Anda di halaman 1dari 3

Antara Bangsa dan Kerajaan

Kita adalah batu-batu bangunan yang menyatu


Oleh Ellen G. WHITE

“Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” “Tetapi barang
siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes.
7:37; 4.14)
Jika, dengan janji-janji yang ada di hadapan kita ini, kita memilih untuk tetap
terpanggang dan layu karena menginginkan air kehidupan, maka itu adalah kesalahan
kita sendiri. Jika kita ingin datang kepada Kristus dengan kesederhanaan seorang anak
yang datang ke orang tua duniawinya, dan meminta hal-hal yang Ia telah janjikan,
percaya bahwa kita sudah menerimanya, maka kita harus memilikinya. Jika kita semua
telah melatih iman yang seharusnya maka kita tentunya akan diberkati lebih lagi
dengan Roh Allah pada pertemuan-pertemuan kita dari yang telah diterima. Saya
senang masih ada beberapa hari pertemuan. Sekarang pertanyaannya adalah:
Akankah kita datang ke mata air itu dan meminumnya? Akankah para guru kebenaran
memberikan teladan? Allah akan melakukan hal-hal besar jika kita oleh iman menerima
firman-Nya. Oh, agar kita bisa di sini hati yang merendah di hadapan Allah!

Allah Memahami Kelompok Orang yang Berbeda


Sejak pertemuan ini dimulai, saya telah merasakan desakan untuk tinggal dalam
kasih dan iman. Ini karena Anda memerlukan kesaksian ini. Beberapa orang yang telah
memasuki ladang misionary ini berkata: “Anda tidak mengerti orang Perancis; Anda
tidak memahami orang Jerman. Mereka harus dihadapi dengan cara sedemikian rupa.”
Namun saya bertanya: Bukankah Allah memahami mereka? Bukankah Dia yang
memberikan para hamba-Nya suatu pekabaran bagi orang-orang itu? Ia mengetahui apa
yang mereka butuhkan; dan bila pekabaran itu datang langsung dari dia melalui para
hamba-Nya kepada orang-orang itu, maka itu akan mencapai pekerjaan yang ditujukan
ke sana; itu akan membuat semua orang satu di dalam Kristus.
Meskipun beberapa orang sudah pasti Perancis, yang lain pasti Jerman, dan yang
lain pasti orang Amerika, mereka akan sama nyatanya seperti Kristus.

Kesatuan Dalam Keanekaragaman


Bait suci Yahudi dibangun dari batu-batu yang di ambil dari pegunungan; dan
tiap batu di pasang di tempatnya di bait suci itu, di potong, di pelitur, dan diuji sebelum
di bawa ke Yerusalem. Dan ketika semuanya di bawa, bangunan itu berdiri bersama
tanpa suara kapak atau palu.
Bangunan ini melambangkan bait suci rohani Allah, yang terdiri dari bahan yang
di kumpulkan dari tiap bangsa, dan lidah, dan kaum, dari semua tingkatan, tinggi dan
rendah, kaya dan miskin, yang berpendidikan dan yang tak berpendidikan. Ini bukanlah
zat yang mati yang harus dipasang dengan palu dan pahat. Mereka itu adalah batu-batu
hidup, dibawa dari dunia oleh kebenaran; dan pembangun ulung yang Agung, Tuhan
dari bait suci itu, sekarang sedang memotong dan mempelitur mereka, dan memasang
mereka pada tempat-tempat mereka di bait suci rohani. Ketika selesai, bait suci itu akan
sempurna di semua bagian; karena pembangunannya dan pembuatnya adalah Allah.
Jangan ada seorang pun berpikir tidak perlu ada penekanan padanya. Tidak ada
orang, tidak ada bangsa, yang sempurna dalam tiap kebiasaan dan pemikiran. Seseorang
harus belajar dari yang lain. Untuk itu Allah menginginkan setiap kebangsaan yang
berbeda-beda untuk bercampur baur, satu dalam penilaian, satu dalam tujuan.
Kemudian persatuan yang ada di dalam Kristus akan di perlihatkan.
Saya hampir takut datang ke negara ini karena saya mendengar begitu banyak
perkataan bahwa berbagai bangsa berbeda di Eropa itu aneh dan harus di jangkau
dengan cara yang khusus. Tetapi hikmat Allah di janjikan kepada mereka yang
merasakan kebutuhannya dan yang memintanya. Allah bisa membawa orang-orang
dimana mereka akan menerima kebenaran. Biarlah Tuhan mengambil Alih pikiran dan
membentuknya seperti tanah liat yang di bentuk di tangan seorang tukang tembikar,
dan perbedaan-perbedaan ini tidak akan ada.
Pandanglah pada Yesus, saudara-saudaraku; tiru cara dan semangat-Nya, dan
Anda tidak akan mempunyai kesulitan dalam menjangkau kelas-kelas berbeda ini. Kita
tidak memiliki enam pola untuk diikuti, tidak juga lima; kita hanya mempunyai satu,
dan itu adalah Yesus Kristus. Jika saudara-saudara orang Italia, saudara orang Perancis,
dan saudara orang Jerman mencoba menjadi seperti Dia, mereka akan menginjakkan
kakinya pada fondasi kebenaran yang sama; semangat yang sama yang tinggal dalam
diri seseorang akan tinggal dalam diri orang lain—Kristus ada di dalam mereka,
pengharapan kemuliaan. Saya memperingatkan Anda, saudara-saudari, jangan
membangun dinding pemisah antara berbagai kebangsaan yang berbeda-beda.
Sebaliknya, usahakan untuk meruntuhkannya dimana pun itu ada. Kita harus berusaha
keras membawa semua orang sejalan agar di sana terdapat Yesus, bekerja untuk satu
tujuan, keselamatan sesama kita manusia.

Biarkan Allah Bekerja di Dalam Diri Anda


Akankah Anda, saudara-saudaraku gembala, memahami janji yang limpah dari
Allah? Akankah Anda menyingkirkan diri sendiri dan memandang Yesus? Diri harus
mati sebelum Allah bisa bekerja melalui Anda. Saya merasa khawatir ketika melihat diri
sendiri mengambil keuntungan di sana sini. Saya memberitahu Anda, dalam nama Yesus
dari Nazaret, kehendak Anda harus mati; itu harus menjadi kehendak Allah. Ia ingin
membentuk Anda kembali dan membersihkan Anda dari setiap kecemaran. Ada
pekerjaan besar yang harus Anda lakukan sebelum Anda bisa dipenuhi dengan kuasa
Allah. Saya memohon agar Anda datang dekat kepada Dia, agar Anda bisa menyadari
berkat-Nya yang limpah sebelum pertemuan ini berakhir.
Ada beberapa orang di tempat ini yang kepadanya terang agung peringatan dan
teguran diberikan. Kapan pun teguran diberikan, musuh berusaha menciptakan dalam
diri mereka yang di tegur suatu keinginan terhadap simpati manusia. Oleh sebab itu
saya mengingatkan Anda untuk berjaga-jaga kalau tidak maka akan jatuh dalam simpati
orang lain dan mengalami kembali pencobaan yang lama, Anda kembali melakukan
kesalahan yang sama dalam berusaha membangun diri sendiri. Tuhan membawa anak-
anak-Nya yang melakukan kesalahan berulang kali; namun bila mereka terus menerus
gagal mengidahkan nasihat Roh-Nya, jika mereka gagal membentuk kembali tiap titik
dimana mereka telah bersalah, Ia akhirnya akan meninggalkan mereka pada kelemahan
mereka sendiri....
Masing-masing akan mendapat pergumulan yang berat untuk mengatasi dosa
dalam dirinya sendiri. Ini kadang-kadang merupakan suatu usaha yang sangat
menyakitkan dan mengecewakan; karena saat kita melihat kelemahan karakter kita,
kita terus memandangnya, padahal kita seharusnya memandang Yesus dan
mengenakan jubah kebenaran-Nya....
Sebagai para pekerja bagi Allah saudara saudari, bersandarlah pada lengan yang
Agung. Bekerjalah untuk kesatuan, bekerja untuk kasih, dan Anda akan menjadi suatu
kekuatan di dunia.

Artikel ini dikutip dari Testimonies for the Cruch, Jilid 9, halaman. 179-183, yang pada awalnya
disampaikan di European Union Council, Basel, Switzerland, 24 September 1886. Umat Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat
sesuai Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun untuk pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai