“Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” “Tetapi barang
siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes.
7:37; 4.14)
Jika, dengan janji-janji yang ada di hadapan kita ini, kita memilih untuk tetap
terpanggang dan layu karena menginginkan air kehidupan, maka itu adalah kesalahan
kita sendiri. Jika kita ingin datang kepada Kristus dengan kesederhanaan seorang anak
yang datang ke orang tua duniawinya, dan meminta hal-hal yang Ia telah janjikan,
percaya bahwa kita sudah menerimanya, maka kita harus memilikinya. Jika kita semua
telah melatih iman yang seharusnya maka kita tentunya akan diberkati lebih lagi
dengan Roh Allah pada pertemuan-pertemuan kita dari yang telah diterima. Saya
senang masih ada beberapa hari pertemuan. Sekarang pertanyaannya adalah:
Akankah kita datang ke mata air itu dan meminumnya? Akankah para guru kebenaran
memberikan teladan? Allah akan melakukan hal-hal besar jika kita oleh iman menerima
firman-Nya. Oh, agar kita bisa di sini hati yang merendah di hadapan Allah!
Artikel ini dikutip dari Testimonies for the Cruch, Jilid 9, halaman. 179-183, yang pada awalnya
disampaikan di European Union Council, Basel, Switzerland, 24 September 1886. Umat Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat
sesuai Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun untuk pelayanan publik.