Anda di halaman 1dari 6

POLIS

“ASWATA TRAIN REFUND”

Bahwa Tertanggung telah mengajukan permohonan kepada Penanggung untuk asuransi yang diuraikan di
sini dan telah membayar atau setuju untuk membayar premi sebagai pertimbangan untuk asuransi
tersebut.

Penanggung akan memberikan penggantian kepada Tertanggung, sesuai dengan ikhtisar pertanggungan,
terhadap biaya tiket Kereta Api yang telah dikeluarkan oleh Tertanggung, yang mana tidak digunakan
karena Tertanggung tidak dapat menghadiri acara yang tercantum dalam tiket acara sesuai ketentuan,
pengecualian, dan kondisi dalam polis.

PASAL 1
JAMINAN
1. PEMBATALAN TIKET
Penanggung akan membayar kerugian yang timbul atas pembatalan tiket Kereta Api oleh sebab
apapun (kecuali yg dikecualikan). Nilai penggantian setinggi-tingginya sebesar 25% dari harga
tiket, untuk nilai yang tidak bisa dikembalikan Kereta Api Indonesia.

Penanggung akan membayar Manfaat Asuransi sesuai jenis dan batas manfaat yang dimiliki oleh
Tertanggung, dengan ketentuan sebagai berikut:
• Periode Asuransi dimulai saat pembelian tiket sampai dengan 30 (tiga puluh) menit sebelum
jadwal keberangkatan.
• Nilai penggantian adalah bagian nilai yang tidak dapat dikembalikan (non-refundable) oleh
Kereta Api Indonesia.
• Perlindungan ini hanya berlaku bagi Tertanggung yang berusia 3 (tiga) bulan hingga usia 86
(delapan puluh enam) tahun (inklusif).
• Aturan mengenai pembatalan mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh Kereta Api
Indonesia, termasuk jika ada ketentuan yang berbeda melalui Aplikasi KAI Access, maka
Tertanggung wajib memenuhi aturan pembatalan tersebut terlebih dahulu kepada Kereta Api
Indonesia, sebelum mengajukan klaim kepada Penanggung.
• Jika Tertanggung melakukan pembatalan melebihi waktu yang ditetapkan oleh Kereta Api
Indonesia baik melalui loket, ataupun Aplikasi KAI Access, yang menyebabkan tiket hangus,
maka kerugian tersebut tidak dapat diajukan klaimnya kepada penanggung.
• Dalam hal tiket pulang-pergi (round-trip), maka pembatalan berlaku sekaligus untuk
perjalanan pulang dan perjalanan pergi. Periode pertanggungan tetap berlaku sampai dengan
30 (tiga puluh) menit sebelum jadwal keberangkatan pada tiket pergi.

PASAL 2
PENGECUALIAN

1. PEMBATALAN TIKET
Pengecualian yang berlaku untuk Jaminan Pembatalan Tiket:
1. Tindakan atau kealpaan yang bersifat lalai, ceroboh, dan/atau dilakukan secara sengaja.
2. Tindakan ilegal yang melanggar peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku.
3. Kesulitan keuangan, kebangkrutan, atau likuidasi dari pihak KAI.
4. Pembatalan perjalanan yang dilakukan oleh pihak KAI.

ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024


PASAL 3
DEFINISI

Kata-kata dan ungkapan berikut yang digunakan dalam polis memiliki arti sebagai berikut:
1. Nilai Pertanggungan: Nilai ganti rugi maksimum yang dapat diberikan Penanggung per Tertanggung
selama satu periode pertanggungan yang dinyatakan dalam Ikhtisar Pertanggungan.
2. Bencana alam dan kondisi cuaca ekstrim: peristiwa yang tidak terbatas pada, angin topan, badai
hurricane, siklon, atau tornado, kebakaran liar, banjir, tsunami, letusan gunung berapi, gempa bumi,
tanah longsor atau gejala alam lain atau kejadian alam yang timbul dari kejadian yang disebutkan di
atas.
3. Cedera Serius: Kondisi luka fisik akibat suatu Kecelakaan yang mengharuskan Tertanggung untuk
mendapatkan perawatan dengan segera, baik rawat jalan maupun rawat inap.
4. Emergency Road Assistance (ERA): Layanan bantuan darurat, yang diselenggarakan oleh penyedia
jasa resmi, terhadap mobil yang mengalami kerusakan secara mendadak saat akan atau sedang
dikendarai di jalan raya.
5. Epidemi atau Pandemi: wabah penyakit menular yang berjangkit secara cepat dan meluas pada
sejumlah besar orang di suatu daerah pada suatu negara tertentu. Sementara pandemi adalah
epidemi dalam skala besar yang terjadi di hampir seluruh wilayah pada suatu negara tertentu, atau
terjadi di lebih dari satu negara sekaligus.
6. Kecelakaan: suatu kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik
maupun kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar,
terlihat, langsung terhadap Tertanggung yang seketika itu mengakibatkan luka badani yang sifat dan
tempatnya dapat ditentukan oleh Ilmu Kedokteran.
7. Kecelakaan Industri Besar: suatu peristiwa yang terjadi pada industri di mana berdampak pada
lingkungan sekitar atau lokasi di mana industri itu berada.
8. Keluarga Inti Tertanggung: pihak / orang memiliki hubungan dengan Tertanggung sebagai ibu atau
ayah (kandung / mertua), saudara (perempuan / laki-laki), istri, suami, pasangan, anak (termasuk
anak angkat), dan/atau menantu (perempuan / laki-laki)
9. Kerusuhan, Huru-Hara atau Pergerakan Massa: pengumpulan orang (terorganisir atau tidak
terorganisir) yang menyebabkan terganggunya ketertiban umum dengan adanya kekerasan, ancaman
kekerasan, atau tindakan yang berwenang secara hukum untuk menekan atau berusaha menekan
setiap pengumpulan tersebut.
10. Komplikasi dan Gangguan Kehamilan: Toxaemia, gestational hypertension, pre-eclampsia, ectopic
pregnancy, hydatidiform mole (molar pregnancy), post-partum haemorrhage, retained placenta
membrane, placental abruption, hyperemesis gravidarum, placenta praevia, stillbirths, miscarriage,
operasi caesar darurat / terminasi yang diperlukan secara medis dan segala jenis kelahiran prematur.
11. Kondisi Medis: Setiap penyakit medis atau psikologis, penyakit, kondisi, penyakit atau cedera.
12. Kondisi Medis Yang Sudah Ada:
a. Setiap kondisi medis di mana Tertanggung telah diberikan resep pengobatan, termasuk resep
berulang, atau menerima perawatan atau bertemu dokter umum atau spesialis sebagai pasien
rawat jalan atau rawat inap sebelum polis aktif atau yang mana Tertanggung saat ini sedang
dalam daftar tunggu untuk perawatan atau pemeriksaan;
b. Penyakit apa pun yang mana Tertanggung telah menerima prognosis terminal atau segala
kondisi berhubungan dengan jantung; peredaran darah; pernapasan; segala bentuk stres,
kegelisahan, depresi, atau kondisi psikologis lainnya; kondisi kanker; atau kondisi otak apa pun.
c. Gejala tidak terdiagnosis yang mungkin memerlukan perawatan di masa mendatang (i.e. gejala
yang sedang dalam pemeriksaaan / konsultasi, atau menunggu hasil pemeriksaan, atau kondisi
mendasar dari gejala belum bisa ditetapkan).
13. Pelayanan Darurat: Penugasan sehubungan dengan pekerjaan Tertanggung yang mengharuskan
Tertanggung untuk seketika hadir dan menjalankan tugasnya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya,
ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024
akibat adanya suatu kondisi darurat yang seketika timbul.
14. Pemogokan: tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak 12
(dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari
dua puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya dalam usaha untuk memaksa
majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan protes terhadap peraturan atau
persyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
15. Peringatan dan/atau Larangan Perjalanan: Penetapan resmi mengenai peringatan dan larangan
perjalanan ke suatu negara yang diterbitkan oleh pemerintah dari negara asal Tertanggung
16. Rumah Tinggal Tertanggung: Rumah kediaman Tertanggung yang tercatat pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Tertanggung.
17. Sertifikat Asuransi: Dokumen yang menunjukkan rincian jaminan yang diberikan dan nama
Tertanggung yang dijamin.
18. Tertanggung: Setiap orang yang namanya disebutkan dan premi telah dibayarkan, yang berhak
mendapatkan jaminan berdasarkan sertifikat asuransi.

PASAL 4
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA

1. Tertanggung wajib :
a. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan fakta yang
mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam menerima atau menolak suatu permohonan
penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku premi apabila permohonan dimaksud diterima;
b. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penutupan asuransi;
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu
pertanggungan.
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini,
Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan pertanggungan
serta tidak wajib mengembalikan premi.

PASAL 5
PEMBAYARAN PREMI

1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan polis ini,
setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima seluruhnya oleh
Penanggung sebelum polis diterbitkan.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer atau dengan cara lain
yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung.
Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi, pada saat :
a. diterimanya pembayaran tunai, atau
b. premi bersangkutan sudah masuk ke rekening Bank Penanggung, atau
c. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.

PASAL 6

ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024


LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung tidak berhak mendapatkan santunan atau penggantian biaya apabila dengan sengaja:
1. mengungkapkan fakta dan/atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal yang
berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan polis ini, dan yang
berkaitan dengan Kecelakaan atau kondisi yang telah terjadi.
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita.
3. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.
4. mempergunakan atau menjual tiket acara pada pihak ketiga, baik sebelum atau setelah mengajukan
klaim.

PASAL 7
PERTANGGUNGAN LAIN

1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung
pertanggungan lain untuk kepentingan yang sama.
2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung kemudian menutup pertanggungan lainnya untuk
kepentingan yang sama, maka hal itupun wajib diberitahukan kepada Penanggung.

PASAL 8
PERTANGGUNGAN RANGKAP

1. Dalam hal terjadi klaim atas jaminan pembatalan tiket pada polis ini, yang dijamin pula oleh 1 (satu)
atau lebih polis lain, maka jumlah penggantian maksimum yang dapat diperoleh berdasarkan polis ini
dihitung secara proporsional antara nilai pertanggungan pada polis ini terhadap jumlah nilai
pertanggungan semua polis.
2. Ketentuan di atas akan dijalankan, walaupun segala pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan
beberapa polis yang diterbitkan pada hari yang berlainan, yaitu jika pertanggungan atau semua
pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada tanggal polis ini dan tidak berisi ketentuan
sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini.
3. Dalam hal Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya atas penggantian menjadi
hilang.

PASAL 9
PEMBAYARAN KLAIM

Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran klaim dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak adanya
kesepakatan tertulis antara Penanggung dan Tertanggung mengenai jumlah klaim yang harus dibayar.

PASAL 10
MATA UANG

Dalam hal premi dan atau klaim berdasarkan polis ini ditetapkan dalam mata uang asing tetapi
pembayarannya dilakukan dengan mata uang rupiah, maka pembayaran tersebut dilakukan dengan
menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat pembayaran.

ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024


PASAL 11
SAAT BERLAKUNYA PERTANGGUNGAN

Jaminan dimulai sejak Tertanggung selesai melakukan transaksi pembelian tiket acara hingga 30 (tiga
puluh) menit sebelum jadwal keberangkatan.

PASAL 12
PEMBATALAN PERTANGGUNGAN

Pertanggungan ini tidak dapat dibatalkan dan tidak ada pengembalian premi setelah polis diterbitkan, oleh
penyebab dan perihal apapun.

PASAL 13
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN

Pertanggungan akan berakhir dalam hal-hal sebagai berikut :


1. Pertanggungan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhirnya jangka waktu pertanggungan
menurut polis ini.
2. Jika Tertanggung meninggal dunia.
3. Jika Tertanggung dikenakan tahanan / hukuman penjara.

PASAL 14
KLAUSUL PERSELISIHAN

1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran
atas tanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan
diselesaikan melalui forum perdamaian atau musyawarah oleh unit internal Penanggung yang
menangani Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen. Perselisihan timbul sejak
Tertanggung menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan.
Penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama
60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan.
2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur pada
ayat (1) tidak mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus dinyatakan secara
tertulis oleh Penanggung dan Tertanggung. Selanjutnya Tertanggung dapat memilih penyelesaian
sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan dengan memilih salah satu klausul penyelesaian
sengketa sebagaimana diatur di bawah ini.
A. LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan melakukan
penyelesaian sengketa melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan
dibawah Ototritas Jasa Keuangan.

B. PENGADILAN
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan melakukan
penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia.

PASAL 15
ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024
PENUTUP

1. Isi polis ini telah disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan.
2. Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Polis ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang dan atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

ASWATA TRAIN REFUND (Tiket.com) (Rev 2) / 2024

Anda mungkin juga menyukai