Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Status Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Prakarya

Materi Pokok : Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Kelas/Semester : X/I (Ganjil)

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2x20Menit (Satu Pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2021

A. KOMPETENSI INTI SMA KELAS X

• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.

• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan


berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan nabati )

4.1 Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan


usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati

C. INDIKATOR
1. Memahami pengertian kewirausahaan
2. Memahami macam- macam kualitas dasar
3. Memahami macam- macam kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
4. Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
5. Menganalisis hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan praktik/pengalaman
wirausahawan
6. Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan
kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
7. Menyajikan hasil identifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan
dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
hewani dalam bentuk lisan dan tulisan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
2. Memahami pengertian kewirausahaan
3. Memahami macam- macam kualitas dasar
4. Memahami macam- macam kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
5. Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
6. Menganalisis hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan praktik/pengalaman
wirausahawan
7. Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan
kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
8. Menyajikan hasil identifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan
dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
hewani dalam bentuk lisan dan tulisan
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kualitas dasar
2. kualitas intrumental
3. Pengembangan Kewirausahaan
4. Ciri-ciri seorang wirausahawan
5. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha

F. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2. Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif (jigsaw atau gallery walk)
3. Pendekatan pelajaran : Pendekatan saintifik

G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
 Gambar buah segar, video kemasan makanan awetan, serta bahan bantu dalam
pengolahan bahan pangan buah segar menjadi makanan dan minuman.
 Power point
 Modul siswa
 LKS
2. Media elektronik
 Laptop
 Infokus
3. Alat/bahan
 Spidol
 Kertas

H. SUMBER BELAJAR

1.Buku PKWU Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016

2.Buku refensi yang relevan,

3.Lingkungan setempat
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Waktu

 Guru :
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
Pendahuluan 10 Menit
disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
 Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
 Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :
 Kualitas dasar dan kualitas intrumental
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
 Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajar

Observing : Mengamati
 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Kualitas dasar dan kualitas intrumental dengan
cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat) Menayangkan
gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati 60 menit

Inti  Lembar kerja materi Kualitas dasar dan kualitas


intrumental.
 Pemberian contoh-contoh materi Kualitas dasar
dan kualitas intrumental untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
 Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Kualitas dasar dan kualitas intrumental

Questioning : Menanya
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
dapat bertanya mengenai materi tentang
pengolahan makanan awetan.
 Siswa menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti mengenai penjelasan guru.
 Siswa saling bertanya dan berdiskusi sesama
siswa.
 Guru mengkondisikan kelas sehingga
pertanyaan-pertanyaan yang muncul menjadi
bahan diskusi bersama.
 Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Kualitas dasar dan kualitas intrumental
 yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.

Associating : Menalar

 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi


materi tentang pengolahan bahan pangan buah
segar menjadi makanan dan minuman
 Siswa dibimbing untuk menalar materi
pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
menjadi awetan asinan buah
Experimenting : Mencoba
 Guru menyiapkan lembar kerja siswa
 Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok (2
kelompok terdiri dari 2 orang untuk masing-
masing, dan 1 kelompok terdiri 3 orang.
Kelompok 1 tugasnya adalah tentang
karakteristik pengolahan makanan awetan dari
bahan nabati menurut musimnya dan bahan
bantu serta alat yang digunakan untuk mengolah
salah satu makanan awetan tersebut yaitu
membuat asinan buah serta kemasan untuk hasil
olahannya. Kelompok 2 tugasnya adalah tentang
karakteristik makanan menurut iklimnya dan
bahan bantu serta alat yang digunakan untuk
mengolah salah satu buah tersebut yaitu
membuat awetan asinan buah serta kemasan
untuk hasil olahannya. Kelompok 3 tugasnya
adalah tentang karakteristik buah menurut
pematangannya dan bahan bantu serta alat yang
digunakan untuk mengolah salah makanan
awetan dari bahan nabati tersebut yaitu membuat
asinan buah serta kemasan untuk hasil
olahannya).
 Siswa mengerjakan tugas kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
 Guru membagikan kertas karton kepada masing-
masing kelompok.
 Memberitahukan kepada siswa agar hasil kerja
kelompok dicatat pada kertas karton yang
disediakan
 Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Networking : Membentuk Jaringan

 Siswa menerapkan pengetahuannya ke dalam


pembelajaran mengetahui pengolahan bahan
makanan awetan dari bahan nabati
 Menunjukkan perilaku menerima kesalahan dan
mengekspresikan kebenaran tidak berlebihan.
 Memberikan saran perbaikan kepada teman
selama proses belajar berlangsung.

 Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang


materi pengolahan makanan awetan bahan nabati
menjadi awetan asinan buah Guru memberikan
penguatan dan refleksi terhadap materi yang
Penutup telah dijelaskan. 20 Menit
 Guru membuat evaluasi untuk mengukur sejauh
mana siswa memahami tentang materi yang
sudah dipelajari
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
minggu depan.
 Guru memberikan penugasan kepada siswa
berupa mencari dan mencatat informasi
mengenai alat-alat pengolahan dan kegunaannya
yang akan dikerjakan dirumah untuk pertemuan
selanjutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk terus belajar.
 Memberi salam.

J. Penilaian
1. Pengamatan sikap (KI.1)

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukan sikap yang baik dan benar
selama pelajaran berlangsung

2 Menunjukan sikap ingin tahu dan peduli


tentang materi pengolahanmakanan awetan
dari bahan nabati menjadi asinan buah.

Cepat tanggap serta menunjukkan sikap


3 tanggung jawab yang besar terhadap tugas
evaluasi yang diberikan

Mempelajari dengan baik dan benar tentang


4 bahan makanan awetan dari buah baik secara
mandiri maupun kelompok

skor yang didapat


Rumusan penilaian = x 100 = nilai siswa
skor tertinggi

8
Contoh: x 100 = 88,9
9

Keterangan:

a. 81-100 : A (sangat baik)


b. 61-80 : B (Baik)
c. 41-60 : C (Cukup)
d. 21-40 : D (Kurang baik)
e. 0-20 : E (sangat kurang)

2. Rubrik penilaian sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik

1.Menunjukkan sikap yang baik


dengan mematuhi segala yang
diperintahkan oleh guru dan
mengikuti pelajaran dengan
1 Menunjukan sikap yang baik dan benar baik,serta antusias yang baik
selama pelajaran berlangsung dalam materi dalam kerja mandiri maupun
pengolahan makanan awetan dari bahan kelompok
nabati.
2.Menunjukan sikap yang baik
dan benar namun tidak terlalu
antusias dalam mengikuti
pelajaran yang dilakukan.

3.tidak menunjukkan sikap


yang baik dan benar dalam
mengikuti pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru.

2 Mempelajari dengan baik dan benar pada 1.Menunjukkan sikap


materi pengolahan awetan makanan dari kekagumannya terhadap
bahan nabati pengolahan awetan makanan
dari bahan nabati serta
memahami dengan baik.
2.Belum secara sempurna
menunjukan sikap kekaguman
terhadap tetapi memiliki niat
didalam hati yang cukup dalam.
3.belum menunjukan sikap rasa
ingin tahu dan ingin memahami
terhadap materi pengolahan
awetan makanan dengan bahan
nabati .

3. Pedoman penilaian sikap social


Rubrik penilaian sikap (KI.2)

No Kelompok Aspek yang dinilai Total Ket


nilai
Kerja Tanggung Kepedulian komunikas
sama jawab i

1 I 75 75 90 80 81,25 B

2 II

3 II

Dst

skor yang didapat


Rumusan Penilaian = x 100 = nilai siswa
skor tertinggi

keterangan penilaian:

a. 81-100 : A (sangat baik)


b. 61-80 : B (Baik)
c. 41-60 : C (Cukup)
d. 21-40 : D (Kurang)
e. 0-20 : E (Sangat kurang)
4. Penilaian Pengetahuan
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan tepat!

No Soal Skor

1 Coba deskripsikan apa yang di maksud dengan 30


makanan awetan dari bahan nabati ?

2 Sebutkan dan jelaskan makanan awetan dari 30


bahan nabati !
3 Tuliskan dan jelaskan proses makanan awetan 40
dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara
pengawetan nya!

Total 100

Kunci jawaban:
1. Makanan awetan dari bahan nabati adalah makanan yang bahan-bahannya berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan mengalami proses pengawetan. Makanan yang diawetkan
dengan berbagai cara dan dapat di konsumsi kembali,dari bahan nabati berarti dari
bahan tumbuhan

1. Jajanan keripik

Jajanan keripik adalah makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari.
Setidaknya ada dua faktor penting yang membuat jajanan keripik digemari.

Pertama, rasa asinnya memberikan kesan adiktif yang candu untuk terus mengkonsumsinya.
Kedua, teksturnya yang renyah membuatnya dianggap sebagai camilan paling enak.

Beberapa contoh bahan nabati yang bisa Anda olah menjadi keripik di antaranya adalah
kentang, pisang, singkong, dan ubi.

2. Kimchi ala Korea

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - keripik - buah kering (1)

Kimchi merupakan hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi.
Sayuran seperti kol, mentimun, dan lobak akan dicampur bumbu seperti gula, garam, bawang
merah, bawang putih, jahe, dan cabai.

Buah kalengan

Buah kalengan bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asupan buah
setiap harinya. Sebuah pir mengandung 60 kalori dan 12 gram gula. Kandungannya bisa
berubah menjadi 100 kalori dan 19 gram gula saat diawetkan dengan cara pengalengan dan
ditambah sirup.Selain pir, Anda bisa menggunakan bahan baku nabati lain seperti leci,
mangga, apel, dan nanas.

4. Selai buah

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - selai buah - selai stroberi - selai nanas (1)

Selanjutnya ada selai buah yang sering dikonsumsi untuk topping roti tawar. Setelah
potongan buah dihaluskan, kemudian diberi tambahan gula dan dimasak hingga kental atau
berbentuk setengah padat.Bahan selai buah yang biasanya digunakan adalah buah yang tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam, seperti nanas, stroberi, aprikot, apel,
anggur, dan pisang.

5. Asinan atau manisan

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - manisan

Asinan atau manisan sama-sama makanan awetan dari bahan baku nabati. Bedanya, manisan
terbuat dari buah-buahan yang direndam dalam air gula, sedangkan asinan menggunakan
rendaman larutan cuka dan garam untuk mengawetkan berbagai jenis buah dan sayuran.

Beberapa jenis asinan dan manisan yang paling dicari bervariasi, mulai dari manisan mangga,
manisan kolang-kaling, asinan rambutan, sampai asinan sayur.Jika tidak berlebihan
dikonsumsi, gula pada manisan bisa dipakai tubuh sebagai energi untuk melakukan aktivitas.
Sementara itu, asinan yang direndam dalam larutan garam atau cuka menyediakan mineral,
seperti natrium dan kalium yang berguna menjaga keseimbangan elektrolit, kesehatan saraf,
dan otot.

6. Acar

Umum dipakai sebagai tambahan untuk makanan lain, seperti sate atau nasi goreng, acar
adalah salah satu makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari. Acar
bermanfaat sebagai sumber antioksidan, mineral dan vitamin (C, A, K), serta meningkatkan
sensitivitas insulin karena membantu mengontrol kadar gula darah.Bahan yang umum
digunakan adalah timun yang difermentasikan menggunakan tambahan air cuka.

7. Tape

Salah satu makanan olahan asli Indonesia yang terbuat dari singkong ini memiliki rasa manis
yang sedikit asam. Rasa manis tape yang telah melalui proses fermentasi berasal dari ragi
yang mengubah karbohidrat pada singkong menjadi gula. Itulah mengapa tape bisa terasa
manis meski tidak diberi gula.Proses fermentasi tape juga dapat meningkatkan produksi
beberapa mikroorganisme, salah satunya vitamin B12 yang baik untuk pembentukan protein
dan sel darah.

3.Proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar carapengawetan

1.Pengawetan Secara Fisik.Pembuatan makanan awetan secara fisik memiliki berbagai jenis
berikut pembahasannya

a.Pengeringan

Teknik pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkansebagian


besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. Kandunganair didalam
bahan dikurangi sampai batas dimana mikroorganisme tidak dapattumbuh lagi di
dalamya.Dalam proses pengeringan bahan akan menjadi lebih awet dan volume
bahanmenjadi lebih kecil. Akan tetapi tidak efektif untuk bahan yangmengandung gugus
fungsional seperti vitamin dan protein.

b.Pengawetan Suhu Rendah

Cara pengawetan ini dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pemdinginan dan pembekuan.
Teknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atassuhu pembekuan.
Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam
keadaan beku.Dengan pendinginan dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa
hariatau minggu tergantung pada macam bahan panganya. Sedangkan pembekuandapat
mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapatahun.

c.Pengemasan

Cara Pengemasan merupakan proses pengolahan makanan yang berfungsi untuk


pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air.Perkembangan
dalam pengemasan sangat pesat baik pengemas palstik, kayu,karton, gelas dan metal

5. Jurnal
Catatan perkembangan pengetahuan,keterampilan dan sikap selama pembelajaran.

No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Pengamatan Selama


Disipilin dalam hal kehadiran pembelajarn dan
di kelas. sesi tanya jawab
Madiri dalam mengerjakan
tugas.
Tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
Percaya dalam hal
mengemukakan pendapat

2 Pengetahuan Pengamatan dan Sesi tanya jawab


tes dan penyelesain
Kemampuan menjawab tugas individu
pertanyaan secara lisan maupun
maupun tertulis kelompok

JURNAL
Mata pelajaran : …………………………
Kelas : …………………………

No Nama siswa Hari/Tanggal Hal yang terjadi Keterangan

K. Program tindak lanjut


1. Remedial
Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi tugas untuk membaca
kembali materi tentang pengolahan bahan pangan buah segar menjadi makanan
dan minuman.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang mempunyai nilai diatas 75 diberi pedalaman materi
berupa tugas mandiri kemudian menjadi tutor teman sebaya yang belum mencapai
KKM.

Banda Aceh, 25 november 2021


Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa Praktikan

Dra.Suryati Sufiat, M.Pd Nabila Aina


NIP. 195805161984032002 NIM. 1906104010025

Dra. Indani, M.Si


NIP.19611018198702001
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Status Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Prakarya

Materi Pokok :Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Kelas/Semester : X/I (Ganjil)

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2x45 Menit (Satu Pertemuan)

Tahun Pelajaran :2021

Tujuan pembelajaran

1. Menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan segala masalah siswa dalam belajar
pengolahan awetan makanan dari bahan nabati siswa dapat:
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
3. Memahami pengertian kewirausahaan
4. Memahami macam- macam kualitas dasar
5. Memahami macam- macam kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
6. Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
7. Menganalisis hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan praktik/pengalaman
wirausahawan
8. Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan
kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
9. Menyajikan hasil identifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan
dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dalam
bentuk lisan dan tulisan

Indicator

1. Siswa dapat menjelaskan bahan makanan awetan dari bahan nabati.

Jawablah pertanyaan berikut

1. Sebutkan dan jelaskan makanan awetan dari bahan nabati !

Kunci jawaban :

1. Jajanan keripik

Jajanan keripik adalah makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari.
Setidaknya ada dua faktor penting yang membuat jajanan keripik digemari.

Pertama, rasa asinnya memberikan kesan adiktif yang candu untuk terus
mengkonsumsinya. Kedua, teksturnya yang renyah membuatnya dianggap sebagai
camilan paling enak.

2. Kimchi ala Korea

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - keripik - buah kering (1)

Kimchi merupakan hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran yang
difermentasi. Sayuran seperti kol, mentimun, dan lobak akan dicampur bumbu seperti
gula, garam, bawang merah, bawang putih, jahe, dan cabai.

3.Buah kalengan

Buah kalengan bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asupan
buah setiap harinya. Sebuah pir mengandung 60 kalori dan 12 gram gula. Kandungannya
bisa berubah menjadi 100 kalori dan 19 gram gula saat diawetkan dengan cara
pengalengan dan ditambah sirup.Selain pir,
4. Selai buah

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - selai buah - selai stroberi - selai nanas (1)

Selanjutnya ada selai buah yang sering dikonsumsi untuk topping roti tawar. Setelah
potongan buah dihaluskan, kemudian diberi tambahan gula dan dimasak hingga kental
atau berbentuk setengah padat.Bahan selai buah yang biasanya digunakan adalah buah
yang tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam, seperti nanas, stroberi,
aprikot, apel, anggur, dan pisang.

5. Asinan atau manisan

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati - manisan

Asinan atau manisan sama-sama makanan awetan dari bahan baku nabati. Bedanya,
manisan terbuat dari buah-buahan yang direndam dalam air gula, sedangkan asinan
menggunakan rendaman larutan cuka dan garam untuk mengawetkan berbagai jenis buah
dan sayuran.

Beberapa jenis asinan dan manisan yang paling dicari bervariasi, mulai dari manisan
mangga, manisan kolang-kaling, asinan rambutan, sampai asinan sayur.Jika tidak
berlebihan dikonsumsi, gula pada manisan bisa dipakai tubuh sebagai energi untuk
melakukan aktivitas.

6. Acar

Umum dipakai sebagai tambahan untuk makanan lain, seperti sate atau nasi goreng, acar
adalah salah satu makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari. Acar
bermanfaat sebagai sumber antioksidan, mineral dan vitamin (C, A, K), serta
meningkatkan sensitivitas insulin karena membantu mengontrol kadar gula darah.Bahan
yang umum digunakan adalah timun yang difermentasikan menggunakan tambahan air
cuka.

7. Tape

Salah satu makanan olahan asli Indonesia yang terbuat dari singkong ini memiliki rasa
manis yang sedikit asam. Rasa manis tape yang telah melalui proses fermentasi berasal
dari ragi yang mengubah karbohidrat pada singkong menjadi gula. Itulah mengapa tape
bisa terasa manis meski tidak diberi gula.Proses fermentasi tape juga dapat meningkatkan
produksi beberapa mikroorganisme, salah satunya vitamin B12 yang baik untuk
pembentukan protein dan sel darah.

Kesimpulan:

1. Dengan pembelajaran ini siswa dapat mengetahui tentang bahan makanan awetan dari
bahan nabati
2. Menunjukkan keaktifan siswa dalam memahami pembelajaran, meningkatkan
pengetahuan siswa baik secara mandiri maupun kelompok.

Evaluasi/penilaian:

Penilaian yang digunakan untuk menilai seluruh hasil belajar siswa dengan cara
mengamati siswa selama pembelajaran berlangsung baik dalam diskusi kelompok
maupun kerja mandiri dengan observasi penilaian sebagai berikut.

Aspek yang dinilai

No Nama siswa Rata-rata Ket

Pemahaman / Keaktifan
pengetahuan siswa

1.

2.

3.

Banda Aceh, 21 Februari 2021


Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa praktikan

Dra. Indani, M.Si Nabila Aina


NIP. 196110181987022001 NIM. 1906104010025
MODUL

PETA KEDUDUKAN MODUL


Bahan Makanan Awetan Bahan Nabati
BAB I

PENDAHULUAN

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan


memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia
makanan. Dalam mengawetkan makanan harus memperhatikan jenis bahan makanan yang
diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan
makanan.

Untuk mengolah makanan awetan dari bahan nabati maupun hewani, tentunya kalian perlu
memahami jenis dan karakteristik bahan maupun alat pengolahan terlebih dahulu.

1. Pengertian Produk Makanan Awetan

Produk makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah
mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. Makanan
awetan tidak identik dengan makanan yang menggunakan pengawet, karena untuk
mengawetkan makanan dan minuman, banyak proses yang bisa dilakukan. Proses
pengolahan dan pengemasan yang baik juga dapat mengawetkan produk makanan dan
minuman.

Pengawetan makanan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik
maupun unsur kimia didalamnya sehingga bertahan lebih lama. Dalam pengawetan
makanan harus memperhatikan bahan yang diawetkan, keadaan bahan, cara pengawetan
bahan, dan daya tarik bahan makanan.

2. Jenis-jenis Makanan Awetan

Berdasarkan bahan penyusunnya, makanan awetan dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Makanan awetan dari bahan pangan hewani

Bahan pangan hewani umumnya dibagi menjadi dua, yaitu hewan darat dan hewan air.
Hewan air yang dijadikan sebagai bahan makanan khas daerah contohnya adalah ikan,
udang, cumi, teripang. Sementara itu, kelompok hewan darat terdiri dari kelompok ternak
besar (sapi, kerbau, kambing) dan kelompok ternak kecil (ayam, bebek, burung, angsa).
Contoh makanan awetan dari bahan hewani adalah ikan asin.
b. Makanan awetan dari bahan pangan nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia; mulai dari
akar, batang, dahan, daun, bunga, buah, dan biji.Contoh nya makanan awetan dari bahan
nabati adalah aneka selai buah, aneka kripik buah maupun sayur, manisan buah, acar,
dll.Makanan awetan dari bahan nabati, baik makanan atau minuman yang diproduksi di
suatu daerah, merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah
lainnya.

3.Macam Manisan Buah

Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa
waktu. Teknologi pengolahan manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan
yang sudah diterapkan sejak dahulu kala. Selain untuk tujuan meningkatkan keawetan
buah, manisan juga dibuat untuk memperbaiki cita rasa buah yang tadinya masam
menjadi manisan. Ada tiga jenis manisan, yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar.

1) Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula.
Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih
menarik karena serupa dengan buah aslinya. Manisan basah biasanya dibuat dari buah
yang keras. Contoh buah untuk manisan basah adalah mangga, kedondong, salak, pepaya,
bengkuang, jambu biji, dan ceremai.

2) Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur
sampai kering. Manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama, kadar air yang lebih
rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi. Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang
teksturnya lunak. Contohnya buah untuk manisan kering adalah pala, kedondong, asam jawa.

3) Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa. Contoh acar dari buah adalah
mentimun, wortel, kedondong.

Bahan bantu adalah bahan – bahan yang digunakan atau ditambahkan dalam mengolah bahan
dasar. Contohnya dalam mengolah awetan makanan nabati menjadi asinan buah. Maka, gula
merah, gula pasir, cabe, air, dan kacang tanah dalah bahan bantu, sedangkan buah – buahan
adalah bahan dasar nya.
Gula pasir es batu Susu kental manis

Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk makanan disebut kemasan primer.
Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk
makanan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan
untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan
sekunder.

Untuk mengetahui contoh kemasan primer dan sekunder, dapat kalian perhatikan contoh
kemasan pada produk awetan makanan nabati carica berikut ini! Adapun contoh kemasan
tersier adalah kemasan yang lebih besar untuk mengemas beberapa kemasan sekunder.
BAB II

PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Belajar
Pembelajaran dilaksanakan secara individu berkelompok untuk mendiskusikan
pengolahan makanan awetan dari bahan nabati . Serta dapat mempresentasikan hasil
diskusi ke depan kelas.

B. Tugas Peserta Didik


Diantara nya adalah sebagai berikut :
1. Membaca dan mempelajari modul
2. Mendiskusikan bersama teman sekelompok
3. Membuat catatan penting
4. Mendiskusikan hasil belajar antara sesama kelompok

C. Lembar Kerja Fasilitator


Berkewajiban untuk :
1. Memberikan dorongan kepada peserta didik
2. Menjelaskan materi
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik
4. Memberikan penilaian
BAB III

PENUTUP

1. Produk makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami
proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. Pengawetan makanan
bertujuan untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik maupun unsur kimia
didalamnya sehingga bertahan lebih lama.

2. Jenis makanan awetan terdiri atas makanan awetan bahan pangan nabati dan
makanan asetan bahan pangan hewani.

3. Alat pengolahan terdiri atas kitchen utensils dan kitchen equipmen

Teknik pengawetan makanan nabati ada dua macam, yaitu teknik pengawetan secara fisik
dan teknik pengawetan secara kimia. Contoh teknik pengawetan makanan secara fisik
adalah pengeringan, pengawetan suhu rendah, pengemasan, dan pembuatan tepung.
Adapun teknik pengawetan biokimia adalah pengasinan, pemanisan, serta penambahan
bahan pengawet lain.

Dalam pengolahan makanan awetan dari bahan nabati perlu diperhatikan pemilihan
bahan baku, pemilihan bumbu, cara pengolahan agar dihasilkan produk makanan awetan
dari bahan nabati yang berkualitas baik.

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikai, dan membedakan sebuah produk di pasar.
Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder
berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut
kemasan tersier.

Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi,
fungsi membantu penjualan produk, dan fungsi pemenuhan peraturan perundangan. Pada
label sekurang-kurangnya mengandung informasi nama produk, nama dagang, komposisi,
berat bersih, tanggal/ bulan dan tahun kadaluarsa, serta kode produksi.
DAFTAR PUSTAKA
 Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, Rinrin Jamrianti, dan Desta
Wirmas. 2017. Prakarya dan Kewirausahaan/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 Klimchuk, Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain Kemasan. Jakarta:
Erlangga.
 https://www.pustakabelajar.com/2018/09/materi-kewirausahaan-dan-perencanaan-
usaha-pengolahan-makanan-awetan-dari-bahan-nabati.html
 https://segalaserbaserbi.blogspot.com/2020/04/sistem-pengolahan-makanan-awetan-
dari.html

Anda mungkin juga menyukai