Anda di halaman 1dari 45

1

II. JUDUL

“Sistem Pakar Menentuka Tingkatan Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD) Pada RSUD AULIA Menggunakan Metode Certainty Fector Berbasis

Web”

III. LATAR BELAKANG

Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, seperti

bidang geografis, pertanian, pariwisata, kedokteran, dan lain sebagainya.

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, juga berdampak

positif pada bidang kesehatan salah satunya bagian kedokteran. Pemanfaatan

teknologi pada bidang kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan yang

lebih baik. Penerapan teknologi kesehatan oleh seorang dokter bisa kita lihat

dari perangkat yang digunakan untuk memeriksa kesehatan pasiennya. Seorang

pasien juga bisa memanfaatkan teknologi kesehatan dengan sebuah sistem yang

bisa memberikan informasi tentang kondisi kesehatannya lebih awal.

Masalah kesehatan masyarakat saat ini sangatlah banyak, berbagai

penyakit yang menyebar, seperti demam berdarah dengue (DBD). Demam

berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi

virus dengue. DBD adalah penyakit akut dengan manifestasi klinis perdarahan

yang menimbulkan syok yang berujung kematian. DBD disebabkan oleh salah

satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap

serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang

disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus ini bisa


2

masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara nyamuk Aedes aegypti dan

Aedes albopictus. (Yulisman, 2019)

Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang mencatat kasus DBD (demam

berdarah dengue) yang disebabkan nyamuk aedes aegypti di Kabupaten

Pandeglang mengalami peningkatan sebesar 20 persen di tahun 2023. Kasus

DBD tahun 2023 di Kabupaten Pandeglang, tercatat 155 DBD yang tersebar

dibeberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Majasari, Karang Tanjung,

Pandeglang, Kaduhejo, Saketi, Labuan dan beberapa kecamatan lainnya.

Meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Pandeglang diakibatkan karena

masyarakat belum menyadari sepenuhnya pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan sekitarnya.(Purnama Irawan, 2023)

Tingkatan dari penyakit DBD ini pun beragam dan cara penanganan dari

tiap-tiap tingkatan pun berbeda-beda. Penyakit DBD ini terbagi menjadi 5

kelompok, diantaranya DF, Grade I yang dapat ditangani dirumah dengan

banyak mengkonsumsi air mineral yang banyak, Grade II yang dapat ditangani

dengan diberikan obat paracetamol apabila panas pada badan tidak kunjung

turun, Grade III yang dapat ditangani dengan penanganan lebih lanjut diuumah

sakit dengan pemberian cairan infus, Grade IV yang mempunyai kriteria pasien

berstatus waspada.

Ketersediaan dokter spesialis dapat menentukan dengan tepat gejala

penyakit yang di derita oleh pasien. Selain itu, keterediaan obat juga sangat

menentuan kesembuhan pasien dnegan cepat. Namun yang terjadi saat ini
3

pasien harus menantri untuk melakukan konsutasi dengan dokter, jadi hal ini

memeperlambat mendiagnosa dan penanganan gejala penyakit yang di derita

oleh pasien. Selain itu minimnya ketersediaan obat akan mengakibatkan

lamanya proses penyembuhan penyakit yang di derita oleh pasien.

Untuk mengatasi masalah yang ada di RSUD AULIA, maka dibuatlah

sistem yang dapat mempermudah para Dokter dan Pasien. Sistem pakar ini akan

diimplementasikan dengan metode Certainty Factor. Alasan penggunaan

metode ini cocok dalam proses penentuan identifikasi penyakit, dan hasil dari

penerapan metode ini adalah persentase. Persentase sistem disini merupakan

tingkat akurasi penentuan penyakit.(Cf, n.d.) Berdasarkan uraian permasalahan

diatas, maka penulis mencoba untuk memecahkan masalah dengan membuat

sistem yaitu dengan judul : “Sistem Pakar Menentukan Tingkatan Penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada RSUD AULIA Menggunakan

Metode Certainty Fector Berbasis Web”.

IV. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini sesuai denga

latar belakang diatas dijelaskan dan diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun suatu sistem yang dapat digunakan untuk

menentukan tingkatan penyakit Demam Berdarah Dengue dengan cepat dan

tepat?

2. Bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat menggantikan seorang

pakar?
4

V. PEMBATASAN MASALAH

Sistem pakar ini dirancang dengan batasan-batasan :

1. Aplikasi sistem pakar ini menginputkan data user, data tingkatan, data

gejala, data solusi dan data obat.

2. Analisis dan perancangan aplikasi sistem pakar menentukan tingkatan

penyakit DBD yang spesifik pada RSUD AULIA.

3. Output dari sistem pakar ini berupa hasil tingkatan penyakit DBD,

pengetahuan solusi penanganan dan obat penyakit DBD.

4. Sistem dibuat dengan menggunakan program XAMPP termasuk

didalamnya database Mysql.

5. pengembangan sistem menggunakan model waterfall

6. sistem pakar ini menggunakan metode certainty factor

7. Tahap pengujua sistem menggunakan metode black box

VI. TUJUAN SKRIPSI

Tujuan pada penelitian ini untuk membangun aplikasi sistem pakar yang

dapat membantu pihak rumah sakit dan masyarakat umum dalam mendiagnosa

penyakit DBD.

VII. MANFAAT SKRIPSI

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sistem pakar yang akan di buat dapat membantu para Dokter dan

masyarakat.
5

2. Sistem Pakar yang akan dibuat diharapkan dapat mempercepat hasil

diagnosa sehingga tenaga ahli/medis dapat memberikan penanganan

yang tepat.

VIII. LANDASAN TEORI

A. Konsep dasar sistem

1. Pengertian sistem

Sistem berasal dari bahasa latin yaitu systẽma atau bahasa yunani

sustẽma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan sebuah kesatuan

bagian-bagian yang saling memiliki hubungan yang berbeda dalam

suatu wilayah, serta memiliki item-item sebagai penggerak.(Nathan &

Scobell, 2012)

Menurut Kurnia Cahya Lestari dan Arni Muarifah Amri (dalam

kutipan Nathan & Scobell, 2012) mengemukakan bahwa Sistem adalah

dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berintraksi

membentuk kesatuan kelompok sehingga menghasilkan satu tujuan.

Menurut Zaki Baridwan (dalam kutipan Nathan & Scobell, 2012)

mengemukakan bahwa Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri

dari bagian-bagian yang disebut subsistem yang berkaitan dengan

tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.


6

Menurut Mulyadi (dalam kutipan Nathan & Scobell, 2012)

mengemukakan bahwa Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan.

Jadi dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat di

tarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok komponen dan

elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Ciri-ciri sistem

Menurut (Therapy et al., 2018) ciri-ciri sitem terbagi atas

delapan bagian yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang

saling berhubungan, yang berarti saling berkerjasama

untuk membentuk satu kesatuan. Pada komponen sistem

tersebut terdiri atas komponen berupa bagian-bagian dari

sistem atau subsistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem termasuk daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan

lingkungan luarnya. Batasan pada sistem tersebut

memungkinkan suatu sistem itu 8 dipandang sebagai


7

suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menampilkan ruang

lingkup atau scope pada sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem yaitu diluar batas dari

sistem yang telah mempengaruhi operasi sistem tersebut.

Lingkungan bisa saja bersifat menguntungkan yang harus

tetap dijaga dan yang tidak menguntungkan mesti dijaga

dan dikendalikan.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem adalah media penghubung

antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Lewat penghubung tersebut maka dapat memungkinkan

sumber-sumber daya akan mengalir dari subsistem

kepada subsistem yang lainnya. Output atau keluaran dari

subsistem akan menjadi input atau masukan untuk

subsistem yang lainnya lewat penghubung.

5. Masukan Sistem atau Input

Yaitu energi yang dimasukkan pada suatu sistem

yang bisa berupa perawatan atau maintenance input dan

signal input atau masukan sinyal. Maintenance Input

merupakan energi yang dimasukkan supaya sistem bisa


8

berjalan atau beroperasi. Signal input merupakan energi

yang telah diproses untuk memperoleh keluaran.

6. Keluaran Sistem atau Input Keluaran

Sistem merupakan hasil dari energi yang diolah

dan diklasifikasikan menjadi output yang bermanfaat dan

sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi suatu bagian pengolah yang

akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem

produksi akan mengolah bahan baku tersebut menjadi

bahan jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti memiliki goal atau tujuan atau

sasaran berupa objek. Sasaran dari sistem tersebut sangat

menentukan masukan atau input yang dibutuhkan oleh

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

B. Konsep dasar

1. Penegrtian pakar

Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang

tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan

khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang

yang dimilikinya.(Tsukamoto et al., n.d.)


9

2. Pengertian sistem pakar

Sistem pakar adalah “program komputer yang mereupakan

cabang dari penelitian ilmu komputer yang disebut AI (Artificial

Intelligence). Tujuan ilmu AI adalah membuat sesuatu menjadi cerdas

dalam hal pemahaman melalui program kompuer yang ditunjukan

dengan tingkah laku cerdas”.(Tsukamoto et al., n.d.)

C. Rumah sakit

1. Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelanggarakan pelayanan kesehatan peorangan secara paripurna

atau menyeluruh yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Pengkategorian rumah sakit di indonesia

dibedakan berdasarkan jenis penyelenggaraan pelayanan, yaitu

Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah Sakit Khusus (RSK).(Ii &

Umum, 2015)

2. Definisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah rumah sakit yang

memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit mulai dari

yang bersifat dasar, spesialistik, hingga sub spesialistik yang


10

diselenggarakan dan dikelola oleh pihak pemerintah daerah.(Ii &

Umum, 2015)

3. Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 pasal 4 tentang

tugas rumah sakit yang berbunyikan “ Rumah Sakit mempunyai

tugas memberikan pelayanan secara paripurna”. Menurut Undang-

Undang No.44 tahun 2009 pasal 5 tentang fungsi rumah sakit,

sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 rumah sakit mempunyai fungsi.

(Putri & Sonia, 2021) diantaranya:

1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis.

3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian

pelayanan kesehatan.

4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan emperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

D. Analisis Perancangan Sistem


11

1. Pengertian analisis sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Analilis juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses

dalam mendefinisikan kebutuhan untuk memperoleh sebuah

pemecahan dari suatu persoalan. Penulis menyimpulkan bahwa

analisis sistem adalah proses sistematis guna menggali informasi

tentang kebutuhan, prosedur, komponen, model yang dibutuhkan

dalam membangun sebuah sistem informasi.

a. Flowchart / Bagan Alir

Menurut Jogiyanto (dalam Khanna Tiara, Tuti Nurhaeni

dan Ika amalia di Jurnal Technomedia, 2016:72) “Bagan alir

(flowchart) adalah bagan(chart) yang menunjukkan alir (flow) di

dalam program atau prosedur sistem secara logika”.

Menurut Supardi (2013:51) “Flowchart merupakan

Diagram Alur yang sering digunakan sistem analis dalam

membuat atau menggambarkan logika program”.

Menurut Jogiyanto (dalam Khanna Tiara, Tuti Nurhaeni

dan Ika amalia di Jurnal Technomedia, 2016:72) “(Program


12

flowchart) Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir

sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem”.

Menurut Wibowo (dalam Diding Kusnady, S. Pd, MM dan

Diding Kusnady, S. Pd, MM di Jurnal Insitusi Politeknik

Ganesha Medan, 2018:10) “Flowchart atau bagan alir adalah

representasi grafik dari sistem yang mendeskripsikan relasi fisik

diantara entitas–entitas intinya. Bagan alir dapat digunakan

untuk menyajikan aktivitas manual, aktivitas pemrosesan

komputer, atau keduanya. Bagan alir dokumen (document

flowchart) digunakan untuk menggambarkan elemen – elemen

dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi (dokumen,

jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasi yang terlibat

dalam proses dan aktivitas (baik yang bersifat administratif

maupun fisik) yang dilakukan dalam departemen tersebut”.

Simbol yang digunakan dalam flowchart yaitu sebagai

berikut:

Simbol Fungsi

Terminal Simbol: Untuk memulai atau

mengakhiri suatu program

Proses: suatu simbo yang menunjukan

setiap pengolahan yang dilakukan oleh


13

komputer.

Dta: input-output, untuk memasukan data

atau menunjukan hasil dari suatu proses

Decision: suatu kondisi yang akan

menghasilkan beberapa kemungkinan

atau pilihan

Connector: suatu prosedure atau masuk

atau keluar melalui simbol ini dalam

lebar yang sama

Off-pag connetor: untuk menunjukan

hubungan arus proses yang terputus pada

halaman yang berbeda.

Predefined proses: untuk proses yang

detilnya dijelaskan secara terpisah

Display: untuk output (tampilan), yag

ditunjjukan kesatuan device seperti

printer, plotteer, dan lain-lain.

Document: merupakan simbol untuk data

yang berbentuk kertas maupun informasi.

Magnetic disk: peyimpanan secara

tertutup
14

Arus atau flow: dari pada prosedure yang

dpat dilakukan dari atas ke bawah, dari

awah ke atas, dari kiri ke kanan, dan dari

kanan ke kiri.

b. Flow Of Document (FOD)

Flow Of Document (FOD) merupakan sebuah alat yang di

gunakan oleh profesional dalam menggambarkan sebuah alur

proses sebuah sistem atau jaringan fungsional secara berurutan

dari sistem yang manual atau terkomputerisasi.

Simbol Nama simbol Keterangan

Prosess Awal dari sebuah

proses

Document Sebuah dokumen atau

laporan bisa berupa

hasil ketika komputer

mampu tullisan tangan

Operation Mengoperasikan data

secara manual

Input Memasukan data

secara manual
15

Connector Menyambungkan hasil

dari setiap proses

c. Bagan Alir Sistem / Flow Of System

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan arus

pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari

prosedur – prosedur yang ada di dalam sistem serta menunjukkan

apa yang dikerjakan di dalam sistem.

Keterangan symbol :

1) Simbol Dokumen, menunjukan input dan output baik untuk

proses manual, mekanik dan komputer


16

2) Simbol simpanan offline, file non-komputer yang di arsip

berdasarkan urut angka, huruf dan tanggal

3) Simbol manual, menunjukan pekerjaan manual

4) Simbol proses, menunjukan kegiatan proses dari operasi program

komputer

5) Simbol kartu punch, menunjukan input atau output yang

menunjukan kartu punch

6) Simbol operasi luar, menunjukan operasi yang dilakukan di luar

operasi komputer

7) Simbol sort offline, menunjukan pengurutan data di luar proses

komputer

8) Simbol pita magnetik, menunjukan input atau output

menggunakan pita magnetik

9) Simbol disk, menunjukan input atau output menggunakan hard

disk

10) Simbol drum magnetic, menunjukan input atau output

menggunakan drum magnetic

11) Simbol disket, menunjukan input atau output menggunakan disket

12) Simbol pita kertas berlubang, menunjukan input atau output

menggunakan pita kertas berlubang

13) Simbol keyboard, menunjukan input yang menggunakan online

keyboard
17

14) Simbol display, menunjukan output yang ditampilkan di monitor

15) Simbol garis alir, menunjukan aliran proses

16) Simbol hubungan komunikasi, menunjukan proses transmisi data

mell, saluran komunikasi

17) Simbol penghubung, menunjukan penghubung ke halaman.

2. Pengertian perancangan sistem

Perancangan sistem merupakan proses pengembangan

spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis

sistem. Perancangan sistem bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai sistem serta menggambarkan yang jelas dan

rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan ahli-ahli

yang terlibat.(Metode & Android, 2017)

a. Diagram Konteks / Context Diagram

Menurut Zefriyenni dan Santoso (2015) “Context

Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang

terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan

batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara exsternal

entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum

mengalir diantara entity dan sistem”.

Context Diagram Merupakan alat bantu yang digunakan

dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan. Simbol-

simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir


18

sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja

pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

(Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:8), 2014)

b. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Zefriyenni dan Santoso (2015) “DFD

Merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak

tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan

organisasi file”. Keuntungan dari DFD adalah untuk

memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang

komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau

dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

Gambar Keterangan

Entitas eksternal, dapat berupa

orang/unit terkait yang berinteraksi

Entitas Eksternal dengan sistem tetapi diluar sistem.

Aliran data dengan arah khusus dari

sumber ke tujuan

Arus Data (Data Flow) dari proses system

Orang, unit yang mempergunakan

atau melakukan transformasi data.


19

Komponen fisik tidak

Proses diidentifikasikan.

Penyimpanan data atau tempat data

dituju oleh proses.

Simpanan Data (data

store)

E. Metode Certainty Factor

Metode certainty factor (CF) merupakan suatu metode yang

menjelaskan tentang suatu ukuran kapasitas terhadap suatu fakta atau

aturan. Metode certainty factor yang digunakan ketika menghadapi

suatu masalah yang jawabannya pasti dalam mengekspresikan tingkat

keyakinan seorang pakar terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.

Metode certainty factor juga merupakan salah satu metode untuk

membuktikan apakah suatu fakta itu pati ataukah tidak pasti. Meode ini

memberikan ruang pada pakar dalam memberikan nilai keyakinan

terhadap pengetahuan yang disampaikannya. Dimana metode certainty

factor sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosa sesutau yang

belum pasti. Dengan metode certainty factor ini, penyelesaian masalah


20

melalui gejala yang timbul agar jauh lebih mudah dan efesien. (Pratama

& Sagala, 2019)

Prosedur / langkah-langkah perhitungan dalam menggunakan

metode CF adalah sebagai berikut:

1. Admin pada mendapatkan data hipotesa.

2. Lalu pengelola sistem juga menyiapkan data evidence apa saja yang nanti

akan ditampilkan ke pengguna sistem. Memilih evidence pada setiap

hipotesa. Pada kasus tertentu, bisa juga memasukkan nilai pada setiap

evidence. Jadi tergantung data apa yang ada.

3. Pengguna menginputkan evidence yang ditampilkan oleh sistem.

Inputan ini bisa berbagai bentuk, bisa dengan cara memilih 1 atau banyak

evidence. Atau bisa juga dengan cara memilih keyakinan pada tiap

evidence.

4. Menentukan rule / aturan dari algoritma. Simpel nya adalah menentukan

gejala apa saja pada hipotesa dan menentukan nilainya seperti nilai CF /

MB/ MD.

5. Menghitung CF evidence pada setiap hipotesa. Gunakan rumus yang ada

pada teori untuk menghitungnya dan sesuaikan dengan data yang anda

miliki.
21

o Jika pada hipotesa hanya mempunyai 1 CF evidence. Maka itu adalah

hasil CF hipotesa.

o Jika pada hipotesa mempunyai lebih dari 2 CF evidence, maka gunakan

juga rumus CF kombinasi agar menghasilkan 1 hasil CF evidence. Maka

hasil akhir CF kombinasi tersebut menjadi CF hipotesa.

6. Dapatkan CF hipotesa dari perhitungan CF evidence per hipotesa

sebelumnya. Sehingga saat ini setiap hipotesa yang muncul akan

mempunyai nilai CF.

7. Dari banyaknya hipotesa, carilah yang nilai cf nya tertinggi. Maka nilai

CF trtinggi inilah yang menjadi hasil akhir pencarian.

Tabel aturan certainty factor :

Certainty Fector Term CF

Tidak 0

Tidak tahu 0,2

Sedikit yakin 0,4

Cukup yakin 0,6

Yakin 0,8

Sangat yakin 1
22

Dalam mengekspresikan derajat kepastian, Certainty factor untuk

mengamsusikan derajat kepastian seorang pakar terhadap suatu data.(Sancaka

Informatika, 2023). Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan

dasar sebagai berikut :

CF[H,E] = MB[H,E] MD[H,E] (1)

Keterangan :

CF = Certainty factor (faktor kepastian) dalam hipotesa H yang


dipengaruhi oleh fakta E

MB(H,E) = Measure of belief (ukuran kepercayaan) terhadap hipotesa


H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)

MD (H,E) = measure of disbelief (ukuran kepercayaan) terhadap


evidence H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)

Hipotesa = Hipotesa

E = Evidence (peristiwa atau fakta)

CF[H,E]1 = CF[H] * CF[E] (2)

Dimana :

CF(E) = certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence E

CF(H) = certainty factor hipotesa dengan asumsi evidence diketahui


dengan pasti, yaitu ketika CF (E, e) = 1

CF(H,E) = certainty factor hipotesa yang dipengaruhi oleh evidence e


diketahui dengan pasti.
23

CF(H,E) = certainty factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa


(similarly concluded rules) :

CfcombineCF[H,E]1,2=CF[H,E] + CF[H,E]2 *[1CF[H,E]1] (3)

CfcombineCF[H,E]old,3=CF[H,E]old + CF[H,E]3*[1CF[H,E]old] (4)

Penggabungan kepercayaan dan ketidakpercayaan dalam bilangan yang

tunggal memiliki dua kegunaan, yaitu pertama faktor kepastian digunakan

untuk, ingkat hipotesa didalam urutan kepentingan. Sebagaai contoh seorang

pasien memiliki gejala tertentu yang mnyarankan beberapa kemungkinan

penyakit kemudian penyakit dengan CF tertinggi menjadi urutan pertama

dalam pengurutan pengujian.

F. Perancangan Basis Data

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan

himpunan relasi yang masingmasing dilengkapi dengan atribut-

atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga

dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan

atribut atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan

yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many,

one to many, one to one.

Menurut Fathansyah (dalam kutipan Kustiyahningsih dan

Anamisa (2011:8), 2014)Mengemukakan bahwa “Basis data terdiri


24

dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan

sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.

Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang

mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,

pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan

sebagainya yang berwujud dalam bentuk angka, huruf, teks, simbol,

gambar, bunyi, atau kombinasinya”.

Simbol Keterangan

Entitas, adalah suatu objek yang dapat

diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter

entitas.

Relasi, menunjukkan adanya hubungan di

antara sejumlah entitas yang berbeda.

Menghubungkan Atribut dengan Entitas, dan

Entitas dengan Relasi.

Terdapat 3 (Tiga ) jenis hubungan antar entitas dalam ERD yaitu

sebagai berikut:

1) One to One Relationship


25

Sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak

satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan

paling banyak satu entitas pada A.

A B
I I

Hubungan One To One

2) One to Many Relationship

Sebuah entitas pada A berhubungan dengan lebih dari satu

entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan

paling banyak dari satu entitas pada A atau sebaliknya.

A B
I M
Hubungan One To Many

3) Many to Many Relationship

Sebuah entitas pada A berhubungan dengan lebih dari satu

entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan lebih

dari satu entitas pada A.

A B
M M

Hubungan Many To Many


26

2. Normalisasi

Menurut Yanto(2016:55) mengemukakan bahwa,

“Normalisasi merupakan tahapan pengelompokan komponen data

yang menjadi tabel-tabel yang mennunjukan entitas suatu relasi”.

Menurut Lubis (2016:115) mengemukakan bahwa,

“Normalisasi merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan basis

data dengan struktur yang baik, terutama sekali untuk efesiensi

ruang penyimpanan (storage)”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

normalisasi merupakan suatu tahapan proses pengelempokan atribut

dalam sebuah database agar terbentuk struktur relasi yang baik.

Pada proses normalisasi perlu diketahui definisi dari tahap

atau bentuk normalisasi. (Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:8),

2014)yaitu :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Proses pengimpulan

data yang akan direkam dengan tidak mengikuti suatu format

tertentu.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form) Mempunyai ciri

yaitu setiap data dibentuk dalam flat file dengan setiap field berupa

”atomic value”, tidak ada set attribute yang berulang atau bernilai

ganda.
27

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form) Mempunyai

syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal

kesatu dan attribute non key bergantung fungsi dengan kunci utama

atau primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form) Relasi haruslah

dalam bentuk normal kedua dan semua attribute bukanlah primary

key, tidak me mpunyai hubungan yang transitif.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) mempunyai paksaan yang lebih

kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF relasi harus

dalam bentuk normal kesatu dan setiap attribute harus bergantung

fungsi pada attribute superkey.

6. Bentuk Normal Keempat (4NF) Relasi R adalah bentuk 4NF jika

dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua

ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.

7. Bentuk Normal Kelima (5NF) Disebut juga PJNF (Projection Join

Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan

ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.

Ada beberapa kunci yang digunakan untuk proses pencarian,

penyaringan, dan penghapusan yang biasa digunakan dalam

pengelompokan database yaitu :


28

a. Kunci Super (Super Key) Himpunan dari satu atau lebih entitas

yang dapat digunakn untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah

entitas dalam entitas set.

b. Kunci primer (primary key) satu attribute atau satu set minimal

attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu

kejadian yang spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari

suatu entity.

c. Kunci Tamu (Foreign Key) Suatu attribute atau satu set attribute

yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukan ke

induknya.

d. Kunci Calon (Candidate Key) Satu attribute atau satu set minimal

attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang

spesifik dari suatu entity.

e. Kunci Alternatif (Alternate Key) Kunci kandidat yang tidak dipakai

sebagai primary key, kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai

kunci pengurutan pembuatan laporan.

Kunci Gabungan atau Kunci Campuran (Composite Key) Jika

tidak ada satupun field yang bisa jadi kunci primary key. Maka

beberapa field dapat digabungkan manjadi satu”.

3. Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Abdul Kadir (dalam kutipan Antares, 2020), Kamus

data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan


29

definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan

analisis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input,

output dan komponen data store. Pembentukan kamus data

didasarkan pada alur data yang terdapat pada DFD Alur data pada

DFD bersifat global.

Simbol Keterangan

Sama dengan, mendefinisikan, diuraikan,


=
artinya, terdiri atas, terbentuk dari

+ Dan

() Optional, boleh ada boleh tidak

Kurung bracket, seleksi, memilih salah satu

[] item dari sejumlah alternatif yang ada

didalamnya

* Sebagai komentar

Pengulangan, elemen dalam kurung diulang

N{ }M sebanyak minimal N kali dan maksimal

sebanyak M kali

/ Sebagai pemisah sejumlah alternatif pilihan

@ Identifikasi atribut kunci

4. Hpypertext preprocessor (PHP)


30

Supono dan Putratama (2016:3) mengemukakan bahwa ”PHP

(PHP:Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman

yang digunakan untukmenerjemahkan baris kode program menjadi

kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang berbasis

server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML”.

Sedangkan, menurut Rohi Abdulloh (2018) PHP singkatan

dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side

programing, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server.

Fungsi utam PHP dalam membangun website adalah untuk

melakukan pengolahan data pada database. Data website akan

dimasukkan ke database, diedit, dihapus, dan ditampilkan pada

website yang diatur oleh PHP . PHP berasal dari kata Hypertext

Preprocessor, yaitu bahas pemrograman universal untuk

penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan

bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Dalam beberapa pendapat diatas menerangkan bahwa

hypertext preprocessor (PHP) merupakan bahasa pemrograman

untuk membuat/mengembangkan aplikasi berbasis web dan bersifat

open soure dan ditanamkan ke dalam script HTML php sering

digunakan karena perangkat lunak bebas (open source) sehingga

menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client

(Browser).(Suparyanto dan Rosad, 2020)


31

5. XAMP

XAMPP merupakan singkatan dari X (sistem operasi pada

komputer), A (Apache), M (MySQL), P (PHP), P (Perl). Menurut

Novendri, dkk (2019), XAMPP adalah software yang bersifat

opensource dan mendukung dari beberapa sistem operasi dan

gabungan dari beberapa program. Program yang terkandung dalam

XAMPP mendukung dari beberapa bahasa pemograman seperti

HTML, Javascript, CSS, PHP, SQL, dan lain-lain. Dalam XAMPP,

sudah terkandung Apache, yaitu localhost atau web server yang

dapat digunakan dalam proses pembuatan website. Dalam

pelaksanaannya, penggunaan localhost dan database pada XAMPP

perlu diaktifkan dahulu Apache dan MySQL pada softwarenya lalu

mengakses https://localhost dan https://localhost/phpmyadmin pada

web browser.(Novendri, 2019)

6. Metode SDLC

SDLC adalah kependekan dari Systems Development Life

Cycle atau dalam bahasa Indonesia disebut siklus hidup

pengembangan sistem. SDLC adalah siklus yang digunakan dalam

pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan

untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Dalam pengertian lain,

SDLC adalah tahapan kerja yang bertujuan untuk menghasilkan

sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan


32

atau tujuan dibuatnya sistem tersebut. SDLC menjadi kerangka

yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

memproses pengembangan suatu perangkat lunak. Sistem ini berisi

rencana lengkap untuk mengembangkan, memelihara, dan

menggantikan perangkat lunak tertentu.

Menurut Azhar Susanto menyatakan bahwa SDLC (System

Development Life Cycle) adalah salah satu metode pengembangan

sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama

kali dibuat.

Terdapat empat fase dalam SDLC untuk mengembangkan

system informasi, yaitu : planning, analysis, design, dan

implementation. Setiap fase terdiri dari sebuah rangkaian langkah

atau tindakan yang mengandalkan teknik-teknik yang menghasilkan

dokumen spesifik yang menjelaskan berbagai elemen sebuah

system. Setiap proyek yang berbeda akan menekankan bagian-

bagian yang berbeda dari SDLC. Untuk Mengimplementasikan

SDLC terdapat berbagai metodologi yang dapat dipergunakan

bervariasi tergantung kebutuhannya.(Ayoub et al., 2020)

Siklus hidup perangkat lunak adalah urutan dari kegiatan yang

ada di dalam sebuah pengembangan perangkat lunak. Berdasarkan

pengertian tersebut, secara umum dapat dikatakan bahwa proses

pengembangan perangkat lunak mengikuti tahap-tahap:


33

a. Planning

Sebuah perencanaan yang biasanya lebih menonjolkan

pada alasan apa sebuah system dibuat dan dikerjakan oleh

perangkat lunak dalam satu rentang waktu tertentu.

b. Analysis

Tinkatan perencanaan yang dilanjutkan dengan proses

analisis yang menekankan bagaimana, siapa, dan dimana

system dibuat, mencakup arsitektur, antar muka internal, dan

algoritma perangkat lunaknya.

c. Design

Proses desain lebih menekankan pada bagaimana

system ini akan berjalan, penerapan dan pengujian unit-unit

program.

d. Implementation

Tahap ini mengenai proses penyampaiannya pada

pengguna, integrasi dan pengujian modul-modul program.

Setelah semua tahapan dilakukan maka perlu juga likakukan

pengujian sistem sebagai validasi perangkat lunak secara

keseluruhan

7. Tahap testing atau pengujian sistem.

Pada penelitian ini dilakukan 2 metode pengujian sistem yaitu :

a. white box testing


34

White Box Testing merupakan pengujian pada modul

pengkodean program untuk menjamin kode program bebas dari

kesalahan sintaks maupun logika.

b. black box testing

Black Box Testing merupakan pengujian yang menekankan

pada pengujian fungsionalitas sistem agar keluaran sesuai dengan

apa yang diharapkan pengguna.

IX. METODOLOGI PENELITIAN

1. Waktu dan tempat

a. Tempat penelitian

Lokasi penelitian ini di rumah sakit umum daerah (RSUD)

AULIA tepatnya di Jl. Raya Labuan - Pandeglang No.Km-12,

Menes, Kec. Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten 42262

b. Waktu penelitian

Selama melakukan penelitian di RSUD AULIA kurang

lebih memakan waktu 1 bulan terhitung dari 20 oktober sampai

dengan 20 november 2023.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data–

data apa saja yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi Sistem Pakar

Diagnosis Penyakit DBD pada RSUD AULIA dengan menggunakan

metode Certainty Factor.


35

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode

dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai

keadaan secara langsung dari lapangan atau tempatnya yang menjadi

objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik

pengumpulan data yang penulis melakukan dalam mencari dan

mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan

menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Metode ini mengumpulkan data melalui tanya jawab langsung

dengan sumber data atau orang-orang yang dianggap mampu

memberikan data yang diperlukan. Seperti melakukan wawancara ke

manajemen dan Dokter RSUD AULIA.

b. Observasi

Metode ini mengumpulkan data melalui pengamatan dan

pencatatan atas fakta yang ada.

c. Literatur review

Metode pengumpulan data juga dilakukan dengan cara membaca

buku-buku, laporan-laporan, E-journal, E-book, dan Hasil

Pertandingan, Internet, dan sumber penulis terpercaya lainnya yang

berhubungan dengan “(judul)” selain itu juga dilakukan berdasarkan

pengetahuan teoritis yang telah penulis alami sebelumnya.


36

3. Pembangunan perangkat lunak

a. Linear Sequential Model / Waterfall Model

Model waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak

yang paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear

dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai

tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan

berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai

dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap

sebelumnya. Model SDLC air terjun (waterfall) sering disebut juga

model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic

life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukuang (support)”.


37

Tahapan pembangunan perangkat lunak menggunakan metode SDLC

dengan metode waterfal adalah :

1) Rekayasa Sistem dan Analisis (System Engineering and

Analysis).

Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang

lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-

kebutuhan untuk seluruh elemen sistem dan kemudian memilah

mana yang untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini

penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan

hardware, orang, dan basis data.

2) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements

Analysis)

Pengumpulan kebutuhan dengan fokus pada perangkat

lunak, yang meliputi: domain informasi, fungsi yang dibutuhkan,

unjuk kerja/performansi dan antarmuka. Hasilnya harus

didokumentasi dan di-review ke pelanggan.

3) Perancangan (Design).

Ada empat atribut untuk program, yaitu: Struktur Data,

Arsitektur perangkat lunak, Prosedur detil, dan Karakteristik

Antarmuka. Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan

menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak

sebelum dimulai penulisan program. Jurnal ELTIKOM, Vol. 1


38

No. 1, Juni 2017 ISSN 2598-3245 (Print) ISSN 2598-3288

(Online) 4 Desain ini harus terdokumentasi dengan baik dan

menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.

4) Pembuatan Kode (Coding).

Penterjemahan perancangan ke bentuk yang dapat

dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa

pemrograman.

5) Pengujian (Testing).

Setelah kode program selesai testing dapat dilakukan.

Testing memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak,

fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan kesalahan dan

memriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.

6) Pemeliharaan (Maintenance).

Merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan

dan dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan, meliputi

kegiatan-kegiatan:

a. Corrective Maintenance: Mengoreksi kesalahan

pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada

saat perangkat lunak dipergunakan.

b. Adaptive Maintenance: Penyesuaian dengan

lingkungan baru, misalnya sistem operasi atau


39

sebagai tuntutan atas perkembangan sistem

komputer, misalnya penambahan printer driver.

c. Perfektive Maintenance: Bila perangkat lunak

sukses dipergunakan oleh pemakai. Pemeliharaan

ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti

memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan

kinerja dan sebagainya.

X. AGENDA/JADWAL PENELITIAN

Penelitian diharapkan dapat diiselesaikan dalam waktu 4 bulan disertai

engan menentukan jalur kristis yang akan dilalui dengan jadwa penyusunan

sebagai berikut :

Waktu
(Minggu) a+ 4 m+b ( b−a )2
Aktivitas μ= σ 2= Predecessor
6 36
a m b

A. Pengumpulan Data 3 4 5 4,00 0,11 -


Analisa q&
B. 3 3 3 3,00 0,00 A
Perancangan Sistem
Perancangan
C. 2 2 4 2,33 0,11 B
Database
D. Design Input/Output 3 4 5 4,00 0,11 B
E. Coding Aplikasi 4 5 6 5,00 0,11 B
F. Testing & 2 2 3 2,17 0,03 C,D,E
40

Implementasi
G. Penyusunan Laporan 4 4 4 4,00 0,00 C,D,E

Ket :

a = Waktu Optimis

b = Waktu Pesimistis

m = Waktu Realistis

μ = Waktu Harapan

σ = Waktu Variansi

Berdasarkan hasil diatas:

A→B→C→F

A→B→C→G

A→B→D→F

A→B→D→G
41

A→B→E→F

A→B→E→G

Jadi jalur kritis dari kegiatan penelitian ini adalah : A→B→E→G

Berikut rancangan jadwal penelitian yang akan dilaksanakan.

Bulan
No Aktivitas Oktober November Desember Januari Februari
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengumpulan
1 Data
Analisa &
2 Perancangan
Sistem
Perancangan
3 Database
Design
4 Input/Output

5 Coding Aplikasi

Testing &
6 Implementasi
Penyusunan
7 Laporan
42

XI. DAFTPAR PUSTAKA

Antares, J. (2020). RANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN

BERBASIS WEB DI. 1(2).

Ayoub, A., Potdar, V., Rudra, A., & Luong, H. (2020). Impact of Nepotism on the

Human Resources Component of ERP Systems Implementation in Lebanon.

Communications in Computer and Information Science, 1210 CCIS(1), 116–

134. https://doi.org/10.1007/978-981-15-7530-3_9

Cf. (n.d.). No Title. https://www.google.com/search?

q=alaan+menggunkan+metode+certainty+factor&rlz=1C1SQJL_enID948ID948

&oq=alaan+menggunkan+metode+cert&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUqCQgBECEY

ChigATIGCAAQRRg5MgkIARAhGAoYoAHSAQg3NDU0ajBqN6gCALACA
43

A&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Ii, B. A. B., & Umum, G. (2015). 2021_Pkl_Fisio_201803006_Bab_2[1]. 6–15.

http://eprints.umg.ac.id/5445/4/2021_PKL_FISIO_201803006_BAB_2%5B1%5

D.pdf

Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:8). (2014). Bab II Landasan Teori. Journal of

Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Metode, M., & Android, D. B. (2017). Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Jurnal

Coding Sistem Komputer Untan ISSN : 2338-493X. 05(1).

Nathan, A. J., & Scobell, A. (2012). Bab Ii Tinjauan Pustaka Gastritis. Foreign

Affairs, 91(5), 1689–1699.

Novendri, dkk. (2019). Kegunaan Structured Query Language (SQL) Dalam Sistem

Infomasi. 1–7.

Pratama, B., & Sagala, J. R. (2019). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam

Berdarah Akibat Virus Nyamuk Aedes Aegpty Dengan Menggunakan Metode

Certainty Factor. Excellent Midwifery Journal, 2(2), 68–73.

Purnama Irawan. (2023). Kasus DBD di Pandeglang Naik 20 Persen.

Radarbanten.Co.Id. https://www.radarbanten.co.id/2023/06/07/kasus-dbd-di-

pandeglang-naik-20-persen/

Putri, A. K., & Sonia, D. (2021). Efektivitas Pengembalian Berkas Rekam Medis
44

Rawat Inap dalam Menjunjang Kualitas Laporan di Rumah Sakit Bhayangkara

Sartika Asih Bandung. Agustus, 2(3), 909–916.

Sancaka Informatika, H. (2023). Sistem Pakar Diagnosis Gangguan Depresi

Menggunakan Metode Certainty Factor. Teknologipintar.Org, 3(2), 1.

Suparyanto dan Rosad. (2020). Perancangan Proses Mendesain. Suparyanto Dan

Rosad, 5(3), 248–253.

Therapy, C., Gordon, V., Meditation, C., VanRullen, R., Myers, N. E., Stokes, M. G.,

Nobre, A. C., Helfrich, R. F., Fiebelkorn, I. C., Szczepanski, S. M., Lin, J. J.,

Parvizi, J., Knight, R. T., Kastner, S., Wyart, V., Myers, N. E., Summerfield, C.,

Wan-ye-he, L. I., Yue-de, C. H. U., … No, S. (2018). No Title ‫ ث‬,‫ ثبثبثب‬.‫بیبیب‬

‫ ثقثقثقثق‬,)‫ققثق(ثق ثقثقثق‬. http://search.ebscohost.com/login.aspx?

direct=true&db=sph&AN=119374333&site=ehost-live&scope=site%0Ahttps://

doi.org/10.1016/j.neuron.2018.07.032%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/

j.tics.2017.03.010%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.08.006

Tsukamoto, F., Pendahuluan, I., & Tifoid, D. (n.d.). DENGAN METODE FUZZY

TSUKAMOTO ( STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I ). 17–24.

Yulisman, Y. (2019). The SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENGGUNAKAN METODE

FORWARD CHAINING BERBASIS WEB. Jurnal Ilmu Komputer, 8(2), 34–

46. https://doi.org/10.33060/jik/2019/vol8.iss2.132
45

Anda mungkin juga menyukai