Anda di halaman 1dari 16

NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal

KELAS:X6
ABSEN:34

A.LIPATAN DAN PATAHAN

Lipatan atau Fold merupakan suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena adanya proses
diatropisme atau proses pembentukan lapisan bumi yang tidak tercampuri oleh aktivitas vulkanisme. Lipatan
juga merupakan suatu struktur geologi yang biasa kita jumpai pada batuan sedimen

Dalam geologi, Sesar atau patahan adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume batuan, di mana telah
ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan. Sesar-Sesar berukuran besar di kerak
bumi merupakan hasil dari aksi gaya lempeng tektonik, dengan yang terbesar membentuk batas-batas antara
lempeng, seperti zona subduksi atau sesar transform. Energi yang dilepaskan menyebabkan gerakan yang cepat
pada sesar aktif yang merupakan penyebab utama gempa bumi. Menurut ilmu geofisika, sesar terjadi ketika
batuan mengalami tekanan dan suhu yang rendah sehingga sifatnya menjadi rapuh.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

B.VULKANISME

N0 Nama Gunung Provinsi Ibu Kota Ketinggian Aktif Tidak Gambar Gunung
Aktif

1 Gunung Aceh Aceh 3.030 m


Kembar

2 Gunung Sumatra Medan 2.475 m V


Sinabung Utara

3 Gunung Sumatra Padang 2.891 m V


Marapi Barat

4 Gunung Djadi Riau Pekanbaru 1.100 m v

5 Gununng Daik Kepulauan Tanjung 1.165 m v


Riau Pinang

6 Gunung Jambi Jambi 2.507 m v


Sumbing

7 Gunung Sumatra Palembang 3.173 m V


Dempo Selatan
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

8 Gunungg Bengkulu Bengkulu 2.383 m v


Seblat

9 Gunung Pesagi Lampung Bandar 2.262 m V


Lampng

10 Gunung Raung Jawa Timur Surabaya 3.332 m V

11 Gunung Salak Jawa Barat Bandung 2.211 m V

12 Gunung Jawa Semarang 3.150 m V


Sindoro Tengah

13 Gunung DIY Yogyakarta 2.911 m V


Merapi Yogyakarta

14 Gunung Jawa Semarang 3.336 m V


Sumbing Tengah

15 Gunung Jawa Timur Surabaya 3.088 m V


Argapura
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

16 Gunung Jawa Timur Surabaya 2.392 m V


Bromo

17 Gunung Awu Sulawesi Manado 1.320 m V


Utara

18 Gunung Sulawesi Manado 1.790 m V


Sinandaka Utara

19 Gunung Gorontalo Gorontalo 2.500 m V


Rabana

20 Gunung Sulawesi Makassar 2.950 m V


Kambuno Selatan

21 Gunung Sulawesi Mamuju 2.106 m


Tirowale Barat

22 Gunung Lampung Lampung 813 m V


Krakatau

23 Gunung NTB Mataram 3.726 m V


Rinjani
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

24 Gunung NTB Mataram 2.850 m V


Tambora

25 Gunung Bali Denpasar 3.142 m V


Agung

26 Gunung Batur Bali Denpasar 1.717 m V

27 Gunung Maluku Sofifi 3.055 m V


Binaiya

28 Gunung Kalimantan Samarinda 2.000 m V


Menyapa Timur

29 Gunuung Kalimantan Banjarbaru 1.892 m V


Halau Halau Selatan

30 Gunung Latuk Kalimantan Tanjung 1.850 m V


Utara Selor
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

31 Gunung Asing Kalimantan Pontianak 1.703 m V


Barat

32 Gunung Bukit Kalimantan Palangkaray 2.278 m V


Raya Tengah a

33 Gunung Kalimantan Banjarbaru 1.804 m


Tikung Selatan

34 Puncak Papua Manokwari 4.751 m V


Trikora Barat

35 Puncak Papua Jayapura 4.884 m V


Jayawijaya

36 Gunung Papua Manokwari 3.000 m V


Kwoka barat
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

37 Gunung Sulawesi Manado 1..954 m V


Gambuta Utara

C.SEISME

Skala Keterangan
MMI
I Tidak terasa.
II Terasa hanya oleh orang dalam keadaan istirahat, terutama di tingkat-tingkat atas bangunan atau
tempat-tempat yang tinggi.
III Terasa di dalam rumah, tetapi banyak yang tidak menyangka kalau ada gempa bumi. Getaran
terasa seperti ada truk kecil lewat.
IV Terasa di dalam rumah seperti ada truk besar lewat atau terasa seperti ada barang berat yang
menabrak dinding rumah. Barang yang bergantung bergoyang-goyang, jendela dan pintu
berderik, barang pecah-belah pecah, gelas-gelas gemerincing, dinding dan rangka rumah
berbunyi.
Dapat dirasakan di luar rumah. Orang-orang tidur terbangun, cairan tampak bergerak-gerak dan
V tumpah sedikit. Barang perhiasan rumah yang kecil dan tak stabil bergerak atau jatuh. Pintu
membuka dan menutup, pigura di dinding bergerak, bandul lonceng berhenti atau mati atau tidak
cocok jalannya.
VI Terasa oleh semua orang. Banyak orang yang lari keluar karena terkejut. Orang yang sedang
berjalan kaki terganggu. Jendela berderit, gerabah, barang pecah-belah pecah, barang-barang
kecil dan buku terjatuh dari raknya, Gambar-gambar jatuh dari dinding. Mebel-mebel bergerak
atau berputar. Plester dinding yang lemah pecah-pecah. Lonceng gereja berbunyi, pohon-pohon
terlihat bergoyang.
VII Dapat dirasakan sopir yang mengemudikan mobil. Orang yang sedang berjalan kaki sulit
berjalan dengan baik, cerobong asap yang lemah pecah. Langit-langit dan bagian konstruksi
pada tempat yang tinggi rusak. Barang pecah-belah pecah. Tembok yang tidak kuat pecah,
plester tembok dan batu-batu tembok yang tidak terikat kuat jatuh.
VIII Terjadi sedikit pergeseran dan lekukan-lekukan pada timbunan pasir dan batu kerikil. Air
menjadi keruh, lonceng-lonceng berbunyi, selokan irigasi rusak.
IX Mengemudi mobil terganggu. Terjadi kerusakan pada bangunan-bangunan yang kuat karena
bagian-bagian yang runtuh. Kerusakan terjadi pada tembok-tembok yang dibuat tahan terhadap
getaran-getaran horizontal dan beberapa bagian tembok runtuh. Cerobong asap, monumen-
monumen, dan tangki air yang berada di atas berputar atau jatuh. Rangka rumah berpindah dari
fondasinya. Dinding-dinding yang tidak terikat dengan baik jatuh atau terlempar. Ranting
pohon patah dari dahannya. Tanah yang basah dan lereng yang curam terbelah.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

X Publik menjadi panik. Bangunan yang tidak kuat hancur. Bangunan yang kuat mengalami
kerusakan berat. Fondasi dan rangka bangunan rusak. Pipa dalam tanah putus. Tanah merekah.
Di daerah alluvium pasir dan tanah keluar dari dalam tanah.
XI Pada umumnya semua tembok, rangka rumah dan fondasi rumah rusak. Beberapa bangunan dari
kayu yang kuat dan jembatan-jembatan rusak. Kerusakan berat terjadi pada bendungan, tanggul-
tanggul dan tambak. Terjadi tanah longsor yang besar. Air dalam kolam, sungai dan danau
tumpah. Tejadi perpindahan tempat secara horizontal di daerah pantai dan daerah-daerah yang
permukaan tanahnya rata. Jalur-jalur kereta api sedikit bengkok.

XII Terjadi kerusakan hebat. Seluruh bangunan rusak. Garis pandang cakrawala terganggu. Batu-
batu dan barang-barang besar berpindah tempat dan ada yang terlempar ke udara.

D. 15 JENIS TANAH DI INDONESIA


1. Tanah Litosol

Tanah litosol adalah jenis tanah yang baru mengalami perkembangan dan masih baru. Jenis tanah ini terbentuk
dari perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme. Untuk mengembangkan tanah ini diperlukan
penanaman pohon agar mendapat mineral dan unsur hara yang cukup.
Tekstur tanah litosol ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir. Biasanya salah satu dari jenis-jenis tanah ini
bisa ditemui pada daerah dengan tingkat kecuraman tinggi.

2. Tanah Aluvial
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

Salah satu dari jenis-jenis tanah yang umum ditemui yaitu tanah alluvial. Jenis tanah ini muncul akibat endapan
lumpur yang terbawa aliran sungai. Tanah bisa ditemui di bagian hilir karena dibawa dari hulu.
Warna tanah ini biasanya cokelat hingga abu-abu. Tanah ini sangat cocok bagi pertanian seperti padi, jagung,
tembakau dan jenis tanaman lainnya. Hal tersebut karena tekstur tanahnya lembut dan mudah diolah, sehingga
tidak butuh kerja keras untuk mencangkulnya.
Di Indonesia sendiri, jenis tanah ini tersebar hampir dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga Papua.

3. Tanah Andosol

Jenis tanah andosol adalah salah satu jenis tanah vulkanik yang terbentuk karena proses vulkanisme gunung
berapi. Salah satu jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk tanaman.
Warna tanah andosol cokelat cenderung abu. Jenis tanah ini sangat kaya mineral, unsur hara, air, serta mineral.
Itulah mengapa jenis tanah ini sangat baik untuk tanaman. Tapi memang, secara persebaran, tanah ini hanya
terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi, seperti daerah Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara.

4. Tanah Entisol
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

Jenis tanah ini adalah saudara dari tanah andosol, tapi berasal dari pelapukan material yang dikeluarkan letusan
gunung berapi, seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakter tanah ini sangat subur. Namun, jenis tanah ini masih sangat muda dan bisa ditemukan tidak jauh dari
area gunung berapi. Untuk persebarannya sendiri, tanah ini bisa ditemukan di daerah yang memiliki gunung
berapi.

5. Tanah Humus

Kemudian, jenis tanah humus yang terbentuk dari pelapukan tumbuhan. Tanah ini sangat banyak mengandung
unsur hara dan mineral serta sangat subur. Itulah mengapa, jenis tanah ini sangat baik digunakan cocok tanam
karena kandungannya sangat subur dan baik untuk tanaman.
Tanah humus punya berbagai unsur hara dan mineral yang bersumber dari pelapukkan tumbuhan hingga
warnanya cenderung kehitaman. Tanah ini bisa dengan mudah ditemui di daerah yang banyak hutan, seperti
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan beberapa wilayah di Sulawesi.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

6. Tanah Grumusol

Tanah grumusol dibentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah ini memiliki kandungan
organik yang rendah, karena banyak unsur batuan kapur. Itulah mengapa tanah ini tidak subur dan kurang cocok
sebagai lokas tanam.
Dilihat dari karakter tanahnya, cenderung kering dan mudah pecah terutama, terutama saat musim kemarau
serta punya warna hitam. Ph tanah ini netral hingga alkalis. Kemudian, tanah ini biasanya ada di permukaan
yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan punya bentuk topografi datar hingga bergelombang.
Tanah ini tersebar di daerah Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun), serta
Nusa Tenggara Timur. Dikarenakan tanah ini punya tekstur yang kering, maka akan sangat bagus jika ditanami
vegetasi kuat seperti kayu jati.

7. Tanah Inceptisol
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

Selanjutnya, jenis tanah ini terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf. Jenis tanah ini bisa menjadi dasar
dalam pembentukan hutan yang asri.
Karakter tanah ini yaitu adanya horizon kambik. Horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya, dan hal
tersebut yang menjadikan sangat unik. Lokasi dengan tanah jenis ini cocok sebagai perkebunan kelapa sawit
atau karet. Jenis tanah ini tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan, dan juga Papua.

8. Tanah Latosol

Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Ciri tanah latosol ada pada warnanya
yang merah hingga kuning, teksturnya lempung serta memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ada di
daerah dengan curah hujan dan kelembapan yang tinggi, atau ada di 300-1000 meter dari permukaan laut.
Sayangnya, jenis tanah latosol tidak terlalu subur, karena mengandung zat besi serta alumunium yang cukup
tinggi.
9. Tanah Kapur
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

Tanah kapur memang berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan. Dengan begitu, tanah kapur sudah
bisa disimpulkan jika memang tidak subur dan perlu dihindari untuk jenis tanaman yang butuh banyak air.
Salah satu dari jenis-jenis tanah ini lebih cocok ditanami pohon jati dan jenis pohon keras lainnya.
Jenis tanah kapur banyak tersebar di daerah Gunung Kidul Yogyakarta serta di daerah pegunungan kapur yang
ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

10. Tanah Laterit

Jenis-jenis tanah selanjutnya yaitu tanah laterit. Jenis tanah bewarna merah bata ini mengandung banyak zat
besi dan alumunium. Di Indonesia, tanah ini cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama daerah desa dan
perkampungan.
Tanah laterit termasuk dalam jenis tanah yang sudah berusia cukup tua, sehingga tidak cocok ditanami
tumbuhan apapun. Selain itu kandungan yang ada di dalam tanah ini juga tidak cocok bagi tanaman. Tanah ini
mudah ditemui di Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

11. Tanah Podsol

Di dalam tanah podsol, terdapat berbagai campuran tekstur mulai dari pasir hingga bebatuan kecil. Karakter
tanah podsol antara lain tidak punya perkembangan profil, warnanya kuning dan punya tekstur pasir hingga
lempung.
Kandungan organic pada jenis tanah ini sangat rendah, sebab terbentuk dari curah hujan tinggi namun suhunya
rendah. Biasanya jenis tanah ini ada di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan juga Papua. Namun bisa juga
ditemui di daerah lain yang selalu basah sepanjang tahun.

12. Tanah Organosol

Tanah organosol dibentuk dari pelapukan benda organik seperti tumbuhan, gambut serta rawa. Biasanya tanah
ini ada di iklim basah dan punya curah hujan tinggi. Ketebalan tanah ini rata-rata hanya 0.5 mm dan punya
diferensiasi horizon yang jelas.
Selain itu, kandungan organik di dalam tanah organosol lebih dari 30% pada tanah yang teksturnya lempung,
dan 20% pada tanah yang berpasir. Kandungan unsur hara tanah ini rendah dan punya tingkat kelembapan
rendah (Ph 0,4) saja. Untuk menemui jenis tanah ini, biasanya bisa ditemui di daerah pantai hampir di seluruh
Indonesia.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

13. Tanah Mergel

Jenis tanah ini juga berasal dari kapur. Tapi dicampur dengan bahan lain dan bentuknya lebih mirip pasir. Tanah
mergel dibentuk dari batuan kapur, pasir, serta tanah liat. Kemudian mengalami pembentukan dengan bantuan
hujan tapi tidak merata.
Jenis tanah ini cukup subur dan bisa ditanami beberapa jenis tanaman. Selain itu ada banyak mineral dan air di
dalamnya. Biasanya tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah, seperti Solo, Madiun, dan Kediri.
14. Tanah Oxisol

Tanah oxisol adalah jenis tanah yang kaya zat besi dan alumunium oksida. Tanah jenis ini sering ditemui di
daerah tropis dari desa hingga perkotaan.
Karakter dari tanah ini antara lain memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya kurang dari 1 meter. Warna
tanah ini cenderung merah kekuningan dan punya tekstur halus seperti tanah liat. Tanah ini juga cocok
dijadikan lahan perkebunan seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.
NAMA:Qonita Khairunnisa Faisal
KELAS:X6
ABSEN:34

15. Tanah Liat

Tanah ini terdiri dari campuran aluminium serta silikat yang punya diameter tidak lebih dari 4 mikrometer.
Tanah liat dibentuk dari proses pelapukan batuan silika yang dilakukan asam karbonat dan sebagian diantaranya
berasal dari aktivitas panas bumi. Jenis tanah ini tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia dan biasa
digunakan untuk kerajinan.
Itulah tadi beragam jenis-jenis tanah yang banyak tersebar di Indonesia. Berbagai jenis tanah tersebut
setidaknya bisa menjadi bahan referensi yang tepat jika ingin mencoba bercocok tanam.

Anda mungkin juga menyukai