SEMINAR FISIKA
(AKPP5503)
Dosen Pembimbing:
Sri Hartini, M.Sc.
Oleh:
Alfianoor
NIM 2010121210002
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat
dasar dari materi, energi, ruang, waktu, dan hubungan antara mereka. Fisika
berusaha untuk memahami dan menjelaskan fenomena alam melalui pengamatan,
eksperimen, dan pemodelan matematika. Fisika mencoba menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti "Bagaimana alam semesta ini bekerja?" atau "Mengapa benda
jatuh ke bawah?". Fisika mencoba memahami prinsip-prinsip dasar yang
mengatur alam semesta ini, mulai dari partikel-partikel subatomik hingga galaksi-
galaksi di ruang angkasa. Semua hal-hal yang terjadi di dunia ini selalu berusaha
dipecahkan dengan ilmu fisika.
Salah satu penerapan ilmu fisika dalam keseharian kita diantanya adanya
roda. Roda ban biasanya dimanfaatkan untuk dapat mempermudah pergerakan
benda untuk berpindah, misalnya suatu gerobak dorong yang diberikan roda ban
dibawahnya tentu akan dapat membawa suatu beban-beban yang cukup berat
dengan mudah jika dibandingkan dengan pada saat kita sendiri yang
membawanya tanpa bantuan alat gerobak dorong tersebut, hal ini merupakan salah
satu dari penerapan ilmu fisika. Selain hal itu, jika kita perhatikan lebih lanjut,
gerobak dorong tentu memerlukan roda ban untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya, namun bagaimana jika roda ban yang digunakan ternyata bocor atau
kempes? Apa yang akan terjadi pada gerobak tersebut? Tentu gerobak dorong
masih dapat digunakan, hanya saja tidak sesuai dengan keadaan awalnya yang
kondisi roda ban masih dalam keadaan bagus/kempes. Lalu jika terjadi kondisi
demikian apa yang harus kita lakukan?
Pompa ban adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengisi angin
atau menambah tekanan angin pada suatu ban. Pompa ban adalah sebagai solusi
dari kondisi dimana jika sepeda atau motor kita mengalami kekempesan ban,
dengan memasang bagian ujung pengunci ke ban yang akan di pompa, kemudian
memompa ban dengan mudah hingga tekanan ban dalam keadaan yang stabil, dan
ban bisa digunakan sebagaimana mestinya. Dengan pompa ini tentu lebih
memudahkan kita dalam mengisi tekanan ban saat terjadi kekempesan, jika
dibandingkan dengan langsung meniup ban dengan usaha manusia. Inilah contoh
dari penerapan ilmu fisika dalam kehidupan kita. Ilmu fisika membahasan tentang
penerapan ini adalah ilmu tentang fluida, dimana dalam pembahasan fluida kita
akan mengetahui bagaimana cara suatu aliran fluida itu bekerja. Oleh karenanya
ada banyak hal yang bisa kita ketahui tentang fisika, dan ini selalu dekat dengan
kehidupan atau aktifitas sehari-hari yang kita lakukan.
Oleh karena itu, untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam
terkait konsep fluida dan penerapannya yang lain dalam kehidupan, maka penulis
membuat makalah ini untuk membahas tentang “Penerapan Mekanika Fluida pada
Pompa Ban Sepeda”.
(Sumber:MainSepeda.com)
Pompa ban sepeda adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengisi
angin pada sepeda. Pompa ini dapat digunakan untuk megisi angin suatu ban, baik
motor ataupun sepeda yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada
sepeda ataupun motor saat akan digunakan, dengan itu ban motor ataupun sepeda
akan dapat bergerak secara lancar dan bergulir lebih cepat jika dibandingkan
dengan ban yang tidak diisi dengan angin di dalamnya, karena hal ini berpengaruh
terhadap tekanan yang ada didalam ban motor atau sepeda yang kita gunakan.
Pada pompa ini, kita dapat belajar beberapa mekanika fluida yang
diterapkan pada kegiatan kita saat mempompa ban. diantaranya yang digunakan
pada penerapan pompa sepeda ini adalah penerapan konsep Tekanan Hidrostatis,
Hukum Pascal dan Persamaan Bernoulli.
a) Tekanan
Tekanan dan gaya saling berhubungan, tetapi keduanya berbeda. Tekanan
didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, di mana gaya F di sini dipahami
sebagai magnitudo gaya yang bekerja pada arah tegak-lurus terhadap bidang
seluas A:
P = F/A
Tekanan pada keadaan di atas, akan selalu berbanding lurus dengan gaya
yang diberikan padanya, dan akan berbanding terbalik dengan luas penampang
yang dilalui fluida yang mengalir pada pompa ban. Jika gaya yang diberikan ke
pompa sepeda semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan oleh pompa tersebut
juga akan semakin besar. Selain itu, luas permukaan pada pompa juga
mempengaruhi tekanan yang dihasilkan. Semakin kecil luas permukaan
penampang pada pompa, maka tekanan akan semakin besar (Halliday, Resnick, &
Walker, 2005).
b) Hukum Pascal
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang
sama. Hal ini dapat diartikan sebagai tekanan yang diterapkan pada fluida yang
tertutup akan menyebar ke segala arah dan kesemua titik sama besar (Giancoli,
2014). Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki
banyak lubang maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama kuat.
Blaise Pascal (1623-1662) menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang
berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah”. Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis
yang lahir di Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia
menciptakan kalkulator digital pertama di dunia. Ia menghabiskan waktunya
dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-menerus selama pengobatan
kanker yang dideritanya. Ia menemukan teori hukum Pascal dengan eksperimenya
bermain-main dengan air (Kanginan, 2007). Berdasarkan hal itu, maka dapat
diperolehlah persamaan bahwa:
Pin = Pout
¿ ¿ F out
F∈
A ∈¿ ¿ = A out
Hukum pascal ini tidak hanya dapat diterapkan pada fluida zat cair saja,
namun juga berlaku untuk fluida zat gas seperti udara. Oleh karena itu,
penerapannya pada pompa ban sepeda, konsep dari hukum pascal dapat dipahami
dengan melihat gambar berikut.
F1
P1 = P2
F2
A2
A1
Gambar 3. Konsep hukum pascal pada pompa ban sepeda
c) Persamaan Bernoulli
a) Tekanan (p): Tekanan fluida pada suatu titik dalam aliran. Persamaan
Bernoulli mengasumsikan bahwa tekanan statis fluida berkurang ketika
kecepatan aliran meningkat.
b) Kecepatan (v): Kecepatan fluida pada suatu titik dalam aliran. Persamaan
Bernoulli menyatakan bahwa ketika kecepatan aliran meningkat, tekanan statis
fluida akan berkurang.
c) Ketinggian (h): Ketinggian dari suatu titik dalam aliran relatif terhadap
referensi tertentu. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa ketika ketinggian
meningkat, tekanan statis fluida akan meningkat.
Persamaan Bernoulli dapat dinyatakan sebagai:
P + ½ ρ v2 + ρ g h = konstan
Di mana:
KESIMPULAN
Pompa ban adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memberikan
tekanan uadara kedalam ban sepeda ataupun motor yang kita miliki. Pompa
tentu sangat bermanfaat agar sepeda atau motor yang kita miliki dapat
digunakan untuk kenyamanan sepeda atau motor kita untuk digunakan.
Ada beberapa konsep fisika yang ada untuk diterapkan pada pompa
ban sepeda ini diantarnya adalah tekanan hidrostatis, hukum pascal dan
persamaan bernoulli. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh
berat fluida yang menekan suatu objek atau permukaan dalam fluida diam.
Tekanan hidrostatis tergantung pada kedalaman fluida, massa jenis fluida, dan
percepatan gravitasi. Dimana tekanan yang dialami oleh suatu objek dalam
fluida yang disebabkan oleh berat fluida di atasnya. Semakin dalam objek
berada dalam fluida, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.
Hukum Pascal adalah salah satu hukum dasar dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa perubahan tekanan yang diterapkan pada fluida dalam
wadah tertutup akan merambat secara merata ke seluruh bagian fluida dan ke
dinding wadah. Persamaan Bernoulli adalah persamaan dasar dalam mekanika
fluida yang menjelaskan hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian
dalam suatu aliran fluida. Persamaan ini menyatakan bahwa total energi dalam
aliran fluida harus tetap konstan dalam suatu sistem tertutup. Persamaan ini
juga menyatakan bahwa ketika kecepatan fluida meningkat, tekanan statis
fluida akan berkurang, dan sebaliknya, ketika kecepatan fluida menurun,
tekanan statis fluida akan meningkat. Persamaan ini juga menyatakan bahwa
ketika ketinggian fluida meningkat, tekanan statis fluida akan meningkat, dan
sebaliknya, ketika ketinggian fluida menurun, tekanan statis fluida akan
berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1 Prinsip dan Aplikasi. Jakarta:
Erlangga.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2005). Fisika Dasar Edisi 7. Jakarta:
Erlangga.
Munson, B. R., Young, D. F., & Okiishi, T. H. (2003). Mekanika Fluida Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Nastain, & Suroso. (2005). Mekanika Fluida. Purwokerto: Jurusan Teknik Sipil.