Kemarahan Ferdy Sambo saat Rekaman CCTV Dilihat Anak Buahnya,
Jaksa: Wajahnya Tegang dan Marah
TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus obstruction of
justice pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengungkapkan kemarahan Ferdy Sambo saat rekaman CCTV terkuak dan dilihat anak buahnya. Ferdy Sambo disebut marah dan wajahnya terlihat tegang saat anak buahnya mempertanyakan kesesuaian kronologi kematian Brigadir J. Pasalnya, kronologi yang disampaikan Ferdy Sambo berbeda dengan rekaman CCTV. Dikatakan Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.07, Brigadir J sudah meninggal karena baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer. Namun, dari rekaman CCTV, anak buahnya melihat Brigadir J masih hidup pada waktu itu. Sontak Ferdy Sambo marah dan mengancam keempat anak buahnya yang mengetahui ketidaksesuaian cerita itu. "Kemudian saksi Ferdy Sambo mengatakan 'berarti kalau ada bocor dari kalian berempat' saksi Ferdi Sambo menjelaskan dengan wajah tegang dan marah," kata JPU saat membacakan surat dakwaan eks Karopaminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, Rabu (20/10/2022). Setelah mengancam, Ferdy Sambo meminta eks Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rahman Arifin untuk menghapus rekaman CCTV tersebut. "Kemudian saksi Ferdy Sambo meminta saksi Arif Rahman Arifin untuk menghapus dan memusnahkan file tersebut dengan kalimat 'kamu musnahkan dan hapus semuanya'.