Disusun oleh:
Rialita, S.Pd
2023
INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Rialita, S.Pd
Nama Institusi : SMAN Sarolangun
Mata Pelajaran : Biologi
Jenjang Pendidikan : SMA
Fase/Kelas : E/X
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2023/20234
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (90 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI AWAL
KOMPONEN INTI
Pemahaman Bermakna Peserta didik mampu menciptakan rasa syukur,
menjelaskan konsep,mengutarakan pendapat
dan menentukan solusi yang tepat tentang
berbagai permasalahan inovasi teknologi
biologi
Pertanyaan Pemantik 1. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar
rumahmu yang menurutmu kurang disukai
oleh anak muda sekarang
2. apa yang menyebabkan produk itu kurang
disukai
3. apa yang akan kamu rencanakan untuk
mengolah produk tersebut agar lebih
kekinian?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan laptop, speaker, dan proyektor
2. Guru menyiapkan bahan ajar
3. Guru menyiapkan LKPD
4. Guru menyiapkan lembar asessment
5. Media video inspirasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Muatan Alokasi
Kegiatan Waktu
Sintaks Model Inovatif
Pembelajara Deskripsi Kegiatan (Menit)
Pembelajaran
n (TPACK, PPK,
4C)
Kegiatan 1. Guru memulai pembelajaran dengan Religius 15 Menit
Pendahuluan mengucapkan salam dan meminta kepada salah Pedagogical
seorang peserta didik untuk memimpin Knoweledge
berdo’a (PK)
2. Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya sebagai implementasi
pembiasaan penguatan pendidikan karakter
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
4. Menyiapkan kondisi kelas dengan ice breaking
disertai pembiasaan nilai disiplin agar peserta Disiplin
didik tertib mengikuti proses pembelajaran Pedagogical
Knoweledge
(PK)
5. Apersepsi
Mengaitkan materi dengan materi sebelumnya
dalam bentuk pertanyaan :
1. Bagaimana proses rencana proyek
pembuatan tape kalian? Bernalar kritis,
2. Apakah proses proyek berjalan sesuai Pedagogical
dengan timeline yang kalian buat? Content
Knowledge
(PCK)
6. Motivasi
1. Guru memusatkan perhatian peserta didik
pada timeline proyek
2. Mengajak peserta didik mengingat tentang
proses pembuatan tape singkong
3. Ajak peserta didik berpikir bahwa terdapat
tahapan dalam proses pembuatan tape
4. Ajak peserta didik menganalisis bahwa
dalam proses pembuatan tape ada reaksi
kimia yang terjadi
7. Peserta didik diberi kesempatan untuk
memberikan pendapat tentang video inspirasi
bioteknologi yang ada dalam PPT
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
dimensi profil pancasila yang hendak dicapai
peserta didik
Kegiatan Mempresentasi 1. Peserta didik langsung mengambil tempat Crtical 65 Menit
Inti kan dan duduk sesuai dengan kelompok proyek yang
menguji hasil Thinking,
penyelesaian
sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya
proyek 2. Kelompok peserta didik yang mengangkat Creative
tangan terlebih dahulu yang akan memulai
Communication
presentasi
3. Peserta didik secara bergantian
mempresentasikan didepan kelas tentang
produk yang dihasilkan serta tantangan selama
dalam pengerjaan proyek
4. Peserta didik yang berasal dari kelompok lain
menyimak dan memberikan komentar
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk Collaboration
Mengevaluasi menyampaikan pendapat terkait tentang
dan refleksi Critical
proses dan kendala yang dihadapi selama melakukan
hasil proyek projek dan cara mengatasi kendala tersebut thinking,
2. Peserta didik melakukan penilaian proses
diskusi ( penilaian antar teman ) dalam bentuk
gform
3. Guru memberikan apresiasi kepada semua
peserta didik yang sudah aktif berdiskusi
kelompok sampai membuat produk yang bisa
menjadi inspirasi
Kegiatan 1. Guru bersama peserta didik membuat Religiu, 10 Menit
Penutup kesimpulan sederhana tentang kegiatan Disiplin,
2. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
Pedagogical
dalam bentuk Gform Knoweledge
3. Guru melakukan penilaian diskusi di GCR (PK)
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya yaitu
menyampaikan materi tentang bioteknologi
modern
5. Guru dan peserta didik menyanyikan lagu
nasional dengan semangat diiringi dengan
iringan music
6. Guru mempersiapkan peserta didik untuk
berdoa secara bersama sama yang dipimpin
petugas doa
ASESMEN
Bentuk Asesmen Instrumen asesmen
1. Asesmen sikap : Observasi selama 1. Asesmen sikap: Lembar observasi sikap
kegiatan pembelajaran berlangsung (terlampir)
2. Asesmen pengetahuan : Tes 2. Asesmen pengetahuan: Tes tertulis
menggunakan soal yang dibagikan uraian (Essay) (terlampir)
oleh guru 3. Asesmen keterampilan: Penilaian
3. Asesmen keterampilan: peserta didik dalam presentasi hasil
Kemampuan peserta didik dalam produk dan produk yang dihasilkan
presentasi hasil produk dan produk (terlampir)
yang dihasilkan
REFLEKSI GURU
Manajemen kelas: a. Apakah metode pembelajaran tersebut dapat
diikuti oleh semua siswa di kelas?
b. Adakah kendala/hambatan dari siswa saat
mengikuti pembelajaran?
c. Bagaimana cara mengatasi siswa yang
memiliki kendala belajar di kelas?
Ketercapaian kompetensi: a. Apakah semua siswa mampu mengikuti
proses kegiatan belajar dengan baik?
b. Adakah perubahan sikap dan keterampilan
siswa selama proses kegiatan belajar?
LAMPIRAN
1. Instumen Penilaian
2. LKPD
3. Bahan ajar
4. PPT Bioteknologi
5. Video Inspirasi (link youtube)
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
3. Skor sikap: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
B. Asesmen pengetahuan: Tes tertulis uraian (Essay)
Tes tertulis Uraian
Kartu Soal
1. Mengapa dalam pembuatan tape harus ditutup
Tujuan Pembelajaran
dengan rapat proses apa yang terjadi dalam
3. Peserta didik (A) dapat
pembuatan tapai?
menjelaskan (B) prinsip
2. Mengapa pada proses pembuatan tape singkong
dasar serta perbedaan
Pemberian ragi harus dilakukan apabila singkong
antara (C) Bioteknologi
sudah dingin?
konvensional dan moden
(D)
5. Mengapa hasil akhir dari proses fermentasi tape
4. Peserta didik (A) mampu
menjadi berair dan lunak?
menghasilkan sebuah
6. Apa yang akan terjadi jika pemberian ragi Apabila
produk bioteknologi
singkong dalam keadaan panas?
konvensional berdasarkan
7. Mikroorganisme apa yang digunakan untuk
bahan dari kearifan lokal
fermentasi tape singkong?
(B) sebagai salah satu
solusi permasalahan (C)
materi inovasi teknologi
biologi (D)
C5 5 25%
8. Peserta didik mampu
menciptakan desain
produk dan contoh
bioteknologi
konvensional produk yang
kekinian berdasarkan
bahan dari kearifan lokal
sebagai salah satu solusi
permasalahan inovasi
teknologi biologi
100%
Total
Jumlah Skor yang diperoleh
Nilai : x 100%
Jumlah skor maksimal
C. Asesmen keterampilan
Penilaian peserta didik dalam presentasi hasil produk dan produk yang dihasilkan
Penilaian peserta didik dalam presentasi hasil produk
No Tujuan Pembelajaran Indikator Teknik Penilaian
1 Peserta didik mampu Hasil produk
menghasilkan produk
dan contoh bioteknologi
Peserta didik (A) mampu konvensional produk
menghasilkan sebuah produk yang kekinian
bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari
berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai
kearifan lokal (B) sebagai salah satu solusi
salah satu solusi permasalahan permasalahan inovasi
(C) materi inovasi teknologi teknologi biologi
2 biologi (D) a. Penilaian Antar
Teman
b. Penilaian saat
Diskusi
NAMA SISWA :
KELAS :
Tujuan pembelajaran :
Menghasilkan sebuah produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal
sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi.
2. Dari gambar di atas, tuliskan jenis makanan apa yang sering dibuat dengan menggunakan
bahan dasar diatas!
3. Jika ada yang menjawab bahwa pada umumnya singkong dibuat tape, menurut
pendapatmu dikalangan anak muda sekarang apakah termasuk makanan favorit?jelaskan
alasannya
c) Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang
disukai oleh anak muda sekarang!
d) Apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai!
e) Apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih
kekinian?
1.3. Kolaborasi
Setelah kita melakukan eksplorasi konsep tentang materi inovasi teknologi biologi baik secara
konvensional maupun modern dan memunculkan masalah tentang “kurang tertariknya kaum
muda dengan makan tradisional yang pembuatannya kurang menarik” maka marilah kita
berdiskusi dan berfikir untuk melakukan inovasi kekinian dalam pembuatan produk...lakukan
diskusi dengan beberapa petunjuk dibawah ini :
1. Buatlah 4 kelompok dengan masing masing anggota 5 orang
2. Diskusikan dan tentukan pilihan 1 jenis bahan dasar makanan tradisional yang akan kalian
olah melalui bioteknologi konvensional
3. Carilah cara kerja dan proses pembuatan produk tersebut dari berbagai sumber.
4. Buatlah tampilan produk yang kalian hasilkan se kreatif mungkin dan bernuansa kekinian agar
banyak orang tertarik untuk membeli produk kemasanmu?
5. Buatlah Timeline pengerjaan proyek tersebut dan bagilah koordinator kegiatan seperti dalam
tabel dibawah ini:
No Hari dan Tanggal Jenis Kegiatan PIC Keterangan
1
2
Dst.
Petunjuk pengisian :
1. Hari/tanggal : isilah pada kolom hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan yang akan kalian
rencanakan
2. Jenis kegiatan : isilah pada kolom jenis kegiatan uraian perencanaan dimulai dari persiapan
alat dana bahan,pelaksanaan pembuatan proyek, mendesain kemasan, dan finising produk
3. PIC : berisi anggota kelompok yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut
4. Keterangan : berisi kejadian/kendala dan cara mengatasi kendala tersebut 6. Buatlah usulan
proyek dan timeline dalam PPT dan presentasikanlah di depan kelas. Selamat
berdiskusi,berkarya dan memberikan ispirasi kepada banyak orang.
Peta Konsep
Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa
proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk
berkembang secara optimal. Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang
paling sering kita jumpai di sekitar kita adalah tapai. Tapai ini dapat di buat dari berbagai bahan
sumber karbohidrat seperti singkong, ketan, sukun dan lain lain. Pengertian dan Fungsi
Pembuatannya bahannya harus dikukus atau direbus terlebih dahulu setelah itu didinginkan.
Pemberian ragi juga harus dalam kondisi bahan sudah dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi
tidak akan mati atau rusak, selain itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar
fermentasi juga terjadi secara merata. Ragi yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae,
yang sengaja ditumbuhkan pada singkong atau ketan sebagai substratnya. Pemeraman singkong
atau ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang anaerob (tanpa oksigen),
gelap serta hangat. Sehingga hasil fermentasi tersebut adalah produk tapai yang banyak dijual di
pasar. Rasa pahit pada tapai singkong yang telah didiamkan pada suhu ruang merupakan hasil
dari pembentukan alkohol oleh jamur Saccharomyces. Coba perhatikan beberapa produk
makanan atau minuman di sekitar kita yang memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape,
tempe, roti, dan keju adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering
kita makan.
Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi
konvensional. Baca juga: Bahaya Produk Bioteknologi Contoh produk bioteknologi konvesional
Apakah kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan
beberapa produk bioteknologi konvensional Tempe Tempe adalah makanan tradisional khas
Indonesia yang sering dikonsumsi dan menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan
gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe merupakan alternatif
sumber protein nabati. Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan
tubbuh manusia. Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi.
Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-
benang yang disebut dengan hifa. Tempe Hifa tempe Struktur Rhizopus sp. ( Jamur tempe )
(Kecap Jamur Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap. Jamur ini ditumbuhkan
dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan bakteri asam laktat
yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan campuran gandum. Setelah
melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka dihasilkan kecap Oncom Pernahkah kamu
makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom
terbuat dari ampas kedelai atau bungkil kacang dengan bantuan jamur Neurospora Sitophila.
Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau orange yang merupakan pewarna alami.
Tauco Terbuat dari kacang kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap
yang memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun
merupakan produk hasil fermentasi. Kecap Taoco Oncom Aspergillus wenti Neurospora
Sitophila Rhizopus oryzae Yoghurt Yoghurt terbuat dari susu. Yogurt merupakan minuman hasil
fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus
bulgaricus.
Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi
adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hal tersebutlah yang
menjadikan yogurt terasa asam dan kental. Streptococcus thermophillus Keju Keju merupakan
bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan dengan bantuan bakteri lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin,
sehingga protein susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang
ada pada dadih. Kemudian dadih mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga
terbentuk produk olahan yang kita kenal dengan keju. Lactobacillus bulgaricus Mentega
Mentega terbuat dari susu dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis.
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman pada susu. Krim susu terpisah
menjadi bagian lemak yang padat, dan bagian yang cair dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk dan dipadatkan untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan. Roti Pembuatan roti
memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme tersebut akan
memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol sehingga adonan
mengembang. Dalam proses ini, roti tidak memecah tepung menjadi gula karena tidak
menghasilkan enzim amilase. Selain itu untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat
dipanggang, uap CO2 hasil fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan
menyebabkan roti menjadi ringan. Nata de coco Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling
dari air kelapa) juga produk bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri
Acetobacter xylinum. Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa kenyal berwarna putih
yang terbentuk dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat
hidup bakteri Acetobacter xylinum.
Minuman Alkohol Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman
dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir. Minuman tuak
dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus orizae. Sedangkan
pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah lain yang memanfaatkan
Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui proses fermentasi dan bir dibuat
dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase.