Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
India J Pediatr (November 2014) 81(11):1243
DOI 10.1007/s12098-014-1458-8
SURAT ILMIAH
Durasi Tidur dan Kantuk Siang Hari pada Remaja India: Adakah
Perbedaan Gender?
Bindu John
Diterima: 17 Desember 2013 /Diterima: 7 April 2014 /Diterbitkan online: 4 Mei 2014
# Yayasan Dr.KC Chaudhuri 2014
Kepada Redaksi:Studi mengenai tidur remaja menunjukkan bahwa
remaja tidak mendapatkan jam tidur optimal yang direkomendasikan
untuk kelompok umurnya, yaitu 9,2 jam pada semua usia pubertas.1,2].
Banyak remaja dilaporkan mengalami masalah tidur, yang dapat
menyebabkan kurang tidur kronis dan kantuk berlebihan di siang hari,
sehingga berdampak negatif pada kinerja dan kesehatan individu.2,3].
Hampir 45 hingga 85% siswa kelas enam hingga 12 memperoleh jam
tidur kurang dari yang direkomendasikan untuk kelompok usia mereka
dan 44% siswa melaporkan mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di
jam sekolah [4]. Namun, hanya sedikit penelitian yang dilakukan
mengenai rasa kantuk berlebihan di siang hari pada remaja di Asia.
Kantuk di siang hari dan hubungan gender dengan durasi tidur
dan kantuk di siang hari dinilai di antara siswa kelas enam hingga
12 berusia antara 11 dan 17 tahun dan belajar di berbagai sekolah
di Mangalore, India. Para remaja dipilih secara acak menggunakan
metode stratified random sampling. Stratifikasi didasarkan pada
gender. Data dikumpulkan pada bulan Juli dan Agustus 2013.
Durasi tidur dinilai dalam satuan jam dengan menggunakan
pertanyaan seperti “rata-rata berapa banyak tidur yang Anda
dapatkan selama satu hari sekolah?”. Kantuk di siang hari dinilai
menggunakan Kuesioner Kantuk Remaja Cleveland yang
dikembangkan oleh Spilsbury et al. [5].
Sebanyak 58 remaja, masing-masing 29 laki-laki dan perempuan,
berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika diklasifikasi berdasarkan
kelompok (klasifikasi remaja oleh American Academy of Pediatrics) 31
diantaranya merupakan remaja awal (11–14 tahun) dan 27 diantaranya
merupakan remaja pertengahan (15–17 tahun).
Remaja tidak mendapatkan jam tidur yang direkomendasikan untuk
kelompok umurnya pada hari kerja, hal ini ditunjukkan dengan adanya
ketertinggalan waktu tidur pada akhir pekan (7,68 ± 0,99 jam).vs.8,70 ±
1,63 jam). Remaja awal memperoleh tidur yang lebih baik dibandingkan
remaja pertengahan. Skor rata-rata rasa kantuk di siang hari
B.Yohanes (*)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Universitas Bahrain, POBox.32038,
Sakeer, Bahrain
email: binduthycad@hotmail.com
remaja adalah 36,83 ± 8,38, lebih tinggi pada remaja menengah dan
remaja perempuan. Namun durasi tidur dan kantuk di siang hari
menurut gender tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
secara statistik antara remaja pria dan wanita. Korelasi negatif
antara durasi tidur dan kantuk di siang hari (r=–0,295 danPnilai
0,025) menunjukkan bahwa seiring bertambahnya durasi tidur, rasa
kantuk di siang hari menurun.
Studi ini menyoroti pentingnya tidur remaja dan memberikan
bukti untuk arah penelitian di masa depan. Hal ini juga memberikan
implikasi bahwa remaja sangat menderita karena kantuk di siang
hari dan hasil di masa depan dapat memberikan lebih banyak
wawasan tentang bukti yang ada.
Ucapan Terima KasihSaya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada sekolah, dan para siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hassan Al Basri, Dosen Senior
Statistika, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan atas diskusi statistiknya.
Konflik kepentinganTidak ada.
Peran Sumber PendanaanTidak ada.
Referensi
1. Wolfson AR, Carskadon MA. Jadwal tidur dan fungsi siang hari pada
remaja. Pengembang Anak. 1998;69:875–87.
2. Millman RP. Kantuk berlebihan pada remaja dan dewasa muda:
penyebab, akibat, dan strategi pengobatan. Pediatri. 2005;115: 1774–
86. doi:10.1542/peds.2005-0772.
3. Li S, Arguelles L, Jiang F, Chen W, Jin X, Yan C, dkk. Tidur, kinerja
sekolah, dan intervensi berbasis sekolah pada anak usia sekolah:
studi seri tidur di Tiongkok. PLoS Satu. 2013;8:e67928. doi:
10.1371/jurnal.pone.0067928.
4. Asarnow LD, McGlinchey E, Harvey AG. Pengaruh waktu tidur dan
durasi tidur terhadap hasil akademik dan emosional pada sampel
remaja yang mewakili secara nasional. J Kesehatan Remaja. 2013;
http://dx.doi.org/10.1016/jadohealth.2013.09.004.
5. Spilsbury JC, Drotar D, Rosen CL, Redline S. Kuesioner kantuk
remaja Cleveland: ukuran baru untuk menilai kantuk di siang hari
yang berlebihan pada remaja. J Clin Obat Tidur. 2007;3:603–12.