Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Penyusun:

KELOMPOK 2

Yolanda Argi Utami 1811021001

Finka Amalia 1811021013

Nurfadhilah Finanda 1811021025

Riza Ardila 1811021037

Iis Purniawati 1811021053

Fakhri Rizal Husain 1851021005

Siska Maharani Barus 1861021001

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen : Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M.


Afri Arifin, S.E., M.Si.

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan


memandang bahwa kewirausahaan adalah identic dengan apa yang dimiliki dan
dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat
karena jiwa dan sikap seorang entrepreneur tidak hanya oleh usahawan, namun
juga oleh setiap orang yang pandai dalam mengambil peluang, berfikir kreaftif,
dan bertindak inovatif. Berfikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide kreatif
dan inovatif. Dan ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang besar.

Peluang adalah keadaan yang menguntungkan untuk menciptakan produk,


layanan atau bisnis baru yang dibutuhkan. Seorang entrepreneur dapat mengenali
sebuah masalah atau celah peluang dan membuatnya menjadi bisnis untuk
mengatasi masalah atau mengisi celah yang teridentifikasi tersebut.

Kunci untuk mengenali peluang adalah untuk mengidentifikasi produk


atau servis yang orang butuhkan dan bersedia untuk membelinya, bukan yang
ingin dibuat oleh dan di jual oleh pengusaha itu sendiri

Dengan kreatifitas dan inovasi kita bisa menciptakan suatu nilai lebih
terhadap suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang
membutuhkan. Dengan ide kreatif dan inovatif membuat peluang usaha kita
menjadi lebih kuat daripada pesaing usaha kita. Dikarenakan hasil produk-produk
usaha kita mempunyai nilai lebih yang pastinya akan menarik minat konsumen.
1.2 Tujuan Makalah
1. Untuk memahami pentingnya berkewirausahaan sejak dini.
2. Untuk mengetahui profil penduduk Indonesia dan pemicu
berwirausaha.
3. Untuk mengetahui motivasiseseorang berwirausaha.
4. Untuk menjelaskan motivasi seorang untuk menjadi wirausahawan.
5. Untuk membandingkan perbedaan esensial antara wirausahawan
dengan karyawan/orang gajian.
6. Untuk memaparkan keuntunganndan kelemahan menjadi
wirausahawan.
7. Untuk mengetahui jumlah keluarga miskin di Iindonesia.
8. Untuk menjelaskan pemiskinan mutlak melalui BLT.
9. Untuk mengetahui jumlah pengangguran di Indonesia.
10. Untuk menjelaskan konsep Cash Flow Quadrant oleh T. Robert
Kiyosaki.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1

2.2

2.3 Motivasi Seseorang Berwirausaha.

Di negara-negara maju, keinginan seseorang untuk menjadi bos terhadap


dirinya sendiri cukup besar, berkeinginan sukses tanpa harus di bawah tekanan
orang lain, misalnya meskipun perusahaan baru berjalan satu tahun, sudah
berusaha keras untuk di-franchais-kan atau diwirausahakan, hal ini dapat
dilakukan jika pemerintah ikut memfasilitasi dengan cara mempermudah proses
pemberian hak intelektual, sperti hak dan atau lisensi trade mark, hak waralaba,
hak cipta (copyright) dan sejenisnya.

Dalam aspek lain, keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri


(berwirausha) sering kali terdorong oleh motivasi dari guru atau dosennya, atau
koperasi yang memberikan mata pelajaran atau mata kuliah berkewiraushaan yang
praktis dan menarik, sehingga dapat membangkitkan minat siswa/mahasiswa
untuk mulai mencoba berwirausaha seperti yang terjadi di MIT, Harvard Business
School, Institut bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), dan beberpa perguruan
tinggi lainnya yang memiliki konsentrasi kewirausahaa.

Tidak jarang juga setelah seseorang memperoleh kursus atau Pendidikan


non-gelar melalui koperasi dan atau koperasi kredit, bahkan setelah
mendengarkan cerita sukses pengalaman bisnis yang dimiliki oleh orang-orang di
sekitar kita, meskipun bisnis kecil-kecilan, dapat menjadi pemicu, potensi dan
motivasi utama untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Motivasi untuk
menjadi seorang wirausaha biasanya muncul dengan sendirinya, setelah memiliki
bekal cukup untuk mengelola usaha dan siap mental secara total.

2.4 Motivasi seorang untuk menjadi wirausahawan.


Motivasi seorang untuk menjadi wirausahawan antara lain :

1. Laba
2. Kebebasan
3. Impian personal
4. Kemandirian

Dari empat hal tersebut dapat digambarkan sebgai berikut :

Motivasi untuk menjadi wirausahawan adalah karena mereka akan


memperoleh minimal 4 imbalah :

1. Laba
Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang
diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau
pegawainya.
2. Kebebasan
Bebas mengatur waktu, bebas dari supervise, bebas aturan main yang
menekan/intervensi, bebas dari aturan budaya organisasi/perusahaan.
3. Impian Personal
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas
kerja yang membosankan, karena harus mengikuti visi, misi, impian
orang lain. Imbalan untuk menentukan nasib/visi, misi dan impiannya
sendiri.
4. Kemandirian
Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti
permodalan mandiri dalam pengelolaan/manajemen, mandiri dalam
pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.

2.5 Perbedaan esensial antara wirausahawan dengan karyawan/orang gajian.

Wirausahawan Karyawan
 Penghasilan bervariasi atau  Memiliki penghasilan pasti
tidak teratur, sehingga pada atau teratur, sehingga relatif
tahap awal sulit mengatur mudah diatur (rasa aman)
(tidak merasa aman) karena meskipun gaji atau upah
penghasilan tidak pasti relative rendah
 Memiliki peluang yang lebih  Peluang kaya relatif (sangat
besar untuk menjadi orang berggantumg kemujuran dan
kaya, penghasilan sebulan karier)
dapat menutupi pengeluaran
atau biaya hidup untuk satu
tahun
 Pekerjaan bersifat tidak rutin  Pekerjaan bersifat rutin
 Kebebasan waktu yang tinggi  Waktu tidak bebas (terikat)
(tidak terikat oleh jam kerja) pada jadwan/jam kerja
 Tidak ada kepastian  Ada kepastian (dapat
(ketidakpastian tinggi) dalam diprediksi) dalam banyak hal,
banyak hal, termaasuk kekayaan dapat diramal dapat
mengekpektasikan kekayaan dihitung
 Kreativitas dan inovasi dituntut  Bersifat menunggu intruksi
setiap saat atau perintah
 Kebergantungan rendah  Kebergantungan tinggi
 Berbagai risiko tinggi (asset  Risiko relative rendah bahkan
dapat hilang bila di jadikan dpat diramalkan
sebagai agunan dalam
pinjaman) dan usahanya
bangkrut
 Terbuka peluang untuk menjadi  Menjadi bos relatif sulit
bos
 Tanggung jawab besar  Tanggung jawab relatif

2.6 keuntungan dan kelemahan menjadi wirausahawan.

Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausahawan

 Berbagai keuntungan menjadi wirausahawan meurut Buchari Alma


(2000), yaitu :
1. Tercapai peluang-peluang utnuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara
penuh
3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha
konkret
5. Terbuka peluang untuk menjadi bos minimal bagi dirinya sendiri

 Selain kenutungan, ada pula kelemahan menjadi wirausahawan, antara lain


:
1. Memperoleh pendapata yang tidak pasti dan memiliki berbagai risiko. Jika
risiko ini telah diantisipasi secara baik, wirausaha telah mampu menggeser
risiko tersebut
2. Bekerja keras dana tau jam kerja yang mungkin lebih panjang
3. Kualitas hidup mungkin masih rendah sampai uasahanya berhasil, sebab
pada tahap-tahap awal seseorang wirausahawan harus bersedia untuk
berhemat
4. Memiliki tanggung jawab sangat besar, banyak keputusan yang harus
dibuat walaupu mungkin kurang menguasai permasalahan yang
dihadapinya.

2.7 Mengetahui jumlah keluarga miskin di Indonesia.

2.8 Cara menggunakan perpustakaan dan riset internet untuk menghasilkan ide
bisnis baru

2.9 Jumlah Penganggguran di Indonesia

A. Pengangguran

1. Definisi Pengangguran

Definisi pengangguran dalam arti luas adalah penduduk yang tidak


berkerja tetapi sedang mencari perkerjaan atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima
bekerja tetapti mulai bekerja.

1.1. Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis yaitu sebagai


berikut:

a. Pengangguran Friksional (frictional unemployment)

Pengangguran Friksional adalah bagian pengangguran yang disebabkan


oleh kerja normalnya pasar tenaga kerja. Istilah itu merujuk pada pencocokan
pekerjaan atau keterampilan jangka pendek. Selain itu pengangguran Friksional
juga merupakan jenis pengangguran yang timbul sebagai akibat dari adanya
perubahan didalam syarat-syarat kerja, yang terjadi seiring dengan perkembangan
atau dinamika ekonomi yang terjadi. Jenis pengangguran ini dapat pula terjadi
karena berpindahnya orang- orang dari satu daerah ke daerah lain, atau dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibanya harus mempunyai tenggang waktu dan
berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain.

b. Pengangguran musiman (seasonal unemployment)

Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi Jangka


pendek, terutama terjadi di sektor pertanian. Yang dimaksud dengan
pengangguran musiman yaitu pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu
tertentu didalam satu tahun. Biasanya pengangguran seperti ini berlaku pada
waktu dimana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya. Dengan
demikian, jenis pengangguran ini terjadi untuk sementara waktu saja.

c. Pengangguran siklis (cyclical unemployment)

Pengangguran siklis atau pengangguran konjungtur adalah Pengangguran


yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan
perekonomian. Pada waktu kegiatan ekonomi

mengalami kemunduran, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan


memproduksinya. Dalam pelaksanaannya berarti jam kerja dikurangi, Sebagian
mesin produksi tidak digunakan, dan sebagian tenaga kerjadi berhentikan. Dengan
demikian, kemunduran ekonomi akan menaikkan jumlah dan tingkat
pengangguran.

d. Pengangguran stuktural (struktural unemployment)

Dikatakan pengangguran stuktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari


kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan
pekerjaan yang tersedia. Hal ini terjadi dalam

perekonomian yang berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnyacanggihnya


teknik memproduksi. Faktor yang kedua memungkinkan suatu perusahaan
menaikkan produksi dan pada waktu yang sama mengurangi pekerja

1.2. Akibat-Akibat Buruk Pengangguran

Beberapa akibat buruk dari pengangguran dibedakan kepada dua aspek

dimana dua aspek tersebut yaitu:

1. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencarian dan pendapatan

2. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan-keterampilan


dalam mengerjakan suatu pekerjaan hanya dapat dipertahankan apabila
keterampilan tersebut digunakan dalam praktek.

3. Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Kegiatan


ekonomi yang lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa puas
kepada pemerintah

1.3 Jumlah Pengangguran Di Indonesia

Berdasarkan data resmi dari badan pusat statistik jumlah pengangguran di


indonesia mencapai 7,05 juta orang per Agustus 2019, dimana mengalami
peningkatan dari tahun lalu namun mengalami penurunan persentase dari 5,34%
menjadi 5,28%.tingkat pengaguuran tertinggi masih berasal dari lulusan SMK
yaitu mencapai 10,42%, turun dibandingkan Agustus 2018 sebesar 11,24%.
Disusul dengan lulusan SMA sebesar 7,92% turun dibandingkan periode
sebelumnya sebesar 7,95%

2.11 Konsep Cash Flow Quadrant oleh T. Robert Kiyosaki.

Cash flow quadrant merupakan konsep yang diperkenalkan oleh penulis


sekaligus investor Robert T Kiyosaki untuk mengetahui sumber pendapatan
seseorang. Kuadran arus kas membagi sumber pendapatan menjadi empat kuadran
yaitu E, S, B, dan I.

Tujuan Robert Kiyosaki memperkenalkan cashflow quadrant untuk


membantu seseorang menciptakan kebebasan finansial. Dengan mencapai
kebebasan finansial, seseorang akan memiliki kebebasan pribadi dan waktu luang
sekaligus memiliki usaha yang mampu menghasilkan banyak uang.
1. Kuadran E (Empolyee) adalah orang-orang untuk menghasilkan uang,
bekerja pada orang lain, atau bekerja di perusahaan. Mereka biasanya
mendapatkan gaji bulanan sebagai upah mereka bekerja sesuai dengan
yang telah disetujui bersama.

Kelebihan: Mendapat kepastian Gaji Bulanan

Resiko: Tidak memiliki kebebasan waktu, tidak memiliki kebebasan


menentukan kebebasan, nasibnya tergantung atasan atau yang
mempromosikan. Jika sudah tidak dibutuhkan, bisa diberhentikan
sewaktu-waktu.

2. S (Self Employee) adalah kelompok Profesional seperti Dokter Praktek,


atlet, Tukang Becak, Penjual Pecel yang berjualan sendiri dll. Self
employee dapat juga di artikan sebagai orang yang bekerja untuk dirinya
sendiri.

Kelebihan: Sedikit berbeda dengan Kuadran E, orang-orang di kuadran S


lebih memiliki kebebasan waktu, dan kebebasan dalam
menentukan bagaimana mereka. Semakin giat mereka bekerja,
semakin besarlah penghasilan mereka

Resiko: Jika mereka sakit, dan tidak bekerja, maka mereka tidak mendapat
uang sama sekali.
3. Kuadran B (Business owner) adalah kelompok Pengusaha. Yang dimaksud
dengan business owner oleh Robert T Kiyosaki adalah orang yang
memiliki usaha atau bisnis dengan membangun jaringan atau sistem.

Kelebihan: Memiliki kebebasan menentukan seberapa besar uang yang


ingin didapat, Memiliki kebebasan waktu , Membuka
lapangan kerja baru

Resiko: Jika gagal, resiko kerugian ditanggung sendiri.

4. Kuadran I (Investor). Ini kuadran orang yang punya cukup uang untuk
diinvestasikan ke usaha orang lain. Di tingkat ini mereka sudah tidak perlu
bekerja. Uanglah yang bekerja untuk mereka. Mereka tinggal membeli
produk-produk investasi yang tersedia seperti Deposito, Saham, Obligasi
dll.

Kelebihan: Uang bekerja untuk kita

Resiko: Jika salah perhitungan, uang bisa melayang dalam sekejap mata.
BAB III

KESIMPULAN

Pembekalan keterampilan berwirausaha harus menjadi program


pemerintah, baik jangka pendek, sedang maupun Panjang guna memperkecil
jumlah keluarga miskin karena tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran yang
pada akhirnya tidak berpenghasilan. Peristiwa yang mempercepat atau memicu
seseorang menjadi wirausahawan, antara lain seperti PHK, pension, sulitnya
memperoleh pekerjaan, mengikuti berbagai seminar atau mata kuliah tentang
kewirausahaan, dan juga pengalaman dari rekan-rekan yang telah berwirausaha.

Dalam aspek lain, keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri


(berwirausha) sering kali terdorong oleh motivasi dari guru atau dosennya, atau
koperasi yang memberikan mata pelajaran atau mata kuliah berkewiraushaan yang
praktis dan menarik. Motivasi seseorang untuk menjadi wirausahawan yaitu laba,
kebebasan, impian personal, dan kemandirian.

Berbagai keuntungan menjadi wirausahawan antara lain peluang mencapai


tujuan yang dikehendaki, menjadi bos untuk diri sendiri, membuka lapangan
kerja, memperoleh keuntungan dan manfaat secara maksimal. Adapun
kelemahannya risiko yang besar, jam kerja lebih Panjang diawal merintis
memiliki tanngug jawab besar,

Cash flow quadrant merupakan konsep yang diperkenalkan oleh penulis


sekaligus investor Robert T Kiyosaki untuk mengetahui sumber pendapatan
seseorang. Kuadran arus kas membagi sumber pendapatan menjadi empat kuadran
yaitu E, S, B, dan I.

Tujuan Robert Kiyosaki memperkenalkan cashflow quadrant untuk


membantu seseorang menciptakan kebebasan finansial. Dengan mencapai
kebebasan finansial, seseorang akan memiliki kebebasan pribadi dan waktu luang
sekaligus memiliki usaha yang mampu menghasilkan banyak uang.
DAFTAR PUSTAKA

Saiman. Leonardus. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.


Jakarta: Salemba Empat.

https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/13959264

http://abdullatipmahir.blogspot.com/2016/04/ide-dan-peluang-
kewirausahaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai