Nabi Isa Alaihissalam adalah salah seorang dari lima nabi dan rasul yang diberi gelar 'Ulul Azmi,
yakni memiliki sejumlah keistimewaan, Kelima nabi dan rasul yang mendapat gelar itu adalah
Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW.
"Ada 33 hadis shahih yang menegaskan bahwa Nabi Isa akan kembali turun ke bumi. Bahkan,
ada yang mengatakan sampai 90 hadis," tutur Dr Muslih A Karim, dosen Pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada sebuah kesempatan.
Dia lalu menyebutkan, ada tujuh ciri kedatangan kembali Nabi Isa:
Pertama, Nabi Isa akan turun di Menara Putih, yakni Masjid Bani Umayyah di Damaskus Timur.
Kedua, Isa akan membunuh Dajjal (gembong penjahat yang mengaku sebagai penyelamat) di
Dataran Tinggi Golan (Syria).
Ketiga, Isa akan bertemu Ya'juz dan Ma'juz, dan semua tokoh jahat dan pengikutnya itu akan
tewas.
Keempat, Isa akan mendakwahkan agama Tauhid seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad
maupun nabi-nabi lain sebelumnya.
Kelima, Isa akan melakukan haji dan umrah. Keenam, Isa datang, dunia penuh keberkahan.
Misalnya, sebutir buah delima bisa membuat 40 orang kenyang.
Ketujuh, setelah Isa datang, selama tujuh tahun kondisi dunia sangat aman.
"Intinya, Nabi Isa sekarang ini belum meninggal. Dia akan turun lagi di akhir zaman untuk
menegakkan Islam," ungkap Dr Muslih A Karim.
Saat muncul rencana jahat dari kaum Bani Israil (Yahudi) yang bermaksud membunuhnya, Allah
SWT kemudian menyelamatkannya dengan mengangkatnya ke langit. Orang yang dibunuh oleh
Yahudi itu adalah orang yang diserupakan dengan Isa. Yang dibunuh tersebut adalah pengikut Isa
yang telah berkhianat, yakni Yudas Iskariot.
Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan di suatu tempat
yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Alquran menjelaskan peristiwa penyelamatan
ini.
"Tetapi, (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan, adalah Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Annisaa' [5]:158).
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An Nisa": 157- 159)
"Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-
tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi,
menghapus jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada
yang menerima harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai daripada
dunia dan seisinya." Abu Hurairah lalu mengatakan, "Bacalah jika kalian suka:
"Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." (QS. An
Nisa": 159)"
"Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi
mengatakan pada Isa. "Jadilah imam shalat bersama kami." "Tidak. Sesungguhnya di antara
kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini",
jawab Isa."
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai
derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak).
"Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian
melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu
pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit
kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi
manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh
babi dan menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama
selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat
puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya." (HR. Abu Daud no.
4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Disebutkan dalam hadits lainnya, dari Jabir bin 'Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
"Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan,
"Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa. "Jadilah imam shalat bersama kami." "Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini", jawab Isa."
(HR. Muslim no. 156)
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam. Jadi sama sekali Isa tidak membawa syari'at baru. Beliau akan
berhukum dengan Al Qur'an dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur'an sudah menghapuskan
syariat Nabi sebelumnya.
Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa Orang-orang yang
sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan argumen-argumen yang
rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman. Di antara
alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan
bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam ini (yang asalnya dari
dalil Qur'an dan hadits), mereka pun menyanggah dalil-dalil yang menyatakan bahwa Isa bin
Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi mengatakan, "Sebagian Mu'tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka
mengingkari turunnya Nabi Isa 'alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak
dengan firman Allah Ta'ala bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah penutup para nabi.
Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak ada nabi lagi
sesudahku". Mereka beralasan lagi dengan ijma' (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada
nabi lagi sesudah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan syari'at Muhammad itulah yang berlaku
selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang
sungguh rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa 'alaihis salam bukanlah
beliau turun lagi sebagai Nabi yang membawa syari'at baru dan menghapus syari'at Islam. Tidak
ada satu pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-hadits yang
membicarakan turunnya Isa adalah benar."
An Nawawi lantas mengatakan, "Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan
selainnya bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan akan berhukum dengan syari'at kita
(syariat Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat Islam yang sudah ditinggalkan."
Dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud, ia mencari Dajjal dan
membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di
antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa
seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali
mencabut nyawanya" (HR. Muslim no. 2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, "Pada masa beliau, Allah akan
membinasakan semua agama selain Islam. Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di
muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin
menshalatinya." (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
G. Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin
Maryam. Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan
membunuh mereka dan membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
"Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti
tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya" (QS. Al Fath: 29).
Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka (para sahabat).Allah
pun mengabulkan do'anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga akhir zaman. Beliau pun akan
menjadi pengikut Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Dajjal muncul beliau pun
yang menumpasnya.
Ketiga: Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan
di muka bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari
tanah yang mati di tempat lain selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk membungkam Nasrani. Sungguh Allah akan
membinasakan berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu
Islam. Isa pun akan menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah
(artinya tidak ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
"Aku orang yang paling dekat dengan 'Isa bin Maryam 'alaihis salam di dunia dan akhirat. dan
para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan
agama mereka satu" (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan
beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan
beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman.
"Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." (QS. Ash Shaff. 6).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke- esaan
Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam
Taurat, membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran Islam,
memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam
peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat,
menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan
orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid- muridnya. Beberapa kisah
menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya pernah bertemu dengan
Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina. Betapa menyenangkan seandainya
kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as Karena di
masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan kedamaian itu bukan
hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada binatang Zaman Isa 'alaihissalam (setelah
turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan
kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam,
dengki, dan kebencian hilang sima.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Dahlan Aziz, Endiklopedi Islam, Icthiar Van Hoeve: Jakarta, 2006
Al-Fida Abu, Kisah Para Nabi, terj. M. Abdul Ghoffar E. M. Pustaaka Azam: Jakarta, 2003
Amin Ahmad, Dhuha Al-Islam, Jiid II, Mathal ba'ah Lajnah Ai-Ta'lif wa Ai-Nasr: Mesir
1952
Ath-Thahir Haamid Ahmad, Kisah-Kisah Nabi, Cet I. Irsyad Baitul Salam: Bandung. 2006
BakryHasbullah,Nabi Isa as Dalam Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW dalam Bible PT. Mutiara
Sumber Widya: Jakarta, 2004
Depertemen Agama, Al-Hikmah Al-Qur'an dan Terjemahnya, Diponegoro: Bandung, 2013 RI. Al-
Qur'an dan Tafsir, Jilid II Juz 4-6, Depertement Agama RI Jakarta 1993
Hilmi Ali Nabi Isa as, terj. Fathorrahman Mitra Pustaka: Yogyakarta, 2004 Ismail, Analisis Jurnal
Pendidikan, P3M: Bukit Tinggi, 2009 Ma'shum, Kisah Teladan 25 Nabi. Bintang Pelajar Semarang,
1994 Muhammad Ali Al-Khili, Kebenaran Hakiki Ajaran Yesus, Pustaka Dai: Bandung, 2004 Rijal
Hamid Syamsul, Buku Pintar Agama Islam, Cahaya Salam: Jakarta, 1977