Anda di halaman 1dari 10

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra e-ISSN: 2776-6020

Volume 10 No. 2 Oktober 2023 (83-92) | DOI: 10.30595/mtf.v10i2.17436 p-ISSN: 2407-2400

Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening


Karya Seravin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Sapardi Djoko
Damono
Analysis of Drama Structure and Texture in the Performance of Bening Morning by Seravin
and Joaquin Alvarez Quintero Translated by Sapardi Djoko Damono

Tria Amelia1*, Zahra Az-Zahra2


1,2
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,
Universitas Pamulang
*email: ameliatria234@gmail.com

ABSTRAK
Histori Artikel: Sastra dan pertunjukan adalah dua cara kontribusi drama yang berbeda satu
sama lain. Perspektif ini memungkinkan pemahaman drama yang lebih lengkap,
Diajukan: sehingga memberikan informasi yang lebih menyeluruh. Tujuan penelitian ini
19/07/2023 untuk menyelidiki struktur dan tekstur drama dalam lakon Pagi Bening karya
Seravin dan Joaquin Alvarez Quintero serta versi terjemahan oleh Sapardi Djoko
Diterima: Damono. Demikian, lakon Pagi Bening akan dianalisis dari naskah dramanya
31/10/2023 serta dari video dokumentasi dari pertunjukannya yang di mainkan oleh Teater
Stemka Yogyakarta di tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
Diterbitkan: yang menggunakan metode analitik deskriptif. Sumber data yang digunakan
01/11/2023 adalah naskah drama Pagi Bening dan video dokumentasi pertunjukan Pagi
Bening yang dipentaskan pada tahun 2022. Hasil penelitian ini mencakup dua
aspek utama, yaitu struktur drama dan tekstur drama. Struktur drama membahas
tentang karakter tokoh, alur cerita, dan tema. Empat tokoh utama yang dianalisis
adalah Laura, Gonzalo, Petra, dan Juanito. Alur cerita dieksplorisasi
berdasarkan naskah yang hanya memiliki satu babak. Tema yang diangkat dalam
lakon Pagi Bening berkisah tentang pertemuan cinta masa lalu di masa kini.
Sementara itu, analisis tekstur drama fokus pada mood atau suasana emosional
yang terlihat dalam pertunjukan. Terdapat lima mood drama yang muncul dalam
video pementasan "Pagi Bening." Mood ini dipahami melalui dialog dan
pementasan visual yang mendukung adegan, termasuk mood senang, mood kesal,
mood mesra, mood sedih, dan mood khawatir.

Kata kunci: Struktur Drama; Tekstur Drama; Pagi Bening

ABSTRACT
Literature and performance are two different ways of contributing to drama. This perspective allows
for a more complete understanding of the drama, resulting in more thorough information. This study
aims to examine the structure and texture of drama in the play Pagi Bening by Seravin and Joaquin
Alvarez Quintero, translated by Sapardi Djoko Damono. That way, the play Pagi Bening will be
analyzed from the drama script as well as from the video documentation of the performance, which will
be performed by the Yogyakarta Stemka Theater in 2022. This research is included in qualitative
research with a descriptive analytic research method. The data source used is the drama script Pagi
Bening and the staging video of Pagi Bening, which will be played in 2022. The results of this study are
divided into two aspects, namely drama structure and drama texture. The structure of the drama
discusses the characters, plot, and themes. There are four characters discussed, namely Laura,
Gonzalo, Petra, and Juanito. The plot is analyzed based on a script that only has one act. The theme of

83
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

the play Pagi Bening is about past love encounters in the present. The texture of the drama in the play
Pagi Bening refers to the mood of the drama being seen. There are five dramatic moods that appear in
the video for the Pagi Bening performance. The mood is observed from the dialogue and spectacles that
support the scene, namely a happy mood, an annoyed mood, an intimate mood, a sad mood, and a
worried mood.

Keywords: Dramatic Structure; Dramatic Texture; Pagi Bening

PENDAHULUAN maupun pertunjukan, drama tidak dapat eksis


Istilah awal dari sastra adalah berasal dari tanpa keberadaannya.
kesastraan dalam Sansekerta, yaitu susastra. Su Hal ini sejalan dengan pertanyaan Satoto
berarti ‘bagus’ atau ‘indah’ dan sastra berarti (2016: 6) menyatakan bahwa “Seni drama
‘buku’, tulisan atau ‘huruf’. Dengan demikian tidak dapat dikatakan lengkap tanpa mencapai
susastra dapat diartikan sebagai karta tulis yang tahap seni teater yang melibatkan pementasan
indah atau teks yang bagus atau tulisan yang atau pertunjukan sebagai bentuk nyata. Oleh
indah. Cakupan kesusastraan juga tidak hanya karena itu, memahami naskah lakon saja tidak
karya tulisan namun karya lisan juga termasuk cukup tanpa mempertimbangkan potensi
ke dalam kesusastraan (Kosasih, 2008). pemetasannya”. Menurut Endraswara dalam
Sastra adalah produk masyarakat yang (Rosmawati, 2022) “Naskah drama adalah
mampu mencerminkan kehidupan anggotanya, tulisan yang memuat sebuah cerita, bahkan
karena pengarang sebagai anggota masyarakat terkadang juga mencakup penjelasan mengenai
itu memiliki obsesi yang didukung oleh nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan oleh
anggotanya. Dalam pendekatan ini, karya sastra para tokoh, latar panggung, kostum,
dapat digunakan untuk mempelajari pencahayaan (lighting), dan efek suara."
masyarakat, terutama dalam hal aspirasi, Sehingga naskah drama merupakan esai
tingkat budaya, selera, pandangan dunia, dan yang termasuk ke dalam narasi atau lakon.
sebagainya. Peran rekreatif karya sastra adalah Struktur dan organisasi naskah teater berbeda
untuk memberikan hiburan, sedangkan fungsi dengan naskah cerita pendek atau novel. Dalam
didaktik adalah untuk pengajaran dan naskah dramatik, cerita tidak diceritakan secara
pengetahuan. Dengan demikian, salah satu langsung. Alur cerita diganti dengan tuturan
karya sastra dengan dua tujuan tersebut adalah tokoh. Jadi, dialog atau percakapan para tokoh
karya sastra drama. ditekankan dalam skenario drama. Terkadang
Drama adalah salah satu bentuk sastra juga dalam naskah membahas mengenai nama-
yang berusaha menggambarkan realitas nama karakter, apa yang mereka katakan,
kehidupan melalui percakapan yang bagaimana penampilan panggung, apa yang
dipentaskan. Cara penyampaiannya adalah harus mereka kenakan, bagaimana fungsi
wacana yang memuat perbedaan pendapat. lampu dan peralatan suara, dan bagaimana
Drama adalah salah satu jenis sastra yang karakter harus berpakaian.
berusaha menggambarkan realitas dengan Drama memiliki elemen-elemen
mengungkapkan konflik dan emosi melalui dramaturgi yang mendukung perkembangan
aksi dan dialog (Kosasih, 2008). Bentuk seni naratif di dalamnya. Menurut Cohen seperti
drama memiliki seluk-beluk yang unik. Sebagai yang dijelaskan dalam (Jiwangga, 2018)
karya sastra dan pertunjukan, drama juga dapat “elemen-elemen dramaturgi ini meliputi alur
ditemukan dalam dua bentuk yang dapat cerita, tema, karakterisasi tokoh, gaya bahasa,
diidentifikasi dari sudut pandang yang efek suara, visual, dan aturan-aturan konvensi.
berlainan. Dalam konteks karya sastra, drama Elemen-elemen tersebut kemudian dapat
mengacu pada penggunaan kiasan naratif untuk dikelompokkan menjadi dua bagian utama
membuat acara palsu. Sebagai salah satu jenis yaitu struktur dan tekstur drama. Struktur
pertunjukan, drama dapat diimplementasikan drama mencakup aspek alur cerita, tema, dan
dalam berbagai bidang. Baik karya sastra karakterisasi tokoh. Sementara itu, tekstur

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 84
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

drama melibatkan dialog antar karakter, dan Saksono (2017) dengan judul penelitiannya
pementasan visual, dan suasana emosional. Struktur dan Tekstur Drama Kabale Und Liebe
Struktur dan tekstur drama bekerja bersama- Karya Friedrich Schiller. Penelitian tersebut
sama untuk memastikan penyampaian adalah struktur drama terdiri dari plot, karakter,
informasi yang tepat. Untuk memahami bentuk dan tema, sedangkan tekstur terdiri dari dialog,
dan tekstur drama secara menyeluruh, penting mood, dan spectacle.
untuk meneliti sumber naskah drama sebagai
panduan dan pertimbangan utama dalam proses METODE PENELITIAN
pementasannya. Penelitian ini merupakan penelitian
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti kualitatif dengan metode dalam penelitian ini
tertarik untuk menganalisis tentang struktur dan yaiu analitik deskriptif. Menurut Nugrahani
tekstur drama dalam naskah drama Pagi Bening (2014) Penelitian kualitatif merupakan jenis
karya Seravin dan Joaquin Alvarez Quintero penelitian yang bertujuan untuk memahami
terjemahan dari Sapardi Djoko Damono. situasi atau konteks tertentu dengan
Struktur dan tekstur drama diteliti untuk menyajikan gambaran yang terperinci dan
mendapatkan pemahaman yang komprehensif mendalam mengenai potret kondisi di
tentang naskah dan pementasan. Fokus utama lingkungan alamiah (natural setting).
adalah pada tokoh, untuk mengevaluasi Penelitian ini berfokus pada pemahaman
penggambaran karakter, jalannya cerita, tema, tentang apa yang sebenarnya terjadi sesuai
dialog, tontonan, dan suasana. Enam aspek ini dengan objek penelitian yang sedang diteliti.
dipelajari dalam naskah dan rekaman Pengumpulan data dilakukan menggunakan
pementasan Pagi Bening menunjukkan metode observasi dan pencatatan (Simak dan
penampakan struktur dan tekstur drama catat) pada objek penelitian video pementasan
tersebut. drama Pagi Bening tahun (2022) yang
Beberapa penelitian terkait dengan dilakukan oleh Teater Stemka Yogyakarta.
struktur dan tekstur drama ataupun terhadap Penelitian ini akan membagi teori menjadi
naskah Pagi Bening karya Seravin dan Joaquin dua kategori utama: struktur drama dan tekstur
Alvarez Quintero dalam terjemahan Sapardi drama. Dalam subbab tekstual, informasi lebih
Djoko Damono. Salah satu penelitian lanjut tentang struktur dan tekstur drama
sebelumnya dilakukan oleh Wahyuningsih disediakan. Pemilihan teori-teori ini
(2013) dengan judul penelitian “Analisis dimaksudkan untuk memberikan landasan bagi
Karakter Berdasarkan Dialog Tokoh Naskah perspektif dan kerangka kerja untuk analisis
Pagi Bening Karya Serafin dan Joaquin Alfares naskah dan pementasan drama Pagi Bening
Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Djoko karya Seravin dan Joaquin Alvarez Quintero
Damono. Dari penelitian tersebut, diperoleh terjemahan Sapardi Djoko Damono. Peneliti
kesimpulan bahwa secara keseluruhan, naskah memilih teori Kernodle sebagai definisi
drama "Pagi Bening" tidak hanya struktur dan tekstur drama. Menurut Kernodle
mencerminkan kondisi sosial pada waktu seperti yang dikutip dalam (Dewojati, 2010:
tertentu, tetapi juga menggambarkan refleksi 159), struktur drama dikategorikan menjadi
perkembangan pemikiran dan kebudayaan alur, karakter, dan tema. Sementara itu, tekstur
masyarakat. drama terdiri dari dialog, spectacle, dan mood.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk
Jiwangga (2018) dengan judul penelitiannya menyelidiki struktur dan tekstur drama dengan
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam menggunakan kerangka teori Kernodle (1967),
Naskah Serta Video Pementasan Mega-Mega sehingga aspek setting tidak akan dimasukkan
Karya Arifin C. Noer. Penelitian tersebut dalam analisis teori. Selain itu, latar belakang
memperoleh pembagian menjadi dua aspek drama akan berkaitan erat dengan semiotika
yaitu struktur drama dan tekstur drama yang di panggung dan proses interpretasi sutradara,
sinkronisasi dari naskah drama Mega-Mega yang tidak akan dijelaskan secara rinci dalam
serta video pementasan Mega-Mega. Ketiga, penelitian ini.
penelitian yang dilakukan oleh Hidayahtulloh

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 85
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

HASIL DAN PEMBAHASAN yang aneh berlangsung. Laura berusaha


A. Struktur Drama menceritakan kisah gadis yang tinggal di vila
a. Alur tersebut, khususnya Laura Liorento yang juga
Dalam pementasan Pagi Bening tahun dikenal sebagai Perawan Perak. Dia
(2022) yang dilakukan oleh Teater Stemka menggambarkan hubungannya dengan
Yogyakarta dikelompokkan menjadi empat alur Gonzalo. Harap diingat bahwa dalam skenario
utama yaitu tahap perkenalan, tahap konflik, ini, mereka tidak mengetahui nama lawan
tahap klimaks, dan tahap penyelesaian. Alur bicara mereka. Laura tidak tahu nama Gonzalo,
dalam pementasan drama Pagi Bening dibagi begitu pula Gonzalo tidak tahu nama Laura.
berdasarkan teori Cohen (2010), Aristoteles Gonzalo juga membahas Gonzalo yang jatuh
mengemukakan bahwa dalam pengalaman cinta dengan Laura Liorento. Dia merinci
dramatik, alur dapat dibagi menjadi empat perjuangannya untuk mendapatkan perawan
bagian, yaitu perkenalan (exposition), seperti Silver.
permasalahan (conflict), puncak masalah Dalam naskah lakon ini, fase penyelesaian
(climax), dan penyelesaian (denouement). dimulai dengan usaha mereka untuk saling
Berdasarkan rekaman pementasan Pagi mengakui bahwa mereka telah menikah dengan
Bening, alur cerita dapat diilustrasikan melalui wanita dan pria muda lainnya. Namun,
grafik alur berikut ini: pengakuan ini hanya dilakukan secara rahasia
dan tidak pernah diungkapkan di hadapan
Puncak mereka. Ini adalah akibat dari masing-masing
Masalah
Permasalahan
(Climax)
pihak menyadari bahwa Gonzalo dan Laura
berada di
(Conflict)
menit 31:44 –
Penyelesaian adalah lawan bicara mereka. Penutupan
berada di (Denouement)
Perkenalan
(Exposition)
menit 14:58 –
40:22
berada di diutarakan dengan lembut, karena pertemuan
29:39 menit 40:23 –
berada di
menit 01:05 – 46:03
diawali dengan adu mulut dan diakhiri dengan
12:40 lambaian tangan serta harapan untuk bertemu
Pada bagian tahap perkenalan para tokoh lagi besok. Meskipun demikian, mereka tidak
yang ada dalam alur cerita mulai diperkenalkan yakin dengan identitas masing-masing lawan
yaitu: Dona Laura, Petra, Don Gonzalo, dan bicara mereka.
Juanito. Dona Laura adalah nenek berumur 70
tahun, Petra adalah gadis pembantu Laura, b. Karakter
Petra berumur 20 tahun. Ada pula Don a) Laura
Gonzalo, lelaki tua berumur 70 tahun dan Laura memiliki nama lengkap yaitu Dona
Juanito pemuda pembantu Gonzalo yang tidak Laura, ia adalah wanita tua yang berusia 70
dijelaskan dalam naskah berapa usia pastinya. tahun. Usianya dapat tercermin dari pakaian
Singkat cerita, tahap perkenalan dimulai saat yang ia gunakan, identik sekali dengan wanita
Laura dan Petra pertama kali naik panggung, lanjut usia Spanyol yang sering menggunakan
disusul Gonzalo dan Juanito. dress, topi, kaos kaki dengan rendanya, dan
Masalah di bagian ini bermula saat Laura tentu saja payung miliknya. Selain itu, umurnya
dan Gonzalo membuat keributan kecil. Ada yang sudah tua juga di wakilkan dari caranya
perdebatan tentang bangku taman saat itu. Saat berjalan yang perlu berpegang tangan pada
itu, tiga pendeta telah menempati bangku taman Petra. Laura juga memilki sifat yang senang
yang biasa didiami Gonzalo. Karena itu, mengkritik dan tidak suka di ganggu, namun
Gonzalo duduk di sebelah Laura karena tidak Laura termasuk ke dalam tokoh protagonis dan
punya pilihan lain. Bagian ini menjelaskan tokoh sentral yang menjadi kunci dari setiap
manifestasi awal dari masalah tersebut. gerakan lakon serta yang menjadi pusat
Klimaks dari naskah drama yang terjadinya konflik. Hal ini dapat terlihat dari
diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono ini kutipan dialog dibawah ini, yaitu:
dimulai ketika penyebutan Villa Maricella. 1) LAURA: Sungguh buruk perilaku pria itu!
Dalam skenario ini, fokus bergeser ke individu Mengapa seseorang harus menjadi bodoh
dan serangkaian peristiwa yang berlangsung di dan tumpul pikiran ketika menua?!
Villa Maricella. Inilah titik di mana kejadian (memandang ke arah kanan) Beruntung!

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 86
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

Dia tidak mendapatkan kursi! Itulah orang Laura yang sudah tua. Ketertarikan Petra pada
yang membuat merpatiku takut. Ha, dia tukang kebun menjadi pendukung sifatnya
marah-marah. Ya, mari kita cari kursi jika yang masih remaja dan cenderung mudah
ada yang kosong! ... Kasihan sekali! ... Ha, tertarik dengan lawan jenisnya. Petra juga
dia datang ke sini lagi! (Juanito dan sangat patuh kepada nyonya, sehingga ia tidak
Gonzalo masuk) terlalu banyak berbicara karena sifat patuh
2) LAURA: Apa tuan biasa menggunakan kepada sang nyonya. Petra adalah tokoh
saputangan sebagai lap? pembantu yang melengkapi lakon Pagi Bening.
GONZALO: Mengapa tidak? Berikut kutipan dialog dari tokoh Petra:
LAURA: Apakah tuan juga menggunakan LAURA: Lebih tepat disebut milikmu
lap sebagai saputangan? daripada milik taman ini! Cari dia saja.
GONZALO: Hah? Anda tidak memiliki Tetapi jangan terlalu jauh, hingga kau tak
hak untuk mengeritik saya! dapat mendengar panggilanku.
LAURA: Sekarang ini saya adalah PETRA: Saya sudah melihatnya disana,
tetangga tuan! menunggu
b) Gonzalo LAURA: Pergi ke sana, tapi tidak lebih
Gonzalo memiliki nama lengkap yaitu dari sepuluh menit!
Don Gonzalo, ia adalah laki-laki tua yang PETRA: Baik. Baik nyonya. (berjalan ke
berusia 70 tahun. Usia 70 itu dapat terlihat dari arah kanan)
pakaian yang Gonzalo gunakan, identik dengan d) Juanito
laki-laki lanjut usia asal Spanyol, menggunakan Juanito adalah laki-laki pembantu
jas, dan topinya. Kebiasaan Gonzalo yang Gonzalo. Layaknya Petra, Juanito juga berusia
membersihkan sepatunya dengan kain lap 20 tahun dengan gaya berpakaian yang
menjadi identitas dari Gonzalo itu sendiri, mencerminkan anak muda yang membawa
selain untuk membersihkan sepatunya, kain lap perlengkapan tuannya. Karena kaki Gonzalo
itu juga ia gunakan untuk mengusap mukanya. bengkak, ia harus bergantung sedikit pada
Gonzalo termasuk ke dalam tokoh protagonis Juanito. Juanito sangat patuh pada tuannya,
dan menjadi tokoh utama yang mendukung atau sehingga saat Gonzalo dan Laura terlibat
menentang tokoh sentral. Selain itu, Gomzalo sedikit cekcok, Juanito lebih memilih pergi
adalah tokoh yang agak angkuh dan tidak meninggalkan mereka berdua. Juanito adalah
sabaran. Hal ini dapat terlihat dari kutipan tokoh pembantu yang melengkapi lakon Pagi
dialog dibawah ini, yaitu: Bening. Berikut kutipan dialog dari tokoh
1) GONZALO: Tidak, Juanito. Saya ingin Juanito:
duduk sendirian. JUANITO: Duduk di sini saja, tuan!
JUANITO: Tetapi tidak ada lagi kursi Hanya ada seorang wanita. (Dona Laura
yang kosong. menoleh dan mendengarkan)
GONZALO: Bangku di sana adalah milik GONZALO: Tidak, Juanito. Saya ingin
saya! duduk sendirian.
JUANITO: Tuan, ada tiga orang pendeta JUANITO: Tetapi tidak ada lagi kursi
yang sedang duduk di sana! yang kosong
GONZALO: Ssihkan mereka saja!... GONZALO: Bangku di sana adalah milik
Apakah mereka sudah pergi? saya!
2) LAURA: Betapa beradabnya tuan ini!
GONZALO: Saya minta maaf, nyonya. c. Tema
Namun saya berharap nyonya tidak ingin Tema drama Pagi Bening karya Seravin
ikut campur dalam urusan orang lain! dan Joaquin Alvarez Quintero terjemahan
c) Petra Sapardi Djoko Damono ialah pertemuan cinta
Petra adalah gadis pembantu Laura. Petra masa lalu di masa kini. Laura dan Gonzalo
berusia 20 tahun dengan gaya berpakaian yang adalah pasangan kekasih saat remaja. Namun
mempertegas berapa usianya. Petra sesekali karena satu dan lain hal, takdir harus
membantu Laura saat berjalan, mengingat usia memisahkan mereka hingga masing-masing

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 87
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

dari mereka memiliki pasangan hidupnya selalu merasa gembira sekali disini.” Rasa
masing-masing dan sama-sama memiliki senang Laura timbul karena keberadaannya di
keturunan dari pasangan hidup yang berbeda. taman kesukaannya. Tidak hanya itu rasa
Namun, Laura dan Gonzalo satu sama lain tidak senang Laura itu juga karena bangku taman
jujur pada keadaan, mereka berdua memilih yang belum ditempati orang lain serta adanya
bercerita mengenai perpisahan mereka dari burung-burung merpati yang menghampirinya.
sudut pandang mereka pribadi. Laura dan c) Spectacle (Tontonan)
Gonzalo sebenarnya sadar siapa lawan Secara spectacle, tekstur mood senang
bicaranya, namun terlalu banyak pertimbangan ditunjukkan oleh tokoh Laura dengan Teknik
untuk mengakui siapa jati dirinya. muncul tokoh Laura dan Petra dari arah kanan
dengan memegang payung. Laura dan Petra
B. Tekstur Drama berjalan sembari menunjuk bangku taman yang
Pada drama Pagi Bening karya Seravin masih kosong. Laura menunjukan rasa
dan Joaquin Alvarez Quintero dalam senangnya dengan senyuman di mimik
terjemahan Sapardi Djoko Damono tekstur wajahnya.
drama dapat dianalisis melalui observasi dari Setelah beranjak menduduki bangku
dialog, spectacle (pementasan visual), dan taman, tokoh Petra dengan mimik ekspresi
mood (suasana emosional). Dalam penelitian wajah girang pergi ke arah kiri meninggalkan
peneliti mengelompokkan tekstur drama panggung untuk menghampiri kekasihnya
berdasarkan mood tokoh sebagai berikut: tukang kebun dengan tempo bicara yang lembut
a. Mood Senang dan gembira. Namun, tokoh tukang kebun tidak
Menurut KBBI, kata senang dikategorikan di munculkan di atas panggung. Tersisa Laura
sebagai kata sifat (adjektiva) yang diartikan yang beranjak dari bangku taman, memegang
sebagai: (1) Puas dan lega, tanpa adanya rasa remah-remah roti lalu menaburkannya
susah dan kecewa; (2) betah; (3) berbahagia; (4) sehingga digambarkan seolah-olah sedang
suka atau gembira; (5) sayang; (6) dalam memberi makan merpati-merpati di taman.
keadaan baik; (7) mudah dan praktis; Rasa senang digambarkan dengan tempo bicara
a) Adegan yang lembut dan gembira. Adegan ini terdapat
Pada adegan dimana di pagi hari tokoh pada menit ke 03.21-04.40.
Laura dan Petra pembantunya memasuki area
taman favorit Laura dengan memegang payung b. Mood Kesal
miliknya. Sambil berjalan Laura memastikan Kata kesal dalam Kamus Besar Bahasa
bangku taman masih kosong. Terlihat bangku Indonesia, dikategorikan sebagai kata sifat
taman yang kosong sehingga timbul rasa (adjektiva) yang memiliki beberapa arti, yaitu
gembira pada diri Laura. Petra beranjak pergi (1) merasa kesal atau marah; (2) merasa kecewa
ke arah kiri menemui tukang kebun kekasihnya, atau menyesal dengan perasaan jengkel; (3)
tersisa Laura sang majikan duduk di bangku merasa tidak suka lagi atau jemu.
taman yang merupakan tempat Laura a) Adegan
menikmati udara pagi hari ditemani burung- Adegan ketika tokoh Laura sedang asik
burung merpati sembari memberikan remah- dengan burung-burung merpati di taman.
remah roti bawaannya. Terlihat masuk dua tokoh yaitu Gonzalo dan
b) Dialog Julianto dari arah kiri dengan mimik wajah
Dialog tokoh Laura yang mengacu pada kesal dan lelah. Dengan langkah yang berat
suasana emosional senang dapat ditemukan sembari menggerutu Gonzalo mencari bangku
pada cuplikan berikut “Selalu saja hatiku kosong ke arah kiri dan kanan taman namun
Bahagia Ketika berada di sini. Semoga tidak ada yang kosong. Gonzalo lalu
bangkuku tidak diambil oleh orang lain. Oh, menghampiri Laura dan mengganggunya
pagi yang indah! Begitu cerah rasanya!”. Dai dengan mengusir burung-burung merpati.
penggalan dialog tersebut, tekstur mood senang b) Dialog
ditunjukkan oleh tokoh Laura. Rasa senang Mood kesal yang terlihat dalam adegan ini
ditunjukkan oleh Laura melalui kata “Aku dimulai dengan masuknya tokoh Gonzalo dan

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 88
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

Julianto dengan suasana hati dan mimik wajah membacakan syair puisi tentang cinta yang
yang kesal. Hal itu dapat terlihat pada isinya menyentuh. Berikut penggalan dialog
penggalan dialog Gonzalo berikut “Mereka puisi “Cinta, bagaimanapun juga, selalu
selalu saja membuang-buang waktu! menyakitkan hati, namun meskipun begitu,
Sepertinya mereka senang sekali berbicara cinta juga adalah sesuatu yang terindah yang
tentang hal-hal yang tak relevan” Dialog pernah kita rasakan.”
tersebut menunjukan rasa kesal Gonzalo. Adegan mesra kembali ditunjukkan oleh
Gonzalo yang terlihat Lelah lalu mencari tokoh Gonzalo dan Laura Ketika keduanya
bangku taman yang kosong untuk ia duduki. sedang menceritakan bagaimana kenangan
Namun, sudah mencari ke arah kanan dan kiri tentang villa Maricela di Valencia. Kenangan
tidak juga menemukan bangku kosong. lama bersemi Kembali namun, keduanya saling
Gonzalo yang kesal menghampiri Laura yang menutupi identitas. Tidak di sangka-sangka
sedang asik dengan merpati-merpati di taman, ternyata Gonzalo dan Laura di masa dulu
tapi Gonzalo mengusir burung-burung itu pernah memiliki perasaan suka sama suka
membuat Laura kesal. Hal tersebut terdapat diantara keduanya.
pada penggalan dialog berikut “LAURA: Tuan b) Dialog
terus-menerus membuat burung merpati saya Melalui dialog “Saya pernah! Tidak jauh
ketakutan! GONZALO: Perduli apa dengan dari Valensia ada sebuah vila, jika masih
burung – burung nyonya!” Rasa kesal Laura berdiri sekarang, pasti bisa menghadirkan
yang diganggu oleh Gonzalo memicu adanya kenangan yang indah. Beberapa musim dulu,
perdebatan di antara keduanya. saya tinggal di sana. Namun, itu sudah lama
c) Spectacle (Tontonan) sekali. Vila tersebut berdekatan dengan laut,
Tampak masuk kembali dari arah kanan tersembunyi di antara pohon jeruk. Orang-
tokoh Gonzalo dan Julianto menghampiri Laura orang menyebutnya ...... ah ...... saya lupa ......
yang sedang asik dengan burung merpati. oh ya: Villa Maricela.” Kenangan lama teringat
Gonzalo yang kesal lalu mengganggu Laura Kembali. Laura dan Gonzalo mulai
dengan mengusir semua burung merpati. menceritakan kenangan lama disana. Adegan
Perdebatan terlihat dengan nada bicara yang mesra terlihat sembari berbincang-bincang.
tinggi. Lalu kemudian perdebatan mereda c) Spectacle (Tontonan)
dengan Gonzalo duduk di kursi taman yang Terlihat dua tokoh di atas panggung
Laura duduki. Tampak Julianto meninggalkan sedang duduk di kursi taman. Laura dan
panggung. Adegan ini terlihat pada menit ke Gonzalo yang terlihat menikmati obat bersin.
10.20. Hal itu menunjukan kedamaian dengan di iringi
musik romantis. Setelah itu, Gonzalo berdiri
c. Mood Mesra memegang buku dengan kacamata pembesar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lalu membacakan puisi. Laura yang melihat
kata mesra merupakan bentuk kata sifat tertawa geli, lalu Laura membacakan puisi cinta
(adjektiva) dan diartikan sebagai: (1) lekat, itu. Setelah membaca Puisi keduanya bercerita
benar, merasuki; (2) Sangat erat, karib, tentang kenangan di villa Maricela yang aa di
mendalam. Pada drama Pagi Bening terdapat Valencia pada saat mereka muda dulu. Ternyata
mood mesra sebagai berikut: keduanya pernah mempunyai kenangan di masa
a) Adegan dulu di kota dan tempat tersebut. Keduanya
Mood mesra ditunjukkan oleh tokoh saling menutupi jati diri karena takut dulu
Gonzalo dan Laura pada saat Gonzalo pernah mengalami rasa sakit karena perpisahan
memberikan obat bersin kepada Laura. Kedua antara keduanya. Adegan tersebut terdapat pada
tokoh yang menikmati obat bersin diringi menit ke 21.28-36.00.
musik romantis menumbuhkan suasana yang
mesra. Respon Laura mengenai obat bersin d. Mood Sedih
yang dianggap mendamaikan mereka sehingga Kata sedih, menurut KBBI dikategorikan
tercipta suasana yang mesra. Setelah keduanya sebagai kata sifat (adjektiva) yang memiliki arti
selesai menghirup obat bersin, Gonzalo sebagai berikut: (1) merasa sangat pilu di hati;

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 89
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

merasa susah hati; (2) menyebabkan perasaan Keduanya saling menunjukan kesedihan. Pada
susah atau duka di hati. Berikut tekstur mood adegan ini terdapat pada menit ke 37.30.
sedih yang terdapat pada drama Pagi Bening:
a) Adegan e. Mood Khawatir
Pada adegan Ketika Gonzalo Menurut KBBI, kata khawatir
menceritakan tentang cinta temannya yang dikategorikan ke dalam kata sifat (adjektiva)
sempat tidak tercapai dengan padahal cerita artinya adalah perasaan takut (gelisah, cemas)
tentang dirinya sendiri. Begitupun Laura yang terhadap sesuatu yang belum diketahui dengan
menceritakan tentang kisah penantian cinta pasti. Pada drama Pagi Bening terdapat tekstur
temannya hingga menganggap dusta cinta laki- drama mood khawatir sebagai berikut:
laki yang dinanti. Sama halnya dengan a) Adegan
Gonzalo, Laura juga menutupi kisahnya dengan Pada saat Gonzalo dan Laura selesai
beralasan kisah cinta tersebut merupakan kisah bercerita mengenai kenangannya timbul rasa
cinta temannya. Rasa sedih timbul pada diri khawatir pada diri Gonzalo dan Laura.
Gonzalo yang ditunjukkan dengan raut mimic Kekhawatiran akan jati diri yang sebenarnya
wajah sedih. Berbeda dengan Gonzalo, Laura terungkap sehingga membuat mereka lebih baik
tidak menunjukan dengan jelas akan untuk menutupi meskipun mereka sudah sadar
kesedihannya. akan siapa tokoh asli dalam cerita mereka.
b) Dialog Keputusan untuk menutupi jati diri disebabkan
Dialog yang menunjukan kesedihan oleh faktor usia mereka.
Gonzalo berawal dari tanggapan Laura lalu di b) Dialog
respon oleh Gonzalo. Kesedihan pada tokoh Dialog yang menunjukan bagaimana rasa
Gonzalo dan Laura berubah menjadi rasa khawatir pada diri Gonzalo sebagai berikut
kekecewaan pada diri mereka. Dialog tersebut “(melihat Laura yang mencari Petra) (….
sebagai berikut: tidak! Aku tidak akan mengungkapkan siapa
diriku sebenarnya. Aku sudah tua dan lemah.
LAURA: Sepertinya tuan sedang Biarlah dia berangan-angan tentangku sebagai
mengalami kesedihan yang sangat penunggang kuda yang gagah dan lewat di
mendalam jendela rumahnya. ….)” dialog tersebut
GONZALO: Benar sekali, nyonya. Dia merupakan penggalan dialog Gonzalo yang
bagaikan saudara bagiku sendiri. Namun, bergumam pada dirinya sendiri. Sedangkan
saya rasa tidak lama kemudian, Laura mood khawatir yang muncul dari tokoh Laura
sudah melupakannya. Dia kembali terdapat pada dialog berikut “tidak, aku telah
bermain mengejar kupu-kupu seperti menua. Lebih baik ia mengingatku sebagai
biasanya, dan tidak pernah menunjukkan gadis berumur muda yang selalu meletakkan
kesedihannya bunga di jendela.” Sama halnya dengan
Gonzalo alasan Laura tidak mengungkapkan
Rasa sedih Gonzalo tidak ditunjukkan siapa dirinya karena faktor usia.
secara langsung, karena Gonzalo menutupi jati c) Spectacle (Tontonan)
dirinya dengan alasan cerita tersebut adalah Adegan Ketika Laura dan Gonzalo selesai
kenangan yang dialami oleh temannya dulu. bercerita tentang kisah cinta di villa Maricela,
Pertanyaan tokoh Laura secara tidak langsung Valencia mereka hendak beranjak pergi tanpa
menanyakan bagaimana perasaan Gonzalo. berkenalan dan mengungkap jati diri mereka.
Respon Gonzalo, menunjukan rasa sedihnya. Adegan berlanjut pada Laura memanggil Petra.
c) Spectacle (Tontonan) Petra muncul dari sebelah kiri dan membawa
Secara spectacle tempo bicara Gonzalo sesuatu benda pemberian si tukang kebun.
dan Laura semakin melambat disertai mimik Laura dan Gonzalo Berjanji akan bertemu
wajah bingung, kaget dan sedih. Latar suasana Kembali di taman tersebut. Laura dan Petra
menjadi lebih menyedihkan. Posisi tokoh meninggalkan panggung pergi ke arah kanan.
Gonzalo dan Laura masih duduk di kursi taman. Adegan tersebut terdapat pada menit ke 42.26.
Drama selesai musik dimainkan oleh pianis.

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 90
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

SIMPULAN Laura. Kedua tokoh yang menikmati obat


Dari hasil penelitian, dapat diambil bersin diringi musik romantis
kesimpulan bahwa pada struktur dan tekstur menumbuhkan suasana yang mesra. Mood
drama dalam pementasan Pagi Bening karya sedih terdapat pada adegan dimana
Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Gonzalo dan Laura menceritakan tentang
terjemahan Sapardi Djoko Damono yang di kisah cinta di villa Maricela, namun
mainkan oleh teater Skema dari Yogyakarta, keduanya saling menutupi dan
yaitu sebagai berikut: menyembunyikan identitas mereka. Mood
khawatir yaitu pada saat Gonzalo dan
1. Struktur drama Pagi Bening meliputi alur, Laura selesai bercerita mengenai
karakter, dan tema. Alur pada drama Pagi kenangannya timbul rasa khawatir pada
Bening merupakan Alur maju yang dibagi diri Gonzalo dan Laura. Kekhawatiran
beberapa bagian yaitu pada bagian akan jati diri yang sebenarnya terungkap
Perkenalan (Exposition) berada di menit sehingga membuat mereka lebih baik
01:05 – 12:40, Permasalahan (Conflict) untuk menutupi meskipun mereka sudah
berada di menit 14:58 – 29:39, Puncak sadar akan siapa tokoh asli dalam cerita
Masalah (Climax) berada di menit 31:44 – mereka. Keputusan untuk menutupi jati
40:22, dan bagian Penyelesaian diri disebabkan oleh faktor usia mereka.
(Denouement) berada di menit 40:23 – 3. Saran bagi seorang yang sedang
46:03. Pada drama Pagi Bening terdiri dari mempelajari serta mengajar tentang drama
empat tokoh yaitu, Laura, Gonzalo, Petra, diharapkan lebih memilah dalam memilih
dan Julianto. Laura merupakan wanita naskah drama seperti drama terjemahan
yang sudah berusia 70 tahun yang dari luar negeri Pagi Bening karya Serafin
memiliki paras menawan serta mental dan Joaquin Alvarez Quintero terjemahan
yang sangat baik meskipun sudah tua. Sapardi Djoko Damono. Ada baiknya
Gonzalo merupakan seorang pria tua lebih baik jika pementasan drama lebih
berusia 70 tahun yang mempunyai sifat terfokus pada budaya Indonesia dan realita
agak sombong dan kurang sabar. Petra yang ada di Indonesia. Bagi peneliti
sebagai gadis pembantu Laura yang selanjutnya penelitian pada jurnal ini
memiliki sifat sabar. Julianto sebagai diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pemuda pembantu Gonzalo yang memiliki referensinya serta bagi yang akan meneliti
paras yang tampan dan gagah. Tema pada objek yang sama yaitu pada drama Pagi
drama Pagi Bening yaitu pertemuan cinta Bening lebih baik meneliti terlebih dahulu
masa lalu di masa kini. Laura dan Gonzalo naskah aslinya.
adalah pasangan kekasih saat remaja. Demikian penelitian yang dapat
2. Tekstur Pagi Bening karya Serafin dan dipaparkan dalam menganalisis drama Pagi
Joaquin Alvarez Quintero terjemahan Bening karya Serafin dan Joaquin Alvarez
Sapardi Djoko Damono terbagi dari mood Quintero terjemahan Sapardi Djoko Damono.
senang, mood kesal, mood mesra, mood Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
sedih, dan mood khawatir. Mood senang dari pembaca dalam penelitian ini dikarenakan
yaitu pada adegan di mana di pagi hari masih banyak kekurangan karena faktor
tokoh Laura dan Petra pembantunya keterbatasan pengetahuan.
memasuki area taman favorit Laura. Mood
kesal terdapat pada adegan ketika tokoh DAFTAR PUSTAKA
Laura sedang asik dengan burung-burung
merpati di taman. Terlihat masuk dua Dewojati, C. (2010). Drama: sejarah, teori,
tokoh yaitu Gonzalo dan Julianto, Gonzalo dan penerapannya. Gadjah Mada
yang kesal mengganggu Laura yang University Press.
sedang asik bermain dengan burung- Hidayahtulloh, P., & Saksono, L. (2017).
burung. Mood mesra ditunjukkan oleh Struktur dan Tekstur Drama Kabale Und
tokoh Gonzalo dan Laura pada saat Liebe Karya Friedrich Schiller. Identitaet,
Gonzalo memberikan obat bersin kepada

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 91
Tria Amelia, Zahra Az-Zahra
Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening Karya Seravin dan Joaquin Alvarez
Quintero Terjemahan Sapardi Djoko Damono

VI(2), 1–5.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index
.php/identitaet/article/view/19230/17560
Jiwangga, J. B. J. (2018). Analisis Struktur Dan
Tekstur Drama Dalam Naskah Serta
Video Pementasanmega-Mega Karya
Arifin C. Noer. Universitas Sanata
Dharma.
Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia.
E. Kosasih.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode
penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books,
1(1), 87.
Ridlo, M. (2022). Pertunjukan Teater “Pagi
yang Bening” oleh Teater Stemka
Yogyakarta. YouTube.
https://youtu.be/Gvuo8ve6o2s
Rosmawati, I. (2022). Mengkaji Feminisme
dalam Naskah Drama Monolog Dongeng
Marsinah Karya Sapardi Djoko Damono.
PUSTAKA, 2(3), 15–22.
Satoto, S. (2016). Analisis Drama & Teater
(2nd ed.). Penerbit Ombak.
Wahyuningsih, T. (2013). Analisis Karakter
Berdasarkan Dialog Tokoh Naskah Pagi
Bening Karya Serafin dan Joaquin
Alvares Quintero Terjemahan Drs.
Sapardi Djoko Damono. In UNG
Repository. Universitas Negeri
Gorontalo.

Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra - Vol. 10 (2) 2023 - (83-92) 92

Anda mungkin juga menyukai