Anda di halaman 1dari 9

BAB III

1. MONOGRAFI DESA

A. Sejarah Desa
Desa Bawang asal mulanya sebagai wilayah peninggalan kolonial
Belanda dan sebagian hutan, tepi pantai dan perumahan dengan status
tanah marga yang termasuk didalamnya wilayah pemerintah Desa
Bawang kecamatan Punduh pedada. Dinamakan Desa Bawang karena
dahulunya merupakan pedalaman hutan dan rawa. Bawang diambil dari
bahasa Lampung halus yang memiliki arti rawa/muara. Sejak masuknya
Banjau (Bugis) ke pedalaman tersebut, terjadilah pembagian wilayah atau
pekon. Dibagi menjadi 5 pekon dan menjadi kesatuan yang diberi nama
desa Bawang.
1. Pekon langgakh ( Pekon Kekhiya jaya)
2. Pekon Unggak ( Pekon khadin dadahang)
3. Pekon suka ( Pekon Khadin Dawana)
4. Pekon Kenali (Pekon Minak panglima)
5. Pekon Way Lada (Pekon Minak Baginda).1
Pada tahun 1960-an terjadi proses pembebasan tanah. Desa Baw 1ang
dan interaksi/komunikasi bahasa sehari-hari yang sebagian besar suku
bahasa Lampung, Sunda dan Jawa. Dengan kondisi penduduk yang
beragam suku tersebut, dan beragam aktifitas serta kegiatan yang
dilakukan masyarakat desa Bawang dalam mengisi kehidupan rumah
tangga mereka sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan ada
pula buruh tani, pedagang dan lain-lain. Ini sangat berdampak dengan
proses pembangunan di desa Bawang sampai dengan saat ini dan juga
faktor kesuburan tanah pula dapat dijadikan lahan pertanian yang cukup. 2
1
. Wawancara Bapak Muin, Salah satu sesepuh Desa Bawang, pada Rabu, 03 April, 2024, 12.42
WIB
2
2. Sumber data desa Bawang Induk, yang dikutip dari sekretaris desa Bawang Induk, Jum'at 8 Maret 2024
Dinamakan Desa Bawang karena dahulunya merupakan pedalaman
hutan dan rawa. Bawang diambil dari bahasa Lampung halus yang
memiliki arti rawa/muara. Bawang

Sebagian pimpinan pertama menjabat kepala Desa Bawang atau pada saat itu
disebut Kepala Kampung yaitu dipimpin oleh beberapa Kepala Desa terdahulu
antara lain :

Tabel 1 (Satu)

No Nama Jabatan Tahun bertugas

1. HAJI AZHARI Kepala Kampung 1951-1956

2. SOLEMAN Kepala Kampung 1956-1962

3. IDRIS RADEN DEMANG Kepala Desa 1962-1979

4. M.NASIR RAHMAN Kepala Desa 1979- 1989

5. Y.BUDI PURNOMO PJ. KADES 1989-1990

6. A.BAHRIS IDRIS Kepala Desa 1990-2008

7. SAADI Kepala Desa 2008-20023

B. Biografi Desa

a) . Letak dan Luas Wilayah


Desa Bawang merupakan salah satu dari 101 Desa yang ada di wilayah
kecamatan Punduh Pedada yang terletak 0,5 kearah selatan dari Kantor
Kecamatan, namun untuk pusat perkantoran serta kegiatan pertemuan atau
rumah dinas Kepala Kantor Camat Punduh Pedada berada pada wilayah Desa
Bangun Rejo yang pecahan dari Desa Bawang.

Desa Bawang sendiri terletak diwilayah batas-batas wilayah Desa Bawang :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bangun Rejo dan Desa Sukajaya Pedada

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukamaju dan Kabupaten Tanggamus

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangun Rejo

Sebelah Timur berbatasan dengan Laut

Letak wilayah Desa Bawang terletak pada daerah perbukitan dan pantai, dataran
rendah dan pesisir pantai. Ketinggian rata-rata 350-700 m dari permukaan laut
untuk wilayah.

b) Iklim

Iklim Desa Bawang sebagian desa-desa lainnya diwilayah Indonesia


mempunyai iklim yang ada di Desa Bawang kecamatan Punduh Pedada
Kebupaten Pesawaran, jika curah hujan rata-rata mencapai 2000-3000 mdl,
jumlah bulan hujan rata-rata 6-7 bulan/tahun dan suhu rata-rata 30-32 C, dan
bila curah hujan tersebut terjadi di iringi air laut sedang pasang mengakibatkan
25% wilayah Desa Bawang tergenang air, terutama di Wilayah Du 3sun 1 Pasar
Bawang, Dusun 2 Bawang Induk dan Dusun 3 Purworejo, namun sebaliknya jika
terjadi cuaca musim kemarau hampir rata-rata terjadi kekeringan, sumur galian,
dan pesawahan warga serta lain-lain3.

c) Keadaan Sosial Desa


3. Sekretaris Desa, Profil Desa Bawang kec. Punduh pidada, kab. Pesawaran, thn 2023. Jum'at 8
3

Maret 2024
1. Jumlah Penduduk
Desa Bawang berdasarkan sensus penduduk tahun 2015 mempunyai
jumlah penduduk 1480 jiwa/ Orang dengan jumlah Kepala Keluarga 398
KK dan jumlah keluarga miskin 214 KK miskin, Keluarga yang terbesar dari
5 (Lima) Dusun dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 2 (Dua)

No Nama Dusun Jumlah Penduduk

1. Dusun 1 Pasar Bawang 156 Jiwa/ Orang

2. Dusun 2 Bawang Induk 339 Jiwa/ Orang

3. Dusun 3 Purworejo 431 Jiwa/ Orang

4. Dusun 4 Mulyo Sari. 325 Jiwa/ Orang

5. Dusun 5 Mulyo Bakti 158 Jiwa/ Orang

Jumlah 1488 Jiwa/ Orang

2. Tingkat Pendidikan Penduduk


Tingkat pendidikan masyarakat Desa Bawang sebagai berikut :
Tabel 3 (Tiga) Tingkat Pendidikan Desa Bawang

No TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK JUMLAH

1. Jumlah Penduduk Buta Huruf 25 Orang

2. Jumlah Penduduk Prasekolah 263 Orang

3. Jumlah Penduduk Tidak Tamat SD/ Sederajat 147 Orang

4. Jumlah Penduduk Tamat SD/ Sederajat 289 Orang

5. Jumlah Penduduk Belum Tamat SD/ Sederajat 127 Orang


6. Jumlah Penduduk Belum Tamat SMP/Sederajat 105 Orang

7. Jumlah Penduduk Tamat SMP/ Sederajat 205 Orang

8. Jumlah Penduduk Belum Tamat SMA/ Sederajat 33 Orang

9. Jumlah Penduduk Tamat SMA/ Sederajat 198 Orang

10. Jumlah Penduduk Tamat S1,D2 dan D3 8 Orang

11. Jumlah Penduduk Tamat S1 15 Orang

d) Keadaan Ekonomi Desa

1. Keadaan Ekonomi Desa

Karena Desa Bawang merupakan Desa Pertanian maka sebagain besar

Penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Selengkapnya data sebagai berikut :

Tabel 4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Bawang

No PEKERJAAN JUMLAH

1. Petani 692 Orang

2. Pedagang 22 Orang

3. Pegawai Negri Sipil 4 Orang

4. Doktor 0 Orang
5. Pengrajin 2 Orang

6. Nelayan 45 Orang

7. Montir 11 Orang

8 Buruh Tani 264 Orang

9. Peternak 19 Orang

10. Buruh Swasta 459 Orang

2. Pola Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Desa Bawang sebagian besar diperuntukkan untuk tanah


pertanian, perkebunan kalau,kelapa dan sebagian diperuntukkan untuk lahan
persawahan dan palawija.

Tabel 5 Pola Penggunaan tanah Desa Bawang

No JENIS LAHAN / TANAH JUMLAH

1. Tanah Perkebunan Rakyat 134 Ha

2. Tanah Tegalan/ Ladang 20 Ha

3. Tanah Pesawahan 80 Ha

4. Tanah Pemukiman Penduduk 409 Ha

5. Tanah Lahan Perkantoran 0 Ha

6. Tanah Lahan Lapangan 0 Ha

7. Tanah Hutan Lindung 40 Ha

8. Tanah Lainnya 90 Ha
3. Pemilik Ternak

Jumlah Kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Bawang sebagai berikut :

Tabel 6 Pemilik Ternak

No JENIS HEWAN / TERNAK JUMLAH

1. Ayam 4250 Ekor

2. Kambing 105 Ekor

3. Kerbau/ Sapi 8 Ekor

4. Domba 0 Ekor

5. Itik 74 Ekor

6. Bebek 107 Ekor

4. Sarana dan Prasarana Desa

Kondisi sarana prasarana Desa Bawang secara garis besar sebagai berikut:4

Tabel 7 sarana prasa4rana Desa Bawang

No PRASARANA DESA JUMLAH

1. Jalan Desa 2 Poros / 5 Km

2. Balai Desa/ Kantor 2 Unit

4. Sekretaris Desa, Profil Desa Bawang kec. Punduh pidada, kab. Pesawaran, thn 2023. Jum'at 8
4

Maret 2024
3. TK/ RA atau PAUD

4. Sekolah Dasar/ Setingkat

5. Sekolah SMP/ Setingkat

6. Sekolah SMA/ Setingkat

7. Puskesmas Pembantu

8. MCK Umum

9. Pasar Desa

10. Masjid

11. Mushola

12. TPA

C. Sejarah Implementasi Pembacaan surat Yasin Pada Malam Nisfu


Sya'ban di Desa Bawang
5
Sebelum munculnya ajaran keagamaan, masyarakat desa Bawang tidak
pernah mengadakan ritual keagamaan apapun bentuknya. Dapat
dikatakan masyarakat desa Bawang adalah masyarakat awam. Tidak
memperdulikan ajaran apapun mengenai ilmu agama. Yang mereka
lakukan adalah mengajarkan anak-anaknya mengeja huruf Hijaiyah dan
mengaji tanpa mengkaji. Sunnah-sunnah Rosulullah tidak ada yang
dijalankan karna ketidaktahuan dan minimnya rasa keingintahuan.5
Awal mula tersebarnya ilmu agama Islam di desa Bawang yaitu dengan
hadirnya seorang kiyai asal Waringin kurung, Banten. Yang bernama Kiyai
5
5. Wawancara, Bapak Asmawi. Salah satu suku Desa Bawang, 04 April 2024, 13.00 Wib.
Salambah dan adik nya bernama Kiyai Tutu Bagus Yahya, kisaran tahun
70-an. Kiyai Salambah mengajarkan amalan-amalan yang biasa dikerjakan
oleh para ulama-ulama salafushaleh di Desa Bawang kala itu. Kemudian
mempunyai murid bernama Haji Dekhes dan Haji Zainuddin, pemimpin
pada generasi kelima. Setelah kiyai Salambah wafat , Haji Dekhes dan Haji
Zainuddin berguru dengan Kiyai Tutu Bagus Yahya, Adik daripada Kiyai
Salambah. Banyak sekali ilmu yang didapat dari sang Guru, salah satunya
adalah Pembacaan Surat Yasin Pada Malam Nisfu Sya'ban.. Setelah Kiyai
Tutu Bagus Yahya wafat, Haji Dekhes dan Haji Zainuddin perlahan
menyebarkan Amalan tersebut. Hingga dari generasi ke generasi terus
mengamalkan 6amalan tersebut.6
Pada Generasi keenam, Pemimpin yang memimpin segala acara ritual
keagamaan adalah seorang penghulu atau

6
6. Wawancara, Bapak Badruzzaman seorang imam masjid (penghulu), pada Kamis, 04 April 2024

Anda mungkin juga menyukai