Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS BUDI DARMA

URUTAN
PERANCANGAN
BAGUS SATRIO
JHON ALBERT S
Apa itu Urutan
Perancangan?
Urutan perancangan merujuk pada
serangkaian langkah atau fase yang diikuti
oleh perancang untuk mengembangkan
antarmuka pengguna yang efektif dan efisien.
Tujuan Urutan Manfaat Urutan
Perancangan Perancangan
Untuk menciptakan antarmuka pengguna 1. Antarmuka yang Lebih Efektif.
yang memenuhi kebutuhan pengguna 2. Peningkatan Pengalaman Pengguna
dengan baik, meningkatkan pengalaman 3. Mengurangi Kesalahan
pengguna, dan meningkatkan efisiensi 4. Peningkatan Kepuasan Pengguna
penggunaan sistem atau aplikasi yang
5. Peningkatan Efisiensi Penggunaan
terkait.
6. Meningkatkan Retensi Pengguna
7. Reduksi Pelatihan dan Dukungan
8. Meningkatkan Reputasi Organisasi
Contoh Penerapan Urutan
Perancangan
1. Pemahaman Pengguna dan Kebutuhan: Mulailah dengan melakukan penelitian
untuk memahami pengguna akhir yang akan menggunakan antarmuka, serta
kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Ini dapat mencakup wawancara,
survei, dan observasi pengguna saat menggunakan produk atau sistem yang ada.

2. Analisis Persyaratan: Berdasarkan pemahaman tentang pengguna dan


kebutuhan mereka, identifikasi persyaratan fungsional dan non-fungsional untuk
antarmuka pengguna. Tentukan fitur-fitur apa yang dibutuhkan, serta batasan
teknis dan kebutuhan lainnya.
Contoh Penerapan Urutan
Perancangan
3. Perancangan Konsep: Buatlah konsep awal untuk antarmuka pengguna
berdasarkan persyaratan yang telah diidentifikasi. Ini bisa berupa sketsa,
storyboard, atau mockup yang menggambarkan tampilan dan interaksi
antarmuka.

4. Pengembangan Prototipe: Buat prototipe interaktif dari konsep awal untuk diuji
oleh pengguna. Prototipe ini bisa berupa prototipe tingkat rendah yang sederhana
atau prototipe tingkat tinggi yang lebih terperinci, tergantung pada kebutuhan.
Contoh Penerapan Urutan
Perancangan
5. Evaluasi Prototipe: Uji prototipe dengan pengguna sesuai dengan skenario
penggunaan yang relevan. Amati bagaimana pengguna berinteraksi dengan
antarmuka dan identifikasi masalah atau kesulitan yang mereka hadapi.

6. Iterasi dan Perbaikan: Berdasarkan umpan balik dari pengujian prototipe,


lakukan iterasi pada desain untuk memperbaiki masalah dan meningkatkan
pengalaman pengguna. Ini bisa melibatkan perubahan desain, penyesuaian fitur,
atau penghapusan elemen yang tidak efektif.
Contoh Penerapan Urutan
Perancangan
7. Implementasi: Setelah desain telah diverifikasi dan disetujui, implementasikan
antarmuka pengguna dalam sistem atau aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan.

8. Evaluasi Akhir: Setelah antarmuka diimplementasikan, lakukan evaluasi akhir


untuk memastikan bahwa itu memenuhi persyaratan awal dan kebutuhan
pengguna dengan baik. Amati bagaimana antarmuka berfungsi dalam pengaturan
yang sebenarnya dan jika ada masalah yang perlu diperbaiki.
Contoh Penerapan Urutan
Perancangan
9. Peluncuran dan Pemeliharaan: Setelah diluncurkan, lanjutkan untuk memelihara
dan memperbarui antarmuka sesuai dengan umpan balik pengguna dan
perubahan dalam kebutuhan atau teknologi.
Teknik (Pendekatan)
untuk Analisa
Teknik pendekatan untuk analisa adalah strategi atau pendekatan yang
digunakan untuk memahami, menganalisis, dan memperbaiki interaksi
antara manusia dan komputer. Teknik ini membantu para peneliti dan
perancang antarmuka pengguna dalam memahami kebutuhan, perilaku,
dan preferensi pengguna agar dapat merancang antarmuka yang lebih
efektif dan efisien.
Contoh dari Teknik
Pendekatan Analisis
1. Pengamatan Pengguna (User Observation)
2. Wawancara (Interviews)
3. Pengujian Usabilitas (Usability Testing)
4. Pengujian A/B (A/B Testing)
5. Analisis Heuristik (Heuristic Evaluation)
6. Pemetaan Pengguna (User Mapping)
7. Analisis Tugas (Task Analysis)
Manfaat dari Teknik
Pendekatan Analisis
1. Memahami pengguna secara mendalam.
2. Mengidentifikasi kebutuhan, preferensi, dan perilaku pengguna.
3. Mengevaluasi seberapa mudahnya pengguna menggunakan sistem atau aplikasi.
4. Memperoleh umpan balik langsung dari pengguna.
5. Menentukan elemen atau fitur yang lebih disukai oleh pengguna.
6. Mengidentifikasi masalah desain dan potensi perbaikan.
7. Menyesuaikan desain antarmuka dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
8. Meningkatkan relevansi dan kepuasan pengguna.
9. Menentukan fitur dan fungsi yang diperlukan untuk mendukung tugas-tugas
pengguna dengan efektif.
Dekomposisi
Dekomposisi adalah proses menganalisis dan
memecah tugas atau sistem kompleks menjadi
unit-unit yang lebih kecil atau lebih sederhana. Ini
membantu memahami komponen-komponen yang
terlibat dalam interaksi manusia dan komputer
dengan lebih baik.
Dekomposisi
Tujuan Manfaat
Memahami struktur dan fungsi Memudahkan pemahaman tentang
sistem atau tugas yang kompleks. interaksi antara manusia dan komputer
Mengidentifikasi bagian-bagian dengan memecahnya menjadi
yang dapat dioptimalkan atau komponen-komponen yang lebih kecil.
ditingkatkan. Membantu dalam mengidentifikasi dan
Menyederhanakan desain menyelesaikan masalah yang terkait
antarmuka pengguna dengan dengan sistem atau tugas yang
memecahnya menjadi elemen- kompleks.
elemen yang lebih terkelola. Memungkinkan pengembang untuk
Mempermudah pengembangan, fokus pada bagian-bagian tertentu dari
implementasi, dan evaluasi antarmuka pengguna untuk perbaikan
sistem atau aplikasi. atau pengembangan lebih lanjut.
Meningkatkan efisiensi pengembangan
dan evaluasi sistem atau aplikasi
dengan menyederhanakan
kompleksitas.
Contoh Dekomposisi
Dalam pengembangan aplikasi e-commerce, sistem dapat
didekomposisi menjadi komponen-komponen seperti pencarian
produk, keranjang belanja, proses checkout, dan manajemen
akun pengguna.
Dalam perancangan antarmuka pengguna aplikasi mobile,
antarmuka dapat didekomposisi menjadi bagian-bagian seperti
tata letak halaman, tombol navigasi, formulir input, dan
notifikasi.
Dalam analisis sistem manajemen basis data, tugas-tugas
seperti penyimpanan data, pencarian, dan manipulasi data
dapat didekomposisi menjadi operasi-operasi yang lebih
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai