Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


IDENTITAS SEKOLAH

SatuanPendidikan : SMAN 1 Kasiman

Mata Pelajaran : Prakarya dan kewirausahaan

Kelas/Semester : XI / Gasal

MateriPokok : Sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan
nabati dan hewani

AlokasiWaktu : 8 x 45 Menit(4 x pertemuan)

KOMPETENSI DASAR

3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

IndikatorPencapaianKompetensi:

3.2.1Mengidentifikasi jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari
bahan pangan nabati dan hewani dan pengemasan

3.2.2 Menyebutkan macam-macam makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

3.2.3 Menjelaskan teknik pengolahan/pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati
dan hewani

3.2.4 Menjelaskan tahapan proses pengolahan/pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
pangan nabati dan hewani

3.2.5 Menentukan jenis dan kegunaan bahan kemas

3.2.6 Menganalisis teknik penyajian dan pengemasan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani

4.2 Memproduksi produk hasil pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah

IndikatorPencapaianKompetensi:

4.2.1 Mengolah makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dengan menggunakan briket

4.2.2 Menyajikan hasil pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelahmengikuti proses pembelajaranmenggunakanmodelDiscovery
LearningpesertadidikdiharapkandapatMenganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan
pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Selanjutnyapesertadidik dapat Memproduksi produk hasil pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan
pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah dengan menggunakan briket
dengan rasa ingintahu, tanggungjawab, dankomunikatifselama proses pembelajaran

ALAT DAN BAHAN

a. Alat

PerangkatKomputer (Laptop), GawaiBerbasis Android

b. Bahan

Modul sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani , LKPD

SUMBER BELAJAR

● Modul pembelajaran: https://bit.ly/sistempengolahanmakananXI

● Buku PKWU Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016

● LKPD Prakarya dan Kewirausahaan Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1

● Internet

● Lingkungan Sekitar

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama (2 x 45 menit)

PENDAHULUAN

● Mengawali pembelajaran memberi salam dan berdo’a


● Guru melakukan presensi peserta didik

● Guru memposting modul sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan
hewani

● https://bit.ly/sistempengolahanmakananXI

● Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran

INTI

Stimulation (memberi stimulus)

● Peserta didik melihat materi di modul pembelajaran yang diunggah oleh guru

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

● Peserta didik Membuat pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami tentang materi yang ada di modul
pembelajaran

Data Collecting (mengumpulkan data)

● Guru meminta peserta didik mengerjakan LKPD dan LKPD dikerjakan secara kelompok

Data Processing (mengolah data)

● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas
asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani dan pengemasan

dengan kajian teori yang ada pada modul dan buku penunjang lainnya

Verification (memverifikasi)

● Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjannnyadan peserta didik lain menanggapi secara aktif

Generalization (menyimpulkan)

● Peserta didik menyimpulkan permasalahan tentang jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan
makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani dan pengemasan

● Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dimengerti

● Guru membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang baru dipelajari dengan memberikan
penguatan konsep – konsep penting
PENUTUP

● Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik dan memberi motivasi
kepada peserta didik yang lain.

● Guru menyampaikan materi selanjutnya

● Guru menutup pembelajaran dengan salam

Pertemuan kedua (2 x 45 menit)

PENDAHULUAN

● Mengawali pembelajaran memberi salam dan berdo’a

● Guru melakukan presensi peserta didik

● Guru mempostingmodul sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan
hewani

● https://bit.ly/sistempengolahanmakananXI

● Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran

INTI

Stimulation (memberi stimulus)

● Peserta didik melihat materi dimodul pembelajaran yang diunggah oleh guru

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

● Peserta didik Membuat pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami tentang materi yang ada di modul
pembelajaran

Data Collecting (mengumpulkan data)


● Guru meminta peserta didik mengerjakan LKPD dan LKPD dikerjakan secara kelompok

Data Processing (mengolah data)

● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang macam-macam makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
pangan nabati dan hewani dengan kajian teori yang ada pada modul dan buku penunjang lainnya

Verification (memverifikasi)

● Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjannnyadan peserta didik lain menanggapi secara aktif

Generalization (menyimpulkan)

● Peserta didik menyimpulkan permasalahan tentang macam-macam makanan khas asli daerah (orisinil) dari
bahan pangan nabati dan hewani

● Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dimengerti

● Guru membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang baru dipelajari dengan memberikan
penguatan konsep – konsep penting

PENUTUP

● Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik dan memberi motivasi
kepada peserta didik yang lain.

● Guru menyampaikan materi selanjutnya

● Guru menutup pembelajaran dengan salam

Pertemuan ketiga (2 x 45 menit)

PENDAHULUAN

● Mengawali pembelajaran memberi salam dan berdo’a

● Guru melakukan presensi peserta didik

● Guru memposting diMs Teams kelas berupa modul sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari
bahan pangan nabati dan hewani

● https://bit.ly/sistempengolahanmakananXI

● Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran


INTI

Stimulation (memberi stimulus)

● Peserta didik melihat materi di modul pembelajaran yang diunggah oleh guru

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

● Peserta didik Membuat pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami tentang materi yang ada di modul
pembelajaran

Data Collecting (mengumpulkan data)

● Guru meminta peserta didik mengerjakan LKPD dan LKPD dikerjakan secara indvidu

Data Processing (mengolah data)

● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang teknik dan tahapan proses pengolahan/pengawetan makanan khas
asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani dengan kajian teori yang ada pada modul dan
buku penunjang lainnya

Verification (memverifikasi)

● Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjannnyadan peserta didik lain menanggapi secara aktif

Generalization (menyimpulkan)

● Peserta didik menyimpulkan permasalahan tentang teknik dan tahapan proses pengolahan/pengawetan
makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

● Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dimengerti

● Guru membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang baru dipelajari dengan memberikan
penguatan konsep – konsep penting

PENUTUP

● Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik dan memberi motivasi
kepada peserta didik yang lain.

● Guru menyampaikan materi selanjutnya

● Guru menutup pembelajaran dengan salam


Pertemuan keempat (2 x 45 menit)

PENDAHULUAN

● Mengawali pembelajaran memberi salam dan berdo’a

● Guru melakukan presensi peserta didik

● Guru mempostingmodul sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan
hewani

● https://bit.ly/sistempengolahanmakananXI

● Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran

INTI

Stimulation (memberi stimulus)

● Peserta didik melihat materi di modul pembelajaran yang diunggah oleh guru

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

● Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami tentang materi yang ada di modul
pembelajaran

Data Collecting (mengumpulkan data)

● Guru meminta peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk membuat olahan bahan pangan hewani
dengan menggunakan briket

Data Processing (mengolah data)

● Peserta didik mengolah alat dan bahan untuk membuat olahan bahan pangan hewani dengan
menggunakan briket

Verification (memverifikasi)

● Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjannnyadan peserta didik lain menanggapi secara aktif

Generalization (menyimpulkan)

● Peserta didik menyimpulkan permasalahan tentang teknik penyajian dan pengemasan makanan khas asli
daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

● Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dimengerti

● Guru membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang baru dipelajari dengan memberikan
penguatan konsep – konsep penting

PENUTUP

● Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik dan memberi motivasi
kepada peserta didik yang lain.

● Guru menyampaikan materi selanjutnya

● Guru menutup pembelajaran dengan salam

PENILAIAN

1. Pengetahuan: Tes tertulis bentuk uraian tentang jenis dan karakteristik , macam – macam, teknik
pengolahan dan teknik pengemasan pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan
nabati dan hewani

2. Keterampilan:Produk tentang Mengolah makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani

3. Sikap: Sikap rasa ingintahu, tanggungjawab, komunikatifdalampembelajarandanmenyelesaikantugas

Kasiman, 18 Juli 2021


Mangetahui Guru Mata Pelajaran
KepalaSekolah

Drs. NURHADI, M.Pd. Riana Sulistyowati, S.Pd., Gr.


NIP. 19650518 198602 1 005
NIPPPK. 19820203 202221 2 030

LAMPIRAN 1: Materi Ajar


⮚ Bahan dan Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah

⮚ Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di
suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Bahan untuk pengolahan makanan
khas daerah adalah bahan pangan nabati dan hewani. Bahan nabati berasal dari tumbuhan,
sedangkan bahan hewani berasal dari hewan.

⮚ Karakteristik bahan pangan nabati dan hewani

Karakteristik Bahan Pangan Nabati Karakteristik Bahan Pangan Hewani


Umumnya memiliki daya awet yang Umumnya mudah rusak (daya awetnya
tinggi rendah)
Cenderung tahan terhadap tekanan Umumnya bersifat lunak, tidak tahan
dan tidak gampang rusak tekanan, dan hantaman
Meski sifat bahan spesifik, namun Sifat setiap bahan sangat spesifik dan
masih dapat dicari sifat umumnya sangat sulit digeneralisasi
Selain sumber protein dan lemak, Umumnya merupakan sumber protein
bahan nabati banyak yang juga dan lemak
berperan sbeagai sumber karbohidrat,
mineral, dan vitamin

⮚ Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah


Nama Alat Karakteristik Gambar
Tungku Tungku merupakan
bagian yang paling
utama pada dapur
tradisional. Ada
beberapa penyebutan
lokal untuk tungku, di
antaranya orang Jawa Sumber: Surany, 2015
menyebutnya pawon.
Tungku dibuat dari batu
cadas, tanah liat, atau
dari batu bata. Bahan
bakar untuk memasak
menggunakan tungku
adalah kayu.
Dandang Dandang merupakan
alat tradisional yang
sebagian besar
digunakan untuk
menanak nasi,
singkong, ketela
rambat, serta umbi-
umbian yang lain.
Dandang terbuat dari Sumber: Suranny, 2015
tembaga warnanya
kuning keemasan.
Untuk menanak nasi
atau umbi-umbian yang
lain perlu alat
pelengkap lainnya yang
dinamakan kukusan.
Kukusan berbentuk
kerucut, terbuat dari
bambu
Belanga Belanga merupakan
peralatan dapur
tradisional yang bahan
bakunya berasal dari
tanah liat. Bentuknya
bundar dengan mulut
besar , kadang didesain Sumber: Suranny, 2015
dengan dua kuping
sebagai pegangan. Di
Jawa, belanga lebih
umum disebut dengan
kuali, sedangkan di
Aceh disebut dengan
belangong.
Kendi Kendi adalah tempat
atau wadah air minum
yang terbuat dari tanah
liat. Di beberapa
daerah di Indonesia
mempunyai
penyebutan yang Sumber: Suranny, 2015
berbeda-beda
Parutan Parutan kelapa
berbentuk persegi
panjang, biasanya
terbuat dari papan
melinjo karena kayu
melinjo mengandung
minyak yang jika
bercampur dengan Sumber: Suranny, 2015
kelapa rasanya menjadi
lebih enak.
Cobek dan ulekan Cobek biasanya terbuat
dari batu ataupun
tanah liat. Adapun
ulekan ada yang
terbuat dari batu atau
kayu. Penyebutan Sumber: Suranny, 2015
masyarakat dari
berbagai daerah
berbeda-beda untuk
cobek.
Alat ini berfungsi untuk
menghaluskan bumbu
atau membuat sambal
wajan Wajan merupakan
salah satu peralatan
dapur yang digunakan
untuk menggoreng,
memasak sayur,
menyangrai kacang-
kacangan atau
menumis makanan. Sumber: Suranny, 2015
Pada jaman dahulu
wajan menggunakan
bahan dari tanah liat
ataupun besi.

⮚ Macam- Macam Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Makanan Khas Bahan Baku Daerah Asal Ciri Khas
Asli Daerah
Rendang Daging sapi dan Minangkabau Mengandung
santan bumbu yang kaya
akan rempah

Sumber:
liputan6.com

Pempek Daging ikan Palembang Biasanya


belida, ikan disajikan dengan
gabus, atau ikan kuah yang
tengiri disebut “cuko”
yang pedas
Sumber:resepkok
i.id

Bika ambon Telur, gula, dan Medan Warnanya kuning


santan dan memiliki
rongga-rongga di
dalamnya. Cita
Sumber:
rasa dan aroma
tripelaktoba.com
sangat khas

Gudheg Nangka muda Yogyakarta Warnanya

Sumber:
kmstour.com
⮚ LAMPIRAN 2: Penilaian Sikap

⮚ Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

⮚ Lembar Observasi Penilaian Sikap

Tanggung Skor
No No. Absen Nama Lengkap Kedisiplinan Rasa Ingin
Jawab Total
Tahu

1.

2.

3.

dst

Rubrik penilaian:

Kriteria penilaian
Kriteria
1 2 3 4

Tidak mengerjakan Mengerjakan tugas Mengerjakan tugas Mengerjakan


tugas sama sekali tetapi tidak lengkap dengan lengkap tugas dengan
Tanggung
tetapi tidak sesuai lengkap dan
jawab
instruksi yang sesuai instruksi
benar yang benar

Tidak Mengumpulkan Mengumpulkan Mengumpulkan


mengumpulkan tugas, tidak sesuai tugas dikumpulkan tugas
Kedisiplinan tugas dengan waktu tepat diakhir dikumpulkan
pengumpulan waktu diawal waktu
pengumpulan pengumpulan

Tidak merespon tugas Sedikit merespon Merespon tugas Merespon tugas


Rasa ingin yang diberikan tugas yang diberikan tetapi tidak dan menanggapi
tahu menanggapi fedback dari guru
fedback dari guru

Skortotal
Nilai= x 100
12
PENILAIAN JURNAL

Tangg
No al Nama Kejadian/Prilaku Butir Sikap +/- Tindak lanjut
1
2
3
4
Dst

LAMPIRAN 4 : Penilaian Ketrampilan

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 1
Tahun pelajaran : 2021/ 2022
Kompetensi Dasar : 4.2 Mengolah makanan khas daerah dari bahan pangan hewani dengan
menggunakan briket

Rumusan tugas :
a. Lakukan kegiatan mengolah makanan khas daerah dari bahan pangan hewani
b. Tuliskan kegiatan mengolah makanan khas daerah dari bahan pangan hewani.
c. Laporan memuat:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang,
B. Perumusan masalah,
C. Manfaat kegiatan
BAB II. KAJIAN TEORI
BAB III. METODE KEGIATAN
A. ANALISIS SWOT
B. RENCANA PEMASARAN
C. RENCANA BUDIDAYA
1) Alat dan Bahan
2) Langkah Tindakan
3) Jadwal Kegiatan
D. ANALISIS PERMODALAN
BAB IV. HASIL KEGIATAN
A. Hasil pengamatan pengolahan makanan daerah
B. Permasalahan dan solusi dalam pengolahan makanan daerah
C. Analisis Usaha
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
d. Penilaian
Penilaian pengolahan makanan daerah, meliputi 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan (penanaman dan
perawatan tanaman, kebenaran informasi/data, kelengkapan data), dan 3) Pelaporan (sistematika
laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan)

PROSES PRODUKSI
A. Bahan baku,media,alat dan bahan produk makanan khas daerah
-Bahan baku
BAHAN ISIAN
● Ayam ½ kg = Rp.20.000

● Wortel ½ kg = Rp. 8.000

● Daun bawang = RP.2.000

● Jamur = RP.6.000

● Bawang putih = RP.2.000

● Bawang merah = RP.3.000

● Garam = RP.2.000

● Mericabubuk = RP.2.000

● Penyedap = RP. 2.000

BAHAN KULIT

♦ Telur ¼ kg = RP.7.000

♦ Tepung terigu ½kg = RP.6.000

♦ Tepung kanji¼ kg = RP.3.000

BAHAN LAINNYA

⮚ Saos botol = RP.7.500

⮚ Gula merah = RP.2.000

⮚ LPG = RP.20.000

⮚ Kemasan = RP.16.000

⮚ Sticker = RP.10.000

⮚ Kertas minyak = RP.1.000

⮚ Minyak goreng = RP.14.500

⮚ Air aqua = RP.6.000


TOTAL = RP. 140.000,00

-Media dan alat yang digunakan


♦ Elpiji

♦ Kompor

♦ Teflon

♦ Wajan

♦ Telenan

♦ Pisau

♦ Sendok&Garpu

♦ Parutan

♦ Nampan

B.Cara pembuatan produk makanan khas daerah


-Membuat isian
1. Rebus ayam setelah matang lalu tiriskan,setelah di tiriskan lalu suwir
2. Cuci wortel lalu parut
3. Cuci lalu Iris-iris daun bawang
4. Cuci jamur lalu suwir-suwir jamur
5. Haluskan bawang putih,bawang merah,tambahkan sedikit penyedap.
6. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan tadi lalu masukkan suwiran ayam,parutan wortel,irisan
daun bawang dan suwiran jamur,tumis hingga matang

-Membuat kulit
A. Siapkan tepung terigu ½ kg dan tepung kanji ¼ kg dan telur 3 biji
B. Campurkan bahan tersebut dan tambahkan air secukupnya serta tambahkan garam juga
secukupnya
C. Aduk-aduk hingga tercampur merata dan tidak menggumpal
D. Setelah itu lalu siapkan teflon dan panaskan diatas kompor
E. Setelah teflon panas lalu buat adonan dengan cara menuangkan diatas teflon,tunggu hingga
setengah matang lalu angkat dan tiriskan
F. Lakukan hal tersebut hingga adonan habis
A. Setelah bahan isian dan kulit jadi lalu bentuk sesuai keinginan anda
B. Setelah semua terbentuk lalu panaskan wajan yang sudah dituangkan minyak
C. Goreng hingga matang/golden brown
D. Setelah matang lalu tiriskan
E. Setelah tiris lumpia siap dikemas dan dijual

DOKUMENTASI PEMBUATAN BAHAN PANGAN HEWANI (LUMPIA AYAM) DENGAN MENGGUNAKAN


BRIKET
PEMASARAN PRODUK

PEMBUATAN BRIKET
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN

MAKANAN KHAS DAERAH

DISUSUN OLEH:

1. SHIKI MAHEDA[(30)
2. MONIKA AYU N.F(21)
3. TASYA ELLYANTI(32)
4. VINA AMEL ANDRIYANI(34)
5. NEUVILE ALIF N.F(24)
6. ARYO SETO(06)
7. KH0LILUR ROHMAN S.W(18)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari proposal ini adalah

“Proposal usaha pengolahan makanan khas daerah”

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu guru mata pelajaran Prakarya
dan kewirausahaan yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan proposal ini. Selain itu, kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
proposal ini.

kami menyadari bahwa dalam menulis proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat proposal ini menjadi lebih baik serta bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

Bojonegoro 4 Oktober 2022

Penulis

Daftar isi

KATA
PENGANTAR.................................................................................................................................................... 2

DAFTAR
ISI.................................................................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULAN
A.Latar belakang usha produk makanan khas daerah...................................................................................4
▪ Alasan memililh produk makanan khas daerah...................................................................... 4

▪ Fenomena saat
ini................................................................................................................................. 4
▪ Kebutuhan di
masyarakat.................................................................................................................. 4

B. Visi misi usaha produk makanan khas daerah

▪ Visi....................................................................................................................................................
............ 4
▪ Misi...................................................................................................................................................
............ 4

C. Tujuan usaha produk makanan khas daerah........................................................................................... 4


BAB II
PRA-PRODUKSI
A. Profil usaha produk makanan khas daerah................................................................................................ 5
B. Strategi pasar yang diterapkan produk makanan khas daerah..........................................................5
C. Analisis SWOT produk makanan khas daerah............................................................................................ 6
BAB III
PROSES PRODUKSI
A. Bahan baku,media,alat dan bahan produuk makanan khas
Daerah.....................................................................................................................................................
......... 7
B. Cara pembuatan produk makanan khas daerah........................................................................... 8

BAB IV
A. Modal awal pembuatan makanan khas daerah............................................................................ 9
B. Penentuan harga jual produk makanan khas daerah................................................................ 9

BAB V
Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................
... 10
B. Saran.......................................................................................................................................................
...... 10

DOKUMENTASI.....................................................................................................................................................
... 11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang usaha produk makanan khas daerah
▪ Alasan memilih produk makanan tersebut adalah karena produk makanan tersebut
menyehatkan dan pastinya salah satu makanan favorit di kalangan masyarakat karena tentunya
rasanya yang enak juga bergizi.
▪ Fenomena saat ini
Fenomena viralnya lumpia ini ada sejak tahun 2021 di sosmed terutama di tiktok,lalu semenjak
viral di sosmed banyak di kalangan masyarakat minat dengan makanan yang satu ini.
▪ Kebutuhan di masyarakat
Kami akan menyediakan camilan yang menyehatkan dan yang pastinya harganya ramah di
kantong dan merakyat,produk ini bernama “Lumpia”.
B. Visi misi usaha produk makanan khas daerah
- Visi:Menjadikan usaha ini usaha yang menyediakan makanan lumpia yang sehat,enak,bergizi
dan banyak diminati dikalangan masyarakat.
- Misi:
1. Membuat olahan cemilan lumpia ini dengan dikreasikan dengan cara mengubah standart
makanannya menjadi lebih tinggi.
2. Menyediakan produk dan jasa berkualitas tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
C. Tujuan usaha produk makanan khasdaerah
-Untuk memperkenalkan produk makanan khasdaerah tersebut jikalau makanan tersebut
sehat,bergizi,tanpa bahan pengawet dan yang pasti enak.
- Tujuan dibuat proposal ini adalah untuk membantu pemasaran produk yang dapat dinikmati tanpa
harus mengeluarkan biayayang mahal,yaitu lumpia yang dapat dikonsumsi di semua kalangan dari berbagai
lapisan masyarakat karena harganya cukup terjangkau.serta menjadikan lumpia menjadi makanan favorit
dan makanan yang sehat untuk dikonsumsi dalam kondisi dan waktu kapanpun serta acara-acara.serta
menjadikan usaha “Lumpia”dikenal orang secara luas dan menjadi trendmakanan yang sehat.

BAB II
PRA PRODUKSI
F. Profil usaha produk makanan khas daerah
- Lumpia merupakan makanan khasdaerah yang berasal dari Semarang. Selain rasanya yang enak
dan murah, lumpia juga memiliki isian yang sehat, biasanya terdiri dari sayuran segar, rebung,
telur, daging, Dll. Keunikan dari makanan ini adalah kulitnya yang terasa renyah setelah
digoreng. sering kali kita menjumpai di sosmed banyak yang menjual lumpia,rata-rata penjual
kaki lima.walau begitu rasa lumpia tidak perlu diragukan lagi,dan pastnya menyehatkan untuk
semuanya.
G. Strategi pasar yang diterapkan produk makanan khas daerah
- Pada awal pemasaran, kami akan menjajakan terlebih dahulu pada teman-teman sekolah,dan
lainnya untuk mencobanya dengan membawa Lumpia tersebut ke sekolah/ dengan penjualan
tatap muka.
- Setelah teman-teman mencoba lalu kami akan menjual melalui sosmed dengan sistem PO[pree
order].

H. Analisis SWOT produk makanan kas daerah


- Strength[Kekuatan]
1. Bahan baku mudah ditemukan
2. Terbuat dari bahan yang sehat,masih fresh,dan pastinya menyehatkan.
3. Makanan lumpia khas semarang sangat cocok di lidah
4. Proses produksinya sangat mudah.
5. Harga terjangkau.
- Weakness[Kelemahan]
1. Hasil produksi tidak dapat mengenyangkan perut
2. Hasilproduksi tidak dapat dijadikan sebagai makanan pengenyang.
3. Produk memiliki daya tahan relatif singkat.
4. Butuh tenaga terampil agar lumpia bisa menarik.
5. Produknya mudah ditiru.
- Opportunity[Peluang dapat ditemukan]
1. Memperkenalkan lumpia ke seluruh kalangan masyarakat.
2. Lumpia menjadi makanan daerah favorit.
3. Dapat pesanan dari pelanggan.
4. Omset penjualan selalu menaik.
5. Dapat keuntungan yang banyak.
- Threats [Ancaman usaha]
1. Banyak lumpia produk kompetitor dijual denagan harga murah.
2. Harga sembako sering naik dan menyebabkan harga lumpia ikut naik.
3. Komplen dari konsumen
4. Bahan tidak tahan lama.
BAB III
PROSES PRODUKSI
B. Bahan baku,media,alat dan bahan produk makanan khas daerah
-Bahan baku
BAHAN ISIAN
● Ayam ½ kg = Rp.20.000

● Wortel ½ kg = Rp. 8.000

● Daun bawang = RP.2.000

● Jamur = RP.6.000

● Bawang putih = RP.2.000

● Bawang merah = RP.3.000

● Garam = RP.2.000

● Mericabubuk = RP.2.000

● Penyedap = RP. 2.000

BAHAN KULIT

♦ Telur ¼ kg = RP.7.000

♦ Tepung terigu ½kg = RP.6.000

♦ Tepung kanji¼ kg = RP.3.000

BAHAN LAINNYA

⮚ Saos botol = RP.7.500

⮚ Gula merah = RP.2.000

⮚ LPG = RP.20.000

⮚ Kemasan = RP.16.000

⮚ Sticker = RP.10.000

⮚ Kertas minyak = RP.1.000

⮚ Minyak goreng = RP.14.500

⮚ Air aqua = RP.6.000


TOTAL = RP. 140.000,00

-Media dan alat yang digunakan

♦ Elpiji

♦ Kompor
♦ Teflon

♦ Wajan

♦ Telenan

♦ Pisau

♦ Sendok&Garpu

♦ Parutan

♦ Nampan

B.Cara pembuatan produk makanan khas daerah


-Membuat isian
7. Rebus ayam setelah matang lalu tiriskan,setelah di tiriskan lalu suwir
8. Cuci wortel lalu parut
9. Cuci lalu Iris-iris daun bawang
10. Cuci jamur lalu suwir-suwir jamur
11. Haluskan bawang putih,bawang merah,tambahkan sedikit penyedap.
12. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan tadi lalu masukkan suwiran ayam,parutan wortel,irisan
daun bawang dan suwiran jamur,tumis hingga matang

-Membuat kulit
G. Siapkan tepung terigu ½ kg dan tepung kanji ¼ kg dan telur 3 biji
H. Campurkan bahan tersebut dan tambahkan air secukupnya serta tambahkan garam juga
secukupnya
I. Aduk-aduk hingga tercampur merata dan tidak menggumpal
J. Setelah itu lalu siapkan teflon dan panaskan diatas kompor
K. Setelah teflon panas lalu buat adonan dengan cara menuangkan diatas teflon,tunggu hingga
setengah matang lalu angkat dan tiriskan
L. Lakukan hal tersebut hingga adonan habis
I. Setelah bahan isian dan kulit jadi lalu bentuk sesuai keinginan anda
J. Setelah semua terbentuk lalu panaskan wajan yang sudah dituangkan minyak
K. Goreng hingga matang/golden brown
L. Setelah matang lalu tiriskan
M. Setelah tiris lumpia siap dikemas dan dijual

BAB IV
A. Modal awal pembuatan produk makanan khas daerah
MODAL AWAL= Rp. 140.000,00
B. Penentuan harga jual produk makanan khas daerah
- Biaya tetap=Rp.35.000
- Biaya variabel=Rp.130.000
- Jumlah produk/bungkus
- Harga produk=Rp.5.000
❖ Total biaya produksi= FC+VC
=35.000+140.000
=175.000
❖ Total pendapatan= jumlah produk+harga produk
= 80×5.000
= 400.000
❖ Keuntungan = total pendapatan-total biaya produk
= 400.000-175.000
=225.000

❖ BEP produk= total biaya produk/harga jual

= 175.000/5.000
=35 Bungkus
Agar terjadi BEP maka pedagang harus menjual 35 bungkus

❖ BEP Harga= total biaya produk/jual produk


=175.000/160.000
=1.500
Agar terjadi BEP Pedagang harus menjual Rp.1.500/biji

BAB V
Penutup
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lumpia merupakan salah satu usaha yang
cukup menjanjikan. Dengan harga yang terjangkau,lumpia bisa dinikmati berbagai kalangan
masyarakat.Rasanya yang enak meenjadikan lumpia menjadi salah satu makanan favorit yang
merupakan makanan khas warga Semarang. Hal ini terbukti dengan banyaknya minat beli
masyarakat terhadap lumpia yang kami jual.

B. Saran
1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan matang
dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti trend dan
selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah

DOKUMENTASI

BAHAN-BAHAN

MEDIA MEMASAK
PEMASARAN PRODUK

Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah
A. Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah
1. Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman
dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan mudah kita
temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas
limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan
karunian-NYA kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi
makhluk ciptaan-NYA yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati
dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam.Salah satunya adalah produk makanan khas
daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan –makanan khas daerah di
tempat asalnya saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat
menemukan makanan khas daerah diberbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya
saja. Contohnya ; pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan
penjual pempek dan tekwan diberbagai daerah, bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan
peluang usaha yang potensial bagi para wirausawahan kuliner dalam memulai bisnisnya.
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari
sebuah kejadian atau moment. Jadi, peluang usaha makanan khas daerah merupakan
kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan usaha
kuliner makanan khas daerah.
Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat
menjanjikan bagi masyarakat oleh karena potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial
untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di provinsi Banten yang memiliki potensi
hasil budidaya perikanan yang dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate
bandeng, sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut, untuk itu kita harus selalu
bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya :
a. Ide Usaha
Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah:
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, antara lain :
1) Pengetahuan yang dimiliki;
2) Pengalaman yang pernah dilalui;
3) Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran;
4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
Faktor internal seseorang dapat dapat menimbulkan kreatifitas yang menjadi ide dalam
menciptakan suatu inspirasi produk untuk memanfaatkan alam sekitarnya agar menjadi peluang
usaha.
Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
1) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan;
2) Kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
3 )Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain;
4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
b. Risiko Usaha
Resiko usaha yaitu kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang
usaha. Dalam usaha makanan khas daerah, resiko untuk mengalami kerugian bahkan
kebangkrutan terbuka lebar. Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa
risiko yang ada. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena :
1) Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli)
2) Perubahan kongjungtur (perubahan kondidi perekonomian yang pasang surut)
3) Persaingan
4) Akibat lain, seperti : bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain.
Namun sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha
yaitu :
1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan
2) Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk
melaksanakan strategi usaha.
3) Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam
lingkungan usahanya.
4) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk
memperoleh keuntungan
Selain unsur-unsur tersebut di atas kemampuan seorang wirausawan dalam pengambilan resiko
dapat meminimalisir risiko usaha tersebut. Tugas seorang wirausaha di dalam pengambilan
risiko adalah sebagai berikut :
1) Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang
2 )Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen
3) Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen
4) Memberikan kepercayaan kepada pembuat produk yang lebih kecil
5) Mengumpulkan informasi usaha
6) Mengurangi resiko usaha
Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama
yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan.
Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang
positif bagi lingkungan sekitar.

c. Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah


Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kegagalan dan
keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang
yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorangmempunyai mental dan pribadi
wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit
lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Seorang wirausahawan
yang tangguh akan menggunakan kegagalannya sebagai pengalaman dan tidak akan
mengulangi kegagalan serupa. Demikian pula dengan keberhasilan. Jangan sampai keberhasilan
yang diperoleh membuat kita terlena sehingga tidak mau lagi melakukan inovasi-inovasi untuk
meningkatkan keberhasilan usaha.
d. Pemetaan Peluang Usaha
Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan
memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha
agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. Oleh karena itu sebelum
melakukan usaha, seorang wirausahawan harus melakukan pemetaan peluang usaha.
Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dengan memanfaatkan
potensi yang ada. Pemetaan usaha juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi
usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan.Pemetaan potensi usaha dapat
didasarkan pada sektor unggulan daerah demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan
mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode dalam
melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif diantaranya adalah
dengan melakukan analisa SWOT
Analisa SWOT adalah suatu analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal
wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada Kekuatan
(strenght) dan Kelemahan (weakness), sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan
mengidentifikasi semua gejala peluang (opportunity) yang ada dan yang akan datang serta
ancaman (threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.
Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (rendang). Rendang merupakan salah satu
jenis makanan yang diminati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat sehingga peluang usaha
sangat terbuka bagi para pelaku usaha pembuatan rendang. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi,
antara lain hampir sebagian besar masyarat Indonesia menggunakan menu rendang untuk acara
pesta maupun untuk dikonsumsi sehari-hari berdampak secara langsung kepada upaya pemenuhan
kebutuhan makanan bagi masyarakat.Kondisi ini membuat pedagang rendang tidak membutuhkan
usaha khusus untuk memasarkan produknya. Pembeli akan datang langsung ke tempat
pedagang rendang baik yang di rumah makan maupun di rumah dalam bentuk usaha catering.
2. Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Makanan Khas Daerah
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan kuliner sangat luar biasa baik ragam
maupun cita rasanya. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki makanan khas. Dari yang
diolah secara tradisional hingga modern. Bahkan berbagai varian baru muncul sebagai hasil
eksperimen dan modifikasi. Makanan khas daerah tersebut menggunakan bahan pangan nabati
dan hewani yang menjadi potensi dan unggulan daerah. Beberapa daerah bahkan memiliki lebih
dari satu makanan khas. Sebagai contoh Jawa Barat dengan bahan baku utama singkong, diolah
makanan yang menjadi makanan khas daerah berupa tape, suwar-suwir (dodol tape), proll tape dan
juga brownis tape. Rasanya pun sangat variatif. Hal itu menunjukkan bahwa usaha makanan
khas daerah memanfaatkan sumber daya alam. Namun untuk membuat sebuah produk
makanan khas daerah, bukan hanya sumber daya alam saja yang dibutuhkan. Sumber daya
yang dibutuhkan untuk membuat usaha makanan khas daerah adalah :
a. Man (manusia)
Dalam sebuah kegiatan usaha, manusia adalah faktor paling penting. Sebab manusia adalah
pelaku yang melaksanakan proses kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam usaha makanan khas daerah berupa tenaga kerja terdidik dan
terlatih.
b. Money (uang)
Uang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi.
Seperti untuk membiayai pembelian bahan baku yang akan diolah, perawatan mesin produksi
dan menggaji para karyawan.
c. Material (bahan)
Material adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha. Material terdiri
dari bahan mentah, bahan setengah jadi dan bahan jadi.Biasanya untuk membuat makanan khas
daerah digunakan bahan mentah untuk kemudian diolah menjadi bahan jadi untuk dijual.
d. Machine (peralatan)Machine(mesin) adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam
sebuah proses produksi. Saat ini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang
semakin canggih, alat-alat yang mendukung proses produksi pun juga turut menjadi lebih
canggih, sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga bahkan dapat membuat bentuk dan
tampilan produk menjadi lebih bagus.
e. Method (cara kerja)
Metode adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah proses
produksi. Seorang wirausahawan harus memiliki pengetahuan tentang cara kerja pembuatan
suatu produk makanan khas daerah untuk menghasilkan produk yang baik sehingga
produk yang dihasilkan lebih memuaskan.
f. Market (pasar)
Pemasaran menjadi tujuan akhir dari produksi makanan khas daerah. Pemasaran
merupakan hal yang sangat penting karena apabila pemasaran tidak berjalan lancar, modal
produksi tidak akan kembali dan proses produksi terpaksa akan dihentikan. Jika proses produksi
dihentikan maka wirausahawan akan kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu seorang
wirausahawan ditutut untuk memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara memasarkan suatu
produk sehingga produk yang dihasilkan dengan mudah dapat dikenal olah konsumen.
g. Information (Informasi)
Proses produksi tidak akan berkembang dengan sempurna jika didukung oleh informasi
yang baik dari orang yang lebih berpengalaman maupun dari berbagai media, seperti internet,
buku, majalah maupun koran.
3. Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah
Dalam menjalankan usaha makanan khas daerah, bukan cuma modal dan produk berkualitas saja
yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat
menghasilkan omset sesuai target yang telah ditetapkan.Usaha makanan khas daerah merupakan
salah satu usaha yang memiliki potensi cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang berhasil
menggeluti usaha ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha makanan yang gagal karena strategi
pemasaran yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu untuk menghindari risiko bangkrut
harus direncanakan strategi pemasaran usaha makanan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat
dilakukan adalah :
a. Buatlah nama untuk bisnis makanan semenarik mungkin
Nama usaha akan menjadi image yang akan tertanam pada konsumen, sehingga mereka mudah
untuk mengingat usaha makanan yang dibuat. Oleh karena itu sebelum membuka usaha
makanan, siapkanlah nama usaha makanan yang menarik, unik, dan mudah diingat oleh
para konsumen. Disamping itu sesuaikan nama dengan usaha yang dijalankan dengan daerah asal
makanan. Nama usaha dapat ditempatkan di depan lokasi usaha dengan menggunakan neon
box ataupun x – baner dengan ukuran yang besar dan mudah terlihat agar konsumen yang
kebetulan lewat, tertarik untuk mampir membeli produk makanan yang ditawarkan.
b. Perkenalkan usaha olahan makanan kepada masyarakat
Mulailah pemasaran dengan mengenalkan makanan khas daerah yang dibuat kepada masyarakat
sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat acara dan mengundang masyarakat luas untuk
berkunjung ke lokasi usaha. Selain itu pemasaran juga bisa dilakukan dengan mengambil karyawan
yang bertempat tinggal di sekitar lokasi. Secara tidak langsung karyawan tersebut akan
mempromosikan tempat kerja mereka kepada kerabat serta rekan mereka. Pada kesempatan
tersebut dapat juga dilakukan survey untuk mengetahui kelamahan dan kelebihan produk
dari pendapat konsumen secara langsung melalui angket. Dengan demikian kita dapat selalu
mengadakan perbaikan produk sesuai dengan keinginan konsumen.
c. Berikan potongan harga untuk acara tertentu contoh pada saat grand opening, ulang tahun
usaha tersebut dan lain-lain. Selain itu dapat juga memberikan paket harga khusus pada
saat hari – hari tertentu, misalnya memberikan harga paket keluarga di hari raya seperti
lebaran atau tahun baru. Potongan harga atau harga paket khusus akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi para konsumen untuk berkunjung ke tempat usaha. Gunakanlah brosur,
pamflet, atau pun spanduk untuk mempromosikan hal tersebut.
d. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung usaha makanan yang
dibuat.
Jaringan merupakan pemasaran yang sangat efektif. Mulailah dengan membuat jaringan
usaha dengan rekan maupun kerabat dekat yang memang bisa membantu untuk
mengembangkan bisnis. Cara membangun jaringan bisa dilakukan dengan memberikan tesproduk
pada rekan atau kerabat, misalnya dengan mengajak rekan dan kerabat untuk berkunjung
mencicipi makanan yang dibuat. Jika rekan dan kerabat tertarik dengan produk tersebut,
mereka akan senang jika diajak untuk bekerja sama dengan usaha yang sudah dibuat. Begitu
banyak peluang yang akan muncul, bila memiliki jaringan usaha yang cukup luas.
e. Menciptakan inovasi pada menu – menu yang ditawarkan
Untuk menghindari kejenuhan konsumen, ciptakan inovasi pada menu–menu yang ditawarkan
minimal 6 bulan sekali. Banyaknya variasi menu yang ditawarkan, akan menjadi daya tarik
tersendiri. Misalnya usaha bakso, malang bisa diberikan inovasi dengan menambah menu bakso isi
keju, bakso isi telur, bakso isi buah, hingga bakso ikan dan bakso udang. Menu yang
bervariasi akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi warung usaha bakso yang sudah
dirintis.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan
Dalam memberikan pelayanan bagi para konsumen, perhatikan waktu penyajian
makanan, kualitas cita rasa makanan serta kebersihan dan keamanan tempat usaha. Konsumen akan
merasa tidak nyaman jika menunggu penyajian makanan yang terlalu lama, untuk itu usahakan
untuk tepat waktu dalam memberikan pelayanan. Selain itu jaga kualitas cita rasa makanan
yang diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa jika makanan yang mereka pesan ternyata tidak
enak. Jagalah kebersihan serta keamanan lokasi usaha makanan khas daerah yang dibuka,
sehingga konsumen yang makan merasa nyaman dan senang untuk berkunjung kembali ke
lokasi usaha.
Pada dasarnya, pemasaran usaha sangatlah penting, untuk itu lakukan promosi usaha secara
total baik dari mulai dibuka sampai usaha makanan khas daerah sudah dapat berjalan, lakukan
terus promosi dan pemasaran secara terus menerus. Jika perlu sisihkan 5 – 10 % omset untuk
biaya promosi dan pemasaran usaha.
4. Penyusunan Proposal Makanan Khas Daerah
Dewasa ini jumlah pengangguran semakin meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan
hal tersebut adalah kurangnya pengetahuan masyarakat untuk memanfaatkan peluang
bisnis dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.Hal ini menyebabkan semakin
meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat. Padahal sesungguhnya pemanfaatan sumber daya alam
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru jika dijadikan usaha salah satu contohnya usaha
makanan khas daerah yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan perekonomian
bagi keluarga dan masyarakat.
Banyak jenis makanan khas daerah yang bisa dibuat dan memiliki daya jual yang cukup tinggi.
Seseorang yang akan memulai usaha makanan khas daerah sebaiknya membuat perencanaan yang
disusun dalam sebuah proposal. Isi proposal meliputi penjelasan tentang :
a. Visi dan misi
b. Tujuan kegiatan usaha
c. Maksud kegiatan usaha
d. Profil usaha makanan khas daaerah
e. Strategi pasa
1) Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk
yang dibuat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan
tingkatan berbeda, anak anak hingga orang dewasa.
2) Targeting
Target pasar adalah pada kalangan masyarakat setempat pengguna produk.
3) Positioning
Positioning adalah inovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan
makanan ini dengan makanan sejenis yang ada sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih
unggul dan kualitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk
yang dibuat.
f. Analisis SWOT sebagai kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. Setiap kegiatan untuk
memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing melalui
SWOT.
g.ProsesProduksiYaitu penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan dalam membuat produk
makanan khas daerah dari mulai persiapan hingga pengemasan produk.

Anda mungkin juga menyukai