Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bayu Aji Susilo

NIM : 8801202122

Mata Kuliah : Manajemen Resiko

Tugas Membuat Summary dari tiap Bab dan Mindmap dari Buku "Rich Dad Poor Dad"

"Rich Dad, Poor Dad"

Buku ini memperkenalkan perbedaan antara dua figur ayah dalam kehidupan Kiyosaki: "Poor Dad" yang
mewakili ayahnya sendiri, dan "Rich Dad" yang merupakan ayah sahabatnya. Kiyosaki menggambarkan
kontras pola pikir keduanya terkait uang. "Poor Dad" menekankan pendidikan formal dan mencari
pekerjaan yang stabil, sementara "Rich Dad" mengajarkan pentingnya belajar mengenai uang dan
investasi secara mandiri. Pembaca diperkenalkan pada konsep bahwa pendidikan finansial seringkali
lebih penting daripada pendidikan formal.

Kutipan: "Kekuatan terbesar yang kita miliki adalah pikiran kita. Jika dilatih dengan baik, pikiran dapat
menciptakan kekayaan besar dengan sangat cepat."

Bab 1: "The Rich Don't Work for Money"

Bab Pertama menyoroti konsep bahwa orang kaya tidak bekerja untuk uang, tetapi membuat uang
bekerja untuk mereka. Kiyosaki memperkenalkan perbedaan antara aset (yang menghasilkan uang) dan
kewajiban (yang memakan uang). Bab ini mendorong pembaca untuk memahami bahwa membangun
aset, seperti properti atau bisnis, adalah kunci untuk mencapai kebebasan finansial. Dalam bab ini,
Kiyosaki juga memperkenalkan konsep "aliran kas" dan bagaimana memahami serta mengelolanya.

Kutipan: "Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja
untuk mereka."

Bab 2 : "Why Teach Financial Literacy"

Bab kedua dari buku "Rich Dad Poor Dad" ini mengisahkan pengalaman Robert puluhan tahun setelah ia
pertama kali bertemu dengan Rich Dad. Bab 2 dimulai dengan narasi mengenai nasib tragis orang-orang
kaya pada masa Robert, yang meskipun memiliki jabatan tinggi seperti CEO, direktur, atau pemilik pasar
saham yang sukses, namun berakhir dengan masalah keuangan yang serius, kecanduan narkoba, dan
bahkan tindakan bunuh diri. Kesemuanya ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan keuangan,
atau yang disebut sebagai financial literacy.

Financial literacy dijelaskan sebagai dasar yang kokoh, seperti halnya membangun gedung pencakar
langit yang membutuhkan pondasi yang kuat. Analogi disampaikan bahwa jika kita bermaksud
membangun gedung pencakar langit, kita harus membuat pondasi yang mendalam, seiring dengan
kebutuhan kompleksitas proyek tersebut. Sebaliknya, bagi mereka yang hanya ingin membangun rumah
sederhana, pondasi yang tidak terlalu dalam sudah cukup. Ironisnya, banyak orang yang bercita-cita
membangun kemakmuran finansial setinggi gedung pencakar langit, namun pada kenyataannya, mereka
hanya memiliki pemahaman yang dangkal, sebagaimana pondasi rumah sederhana.

Bab 3: "Mind Your Own Business"

Bab ketiga menekankan pentingnya memiliki bisnis sendiri atau berinvestasi sebagai langkah menuju
kemandirian finansial. Kiyosaki membahas perbedaan antara aset dan kewajiban lebih mendalam,
merangsang pembaca untuk fokus pada membangun aset yang dapat menghasilkan pendapatan secara
berkelanjutan. Bab ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana memahami laporan keuangan,
keterampilan yang sangat penting untuk mengelola keuangan pribadi dengan cerdas. Dengan merinci
konsep ini, Kiyosaki membimbing pembaca menuju perspektif yang lebih luas tentang uang dan
investasi.

Kutipan: "Orang kaya fokus pada kolom aset mereka sementara yang lain fokus pada laporan
penghasilan mereka."

Bab 4: "The History of Taxes and the Power of Corporations"

Bab keempat membahas sejarah pajak dan peran penting perusahaan dalam mengelola aset serta
mengurangi beban pajak. Kiyosaki memberikan wawasan tentang bagaimana pemahaman mengenai
sistem perpajakan dapat memengaruhi keputusan keuangan, dengan menekankan pentingnya
memanfaatkan perusahaan atau entitas hukum lainnya untuk mengoptimalkan keuntungan dan
mengurangi kewajiban pajak.

Kutipan: "Orang kaya membeli aset. Orang miskin hanya memiliki pengeluaran. Orang kelas menengah
membeli kewajiban yang mereka pikir adalah aset."

Bab 5: "The Rich Invent Money"

Bab kelima mengeksplorasi konsep tentang kreativitas dalam menciptakan uang. Kiyosaki mengajarkan
bahwa kekayaan seringkali berasal dari kemampuan untuk menciptakan peluang baru, inovasi, dan
kemandirian finansial. Bab ini mendorong pembaca untuk berpikir di luar batas konvensional dan
mencari cara untuk menjadi pengusaha sejati.

Kutipan: "Seringkali dalam dunia nyata, bukan orang pintar yang maju, tetapi orang yang berani."

Bab 6: "Work to Learn—Don’t Work for Money"

Bab keenam menyoroti pentingnya belajar melalui pengalaman dan mencari pengetahuan yang lebih
luas. Kiyosaki menggambarkan bahwa bekerja bukan hanya tentang mendapatkan uang, tetapi juga
tentang mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu seseorang tumbuh secara
pribadi dan profesional. Bab ini merangsang pembaca untuk mencari peluang belajar dalam setiap
situasi dan memanfaatkannya untuk meraih sukses finansial.

Kutipan: "Jangan biarkan ketakutan kehilangan lebih besar dari kegembiraan menang."
Bab 7: "Overcoming Obstacles"

Bab ketujuh menggali tema kegagalan dan rintangan dalam perjalanan mencapai kebebasan finansial.
Kiyosaki menekankan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar, dan pembaca harus
melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Bab ini memotivasi pembaca untuk
menghadapi tantangan dengan tekad dan ketekunan, karena keberhasilan sering kali muncul melalui
kegagalan yang dialami.

*Kutipan: "Pecundang berhenti saat mereka gagal. Pemenang terus gagal sampai mereka berhasil."

Bab 8: "Getting Started"

Bab kedelapan memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah awal yang dapat diambil pembaca
untuk memulai perjalanan finansial mereka. Kiyosaki menyampaikan betapa pentingnya mengambil
tindakan konkret dan tidak terjebak dalam siklus pemikiran atau perencanaan yang berlebihan. Bab ini
mengajak pembaca untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari, mengubah wawasan
menjadi tindakan nyata.

Kutipan: "Bukan apa yang kamu katakan dengan mulutmu yang menentukan hidupmu, tetapi apa yang
kamu bisikkan kepada dirimu sendiri yang memiliki kekuatan paling besar!"

Bab 9: "Still Want More? Here Are Some To Do's"

Bab kesembilan menawarkan panduan praktis dan tindakan konkret yang dapat diambil pembaca untuk
terus mengembangkan keuangan pribadi mereka. Kiyosaki memberikan saran tentang investasi,
pengembangan keterampilan, dan komitmen untuk terus belajar. Bab ini bertindak sebagai penutup
yang menginspirasi, mendorong pembaca untuk merangkul perubahan dan mengimplementasikan
prinsip-prinsip keuangan yang telah dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kutipan: "Jangan menjadi kecanduan uang. Kerja untuk belajar. Jangan bekerja untuk uang. Kerja untuk
pengetahuan."

"Final Thoughts"

Alasan Robert dalam penulisan buku "Rich Dad Poor Dad" adalah untuk berbagi bagaimana peningkatan
kecerdasan finansial dapat memberikan solusi untuk berbagai masalah kehidupan. Ia menggambarkan
bagaimana penerapan prinsip-prinsip keuangan yang lebih cerdas dapat membantu dalam menangani
permasalahan sehari-hari.

Robert memberikan contoh konkrit ketika ia membantu seorang teman yang sedang menghadapi
tantangan dalam mempersiapkan uang kuliah untuk anaknya. Dalam diskusi mereka, teman Robert
menanyakan apakah melakukan keputusan investasi dalam bidang real estate akan menjadi langkah
yang tepat. Melalui percakapan ini, temannya akhirnya berhasil menyelesaikan masalah keuangannya
dan meningkatkan portofolio asetnya. Dengan demikian, melalui bukunya, Robert ingin menunjukkan
bahwa pengelolaan keuangan yang bijak dapat memberikan solusi konkret untuk permasalahan
kehidupan sehari-hari.

Kutipan : "ada 3 macam income yaitu ordinary earned, passive dan portofolio income. Ordinary income
is money you work for, and passive and portfolio income is money working for you."

Mindmap

Anda mungkin juga menyukai