KELAS X
Disusun oleh:
WIKA MERISTI, S.Pd, Gr
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan diskusi kelompok dalam pembelajaran biologi menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tentang Usaha Pengolahan Makanan Awetan
Dari Bahan Pangan Nabati (C), peserta didik (A) mampu merumuskan Usaha Pengolahan
Makanan Awetan Dari Bahan Pangan Nabati (B) dengan tepat (D). Dan mampu
mempersentasikannya dengan baik.
Muatan
Inovatif Estimasi
Tahap Kegiatan
(TPACK, Waktu
PPK, dan 4C)
Refleksi guru
No. Pertanyaan Ya Tidak
1.
Pada materi apakah yang masih sulit dipahami peserta
didik pada pembelajaran ini ?
2.
Apakah media yang digunakan sudah tepat untuk
memotivasi peserta didik dalam belajar?
3.
Apakah Strategi / model pembelajaran yang digunakan
sudah tepat / dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar peserta didik?
4. Apakah siswa nampak mengalami kesulitan dalam
proses
pembelajaran?
5. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran?
D. LAMPIRAN
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
b. Bahan ajar.
c. Media pembelajaran.
d. Kisi-kisi, instrument dan rubrik penilaian.
e. Glosarium.
f. Daftar Pustaka.
Kerinci, November 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Daftar Pustaka
Buku paket dan jurnal/artikel ilmiah.
Rina Laelasari, dkk. 2022. Prakarya untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Puspaningsih, A. R., Elizabeth, T., dan Niken, R. K. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Makanan awetan dari bahan nabati, baik makanan atau minuman yang
diproduksi di suatu daerah, merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi
pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai makanan awetan dari bahan nabati di
berbagai daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di
bidang ini dapat menjadi pilihan yang sangat tepat karena kita lebih banyak
mengenal produk makanan awetan daerah kita daripada daerah lainnya.
Bahan pangan nabati dan hewani mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk
mengetahui perbedaan antara karakteristik bahan nabati dan hewani dapat
kalian lihat pada tabel berikut ini. Perbedaan karakteristik ini dapat kalian
gunakan sebagai acuan untuk pengawetan makanan.
3. Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati
Pernahkah kalian makan manisan buah? Manisan buah merupakan salah satu
makanan awetan dari bahan nabati. Tahukah kalian teknik pengolahan manisan
buah? Sebelum mempelajari cara pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati perhatikan cara pengawetan makanan berikut ini!
1. Pengeringan
3. Pengemasan
Cara pengemasan merupakan proses yang berfungsi untuk pengawetan
makanan untuk mencegah kerusakan mekanis serta mengatasi
perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat
baik pengemas palstik, kayu, karton, gelas, dan metal. Berbagai bahan
kemasan seperti tetrapack, tetrabrik, tetraking, merupakan teknologi
baru bagi berbagai aneka jus serta produk cair lainnya. Sterilisasi bahan
kemasan dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen
peroksida dan sinar UV atau radiasi gama
4. Pembuatan Tepung
1. Pengasinan
Pemanisan
larutan gula pada bahan makanan. Kadar gula yang tinggi pada makanan
bahan pengawet seperti enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat dan
Jenis bahan nabati apa sajakah yang jumlahnya melimpah di daerah kalian?
Dapatkah bahan nabati tersebut dijadikan bahan baku sebagai bahan untuk
pengolahan makanan awetan? Untuk mengetahui contoh cara pengolahan makanan
awetan dari bahan nabati, berikut ini diuraikan contoh pembuatan manisan buah.
Indonesia merupakan negara tropis yang banyak dihasilkan beraneka jenis buah
musiman. Saat musim buah datang, jumlah buah melimpah sehingga menyebabkan
harga buah di pasaran menurun. Untuk mengatasi kemelimpahan buah saat musim
panen tiba, maka dapat dilakukan upaya pengawetan untuk meningkatkan daya
tahan buah serta diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari buah tersebut.
Pada modul ini akan diuraian contoh pengolahan manisan buah.
1. Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama
beberapa waktu. Teknologi pengolahan manisan merupakan salah satu cara
pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala. Selain untuk
tujuan meningkatkan keawetan buah, manisan juga dibuat untuk memperbaiki
cita rasa buah yang tadinya masam menjadi manisan. Ada tiga jenis manisan,
yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar.
3) Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa. Contoh acar
dari buah adalah mentimun, wortel, kedondong.\
1) Bahan yang digunakan untuk membuat manisan buah dipilih yang baik
2) Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak
mengandung banyak serat serta tidak berulat dan tidak ada cacat.
3) Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran yang ada.
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bumbu atau bahan tambahan/
pengawet:
1) Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam
beriodium, serta tidak mengandung vetsin karena akan menghambat
proses pengawetan.
4) Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan.
Sebelum direndam dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih
terlebih dahulu.
5) Setelah itu dibilas hingga bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel.
1) Sebelum direndam, buah dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci. Pada
beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu.
Pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan
untuk membantu meresapkan larutan gula. Pada cara modern, penggulaan
dilakukan lebih dari satu tahap.
Setelah kalian pelajari uraian cara pengolahan manisan di atas, mudah sekali bukan
cara pengolahannya. Tertarikkah kalian untuk mencoba membuatnya?
Lampiran LKPD.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
b.
c.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Silahkan anak-anak
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya dalam bentuk
mind mapping/walk gallery,
kemudian masing-masing
perwakilan kelompok
memberikan penilaian dan
saran dengan lembar
observasidan kertas
post it yang diberikan guru
Ayo berlatih :
Untuk mengetahui ketercapaian Tujuan Pembelajaran, silahkan
kerjakan soal post test yang sudah ibu bagikan di WA grup kelas:
(Quizizz)
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
RUBRIK PENILAIAN LKPD
Skor
Kriteria
No. Skor Maksima
Soal
l
1. Peserta didik dapat merumuskan usaha pengolahan 10 10
makanan awetan dari bahan pangan nabati yang terdapat di
dalam video (berdasarkan isu lokal, nasional, dan global).
5
Peserta didik kurang kritis dalam merumuskan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati yang
terdapat di dalam video (berdasarkan isu lokal, nasional,
dan global).
0
Peserta didik tidak dapat merumuskan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati yang terdapat di
dalam video (berdasarkan isu lokal, nasional, dan global).
2. Peserta didik dapat menentukan rumusan masalah dengan 10 10
tepat.
Peserta didik kurang tepat dalam menentukan rumusan 5
masalah.
Peserta didik tidak dapat menentukan rumusan masalah. 0
3. Peserta didik dapat menyimpulkan usaha pengolahan 10 10
makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan tepat.
5
Peserta didik kurang tepat dalam menyimpulkan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
0
Peserta didik tidak dapat menyimpulkan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
4. Peserta didik dapat menuliskan kesimpulan dengan benar. 10 10
Peserta didik kurang benar dalam menuliskan 5
kesimpulan dengan benar.
Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum mencapai
kompetensi.
Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman untuk materi yang belum
mencapai kompetensi.
Meminta peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi dengan peserta didik lain
yang telah mencapai kompetensi.
PENGAYAAN
Pengembangan
Sikap / Perilaku Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Predikat
Bernalar Gotong Skor
Kritis Royong
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Kelompok Penilai :
Kelompok Yang dinilai :
Presentasi kelompok
NO Indikator Sangat Cukup Kurang
Baik
baik baik baik
1. Mempresentasikan
permasalahan yang ada
2. Mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
3. Mind mapping sesuai dengan
permasalahan
4. Desain Mind Mapping menarik
Jumlah Skor
Keterangan:
Skor 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Kurang Baik
Nama Kelompok :
JUMLAH SKOR
Keterangan
Skor 4 = sangat Baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Baik
Skor 1 = Kurang Baik