Anda di halaman 1dari 37

DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................................................................. 1

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................................................. 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3

1.2. Tujuan dan Sasaran Konreg Tahun 2024 ...................................................................... 4

Bab II : Perencanaan Program ...................................................................................................................... 5

2.1. Mekanisme Perencanaan Program Kementerian PUPR ....................................... 5

2.2. Masukan Dalam Penyusunan Rencana Program 2025 .......................................... 6

2.3. Prinsip Penyusunan Program ............................................................................................. 7

2.4. Kriteria Perencanaan Program ........................................................................................... 8

2.5. Kriteria Penentuan Prioritas Kegiatan ........................................................................... 9

Bab III : Penyelenggaran Konreg Kementerian PUPR Tahun 2024 ......................................... 10

3.1. Kegiatan Konreg Tahun 2024 ........................................................................................... 10

3.2. Jadwal dan Agenda Pembahasan Desk Provinsi .................................................... 14

3.3. Pembicara, Peserta, dan Peninjau .................................................................................. 18

3.4. Hal Teknis Dalam Penyelenggaraan Konreg Tahun 2024 ................................. 18

3.3.1. Panitia Penyelenggara ............................................................................................ 18

3.3.2. Pembebanan Pembiayaan .......................... Error! Bookmark not defined.

Bab IV : Alur Data dan Format Keluaran Konreg Tahun 2024 ................................................... 20

4.1. Alur Data Dalam Konreg Tahun 2024 .......................................................................... 20

4.2. Format Keluaran Konreg Tahun 2024 .......................................................................... 22

4.2.1. Pengisian (Input) Oleh Pemerintah Provinsi: .............................................. 22

4.2.2. Pengisian (Input) Oleh Direktorat Jenderal Kementerian PUPR ...... 22

4.2.3. Format Kesepakatan Hasil Pembahasan (F-KS) ......................................... 23

4.3. Pengaplikasian Pendekatan Spasial Melalui Geotagging Dalam Proses


Input Format-Format Konreg Tahun 2024 ................................................................ 23

1
Lampiran ................................................................................................................................................................ 25

A.1. Format Isu Strategis (F-IS) ................................................................................................. 25

A.2. Format Usulan Program Provinsi (F-UP) .................................................................... 26

B.1. Format Kegiatan Wajib/Lanjutan (F-KW) .................................................................. 28

B.2. Format Kegiatan Baru 2024 (F-KB) ................................................................................ 30

C.1. Format Kesepakatan (F-KS) ............................................................................................... 32

2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Berlandaskan pada amanat yang terkandung dalam Undang-Undang No. 25


tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN), demi
mewujudkan perencanaan Pembangunan nasional yang baik, perlu dilakukan
penyusunan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap
perubahan. Di sisi lain, dalam hal penganggaran dan pengelolaan keuangan negara,
Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU KN) menetapkan
bahwa Keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Seiring dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Nasional, proses perencanaan dan penganggaran yang
dilakukan oleh Pemerintah diharapkan menjadi lebih berkualitas, efektif, dan efisien.
Peraturan Menteri PUPR Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perencanaan dan Pemrograman
Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memperkuat
akan hal tersebut.

Konsultasi Regional yang selanjutnya disebut dengan Konreg, merupakan salah


satu tahapan penyusunan program tahunan di Kementerian PUPR setelah
diselenggarakannya Rakorbangwil dan sebagai masukan dalam Penyusunan Renja.
Konreg diselenggarakan guna mensinergikan sumber daya pembangunan di Bidang
PUPR, terutama sumber daya di Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah. Konreg
Kementerian PUPR tahun 2025 berfokus pada pembahasan kegiatan prioritas TA 2025
beserta Readiness Criterianya yang merupakan hasil kesepakatan Rapat Koordinasi
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (Rakorbangwil),
Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang), pemerintah
daerah juga dapat mengusulkan kegiatan baru dengan menggunakan Arahan Rencana
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW) non Major Project sebagai referensi usulan.
Melalui kegiatan Konreg, diharapkan dapat menghasilkan rancangan program tahunan
yang lebih matang, yang memberikan fokus pada penyiapan program dan kegiatan
pada tahun anggaran 2025, termasuk dalam menyusun prioritasnya.

Hasil Konreg Kementerian PUPR Tahun 2024 akan menjadi bahan pembahasan
lebih lanjut dalam forum Musrenbangnas 2024 dalam rangka penyusunan RKP Tahun
2025 adapun di tingkat Unit Organisasi dalam rangka penyusunan Rencana Kerja (Renja-

3
K/L) Kementerian PUPR Tahun 2025. Renja-K/L tersebut akan menjadi masukan dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 sebagai acuan utama dalam
penyusunan program dan anggaran tahun 2025.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN KONREG TAHUN 2024

Tujuan utama penyelenggaraan Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR


Tahun 2024 adalah untuk meningkatkan keterpaduan program pembangunan Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi
antar kegiatan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Adapun Sasaran minimal Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR Tahun


2024 yaitu daftar program dan kegiatan Kementerian PUPR siap dilaksanakan pada
tahun anggaran 2025, yang disusun berdasarkan tingkat prioritasnya. Untuk itu
pembahasan difokuskan pada program dan kegiatan baru yang akan siap dilaksanakan
konstruksinya pada tahun anggaran 2025, termasuk dengan melakukan pemeriksaan
terhadap kriteria kesiapan readiness criterianya. Pembahasan kegiatan baru juga
difokuskan pada pembahasan usulan yang merupakan hasil Rapat Koordinasi
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil), Rapat Koordinasi
Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang), serta 5 (lima) usulan kegiatan
baru (F-KB) prioritas per Provinsi yang bersumber dari Arahan Rencana Pengembangan
Infrastruktur Wilayah RPIW non Major Project.

4
BAB II : PERENCANAAN PROGRAM
Perencanaan program merupakan tahapan persiapan pelaksanaan program dan
kegiatan yang bertujuan untuk menjembatani antara perencanaan yang lebih makro,
antara lain perencanaan pembangunan jangka menengah, perencanaan tata ruang, dan
rencana induk, menuju implementasi rencana yang dilakukan secara terstruktur dan
efektif. Rencana program akan memberikan arahan mengenai tujuan dan hasil program
yang menjadi fokus untuk dicapai, siapa berbuat apa, bagaimana organisasi dan personil
yang terlibat tersebut bersinergi, kapan dilaksanakan, dan bagaimana pekerjaan yang
ditugaskan akan dilaksanakan.

2.1. MEKANISME PERENCANAAN PROGRAM KEMENTERIAN PUPR

Penyusunan program dan kegiatan kali ini sedikit berbeda dengan tahun
sebelumnya karena tahun 2025 merupakan awal dari RPJPN baru sekaligus bertepatan
dengan penyelenggaraan pemilihan umum. Dalam rangka perencanaan program
sebagaimana diuraikan secara singkat di atas, maka mekanisme perencanaan program
tahunan pada tahun 2025 dapat dijabarkan dalam diagram di bawah ini:

Gambar Diagram Proses Perencanaan Program Tahun 2025

Dalam diagram tersebut, proses perencanaan program tahun 2025 dimulai


dengan pembahasan antarsektor dengan stakeholder terkait infrastruktur bidang PUPR,
baik yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR (Rakorbangwil dan Konreg) maupun

5
yang diselenggarakan oleh K/L lain (Rakortekrenbang dan Musrenbangnas). Hasil
pembahasan dalam Rakorbagwil, Rakortekrenbang dan Konreg menjadi masukan dan
bahan pembahasan antara Kementerian PUPR dengan Pemda dalam forum
Musrenbangnas setelah terbitnya Pagu Indikatif dalam rangka penajaman kesepakatan
antara K/L dengan Pemda. Hasil kesepakatan pada pembahasan-pembahasan tersebut
menjadi acuan dalam penyusunan program prioritas yang akan dianggarkan dengan
mempertimbangkan Pagu yang diterima. Selanjutnya dilakukan penyusunan Renja K/L
yang kemudian dirinci secara detail teknis pekerjaan dan kebutuhan anggarannya pada
Rapat Teknis Unor sebelum memasuki tahap penganggaran. Rapat teknis Unor
bertujuan untuk menajamkan hasil pembahasan sesuai dengan alokasi anggaran yang
tersedia.

Pelaksanaan Konsultasi Regional tahun 2024 akan dilakukan diskusi terkait


rencana program pada tahun anggaran 2025. Dalam pembahasannya, program-
program yang diusulkan akan diperiksa kesiapan Readiness Criterianya, apakah
memungkinkan untuk dilaksanakan atau harus ditangguhkan karena beberapa hal yang
belum siap. Fokus pembahasan diberikan pada pembahasan kegiatan baru pada
Program Teknis (di luar Program Dukungan Manajemen) yang mendukung hasil
kesepakatan Rakorbangwil, Rakortekrenbang dengan status “direkomendasikan”,
termasuk membahas konsolidasi sumber pembiayaannya, melakukan pemeriksaan
readiness criteria secara seksama, dan kelengkapan dokumen pendukung lainnya.
Adapun hasil Rakortekrenbang dengan status “dibahas lebih lanjut” menjadi referensi
pengusulan kegiatan baru bersama arahan RPIW no Major Project. Daftar program harus
disusun berdasarkan tingkat prioritasnya sehingga dapat lebih adaptif terhadap
tambah-kurang pagu anggaran yang dialokasikan untuk Kementerian PUPR nantinya.

Selain program dan kegiatan baru pada tahun 2025, terdapat kegiatan wajib dan
lanjutan dari tahun sebelumnya juga akan disepakati pada Konreg 2024 ini. Namun
demikian, pembahasan kegiatan wajib ini tidak akan menjadi fokus untuk dibahas secara
mendalam, kecuali terdapat hal-hal yang memerlukan konsolidasi antar Direktorat
Jenderal terkait dengan daerah. Kegiatan wajib meliputi kegiatan belanja Optimalisasi,
Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi (OPOR) serta kegiatan lanjutan/rounding up
termasuk Kontrak Tahun Jamak (KTJ/MYC), kegiatan yang didanai melalui Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), serta lanjutan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN).

2.2. MASUKAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM 202 5

Beberapa dokumen yang menjadi acuan dan perhatian dalam pembahasan


penajaman program Konreg Kementerian PUPR Tahun 2024 antara lain:

6
1. Rancangan Teknoktratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2025-2029;
2. Rencana Tata Ruang Nasional, Pulau, Provinsi, Kawasan Strategis, Kabupaten, dan
Kota;
3. Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah;
4. Penugasan/direktif Presiden dan Menteri PUPR beserta dasar hukumnya (peraturan,
instruksi, atau keputusan);
5. Arahan Prioritas Wilayah/Kawasan Strategis beserta kebutuhan penanganannya
dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah sesuai hasil Rapat Koordinasi
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil);
6. Hasil Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang)
Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian PPN/Bappenas;
7. Hasil Identifikasi Unit Organisasi.

2.3. PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM

Prinsip-prinsip penyusunan program jangka menengah dan tahunan, khususnya


dalam rangka penyusunan program tahun 2025 yang perlu mendapatkan perhatian
sesuai dengan prinsip “BERES” yaitu:
1. BERKELANJUTAN, memastikan capaian fungsional dan manfaat, serta menjamin
pengoperasiannya berjalan dengan baik;
2. EFEKTIF, memenuhi sasaran RPJMN dan Renstra, target Prioritas Nasional, Kawasan
Strategis, Kedaulatan Pangan, dan Ketahanan Air, meningkatkan kinerja
infrastruktur, peningkatan pelayanan masyarakat, dan peningkatan kapasitas
kelembagaan;
3. RELEVAN, sejauh mana tujuan kegiatan dapat memenuhi kebutuhan riil masyarakat;
4. EFISIEN, optimasi output yang dicapai dengan mengupayakan tepat mutu, tepat
waktu, dan tepat biaya;
5. SINERGIS, meningkatkan keterpaduan antarprogram, antarsektor, dan antartingkat
kewenangan (misalnya keterpaduan antara air baku, air minum, sanitasi,
pencemaran sungai, banjir, erosi sungai, konstruksi jembatan, dll).

7
2.4. KRITERIA PERENCANAAN PROGRAM

Proses perencanaan serta penyusunan program dan kegiatan diarahkan untuk


mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

I. Pencapaian Sasaran Kinerja Kementerian PUPR


1. 15 Major Project yaitu: Percepatan Pembangunan Infrastruktur Mendukung
Smart Living di 10 Wilayah Metropolitan; Pengembangan Infrastruktur di IKN
dan Kawasan Penyangga; Pengembangan Infrastruktur mendukung 4 pusat
Pemerintahan Baru; Pengembangan Infrastruktur mendukung Hilirisasi Industri;
Pengembangan 11 Destinasi Pariwisata Prioritas; Dukungan Infrastruktur PUPR
mendukung Ketahanan Pangan; Pembangunan Infrastruktur di Kawasan
Perbatasan, Pulau 3T dan Daerah Tertinggal; Penanganan 15 Danau Prioritas;
Pembangunan 54 Bendungan Multiguna; Pembanunan Jalan Trans Pulau; Akses
Rumah Tangga Perkotaan dengan Air Siap Minum Perpipaan; Akses Rumah
Tangga dengan Sanitasi Aman; Pembangunan Sistem Pengelolaan
Persampahan mendukung Ekonomi Sirkuler; Penyediaan, Peningkatan Kualitas,
dan Pembiayaan Hunian Layak, Terjangkau, dan Berkelanjutan; dan Penanganan
Keselamatan Simpang Tidak Sebidang dengan Rek Kereta Api.
2. Mendukung prioritas pembangunan nasional dan pencapaian target Renstra
Kementerian PUPR 2025-2029;
3. Mempertajam alokasi anggaran sesuai dengan prioritas isu dan
wilayah/kawasan strategis beserta prioritas penanganannya;
4. Menggunakan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk
merancang rencana pelaksanaan anggaran (procurement plan dan
disbursement plan) lebih awal.
II. Memastikan Manfaat Program
1. Mengacu dan berbasis pada keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR;
2. Mengacu pada kinerja, ketepatan, dan mengedepankan sinergi antarsektor dan
antartingkat kewenangan;
3. Memenuhi standar kelayakan teknis, lingkungan, dan juga ekonomi;
4. Memastikan tujuan berfungsi dan bermanfaatnya infrastruktur PUPR menjadi
fokus dalam penyelenggaraan program.

III. Strategi Pemrograman Tahun 2025


1. Penyelesaian pekerjaan Kontrak Tahun Jamak (KTJ) yang masih berjalan ( on
going);

8
2. Pemenuhan kegiatan yang termasuk dalam kriteria Optimalisasi, Pemeliharaan,
Operasi, dan Rehabilitasi (OPOR);
3. Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur untuk pemerataan pertumbuhan
ekonomi;
4. Kegiatan baru yang dinilai mendesak namun tidak termasuk dalam butir-butir di
atas.

2.5. KRITERIA PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN

Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam penentuan prioritas kegiatan di


tahun 2025 antara lain sebagai berikut:
1) Kesesuaian dengan Bidang Tugas Kementerian PUPR;
2) Kesesuaian dengan prioritas nasional dan kementerian, termasuk prioritas yang
masuk dalam RPJMN dan Renstra;
3) Merupakan Direktif Presiden;
4) Merupakan Direktif Menteri PUPR;
5) Merupakan hasil kesepakatan Rakorbangwil;
6) Merupakan hasil kesepakatan Rakortekrenbang;
7) Kesesuaian dengan Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW);
8) Keterpaduan program antarsektor, antar-wilayah, dan antar-kewenangan;
9) Urgensi kegiatan, apakah termasuk kegiatan yang harus dipenuhi mendesak atau
dapat ditunda;
10) Kesesuaian dengan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah;
11) Kesiapan pelaksanaan pekerjaan, termasuk kesiapan dokumen perencanaan
(RPIJM, DED, dll), lahan, pengelola, dan lain-lain;
12) Jumlah penduduk penerima manfaat dan luas wilayah yang ditangani;
13) Kebutuhan anggaran;
14) Dampak positif lainnya; seperti dampaknya terhadap perekonomian kawasan dan
wilayah, dampak terhadap lingkungan, dan sebagainya;
15) Penyerapan tenaga kerja;
16) Dukungan pemerintah daerah.

9
BAB III : PENYELENGGARAN KONREG
KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2024
Rangkaian Kegiatan Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR
Tahun 2024, akan membahas kegiatan baru yang berfokus pada usulan daerah hasil
hasil Rakortekrenbang (Kemendagri) tahun 2024 dan kegiatan mendukung hasil
Rakorbangwil tahun 2024, serta usulan kegiatan baru yang bersumber dari RPIW non
Major Project dan kegiatan prioritas lainnya.

3.1. KEGIATAN KONREG TAHUN 2024

Secara garis besar rangkaian kegiatan Konreg Kementerian PUPR Tahun 2024
sebagai berikut:

Tabel Rangkaian Kegiatan Konreg Kementerian PUPR Tahun 2024


No Uraian Kegiatan Tanggal Rencana/Tempat Keterangan
Input FKW
Sinkronisasi data Sikonreg dengan Sistem Februari – (committed, dll) +
1
Informasi Unor melalui API Maret FKB (Direktif) oleh
sikonreg.pu.go.id & Unor
Sistem Informasi Sumber Usulan:
Input usulan kegiatan berdasarkan Data Unor Hasil Rakorbangwil,
2 Rakorbangwil, Rakortekrenbang, dan RPIW 11-15 Maret Rakortekrenbang,
pada Aplikasi Sikonreg RPIW, Inputan
Usulan Baru
Sebelum
3 Reviu Usulan Provinsi oleh Balai/Unor 13-17 Maret sikonreg.pu.go.id
pelaksanaan Desk
Kick Off/Pembukaan Konreg 2024 bertema:
“Melanjutkan Pembangunan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Auditorium Kemen Hybrid (daring dan
4 14 Maret
Perumahan Rakyat untuk Akselerasi PUPR luring)
Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
dan Berkelanjutan”
Jabodetabek Hybrid (daring dan
5 Desk Konreg 18 – 20 Maret
(tentatif) luring)
Tentatif Setelah
6 Pelaporan Konreg April -
terbit SB PI TA 2025

1. Sinkronisasi data Sikonreg dengan Sistem Informasi Unor melalui API


Kegiatan sinkronisasi data Sikonreg dengan sitem Informasi Unor dilakukan sejak
bulan Ferbuari sampai dengan Bulan Maret 2024 untuk mengintegrasikan data F-
KW dan F-KB. Waktu pelaksanaan sinkronisasi dilakukan agak panjang hal ini
bertujuan untuk mengantisipasi perubahan di dalamnya agar lebih fleksibel.

10
2. Input Usulan Konreg (11 – 15 Maret 2024)
Kegiatan input usulan kegiatan dalam Konreg diperlukan untuk memastikan agar
pelaksanaan rangkaian kegiatan utama Konreg dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya. Pihak-pihak yang terkait/terlibat pada tahapan ini antara lain:
a. Pemerintah Provinsi
Sebelum pembahasan detail program Desk Konreg, Pemerintah Provinsi yang
dikoordinasi oleh Sekretariat Daerah atau Bappeda melakukan:
1) pengisian informasi isu strategis sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah.
2) Pelengkapan readiness criteria terhadap kegiatan hasil Rakortekrenbang
dengan status “direkomendasikan”, dan melengkapi readiness criteria
pada hasil Rakorbangwil;
3) Pengusulan program dan kegiatan, yang telah dikonsolidasi secara internal
dengan Dinas Bidang PUPR terkait, maupun dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Masukan/usulan program dan kegiatan dibatasi
maksimal 5 (lima) kegiatan yang bersumber dari: Hasil Rakortekrenbang
dengan status “dibahas lebih lanjut” dan arahan RPIW non Major Project.
Penyampaian masukan program dan kegiatan prioritas tersebut dilakukan
melalui aplikasi Sikonreg pada laman sikonreg.pu.go.id tanggal 11 – 15
Maret 2024, kemudian dibahas didalam desk pada tanggal 18 – 20 Maret
2024. Selain dibahas pada sesi Desk Provinsi, usulan tersebut juga akan
menjadi pegangan pada pembahasan program di forum Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas).
Panitia Konreg juga telah menyiapkan buku panduan penggunaan aplikasi
Sikonreg secara terpisah, yang juga dapat diakses melalui laman utama
sikonreg.pu.go.id. Kemudian, untuk keperluan koordinasi dan informasi lebih
lanjut, termasuk untuk menjaga keamanan data dan lain-lain, Sekretaris Daerah
Provinsi perlu menugaskan 2 (dua) orang narahubung setingkat Pejabat
Pengawas dan Pejabat Pelaksana, dengan menggunakan format penugasan
sebagaimana terlampir dalam Surat Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR
perihal Undangan Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2024.
b. Unit Organisasi
Unit Organisasi Teknis di Lingkungan Kementerian PUPR yaitu: Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal
Cipta Karya, dan Direktorat Jenderal Perumahan melakukan:

11
1) konsolidasi internal untuk menyusun prioritas program pada Tahun
Anggaran 2025;
2) melakukan input Format Kegiatan Wajib/Lanjutan (F-KW) dan Format
Kegiatan Baru (F-KB) hasil konsolidasi internal melalui aplikasi Sikonreg
pada laman sikonreg.pu.go.id; dan
3) melakukan reviu terhadap readiness criteria yang telah disampaikan oleh
pemda pada kegitan hasil Rakortekrenbang dan hasil Rakorbangwil, serta
melalukan reviu usulan kegiatan baru yang disampaikan oleh Pemerintah
Provinsi (F-UP).
3. Reviu Usulan (13 – 17 Maret 2024)
Direktorat Jenderal dan/atau Balai di Provinsi juga perlu melakukan reviu terhadap
usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi melalui aplikasi Sikonreg. Reviu
dilakukan untuk menghindari duplikasi usulan yang masuk, serta menyaring
kegiatan yang merupakan kewenangan Kementerian PUPR. Selain itu, Reviu juga
dilakukan untuk menyaring usulan yang kesiapan readiness criterianya telah siap
dan merupakan hasil Rakortekrenbang, Rakorbangwil, dan mendukung RPIW.
4. Kick Off/Pembukaan Konreg 2024 (14 maret 2024)
Seperti tahun sebelumnya, salah satu rangkaian penyelenggaraan Konreg Tahun
2024 yaitu Kick Off/Pembukaan Konreg. Pada penyelenggaraan Konreg kali ini
mengambil tema “Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
dan Berkelanjutan”. Adapun agenda utama dalam Kick Off Konreg tahun 2024
yaitu Penyampaian hasil Rakorbangwil Tahun 2024, hasil Rakortekrenbang Tahun
2024, serta menyimak arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
untuk tahun 2025. Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 14 Maret 2024 di Auditorium
Kementerian PUPR secara hybrid. Peserta yang hadir langsung yaitu Seluruh Eselon
I, Seluruh Eselon II Pusat, Kabag/Kabid yang membidangi pemrograman, seluruh
Eselon III BPIW, sedangkan peserta yang mengikuti secara online/daring yaitu:
Kepala Balai Ditjen SDA, Bina Marga, Cipta Karya, Perumahan, dan Pemerintah
Daerah yang terdiri dari Sekda, Bappeda, dan Dinas yang membidangi ke PUPR-an.

12
Berikut Rundown Pelaksanaan Kick Ooff Konreg Tahun 2024:
Waktu Agenda Pembicara Pemandu

08.00 – 09.00 60’ Registrasi dan Persiapan - Panitia

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya


09.00 – 09.10 10’ - Dirigen
dan Mars PUPR

09.10 – 09.15 5’ Do’a Panitia MC

Laporan Panitia Konsultasi Regional Kepala Biro


09.15 – 09.30 15’ MC
Tahun 2024 PAKLN

Laporan Hasil Rakorbangwil Bidang


09.30 – 10.30 60’ Kepala BPIW MC
PUPR dan Rakortekrenbang

Arahan Menteri Pekerjaan Umum


10. – 11.
30 00
90’ dan Perumahan Rakyat untuk TA Menteri PUPR MC
2025 dan Pembukaan Konreg 2024

5. Pembahasan dalam Desk Provinsi (18 – 20 Maret 2024)


Desk Konreg dibagi menjadi 7 Desk untuk membagi 38 Provinsi. Desk Konreg
merupakan forum pembahasan secara mendetail terhadap rencana program hasil
identifikasi Unit Organisasi di Kementerian PUPR serta masukan program dan
kegiatan dari Pemerintah Provinsi. Di dalam desk juga akan dibahas pemeringkatan
prioritas, yang mempertimbangkan hasil pemeriksaan kesiapan/readiness criteria,
kesesuaian terhadap hasil Rakorbangwil, Rakortekrenbang, dan RPIW. Selain itu,
dalam forum desk provinsi ini juga akan didiskusikan sinkronisasi program/kegiatan
baru yang akan dilaksanakan pada TA. 2025.
6. Pelaporan Konreg (Setelah Terbit Pagu Indikatif)
Setelah pelaksanaan desk dilkukan, Kementerian PUPR melaluai Biro Perencanaan
Anggaran dan Kerja Sama Luar Negri melakukan kompilasi data serta koordinasi
dengan unit organisasi terkait untuk menyusun laporan hasil Konreg kepada Bapak
Menteri PUPR. Pihak-pihak yang terkait/terlibat pada tahapan ini antara lain:
a. Unit Organisasi
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Direktur Jenderal Bina Marga, Direktur
Jenderal Cipta Karya, dan Direktur Jenderal Perumahan.
b. Panitia Penyelenggara dari Sekretariat Jenderal
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal,
selaku panitia penyelenggaran rangkaian kegiatan Konsultasi Regional

13
(Konreg) mempersiapkan dan mengkoordinir pelaporan hasil Konreg 2024
kepada Menteri PUPR.
Dalam penyelenggaran rangkaian kegiatan Konsultasi Regional (Konreg), Biro
Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri, didukung oleh Biro Umum, Biro
Komunikasi Publik, Pusat Data dan Teknologi Informasi, dan Pusat Fasilitasi Infrastruktur
Daerah.

3.2. JADWAL DAN AGENDA PEMBAHASAN DESK KONREG

Sesi Desk Konreg merupakan salah satu agenda utama dalam Konreg Tahun 2024,
yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Maret 2023. Pelaksanaan desk Konreg
berlangsung selama 3 (tiga) hari, setiap hari terdapat 7 (tujuh) desk yang dibagi menjadi
2 (dua) sesi yaitu sesi siang dan sesi pagi.

Pembahasan dalam Desk Konreg difokuskan pada kegiatan baru pada Program
Teknis (di luar Program Dukungan Manajemen) yang merupakan hasil Rakorbangwil,
hasil Rakortekrenbang. Untuk kegiatan hasil Rakorbangwil dan Rakortekrenbang
dengan status “diakomodir” dibahas secara singkat kesiapan readiness criterianya,
sedangkan kegiataan hasil Rakortekrenbang dengan status “dibahas lebih lanjut”,
arahan RPIW non Major Project menjadi referensi bagi pemerintah daerah untuk
mengusulkan kegiatan baru, atau pemeritah daerah juga dapat mengusulkan kegiatan
prioritas baru di luar hasil rakortek dan arahan RPIW. Selain itu, pembahasan desk juga
membahas konsolidasi sumber pembiayaannya, melakukan pemeriksaan readiness
criteria secara seksama, dan kelengkapan lainnya. Program yang diusulkan/dibahas
disusun berdasarkan tingkat prioritasnya sehingga dapat lebih adaptif pada saat terjadi
tambah-kurang pagu anggarannya nanti.

Dengan mempertimbangkan efisiensi waktu yang tersedia, program dan kegiatan


provinsi dibahas cukup mendalam dengan pertimbangan di atas, jadwal pembahasan
per provinsi diatur sebagai berikut:

14
Desk 5:
Desk 1: Desk 2: Desk 3: Desk 4: Desk 6:
Wilayah Desk 7:
Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
II.B, II.C Wilayah III.C
WAKTU I.A I.B I.C II.A III.A
& III.B Mulai 07.00
Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai
Mulai WIB
08.00 WIB 08.00 WIB 08.00 WIB 08.00 WIB 07.00 WIB
07.00 WIB
Hari/
Sesi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Tgl
DKI
Senin, Sesi I Aceh Jambi Kalteng Bali Sulut Papua Barat
Jakarta
18
Maret Papua Barat
Sesi II Kepri Bengkulu Kalbar Banten NTB Gorontalo
Daya

Selasa, Sesi I Riau Lampung Kaltara Jabar NTT Sulteng Papua


19
Maret Kep. Papua
Sesi II Sumbar Kalsel Jateng Maluku Sultra
Babel Pegunungan

Papua
Rabu, Sesi I Sumut Sumsel Kaltim DIY Malut Sulbar
Tengah
20
Maret Papua
Sesi II Jatim Sulsel
Selatan

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel di atas, terdapat 7 (tujuh) desk wilayah yang
akan dilaksanakan secara bersamaan. Seluruh proses pembahasan dalam Desk Konreg
dilakukan secara daring (online) menggunakan Zoom, dengan detail Meeting ID dan
Password akan disampaikan pada laman sikonreg.pu.go.id atau juga dapat diakses
pada https://linktr.ee/konreg24. Adapun pembahasannya akan dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Sikonreg, termasuk untuk penandatanganan format
kesepakatannya. Berikut tata laksana pelaksanaan desk Konreg Tahun 2024:

1. Pembukaan oleh Moderator Desk.

2. Pengantar:

a. Menginformasikan terkait kebutuhan Spesimen Tanda Tangan Kepala Bappeda dan


Kepala Dinas sebagai kelengkapan dokumen Format Kesepakatan (F-KS);

b. Menginformasikan presensi peserta desk: pusat dan daerah.

3. Paparan/arahan Pembukaan Desk Konreg oleh Kepala Pusat Wilayah/Koordinator Desk.

4. Paparan kondisi, isu, dan urgensi usulan kegiatan oleh Pemerintah Daerah.

5. Pembahasan desk diikuti oleh seluruh peserta desk, meliputi:

a. Reviu kelengkapan Readiness Criteria (RC) utamanya pada hasil kesepakatan


Rakorbangwil dan Rakortekrenbang dengan status “Direkomendasikan”;

15
b. Membahas 5 (lima) usulan kegiatan baru prioritas per provinsi yang bersumber dari:
Rakortekrenbang dengan status “dibahas lebih lanjut”, Arahan RPIW non-MP, atau
Input Usulan Baru;

c. Penyampaian singkat kegiatan wajib di Kementerian PUPR ;

d. Reviu singkat hasil pembahasan desk;

e. Menyepakati hasil Format Kesepakatan (F-KS) masing-masing Unor;

f. Pembubuhan spesimen tanda tangan Pemda (Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala
Dinas Bidang PUPR) dan pusat.
Adapun rundown pelaksanaan Desk Konreg Tahun 2024 sebagai berikut:
Waktu (WIB) Agenda Pembicara Moderator

SESI PAGI

08.00 – 08.30 30’ Registrasi dan Persiapan Panitia


Paparan Arahan Pembukaan Desk Konreg
08.30 – 08.45 15’ Puswil BPIW
masing-masing Provinsi
Paparan Pemerintah Provinsi: Kondisi, isu
Setda/Bappeda/Dinas
08.45 – 09.00 15’ strategis, dan usulan pembangunan Bidang
Provinsi
PUPR
Cek/Reviu kelengkapan RC pekerjaan hasil Puswil BPIW
Kasubdit/Subkoor
09.00 – 09.30 30’ Rakorbangwil & Rakortekrenbang status
Ditjen ABCP
“Diakomodir/Direkomendasikan”
Diskusi Keterpaduan, tanggapan terhadap
Kasubdit/Subkoor
09.30 – 11.45 140’ usulan Pemerintah Provinsi, dan Pembahasan
Ditjen ABCP
Kegiatan Baru (F-KB) per Direktorat Jenderal
11.45 – 12.00 10’ Penandatanganan F-KS Panitia

12.00 – 13.00 60’ ISHOMA

SESI SIANG

13.00 – 13.30 30’ Registrasi dan Persiapan Panitia


Paparan Arahan Pembukaan Desk Konreg
13.30 – 13.45 15’ Puswil BPIW
masing-masing Provinsi
Paparan Pemerintah Provinsi: Kondisi, isu
Setda/Bappeda/Dinas
13.45 – 14.00 15’ strategis, dan usulan pembangunan Bidang
Provinsi
PUPR
Cek/Reviu kelengkapan RC pekerjaan hasil
Kasubdit/Subkoor Puswil BPIW
14.00 – 14.30 30’ Rakorbangwil & Rakortekrenbang status
Ditjen ABCP
“Diakomodir/Direkomendasikan”
Diskusi Keterpaduan, tanggapan terhadap
usulan Pemerintah Provinsi, dan Pembahasan Kasubdit/Subkoor
14.30 – 16.50 140’
Kegiatan Baru (F-KB) per Direktorat Jenderal Ditjen ABCP
dan Pendandatanganan F-KS
16.50 – 17.00 10’ Penandatanganan F-KS Panitia

16
Pembahasan dalam Desk Konreg Tahun 2024 dipimpin oleh Kepala Bidang
Wilayah BPIW, dengan supervisi Kepala Pusat Wilayah BPIW, yang didukung oleh
Sekretariat Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri. Adapun pembahas
dari Direktorat Jenderal Teknis setidaknya setingkat Subkoordinator sebagai pengampu
wilayah. Hadir sebagai peserta dari Pemerintah Daerah yaitu perwakilan dari Sekretariat
Daerah, Bappeda, dan Dinas terkait Bidang PUPR dan peserta umum yaitu perwakilan
dari Balai/Satker masing-masing Direktorat Jenderal Teknis.

Agenda Pembahasan
Agenda pembahasan dalam Desk Konreg Tahun 2024 meliputi:
1. Paparan Arahan dan pembukaan Desk Konreg oleh masing-masing Puswil;
2. Paparan Wakil Pemerintah Provinsi (Setda/Bappeda/Dinas PUPR): kondisi, isu
strategis, dan usulan pembangunan Bidang PUPR di masing-masing provinsi.
3. Melakukan pengecekan/reviu kelengkapan readiness criteria pekerjaan hasil
Rakortekrenbang dan Rakorbangwil yang berstatus “direkomendasikan/diakmomodir”.
4. Diskusi Keterpaduan, tanggapan terhadap usulan Pemerintah Provinsi maksimal
5 kegiatan yang bersumber dari hasil Rakortekrenbang “dibahas lebih lanjut” dan
RPIW non Major Project, maupun usulan kegiatan baru prioritas.
5. Penandatanganan pada Format Kesepakatan (F-KS) yang dilakukan secara
online, dengan memasang spesimen tanda tangan pejabat Unit Eselon II terkait
pada aplikasi Sikonreg.

Pembahasan dilakukan secara bersamaan dengan semua Direktorat Jenderal.


Dengan demikian diharapkan diskusi yang berlangsung berorientasi pada keterpaduan
pengembangan wilayah, terutama pada wilayah/kawasan strategis yang akan menjadi
prioritas untuk ditangani pada TA.2025.

Secara lebih jelas, teknis pembagian peran/pihak-pihak yang terkait pada saat
Pembahasan Desk Konreg Tahun 2024 adalah sebagai berikut:
1. Tim Substansi: Kapus Wilayah BPIW (membawahi 2-3 desk).
2. Moderator: Kabid Wilayah terkait dari BPIW (per provinsi).
3. Pemerintah Provinsi: Sekretariat Daerah, Bappeda, dan Dinas Bidang PUPR Provinsi.
4. Pembahas Ditjen ABCP: Pengampu perencanaan dan program di Direktorat Sektor
untuk wilayah terkait, minimal setara Subkoordinator.
5. Peserta Umum: Perwakilan Balai/Satker di wilayah yang bersangkutan.
6. Observer: Bappenas

17
Hasil Konreg Kementerian PUPR Tahun 2025 dikompail dan disampaikan kepada
Bapak Menteri PUPR yang kemudian dimohonkan untuk dapat memberikan koreksi,
masukan, dan arahan langsung dalam rangka penajaman program dan tahun 2025.
Kegiatan ini akan diselenggarakan setelah terbit Pagu Indikatif.

3.3. PEMBICARA, PESERTA, DAN PENINJAU

Sesi Desk Provinsi


1. Tim Substansi: Kapus Wilayah BPIW (membawahi 2-3 desk).
2. Moderator: Kabid Wilayah terkait dari BPIW (per provinsi).
3. Pemerintah Provinsi: Sekretariat Daerah, Bappeda, dan Dinas Bidang PUPR Provinsi.
4. Pembahas Ditjen ABCP: Pengampu perencanaan dan program di Direktorat Sistem
dan Strategi bersama Direktorat Sektor untuk wilayah terkait, minimal setara
Subkoordinator.
5. Peserta Umum: Perwakilan Balai/Satker di wilayah yang bersangkutan.

Konreg PUPR tahun 2024 ini juga direncanakan akan mengundang para peninjau
dari Bappenas yaitu Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana yang merupakan mitra
sektoral Kementerian PUPR, Kedeputian Bidang Pendanaan Pembangunan yang
menjadi pengampu pendanaan pembangunan nasional, serta Kedeputian Bidang
Pengembangan Regional.

3.4. HAL TEKNIS DALAM PENYELENGGARAAN KONREG TAHUN 202 4

3.3.1. PANITIA PENYELENGGARA

Struktur kepanitiaan penyelenggaraan Konreg PUPR Tahun 2024 terdiri dari:

No. Struktur Kepanitiaan Keterangan

Menteri PUPR, Wakil Menteri PUPR, Sekretaris


1. Pengarah Jenderal, serta Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
lainnya.

Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat


Administrator pengampu perencanaan program
Pelaksana Konsultasi tingkat Unit Organisasi, yang dikoordinasi oleh
2.
Regional Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama
Luar Negeri. Termasuk para Pejabat Pendukung di
lingkungan Sekretariat Jenderal.

18
No. Struktur Kepanitiaan Keterangan

Terdiri dari 3 Tim yang dikoordinasi oleh Kepala Pusat


Tim Substansi Desk Wilayah I, II, dan III BPIW, dengan anggota para
3.
Provinsi Pejabat Administrator di tingkat wilayah pada
Direktorat Jenderal masing-masing.

Terdiri dari 7 Tim, dengan tiap tim diketuai oleh para


Tim Pelaksana Desk Kepala Bidang Wilayah BPIW. Adapun anggota
4.
Provinsi Timnya yaitu Subkoordinator wilayah/sektor di
Direktorat Jenderal.

Dikoordinasi oleh Tim dari Biro Perencanaan


Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri dan didukung
5. Sekretariat oleh Biro Umum, Biro Komunikasi Publik, Biro Hukum,
Pusat Data dan Teknologi Informasi, dan Pusat
Fasilitasi Infrastruktur Daerah.

19
BAB IV : ALUR DATA DAN FORMAT
KELUARAN KONREG TAHUN 2024
4.1. ALUR DATA DALAM KONREG TAHUN 202 4

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa dalam Konreg Tahun 2024 menggunakan


aplikasi Sikonreg yang dapat diakses melalui laman https://sikonreg.pu.go.id. Di bawah
ini adalah diagram yang menggambarkan alur data dan informasi dalam Konreg Tahun
2024 yang bermuara pada Kesepakatan Hasil Desk Konreg, dengan fokus pada proses
di dalam aplikasi Sikonreg.

Bagan alur di atas menggambarkan sumber utama yang menjadi masukan untuk
dibahas dalam Desk Konreg Tahun 2024, yaitu:
1. Usulan Provinsi, yang berfokus pada hasil Rakorbangwil, hasil Rakortekrenbang,
Arahan RPIW non Major Project, maupun usulan yang diinput baru. Untuk hasil
Rakorbangwil dan Rakortekrenbang dengan status “direkomendasikan” pemda
hanya perlu melengkapi readiness criterianya, sedangkan Rakortekrenbang dengan
status “dibahas lebih lanjut” dan RPIW non Major Project sebagai referansi bagi
pemda untuk mengusulkan program dan kegiatan baru. Usulan provinsi diinput

20
melalui aplikasi Sikonreg dan dilengkapi dengan surat pengantar yang
ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi atau kepala Bappeda Provinsi; dan
2. Identifikasi Unit Organisasi, yang merupakan hasil penelaahan kebutuhan
penanganan dari Direktorat Jenderal terkait untuk bidang tugasnya masing-masing
yang berfokus pada kegiatan mendukung hasil Rakorbangwil/Major Project maupun
kegiatan sesuai dengan Rancangan Renstra Teknokratik 2025-2029.

Tentunya sebelum dilakukan input ke dalam aplikasi Sikonreg, masukan tersebut harus
dilakukan verifikasi terlebih dahulu secara internal di unit kerja masing-masing dengan
mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, target perencanaan
jangka menengah, kelengkapan dokumen readiness criteria, serta kebijakan pimpinan
nasional, pimpinan kementerian, dan pimpinan daerah. Adapun diagram alur
mekanisme data dalam Sikonreg sebagai berikut:

Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna Sikonreg dibagi menjadi 4
(empat) yaitu Provinsi, Balai, Unor Pusat, dan BPIW. Kemudian masing-maing pengguna
melakukan input data sesuai dengan rolenya. Provinsi dapat menginput data berupa
usulan provinsi (F-UP) dan isu strategis (F-IS), Unor Balai dapat melakukan input data
kegiatan baru (F-KB) dan kegiatan wajib (F-KW), Unor Pusat dapat melakukan input data
kegiatan baru (F-KB) dan kegiatan wajib (F-KW) melalui Application Programming
Interface (API), dan BPIW dapat melakukan input rekomendasi program/kegiatan
melalui Application Programming Interface (API). Setelah proses input selesai, Unor Balai
dan Unor Pusat melakukan reviu terhadap hasil inputan oleh masing-masing pengguna
sebelum dilakukan pembahasan dalam desk dan kemudian menghasilkan kesepakatan.

21
4.2. FORMAT KELUARAN KONREG TAHUN 2024

Dalam rangka pembahasan dalam Desk Konreg Tahun 2024, diperlukan pengisian
usulan rencana program tahun 2025 yang dituangkan dalam 3 (tiga) kelompok format
keluaran Konreg Tahun 2024, yaitu Format Pengisian (input) oleh Pemerintah Provinsi,
Pengisian (input) oleh Ditjen, dan Format Kesepakatan Hasil Konreg Tahun 2024.

4.2.1. Pengisian (Input) oleh Pemerintah Provinsi:

Terdapat 2 (dua) format Konreg Tahun 2024 yang perlu diisi oleh Pemerintah
Provinsi agar dapat dapat dilakukan review oleh Ditjen dan dibahas dalam forum
Desk, yaitu:
1) Format Isu Strategis (F-IS)
Memuat penjabaran isu strategis kewilayahan dan sektoral Bidang PUPR di
daerahnya.
2) Format Usulan Provinsi (F-UP)
Pemprov melengkapi readiness criteria (RC) pada kegiatan hasil
kesepakatan Rakorbangwil dan Rakortekrenbang dengan status
“Direkomendasikan”. Sedangkan untuk usulan kegiatan prioritas baru diisi
berdasarkan hasil Rakortekrenbang dengan status “dibahas lebih lanjut”
dan Arahan RPIW non-MP sebagai referensi pengusulan.

4.2.2. Pengisian (Input) oleh Direktorat Jenderal Kementerian PUPR :

Terdapat 2 (dua) format Konreg Tahun 2024 yang diisi oleh Ditjen masing-
masing, baik oleh Balai/Satker di daerah maupun oleh Unit Kerja di Pusat, yaitu:
1) Format Kegiatan Wajib/Lanjutan (F-KW)
Memuat kegiatan-kegiatan belanja Optimalisasi Pemeliharaan Operasi dan
Rehabilitasi (OPOR), kegiatan dengan Kontrak Tahun Jamak (KTJ), lanjutan
PHLN.
2) Format Kegiatan Baru 2024 (F-KB)
Memuat kegiatan-kegiatan baru hasil kesepakatan Rakorbangwil dan/atau
hasil Rakortekrenbang dengan status “direkomendasikan”, kegiatan
prioritas/mendesak/direktif yang bersumber dari F-UP dan siap
dilaksanakan konstruksinya pada tahun 2025, serta merupakan kegiatan
yang didanai oleh APBN. Kegiatan baru yang diinput merupakan daftar
kegiatan yang disusun berdasarkan amanat peraturan perundang-
undangan, hasil identifikasi Unor, direktif, dan mendukung penuntasan
kegiatan prioritas.

22
4.2.3. FORMAT KESEPAKATAN HASIL PEMBAHASAN (F-KS)

Form hasil kesepakatan ini merupakan rangkuman dari F-KW dan F-KB hasil
pembahasan desk dalam bentuk kesepakatan yang ditandatangani oleh Kepala
Bappeda Provinsi, Kepala Dinas Provinsi, Kapus BPIW (sebagai Pimpinan Desk),
Direktur Sistem dan Strategi Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen
Cipta Karya, Ditjen Perumahan, serta Kepala Biro Perencananaan Anggaran dan
Kerja Sama Luar Negeri.

4.3. PENGAPLIKASIAN PENDEKATAN SPASIAL MELALUI GEOTAGGING


DALAM PROSES INPUT FORMAT-FORMAT KONREG TAHUN 2024

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi


Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, dalam Pasal 3b
dijelaskan bahwa:
“ Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
dilakukan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan dan penganggaran,
yang lebih berkualitas dan efektif dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan nasional sesuai visi dan misi Presiden yang dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan RKP dengan
menggunakan pendekatan tematik, holistik, integratif dan spasial. ”
Selain hal tersebut di atas, pendekatan perencanaan program berbasis spasial pada
dasarnya merupakan amanat dari kebijakan Rencana Kerja Pemerintah, sesuai dengan
arah pembangunan nasional Kementerian PUPR yang diarahkan berbasis kewilayahan,
dan dapat memberi gambaran terhadap lokasi usulan kegiatan sehingga memudahkan
dalam pengambilan keputusan kebijakan.

23
Pada input usulan program melalui aplikasi Sikonreg diwajibkan melakukan
geotagging pada lokasi yang direncanakan. Geotagging ini akan dipertimbangkan
dalam melakukan penilaian kesesuaian dengan wilayah/kawasan prioritas untuk
ditangani pada Tahun Anggaran 2025. Geotagging dilakukan dengan menggambar
garis, titik, atau area pada peta dasar yang telah disediakan. Geotagging dalam Konreg
2024 juga memunculkan aarahan pengembangan kawasan prioritas hasil kajian yang
telah dilakukan oleh BPIW untuk memudahkan analisis usulan kegiatan yang
mendukung arahan pengembangan wilayah tahun 2025.

24
LAMPIRAN
A.1. FORMAT ISU STRATEGIS (F-IS)

Format ini diperlukan untuk menjaring Isu Strategis kewilayah dan sektoral Bidang
PUPR di masing-masing Provinsi. Selanjutnya diharapkan isu strategis yang diisi
terjabarkan dalam usulan program prioritas yang lebih detail dalam Format Usulan
Provinsi (F-UP).

F-IS KONREG
2024

Keterangan pengisian di bawah ini merupakan cara pengisian pada aplikasi Sikonreg,
sebagai berikut:
Kolom 1: Menunjukkan nomor urut, sekaligus tingkat prioritas dari suatu isu strategis
untuk ditangani.
Kolom 2: Diisi/Dipilih Isu Strategis kewilayahan/Kebutuhan Program dan sektoral
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Isu Strategis merupakan
suatu kondisi atau perkembangan pelayanan infrastruktur PUPR yang
memiliki dampak besar bagi daerah maupun secara nasional.
Kolom 3: Diisi lokasi kabupaten/kota yang berkenaan dengan Isu Strategis yang
disampaikan pada kolom 2.
Kolom 4: Direktor Jenderal yang terkait dengan Isu Strategis dimaksud, dapat dipilih
lebih dari 1 Direktorat Jenderal.

25
A.2. FORMAT USULAN PROGRAM PROVINSI (F -UP)

F-UP diperlukan untuk mendetilkan Usulan Kegiatan Provinsi sesuai dengan Isu Strategis yang diusulkan, hingga level Pekerjaan.
Usulan Provinsi difokuskan pada usulan yang pernah disampaikan pada saat Rakortekrenbang namun masih belum terbahas dan arahan
RPIW non Major Project. F-UP diharapkan dapat mengikuti koridor Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional (RPJMN) dan
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2025-2029 yang telah didetilkan pada Kawasan Prioritas/Kebutuhan
Program hasil Rakorbangwil. F-UP yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi akan direspon oleh Unit Organisasi terkait untuk dimasukkan
sebagai Format Kegiatan Baru (F-KB) atau ditangguhkan/ditolak. Nomor urut yang tertera menunjukkan tingkat prioritas dari F-UP. F-UP
yang telah disetujui dan masuk ke F-KB akan dibahas pada desk provinsi.
F-UP KONREG 2024

Keterangan pengisian di bawah ini merupakan cara pengisian F-UP pada aplikasi Sikonreg:
Kolom 1: Menunjukkan nomor urut, sekaligus tingkat prioritas dari suatu usulan provinsi.
Kolom 2: Menunjukkan tahun pengisian, terisi otomatis dalam aplikasi
Kolom 3: Menunjukkan isu strategis/kebutuhan program
Kalom 4: Menunjukkan Kegiatan yang dipilih, lalu Klasifikasi Rincian Output (KRO) yang dipilih, lalu Rincian Output (RO) yang dipilih, lalu
pekerjaan yang diusulkan.
Kolom 5: Menunjukkan lokasi kabupaten/kota yang berkenaan dengan Usulan Provinsi yang disampaikan.

26
Kolom 6: Menunukkan kawasan prioritas
Kolom 7: Menunjukkan waktu pelaksanaan, apakah tahun 2024, atau tahun 2024 hingga 2024.
Kolom 8: Menunjukkan sumber pembiayaan (APBN Kementerian PUPR, DAK, KPBU atau APBD).
Kolom 9: Menunjukkan kode tagging tematik, dapat lebih dari satu pilihan.
Kolom 10: Menunjukkan satuan RO/Pekerjaan.
Kolom 11: Menunjukkan Volume RO/Pekerjaan yang diusulkan untuk tahun 2024.
Kolom 12: Menunjukkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 13: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Rencana Induk.
Kolom 14: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa FS/Studi Kelayakan.
Kolom 15: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa DED.
Kolom 16: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Dokumen Lingkungan.
Kolom 17: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Lahan.
Kolom 18: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Pengelolaan Pasca Konstruksi.
Kolom 19: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Surat Kesediaan Menerima Bantuan.
Kolom 20: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakorgub
Kolom 21: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakortekrenbang
Kolom 22: Menunjukkan geotagging lokasi output/pekerjaan
Kolom 23: Menunjukkan status usulan

27
B.1. FORMAT KEGIATAN WAJIB/LANJUTAN (F-KW)

F-KW merupakan Kegiatan wajib setiap Ditjen di Kementerian PUPR yang berupa belanja opersional atau kegiatan belanja yang telah
mengikat (committed) dan kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan yaitu kelanjutan Kontrak Tahun Jamak (KTJ), Komitmen Lanjutan
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), Pemeliharaan Wajib, dan lain-lain. Sepanjang tidak memerlukan diskusi dengan Pemerintah Provinsi,
Kegiatan Wajib ini tidak akan dibahas secara detil pada sesi desk provinsi.

FORMAT KEGIATAN WAJIB TA 2025


KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2024 F-KW KONREG
2024

Keterangan pengisian di bawah ini merupakan cara pengisian F-KW pada aplikasi Sikonreg:
Kolom 1: Menunjukkan nomor urut, sekaligus tingkat prioritas dari suatu usulan provinsi.
Kolom 2: Menunjukkan tahun pengisian, terisi otomatis dalam aplikasi
Kolom 3: Menunjukkan isu strategis/kebutuhan program
Kolom 4: Menunjukkan Kegiatan yang dipilih, lalu Klasifikasi Rincian Output (KRO) yang dipilih, lalu Rincian Output (RO) yang dipilih, lalu
pekerjaan yang diusulkan.
Kolom 5: Menunjukkan lokasi kabupaten/kota yang berkenaan dengan Usulan Provinsi yang disampaikan.
Kolom 6: Menunukkan kawasan prioritas
Kolom 7: Menunjukkan kode tagging tematik, dapat lebih dari satu pilihan.
Kolom 8: Menunjukkan waktu pelaksanaan, apakah hanya tahun 2024, atau tahun 2024.
Kolom 9: Menunjukkan satuan RO/Pekerjaan.

28
Kolom 10: Menunjukkan Volume RO/Pekerjaan yang diusulkan untuk tahun 2024.
Kolom 11: Menunjukkan perkiraan biaya RPM yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 12: Menunjukkan perkiraan biaya PHLN yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 13: Menunjukkan perkiraan biaya SBSN yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 14: Menunjukkan perkiraan total biaya yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 15: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakorgub.
Kolom 16: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakortekrenbang.
Kolom 17: Menunjukkan geotagging lokasi output/pekerjaan.

29
B.2. FORMAT KEGIATAN BARU 2024 (F-KB)

F-KB merupakan usulan kegiatan di luar kegiatan wajib di Kementerian PUPR. Usulan Kegiatan Baru difokuskan pada hasil Rakorbangwil
dan hasil kesepakatan Rakortekrenbang dengan status “direkomendasikan”. F-KB diharapkan dapat mengikuti koridor Rencana
Pembangunan Jangka Mengengah Nasional (RPJMN) dan Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2025-2029.
F-KB dapat diinput oleh Balai/Satker dan dapat bersumber dari usulan provinsi (F-UP) yang telah disetujui oleh Balai/Satker dengan referensi
hasil Rakortekrenbang yang statusnya “dibahas lebih lanjut” dan arahan RPIW non major project. Nomer urut yang tertera menunjukkan
tingkat prioritas dari F-KB yang akan ditentukan berdasarkan kesiapan readiness criteria. F-KB akan dibahas pada desk provinsi.

FORMAT KEGIATAN BARU TA 2025


KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PUPR 2024 F-KB KONREG 2024

Rencana 2024

Keterangan pengisian di bawah ini merupakan cara pengisian F-KB pada aplikasi Sikonreg:
Kolom 1: Menunjukkan nomor urut, sekaligus tingkat prioritas dari suatu usulan provinsi.
Kolom 2: Menunjukkan tahun pengisian, terisi otomatis dalam aplikasi
Kolom 3: Menunjukkan isu strategis/kebutuhan program

30
Kalom 4: Menunjukkan Kegiatan yang dipilih, lalu Klasifikasi Rincian Output (KRO) yang dipilih, lalu Rincian Output (RO) yang dipilih, lalu
pekerjaan yang diusulkan.
Kolom 5: Menunjukkan lokasi kabupaten/kota yang berkenaan dengan Usulan Provinsi yang disampaikan.
Kolom 6: Menunukkan kawasan prioritas
Kolom 7: Menunjukkan kode tagging tematik, dapat lebih dari satu pilihan.
Kolom 8: Menunjukkan waktu pelaksanaan, apakah hanya tahun 2024, atau tahun 2024.
Kolom 9: Menunjukkan sumber pembiayaan (APBN Kementerian PUPR, DAK, KPBU atau APBD).
Kolom 10: Menunjukkan satuan RO/Pekerjaan.
Kolom 11: Menunjukkan Volume RO/Pekerjaan yang diusulkan untuk tahun 2024.
Kolom 12: Menunjukkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk tahun 2024, dengan satuan dalam ribu rupiah.
Kolom 13: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Rencana Induk.
Kolom 14: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa FS/Studi Kelayakan.
Kolom 15: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa DED.
Kolom 16: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Dokumen Lingkungan.
Kolom 17: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Lahan.
Kolom 18: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Pengelolaan Pasca Konstruksi.
Kolom 19: Menunjukkan kesiapan readiness criteria berupa Surat Kesediaan Menerima Bantuan.
Kolom 20: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakorgub
Kolom 21: Menunjukkan kaitan usulan dengan Rakortekrenbang
Kolom 22: Menunjukkan geotagging lokasi output/pekerjaan

31
C.1. FORMAT KESEPAKATAN (F-KS)

F-KS merupakan format kesepakatan rencana program dan kegiatan tahun 2024 antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah
Provinsi. F-KS berisi Isu Strategis yang diusulkan oleh provinsi, Kegiatan Wajib dan Kegiatan Baru Prioritas. F-KS akan menyesuaikan dengan
hasil kesepakatan dalam desk provinsi.

POKOK – POKOK HASIL PEMBAHASANPROGRAM TAHUN ANGGARAN 2025


DALAM KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2024
PROVINSI: ...............
DIREKTORAT JENDERAL: .................

1. Pembahasan Penajaman Program/Kegiatan Provinsi dalam Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR Tahun 2025 dilakukan
dengan memperhatikan:
− Isu Strategis
− Kebutuhan Program hasil Rakorbangwil (15 Major Project);
− Arahan Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW) Non Major Project;
− Hasil Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang);
− Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional/RTRW Pulau/RTRW Daerah/Kawasan yang lebih rinci;
− Arahan dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029 dan Rancangan Teknokratik Renstra Kementerian PUPR 2025-2029;
− Arahan Kebijakan Operasional oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di masing-masing Unit Organisasi.
2. Berbagai Isu Strategis Provinsi yang mengemuka selama pembahasan penajaman program (Isian F-IS terlampir). Isu Strategis yang
menjadi Prioritas Utama untuk ditangani antara lain sebagai berikut:
No Isu Strategis Lokasi Ditjen Terkait
Ketahanan air untuk mendukung ketahanan sosial, Ditjen Sumber Daya Air
1.
budaya, dan ekologi
2. Kegiatan prioritas dan kegiatan strategis lainnya Ditjen Cipta Karya
dst dst dst
32
3. Berdasarkan kesepakatan pembahasan Kegiatan Wajib/Lanjutan (Rincian F-KW terlampir) antara lain:
No. Urut Kegiatan / Klasifikasi Rincian Output (KRO) / Sasaran Rencana Alokasi
Lokasi
Prioritas Rincian Output (RO) / Pekerjaan Volume Satuan (Rp. Ribu)
1.
2.
dst dst dst dst dst dst
4. Berdasarkan kesepakatan pembahasan Kegiatan Baru 2025 (Rincian F-KB terlampir), 5 Pekerjaan yang menjadi prioritas sebagai berikut:
No. Urut Kegiatan / Klasifikasi Rincian Output (KRO) / Sasaran Rencana Alokasi
Lokasi
Prioritas Rincian Output (RO) / Pekerjaan Volume Satuan (Rp. Ribu)
1.
2.
dst dst dst dst dst dst
5. Pokok-pokok Hasil Pembahasan dalam Konreg ini menjadi bahan pembahasan pada forum-forum perencanaan lainnya, antara lain
Rapat Teknis di tingkat Unit Organisasi di Kementerian PUPR dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas),
serta dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kementerian PUPR tahun 2025. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk
dilakukan peninjauan dan penajaman kembali yang dapat diinisiasi oleh Kementerian PUPR.

6. Catatan: Pemenuhan program-program yang dibahas dalam Konreg akan tergantung dari ketersediaan alokasi anggaran dan tingkat
prioritasnya.

Spesimen Tanda Tangan


Hari, Tanggal – Bulan – Tahun
Nama
ttd
Jabatan
Nama
ttd
Jabatan
dst dst

33
Informasi Lebih Lanjut dapat menghubungi:
Panitia Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2024
Bagian Administrasi Penganggaran
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri
Telp./Fax. (021) 7392627
E-mail: ap-bpakln@pu.go.id
http://sikonreg.pu.go.id
“A goal without a plan is just a wish”
-Antoine de Saint-Exupery-

SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai