Anda di halaman 1dari 1

GABUNGAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR SEBAGAI

WADAH UNTUK MENGHINDARI KONFLIK PEMANFAATAN AIR


IRIGASI
Penulis 1 : ..., Penulis 2 : ...
SMK Negeri 1 Karanganyar Kab. Kebumen
Jalan Revolusi Nomor 31 Karanganyar Kebumen

ABSTRAK

Air adalah salah satu kebutuhan dasar bagi makhluk hidup baik manusia, hewan maupun
tumbuhan. Tumbuhan padi merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan air sebagai salah
satu media tumbuh kembangnya. Pada pertanian sawah, ketersediaan air menjadi sangat penting
meskipun padi bukan tanaman air. Kebutuhan air pada fase-fase pertumbuhan padi harus
diperhatikan oleh petani agar padi tumbuh secara optimal. Petani memahami hal ini sehingga
berbagai usaha dilakukan untuk menyediakan air bagi tanamannya selain mengandalkan curah
hujan. Petani yang mengelola sawah teknis, mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi yang
berasal dari sumber-sumber air seperti waduk, bendung, dan embung. Pemanfaatan air secara
bersama membuka celah konflik antar pemakai air sendiri yang ingin mendapatkan air di waktu
yang sama mengingat jumlah air juga semakin berkurang jumlahnya karena faktor cuaca, tidak
menentunya curah hujan dan jumlah pemanfaat yang terus bertambah.

Tujuan penulisan makalah ini adalah menemukan upaya yang dilakukan petani yang
dibantu dinas terkait agar bisa mencegah terjadinya konflik pemanfaatan air tersebut dan air
bisa dimanfaatkan bersama.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dan melakukan pengamatan selama 15
hari dari tanggal 18 Februari sampai 5 Maret 2024 di Saluran Sekunder Kebantengan pada 1
(satu) Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) yang terdiri dari 7 Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) di 7 desa.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi yang efektif dalam GP3A
dan keterlibatan dinas terkait sebagai penengah, bisa mencegah terjadinya konflik pemanfaatan
air di wilayah yang menjadi tempat penelitian.

Kata Kunci: GP3A, dinas terkait, pemanfaatan air.

Anda mungkin juga menyukai