Personal Branding
Personal Branding
Komunikasi , VolKomunikasi,
Jurnal 11 (1), Juni 2018,
Vol 1120-30
(1), Juni 2018, 20-30
Abstrak. Branding adalah hal yang umum dilakukan dalam dunia pemasaran. Branding
dilakukan untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya sehingga memunculkan
cirinya yang khas. Seiring berkembangnya konteks branding tersebut, kini branding
telah merambah ke banyak lini, termasuk dalam pengembangan diri seseroang. Hal
inilah yang kemudian dikenal dengan istilah personal branding. Penelitian ini mengulas
tentang analisis personal branding remaja yang direpresentasikan oleh Gita Savitri. Gita
Savitri adalah sosok remaja yang digandrungi karena pemikirannya dalam menyikapi
hal-hal tentang kehidupan remaja. Salah satu tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mengejawantahkan sudut pandang remaja dalam mendefinisikan jati dirinya. Hal
ini menjadi niscaya karena eksistensi diri adalah hal mendasar yang pasti ada pada diri
seseorang, termasuk remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
yang didukung delapan konsep utama personal branding Peter Montoya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa personal branding Gita Savitri memenuhi kedelapan konsep utama
tersebut dan melingkupi tiga elemen utama personal branding, yaitu You, Promise, dan
Relationship.
Kata kunci: personal branding, media sosial, remaja, Instagram, Gita Savitri.
Abstract. Branding is a common thing done in the world of marketing. Branding is done
to distinguish one product with other products so that raises its distinctive characteristics.
Along with the development of branding context, now branding has penetrated to many
lines including in the development of one’s self. This is then known as personal branding.
This study looks into the analysis of personal branding teenagers represented by Gita
Savitri. Gita Savitri is a teenage figure who is loved for his thoughts in dealing with
many things about teenage life. One of the objectives of this research is to embody the
teenager’s perspective in defining her identity. This is necessary because self-existence is
a fundamental thing that must exist in a person including teenagers. This research uses
qualitative descriptive method supported by eight main concept personal branding Peter
Montoya. The results show that personal branding Gita Savitri meets the eight major
concepts and covers the three main elements of personal branding namely You, Promise
and Relationship.
20
Ascharisa Mettasatya Afrilia. Personal Branding Remaja di Era Digital
21
Mediator: Jurnal Komunikasi , Vol 11 (1), Juni 2018, 20-30
22
Ascharisa Mettasatya Afrilia. Personal Branding Remaja di Era Digital
23
Mediator: Jurnal Komunikasi , Vol 11 (1), Juni 2018, 20-30
juga dapat digunakan sebagai pembuka atas pemikirannya, baik sebagai blogger,
networking dengan individu lain dengan youtuber, maupun selebgram.
ketertarikan yang sama dalam suatu Penelitian ini lebih fokus terhadap
bidang tertentu. Tujuannya, prospek penggunaan media sosial Instagram dalam
karier seseorang juga semakin terbuka pembentukan personal branding Gita
lebar. Savitri. Sebagai selebgram, Gita memiliki
Personal branding dapat mengatur karakter yang kuat. Hal itu ditunjukkan
presepsi seseorang terhadap orang lain, dengan konsistensinya yang tinggi
dengan menceritakan pengalaman kepada terhadap konten kiriman yang dibagikan
orang lain secara natural sehingga orang kepada para pengikutnya. Dengan jumlah
lain berpikir bahwa persepsi tersebut pengikut yang cukup banyak yakni
dibangun dengan sendirinya (Montoya, 560.000 folowers, Gita dapat menjangkau
2002). Personal branding juga dapat banyak khalayak dalam menyebarkan ide
dikatakan sebagai proses di mana dan pemikirannya. Tidak sedikit kiriman
seseorang dipandang sebagai sebuah Gita yang mendapat respons positif serta
brand (merek) oleh target market (Lair, mampu memengaruhi pola pikir remaja
Sullivan, dan Cheney, 2005:35). Dapat lainnya agar lebih bijak dalam bertindak.
disimpulkan bahwa personal branding Melalui akun media sosialnya,
adalah suatu proses pemebntukan Gita membagikan tulisan yang berisi
persepsi masyarakat terhadap aspek- pesan moral dengan dibalut cerita. Hal
aspek yang dimiliki seseorang, di itu menjadikan apa yang dituturkan
antaranya kepribadian, kemampuan, tidak terkesan menggurui karena lebih
atau nilai-nilai, dan bagaimana stimulus- menonjolkan kesan santai khas gaya
stimulus ini menimbulkan persepsi positif kawula muda. Santai, asyik, dan menarik,
dari masyarakat yang pada akhirnya merupakan hal yang mencerminkan
dapat digunakan sebagai alat pemasaran pembawaan Gita. Hal itulah yang
(McNally & Speak, 2002). memberikan nilai lebih atas dirinya
Menjadi hal yang patut disyukuri sehingga banyak pesan moral pada setiap
manakala kehadiran media sosial postingannya yang diterima baik para
dengan karakteristiknya yang cepat pengikutnya.
dalam menyebarkan pesan dan memiliki Sebagai contoh, ketika Gita Savitri
jangkauan luas, dapat dijadikan sebagai menyampaikan pemikirannya untuk tidak
media pembentukan personal branding sembarang memberi kepada pengemis.
seseorang. Ada banyak fitur yang Gita bercerita di akun media sosialnya
dapat dimanfaatkan untuk membangun ketika sedang berada di kereta yang
personal branding menjadi lebih kreatif membawanya ke salah satu kota di
dan menarik. Hal yang menjadi masalah Jerman. Pada saat pengemis meminta
kemudian adalah strategi pembentukan sejumlah uang namun dengan tegas Gita
personal branding itu sendiri. Hal inilah menolak. Hal itu dilakukan bukan tanpa
yang masih belum banyak diketahui oleh alasan. Gita menuturkan bahwa menurut
banyak orang khususnya para remaja. pengamatan dan pengalamannya,
pengemis-pengemis yang sering
Gita Savitri dan Media Sosial ditemuinya itu acap kali menghabiskan
Gita Savitri Devi yang lebih dikenal waktu dengan meminum alkohol di area
dengan Gita Savitri adalah remaja asal stasiun. Gita tidak ingin memberikan
Indonesia yang mendapat beasiswa uangnya kepada pengemis itu karena
untuk berkuliah di Jerman. Gita Savitri itu sama artinya dengan mendukung si
mendapat sorotan dari banyak khalayak pengemis untuk kembali mengonsumsi
24
Ascharisa Mettasatya Afrilia. Personal Branding Remaja di Era Digital
25
Mediator: Jurnal Komunikasi , Vol 11 (1), Juni 2018, 20-30
26
Ascharisa Mettasatya Afrilia. Personal Branding Remaja di Era Digital
27
Mediator: Jurnal Komunikasi , Vol 11 (1), Juni 2018, 20-30
28
Ascharisa Mettasatya Afrilia. Personal Branding Remaja di Era Digital
29
Mediator: Jurnal Komunikasi , Vol 11 (1), Juni 2018, 20-30
Gita Savitri melalui akun media sosialnya. McNally, D., & Speak, K. D. (2002). Be Your
Tidak hanya itu, terdapat tiga elemen Own Brand: Achieve More of What
dasar personal branding yakni you, You Want by Being More of Who You
promise, dan relationship yang juga telah Are. San Francisco: Berrett-Koehler
diadopsi oleh Gita Savitri. Berdasarkan Publishers.
Montoya, P. dan Vandehey, T. (2008).
hasil dari penelitian ini dapat diketahui
The Brand Called You: Make Your
bahwa Gita Savitri memiliki karakter Bussiness Stand Out in a Crowded
yang khas dan kuat dalam membentuk Market Place. USA: McGraw-Hill.
personal branding sebagai remaja yang Montoya, P. (2002). The Personal Branding
cerdas, berpikir visioner, asyik, dan Phenomenon: Realize Greater
hangat. Influence, Explosive Income Growth
and Rapid Career Advancement by
DAFTAR PUSTAKA Applying the Branding Techniques
Aspikom, Komunikasi 2.0. (2011). of Michael, Martha & Oprah. USA:
Yogyakarya: Mata Padi Pressindo. Peter Montoya Incorporated.
Chaplin, J.P. (2002). Dictionary of Rakhmat, J. (2009). Metode Penelitian
Psychology. New York. Dell Publishing Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Co.Inc. Rosdakarya.
Flew, T. (2002). New Media: An Introduction. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
New York: Oxford University Press. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Fuady, M. E. (2002). Surat Kabar Digital Bandung: Afabeta
sebagai Media Konvergensi di Era Thompson, J. A., Strickland, A. J. And
Digital. Jurnal Mediator, 2 (1), Gamble, E.J. (2010). Crafting and
halaman 55—61. Executing Strategy, Seventeenth
Juju, D. dan Sulianta, F. (2010). Branding Edition, New York: Mc Graw- Hill/
Promotion with Social Network. PT. Irwin, Inc.
Elex MEdia Komputindo: Jakarta.
30