A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak video pembelajaran yang di sharescreen melalui platform zoom
meeting, peserta didik dapat menjelaskan definisi zat aditif dalam makanan dan
minuman dengan benar.
2. Setelah menyimak video pembelajaran yang di sharescreen melalui platform zoom
meeting, peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam makanan dan
minuman dengan tepat.
3. Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat memberi contoh zat aditif alami dan
buatan dengan teliti.
4. Setelah melakukan diskusi dan dibantu dengan LKPD peserta didik dapat menganalisis
perbedaan pemanis alami dan buatan pada makanan dan minuman dengan teliti.
Orientasi 15 menit
Kegiatan
1. Guru dan siswa saling memberi dan
pendahuluan
menjawab salam serta menyampaikan
kabarnya masing-masing melalui aplikasi
Zoom meeting. (Collaboration, Religius
PPK, TPACK)
2. Siswa dicek kehadirannya dengan
melakukan presensi oleh guru.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Doa
dipimpin oleh salah satu siswa. (Religius-
PPK)
4. Guru mengajak peserta didik untuk
bersyukur kepada Tuhan YME, karena
masih diberi kesehatan ditengah pandemi
Covid-19. (Religius- PPK)
5. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk
belajar dan bersikap disiplin dalam setiap
kegiatan pembelajaran. (Disiplin PPK)
6. Siswa bertanya jawab dengan guru
berkaitan dengan materi sebelumnya. (4C-
Collaboration Saintifik-Menanya)
Apersepsi
7. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, Sistem
Pencernaan pada manusia
“Materi sebelumnya kita sudah mempelajari
tentang sistem pencernaan makanan. Bagaimana
tubuh mengolah makanan dan kalian juga telah
mengetahui zat gizi dari suatu makanan.
Coba perhatikan gambar berikut: (guru
menayangkan gambar)
a. ”Apa yang dapat kalian amati dari
gambar sebelah kiri dan sebelah
kanan” ?
b. Kira kira kalian lebih suka yang kiri
atau yang kanan ( Kritis)
c. Siapa yang suka jajan snack, apakah
kalan tahu bahwa snack/jajanan
instan mengandung zat aditif?
d. Bolehkah jika kita mengkonsusmsi
jajanan tersebut terus menerus ?
Pernyataan/identifikasi masalah
(Problem statment)
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kalimat tanya yang tepat
berdasarkan kasus dan tayangan video tersebut.
(communication, collaboration, creating-4C,
TPACK)
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengemukakan pendapat maupun
bertanya berdasarkan video yang diamatinya.
(Scientific-menanya)
Pembuktian (Verification)
12. Beberapa peserta didik diminta untuk
mempresentasikan LKPD nya kemudian
peserta didik lain menanggapi. (saintifik-
mengkomunikasikan)
13. Guru memberikan penguatan atau
mengklarifikasi jawaban peserta didik.
a. Teknik Penilaian
1) Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang Jumlah Skor
Kode Nilai
No Nama Siswa Dinilai Skor Sikap
BS TJ DS
1 …
2 …
3
4
5
6
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Jumlah skor = jumlah semua kriteria dari sikap yang dinilai
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2) Penilaian Pengetahuan
- Penugasan
Tugas Rumah
Peserta didik menjawab soal evaluasi di aplikasi Quizizz
3) Penialaian Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen penilaian keterampilan proses sains (KPS) saat mengerjakan LKPD :
Rubrik Penilaian Keterampilan Proses Sains
No. Keterampilan proses sains Indikator
1. Melakukan pengamatan a. Menggunakan indera penglihatan,
pembau, pendengar, pengecap,
dan peraba pada waktu
mengamati
b. Menggunkaan fakta yang relevan
2. Menafsirkan pengamatan a. Mencatat setiap hasil pengamatan
b. Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan
3. Menyimpulkan (membuat a. Menyajikan kesimpulan dengan
kesimpulan) tepat
b. Menyajikan kesimpulan dengan
mandiri
Skor Kriteria
2 Jika 2 indikator dilaksanakan
1 Jika 1 indikator dilaksanakan
0 Jika tidka ada indikator yang dilaksanakan
Keterangan :
Persentase = Jumlah skor x 100%
6
80 % - 100 % = Sangat Baik (SB)
65 % – 79 % = Baik (B)
50 % – 64 % = Cukup (C)
25 % – 49 % = Kurang (K)
Remedial
Pembelajaran remidial dilaksanakan secara klasikal jika nilai peserta didik dibawah
KKM cukup banyak,apabila banyaknya peserta didik yang mendapat nilai di bawah
KKM hanya sedikit,maka pembelajaran berupa bantuan secara individual.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang zat aditif sintetis
2) Mencari informasi secara online tentang Zat aditif sintetis
a
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I
(LKPD 1)
A. Tujuan:
Cara Kerja:
1. Amati zat aditif pada komposisi bungkus makanan kemasan yang di
bawa
2. Kelompokan macam zat aditif pemberi aroma, pengental,
pengemulsi) dimasukkan ke dalam tabel hasil identifikasi
3. Didiskusikan secara kelompok! komposisi bungkus makanan kemasan
yang di (pewarna, pengawet, pemanis, penyedap, yang sudah di amati
dan
4. presentasikan hasil percobaan dan diskusi kalin di depan guru dan
taman-teman mu
Hasil Identifikasi Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman Kemasan
No Makanan
Dan
Minuman
Kemasan
Pewarna Pemanis Pengawet Penyedap Pemberi Pengemulsi Pengental
aroma
1
5
1. Tuliskan macam zat aditif yang termasuk ke kelompok pewarna, pengawet,pemanis, dan
penyedap rasa?
a. Pewarna :1. ……………………
2…………………….
b. Pengawet : 1. …………………..
2…………………..
c. Pengawet : 1……………………
2…………………..
d. Pemanis : 1 ……………………
2. ……………………
e. Penyedap Rasa : 1…………………….
2…………………….
MENGANALISIS
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Kunci jawaban:
Jika kita mengkomsusmsi zata ditif buatan secara terus menerus maka kita akan mengidap bermacam-macam penyakit.
3. Kesimpulan setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok ,maka peserta didik dapat menuliskan, memberi contoh zat aditif alami dan zat aditif
buatan pada kemasan makanan dan minuman.
1
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunianya
sehingga Modul“Sistem Perkembangbiakan tumbuhan dan hewan” dapat terselesaikan. Penulis
mengembangkan Modul IPA “Zat Aditif dan Adiktif ” sesuai dengan KD 3.6 dan 4.7 pada
kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas VIII Semester 1. Modul ini membantu peserta didik
menemukan sendiri konsep IPA yang didapatkan dan Modul ini memberikan refrensi kepada
peserta didik untuk mendapatkan materi.
Modul ini disajikan agar peserta didik lebih memahami dan aktif dalam pembelajaran. Modul
ini menggunakan alur berfikir induktif. Jadi, peserta didik dapat dengan leluasa
mengembangkan pengetahuannya dengan kegiatan-kegiatan pada Modul. Materi yang
disajikan relevan dengan kegiatan yang dilalukan oleh peserta didik sehingga dapat menjadi
referensi bagi peserta didik.
Modul yang baik tentunya diinginkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, kami membutuhkan
saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan Modul ini. Semoga Modul ini dapat
memberikan manfaat bagi peserta didik dan proses pembelajaran IPA Terpadu pada khususnya.
2
DAFTAR ISI
A. Pewarna ……………………………………………………….. 8
B. Pemanis …………………………………………………………. 10
C. Pengawet.. ……………………………………………………… 12
D. Penyedap ……………………………………………………… 16
ZAT PSIKOTROPIKA……………………………………………………... 23
RANGKUMAN ……………………………………………………………. 26
EVALUASI …………………………………………………………… 27
REFLEKSI DIRI
GLOSARIUM
3
KOMPETENSI DASAR
3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan)
dalam makanan dan minuman (segar dan
dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika
serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan
ide pemecahan masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam
makanan dan minuman serta zat adiktif-
psikotropika
INDIKATOR PENCAPAIAN
3.7.1 Dapat menyebutkan contoh bahan aditif pada
makanan
3.7.2 Menjelaskan fungsi penggunaan bahan aditif dalam
makanan
3.7.3 Menjelaskan solusi pengganti bahan aditif
3.7.4 Menjelaskan macam dan efek penggunaan bahan
adiktif bagi kesehatan
3.7.5 Menjelaskan pengaruh psikotropika terhadap
kesehatan
4.7.1. Menyajikan informasi jenis-jenis bahan
aditif yang dipakai pada suatu produk
makanan
4
BAGAN KETERPADUAN IPA
KIMIA BIOLOGI
KANDUNGAN ZAT ZAT ADITIF DALAM
ADITIF DAN ADIKTIF MAKANAN
DALAM MAKANAN PENGAWETAN SECARA
BIOLOGI
DAMPAK BAGI
PENGAWETAN
KESEHATAN
SECARA KIMIAWI
ZAT ADITIF
DAN
ZAT ADIKTIF
FISIKA
PENGAWETAN
SECARA FISIKA
5
PETA KONSEP
6
ZAT ADITIF
Gambar 1.Donat
Sumber http://bisniswisata.co.id
Apakah kamu menyukai makanan berwarna mencolok? Apakah zat warna pada
makanan tersebut diperlukan oleh tubuh? Sebenarnya, bahan yang ditambahkan ke
dalam makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan
kemenarikan makanan. Selain itu, ada pula bahan yang ditambahkan pada makanan
sebagai pewarna, pemutih, pengatur keasaman, penambah zat gizi dan anti
penggumpal. Bahan tambahan pada makanan tersebut dinamakan, zat aditif. Zat
aditif yang umum digunakan masyarakat, antara lain garam dapur, rempah-rempah,
asam cuka dan lain-lain
Gambar 2.Permen
Sumber http://www.liputan6.com
AYO PIKIRKAN
7
1. BAHAN PEWARNA
Perhatikan kedua gambar 4 di atas menunjukkan daun pandan dan buah naga yang berwarna-warni. Warna
yang diperoleh dari sayuran adalah pewarna alami.. sedangkan gambar 5 menunjukkan pewarna
buatan/sintetis.
Warna yang
No Contoh sumber
diinginkan
1 Biru Buah murbei, anggur
2 Kuning Kunyit
3 Orange Wortel
4 Hijau Daun suji
5 Cokelat Kakao, karamel
6 Merah Buah naga
A. PEWARNA ALAMI
8
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari
tumbuhan dan hewan. Banyak sekali bahan- bahan di sekitarmu yang dapat dipakai sebagai
pewarna alami. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan.
Selain memberi warna hijau, daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Kakao
sering digunakan untuk memberikan warna cokelat pada makanan. Pewarna alami mempunyai
keunggulan, yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun,
pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan
aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang
kuat (pucat), dan macam warnanya terbatas.
B. PEWARNA BUATAN Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan
pewarna buatan untuk membuat aneka makanan yang berwarna. Bahan
pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding
pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan,
warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya
tidak rusak karena pemanasan.
Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan harus
melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna
yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan
pemakaiannya untuk makanan dinamakan permitted colour atau
certified colour. Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah
begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan pewarna dalam
produk makanan. Namun, di masyarakat masih sering ditemukan
Gambar 7. Kue Berwarna
penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan
Sumber : Dokumentasi pribadi peruntukannya.
Pewarna buatan (sintetis) adalah zat warna yang
mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan di dalam
makanan untuk mewarnai makanan.
Pewarna
yang diijinkan Pewarna yang tidak diijinkan
Biru berlian Auramine Fast Yellow AB Orange G
Cokelat HT Orange RN Black 7984 Magenta
Eritrosin Metanil Yellow Ponceau SX Chrysoine
Hijau FCF Chocolate Oil Yellow AB Sudan 1
Brown FB
Hijau S Alkanet Guinea Green B Orange GGN
Indigotin Orchil and Orcein Burn Umber Violet 6 B
9
Ayo kita cari
tahu
Pewarna buatan memiliki kode tertentu. Sebagai contohnya, pewarna makanan dan
minuman memiliki kode yang berbeda dengan pewarna yang digunakan dalam
industry tekstil. Coba carilah kode kode dari berbagai zat pewarna untuk makanan
dan zat pewarna untuk berbagai industry misalnya industry tekstil dan industry cat.
Kemudian, carilah kemasan makanan atau minuman, setelah itu periksalah apakah
zat warna yang digunakan pada makanan atau minuman tersebut aman dikonsumsi
2. PEMANIS
Rasa manis pada makanan dan minuman seperti pada Gambar 8 dibuat
dengan menggunakan pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dan
pemanis buatan tidak selalu dapat dibedakan oleh lidah kamu, terutama oleh orang-
orang yang tidak terlalu peka dengan rasa pemanis buatan.
Pemanis buatan merupakan produk pangan yang manis seperti gula pada
umumnya, namun rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi untuk dikonsumsi orang
yang ingin mengurangi asupan gula tinggi kalori, namun tetap terasa manis,
khususnya bagi penderita kencing manis. Berikut contoh pemanis buatan yang dapat
ditemukan di pasaran.
10
A. ASPARTAM
Pemanis buatan mempunyai rasa manis hamper sama dengan atau lebih manis
dibandingkan dengan pemanis alami. Pemanis buatan dibuat melalui reaksi kimia
tertentu sehingga dapat dihasilkan senyawa yang mempunyai rasa manis. Pemanis
buatan dibuat dengan tujuan sebagai pengganti gula alami. Beberapa contoh pemanis
buatan adalah siklamat,aspartame, kalium asesulfam dan sakarin. Pemanis-pemanis ini
mempunyai tingkat kemanisan lebih besar dibandingkan dengan gula pasir.
B. SAKARIN
Gambar 9. Aspartam
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat . Sumber : Dok.Kemdikbud
dari garam natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak
berbau dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat
kemanisan 200-500 kali dari rasa manis sukrosa (gula pasir). Sakarin
dan aspartam sering digunakan di industri minuman kaleng atau
kemasan. Keunggulan sakarin yaitu tidak bereaksi dengan bahan makanan,
sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan
dan harganya murah. Kelemahan sakarin mudah rusak bila dipanaskan
sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali
menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
Pemakaian pemanis buatan di Indonesia diatur oleh Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/PeR/1V/85 tentang
pemanis buatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/PeR/1X/88 tentang bahan tambahan pangan. Peraturan Menteri
tersebut menyatakan bahwa pada makanan atau minuman olahan khusus
yang berkalori rendah dan untuk penderita penyakit diabetes
melitus kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300
mg/kg bahan makanan/minuman . Gambar10. Sakarin
. Sumber : Dok.Kemdikbud
11
C. KALIUM ASESULFAM
D. SIKLAMAT
Gambar11. Kalium Asesulfam
. Sumber : Dok.Kemdikbud
Siklamat merupakan pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan pada produk makanan dan minuman dengan
dosis yang telah ditetapkan oleh BPOM. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat memiliki
tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat memberikan rasa manis tanpa menimbulkan
rasa pahit, sehingga pemanis ini banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh
manusia sehingga siklmat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan suplai energi bagi tubuh manusia.
Penggunaan siklamat secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Pada sosis berlebihan, siklamat dapat memicu
munculnya kanker kantung kemih, mutasi dan cacat lahir.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/PeR/1X/88 kadar maksimum asam
siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus adalah 3g/kg
bahan makanan/minuman, sedangkan menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg
berat badan.
3. PENGAWET
Perhatikan kondisi kedua makanan
pada Gambar 12! Menurut pendapat
kamu, makanan mana yang masih
layak dikonsumsi? Kedua Gambar
13 berjamur karena sudah kadaluarsa
atau sudah lewat masa pengawetannya.
12
INFO SAINS
TUGAS
Carilah di internet, bahan- bahan pengawet
buatan yang belum disebutkan dalam modul
ini, serta jelaskan efek dari mengonsumsinya!
13
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada bahan
Daya tahan bahan makanan dapat pangan.
diperpanjang melalui pengawetan a. Kerusakan bahan pangan karena pertumbuhan
bahan pangan. Pengawetan bahan mikroba seperti jamur atau bakteri. Makanan
makanan dapat dilakukan secara yang telah terkena mikroba akan menimbulkan
fisik, kimia, dan biologi. Pengawetan bahaya jika dikonsumsi karena mikroba tersebut
bahan makanan secara fisik dapat ada yang menghasilkan racun. Kerusakan
dilakukan dengan beberapa cara, makanan akibat mikroba disebut kerusakan
yaitu pemanasan, pendinginan, mikrobiologi.
pembekuan, pengasapan, pengalengan, b. Kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh
pengeringan, dan penyinaran. benturan (tertekan dan jatuh). Kerusakan bahan
Pengawetan secara biologis dapat pangan ini disebut kerusakan mekanis.
dilakukan dengan fermentasi atau c. Kerusakan bahan pangan karena proses fisik,
peragian, dan penambahan enzim, antara lain karena penyimpanan dalam gudang
misalnya enzim papain dan enzim yang lembab, pendinginan, atau pemanasan.
bromelin. Pengawetan secara kimia Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan
dapat dilakukan dengan penambahan fisik.
bahan pengawet yang diijinkan. d. Kerusakan bahan pangan oleh serangga dan
Pengawet yang diijinkan oleh Badan tikus. Kerusakan ini disebut kerusakan biologis.
POM Indonesia adalah sebagai Kerusakan biologis juga dapat disebabkan
berikut. pematangan yang dilakukan oleh enzim yang
terdapat pada bahan itu sendiri. Contoh
kerusakan biologis adalah kerusakan
(pembusukan) pada buah dan sayur.
e. Kerusakan karena reaksi kimia antarsenyawa
dalam makanan atau reaksi kimia dengan
lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak
yang berbau tengik disebut kerusakan kimiawi.
14
Tabel 3 Pengawet yang diijinkan
oleh Badan
POM Indonesia
Bahan Bahan
no no Bahan pengawet
pengawet pengawet
1 Asam Benzoat 1 Metil p-hidroksi 1 Kalium nitrit
Benzoat
2 Kalsium Benzoat 2 Kalium Benzoat 2 Natrium propionat
3 Asam propinat 3 Natrium bisulfit 3 Kalium propionat
4 Kalsium 4 Kalium bisulfit 4 Natrium sulfit
propionat
5 Asam sorbat 5 Natrium metabisulfit 5 Kalium sorbat
15
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet alami ini digunakan untuk
mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl) telah
dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat
pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab busuk, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini
memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau
jam saja. Contoh ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan dapat awet selama berminggu- minggu. Tentu saja
prosedur pengawetan ini perlu mendapat perhatian karena konsumsi garam secara berlebihan dapat memicu penyakit darah
tinggi. Selain itu, garam digunakan untuk membuat telur asin dan ikan asin. Cuka digunakan agar sayuran dapat bertahan lama.
Gula digunakan dalam pembuatan kecap yang berfungsi sebagai bahan pengawet.
INFO SAINS
16
PENYEDAP MAKANAN
Gambar15. MSG
Sumber: Dokumentasi Pribadi
17
AYO KITA
DISKUSIKAN
Gambar 16. Pala, lengkuas, kayu manis dan bawang sebagai penyedap rasa alami
Sumber :Dok.Kemdikbud
B. PEMBERI AROMA
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma
tertentu pada makanan. Penambahan zat pemberi
aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya
tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma
ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi
aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak
dari bahan alami, misalnya dari ekstrak buah
strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau
vanili disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma
yang merupakan senyawa sintetis, misalnya amil Gambar 17 Mangga dan jeruk
kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang Sumber :Dokumentasi Pribadi
ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma
vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur)
disebut pemberi aroma sintetis. Selai merupakan
salah satu contoh bahan makanan yang
menggunakan zat pemberi aroma. 18
AYO KITA COBA
a. Bawalah minimal 5 jenis kemasan makanan yang kamu
sukai!
b. Bacalah komposisi bahan makanan yang tertera pada
bagian belakang kemasan tersebut!
c. Tuliskan bahan aditif apa saja yang ada pada produk-
produk yang kamu bawa!
d. Tentukan tiap-tiap jenis bahan tersebut termasuk bahan
aditif alami atau buatan!
PENGENTAL
. Tepung pengental makanan
PENGEMULSI
Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran Gambar 18. Tepung pengental makanan
Sumber :Dokumentasi Pribadi
(dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya. Minyak dan air tidak saling
bercampur. Contohnya seperti sabun sebagai zat pengemulsi. Contoh zat
pengemulsi adalah lesitin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam
kedelai. Latisin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam kedelai.
Lasitin banyak digunakan dalam pembuatan mayones dan mentega. Apabila
tidak ditambahkan zat pengemulsi, lemak dan air pada mayones dan mentega
akan terpisah.
19
Gambar 19. Mayones, Mentega
AYO KITA Sumber :Dokumentasi Pribadi
LAKUKAN
AKTIFITAS
Menyelidiki dampak negative zat aditif dalam makanan dan minuman bagi kesehatan
20
Gambar 20. Kopi, , rokok,coklat
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Adakah di antara kamu yang gemar minum kopi atau teh? Kopi mengandung kafein,
sedangkan teh mengandung theine yang merupakan zat adiktif. Kopi dan teh mengandung
bahan yang membuatmu memiliki kecenderungan untuk mengulang mengkonsumsi
kembali. Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan
narkotikadan psikotropika, (2) zat adiktif narkotika, dan (3) zat psikotropiks. Contoh zat
adiktif kelompok kesatu yang ada pada bahan, antara lain teh, kopi, rokok, minuman
beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain.
Contoh zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid
diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga antara lain ekstasi, sabu-sabu,
diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika sering kamu jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan kamu juga sering mengonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung bahan tersebut. Bahan makanan atau minuman yang mengandung zat
adiktif yang kamu kenal antara lain pada kopi, teh, dan cokelat. Berikut ini adalah
bahan yang mengandung zat adiktif nonpsikotropika yang ada di sekitar kamu.
Kamu tentu sudah sering mengonsumsi teh. Tahukah kamu teh termasuk ke
dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif karena mengandung theine
dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari kamu menjadi terbiasa mengkonsumsi
the setiap hari. The aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tidak
berlebihan, the juga mengandung kafein, teofilin, dan teobromin dalam jumlah Gambar 21 Es the yang mengandung thianin
sedikit. Sumber : Dokumentasi Pribadi
21
KAFEIN DALAM KOPI KAFEIN
Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang telah disangrai dan dihancurkan
menjadi bubuk kopi. Kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dari teh.
Umumnya kopi dikonsumsi orang dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk. Kopi
dapat membuat orang tidak mengantuk karena kafein dalam kopi dapat meningkatkan
respons kewaspadaan pada otak. Meskipun bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kopi memiliki manfaat pada beberapa
terapi kesehatan. Kopi dapat mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker
lambung, dan kanker paru-paru. Dalam beberapa kejadian, kopi dapat menjadi obat
untuk sakit kepala, tekanan darah rendah, dan obesitas.
a. Nikotin
Rokok dibuat dari daun tembakau
melalui proses tertentu dan telah
dicampur dengan bunga cengkeh
serta berbagai macam bahan aroma.
Rokok mengandung nikotin dan tar.
Nikotin dapat menyebabkan orang
menjadi berkeinginan untuk
mengulang dan terus menerus
merokok.
Merokok dapat menyebabkan dampak
yang merugikan bagi organ-organ
tubuh, baik organ luar
maupun organ dalam. Pengaruh pada organ luar dapat berupa perubahan
warna gigi dan kulit, sedangkan pengaruh pada organ dalam dapat
memicu kanker paru-paru.
22
2. Zat Adiktif Narkotika
Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya
dilarang di seluruh dunia. Menurut Undang-Undang yang berlaku, pengertian
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika dapat dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu.
23
3. Zat adiktif psikotropika
24
Bacalah cuplikan berita dari salah satu situs di internet berikut!
25
GLOSARIUM
zat aditif : bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan
kelezatan, dan mengawetkan makanan.
26
1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk
meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan
minuman.
2. Bahan aditif ada yang bersifat alami dan buatan. Bahan aditif dapat berupa
bahanpewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.
3. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diijinkan oleh
pemerintah dan tidak melebihi jumlah maksimal yang diijinkan. Penggunaan bahan
aditif alami lebih aman dibandingkan bahan aditif buatan.
4. Zat adiktif merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat menimbulkan
kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif dibedakan menjadi zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
5. Contoh zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah kafein dalam teh dan
kopi, dan nikotin pada rokok. Contoh zat adiktif narkotika adalah heroin, kokain, dan
morfin. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepan, dan LSD.
6. Bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan adiktif, misalnya teh dan
kopi memiliki manfaat bagi kesehatan apabila digunakan dalam jumlah yang tidak
berlebihan.
7. Bahan-bahan adiktif yang termasuk kelompok narkotika tidak boleh digunakan
karena memiliki efek yang sangat membahayakan bagi penggunanya. Menyimpan
atau menggunakan bahan yang tergolong narkotika merupakan suatu bentuk
pelanggaran hukum yang dapat mengakibatkan pelakunya mendapat sanksi pidana.
8. Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh
dipergunakan sebagai obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang ketat
oleh pemerintah.
27
UJI KOMPETENSI
28
Maraknya penyalahgunaan zat pengawet pada
makanan merupakan suatu alasan agar kita lebih selektif
dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Zat
pengawet dalam makanan yang berbahaya bagi tubuh dapat
merugikan bagi kesehatan. Oleh karena itu, kamu harus
mengetahui jenis-jenis zat pengawet yang berbahaya bagi
tubuh. Selain itu, kamu juga harus mengetahui zat- zat apa
saja yang terkandung dalam makanan yang kamu makan.
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA
30
EVALUASI PEMBELAJARAN
LOTS/C2 2
3.6.2 Memberi 2. peserta didik 2. Monosodium glutamat,
contoh zat dapat Memberi aspartam, dan natrium benzoat
secara berturut-turut
aditif alami contoh zat
merupakan…..
dan buatan. aditif alami dan
buatan. a. pemanis, penyedap, dan
pengawet
b. pemanis, pengawet, dan
penyedap
c. penyedap, pewarna, dan
pengawet
d. penyedap, pemanis, dan
pengawet
LOTS/C2 3
3. Zat aditif
yang terdapat dalam sirup pad
a umumnya adalah ….
a. zat pewarna
b. antioksidan
c. zat pengawet
d. penyedap
3. peserta didik 4. Bu Ani setiap hari menjual nasi LOTS/C2 4
3.6.5Mengidentifi
dapat kuning di pasar, bahan pewarna
kasi berbagai
Mengidentifik alami yang digunakan bu Ani
zat aditif
asi berbagai zat pada proses pembuatan nasi
dalam
aditif dalam tersebut adalah…
makanan dan
makanan dan a. cabe
minuman
minuman b. kunyit
c. daun suji
d. daun jeruk
5
4. peserta didik 5. Pada suatu kemasan makanan
3.6.4 HOTS/C4
dapat ringan , tertulis komposisi dari
Menganalisis
Menganalisis makanan tersebut yang meliputi
perbedaan
perbedaan :
pemanis
pemanis alami
alami dan (1)Tepung terigu
dan buatan pada
buatan pada (2). Rempah – rempah
makanan dan
makanan dan (3). Susu bubuk
minuman. minuman (4). Gula
(5). Telor
(6). Garam
(7). Maltosa
(8). Tartrazine
Dari komposisi tersebut , yang
merupakan bahan aditif alami
ditunjukkan oleh nomor
A. (1 ) , (2) , dan (3)
B. (2) , (4) , dan (6)
C. (3 ) , (5) , dan (6)
D. (5) , (7) , dan (8)
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫
Nilai = x2
𝟏𝟎
SOAL TEST TERTULIS
a. zat pewarna
b. antioksidan
c. zat pengawet
d. penyedap
4. Bu Ani setiap hari menjual nasi kuning di pasar, bahan pewarna alami yang digunakan bu Ani pada proses
pembuatan nasi tersebut adalah…
a. cabe
b. kunyit
c. daun suji
d. daun jeruk
5. Pada suatu kemasan makanan ringan , tertulis komposisi dari makanan tersebut yang meliputi :
(1)Tepung terigu
(2). Rempah – rempah
(3). Susu bubuk
(4). Gula
(5). Telor
(6). Garam
(7). Maltosa
(8). Tartrazine
Dari komposisi tersebut , yang merupakan bahan aditif alami ditunjukkan oleh nomor
A. (1 ) , (2) , dan (3)
B. (2) , (4) , dan (6)
C. (3 ) , (5) , dan (6)
D. (5) , (7) , dan (8)
INSTRUMEN PENILAIAN
Kompetensi Dasar : 3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta
dampaknya terhadap kesehatan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
Nilai
No Nama Siswa Jumlah
Karakter
Jujur Disiplin Tanggung Jawab
Keterangan :
Indikator jujur : tidak menyontek saat evaluasi
Indikator disiplin : mengumpulkan tugas tepat waktu
Indikator tanggung jawab : menyelesaikan/mengerjakan tugas yang diberikan
Kolom diisi dengan tanda ceklis
Nil
Penilaian sikap religius
Nama Sekolah : SMP Melati Indonesia Kelas/Semester : VIII/ Ganjil Tahun
pelajaran : 2020/2021 Guru : Popy Puspitasari, S.Pd.
JUMLAH SKOR
Penilaian
No Nama Peserta Didik Pengungkapan Kebenaran Tata Nilai
gagasan Konsep Bahasa
Kolom penilaian diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Nama siswa :
Nama kelompok :
Kelas :
c. Kriteria Penilaian
Skor total