(RPP)
Disusun oleh:
Adinda Gita Rahmaliaputeri
NIM. 1604086
A. Kompetensi Inti *)
3. Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Tata Boga pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
4. Keterampilan: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Tata Boga. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI pengetahuan :
3.7 Menganalisis kualitas bahan makanan dari nabati dan hasil olahannya
2. KD pada KI Keterampilan:
4.7 Melakukan hasil uji organoleptik nabati dan hasil olahannya
G. KegiatanPembelajaran
Pertemuan Pertama
Verifikasi (Mengasosiasi)
Sertiap siswa dalam kelompok diminta untuk
menyimpulkan dan melaporkan hasil diskusinya.
Nilai akhir sikap hanya 1 nilai, diambil dari modus (skor yang sering muncul) dari
keempat aspek yang diatas
Keterangan:
1. Rentang nilai keterampilan 1-3
2. Skor akhir = jumlah skor x 5
6
c. Penilaian Ranah Keterampilan
Pencapaian Kompetensi
Komponen / Sub
No. Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Komponen Penilaian
> 75 75-79 80-89 90-100
I Persiapan kerja
1.1 Persiapan bahan
1.2 Persiapan alat
1.3 Pakaian kerja
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika &
Cara Kerja)
2.1 Sistematika kerja
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Metode memasak
2.2.2 Menerapkan sanitasi
hygiene
2.2.3 menggunakan
peralatan pengolahan
Skor Komponen :
III Sikap Kerja
3.1 Kerja sama
3.2 Komunikasi
3.4 Teliti
3.5 Kebersihan
Skor Komponen :
IV Hasil kerja
4.1 Penampilan
4.2 Warna
4.3 Rasa
4.4 Bentuk
Skor Komponen
V Waktu
5.1 Waktu menyelesaikan
praktik
Skor Komponen :
TOTAL
KOMPETENSI
NIM. 1604086
Lembar Kerja 1
Mengidentifikasi Karakteristik Hasil Olahan Kacang-Kacangan
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. Padi-padian
Lapisan Padi
Perikarps : mengandung selulosa & protein
Tegmen : mengandung lemak
Aleuron : mengandung protein & vitamin B1
Endosperma : mengandung zat pati bewarna putih
Keuntungan Ricebox
- Pengambilan beras sesuai muatan
- Pengambilan dapat di atur jumlahnya
- Tidak di ganggu binatang
- Terhindar dari kelembapan
2. Jagung
Cara menanam jagung : Tidak memerlukan banyak air
Hasil olahan : tepung, nasi, dadar jagung, bihun, oseng-oseng, jagung
bakar,
brondong/jipang, marning
Janten : jagung muda
Warna jagung : putih, kuning, oranye, kemerah-merahan
Hasil olahan : Barang jadi / ½ jadi yang bisa langsung di makan dengan
jangka waktu yang lama
Hasil masakan : Hasil yang bisa langsung di makan dan tidak tahan lama
3. Gandum
Gandum : bahan baku pembuat tepung
2 jenis gandum :
- Gandum Keras : di tanam di musim panas, gluten tinggi, daya kembang
tinggi
- Gandum Lunak : di tanam di musim dingin, gluten redah, daya kembang
tingi
- Tepung terigu
a. Tepung Keras
100% gandum keras
Gluten tinggi
Protein 12%
Penggunaan : roti tawar
Kreta Kencono, Cakra Kembar
b. Tepung Sedang
50% gandum lunak dan keras
Gluten sedang
Protein 10-11%
Penggunaan : kue tradisional
Segitiga Biru, Gunung Bromo, Kendi
c. Tepung Lunak
100% tepung lunak
Gluten rendah
Protein 8-9%
Penggunaan : Wafer
Kunci Biru, Semar
2. Umbi-umbian
1. Sagu
Cara memperoleh tepung sagu :
- Ambil empulurnya, empulur di pukul, di rendam air, di remas-remas, di
endapkan, ganti rendaman air beberapa hari sampai bersih
2. Ubi Jalar
Warna : Putih, kuning, merah kebiruan
Hasil olahan : Rujak, keripik, gethuk
Daunnya untuk sayur
3. Kentang
Hasil olahan : tepung, makanan pokok, sayuran, lauk pauk, kue, keripik
Cara memperoleh tepung kentang :
- Kentang di bersihkan, di giling, di jemur, di ayak
Racun dalam kentang : SOLANINE
4. Ubi Kayu
Hasil olahan : gaplek, tepung tapioka
Macamnya : Pahit dan manis
Racun : HCN ( Asam Cyanida )/ Linamarine
3. Kacang-kacangan
2. Kacang Tanah
Makanan sumber lemak nabati
Hasil olahan : minyak selada, oncom, sambel pecel, peyek, kacang telur
3. Kacang hijau
Makanan sumber vitamin D
Hasil olahan : tepung Hunkwe, untuk kue tradisional, isi onde-onde, kue
Satru
4. Sayuran
Jenis-jenis sayuran :
1. Akar : Wortel, kentang, ubi jalar
2. Tunas : Rebung, kecambah, tunas pisang
3. Batang : Daun bawang prei, pondho
4. Daun : Bayam, kangkung, sawi, pepaya
5. Bunga : Turi, kol, sedap malam, pisang
6. Buah : Ketimun, labu siam, terong, buncis, kacang panjang
7. Biji : Pete, kapri, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, kacang hijau
5. Buah
1. Daging
Kacang hijau (Vigna radiate) adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropik. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan nabati berprotein tinggi. Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama,
seperti mungo, mung bean, green bean dan mung. Tanaman kacang hijau merupakan
tanaman yang tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia. Di Indonesia, kacang
hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali),
buwe (Flores), tibowang cadi (Makassar). Biji kacang hijau ada yang mengkilap dan
ada pula yang kusam, tergantung jenisnya. Biji kacang hijau berbentuk bulat atau
lonjong, umumnya berwarna hijau, tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat atau
berbintik-bintik hitam. Jenis kacang hijau yang paling terkenal adalah golden gram dan
green gram. Golden gram merupakan kacang hijau yang berwarna keemasan, dalam
bahasa botaninya disebut Phaseolus aureus. Sedangkan yang berwarna hijau disebut
Phaseolus radiates.
Biji Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung
dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Kacang hijau yang
sudah matang dan dihaluskan dapat dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau
gandas turi. Biji kacang hijau juga dapat dijadikan kecambah kacang hijau yang umum
dikonsumsi di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Biji kacang hijau yang dibuat
kecambah dinamakan tauge. Biji kacang hijau besar umumnya digunakan untuk
dijadikan tepung, di pasaran dikenal sebagai tepung hunkue. Tepung hunkue dapat
digunakan dalam pembuatan kue. Tepung hunkue yang dimasak cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang kedele memiliki nama Latin Glycine max juga termasuk dalam jenis
kacang-kacangan. Selain sering dijadikan camilan, kacang kedele juga biasa diolah
menjadi bahan makanan lain seperti tempe, tahu, susu kedelai, tauge, tauco, kembang
tahu, oncom dan kecap. Tanaman kedele sudah dibudidayakan lebih dari 3500 tahun
yang lalu di Cina dan telah menyebar ke negara Jepang hingga negara-negara Asia
Tenggara. Berikut ini merupakan hasil olahan dari kacang kedelai :
Tahu adalah makanan yang berasal dari Cina, pembuatannya ditemukan oleh
Liu An pada zaman pemerintahan dinasti Han, kira-kira 164 tahun sebelum Masehi.
Selain tahu sudah merakyat di Indonesia, tahu juga sudah mulai dikenal di negara
Kamboja, Thailand dan Vietnam. Ada banyak berbagai jenis tahu yang memiliki rasa
sangat berbeda, tekstur padat atau lembut. Jika di Jawa Timur, khususnya daerah Kediri
ada tahu kuning dengan tekstur padat dan memiliki rasa yang lezat, di Jawa Barat
dikenal dengan Tahu Sumedang yang popular. Tahu yang dikenal di Jepang adalah
tofu. Tahu sutera mudah hancur sehingga kurang tahan terhadap pengolahan. Kata tahu
berasal dari bahasa Cina yaitu tao-hu, teu-hu/tokwa. Kata tao/teu berarti kacang untuk
membuat tahu, orang menggunakan kacang kedele kuning yang disebut wong-teu
(wong = kuning). Hu/kwa itu artinya rusak, lumat, hancur, menjadi bubur. Kedua
istilah itu digabungkan menjadi tahu. Tahu adalah suatu produk makanan berupa
padatan lunak yang dibuat melalui proses pengolahan kedele (Glycne species) dengan
prinsip pengendapan protein. Gumpalan protein dari susu kedele kemudian dipisahkan
dari bagian yang tidak menggumpal (whey) dengan cara pengepresan. Saat ini tahu
sudah banyak dikembangkan dengan berbagai cita rasa dan tekstur yang semakin
lunak. 28 Seperti di daerah Lembang dikenal tahu susu. Di Negara Jepang tahu
berkembang dan maju sehingga timbullah inovasi baru dibidang produksi tahu,
misalnya tahu beku kering (dried frozen tofu), age, grilled tofu dan nigari kinugoshi.
Standar mutu untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia
yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 dan dikenal SNI 3144:2009. Dalam standar
tersebut, tempe kedele didefinisikan sebagai produk yang diperoleh dari fermentasi biji
kedele dengan menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak,
berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe.
3. Kacang Tanah