 2012 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi I dan II
m

ub

pada tanggal 7 Februari 2013, terhadap putusan tersebut, oleh Pemohon Kasasi
I dan II melalui kuasanya, masing-masing berdasarkan Surat Kuasa Khusus
ka

ep

tanggal 19 Februari 2013 dan tanggal 8 Maret 2013, mengajukan permohonan


pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga
ah

Jakarta Pusat masing-masing pada tanggal 4 Maret 2013 dan tanggal 11 Maret
es

2013, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor:


M

ng

06 dan 08 PK/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo. Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 4 dan 11 Maret 2013,

R
permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang diterima

si
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat tersebut pada tanggal

ne
ng
itu juga;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada

do
gu Termohon Kasasi dan Para Turut Termohon Kasasi masing-masing pada
tanggal 4 Maret 2013 dan 11 Maret 2013, kemudian Termohon Kasasi dan Para
Turut Termohon Kasasi mengajukan jawaban alasan peninjauan kembali yang

In
A
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri/Niaga
Jakarta Pusat masing-masing pada tanggal 13 Maret 2013 dan 18 Maret 2013;
ah

lik
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
am

ub
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297
Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
ep
Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan
k

peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;


ah

R
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali I telah mengajukan

si
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng

I. Permohonan peninjauan kembali telah diajukan sesuai dengan ketentuan


dalam Pasal 296 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

do
gu

Bahwa Pemohon PK telah menyatakan peninjauan kembali terhadap


Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara
In
A

Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 yang diterima oleh Pemohon PK pada tanggal 7


Februari 2013 dan telah mendaftarkannya di Kepaniteraan Pengadilan
ah

lik

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 4 Maret 2013.
Pada saat yang bersamaan Pemohon PK juga telah menyampaikan memori
m

ub

peninjauan kembali, sebagaimana tercatat dalam tanda terima permohonan


peninjauan kembali pada tanggal 4 Maret 2013. Dengan demikian tata cara
ka

ep

pengajuan permohonan peninjauan kembali dan penyampaian memori


peninjauan kembali telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
ah

295 dan 296 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
R

es

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ("UU Kepailitan");


M

ng

on
gu

Hal. 89 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Bunyi Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara

R
Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012;

si
Bahwa Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam

ne
ng
perkara Nomor 252K/Pdt.Sus/2012 telah memutuskan perkara a quo
pada tanggal 25 September 2012, yang amar putusannya berbunyi

do
gu sebagaimana tersebut di atas;
III. Keberatan-keberatan Pemohon PK atas putusan kasasi Mahkamah Agung
Republik Indonesia dalam perkara Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012;

In
A
Bahwa pada dasarnya Pemohon PK menyampaikan Permohonan
Peninjauan Kembali terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia No. 252 K/PDT.SUS/2012 tertanggal 25 September 2012 karena
terhadap Putusan a quo dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan
am

ub
hakim atau sesuatu kekeliruan yang nyata;
Bahwa Pemohon PK sangat keberatan terhadap amar Putusan Kasasi
ep
Mahkamah Agung Republik Indonesia a quo karena senyata-nyata telah
k

diputuskan dengan pertimbangan-pertimbangan hukum yang tidak tepat,


ah

R
bahkan menyimpang dari hakekat keadilan. Dimana pertimbangan hukum

si
tersebut sama sekali tidak mempertimbangkan atau mengesampingkan

ne
ng

Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi I/Pemohon PK dengan mengambil


begitu saja semua pertimbangan-pertimbangan terdahulu dari Putusan
Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu

Nomor 13/Pailitl2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 24 Februari 2012,


padahal secara nyata-nyata dasar pertimbangan di dalam Putusan Majelis
In
A

Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 13/
Pailitl2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 24 Februari 2012 tersebut telah
ah

lik

salah menerapkan hukum atau melanggar hukum. Sehingga dengan


demikian berakibat tidak memberikan rasa keadilan bagi Pemohon PK.
m

ub

Adapun mengenai keberatan-keberatan atas kekhilafan atau sesuatu


kekeliruan yang nyata dari Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
ka

ep

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 13/Pailitl2011/PN.Niaga.Jkt.Pst


tertanggal 24 Februari 2012 yang dikuatkan oleh Majelis Hakim Kasasi
ah

tersebut diatas, antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut:


R

es

1) Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum


M

dengan tidak mempertimbangkan fakta bahwa Pemohon PK adalah


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kreditur pemegang hak tanggungan yang haknya dilindungi oleh

R
undang-undang;

si
A. Bahwa Pemohon PK adalah kreditur pemegang hak tanggungan

ne
ng
terhadap aset yang dijual oleh Termohon Peninjauan Kembali I dengan nilai
setinggi-tingginya Rp37.000.000.000,00 (tiga puluh tujuh miliar rupiah)

do
gu berdasarkan Sertifikat Hak Tangggungan Nomor 11/2010 tanggal 29 Juni 2010.
Atau dengan kata lain Pemohon PK adalah kreditur separatis yang memiliki hak
secara penuh hingga nilai setinggi-tingginya Rp37.000.000.000,00 (tiga puluh

In
A
tujuh miliar rupiah) terhadap aset yang dijual oleh Termohon Peninjauan
Kembali I berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
ah

lik
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
("UU Hak Tanggungan");
am

ub
B. Sesuai penjelasan Pasal 20 ayat (1) b UU Hak Tanggungan telah jelas
diatur bahwa pemegang hak tanggungan memiliki hak setinggi-tingginya senilai
ep
yang tertera dalam nilai hak tanggungan. Untuk lebih jelasnya, Pemohon PK
k

akan mengutip bunyi penjelasan Pasal 20 ayat (1) UU Hak Tanggungan sebagai
ah

R
berikut: Penjelasan Pasal 20 ayat (1): "Ketentuan ayat ini merupakan

si
perwujudan dari kemudahan yang disediakan oleh Undang-Undang ini bagi para

ne
ng

kreditor pemegang Hak Tanggungan dalam hal harus dilakukan eksekusi. Pada
prinsipnya setiap eksekusi harus dilaksanakan dengan melalui pelelangan
umum, karena dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh harga yang paling

do
gu

tinggi untuk objek Hak Tanggungan. Kreditor berhak mengambil pelunasan


piutang yang dijamin dari hasil penjualan objek Hak Tanggungan. Dalam hal
In
A

hasil penjualan itu lebih besar daripada piutang tersebut yang setinggi-tingginya
sebesar nilai tanggungan, sisanya menjadi hak pemberi Hak Tanggungan";
ah

lik

C. Bahwa jumlah piutang Pemohon PK atas kewajiban PT. Kizone


International (dalam pailit) yang telah diakui oleh Termohon
m

ub

Peninjauan Kembali I adalah sebesar Rp26.354.012.026,76 (dua puluh enam


miliar tiga ratus lima puluh empat juta dua belas ribu dua puluh enam rupiah dan
ka

tujuh puluh enam sen) dan selanjutnya aset yang dibebankan hak tanggungan
ep

atas nama Pemohon PK telah terjual oleh Termohon Peninjauan Kembali I


ah

melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang SeRpong ("KPKNL


R

es

SeRpong") dengan harga terbentuk sebesar Rp25.515.000.000,00 (dua puluh


M

lima miliar lima ratus lima belas juta rupiah);


ng

on
gu

Hal. 91 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
D. Bahwa ternyata dari hasil penjualan aset yang dibebankan hak

R
tanggungan atas nama Pemohon PK sebesar Rp25.515.000.000,00 (dua puluh

si
lima miliar lima ratus lima belas juta rupiah) tersebut oleh Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali I telah dibuatkan daftar pembagian hasil penjualan lelang, dimana
Pemohon PK hanya mendapat pembagian sebesar Rp13.108.819.746,63 (tiga

do
gu belas miliar seratus delapan juta delapan ratus sembilan belas ribu tujuh ratus
empat puluh enam rupiah enam puluh tiga sen). Salah satu komponen
pengurang hak dari Pemohon PK adalah karena Termohon Peninjauan Kembali

In
A
I telah membagikan hasil penjualan aset kepada Termohon Peninjauan Kembali
VII sebesar Rp3.507.380.240,60 (tiga miliar lima ratus tujuh juta tiga ratus
ah

lik
delapan puluh ribu dua ratus empat puluh rupiah enam puluh sen). Namun
kerugian Pemohon PK tersebut kemudian diperburuk oleh putusan Judex Facti
am

ub
yang memberikan pembagian sebesar Rp6.427.153.433,00 (enam miliar empat
ratus dua puluh tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh tiga
ep
rupiah) kepada Termohon Peninjauan Kembali VII atau sebesar 36,42 % dari
k

saldo yang akan dibagikan kepada kreditor berdasarkan daftar pembagian yang
ah

R
dibuat oleh Termohon Peninjauan Kembali I. Sehingga jumlah yang diterima

si
oleh Pemohon PK selaku kreditor pemegang hak tanggungan hanyalah sebesar

ne
ng

Rp10.325.219.087,73 (sepuluh miliar tiga ratus dua puluh lima juta dua ratus
sembilan belas ribu delapan puluh tujuh rupiah tujuh puluh tiga sen ) atau hanya
sebesar 39 % (tiga puluh sembilan persen) dari jumlah kewajiban PT. Kizone

do
gu

International (dalam pailit) yang telah diakui oleh Termohon Peninjauan


Kembali kepada Pemohon PK. Sehingga kerugian yang dialami oleh Pemohon
In
A

PK karena hak hukum nya yang telah dihilangkan oleh putusan Judex Facti
adalah sebesar Rp16.028.792.939,03 (enam belas miliar dua puluh delapan juta
ah

lik

tujuh ratus sembilan puluh dua ribu sembilan ratus tiga puluh sembilan rupiah
tiga sen) atau sebesar 61 % (enam puluh satu persen) dari jumlah kewajiban
m

ub

PT. Kizone International (dalam pailit) yang telah diakui oleh Termohon
Peninjauan Kembali I kepada Pemohon PK;
ka

ep

E. Bahwa menurut Sutan Remy Sjahdeny dalam bukunya berjudul


"Hukum Kepailitan", terbitan PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002, hlm. 281.
ah

ada beberapa azas yang berlaku bagi Hak Jaminan (kebendaan) yang perlu
R

es

diperhatikan, baik bagi gadai, fidusia, hak tanggungan dan hipotik, yakni antara
M

lain:
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. bahwa Hak Jaminan (kebendaan) memberikan kedudukan yang

R
didahulukan bagi Kreditor pemegang Hak Jaminan terhadap para Kreditor

si
lainnya;

ne
ng
b. bahwa Hak Jaminan memberikan hak separatis bagi kreditor
pemegang hak jaminan itu. Artinya, benda yang dibebani Hak Jaminan itu

do
gu bukan merupakan harta pailit dalam hal Debitor dinyatakan pailit oleh
Pengadilan (Pengadilan Niaga);
c. bahwa Hak Jaminan merupakan hak kebendaan. Artinya, Hak Jaminan

In
A
itu akan selalu melekat di atas benda tersebut kepada siapapun bend a beralih
kepemilikannya;
ah

lik
d. bahwa Kreditor pemegang hak jaminan (liens) mempunyai
kewenangan penuh untuk melakukan eksekusi atas Hak Jaminan;
am

ub
Dengan perkataan lain, para Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan
berwenang untuk menjual sendiri, baik berdasarkan penetapan Pengadilan
ep
maupun berdasarkan kekuasaan yang diberikan oleh undang-undang atas
k

benda yang dibebani Hak Jaminan dan mengambil hasil penjualan tersebut
ah

R
untuk melunasi tagihannya kepada Debitor;

si
F. Bahwa azas yang berlaku bagi Hak Jaminan (kebendaan) menurut Sutan

ne
ng

Remy Sjahdeny di atas adalah sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Pasal 55 ayat (1) dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, serta Pasal 21 UU Hak
Tanggungan. Untuk lebih jelasnya, Pemohon PK akan mengutip bunyi Pasal-

do
gu

Pasal tersebut sebagai berikut:


Pasal 55 ayat (1) UU Kepailitan:
In
A

Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang
ah

lik

gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan


atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah
m

ub

tidak terjadi kepailitan;


Pasal 59 ayat (2) UU Kepailitan:
ka

Setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ep

Kurator harus menuntut diserahkannya benda yang menjadi agunan


ah

untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud


R

es

dalam Pasal 185, tanpa mengurangi hak Kreditor pemegang hak


M

tersebut atas hasil penjualan agunan tersebut;


ng

on
gu

Hal. 93 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 21 UU Hak Tanggungan:

R
Apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan pailit, pemegang Hak

si
Tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak yang

ne
ng
diperolehnya menurut ketentuan undang-undang ini;
G. Bahwa setelah membandingkan antara azas yang berlaku bagi Hak

do
gu Jaminan (kebendaan) menurut Sutan Remy Sjahdeny dengan ketentuan yang
diatur dalam Pasal 55 dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, serta Penjelasan Pasal 20
ayat (1) dan Pasal 21 UU Hak Tanggungan sebagaimana diuraikan di atas,

In
A
maka dapat disimpulkan Pemohon PK sebagai pemegang Hak Tanggungan
terhadap aset yang dijual oleh Kurator, tetap memiliki seluruh hak-hak nya
ah

lik
selaku kreditor separatis, diantaranya adalah tetap berhak untuk mendapatkan
pembayaran terlebih dahulu atas hasil penjualan aset yang dijamin dengan Hak
am

ub
Tanggungan dengan batasan setinggi-tingginya sebesar nilai hak tanggungan;
H. Bahwa kreditor separatis tetap memiliki seluruh hak-haknya selaku
ep
kreditor separatis meskipun benda yang menjadi jaminan hak tanggungan nya
k

dijual oleh kurator sesuai ketentuan Pasal 59 ayat (2) UU Kepailitan, dapat
ah

R
dilihat juga dari makalah Umar Kasim yang disampaikan pada Pendidikan

si
Kurator dan Pengurus angkatan XII, diselengggarakan oleh Departemen Hukum

ne
ng

Dan HAM bekerjasama dengan Asosiasi Kurator Dan Pengurus Indonesia


(AKPI), tanggal 4 Desember 2007 di Hotel Manhattan Casablanca Kuningan

do
Jakarta Selatan, dimana pada saat itu Umar Kasim adalah Kepala
gu

Subbagian Konsultasi Hukum, Biro Hukum Departemen Tenaga


Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia. Menurut Umar Kasim, dalam hal
In
A

eksekusi hak para kreditor separatis dilakukan setelah terjadi insolvent,


kemudian stay, dan para kreditor separatis (pemegang hak jaminan kebendaan)
ah

lik

tersebut telah diberi kesempatan untuk melakukan parate executie, maka urutan
pemenuhan kewajiban Debitor pailit kepada para pekerja atau buruh sebagai
m

ub

kreditor pemegang hak istimewa, berada pada urutan ke-enam, dengan hirarkhi
pembayaran/pemenuhan hak berturut-turut sebagai berikut:
ka

ep

a. Biaya perkara (Pasal 1139 jo 1149 BW)


b. Biaya Kepailitan, yang meliputi (antara lain):
ah

(1) Biaya pemeliharaan (termasuk daya dan jasa), biaya-biaya


R

es

menyelamatkan dan keamanan barang/objek perjanjian


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Pasal 21 UU No.6/1983 jo Pasal 19 UU Nomor 19/1997 dan

R
Pasal 98 UUK & PKPU);

si
(2) Biaya pengumuman (Pasal 15, 17 dan 19 UUK & PKPU);

ne
ng
(3) Biaya penilai (Pasal 1338 BW);
(4) Biaya lelang (Pasal 1137 BW);

do
gu c. Fee Kurator (Pasal 75 dan 76 UUK & PKPU, Kepmenkeh Nomor M 09-
HT05.10-Tahun 1998);
d. Pemenuhan Hak para kreditor pemegang Hak Jaminan (Kreditor

In
A
Separatis);
(1) Hipotik (1178 BW)
ah

lik
(2) Gadai (1155 BW)
(3) Hak Tanggungan (Pasal 20 ayat (1) b UUHT)
am

ub
(4) Fidusia (Pasal 9 UUF)
e. Pajak-pajak dan setoran-setoran kepada (kas) Negara (Pasal
ep
1137);
k

f. Pemenuhan hak pekerja/buruh yang berkenaan dengan


ah

R
pengakhiran hubungan kerja (Pasal 95 ayat (4) UU

si
Ketenagakerjaan) dengan catatan hak-hak pekerja atau buruh

ne
ng

yang berkenaan dengan hubungan kerja (during employment)


harus dipenuhi sesuai dengan nilai sekarang (present value) dan
lebih diutamakan dari pada seluruh Kredituor dan stakeholdernya;

do
gu

g. Preferen khusus (Pasal 1139 BW) yang meliputi:


(1) Uang sew a (Pasal 1139 ayat (2) BW);
In
A

(2) Harga pembelian benda-benda bergerak yang belum dibayar


(hak reklame) (Pasal 1139 ayat (3) BW);
ah

lik

(3) Biaya menyelamatkan barang (Pasal 1139 ayat (4) BW);


(4) Biaya tukang untuk melakukan suatu pekerjaan pada suatu
m

ub

barang (Pasal 1139 ayat (5) BW);


(5) Apa yang diserahkan oleh pengusaha rumah penginapan
ka

ep

kepada seorang tamu (Pasal 1139 ayat (6) BW);


(6) Upah pengangkutan dan biaya tambahan (Pasal 1139 ayat
ah

(7) BW);
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 95 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(7) Pembayaran kepada tukang-tukang untuk pembangunan,

R
penambahan dan perbaikan benda tak bergerak (Pasal 1139

si
ayat (8) BW);

ne
ng
(8) Pembayaran pejabat umum (Pasal 1139 ayat (9) BW);
h. Preferen umum (Pasal 1149 BW)

do
gu (1) Biaya penguburan (Pasa11149 ayat (2) BW);
(2) Biaya perawatan dan pengobatan (Pasal 1149 ayat (3) BW);
(3) Piutang atas penyerahan bahan-bahan makanan (enam

In
A
bulan terakhir) Pasal 1149 ayat (5) BW;
(4) Piutang-piutang sekolah berasrama (Pasal 1149 ayat (6)
ah

lik
BW);
(5) Piutang anak-anak yang belum dewasa dan orang-orang
am

ub
yang terampu, termasuk wali dan pengampu mereka (Pasal
1149 ayat (6) BW);
ep
i. Terakhir adalah pemenuhan hak para Kreditor Konkuren
k

(unsecured creditor);
ah

R
Apabila eksekusi hak para Kreditor Separatis dilakukan setelah

si
insolvent dan penanggguhan stay 90 hari, para Kreditor Separatis

ne
ng

(pemegang Hak Jaminan Kebendaan) dalam jangka waktu 2


bulan tersebut, dapat mengeksekusi langsung parate executie
terhadap barang jaminan, maka urutan pemenuhan kewajiban

do
gu

Debitor pailit kepada para pekerja atau buruh sebagai Kreditor


pemegang Hak Istimewa berada pada urutan ke-lima. Dengan
In
A

demikian, posisi pekerja/buruh sebagai salah satu Kreditor yang


mempunyai Hak Istimewa belum dapat dipenuhi haknya jika
ah

lik

kewajiban Debitor pailit ternyata lebih besar daripada (sisa) aset


yang dimilikinya;
m

ub

l. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


apabila terjadi eksekusi hak para Kreditor Separatis yang penjualan
ka

ep

asetnya dilakukan oleh kurator sesuai ketentuan yang diatur dalam


Pasal 59 ayat (2) UU Kepailitan, maka hasil penjualannya akan
ah

diberikan kepada Kreditor Separatis setelah dipotong dengan biaya


R

es

perkara, biaya kepailitan dan fee kurator (sebagaimana telah diatur


M

dalam ketentuan Pasal 191 UU Kepailitan). Sedangkan kreditor-


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kreditor lainnya baru akan mendapatkan bagian pembayaran

R
utangnya apabila terdapat sisa dari hasil penjualan, setelah hak

si
kreditor separatis teRpenuhi sampai dengan setinggi-tingginya

ne
ng
sebesar nilai yang dijaminkan;
Berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas terlihat bahwa Judex Facti telah

do
gu keliru menerapkan hukum tentang hak dan kedudukan Pemohon PK
sebagai pemegang hak tanggungan (kreditor separatis) sehingga
menimbulkan kerugian dan membuat ketidakpastian hukum bagi kreditor

In
A
separatis tentang hukum jaminan kebendaan yang diatur dalam undang-
undang hak tanggungan;
ah

lik
2) Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum atas
penentuan pembagian kepada Termohon Peninjauan Kembali VII sebesar
am

ub
36,42 % dari saldo yang akan dibagikan kepada kreditor
berdasarkan daftar pembagian yang dibuat oleh Termohon Peninjauan Kembali
ep
I;
k

A. Bahwa terdapat kekeliruan yang nyata atas penerapan hukurn di


ah

R
dalam pertirnbangan Putusan Judex Facti halarnan 68 alinea 5

si
yang berbunyi:

ne
ng

“Menimbang bahwa, terhadap keberatan tersebut majelis


mempertimbangkan sebagai berikut: Bahwa menurut KUHPdt dan
UU kepailitan, tagihan eks karyawan terrnasuk tagihan yang

do
gu

didahulukan pelunasannya dan terrnasuk utang harta yang


kedudukannya sejajar dengan biaya kepailitan dan fee kurator";
In
A

B. Pertimbangan Putusan Judex Facti tersebut keliru, karena menurut


KUHPdt tagihan upah buruh adalah merupakan tagihan yang
ah

lik

sifatnya memiliki hak istimewa umum (preferen umum) sebagaimana


diatur dalam Pasal 1149 ayat (4). Padahal tagihan upah buruh pada
m

ub

saat ini sudah bukan merupakan tagihan yang sifatnya preferen


umum lagi, tetapi telah menjadi tagihan yang sifatnya memiliki hak
ka

ep

istimewa khusus (preferen khusus) sebagaimana diatur dalam


ketentuan Pasal 95 ayat (4) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
ah

tentang Ketenagakerjaan ("UU Ketenagakerjaan");


R

es

C. Disamping itu pertimbangan Putusan Judex Facti yang mendasarkan


M

tagihan eks karyawan PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebagai


ng

on
gu

Hal. 97 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tagihan yang termasuk utang harta yang kedudukan nya sejajar

R
dengan biaya kepailitan dan fee kurator adalah keliru, sehingga

si
membuat Majelis Putusan Judex Facti telah salah dalam

ne
ng
menerapkan hukum. Karena tagihan eks karyawan PT. Kizone
International (Dalam Pailit) tersebut bukan merupakan tagihan yang

do
gu termasuk dalam kategori utang harta pailit sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) UU Kepailitan. Majelis Putusan
Judex Facti juga tidak dapat hanya menafsirkan Pasal 39 ayat (2) UU

In
A
Kepailitan secara teRpisah, tanpa memperhatikan azas yang berlaku
bagi Hak Jaminan (kebendaan) termasuk ketentuan-ketentuan yang
ah

lik
diatur dalam Pasal 55 ayat (1) dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, serta
Penjelasan Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 21 UU Hak Tanggungan
am

ub
sebagaimana telah diuraikan di atas;
D. Bahwa Jerry Hoff dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Ibu Kartini
ep
Muljadi, SH berjudul "Undang-Undang Kepailitan Di Indonesia",
k

terbitan PT. Tatanusa, Jakarta, 2000, hlm. 122. secara tegas


ah

R
menyatakan bahwa pada dasarnya utang (kreditur) harta pailit

si
adalah utang (kreditur) setelah terjadinya kepailitan. Untuk lebih

ne
ng

jelasnya Pemohon PK akan mengutip pernyataan dari Jerry Hoff


yang berbunyi sebagai berikut:

do
Rasional dari suatu "tagihan atas harta pailit" atau utang harta
gu

pailit adalah bahwa biaya-biaya yang timbul dalam mengurus


kepentingan kreditur harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
In
A

kepentingannya sendiri dipenuhi. Sistim Undang-undang Kepailitan


mewajibkan kreditur sebelum terjadinya kepailitan, tidak menerima
ah

lik

pembayaran jika masih terdapat kreditur harta pailit yang belum


dibayar;
m

ub

Contoh utang harta pailit adalah:


- upah kurator;
ka

ep

- biaya pemberesan harta pailit (upah ahli penaksir, akuntan dan


sebagainya);
ah

- pembiayaan baru;
R

es

- biaya sewa rumah ataupun kantor pihak yang pailit sejak tanggal
M

putusan pailit diucapkan (Pasal 38) dan;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- upah karyawan pihak debitur yang pailit sejak tanggal putusan

R
pailit diucapkan (Pasal 39);

si
E. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka upah buruh PT. Kizone

ne
ng
International (Dalam Pailit) tidak dapat dianggap termasuk
dalam utang harta pailit sebagaimana diatur pada ketentuan Pasal

do
gu 39 ayat (2) UU Kepailitan, karena upah buruh yang ditagihkan
kepada kurator PT. Kizone International (Dalam Pailit) adalah upah buruh yang
terjadi sebelum tanggal putusan pailit diucapkan

In
A
(tagihan sebelum terjadinya kepailitan);
F. Bahwa tentang posisi upah buruh PT. Kizone International (Dalam
ah

lik
Pailit) sebagai Kreditor Preferen dan bukan termasuk kualifikasi utang harta
pailit itu sebenarnya secara jelas telah diakui sendiri oleh Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali I melalui Daftar Piutang Tetap Diakui dan Daftar Pembagian yang telah
dibuat oleh Termohon Peninjauan Kembali I yang telah diumumkan oleh
ep
Termohon Peninjauan Kembali I pada tanggal 24 Januari 2012. Dimana di
k

dalam Daftar Piutang Tetap Diakui dan Daftar Pembagian yang telah dibuat oleh
ah

R
Termohon Peninjauan Kembali I tersebut telah menempatkan posisi upah

si
buruh PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebagai Kreditor Preferen bukan

ne
ng

termasuk dalam kualifikasi utang harta pailit sebagaimana disampaikan oleh


Termohon Peninjauan Kembali I dalam jawaban dan kontra memori kasasinya.
Jadi disini Termohon

do
gu

Peninjauan Kembali I tidak konsisten terhadap keberadaan posisi


atau kualifikasi upah buruh PT. Kizone International (Dalam Pailit).
In
A

Bahkan posisi upah buruh PT. Kizone International (Dalam Pailit)


sebagai Kreditor Preferen tersebut juga diakui oleh Majelis Putusan Perkara
ah

lik

Pernyataan Pailit PT. Kizone International (Dalam Pailit) dalam pertimbangan


Putusan Perkara Nomor 13/Paillt/2011/PN. Niaga.Jkt.Pst tanggal 13 April 2011
m

ub

halaman 38 alinea 3 yang berbunyi:


“Bahwa mekanisme kepailitan sebagaimana diatur dalam Undang-
ka

Undang Nomor 37 Tahun 2007 tentang Kepailitan dan Penundaan


ep

Kewajiban Pembayaran Utang, adalah hak-hak karyawan akan


ah

diselesaikan dalam proses pemberesan boedel pailit yang akan


R

es

dilakukan oleh Kurator dalam penqawasan Hakim Pengawas,


M

ng

on
gu

Hal. 99 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana para buruh terkualifikasi sebagai Kreditur preferent dengan

R
tetap mengingat azas pro rata pari pase";

si
G. Bahwa terdapat kekeliruan yang nyata atas penerapan hukum di

ne
ng
dalam pertimbangan Putusan Judex Facti halaman 72 alinea 2
terhadap keberatan yang diajukan oleh Pelawan VII yang berbunyi:

do
gu Menimbang bahwa dari hasil perhitungan yang diajukan, majelis
sependapat dengan perhitungan yang diajukan oleh pelawan yaitu:
- 20% dari saldo penjualan yaitu Rp20.559.391.110 (dua puluh

In
A
miliar lima ratus lima puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh
satu ribu seratus sepuluh rupiah) yaitu sebesar Rp4.111.878.222
ah

lik
(empat miliar seratus sebelas juta delapan ratus tujuh puluh
delapan ribu dua ratus dua puluh dua rupiah);
am

ub
- Gaji karyawan periode bulan April 2011 sebesar
Rp1.606.552.300,00 (satu miliar enam ratus enam juta lima ratus
ep
lima puluh dua ribu tiga ratus rupiah) (bukti P-4);
k

- Uang jasa karyawan bulan September sampai dengan maret 2011


ah

R
sebesar Rp611.107.767,00 (enam ratus sebelas juta seratus tujuh

si
ribu tujuh ratus enam puluh tujuh rupiah) (bukti P-5);

ne
ng

- Uang pesangon kematian sebesar Rp96.615.144,00 (sembilan


puluh enam juta enam ratus lima belas ribu seratus empat puluh
empat rupiah) (bukti P-6);

do
gu

- Jumlah Rp6.427.153.433,00 (enam miliar empat ratus dua puluh


tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh tiga
In
A

rupiah);
H. Bahwa Putusan Judex Facti telah keliru dalam menentukan jumlah
ah

lik

Rp6.427.153.433,00 (enam miliar empat ratus dua puluh tujuh juta


seratus lima puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh tiga rupiah),
m

ub

karena Majelis Putusan Judex Facti hanya mengakomodasi


kepentingan Termohon Peninjauan Kembali VII (Dahulu Pelawan
ka

ep

VII) dengan mengambil bulat-bulat perhitungan yang dibuat oleh


Termohon Peninjauan Kembali VII (Dahulu Pelawan VII)
ah

sebagaimana tercantum di dalam Putusan Judex Facti halaman 35


R

es

dan 36. Bahkan kebeRpihakan MajeJis Putusan Judex Facti kepada


M

Termohon Peninjauan Kembali VII (Dahulu Pelawan VII) itu semakin


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlihat jelas dengan menambahkan pembagian kepada Termohon

R
Peninjauan Kembali VII (Dahulu Pelawan VII) dari 20% menjadi

si
sebesar 31,26% dari saldo penjualan sesuai perhitungan yang dibuat

ne
ng
dalam keberatan Termohon Peninjauan Kembali VII (Dahulu
Pelawan VII) sebagaimana tercantum di dalam Putusan Judex Facti

do
gu halaman 35 dan 36. Meskipun porsi-porsi yang ditambahkan oleh
Majelis Putusan Judex Facti itu tidak dimohonkan oleh Termohon
Peninjauan Kembali VII dan sebenarnya sudah termasuk dalam

In
A
komponen perhitungan 20% dari saldo penjualan sesuai perhitungan
yang dibuat dalam keberatan Termohon Peninjauan Kembali VII
ah

lik
(Dahulu Pelawan VII) sebagaimana tercantum di dalam Putusan
Judex Facti halaman 35 dan 36, Bahkan apabila dilihat dari
am

ub
perhitungan saldo yang akan dibagikan kepada kreditor oleh
Termohon Peninjauan Kembali I, maka Termohon Peninjauan
ep
Kembali VII mendapat 36,42% dari saldo yang akan dibagikan
k

kepada setiap kreditur. Adapun porsi-porsi bagian yang


ah

R
ditambahkan diluar perhitungan yang dibuat dalam keberatan

si
Termohon Peninjauan Kembali VII (Dahulu Pelawan VII)

ne
ng

sebagaimana tercantum di dalam Putusan Judex Facti halaman 35


dan 36 adalah: komponen Gaji karyawan periode bulan April 2011

do
sebesar Rp1.606.552.300,00 (satu miliar enam ratus enam juta lima
gu

ratus lima puluh dua ribu tiga ratus rupiah), komponen Uang jasa
karyawan bulan September sampai dengan maret 2011 sebesar
In
A

Rp611.107.767,00 (enam ratus sebelas juta seratus tujuh ribu tujuh


ratus enam puluh tujuh rupiah) dan komponen Uang pesangon
ah

lik

kematian sebesar Rp96.615.144,00 (sembilan puluh enam juta enam


ratus lima belas ribu seratus empat puluh empat rupiah);
m

ub

I. Bahwa ketidakcermatan dan kebeRpihakan Majelis Putusan Judex


Facti kepada Termohon Peninjauan Kembali VII itu semakin terlihat
ka

ep

dari penentuan tambahan komponen Gaji karyawan periode bulan


April 2011 yang dihitung sebesar Rp1.606.552.300,00 (satu miliar
ah

enam ratus enam juta lima ratus lima puluh dua ribu tiga ratus
R

es

rupiah), padahal menurut perhitungan Termohon Peninjauan


M

Kembali I berdasarkan daftar piutang tetap diakui, kornponen Gaji


ng

on
gu

Hal. 101 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karyawan periode bulan April 2011 adalah sebesar

R
Rp849.652.941,00 (delapan ratus empat puluh sembilan juta enam

si
ratus lima puluh dua ribu sembilan ratus empat puluh satu rupiah);

ne
ng
J. Bahwa berdasarkan azas yang berlaku bagi Hak Jaminan
(kebendaan) dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 55

do
gu dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, Penjelasan Pasal 20 ayat (1) dan
Pasal 21 UU Hak Tanggungan, serta Pasal 95 ayat (4) UU
Ketenagakerjaan sebagaimana telah diuraikan pada point III.1 di

In
A
atas, maka kedudukan (kualifikasi) tagihan upah buruh dalam proses
kepailitan berada di bawah Kreditor Separatis;
ah

lik
K. Bahwa perihal kedudukan (kualifikasi) tagihan upah buruh dalam
proses kepailitan berada di bawah Kreditor Separatis itu juga telah
am

ub
diperkuat oleh Putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak
permohonan dari karyawan/Federasi Ikatan Serikat Buruh Indonesia
ep
atas keberadaan Pasal-Pasal yang berkaitan dengan kedudukan
k

kreditor separatis pada UU Kepailitan dalam perkara Nomor 18/PUU-


ah

R
VI/2008 tertanggal 23 Oktober 2008 ("Putusan Mahkamah

si
Konstitusi") dimana karyawan/Federasi Ikatan Serikat Buruh

ne
ng

Indonesia selaku para Pemohon. Salah satu pertimbangan Putusan


Mahkamah Konstitusi akan Pemohon PK kutip berbunyi sebagai
berikut:

do
gu

“…Pasal 95 UU Ketenagakerjaan yang merumuskan bahwa upah


buruh dalam proses kepailitan didahulukan, harus dibaca bahwa
In
A

upah buruh tersebut didahulukan, akan tetapi di bawah kreditor


separatis yang dijamin dengan gadai, hipotek, fidusia, hak
ah

lik

tanggungan (secured-loan), biaya kepailitan, dan fee kurator.


Dengan demikian, tidaklah terdapat pertentangan norma antara
m

ub

UU Kepailitan dan PKPU dan UU Ketenagakerjaan";


L. Bahwa dengan fakta atas kedudukan (kualifikasi) tagihan upah
ka

ep

buruh dalam proses kepailitan berada di bawah Kreditor Separatis,


maka apabila terjadi eksekusi hak para Kreditor Separatis yang
ah

penjualan aset nya dilakukan oleh kurator sesuai ketentuan yang


R

es

diatur dalam Pasal 59 ayat (2) UU Kepailitan, maka hasil


M

penjualannya akan diberikan kepada Kreditor Separatis setelah


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipotong dengan biaya perkara, biaya kepailitan dan fee kurator

R
(sebagamana telah diatur dalam ketentuan Pasal 191 UU

si
Kepailitan). Sedangkan kreditor-kreditor lainnya termasuk tagihan

ne
ng
upah buruh baru mendapatkan bagian pembayaran utangnya
apabila terdapat sisa hasil penjualan setelah hak kreditor separatis

do
gu teRpenuhi sampai dengan setinggi-tingginya sebesar nilai yang
dijaminkan;
M. Bahwa dalam kondisi penjualan aset pabrik PT. Kizone International

In
A
(Dalam Pailit) dan merupakan aset yang dibebani hak tanggungan
oleh Pemohon PK senilai Rp37.000.000.000,00 (tiga puluh tujuh
ah

lik
miliar rupiah). Dimana jumlah hutang PT. Kizone International
(Dalam Pailit) yang telah diakui oleh Termohon Peninjauan Kembali
am

ub
I adalah sebesar Rp26.354.012.026,76 (dua puluh enam miliar tiga
ratus lima puluh empat juta dua belas ribu dua puluh enam rupiah
ep
dan tujuh puluh enam sen) dan aset pabrik tersebut telah terjual
k

dengan harga Rp25.515.000.000,00 (dua puluh lima miliar lima ratus


ah

R
lima belas juta rupiah), dimana dari hasil penjualan itu setelah

si
dipotong dengan biaya perkara, biaya kepailitan dan fee kurator

ne
ng

tidak terdapat sisa bagian yang dapat diberikan kepada kreditor-


kreditor lainnya termasuk tagihan upah buruh, malahan masih
terdapat sisa hutang yang masih yang menjadi hak Pemohon PK

do
gu

dan belum terbayar oleh Termohon Peninjauan Kembali I. Oleh


sebab itu, seharusnya secara hukum Majelis Putusan Judex Facti
In
A

tidak dapat memberikan bagian hasil penjualan kepada Termohon


Peninjauan Kembali VII, karena merupakan hak dari Pemohon PK;
ah

lik

N. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK


memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan
m

ub

Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex


Facti perihal pembagian uang sebesar Rp6.427.153.433,00 (enam
ka

ep

miliar empat ratus dua puluh tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu
empat ratus tiga puluh tiga rupiah) kepada Termohon Peninjauan
ah

Kembali VII, karena pembagian kepada Termohon Peninjauan


R

es

Kembali VII yang mengambil dari hak Pemohon PK tersebut, adalah


M

tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku


ng

on
gu

Hal. 103 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan yurisprudensi yang pernah ada, sehingga harus memberikan

R
kembali uang sebesar Rp6.427.153.433,00 (enam miliar empat ratus

si
dua puluh tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu empat ratus tiga

ne
ng
puluh tiga rupiah) itu kepada Pemohon PK sebagai pihak yang
memiliki hak secara hukum;

do
gu Berdasarkan seluruh uraian di atas Judex Facti telah salah menerapkan
hukum dan melanggar hukum dengan memberikan bagian uang
sebesar 36,42 % dari saldo yang akan dibagikan kepada kreditor

In
A
kepada Termohon Peninjauan Kembali VII karena selain secara hukum
merupakan hak kreditor separatis mengingat tidak ada sisa uang yang
ah

lik
dapat dibagi kepada kreditor-kreditor lain termasuk kepada Termohon
Peninjauan Kembali VII, putusan Judex Facti tersebut juga tidak sesuai
am

ub
dengan yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI yang pernah ada
berkaitan dengan pemberian bagian kepada pekerja (buruh);
ep
3). Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum
k

dengan memerintahkan kurator untuk memverifikasi ulang tagihan


ah

R
Termohon Peninjauan Kembali IlI;

si
A. Bahwa terdapat kekeliruan yang nyata tentang pertimbangan yang

ne
ng

dibuat oleh Majelis Putusan Judex Facti di dalam Putusan Judex


Facti halaman 71 alinea 2 yang berbunyi:

do
“Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, majelis
gu

beRpendapat bahwa adalah patut untuk memveripikasi ulang


besarnya tagihan tersebut di atas sehingga didapatkan penetapan
In
A

pajak yang sesuai";


B. Bawa Putusan Judex Facti yang memerintahkan kurator untuk
ah

lik

memverifikasi ulang tagihan Termohon Peninjauan Kembali III


adalah keliru, Majelis Putusan Judex Facti hanya mengambil bulat-
m

ub

bulat permohonan dari Termohon Peninjauan Kembali tanpa


mempertimbangkan lagi fakta dan ketentuan hukumnya;
ka

ep

C. Bahwa verifikasi ulang terhadap tagihan sebesar


Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas juta
ah

delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh
R

es

tujuh rupiah empat belas sen) adalah sangat tidak diperlukan lagi,
M

ng

karena terhadap tagihan tersebut telah dilakukan verifikasi ulang oleh


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Peninjauan Kembali I. Dimana verifikasi pertama

R
dilakukan pada saat Rapat Pencocokan Piutang tanggal 27 Mei, 7

si
Juni dan 14 Juni 2011, kemudian verifikasi ulang telah dilakukan oleh

ne
ng
Termohon Peninjauan Kembali I setelah menemukan beberapa
dokumen di ruang Ekspor Impor pada Kantor Eks Pabrik PT. Kizone

do
gu International (Dalam Pailit) pada tanggal 13 Oktober 2011. Dimana
fakta-fakta tersebut diakui oleh Termohon Peninjauan Kembali I
dalam jawaban-jawabannya di persidangan dan kemudian dimuat

In
A
pada halaman 40 sampai dengan 42 dalam Putusan Kasasi
Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara Nomor 252 K/
ah

lik
Pdt.Sus/2012;
D. Bahwa pada intinya, hasil verifikasi ulang Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali terhadap tagihan Termohon Peninjauan Kembali III sebesar
Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas juta
ep
delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh
k

tujuh rupiah empat belas sen) mendapatkan fakta dokumen-


ah

R
dokumen penagihan Termohon Peninjauan Kembali III adalah tidak

si
didasarkan pada audit terakhir, akan tetapi hanya mendasarkan pada

ne
ng

Berita Acara Stock Opname Barang, mengingat permintaan audit


dari KPPBC Tipe Madya Pabean tidak dapat dilakukan karena pihak
manajemen sudah tidak ada lagi;

do
gu

E. Bahwa secara jelas telah dilakukan verifikasi ulang oleh Termohon


Peninjauan Kembali dan ditemukan fakta atas Surat Penetapan
In
A

Pabean ("SPP") Termohon Peninjauan Kembali III sebesar


Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas juta
ah

lik

delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh
tujuh rupiah empat belas sen) tidak didasarkan kepada Laporan Hasil
m

ub

Audit ("LHA"), dimana LHA adalah merupakan syarat utama dan


dasar hukum agar SPP bisa diterbitkan, sehingga SPP yang
ka

diterbitkan tanpa adanya LHA adalah tidak sah. Ketentuan tentang


ep

keharusan adanya LHA sebelum diterbitkannya SPP diatur dalam


ah

Pasal 40 A ayat (1) huruf b dan ayat 3 huruf a Peraturan Direktur


R

es

Jenderal Bea dan Cukai Nomor Per-4/BC/2011 tentang Perubahan


M

Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P-13/


ng

on
gu

Hal. 105 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BC/2008 tentang Tata Laksana Audit Kepabeanan dan Audit Cukai

R
("Peraturan Dirjen BC Nomor 4");

si
F. Bahwa alasan Termohon Peninjauan Kembali untuk melakukan

ne
ng
verifikasi ulang adalah sudah tidak diperlukan lagi, karena apalagi
yang hendak diverifikasi ulang dan dibuktikan oleh Termohon

do
gu Peninjauan Kembali mengingat SPP Termohon Peninjauan Kembali
III sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas
juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima

In
A
puluh tujuh rupiah empat belas sen) tidak didasarkan kepada LHA,
sementara LHA tidak mungkin dapat dilakukan lagi, karena pihak
ah

lik
manajemen PT. Kizone International (Dalam Pailit) sudah tidak ada
lagi. Sehingga berdasarkan ketentuan Peraturan Dirjen BC Nomor 4,
am

ub
SPP Termohon Peninjauan Kembali III tersebut adalah tidak sah dan
harus ditolak;
ep
G. Bahwa kalaupun benar tagihan dari Termohon Peninjauan Kembali
k

III adalah sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus


ah

R
tiga belas juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan

si
ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen), quad non, maka

ne
ng

tagihan Termohon Peninjauan Kembali III tersebut merupakan yang


tidak berdasar dan harus ditolak karena apabila terjadi eksekusi hak
para Kreditor Separatis yang penjualan asetnya dilakukan oleh

do
gu

kurator sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat (2) UU


Kepailitan, maka berdasarkan azas yang berlaku bagi Hak Jaminan
In
A

(kebendaan) dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 55


dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, Penjelasan Pasal 20 ayat (1) dan
ah

lik

Pasal 21 UU Hak Tanggungan, sebagaimana telah diuraikan pada


point III.1 di atas, kedudukan (kualifikasi) tagihan pajak yang tidak
m

ub

termasuk dalam kualifikasi biaya kepailitan kedudukannya sebagai


kreditor preferen berada di bawah Kreditor Separatis;
ka

ep

H. Bahwa pada proses kepailitan PT. Kizone International (Dalam Pailit)


kondisi hasil penjualan aset pabrik PT. Kizone International (Dalam
ah

Pailit) setelah dipotong dengan biaya perkara, biaya kepailitan dan


R

es

fee kurator tidak terdapat sisa bagian yang dapat diberikan kepada
M

kreditor-kreditor lainnya termasuk kepada SPP Termohon


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali III, malahan masih terdapat sisa hutang yang

R
masih yang menjadi hak Pemohon PK dan belum terbayar oleh

si
Termohon Peninjauan Kembali I. Oleh sebab itu, secara hukum

ne
ng
Majelis Putusan Judex Facti tidak dapat memberikan bagian/
mencadangkan hasil penjualan kepada tagihan SPP Termohon

do
gu Peninjauan Kembali III, karena merupakan hak dari Pemohon PK;
I. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK
memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan

In
A
Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex
Facti perihal pencadangan uang sebesar Rp2.913.849.857,14
ah

lik
(dua miliar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus empat puluh
sembilan ribu delapan ratus lima puluh tujuh rupiah empat belas sen)
am

ub
yang kemudian akan dilakukan verifikasi ulang terhadap tagihan SPP
Termohon Peninjauan Kembali III, karena pencadangan itu tidak
ep
perlu karena telah dilakukan verifikasi ulang sebelumnya oleh
k

Termohon Peninjauan Kembali dan tidak sesuai dengan ketentuan


ah

R
perundang-undangan yang berlaku serta memberikan kembali uang

si
sebesar Rp2.913.849.857,14 (dua miliar sembilan ratus tiga belas

ne
ng

juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus lima
puluh tujuh rupiah empat belas sen) itu kepada Pemohon PK sebagai
pihak yang memiliki hak secara hukum;

do
gu

Berdasarkan seluruh uraian di atas Judex Facti telah salah menerapkan


hukum dan melanggar hukum dengan mencadangkan uang untuk
In
A

memverifikasi ulang tagihan Termohon Peninjauan Kembali III karena


sebelumnya telah dilakukan verifikasi ulang oleh Termohon Peninjauan
ah

lik

Kembali dan secara hukum merupakan hak kreditor separatis mengingat


tidak ada sisa uang yang dapat dibagi kepada kreditor-kreditor lain
m

ub

termasuk kepada Termohon Peninjauan Kembali III;


4) Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum
ka

ep

dengan membenarkan pembagian kepada konkuren;


A. Bahwa terdapat kekeliruan yang nyata tentang pertimbangan yang
ah

dibuat oleh Majelis Putusan Judex Facti di dalam Putusan Judex


R

es

Facti halaman 69 alinea 4 yang berbunyi:


M

ng

on
gu

Hal. 107 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang bahwa berdasarkan K-1, K-2, K-3, K-4 oleh karena

R
harta PT. Kizone telah habis dibagi untuk kreditor maka menurut

si
majelis adalah adil untuk membagi sebesar Rp107.705.916,75

ne
ng
(seratus tujuh miliar tujuh ratus lima juta sembilan ratus enam bel as
ribu tujuh puluh lima rupiah) sebagaimana yang telah dibuat oleh

do
gu terlawan";
B. Bahwa Majelis Putusan Judex Facti tidak sungguh-sungguh secara adil
dalam memutus perkara a quo, diantaranya terlihat dari tidak cermatnya

In
A
penulisan jumlah uang yang dibagi dalam bentuk hurufnya, dimana dalam
pertimbangan yang dibuat oleh Majelis Putusan Judex Facti di dalam Putusan
ah

lik
Judex Facti halaman 69 alinea 4 jumlah uang disebutkan sebesar seratus tujuh
miliar …. dst, padahal seharusnya adalah sebesar seratus tujuh juta ... dst.
am

ub
Disamping itu Majelis Putusan Judex Facti juga hanya mempertimbangkan apa
yang ada dalam jawaban Termohon Peninjauan Kembali I, meskipun dasar
ep
hukum yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali I itu sama sekali
k

tidak berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan sangat merugikan


ah

R
kepentingan Pemohon PK;

si
C. Bahwa sesuai ketentuan yang diatur dalam KUH Perdata kedudukan

ne
ng

kreditor konkuren adalah berada dalam urutan terakhir setelah bagian kreditor
separatis dan kreditor istimewa (preferen) telah teRpenuhi hak tagihnya;

do
D. Bahwa pada proses kepailitan PT. Kizone International (Dalam Pailit)
gu

kondisi hasil penjualan aset pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit)
setelah dipotong dengan biaya perkara, biaya kepailitan dan fee kurator tidak
In
A

terdapat sisa bagian yang dapat diberikan kepada kreditor-kreditor lainnya


termasuk kepada kreditur konkuren, malahan masih terdapat sisa hutang yang
ah

lik

masih menjadi hak Pemohon PK dan belum terbayar oleh Termohon Peninjauan
Kembali. Oleh sebab itu, secara hukum Majelis Putusan Judex Facti tidak dapat
m

ub

memberikan bagian hasil penjualan kepada Kreditor Konkuren, karena tidak


dasar hukumnya sama sekali dan bagian uang tersebut adalah merupakan hak
ka

ep

dari Pemohon PK;


E. Bahwa pertimbangan yang dibuat oleh Majelis Putusan Judex Facti di
ah

dalam Putusan Judex Facti halaman 69 alinea 4 juga telah


R

es

keliru tentang pernyataan yang berbunyi: " .... harta PT. Kizone
M

ng

telah habis dibagi untuk kreditor ... ". Karena faktanya masih ada
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harta pailit PT.Kizone International (Dalam Pailit) yang belum

R
diupayakan pengembaliannya oleh Termohon Peninjauan Kembali;

si
F. Bahwa harta pailit PT.Kizone International (Dalam Pailit) yang belum

ne
ng
diupayakan pengembaliannya oleh Termohon Peninjauan Kembali itu terdiri
dari:

do
gu a. Piutang dagang kepada Green Textile dan kepada SAE Trading
dengan total piutang sebesar USD 2.262.454,94 (dua juta dua
ratus enam puluh dua ribu empat ratus lima puluh Empat dolar

In
A
Amerika Serikat sembilan puluh empat sen) yang dijaminkan
secara Fidusia kepada Pemohon PK berdasarkan Sertifikat
ah

lik
Jaminan Fidusia Nomor W7-013060 AH.05.01.TH2010/STD tanggal 9 Agustus
2010. Dimana Pemohon PK telah memberitahukan hal ini dan meminta aset
am

ub
piutang ini untuk diamankan kepada Termohon Peninjauan Kembali,
berdasarkan surat tertanggal 10 Mei 2011 dari kuasa hukum Pemohon PK
ep
kepada Termohon Peninjauan Kembali. Kemudian aset piutang dagang ini
k

dimasukkan ke dalam daftar pertelaan aset PT. Kizone International (Dalam


ah

R
Pailit) tertanggal 27 Mei 2011, namun hingga saat ini Termohon Peninjauan

si
Kembali selaku kurator PT. Kizone International (Dalam Pailit) tidak pernah

ne
ng

melaporkan status dari aset piutang tersebut apakah telah ditagihkan kepada
Green Textile dan SAE Trading? Padahal Green Textile pernah menjadi calon
pembeli aset pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit) dengan harga

do
gu

penawaran ± USD 4.000.000 (empat juta Dollar Amerika Serikat);


b. Inventory (Stock Bahan Baku dan Penolongnya) yang terletak
In
A

di pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit) sebesar


Rp25.303.352.730,00 (dua puluh lima miliar tiga ratus tiga juta tiga ratus lima
ah

lik

puluh dua ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah) yang


dijaminkan kepada Pemohon PK secara Fidusia berdasarkan
m

ub

Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-013061 AH.05.01.TH2010/ STD Tanggal


9 Agustus 2010. Dimana Pemohon PK telah memberitahukan hal ini dan
ka

meminta aset inventory ini untuk diamankan kepada Termohon Peninjauan


ep

Kembali, berdasarkan surat tertanggal 10 Mei 2011 dari kuasa hukum Pemohon
ah

PK kepada Termohon Peninjauan Kembali. Namun aset inventory ini tidak


R

es

dimasukkan oleh Termohon Peninjauan Kembali ke


M

dalam daftar pertelaan aset PT. Kizone International (Dalam


ng

on
gu

Hal. 109 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pailit), dan hingga saat ini Termohon Peninjauan Kembali

R
selaku kurator PT. Kizone International (Dalam Pailit) tidak pernah melaporkan

si
status dari aset inventory tersebut;

ne
ng
G. Bahwa apabila aset piutang dagang dan inventory PT. Kizone
International (Dalam Pailit) tersebut di atas diupayakan

do
gu pengembaliannya oleh Termohon Peninjauan Kembali, maka
akan dapat menutupi kewajiban PT. Kizone International (Dalam
Pailit) kepada kreditor-kreditor nya termasuk kreditor konkuren, tanpa harus

In
A
membebani hasil penjualan aset pabrik PT. Kizone
International (Dalam Pailit) yang merupakan jaminan hak
ah

lik
tanggungan Pemohon PK;
H. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK
am

ub
memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan
Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex
ep
Facti perihal pembagian uang sebesar Rp1 07.705.916,75 (seratus
k

tujuh juta tujuh ratus lima ribu sembilan ratus enam belas rupiah tujuh puluh lima
ah

R
sen) kepada kreditor konkuren, karena bertentangan

si
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta

ne
ng

memberikan kembali uang sebesar Rp107.705.916,75 (seratus tujuh


juta tujuh ratus lima ribu sembilan ratus enam belas rupiah tujuh puluh lima sen)
itu kepada Pemohon PK sebagai pihak yang memiliki hak secara hukum;

do
gu

Berdasarkan seluruh uraian di atas Judex Facti telah salah menerapkan


hukum dan melanggar hukum dengan membagikan uang kepada
In
A

kreditor konkuren;
5) Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum
ah

lik

karena tidak ada dasar hukum yang digunakan oleh Judex Facti dalam
memutuskan biaya kepailitan, biaya pengakhiran kepailitan dan biaya cadangan
m

ub

perkara;
A. Biaya Kepailitan (Keamanan)
ka

ep

a. Bahwa Majelis Putusan Judex Facti keliru dalam


mempertimbakan keberatan Pemohon PK atas biaya kepailitan
ah

tentang biaya keamanan, karena Majelis Putusan Judex Facti


R

es

hanya menerima semua dalil dari Termohon Peninjauan


M

ng

Kembali;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa jumlah uang sebesar Rp182.000.000,00 (seratus delapan

R
puluh dua juta rupiah) yang dibuat oleh Termohon

si
Peninjauan Kembali sebagai biaya keamanan, yang kemudian

ne
ng
disetujui oleh Majelis Putusan Judex Facti adalah sangat
berlebihan dan tidak berdasarkan hukum. Karena jumlah biaya

do
gu keamanan tersebut terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan
fakta yang ada di lapangan. Berdasarkan fakta jumlah tenaga
keamanan yang disiapkan oleh Termohon Peninjauan Kembali

In
A
untuk menjaga aset pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit)
adalah sebanyak 8 (delapan) orang. Menunjuk Keputusan
ah

lik
Gubernur Banten Nomor 561/Kep.886-Huk/2011 tentang
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota se-propinsi Banten
am

ub
tahun 2011, diketahui bahwa upah minimum regional (UMR)
untuk Kabupaten Tangerang adalah sebesar Rp1.379.000,00
ep
(satu juta tiga ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) per orang.
k

Dengan demikian maka Termohon Peninjauan Kembali


ah

R
seharusnya membayar biaya keamanan hanya sebesar

si
Rp77.224.000,00 (tujuh puluh tujuh juta dua ratus dua puluh

ne
ng

empat ribu rupiah). Perhitungan uang sebesar Rp77.224.000,00


(tujuh puluh tujuh juta dua ratus dua puluh empat ribu rupiah)
berasal dari: 8 orang x Rp1.379.000,00 (satu juta tiga ratus tujuh

do
gu

puluh sembilan ribu rupiah) x 7 bulan;


c. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK
In
A

meminta dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan


Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex
ah

lik

Facti perihal biaya kepailitan untuk biaya keamanan sebesar


Rp182.000.000,00 (seratus delapan puluh dua juta rupiah) dan
m

ub

dirubah menjadi Rp77.224.000,00 (tujuh puluh tujuh juta dua


ratus dua puluh empat ribu rupiah) sesuai Keputusan Gubernur
ka

ep

Banten Nomor 561/Kep.886-Huk/2011 tentang Penetapan Upah


Minimum Kabupatenl Kota se-propinsi Banten tahun 2011;
ah

B. Biaya Kepailitan (ATK)


R

es

a. Bahwa Majelis Putusan Judex Facti keliru dalam


M

mempertimbakan keberatan Pemohon PK atas biaya kepailitan


ng

on
gu

Hal. 111 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang biaya ATK, Korespondensi, Ops per 14 Apr s/d 16 Des

R
2011, karena Majelis Putusan Judex Facti hanya menerima

si
semua dalil dari Termohon Peninjauan Kembali;

ne
ng
b. Bahwa jumlah uang sebesar Rp41.037.200,00 (empat puluh satu
juta tiga puluh tujuh ribu dua ratus rupiah) yang dibuat oleh

do
gu Termohon Peninjauan Kembali sebagai biaya ATK,
Korespondensi, Ops per 14 Apr s/d 16 Des 2011 seharusnya
tidak masuk ke dalam beban harta pailit, karena tidak

In
A
termasuk biaya yang langsung terkait dengan harta pailit,
sehingga tidak dapat dimasukan kedalam kualifikasi utang harta
ah

lik
pailit. Maka sudah sewajarnya biaya ATK, Korespondensi, Ops
per 14 Apr s/d 16 Des 2011 tersebut sudah termasuk ke dalam
am

ub
biaya yang harus ditanggung oleh Termohon Peninjauan Kembali
I, mengingat Termohon Peninjauan Kembali I sudah
ep
mendapatkan Imbalan Jasa (Fee) Kurator yang jumlahnya sangat
k

besar;
ah

R
c. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK

si
meminta dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan

ne
ng

Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex


Facti perihal biaya kepailitan untuk biaya ATK, Korespondensi,

do
Ops per 14 Apr s/d 16 Des 2011 sebesar Rp41.037.200,00
gu

(empat puluh satu juta tiga puluh tujuh ribu dua ratus rupiah),
karena biaya kepailitan tersebut sangat merugikan Pemohon PK;
In
A

C. Biaya Pengakhiran Kepailitan


a. Bahwa Majelis Putusan Judex Facti keliru dalam mempertimbakan
ah

lik

keberatan Pemohon PK atas biaya pengakhiran kepailitan sebesar


Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), karena Majelis Putusan Judex Facti
m

ub

hanya menerima semua dalil dari Termohon Peninjauan Kembali;


b. Bahwa biaya pengakhiran kepailitan hanya meliputi biaya
ka

ep

pengurusan pengumuman pada Berita Negara Republik Indonesia dan biaya


pengumuman di dua surat kabar, sehingga penetapan biaya pengakhiran
ah

sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) adalah sangat berlebihan,


R

es

karena biaya pengumuman pada Berita Negara Republik Indonesia dan biaya
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengumuman di dua surat kabar yang wajar adalah sebesar ± Rp10.000.000,00

R
(sepuluh juta rupiah);

si
c. Bahwa menurut pendapat kami biaya pengakhiran kepailitan juga belum

ne
ng
saatnya dilakukan, karena seharusnya kepailitan masih belum layak ditutup
mengingat masih adanya aset-aset PT.Kizone International (Dalam Pailit) yang

do
gu berupa piutang dagang kepada Green Textile dan kepada SAE Trading dengan
total piutang sebesar USD 2.262.454,94 (dua juta dua ratus enam puluh dua
ribu empat ratus lima puluh empat dolar Amerika Serikat sembilan puluh empat

In
A
sen) yang dijaminkan kepada Pemohon PK berdasarkan Sertifikat Jaminan
Fidusia Nomor W7-013060 AH.05.01.TH2010/STD tanggal 9 Agustus 2010,
ah

lik
dan Inventory (Stock Bahan Baku dan Penolongnya) yang terletak di pabrik PT.
Kizone International (Dalam Pailit) sebesar Rp25.303.352.730,00 (dua puluh
am

ub
lima miliar tiga ratus tiga juta tiga ratus lima puluh dua ribu tujuh ratus tiga puluh
rupiah) yang dijaminkan kepada Pemohon PK berdasarkan Sertifikat Jaminan
ep
Fidusia Nomor W7-013061 AH.05.01.TH2010/STD tanggal 9 Agustus 2010.
k

Bahkan hasil penjualan lelang aset PT. Kizone International (Dalam Pailit) tahap
ah

R
pertama pun, khususnya untuk porsi pembayaran apartemen yang merupakan

si
jaminan dan dibebani hak tanggungan oleh Pemohon PK belum dibayarkan

ne
ng

kepada Pemohon PK. Sehingga sudah sewajarnya apabila Termohon


Peninjauan Kembali I belum dapat melakukan pengakhiran kepailitan, karena
harus berupaya melakukan penjualan aset piutang dan inventory terlebih dahulu

do
gu

untuk dapat memaksimalkan pengembalian harta pailit kepada seluruh kreditor


PT. Kizone International (Dalam Pailit) dan membayarkan terlebih dahulu
In
A

kepada Pemohon PK uang basil penjualan lelang aset apartemen yang


merupakan jaminan dan dibebani hak tanggungan oleh Pemohon PK;
ah

lik

d. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK meminta


dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan Kembali Yang Terhormat
m

ub

untuk membatalkan Putusan Judex Facti perihal biaya pengakhiran kepailitan


sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), karena biaya pengakhiran
ka

ep

kepailitan tersebut jumlahnya tidak wajar dan saat ini biaya pengakiran
kepailitan belum diperlukan mengingat masih adanya aset piutang dagang dan
ah

inventory milik PT. Kizone International (Dalam Pailit) yang dapat dijual untuk
R

es

dapat memaksimalkan pengembalian harta pailit kepada seluruh kreditor PT.


M

Kizone International (Dalam Pailit) dan membayarkan terlebih dahulu kepada


ng

on
gu

Hal. 113 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon PK uang hasil penjualan lelang aset apartemen yang merupakan

R
jaminan dan dibebani hak tanggungan oleh Pemohon PK. Sehingga penetapan

si
biaya pengakhiran tersebut jelas-jelas sangat merugikan Pemohon PK;

ne
ng
D. Biaya Cadangan Perkara
a. Bahwa Majelis Putusan Judex Facti keliru dalam mempertimbakan

do
gu keberatan Pemohon PK atas cadangan biaya perkara sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), karena Majelis Putusan Judex Facti
hanya menerima semua dalil dari Termohon Peninjauan Kembali;

In
A
b. Bahwa pencadangan biaya perkara sebesar Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) oleh Termohon Peninjauan Kembali adalah terlalu berlebihan dan
ah

lik
mengada-ada, karena Termohon Peninjauan Kembali tidak menjelaskan
pencadangan itu dilakukan untuk keperluan perkara yang mana? Dimana
am

ub
pencadangan biaya perkara tersebut juga tidak konsisten dengan tindakan
Termohon Peninjauan Kembali yang sudah merencanakan untuk menutup
ep
proses kepailitan dengan mengumumkan pengakhiran kepailitan. Apabila
k

kepailitan akan diakhiri, maka pencadangan biaya perkara tersebut semakin


ah

R
membingungkan akan dipergunakan untuk apa?;

si
c. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK meminta

ne
ng

dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan


Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex

do
Facti perihal cadangan biaya perkara sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta
gu

rupiah), karena tidak masuk akal dan terlalu mengada-ada;


Berdasarkan seluruh uraian di atas Judex Facti telah salah menerapkan
In
A

atau melanggar hukum karena Judex Facti telah memberikan putusan


perihal biaya keamanan, biaya ATK, biaya pengakhiran kepailitan dan
ah

lik

cadangan biaya perkara tanpa ada dasar hukum yang jelas;


IV. Keberatan Pemohon PK pembagian kreditur preferen atas kas Negara;
m

ub

1) Bahwa berdasarkan Putusan Majelis Judex Facti Daftar Pembagian


yang telah dibuat kurator telah dibatalkan dengan amar putusannya
ka

ep

yang berbunyi:
"Membatalkan daftar pembagian yang telah dibuat kurator yang telah
ah

diumumkan oleh kurator pada tanggal 24 Januari 2012"


R

es

2) Bahwa dengan telah dibatalkannya Daftar Pembagian yang telah


M

ng

dibuat kurator yang telah diumumkan oleh kurator pada tanggal 24


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari 2012 oleh Putusan Majelis Judex Facti tersebut, maka

R
Termohon Peninjauan Kembali wajib membuat revisi Daftar Pembagian, dimana

si
atas pembuatan revisi Daftar tersebut Pemohon PK menolak dengan tegas

ne
ng
pembagian porsi yang diberikan kepada kreditor preferen atas kas Negara,
yang meliputi: kantor Pajak KKP PMA IV, KPP Pratama Tigaraksa dan KPPBC

do
gu Tipe Madya Pabean dengan total sebesar Rp755,369.409.16 (tujuh ratus
limapuluh lima juta tigaratus enam puluh sembilan ribu empat ratus sembilan
rupiah 16 sen);

In
A
3) Bahwa penolakan Pemohon PK terhadap kreditor preferen atas kas
Negara tersebut, karena berdasarkan azas yang berlaku bagi Hak
ah

lik
Jaminan (kebendaan) dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Pasal 55 dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, Penjelasan Pasal 20 ayat (1) dan Pasal
am

ub
21 UU Hak Tanggungan, sebagaimana telah diuraikan pada point III.1 di atas,
kedudukan (kualifikasi) tagihan pajak yang tidak termasuk dalam kualifikasi
ep
biaya kepailitan, kedudukannya sebagai kreditor preferen berada di bawah
k

Kreditor Separatis;
ah

R
4) Bahwa untuk lebih jelasnya, Pemohon PK akan mengutip kembali

si
kualifikasi (urutan-urutan) pembagian kreditor yang harus didahulukan

ne
ng

apabila benda yang menjadi jaminan hak tanggungan nya dijual oleh
kurator sesuai ketentuan Pasal 59 ayat (2) UU Kepailitan, sesuai
dengan pernyataan di dalam makalah Umar Kasim yang disampaikan pada

do
gu

Pendidikan Kurator dan Pengurus angkatan XII, diselengggarakan oleh


Departemen Hukum Dan HAM bekerjasama dengan Asosiasi Kurator Dan
In
A

Pengurus Indonesia (AKPI), tanggal 4 Desember 2007 di Hotel Manhattan


Casablanca Kuningan Jakarta Selatan. Menurut Umar Kasim, dalam hal
ah

lik

eksekusi hak para kreditor separatis dilakukan setelah terjadi insolvent,


kemudian stay, dan para kreditor separatis (pemegang hak jaminan kebendaan)
m

ub

tersebut telah diberi kesempatan untuk melakukan parate executie, maka urutan
pemenuhan kewajiban Debitor pailit kepada para pekerja atau buruh sebagai
ka

ep

kreditor pemegang hak istimewa, berada pada urutan ke-enam, dengan hirarkhi
pembayaran/
ah

pemenuhan hak berturut-turut sebagai berikut:


R

es

a. Biaya perkara (Pasal1139 jo 1149 BW)


M

b. Biaya Kepailitan, yang meliputi (antara lain):


ng

on
gu

Hal. 115 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Biaya pemeliharaan (termasuk daya dan jasa), biaya-biaya

R
menyelamatkan dan keamanan barang/objek perjanjian (Pasal 21

si
UU Nomor 6/1983 jo Pasal 19 UU Nomor 19/1997 dan Pasal 98

ne
ng
UUK&PKPU);
ii. Biaya pengumuman (Pasal 15, 17 dan 19 UUK&PKPU);

do
gu iii. Biaya penilai (Pasal 1338 BW);
iv. Biaya lelang (Pasal 1137 BW);
c. Fee Kurator (Pasal 75 dan 76 UUK&PKPU, Kepmenkeh Nomor M 09-

In
A
HT.05.10-Tahun 1998)
d. Pemenuhan hak para kreditor pemegang hak jaminan (Kreditor
ah

lik
Separatis):
i. Hipotik (1178 BW);
am

ub
ii. Gadai (1155 BW);
iii. Hak Tanggungan (Pasal 20 ayat (1) b UUHT);
ep
iv. Fidusia (Pasal 9 UUF);
k

e. Pajak-pajak dan setoran-setoran kepada (kas) Negara (Pasal 1137);


ah

R
f. Pemenuhan hak pekerja/buruh yang berkenaan dengan pengakhiran

si
hubungan kerja (Pasal 95 ayat (4) UU Ketenagakerjaan) dengan catatan

ne
ng

hak-hak pekerja atau buruh yang berkenaan dengan hubungan kerja (during
employment) harus dipenuhi sesuai dengan nilai sekarang (present value) dan
lebih diutamakan dari pada seluruh Kredituor dan stakeholdernya;

do
gu

g. Preferen khusus (Pasal 1139 BW) yang meliputi:


i. Uang sewa (Pasal 1139 ayat (2) BW);
In
A

ii. Harga pembelian benda-benda bergerak yang belum dibayar (hak


reklame) (Pasal 1139 ayat (3) BW);
ah

lik

iii. Biaya menyelamatkan barang (Pasal 1139 ayat (4) BW);


iv. Biaya tukang untuk melakukan suatu pekerjaan pada suatu
m

ub

barang (Pasal 1139 ayat (5) BW);


v. Apa yang diserahkan oleh pengusaha rumah penginapan
ka

ep

kepada seorang tamu (Pasal 1139 ayat (6) BW);


vi. Upah pengangkutan dan biaya tambahan (Pasal 1139 ayat (7)
ah

BW);
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
vii. Pembayaran kepada tukang-tukang untuk pembangunan,

R
penambahan dan perbaikan benda tak bergerak (Pasal 1139 ayat

si
(8) BW);

ne
ng
viii.Pembayaran pejabat umum (Pasal 1139 ayat (9) BW)
h. Preferen umum (Pasal 1149 BW):

do
gu 1. Biaya penguburan (Pasal 1149 ayat (2) BW);
2. Biaya perawatan dan pengobatan (Pasal 1149 ayat (3) BW);
3. Piutang atas penyerahan bahan-bahan makanan (enam bulan

In
A
terakhir) Pasal 1149 ayat (5) BW;
4. Piutang-piutang sekolah berasrama (Pasal 1149 ayat (6) BW);
ah

lik
5. Piutang anak-anak yang belum dewasa dan orang-orang yang
terampu, termasuk wali dan pengampu mereka (Pasal 1149
am

ub
ayat (6) BW);
i. Terakhir adalah pemenuhan hak para Kreditor Konkuren
ep
(unsecured creditor);
k

5) Bahwa pada proses kepailitan PT. Kizone International (Dalam Pailit)


ah

R
kondisi hasil penjualan aset pabrik PT. Kizone International (Dalam

si
Pailit) setelah dipotong dengan biaya perkara, biaya kepailitan dan fee

ne
ng

kurator tidak terdapat sisa bagian yang dapat diberikan kepada


kreditor-kreditor lainnya termasuk kepada kreditur preferen atas
kas negara yang tidak termasuk dalam kualifikasi biaya kepailitan

do
gu

(dimana tagihan dari kantor Pajak KKP PMA IV, KPP Pratama
Tigaraksa dan KPPBC Tipe Madya Pabean dalam Daftar Pembagian tidak
In
A

termasuk dalam kualifikasi biaya kepailitan), malahan masih terdapat sisa


hutang yang masih menjadi hak Pemohon PK dan belum terbayar oleh
ah

lik

Termohon Peninjauan Kembali I. Oleh sebab itu, secara hukum Majelis


Putusan Judex Facti tidak dapat memberikan bagian hasil penjualan kepada
m

ub

Kreditor Preferen Atas Kas Negara yang tidak termasuk dalam kualifikasi biaya
kepailitan, karena tidak dasar hukumnya sama sekali dan bagian uang tersebut
ka

ep

adalah merupakan hak dari Pemohon PK;


6) Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK
ah

memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan


R

es

Kembali Yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex


M

Facti perihal pembagian porsi yang diberikan kepada kreditor


ng

on
gu

Hal. 117 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
preferen atas kas Negara (yang tidak termasuk dalam kualifikasi

R
biaya kepailitan), yang meliputi : kantor Pajak KKP PMA IV , KPP

si
Pratama Tigaraksa dan KPPBC Tipe Madya Pabean dengan total

ne
ng
sebesar Rp.755,369.409.16 (tujuh ratus limapuluh lima juta tigaratus
enampuluh sembilan ribu empat ratus sembilan rupiah enam belas

do
gu sen), karena bertentangan dengan azas yang berlaku bagi Hak
Jaminan (kebendaan) dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Pasal 55 dan 59 ayat (2) UU Kepailitan, Penjelasan Pasal 20 ayat

In
A
(1) dan Pasal 21 UU Hak Tanggungan;
Berdasarkan seluruh uraian di atas Termohon Peninjauan Kembali I telah
ah

lik
salah dengan memberikan pembagian kepada kreditor preferen atas kas
negara yang tidak termasuk dalam kualifikasi biaya kepailitan karena tidak
am

ub
mempertimbangkan azas yang berlaku bagi hak jaminan (kebendaan) dan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UU Kepailitan dan UU Hak
ep
Tanggungan;
k

V. Keberatan Pemohon PK terhadap fee kurator dan biaya imbalan jasa


ah

R
penjualan;

si
1) Bahwa berdasarkan Putusan Majelis Judex Facti Daftar Pembagian yang

ne
ng

telah dibuat kurator telah dibatalkan dengan amar putusannya yang berbunyi:
"Membatalkan daftar pembagian yang telah dibuat kurator yang telah
diumumkan oleh kurator pada tanggal 24 Januari 2012".

do
gu

2) Bahwa dengan telah dibatalkannya Daftar Pembagian yang telah


dibuat kurator yang telah diumumkan oleh kurator pada tanggal 24
In
A

Januari 2012 oleh Putusan Majelis Judex Facti tersebut, maka


Termohon Peninjauan Kembali wajib membuat revisi daftar pembagian, dimana
ah

lik

atas pembuatan revisi daftar tersebut Pemohon PK menolak dengan tegas


Imbalan Jasa Kurator (Fee Kurator) sebesar 10% dari total nilai harta pailit yang
m

ub

terjual. Karena dalam pembuatan revisi Daftar Pembagian, khususnya perihal


Fee Kurator harus beRpedoman kepada peraturan yang baru, yaitu Peraturan
ka

ep

Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 01 Tahun
2013 tentang Pedoman Imbalan Bagi Kurator Dan Pengurus ("Permenkumham
ah

Nomor 1 Tahun 2013");


R

es

3) Bahwa berdasarkan Pasal 2 Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013,


M

maka banyaknya imbalan bagi kurator dalam hal kepailitan berakhir dengan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberesan adalah sebesar 8% (delapan persen) untuk nilai harta sampai

R
dengan Rp50 miliar. Mengingat harta pailit PT. Kizone

si
International (Dalam Pailit) yang terjual dengan harga Rp25.515.000.000,00 (di

ne
ng
bawah Rp50 miliar), maka imbalan jasa kurator
atas penjualan pabrik PT. Kizone International (Dalam Pailit) tersebut

do
gu adalah sebesar 8% (delapan persen);
4) Bahwa disamping itu atas pembuatan revisi Daftar Pembagian,
Pemohon PK juga menolak dengan tegas biaya imbalan jasa

In
A
penjualan sebesar 2,5% dari Nilai Harta Pailit Jaminan Terjual, yang
mana menurut Termohon Peninjauan Kembali diatur dalam Pasal
ah

lik
3 Kep.Menkeh RI Nomor M.09-HT 05.10 Tahun 1998;
5) Bahwa ketentuan Pasal 3 Kep.Menkeh RI Nomor M.09-HT 05.10 Tahun
am

ub
1998 sebagaimana telah dirubah dengan Pasal 3 Permenkumham
Nomor 1 Tahun 2013 berbunyi sebagai berikut:
ep
Pasal 3
k

(1) Selain imbalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kurator


ah

R
dapat menerima imbalan lain yang berasal dari penjualan harta yang

si
dikuasai kreditur lain atau pihak ketiga yang eksekusinya

ne
ng

ditangguhkan;
(2) Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah paling banyak
2,5% (dua satu perdua persen) dihitung dari penjualan harta yang

do
gu

dikuasai kreditur lain atau pihak ketiga yang eksekusinya


ditangguhkan;
In
A

6) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Permenkumham Nomor 1 Tahun


2013 jelas terlihat bahwa imbalan lain yang dimaksud adalah terhadap
ah

lik

penjualan harta kreditur lain atau pihak ketiga dan bukannya terhadap
harta pailit (harta milik debitur pailit) yang dijaminkan kepada kreditur
m

ub

separatis yang terdaftar dalam Daftar Piutang Tetap diakui. Adalah suatu
hal yang sangat tidak rasional bahwa terhadap harta pailit (harta milik
ka

debitur pailit) harus dibebani jasa penjualan sebesar 2,5%, mengingat


ep

penjualan harta pailit (harta milik debitur pailit) adalah sudah


ah

merupakan tugas/kewajiban kurator dalam tahap pemberesan dan


R

es

untuk tugas/kewajiban kurator tersebut telah diberikan imbalan fee


M

kurator sebesar 8% untuk nilai harta pailit sampai dengan Rp50


ng

on
gu

Hal. 119 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
miliar (Pasal 2 Permenkumham NO.1 Tahun 2013). Sehingga apabila

R
imbalan jasa penjualan 2,5% dibebankan juga kepada hasil penjualan

si
harta pailit (harta milik debitur pailit), maka total imbalan jasa Kurator

ne
ng
menjadi 12,5% atau sebesar Rp3.189.375.000,00 (tiga miliar seratus
delapan puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) atau

do
gu sebesar 18% dari saldo yang akan dibagikan kepada setiap kreditor,
dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan rasa keadilan. Apalagi
menurut ketentuan Pasal 3 Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013

In
A
dengan tegas menyebutkan bahwa imbalan jasa penjualan paling
banyak 2,5% (dua satu perdua persen) dihitung dari penjualan harta
ah

lik
yang dikuasai kreditur lain atau pihak ketiga, jadi bisa saja Majelis Hakim
menetapkan dibawah 2,5% (dua satu perdua persen) mengingat kondisi
am

ub
tagihan kreditor dalam proses kepailtan PT. Kizone International (Dalam
Pailit);
ep
7) Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon PK
k

memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Peninjauan


ah

R
Kembali Yang Terhormat untuk menetapkan Fee Kurator sebesar 8%

si
(delapan persen) sesuai ketentuan baru yang diatur dalam Pasal 2

ne
ng

Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013 dan menghapus porsi imbalan


jasa penjualan karena tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Pasal 3 Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013 serta tidak memenuhi

do
gu

rasa keadilan bagi seluruh kreditor PT. Kizone International (Dalam


Pailit);
In
A

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Permenhukham Nomor 1 Tahun


2013 Majelis Hakim agar menyesuaikan Fee Kurator menjadi menjadi 8%
ah

lik

(delapan persen) dan Majelis Hakim agar menghapus jasa penjualan


sebesar 2,5% (dua setengah persen) karena tidak sesuai dengan
m

ub

ketentuan yang diatur dalam Pasal 3 Permenhukham Nomor 1 Tahun 2013


serta tidak memenuhi rasa keadilan;
ka

VI. Jaminan kepastian hukum bagi Lembaga Pembiayaan Perbankan terhadap


ep

jaminan yang diikat dengan Jaminan Hak Tanggungan;


ah

1) Bahwa pada saat ini proses kepailitan PT. Kizone International (Dalam
R

es

Pailit) sedang dalam tahap renvoi (perlawanan) terhadap Daftar Pembagian


M

Tahap II yang telah dibuat dan diumumkan oleh kurator pada tanggal 24 Januari
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2012. Dimana uang hasil penjualan aset-aset PT. Kizone International (Dalam

R
Pailit) yang merupakan jaminan hak tanggungan kepada Pemohon PK masih

si
berada dalam penguasaan Termohon Peninjauan Kembali I selaku kurator PT.

ne
ng
Kizone International (Dalarn Pailit) dan sama sekali belum dibayarkan/dibagikan
kepada semua PT. Kizone International (Dalam Pailit) termasuk kepada

do
gu Pemohon PK;
2) Bahwa alasan Pemohon PK mengajukan renvoi (keberatan) terhadap
Daftar Pembagian Tahap II yang telah dibuat dan diumumkan oleh kurator pada

In
A
tanggal 24 Januari 2012, adalah karena porsi pembagian yang dibuat oleh
Termohon Peninjauan Kembali I tersebut sangat
ah

lik
bertentangan dengan isi ketentuan perundang-undangan yang
berlaku dan dapat menimbulkan ketidak pastian hukum terhadap
am

ub
lembaga jaminan hak tanggungan yang dianggap sebagai lembaga
jaminan yang paling aman bagi semua lembaga pembiayaan dan
ep
perbankan di Republik Indonesia;
k

3) Bahwa dengan bertambah meningkatnya pembangunan nasional yang


ah

R
bertitik berat pada bidang ekonomi, dibutuhkan penyediaan dana yang

si
cukup besar, sehingga memerlukan lembaga hak jaminan yang kuat

ne
ng

dan mampu memberi kepastian hukum bagi pihak-pihak yang


berkepentingan. Pengaturan Jaminan Hak Tanggungan sebagai salah
satu sarana untuk membantu kegiatan usaha dan untuk memberikan

do
gu

kepastian hukum kepada para pihak yang berkepentingan, dan apabila


keutamaan (hak didahulukan) kreditor separatis yang dijamin oleh hak
In
A

tanggungan diturunkan ke tingkat yang lebih rendah, dengan sendirinya


berakibat tidak adanya rangsangan atau motivasi yang cukup bagi para
ah

lik

pemodal (termasuk lembaga perbankan) untuk menanamkan modalnya


karena tiadanya jaminan akan kembalinya modal dan pada gilirannya
m

ub

juga akan menyebabkan tidak jalannya roda pembangunan nasional;


4) Bahwa sejak awal kedudukan kreditor separatis yang didasarkan pada
ka

ep

jaminan hak tanggungan telah mengurangi hak debitor atas


harta/aset yang dijadikan jaminan, yang menyebabkan aset tidak
ah

dapat lagi dipandang sebaqai hak milik penuh debitor, karena aset telah
R

es

dibebani hak tanggungan, yang mengurangi keleluasaan debitor untuk


M

bertindak terhadap objek jaminan sebagai pemilik semu (pseudo


ng

on
gu

Hal. 121 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
eigenaar). Keadilan menuntut bahwa perjanjian demikian secara hukum

R
dan moral mengikat dan harus dipatuhi, karena sesungguhnya akan

si
menciptakan harmoni. Mengingkari perjanjian yang demikian justru

ne
ng
akan menimbulkan ketidakadilan;
5) Bahwa pada dasarnya pemberlakuan UU Kepailitan adalah dalam upaya

do
gu untuk menciptakan kepastian hukum dalam penyelesaian konflik
utang piutang antara debitor dan kreditor secara adil, merata dan
seimbang. Namun dalam proses penyelesaian yang demikian, diatur

In
A
peringkat atau prioritas piutang yang harus dibayar terbih dahulu,
karena adanya kedudukan kreditor yang berbeda, yang diatur dalam
ah

lik
undang-undang terutama mengenai jaminan hak kebendaan (termasuk
jaminan hak tanggungan), sehingga kreditor yang demikian sejak awal
am

ub
telah terlebih dahulu diperjanjikan untuk diselesaikan tagihannya secara
teRpisah (separate) dari harta debitor;
ep
6) Bahwa kesetaraan di antara para kreditor yang berbeda, diartikan
k

kreditor akan mendapat perlindungan hukum yang sama, sehingga keadilan


ah

R
distributive tidak dilihat dalam kesetaraan yang sama rata (flat

si
equality), melainkan secara seimbang, sesuai dengan kesetaraan yang

ne
ng

diperoleh melalui perjanjian perdata di antara pihak dan dengan


kesetaraan yang ditentukan oleh undang-undang. Sehingga keadilan
bukanlah selalu berarti memperlakukan sama terhadap setiap orang.

do
gu

Keadilan dapat berarti memperlakukan sama terhadap hal-hal yang


memang sama dan memperlakukan berbeda terhadap hal-hal yang
In
A

memang berbeda. Dengan demikian, justru menjadi tidak adil apabila


terhadap hal-hal yang berbeda diperlakukan sama. Kedudukan
ah

lik

kreditor separatis (termasuk kreditor pemegang jaminan hak tanggungan) tidak


dapat dikatakan. sama dengan kreditor lainnya, karena sejak awal telah terlebih
m

ub

dahulu diperjanjikan untuk diselesaikan tagihannya secara teRpisah (separate)


dari harta debitor;
ka

ep

7) Bahwa Pemohon PK selaku perusahaan yang bergerak di bidang


industri perbankan juga memerlukan hak atas pengakuan, jaminan
ah

perlindungan dan kepastian hukum yang adil untuk memberikan


R

es

kepastian dan perlindungan hukum terhadap nasabah dari


M

Pemohon PK yang meletakkan kepercayaan, harapan dan masa


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
depannya kepada Pemohon PK. Dimana jaminan kepastian hukum

R
Pemohon PK terhadap kedudukannya selaku pemegang hak

si
tanggungan (kreditor separatis) dari aset-aset PT. Kizone International

ne
ng
(Dalam Pailit), telah dirampok oleh Termohon Peninjauan Kembali
I selaku kurator PT. Kizone International (Dalam Pailit), dengan membuat Daftar

do
gu Pembagian yang memberikan porsi bagian kepada kreditor-kreditor PT. Kizone
International (Dalam Pailit) yang sebenarnya secara hukum dan perundang-
undangan yang berlaku tidak berhak untuk mendapatkan bagian. Sedangkan

In
A
apabila aset piutang dagang dan inventory PT. Kizone International (Dalam
Pailit) sebagaimana diuraikan pada point. IlIA F di atas diupayakan
ah

lik
pengembaliannya oleh Termohon Peninjauan Kembali, maka hal itu akan dapat
memaksimalkan pembayaran kewajiban PT. Kizone International (Dalam Pailit)
am

ub
kepada kreditor-kreditornya, tanpa harus membebani hasil penjualan aset pabrik
PT. Kizone International (Dalam Pailit) yang merupakan jaminan hak
ep
tanggungan Pemohon PK. Namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Termohon
k

Peninjauan Kembali I, bahkan aneh nya lagi khusus atas aset piutang dagang
ah

R
kepada Green Textile sebesar USD 1.689.935,85 (satu juta enam ratus delapan

si
puluh sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh lima dolar Amerika Serikat

ne
ng

delapan puluh lima sen) yang dimasukkan ke dalam daftar pertelaan aset
tertanggal 27 Mei 2011, bukannya dilakukan penagihan kepada Green Textile,
tetapi justru dimasukkan ke dalam daftar kreditor konkuren PT. Kizone

do
gu

International (Dalam Pailit) dan lebih hebatnya lagi Green Textile termasuk
kreditor konkuren yang diberikan porsi pembagian dalam Daftar Pembagian
In
A

yang telah dibuat oleh kurator yang telah diumumkan oleh kurator pada tanggal
24 Januari 2012. Jelas-jelas tindakan ini telah merugikan kreditor-kreditor PT.
ah

lik

Kizone International (Dalam Pailit) termasuk Pemohon PK;


Diperlukannya jaminan kepastian hukum terhadap jaminan hak kebendaan
m

ub

termasuk jaminan hak tanggungan dan keadilan menuntut perlakuan yang


berbeda untuk hal-hal yang memang beda;
ka

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali II telah mengajukan


ep

alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

I. Bahwa Kurator PT Kizone International (dalam pailit) membuat Daftar


R

es

Pembagian Tahap Kedua/Penutup PT Kizone International (dalam pailit),


M

yang pada intinya menguraikan bahwa:


ng

on
gu

Hal. 123 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atas utang pajak PT Kizone International (dalam pailit) kepada Negara in

R
casu Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat sebesar

si
Rp10.482.136.566,16 (sepuluh miliar empat ratus delapan puluh dua juta

ne
ng
seratus tiga puluh enam ribu lima ratus enam puluh enam rupiah enam
belas sen), Kurator PT Kizone International (dalam pailit) hanya

do
gu mengalokasikan bagian sebesar Rp401.287.304,54 (empat ratus satu juta
dua ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus empat rupiah lima puluh empat
sen);

In
A
II. Atas Daftar Pembagian Tahap Kedua/Penutup PT Kizone International
(dalam pailit) tersebut, Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
ah

lik
Empat Melakukan Perlawanan/Keberatan Melalui Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
am

ub
Di tingkat Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
Perlawanan/Keberatan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
ep
Empat terhadap Daftar Pembagian Tahap Kedua/Penutup PT Kizone
k

International (dalam pailit), diputus oleh Majelis Hakim dalam perkara a quo
ah

R
pada angka 5 dengan putusan:

si
"Menolak Keberatan Pemohon Keberatan I, II, III, IV, V, VI

ne
ng

(Putusan Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 23 Februari


2012);
III. Atas Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu

Nomor 13/Pailitl2011/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 23 Februari 2012, Kantor


Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat Melakukan Upaya
In
A

Kasasi;
Di tingkat Mahkamah Agung RI, upaya kasasi Kantor Pelayanan Pajak
ah

lik

Penanaman Modal Asing Empat terhadap Putusan Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m

ub

tanggal 23 Februari 2012, diputus oleh Majelis Hakim dengan amar


putusannya berbunyi sebagaimana tersebut di atas (vide Putusan Nomor
ka

ep

252 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 25 September 2012);


IV. Atas Putusan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012
ah

tanggal 25 September 2012 Jo. Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

es

tanggal 23 Februari 2012, Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal


M

Asing Empat Melakukan Upaya Permohonan Peninjauan Kembali;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 252 KlPdt.Sus/2012 tanggal

R
25 September 2012 Jo. Nomor 13/Pailitl2011/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 23

si
Februari 2012 diputus dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung

ne
ng
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada tanggal 25
September 2012;

do
gu Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
mengatur bahwa:

In
A
(1) …
(2) …
ah

lik
(3) …
(4) ….
am

ub
(5) …..
(6) Panitera pada Mahkamah Agung wajib menyampaikan salinan putusan
ep
kasasi kepada Panitera pada Pengadilan Niaga paling lambat 3 (tiga)
k

hari setelah tanggal putusan atas permohonan kasasi diucapkan;


ah

R
(7) Juru sita Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kasasi

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Pemohon kasasi,

ne
ng

termohon kasasi, Kurator, dan Hakim Pengawas paling lambat 2 (dua)


hari setelah putusan kasasi diterima";
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 ayat (6) dan ayat (7) Undang-

do
gu

Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang, seharusnya salinan Putusan Mahkamah
In
A

Agung RI Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.


Jkt.Pst. setidak-tidaknya telah diterima Para Pihak paling lambat tanggal 30
ah

lik

September 2012, namun Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat baru mengirim Salinan Putusan Mahkamah Agung RI
m

ub

tersebut pada tanggal 7 Februari 2013, sesuai surat Ketua Pengadilan


Negeri/Niaga Jakarta Pusat Nomor W10.U1.1670.Pdt.02.11.2013.03.
ka

perihal Pemberitahuan dan Penyampaian Salinan Putusan Mahkamah


ep

Agung RI. Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.


ah

Jkt.Pst. tertanggal 7 Februari 2013. Dengan demikian penyampaian salinan


R

es

putusan kasasi kepada Pemohon Peninjauan Kembali telah melampaui


M

jangka waktu yang ditetapkan undang-undang;


ng

on
gu

Hal. 125 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Pasal 296 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

R
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan

si
dan PKPU), mengatur bahwa:

ne
ng
“Pengajuan permohonan peninjauan kembali berdasarkan alasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat (2) huruf b, dilakukan dalam

do
gu jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal putusan
yang dimohonkan peninjauan kembali memperoleh kekuatan hukum tetap";
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali menerima salinan putusan kasasi

In
A
pada tanggal 11 Februari 2013, oleh karena itu pengajuan Memori
Peninjauan Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali masih dalam
ah

lik
tenggang waktu sesuai dengan tata cara sebagaimana yang ditentukan
oleh undang-undang yang berlaku;
am

ub
V. Bahwa terdapat kekeliruan yang nyata dalam Putusan Mahkamah Agung RI
pada tingkat kasasi dalam Perkara a quo;
ep
Bahwa Pasal 295 UU Kepailitan dan PKPU mengatur:
k

(1) Terhadap putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum


ah

R
tetap,

si
dapat diajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah

ne
ng

Agung, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini;


(2) Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan, apabila:
a. setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan

do
gu

yang pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan sudah ada, tetapi belum
ditemukan; atau
In
A

b. dalam putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang


nyata";
ah

lik

Bahwa dalam putusan kasasi pada perkara a quo, Majelis Hakim pada
tingkat kasasi di Mahkamah Agung RI telah melakukan kekeliruan yang
m

ub

nyata dalam pertimbangannya sebagai berikut:


a. Dalam pertimbangan putusannya Majelis Hakim pada Mahkamah Agung
ka

ep

RI menyatakan:
"Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
ah

beRpendapat:
R

es

Bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi I dan "tidak dapat


M

dibenarkan, Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, oleh karena


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sungguhpun Pemohon Kasasi I sebagai Kreditor Separatis dan

R
Pemohon Kasasi "sebagai Kreditor Konkuren, akan tetapi demi rasa

si
keadilan upah buruh/hak-hak karyawan merupakan piutang yang

ne
ng
diistimewakan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1149 ayat (4) KUH
Perdata dan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang KepailitanlPKPU;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, lagi pula dari sebab tidak ternyata bahwa putusan Judex Facti
dalam perkara ini bertentangan dengan hukum danlatau Undang-

In
A
Undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh para Pemohon
Kasasi: I. PT BANK SBI INDONESIA dan II. KANTOR PELA YANAN
ah

lik
PAJAK PENANAMAN MODAL ASING EMPAT tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi ditolak dan para
am

ub
Pemohon Kasasi sebagai pihak yang kalah, maka para Pemohon Kasasi
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini";
ep
b. Bahwa pertimbangan sebagaimana disebutkan di atas merupakan
k

pertimbangan yang keliru dengan dasar sebagai berikut:


ah

R
1. Bahwa Majelis Hakim pada tingkat Mahkamah Agung RI dalam Renvoi

si
Prosedur terhadap Daftar Pembagian Tahap Kedua/Penutup PT Kizone

ne
ng

International (dalam pailit), perkara kepailitan Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. 13/
Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst., sama sekali tidak memperhatikan kedudukan
negara dalam hal ini Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi

do
gu

"dahulu Pelawan" sebagaimana telah dinyatakan dalam perlawanan/surat


keberatan kami yang kami kemukakan kembali di memori kasasi sebagai
In
A

berikut:
"Bahwa Kreditur Separatis sesuai Pasal 1134 Kitab Undang-Undang
ah

lik

Hukum Perdata Republik Indonesia (KUHPer) adalah:


“Hak istimewa adalah suatu hak yang diberikan oleh undang-undang
m

ub

kepada seorang kreditur yang menyebabkan ia berkedudukan lebih


tinggi daripada yang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutang
ka

ep

itu, gadai dan hipotek lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali
dalam hal undang-undang dengan tegas menentukan kebalikannya";
ah

Bahwa berdasarkan penjelasan umum angka 4 atas Undang-Undang


R

es

Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan


M

ng

on
gu

Hal. 127 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah

R
menyatakan bahwa:

si
" . . . . . .. Dalam arti, bahwa jika debitor cidera janji, kreditor

ne
ng
pemegang Hak Tanggungan berhak menjual melalui pelelangan
umum tanah yang dijadikan jaminan menurut ketentuan peraturan

do
gu perundang-undangan yang bersangkutan, dengan hak mendahulu
daripada kreditor-kreditor yang lain. Kedudukan diutamakan tersebut
sudah barang tentu tidak mengurangi preferensi piutang-piutang

In
A
Negara menurut ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku";
Bahwa Pasal 1137 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik
ah

lik
Indonesia (KUHPer) menyatakan bahwa:
“Hak didahulukan milik negara, kantor lelang dan badan umum lain
am

ub
yang diadakan oleh penguasa, tata tertib pelaksanaannya, dan lama
jangka waktunya, diatur dalam berbagai undang-undang khusus
ep
yang berhubungan dengan hal-hal itu. Hak didahulukan milik
k

persekutuan atau badan kemasyarakatan yang berhak atau yang


ah

R
kemudian mendapat hak untuk memungut bea-bea, diatur dalam

si
undang-undang yang telah ada mengenai hal itu atau yang akan

ne
ng

diadakan";
"Bahwa Pasal 21 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (3a) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

do
gu

Gara PeRpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir


dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP)
In
A

menyatakan bahwa:
1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas
ah

lik

barang-barang milik Penanggung Pajak;


2) Ketentuan tentang hak mendahulu sebagaimana dimaksud pada
m

ub

ayat (1) meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga,


denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak;
ka

3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak


ep

mendahulu lainnya, kecuali terhadap:


ah

a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk


R

es

melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud;

R
dan/atau

si
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian

ne
ng
suatu warisan;
(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi

do
gu maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi
untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta
Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada

In
A
pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan
harta tersebut untuk membayar utang pajak Wajib Pajak
ah

lik
tersebut;
Bahwa Pasal 19 ayat (5) dan ayat (6) Undang-undang Nomor 19
am

ub
Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
ep
19 Tahun 2000 (UU PPSP) menyatakan bahwa:
k

"(5) Pengadilan Negeri atau instansi lain yang berwenang


ah

R
menentukan pembagian hasil penjualan barang dimaksud

si
berdasarkan ketentuan hak mendahulu Negara untuk tagihan pajak;

ne
ng

(6) Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak


mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang semata-mata disebabkan suatu penghukuman untuk

do
gu

melelang suatu barang bergerak dan atau barang tidak bergerak;


b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
In
A

dimaksud;
c. biaya perkara yang semata-mata disebabkan pelelangan dan
ah

lik

penyelesaian suatu warisan";


Dengan demikian Majelis Hakim perkara a quo pada tingkat kasasi di
m

ub

Mahkamah Agung RI seharusnya mempertimbangkan dalil-dalil di


atas dan memutus berdasarkan hal tersebut;
ka

ep

2. Bahwa Majelis Hakim pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung RI dalam


Renvoi Prosedur terhadap Daftar Pembagian Tahap Kedua/Penutup PT Kizone
ah

International (dalam pailit), perkara kepailitan Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. 13/
R

es

Pailit/2011/PN.Niaga. Jkt.Pst., sama sekali tidak memperhatikan asas


M

keseimbangan dan asas keadilan padahal secara nyata Pemohon Peninjauan


ng

on
gu

Hal. 129 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali dahulu Pemohon Kasasi II dahulu Pelawan II telah menyatakan dalam

R
perlawanan/surat keberatan kami yang kami kemukakan kembali di memori

si
kasasi sebagai berikut:

ne
ng
“Bahwa pembagian yang dilakukan oleh kurator kepada Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat hanya sebesar

do
gu total Rp401.287.304,54 (empat ratus satu juta dua ratus delapan
puluh tujuh juta tiga ratus empat rupiah lima puluh empat sen) dari
total tagihan pajak sebesar Rp10.482. 136.566,16 (sepuluh miliar

In
A
empat ratus delapan puluh dua juta seratus tiga puluh enam ribu lima
ratus enam puluh enam rupiah enam belas sen). Bahwa pembagian
ah

lik
yang terlalu keci/ tersebut tidak memperhatikan asas keseimbangan
dan asas keadilan. Ini berarti kurator tidak memberikan perlindungan
am

ub
terhadap kepentingan negara dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak
Penanaman Modal Asing Empat";
ep
“Bahwa dengan tidak tertagihnya piutang pajak sebesar
k

Rp10.080.849.261,62 (Sepuluh miliar delapan puluh juta delapan


ah

R
ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus enam puluh satu rupiah

si
enam puluh dua sen) lewat proses kepailitan ini, maka kepentingan

ne
ng

umum akan dirugikan karena penerimaan negara akan berkurang


sebesar Rp10.080.849.261,62 (sepuluh miliar delapan puluh juta
delapan ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus enam puluh satu

do
gu

rupiah enam puluh dua sen). Perlu ditegaskan bahwa salah satu
sumber penerimaan negara untuk membiayai pembangunan adalah
In
A

dari pajak yang dibayarkan oleh debitur";


“Bahwa dengan memberikan bagian kepada kreditur separatis (PT
ah

lik

Bank SBI Indonesia) sebesar 74,29 % atau sebesar


Rp13.108.819.746,63 (tiga belas miliar seratus delapan juta delapan
m

ub

ratus sembilan belas ribu tujuh ratus empat puluh enam rupiah enam
puluh tiga sen) dari total saldo yang akan dibagikan kepada seluruh
ka

kreditur sebesar Rp17.645.541.253,00 (tujuh belas miliar enam ratus


ep

empat puluh lima juta lima ratus empat puluh satu ribu dua ratus lima
ah

puluh tiga rupiah) maka kurator lebih mengutamakan kepentingan


R

es

kreditur separatis daripada kepentingan negara dalam hal ini Kantor


M

Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Seharusnya Majelis Hakim kasasi perkara a quo pada Mahkamah

R
Agung RI dalam Renvoi Prosedur terhadap Daftar Pembagian Tahap

si
Kedua/Penutup PT Kizone International (Dalam Pailit), perkara

ne
ng
kepailitan Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. 13/Pailit/2011/PN.Niaga.
Jkt.Pst. mempertimbangkan dalil-dalil di atas dan memutus

do
gu berdasarkan hal tersebut;
3. Bahwa Majelis Hakim kasasi pada tingkat Mahkamah Agung RI
dalam Renvoi Prosedur terhadap Daftar Pembagian Tahap Kedua/

In
A
Penutup PT Kizone International (dalam pailit), perkara kepailitan
Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. 13/Pailit/2011/PN.Niaga. Jkt.Pst.,
ah

lik
telah keliru karena tidak memerintahkan Kurator PT Kizone
International (Dalam Pailit) untuk memenuhi kewajibannya
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 32 ayat (1) huruf b
dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
ep
Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana telah
k

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16


ah

R
Tahun 2009 Jo. Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 19 Tahun

si
1997 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa sebagaimana

ne
ng

telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000


(UU PPSP) padahal secara nyata Pemohon Peninjauan Kembali/
Pemohon Kasasi II/Pelawan II telah menyatakan dalam perlawanan/

do
gu

surat keberatan yang kami kemukakan kembali di memori kasasi


sebagai berikut:
In
A

“Bahwa dalam hal tunggakan pajak sebagaimana dimaksud dalam


keberatan lni tidak dapat dilunasi secara penuh oleh harta pailit/
ah

lik

boedel maka pelunasannya akan didasarkan pada ketentuan Pasal


32 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun
m

ub

1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Gara PeRpajakan


sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
ka

ep

undang Nomor 16 Tehun 2009 Jo. Pasal 1 angka 3 Undang-undang


Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat
ah

Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang


R

es

Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP) yang menyatakan bahwa:


M

Pasal 32 ayat (1) huruf b:


ng

on
gu

Hal. 131 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan

R
peraturan perundang-undangan peRpajakan, Wajib Pajak diwakili

si
dalam hal:

ne
ng
a. badan oleh pengurus;
b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;

do
gu c. .... "
Pasal 32 ayat (2):
“Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab

In
A
secara pribadi dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang
terutang, kecuali apabila dapat membuktikan dan meyakinkan
ah

lik
Direktur Jenderal Pajak bahwa mereka dalam kedudukannya benar-
benar tidak mungkin untuk dibebani tanggung jawab atas pajak yang
am

ub
terutang tersebut";
Pasal 1 angka 3 UU PPSP:
ep
“Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang
k

berianggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang


ah

R
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut

si
ketentuan peraturan perundang-undangan peRpajakan";

ne
ng

Bahwa dengan demikian kurator sebagai Wakil PT Kizone


International (Dalam Pailit) dapat dimintai pertanggungjawaban
secara pribadi dan/atau secara renteng terhadap pelunasan piutang

do
gu

pajak yang tidak dilunasi oleh kurator dalam proses kepailitan ini,
mengingat kurator seharusnya melunasi terlebih dahulu seluruh
In
A

piutang pajak total sebesar Rp10.482.136.566,16 (sepuluh miliar


empat ratus delapan puluh dua juta seratus tiga puluh enam ribu lima
ah

lik

ratus enam puluh enam rupiah enam belas sen) karena harta pailit/
boedel yang siap dibagikan adalah sebesar Rp17.645.541.253,00
m

ub

(tujuh belas miliar enam ratus empat puluh lima juta lima retus empat
puluh satu ribu dua ratus lima puluh tiga rupiah)";
ka

Seharusnya Majelis Hakim kasasi perkara a quo pada Mahkamah


ep

Agung RI dalam Renvoi Prosedur terhadap Daftar Pembagian Tahap


ah

Kedua/Penutup PT Kizone International (Dalam Pailit), perkara


R

es

kepailitan Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 Jo. 13/Pailit/2011/PN.Niaga.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jkt.Pst. mempertimbangkan dalil-dalil di atas dan memutus

R
berdasarkan hal tersebut;

si
4. Bahwa dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit maka kurator yang

ne
ng
ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta
Wajib Pajak dalam pailit kepada pemegang saham atau kreditur

do
gu lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang
pajak Wajib Pajak dimaksud. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal
Pasal 21 ayat 3a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

In
A
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara PeRpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nemer
ah

lik
16 Tahun 2009 yang berbunyi sebagai berikut:
"(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi
am

ub
maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak
ep
dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham
k

atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk


ah

R
membayar utang pajak Wajib Pajak tersebut";

si
5. Bahwa piutang pajak bukanlah semata-mata piutang yang dapat ditagih

ne
ng

di muka Pengadilan karena piutang pajak ditagih dengan Surat Paksa yang
memiliki kekuatan eksekutorial. Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang
Nemer 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

do
gu

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nemer 19 Tahun 2000


menyatakan:
In
A

“Surat Paksa berkepala kata-kata "Demi Keadilan Berdasarkan


Ketuhanan Yang Maha Esa”': mempunyai kekuatan eksekutorial
ah

lik

dan kedudukan hukum yang sam a dengan putusan pengadilan yang


m

ub

telah mempunyai kekuatan hukum tetap";


6. Bahwa Negara sebagai pemilik piutang pajak memiliki hak istimewa
ka

yang diberikan oleh Undang-Undang yang pelunasannya harus


ep

didahulukan daripada pembayaran kepada kreditur-kreditur lainnya,


ah

sebagaimana pendapat para Sarjana sebagai berikut:


R

es

a. Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. dalam buku berjudul "Hukum
M

Kepailitan, Memahami Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


ng

on
gu

Hal. 133 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepailitan, terbitan Pustaka Utama Grafiti, Cetakan III, Edisi Baru, Januari 2009,

R
pada Bab I, halaman 6 dan halaman 7", menyatakan bahwa:

si
“….Menurut Pasal 1134 KUH Perdata, jika tidak dengan tegas

ne
ng
ditentukan lain oleh undang-undang, maka kreditor pemegang
hak jaminan harus didahulukan daripada kreditor pemegang hak

do
gu istimewa untuk memperoleh pelunasan dari hasil penjualan harta
kekayaan debitor yang menurut Pasal 1131 KUH Perdata
menjadi agunan atau jaminan bagi utang-utangnya;

In
A
Hak istimewa (piutang yang diistimewakan) yang oleh undang-
undang harus didahulukan daripada piutang atas tagihan yang
ah

lik
dijaminkan dengan hak jaminan an tara lain adalah:
1. Hak istimewa yang dimaksudkan dalam Pasal 1137 ayat (1)
am

ub
KUH Perdata;
2. Hak istimewa yang dimaksudkan dalam ayat (3) Pasal 21 UU
ep
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
k

Cara PeRpajakan yang telah diubah dengan UU Nomor 9


ah

R
tahun 1994;

si
3. Hak istimewa yang dimaksudkan dalam Pasal 1139 ayat (1)

ne
ng

KUH Perdata, yaitu biaya perkara yang semata-mata


disebabkan karena suatu penghukuman untuk melelang suatu
benda bergerak atau benda tidak bergerak;

do
gu

4. Hak istimewa yang dimaksudkan dalam Pasal 1149 angka (1)


KUH Perdata, yaitu biaya-biaya perkara yang semata-mata
In
A

disebabkan karena pelelangan dan penye/esaian suatu


warisan;
ah

lik

5. Imbalan Kuirator sebagaimana dimaksud dalam Undang-


Undang Nomor 37 Tahun 2004;
m

ub

b. Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M., dalam bukunya berjudul


"Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek terbitan PT Citra Aditya
ka

Bakti, Cetakan III, Edisi Revisi (Disesuaikan dengan UU Nomor


ep

37 Tahun 2004), Tahun 2005, pada Bab IX, halaman 153 dan
ah

halaman 154", menyatakan bahwa:


R

es

“4. Kreditur Separatis Menduduki Kedudukan Tertinggi Kecuali


M

Ditentukan Lain oleh Undang-Undang selain dapat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengeksekusi sendiri harta jaminan, keistimewaan lain dari

R
pemegang hak jaminan (separatis) adalah bahwa kreditur

si
separatis tersebut lebih tinggi kedudukannya dari hak-hak

ne
ng
terdahulu lainnya, kecuali undang-undang menentukan
sebaliknya (Pasal 1134 ayat (2) KUH Perdata);

do
gu Apakah ada undang-undang yang menentukan sebaliknya.
Memang ada. Contoh dari Undang-undang yang menentukan
bahwa ada kreditur lain yang kedudukannya lebih tinggi dari

In
A
kreditur pemegang hak jaminan adalah sebagai berikut:
a. ….
ah

lik
b. Pasal 21 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang
PeRpajakan;
am

ub
c. Bahwa hutang pajak lebih tinggi kedudukannya dari
hutang lain, termasuk hutang dengan hak jaminan;
ep
d. ….”;
k

c. Eliana Tansah, S.H. di dalam Seminar Nasional Kepailitan USAID


ah

R
In AGGE Project & AKPI Materi III berjudul Kedudukan Tagihan

si
Buruh, Tagihan Pajak versus Kedudukan Kreditur Separatis

ne
ng

dalam Kepailitan Perusahaan menyatakan bahwa:


“Dari lima golongan kreditur yang telah disebutkan di atas,
berdasarkan Pasal 1134 ayat 2 jo. Pasal 1137 KUHPerdata dan

do
gu

Pasal 21 UU KUP, piutang pajak mempunyai kedudukan di atas


Kreditur Separatis mengeksekusi objek jaminan kebendaannya
In
A

berdasarkan Pasal 55 ayat (1) UU Kepailitan ... ";


Berdasarkan uraian tersebut, sangat jelas bahwa Negara (piutang
ah

lik

pajak) memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan


Kreditur Separatis, Upah Buruh, dan Fee Kurator, sehingga sudah
m

ub

seharusnya piutang pajak dibayarkan seluruhnya oleh Kurator;


Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
ka

beRpendapat:
ep

Terhadap Pemohon Peninjauan Kembali II:


ah

Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah


R

es

meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 11 Maret 2013 dan
M

jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 18 Maret 2013 dihubungkan


ng

on
gu

Hal. 135 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan pertimbangan Judex Juris dan Judex Facti tidak melakukan kekeliruan

R
yang nyata dengan pertimbangan sebagai berikut:

si
• Bahwa keberatan Pemohon Peninjauan Kembali II i.c. KPP PMA-

ne
ng
IV telah sesuai dengan hasil Rapat Pencocokan Piutang tanggal
14 Juni 2011 dan telah diakui sehingga dimasukkan dalam Daftar

do
gu Piutang Tetap Diakui tertanggal 15 Juni 2011, sehingga dengan
ditolaknya permohonan telah tepat;
• Bahwa oleh karenanya permohonan peninjauan kembali dari

In
A
Pemohon Peninjauan Kembali II tidak beralasan, sehingga harus
ditolak;
ah

lik
Terhadap Permohonan Peninjauan Kembali I:
Bahwa alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti
am

ub
secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 4 Maret 2013 dan jawaban
alasan peninjauan kembali tanggal 18 Maret 2013 dihubungkan dengan
ep
pertimbangan Judex Juris dan Judex Facti telah melakukan kekeliruan yang
k

nyata dengan pertimbangan sebagai berikut:


ah

R
• Bahwa berdasarkan fakta yang sebenarnya PT. Kizone/Pelawan

si
VII memiliki hutang pada Pemohon Peninjauan Kembali I sebesar

ne
ng

Rp26.354.012.026,76 dengan jaminan Sertifikat Hak Tanggungan


yang telah dilelang sejumlah Rp25.515.000.000,00 sedangkan

do
Pemohon Peninjauan Kembali I hanya mendapat pembagian
gu

Rp10.325.219.087,73 yang selebihnya untuk buruh


Rp6.427.153.433,00, Kurator Rp2.041.200.000,00 dan PPN
In
A

Rp637.875.000,00, yang keseluruhannya berjumlah


Rp19.431.447.520,73, yang berarti masih ada kelebihan yang
ah

lik

harus menjadi hak dari Pemohon Peninjauan Kembali I, yaitu


Rp25.515.000.000,00 dikurangi Rp19.431.447.520,73 yaitu
m

ub

Rp6.083.552.479,27 yang harus diserahkan pada Pemohon


Peninjauan Kembali I;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah


Agung beRpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan
ah

pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


R

es

Kembali I PT. BANK SBI INDONESIA tersebut dan membatalkan putusan


M

ng

Mahkamah Agung Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 25 September 2012 Jo.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 13/

R
Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 23 Februari 2012, selanjutnya Mahkamah

si
Agung akan mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana akan

ne
ng
disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali

do
gu dikabulkan dan Termohon Peninjauan Kembali/Kurator PT. Kizone Internasional
(Dalam Pailit) berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk
membayar semua biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam

In
A
pemeriksaan peninjauan kembali;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
ah

lik
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor
am

ub
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
ep
Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
k

bersangkutan;
ah

MENGADILI
R

si
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan

ne
ng

Kembali II KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING


EMPAT tersebut;

do
Mengabulkan permohanan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
gu

Kembali I PT. BANK SBI INDONESIA tersebut;


Membatalkan putusan Mahkamah Agung Nomor 252 K/Pdt.Sus/2012
In
A

tanggal 25 September 2012 Jo. putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat Nomor 13/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 23
ah

lik

Februari 2012;
MENGADILI KEMBALI
m

ub

1. Mengabulkan perlawanan Pelawan I untuk sebagian;


2. Membatalkan Daftar Pembagian yang telah dibuat oleh kurator
ka

ep

yang telah diumumkan oleh kurator pada tanggal 24 Januari 2012;


3. Menyerahkan hasil penjualan aset pabrik milik PT. Kizone
ah

Internasional (Dalam Pailit) harus diserahkan kepada Pemohon


es

Peninjauan Kembali setelah dikurangi biaya kepailitan dan fee


M

ng

kurator sebesar 8 % (sesuai ketentuan Pasal 2 Permenkumham


on
gu

Hal. 137 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 1 Tahun 2013), yaitu sebesar Rp25.515.000.000,00 -

R
Rp19.431.447.510,73 = Rp6.083.552.479,27 (enam miliar delapan

si
puluh tiga juta lima ratus lima puluh dua ribu empat ratus tujuh

ne
ng
pulah sembilan rupiah koma dua puluh tujuh sen);
4. Merevisi fee kurator menjadi sebesar 8 % (sesuai ketentuan Pasal

do
gu 2 Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013) dan membatalkan
imbalan jasa penjualan sebesar 2,5 % (dua satu perdua persen)
karena tidak sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 3

In
A
Permenkumham Nomor 1 Tahun 2013 serta tidak memenuhi rasa
keadilan;
ah

lik
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali/Kurator PT. Kizone
Internasional (Dalam Pailit) untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
am

ub
peradilan dan dalam pemeriksaan peninjauan kembali, yang dalam pemeriksaan
peninjauan kembali ditetapkan sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
ep
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
k

Agung pada hari Kamis tanggal 26 Juni 2014 oleh Prof. Dr. Valerine J.L.K
ah

R
S.H.,M.A., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai

si
Ketua Majelis, Dr. H. Abdurrahman, S.H.,M.H., dan H. Soltoni Mohdally,

ne
ng

S.H.,M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan


tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh

do
Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan oleh Retno Kusrini,
gu

S.H.,M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.


In
A

Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,
ttd/. Dr. H. Abdurrahman, S.H.,M.H. ttd/. Prof. Dr. Valerine J.L.K S.H.,M.A.
ttd/. H. Soltoni Mohdally, S.H.,M.H.
ah

lik

Panitera Pengganti,
ttd/. Retno Kusrini, S.H.,M.H.
Biaya-biaya:
m

ub

1. M e t e r a i.......................... Rp 6.000,00
2. R e d a k s i......................... Rp 5.000,00
ka

3. Administrasi Kasasi…......... Rp 9.989.000,00


ep

Jumlah................................. Rp10.000.000,00
ah

Untuk Salinan
es

Mahkamah Agung R.I.


M

a.n. Panitera
ng

Panitera Muda Perdata Khusus


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu RAHMI MULYATI, SH.,MH.
NIP. 19591207 1985 12 2 002

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 139 dari 139 hal.Put. Nomor 49 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139

Anda mungkin juga menyukai