ANTRIAN
ANTRIAN
Antrian timbul karena orang/sesuatu material/bahan tiba di
suatu fungsi service atau pelayanan/proses produksi lebih
cepat dibandingkan waktu mereka dilayani
2
STRUKTUR SISTEM ANTRIAN
Sistem antrian
ANALISIS ANTRIAN
Pelayanan
Rerata
kedatangan (l ) Jumlah Rerata
Laju (µ )
dalam Antrian (Lq )
4
CONTOH SISTEM ANTRIAN
Sistem Antrian/Garis Tunggu Fasilitas Pelayanan
6
Karakteristik komponen utama sistem antrian
8
DESAIN SISTEM ANTRIAN
Sistem Jalur Tunggal, Satu Tahap
Kedatangan Kepergian
Antrian Fasillitas
Layanan
10
DESAIN SISTEM ANTRIAN
Kedatangan Antrian
Fasilitas Keberangkatan
Pelayanan Setelah Pelayanan
11
11
Kepergian
Fasillitas Layanan 1
Kepergian
Kedatangan
Kepergian
Fasillitas Layanan 3
Multi channel – single phase system
12
DESAIN SISTEM ANTRIAN
13
Notasi Kendall
14
14
Notasi Kendall
M/M/1 Model single channel dengan distribusi kedatangan poisson dan waktu
pelayanan berdistribusi eksponensial
M/M/2 Model multi channel dengan distribusi kedatangan poisson dan waktu
pelayanan berdistribusi eksponensial
M/D/3 Model multi channel dengan distribusi kedatangan poisson dan waktu
Pelayanan konstan
M/G/4 Model multi channel dengan distribusi kedatangan poisson dan waktu
pelayanan berdistribusi normal
15
MODEL ANTRIAN:
SINGLE CHANNEL MODEL (M/M/1)
16
ASUMSI M/M/1
17
18
RUMUS MODEL ANTRIAN M/M/1
Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk (yaitu, probabilitas seorang l
pelanggan harus menunggu), dikenal dengan faktor utilisasi P=
µ
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu system antrian (baik
sedang dalam antrian maupun sedang dilayani) atau Probabilitas bahwa æ lö
P0 = çç1 - ÷÷
pelayan menganggur è µø
n
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu sistem antrian êl ú
Pn = ê ú .P0
ëµ û
Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu sistem antrian l
L=
(µ - l )
l
2
Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam baris antrian
Lq =
µ(µ - l )
Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan sistem 1 L
W= =
antrian (yaitu, waktu menunggu dan dilayani) µ-l l
Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu l
dalam antrian sampai dilayani Wq =
µ (µ - l )
19
CONTOH SOAL
Kasus Pompa Bensin (SPBU)
PT SGT mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang operator yang
bernama John, Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan yaitu 20 kendaraan/mobil per
jam. John dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam. Hitunglah soal-soal berikut ini
untuk John:
§ Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p).
§ Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem.
§ Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian.
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
pelayanan).
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian.
20
PENYELESAIAN
Dari kasus SPBU, diketahui λ = 20 dan µ = 25
§ Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau p
p = λ / μ = 20/25 = 0.80
Angka tersebut menunjukkan bahwa John akan sibuk melayani mobil selama
80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya atau (1 - p) atau (1 - 0,80)
yang sering disebut idle time akan digunakan John untuk istirahat,
membersihkan pompa dan lain-lain.
§ Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam system (L)
L = λ / (μ – λ) = 20 / (25-20) = 4, atau
21
PENYELESAIAN
§ Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian
Lq = λ2 / μ (μ – λ) = (20)2 / 25(25-20) = 3.2 --à 3
Angka tersebut menunjukkan bahwa, mobil yang menunggu untuk dilayan dalam
antrian sebanyak 3 kendaraan.
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
pelayanan)
22
CONTOH SOAL
Kasus Pompa Bensin (SPBU)
PT SGT mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang operator yang
bernama John, Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan yaitu 10 kendaraan/mobil per
jam. John dapat melayani rata-rata 15 mobil per jam. Hitunglah soal-soal berikut ini
untuk John:
§ Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p).
§ Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem.
§ Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian.
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
pelayanan).
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian.
23
MODEL ANTRIAN:
MULTI CHANNEL MODEL (M/M/S)
24
MULTI CHANNEL MODEL (M/M/s)
Dasar yang digunakan dalam multiple-channel model adalah
sistem (M/M/s). Perbedaannya dengan single-channel model
adalah terletak pada jumlah fasilitas pelayanan. Dalam
multiple-channel model, fasilitas pelayanan yang dimiliki lebih
dari satu. Huruf (s) yang terdapat dalam sistem (M/M/s)
menyatakan jumlah fasilitas pelayanan.
25
ASUMSI M/M/s
§ Populasi input tidak terbatas
§ Distribusi kedatangan pelanggan potensial mengikuti
distribusi Poisson
§ Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS
§ Ada beberapa fasilitas pelayanan (S)
§ Distribusi pelayanan mengikuti distribusi Poisson (λ < sµ)
§ Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas
§ Tidak ada penolakan maupun pengingkaran
26
RUMUS MODEL ANTRIAN M/M/s
c
Probabilitas seorang pelanggan yang datang dalam 1æl ö cµ
sistem tersebut harus menunggu untuk dilayani P= ç ÷ P0
c! µ cµ - l
è ø
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam sistem P0 =
1
é n =c -1 1 æ l ö n ù 1 æ l ö c æ cµ ö
tersebut ê å ç ÷÷ ú+ ç ç ÷ ç ÷
ê n! ç
èµø ú c! è µ ÷ ç ÷
ø è cµ - l ø
ë n =0 û
n
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem 1 ælö
n
1æl ö
antrian tersebut Pn = ç
n -c µ ÷ P 0 , untuk n > c; Pn = çç ÷÷ P 0 , untuk n £ c
nèµø
c!c è ø
Jumlah rata-rata pelanggan dalam lµ (l / µ ) c l
L= P0 +
sistem antrian tersebut (c - 1)!(cµ - l )2 µ
CONTOH SOAL
Sebuah rumah sakit memiliki sebuah ruang gawat darurat (RGD) yang berisi tiga bagian
ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu
orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata seorang dokter dan jururawat
dapat merawat 5 orang pasien per jam. A Rata-rata tingkat kedatangan pasien yaitu 12
pasien per jam. Dan diketahui Po = 0,20
§ Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p).
§ Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem.
§ Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian.
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
pelayanan).
§ Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian.
28
PENYELESAIAN
29
PENYELESAIAN
30
Soal Quiz
31
32
MODEL BIAYA MINIMUM
Layanan
Komponen utama sistem antrian
Kedatangan Antrian
33
Biaya menyediakan
layanan
Biaya waktu
tunggu
Service Level
Service level
yang optimal
34
KONSEP BIAYA ANTRIAN
Contoh kasus: Three Rivers Shipping Company
• Three Rivers Shipping operates a docking facility on the Ohio River.
• An average of 5 ships arrive to unload their cargos each shift.
• Idle ships are expensive.
• More staff can be hired to unload the ships, but that is expensive as well.
• Three Rivers Shipping Company wants to determine the optimal number of
teams of stevedores to employee each shift to obtain the minimum total
expected cost.
35
Biaya optimal
36
MODEL BIAYA MINIMUM
§ Persamaan biaya total per jam sebagai berikut:
TC = SC + WC
Keterangan:
TC : total biaya per jam,
SC : biaya pelayanan per jam,
WC : biaya menunggu per jam per pelanggan.
§ Jika biaya menunggu per jam per pelanggan adalah Cw dan rata-rata pelanggan
menghabiskan waktunya: W jam dalam sistem, maka rata-rata biaya menunggu per
pelanggan adalah WCw. Jika tingkat rata-rata kedatangan pelanggan per jam adalah λ,
maka dengan persamaan L = λW, maka total biaya menunggu per jam adalah:
WC = λ(WcW) = (λW)cw = Lcw
λ
LCw = Cw
μ-λ
37
CONTOH SOAL
Masalah Bongkar Muat Barang
Sebuah perusahaan membeli bahan dari berbagai sumber. Bahan
diangkut dengan menggunakan truk dan rata-rata setiap hari menerima
kedatangan satu truk. Pembongkaran dilakukan oleh sekelompok tenaga
kerja baik langsung maupun tidak. Jumllah minimal anggota kelompok
kerja adalah 2 orang
§ Kelompok tenaga kerja memiliki (n) anggota dan dapat membongkar
0,8n truk per hari.
§ Biaya yang harus dikeluarkan ketika truk ditahan karena sedang
melakukan pembongkaran sebesar Rp. 300.000,00. Setiap pekerja yang
bertugas melakukan pemuatan menerima upah sebesar Rp. 105.000,00
per hari.
§ Tentukan jumlah optimum anggota kelompok kerja.
38
PENYELESAIAN
Model antrian yang digunakan adalah sistem (M/M/1) dengan λ = 1 truk
per hari. Tingkat pelayanan µ = 0,8n, di mana n = jumlah anggota kelompok
kerja. Persoalannya adalah menentukan nilai n agar total biaya per hari
minimum.
§ Jika terdapat n pekerja dalam satu kelompok, maka biaya pelayanan
adalah SC = 105.000n (Rp/hari). Maka biaya menunggu per hari: Cw =
300.000 (Rp/hari/truk),
λ 1 1 300.000
L= = = LCw = x 300.000 =
μ - λ 0,8n - 1 0.8n - 1 0.8n - 1
§ Persamaan total biaya:
300000
TC = SC + WC = 105.000n +
0,8n - 1
39
PENYELESAIAN
§ Persamaan total biaya di atas adalah total biaya per hari, sedangkan TC
adalah fungsi dari variabel (n). Oleh karena itu kita harus menentukan
(n) untuk meminimumkan TC. Dalam pembahasan ditentukan bahwa
paling sedikit menggunakan 2 pekerja dalam kelompok kerja.
300000 300000
TC = 105.000n + TC = 105.000(2) + = Rp.710.000/hari
0,8n - 1 0,8(2) - 1
300000
TC = 105.000(3) + = Rp.529.285/hari
0,8(3) - 1
300000
TC = 105.000(4) + = Rp.556.360/hari
0,8(4) - 1
40
Soal
41
Jawaban Soal
§ Diketahui: λ = 15, μ = 6, s=3
1. p = λ / sμ = 15/(3)(6) = 0.833
Bahwa para pengetik akan sibuk mengetik surat selama 83,3% dari waktunya,
2.
= 3,5113
jumlah rata-rata surat yang diharapkan dalam antrian adalah sebanyak 3,5113
3.
= 6,01124
jumlah rata-rata surat yang diharapkan dalam sistem adalah sebanyak 6,01124
42
Jawaban Soal
4.
=0,2341
dimana
= 0,04494
Jadi waktu rata-rata surat menunggu dalam antrian selama 0,2341 jam
43
Jawaban Soal
5.
= 0,2341 + (1/6)
= 0,40075
Jadi waktu rata-rata surat menunggu dalam sistem selama 0,40075 jam
44
TUGAS KELOMPOK SISTEM ANTRIAN
§ Observasi ke perusahaan yang menerapkan sistem antrian
§ Tentukan model antrian yang ada
§ Hitung data antrian yang ada
§ Buat rekomendasi kepada perusahaan
45