Oleh:
I.5.2 Transportasi.................................................................................................................... 8
LAMPIRAN............................................................................................................................ 39
i
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Industri kimia menjadi sektor penggerak perekonomian nasional yang terusdidorong
oleh pemerintah Indonesia. Termasuk satu dari lima sektor yang mendapatkan prioritas dalam
pengembangan agar siap melakukan implementasi indsutri 4.0(Kemenperin,2019). Salah satu
bahan kimia yang banyak dibutuhkan di industri kimia adalah asam fosfat. Dikenal dengan
nama dagang Orthoposporic acidatau asam fosfat (V) dan memiliki rumus kimia (H3PO4).
Komposisi utama yang terkandung dalam asam fosfat adalah fosfor yang didapat dari batuan
fosfat alam. Sebagian besar penggunaan asam fosfat yaitu sebagai bahan baku industri pupuk
buatan. selain itu, indsutri kimia lain yang memanfaatkan asam phosphat yaitu industri sabun,
detergen, makanan, electroplating, pembersih logam, produksi cat, dentifrice, proses tekstile,
produksi antifreeze, water treatment, dan suplemendalam pakan ternak(Austin,1984).
1
pembuatan superfosfat. Seorang Kimiawan dalam bidang agrikultur, Justus von Liebig
menyatakan bahwa melakukan pencampuran tulang dengan asam sulfat sebelum
mengaplikasikan ke tanah akan meningkatkan kesuburan tanah. Pendahulu penelitian Justus
von Liebeg yaitu Ridgeway menggunakan kata superfosfat pada hal yang dikemukakan oleh
Justus von Liebeg tersebut.
John Bennet Lawes merupakan ilmuan agrikultur yang pertama kali melakukan
treatment antara tulang dan asam phospat untuk pembuatan superfosfat.Asam phospat baru
diproduksi pertama kali secara komersial dimulai sekitar tahun1850. Hal ini merupakan awal
pertumbuhan industri asam phospat yang akan berkembang menjadi dasar industri pupuk.
Pada 1914, Albright da Wilson Ltd mendirikan pabrik pupuk di Oldbury Inggris yang
memproduksi asam phospat dalam skala besar. Banyaknya permintaan asam phospat sebagai
bahan baku industry pupuk tripelsuper phosphate dan ammonium dari dicalcium phospat
menunjukkan perkembangan industri fosfat. Sumber utama asam phospat adalah endapan
mineral pada batuan fosfat. Terdapat dua proses utama pembuatan asam fosfat secara
komersial:
- Proses basah
Pada wet proses, batuan fosfat yang telah dihancurkan dengan ball mill direaksikan
dengan asam sulfat (H2SO4). Hasil reaksi ini merupakan campuran liquida asam fosfat
dan solid gypsum, campuran tersebut kemudian dipisahkan dengan filter press,
selanjutnya larutan H3PO4 dipekatkan dalam evaporator.
- Proses kering (elektrik furnace)
Pada proses menggunakan elektrik furnace, batuan phospat dicampur dengan cake silica
kemudian direduksi pada suhu tinggi dalam suatu elektrik furnace kemudian dilakukan
dengan kondensat pada elemen phosphor. Asam fosfat dihasilkan dengan pembakaran
elemen phosphor dengan udara dan penyerapan P2O5 dengan air asam yang dihasilkan
dengan proses ini mempunyai kemurnian tinggi.
Proses lain adalah Sweson isothermal, yang merupakan pengembangan dari wet
proses dengan reaktor yang digunakan ditambahkan single vessel vacuum crystallizer.
Proses ini memiliki keuntungan menghasilkan asam phospat sekitar 42 % sampai 50 %.
1
Tetapi memiliki kerugian, hasil sampingnya berupa hemihydrate (CaSo4. H2O) tidak
2
dapat digunakan kembali dan sering membentuk kerak pada pipa pipanya.
Pada tahun 1961 wet proses berkembang menjadi Haifa prosess. Proses ini
menggunakan asam Hydrocholik (HCl) untuk acidulasi dan menggunakan pelarut Alkohol
untuk mengekstrak Asam Phospat. Proses ini dikembangkan di Israel, Jepang, dan Amerika
Serikat.
I.3 Kegunaan
Asam phosphat digunakan paling banyak dalam industri pupuk. Karena asam
phosphat merupakan bahan monomer yang lebih disenangi karena murah danefektif sebagai
sumber fosfat yang berfungsi menyuburkan tanah. Selain itu, asam fosfat digunakan dalam
industri sabun, detergen, makanan, electroplating,pembersih logam, produksi cat, dentifrice,
proses tekstile, produksi antifreeze, water treatment, dan suplemen dalam pakan ternak.
I.4 Sifat Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku :
I.4.A. Batuan Phosphate
Komponen % berat
Ca3(PO4)2 65.18%
CaF2 4.49%
CaCO3 19.54%
H2O 4.00%
Impuritis 6.79%
3
a) Sifat kimia
Dengan asam sulfat dan air membentuk asam fosfat dan gypsum Reaksi:
Ca3(PO4)2 + 3H2O4 + 6H2O 2H3PO4 + 3(CaSO4.2H2O)
(Keyes 2th ed,1961).
2. Rumus bangun :
b) Sifat kimia
4
Komponen % berat
H2SO4 98%
H2O 2%
Produk :
I.4.A. Asam Phosphat (Chemicalland21 & Perry 7th : 1999)
Rumus Bangun :
Berat Molekul 98
5
3. Industri Makanan Hewan ; sebagai bahan pembantu
2017 39.585,99
2018 65.782,29
2019 70.632,73
2020 91364,62
2021 97.333,5
Sumber : Badan Pusat Statistik,2021
6
Grafik Data Kebutuhan Asam Phosphate
120000
Jumlah (Ton/Tahun)
100000
80000
60000
40000 R² = 1
20000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
𝑥͞ = 2025
𝑛Σ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − Σ𝑥Σ𝑦
𝑛 Σ𝑥𝑖𝑦𝑖 − Σ𝑥Σ𝑦
𝑏=
𝑛Σ𝑥𝑖 2 − (Σ𝑥𝑖 )2
𝑏 = 14107,7
𝑦𝑖
𝑎 = (𝛴 ⁄ ) − (𝑏 ∗ Σ𝑥𝑖⁄ )
𝑛 𝑛
364.699 10095
𝑎= − (14107,7 𝑥
5 5
𝑎 = −28.410.577
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥
I.5.2 Transportasi
Penyaluran produk menjadi faktor yang penting dalam pendirian pabrik. Harapan
untuk transportasi yang digunakan yaitu biaya serendah mungkin dalam waktu yang singkat.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan transportasi jalur darat yaitu letak jalan raya
dapat dilalui mobil dan truk. Serta letak pelabuhansebagai alat utama memasarkan produk ke
pulau yang lain, yang tidak bias dilalui dengan jalur darat. Area Gresik merupakan kawasan
industri yang memiliki saranatransportasi darat yang baik karena dekat dengan jalan tol dan
memiliki sarana transportasi laut yang baik karena dekat dengan pelabuhan.
I.5.3 Pemasaran
Prospek pasar menjadi perihal yang sangat penting karena suatu pabrik mengalami
untung atau rugi bergantung pada pemasaran produknya. Jadi, area fasilitas industri harus
diatur dalam ruang kemungkinan menampilkan yang baik. Area pondasi pabrik pengolahan
asam benzoat disesuaikan dengan area industry di Gresik yang berlokasi di Jawa Timur.
I.5.4 Utilitas
Fasilitas yang terdiri dari penyedian air dan listrik mengharuskan lokasi pabrik dekat
dengan sumber tersebut. Pabrik ini berlokasi dekat sungai Bengawan Solo yang merupakan
daerah aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan air.Sementara kebutuhan listrik diperoleh
dari PT PLN
8
BAB II
PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
Pada umumnya di dalam proses pembuatan asam phospat yang dibuat dari batuan
Phospat dikenal dua macam proses yaitu :
1. Wet Process
Dapat disederhanakan:
Bahan baku yang digunakan adalah batuan phosphate 8 mesh dan SiO2. Batuan
phosphate dan SiO2 dimasukkan ke dalam sintering oven untuk mereduksi batuan phosphate
menjadi phosphor dalam bentuk gas. SiO2 dan kokas ditambahkan kedalam elektrik power
yang beroperasi pada suhu 1315 °C. Gas di eletrik furnace, Phosphor dan CO berekasi dengan
udara dan terjadi rekasi pembakaran phosphor menjadi diphosporus pentaoxide (P2O5) dan
karbon monoksida (CO) menjadi karbon dioksida (CO2). Gas yang dilewatkan pada packed
tower kemudian disemprotkan dengan H2O (air) menjadi asam phosphate. Hasil reaksi
selanjutnya dibawake cottrell electrostatic dengan tujuan untuk menghilangkan impurities
H3PO4(Keyes 2ed, 1961).
9
Ca3(PO4)2 (s) + 3SiO2(s)+ 5C(s) → 2P(g)+ 5C(s) + 3CaSiO3 (s)
Kebutuhan asam phospat sebagai bahan baku dalam industri dan pertanian sangatlah besar.
Untuk mendapatkan asam phospat ada dua proses yaitu wet process (proses basah) dan elektrik
furnace process.
Tabel 2.1 Perbandingan antara proses elekrik furnace dan wet proses
Dari kedua proses tersebut dipilih wet proses karena konversi yang dihasilkan lebih
besar jika dibandingkan dengan elektrik furnace proses. Begitu juga dari segi biaya operasional
wet proses lebih murah dan efisien, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar
dibandingkan proses elektrik furnace.
II.4 Uraian Proses
10
Reaksi I : Ca3(PO4)2 (s)+ 3H2SO4 (l) + 6H20 (l) → 2H3PO4 (l) + 3CaSO4.2H20 (s)
Reaksi II : CaF2 (s) + H2SO4 (l) + H20 (l) → CaSO4.2H20 (s) + 2HF (g)
Reaksi III : CaCO3 (s) + H2SO4 (l) + H20 (l) → CaSO4.2H20 (s) + CO2 (g)
12
BAB III
NERACA MASSA
a. Metode Grafik
Kebutuhan
Tahun
(ton/tahun)
2018 39.585,990
2019 65.782,290
2020 70.632,730
2021 91.364,620
2022 97.333,500
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2022
100,000.000
50,000.000
0.000
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Tahun
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑦 = 14107.73𝑥 − 28424684.87
𝑦 = 14107.73𝑥 − 28424684.87
• Neraca Massa
13
Kapasitas Produksi = 150.000 ton/tahun = 18939.39 kg/jam
1 hari = 24 jam
komponen % berat BM
impuritis 6,79%
komponen % berat BM
H2O 2% 18,016
1. Ball Mill
Fungsi = menghaluskan
Ca3(PO4)2
CaF2 Ca3(PO4)2
CaCO3 CaF2
H2O CaCO3
Impuritis H2O
Impuritis
Ball mill screen
14
Ca3(PO4)2 = 65,1800% x 44167,5167 = 28788,38739 kg/jam
asumsi ukuran yang tidak sesuai (reject) = 5% (perry 6ed, hal 8-34)
F = F' + R
F = F' +5% F
F = 44167,5167
R = 2208,375835
F' = 41959,14087
Recycle 5% Produk (F')
komponen feed kg/jam
feed (kg/jam) (kg/jam
15
Neraca massa
komponen masuk (kg/jam) komponen keluar (kg/jam)
Ca3(PO4)2 28788,38739 Ca3(PO4)2 27348,97
CaF2 1983,1215 CaF2 1883,97
CaC03 8630,332763 CaC03 8198,82
H2O 1766,700668 H2O 1678,37
Impuritis 2998,974384 Impuritis 2849,03
Recycle
Ca3(PO4)2 1439,42
CaF2 99,15607499
CaC03 431,5166382
H2O 88,3350334
impuritis 149,9487192
total 44167,5167 total 44167,52
2. Tangki Pengenceran
H2O
H2SO4
H2O H2SO4
H2O
Tangki pengencer
98%
= 37084,23653
= 741,6847306
16
Komposisi
Berat
komponen % berat
(kg/jam)
H2SO4 98% 36342,5518
H2O 2% 741,6847306
Total 100% 37084,23653
Neraca massa
komponen masuk (kg/jam) komponen keluar (Kg/jam)
H2SO4 36342,5518 H2SO4 36342,5518
H2O 741,6847306 H2O 11875,5222
H2O (air proses) 11133,83747
total 48218,074 Total 48218,074
3. Reaktor
H2SO4
Ca3(PO4)2 H2O
CaF2 H3PO4
CaCO3 CaSO4.2H2O
H2O H2O
Impuritis Ca3(PO4)2
reaktor CaF2
CaCO3
H2SO4
Impuritis
17
Reaksi 1
konversi
95%
Reaksi 2
Konversi 95%
Reaksi 3
konversi 95%
19
H2SO4 bereaksi = 0.95B = 77,81871634 kmol x 98,1 = 7634,016073 kg
H3PO4 = 16416,43406
HF = 916,8889107
CO2 = 3427,492
21
cake keluar = cake + filtrat terikut cake
filtrat terikut solid keluar
komponen solid kg/jam
kg/jam kg/jam
CaSO4.2H2O 60606,0592 60606,0592
Ca3(PO4)2 1367,4484 1367,4484
CaF2 94,1983 94,1983
CaCO3 409,9408 409,9408
impuritis 2849,0257 2849,0257
H3PO4 328,3287 328,3287
H2O 45,4428 45,4428
H2SO4 36,3426 36,3426
65326,6724 410,1141 65736,7865
kebutuhan air pencuci 100% dari total solid yang masuk (Hugot, hal 483)
H2O = 100 x
H2O
H2O Pencuci 65326,6723 65326,6723
PENCUCI
total 151159,048 151159,048
5. Rotary dryer
H3PO4
H2O
CaSO4.2H2O
H2SO4
Ca3(PO4)2
CaF2
N2
O2 N2
22
CaCO3 O2
Impuritis
H3PO4
H2SO4
H2O
Rotary dryer
Product
gyps um
feed masuk
komponen berat kg/jam
CaSO4.2H2O 60606,0592
Ca3(PO4)2 1367,4484
CaF2 94,1983
CaCO3 409,9408
Impuritis 2849,0257
H3PO4 328,3287
H2O 45,4428
H2SO4 36,3426
65736,7865
= 32,51721505
= 12,9256 kg/jam
Neraca massa
komponen masuk kg/jam komponen keluar kg/jam
CaSO4.2H2O 60606,0592 padat kering
Ca3(PO4) 1367,4484 Ke J-324
CaF2 94,1983 CaSO4.2H2O 59999,9986
CaC03 409,9408 Ca3(PO4)2 1353,7739
Impuritis 2849,0257 CaF2 93,2563
H3PO4 328,3287 CaCO3 405,8414
23
H2O 45,4428 impuritis 2820,5354
H2SO4 36,3426 H3PO4 328,3287
H2O 32,5172
H2SO4 36,3426
Campuran ke H-
323
CaSO4.2H2O 606,0606
Ca3(PO4)2 13,6745
CaF2 0,942
CaCO3 4,0994
Impuritis 28,4903
H2O 12,9256
65736,7865 65736,7865
6. Cyclone
24
Komponen Komponen Ke
Komponen Massa (Kg/jam)
hilang (1%) Screw Conveyor
CaSO4.2H2O 606,0606 6,0606 600,0000
Impuritis 28,4903 0,2849 28,2054
Ca3(PO4)2 13,6745 0,1367 13,5378
CaF2 0,942 0,0094 0,9326
CaCO3 4,0994 0,0410 4,0584
H2O 12,9256 12,7963 0,1293
Total 666,1924 19,3290 646,8634
Neraca Massa
komponen masuk (kg/jam) komponen Keluar (Kg/jam)
Bahan Masuk Ke Udara
CaSO4.2H2O 606,0606 CaSO4.2H2O 6,0606
Impuritis 28,4903 Impuritis 0,2849
Ca3(PO4)2 13,6745 Ca3(PO4)2 0,1367
CaF2 0,942 CaF2 0,0094
CaCO3 4,0994 CaCO3 0,0410
H2O 12,9256 H2O 12,7963
Ke Screw
Conveyor
CaSO4.2H2O 600,0000
Impuritis 28,2054
Ca3(PO4)2 13,5378
CaF2 0,9326
CaCO3 4,0584
H2O 0,1293
Total 666,1924 Total 666,1924
25
Komposisi Bahan Masuk dari Rotary dryer ke Screw Conveyor
Komponen Berat (Kg/jam)
CaSO4.2H2O 59999,9986
Ca3(PO4)2 1353,7739
CaF2 93,2563
CaCO3 405,8414
Impuritis 2820,5354
H3PO4 328,3287
H2O 32,5172
H2SO4 36,3426
Total 65070,5941
Neraca Massa
komponen masuk (kg/jam) komponen Keluar (Kg/jam)
Dari Rotary Dryer Ke Udara
CaSO4.2H2O 59999,9986 CaSO4.2H2O 60599,9986
Ca3(PO4)2 1353,7739 Ca3(PO4)2 1367,3117
CaF2 93,2563 CaF2 94,1889
CaCO3 405,8414 CaCO3 409,8998
Impuritis 2820,5354 Impuritis 2848,7408
H3PO4 328,3287 H3PO4 328,3287
H2O 32,5172 H2O 32,6465
H2SO4 36,3426 H2SO4 36,3426
Dari Cyclone
CaSO4.2H2O 600,0000
Impuritis 28,2054
Ca3(PO4)2 13,5378
CaF2 0,9326
CaCO3 4,0584
H2O 0,1293
Total 65717,45749 Total 65717,4575
26
8. Ball mill
Total Massa masuk Ball Mill = Massa Keluar Ball Mill + Masa recycle
𝐹 = 𝐹′ + 𝑅
𝐹 = 𝐹′ + 10%𝐹
𝐹′ = 90% 𝐹
𝐹′ = 90% + 65717,4575
𝐹′ = 59145,7117𝐾𝑔
𝑅 = 10% 𝐹
𝑅 = 10% 𝑥 65717,7457
𝑅 = 6.571,7746
27
Komposisi Gypsum yang keluar dari Ball Mill ke Packing
Komponen Berat (Kg/jam)
CaSO4.2H2O 54539,9987
Ca3(PO4)2 1230,5805
CaF2 84,7700
CaCO3 368,9098
Impuritis 2563,8667
H3PO4 295,4958
H2O 29,3818
H2SO4 32,7083
Total 59145,7117
Neraca Massa
komponen masuk (kg/jam) komponen Keluar (Kg/jam)
Dari Screw Conveyor Ke Packing
CaSO4.2H2O 60599,9986 CaSO4.2H2O 54539,9987
Ca3(PO4)2 1367,3117 Ca3(PO4)2 1230,5805
CaF2 94,1889 CaF2 84,7700
CaCO3 409,8998 CaCO3 368,9098
Impuritis 2848,7408 Impuritis 2563,8667
H3PO4 328,3287 H3PO4 295,4958
H2O 32,6465 H2O 29,3818
H2SO4 36,3426 H2SO4 32,7083
Ke Recycle
CaSO4.2H2O 6060,0264
Ca3(PO4)2 136,7318
28
CaF2 9,4189
CaCO3 40,9902
Impuritis 284,8753
H3PO4 32,8330
H2O 3,2647
H2SO4 3,6343
Total 65717,4575 Total 65717,4863
9. Evaporator
Berat bahan non air pada feed = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑒𝑒𝑑 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
= 20095.5894 − 2226.6989
= 17868,8904 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
29
Berat air pada produk = berat larutan akhir - berat bahan non air
= 18927.1828 - 17868.8904
Berat air yang mnenguap = Berat air pada feed - Berat air pada produk
= 1168,4065 Kg/jam
Neraca Massa
komponen masuk (kg/jam) komponen Keluar (Kg/jam)
Bahan Masuk Ke Packing
H3PO4 16088,1054 H3PO4 16088,1054
H2O 2226,6989 H2O 1058,2924
H2SO4 1780,7850 H2SO4 1780,7850
Produk Atas
H2O 1168,4065
Total 20095,5893 Total 20095,5893
10. Scrubber
30
Keterangan :
V1 = Aliran gas keluar ke kolom scrubber
VN+1 = Aliran gas masuk ke kolom scrubber
Lo = Aliran absorban masuk ke kolom scrubber
Lo = Aliran absorban
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐹
YN+1 =
𝑚𝑜𝑙 𝑉𝑁 + 1
45.8582
=
123.7327
= 0.3706
L = 15 x 123.7327
= 1856 kmol
= 33408 kg
- Lo = 1856 kmol
- HF = 0 kmol
31
Maka Lx terdiri dari
= 1901.3848 kmol
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐹
XN =
𝑚𝑜𝑙 𝐿𝑁
45.3942
=
1901.3848
= 0.0239 kmol
= 0.0059
Check :
𝐿 𝑌𝑁 + 1 − 𝑌𝑜
=
𝑉 𝑋𝑁 − 𝑋𝑜
0.3706 −0.0059
= 0.0239 −0
= 15.3
32
Neraca Massa
komponen masuk (kg/jam) komponen Keluar (Kg/jam)
Bahan Masuk Produk Atas
HF 917,3474 H3PO4 9,1735
CO2 3427,4922 H2O 3427,4922
H2O 33407,8293
Produk Bawah
HF 908,1739
H2O 33407,8293
Total 37752,6689 Total 37752,6689
33
BAB IV
NERACA PANAS
Suhu Reference = 25 ℃
= 298.15 K
= 18939,39394 kg/jam
Data Konstanta
Komponen BM A B C D
H2SO4 98,08 139,1 0,1559 0 0
H2O (liquid) 18,02 8,712 0,00125 0,00000018 0
Alat = Heater
Steam condensate
148℃
Kondisi Operasi
Tref = 25 ℃ = 298.15 K
34
Tout = 75 ℃ = 348.15 K
Entalpi Masuk =
T = 43.6 ℃ = 316.75 K
Tref = 25 ℃ = 298.15 K
0.1559
= 139.1 (316.75 - 298.15) + (316.75² − 298.15)²
2
= 3478,785063 kkal/kmol
=
8.712 (316.75 - 298.15) +
= 169,5079804 kkal/kamol
∆H H2SO4 = m ∫𝑇 𝐶𝑝 𝑑𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
= 370,5399 x 3478,785063
= 1289028,612 kkal/jam
35
∆H H2SO4 = 𝑇
m ∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝 𝑑𝑇
= 659,0190 x 169,5079804
= 111708,9818 kkal/jam
Panas Masuk
𝑇
Komponen Berat (kg/jam) ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 ∆H (kkal/jam)
𝑇𝑟𝑒𝑓
H2SO4 (l) 36342,5518 3478,785063 1289028,6129
H2O (l) 11875,5226 169,5079804 111708,9818
48218,0744
Entalpi Keluar
T = 75 ℃ = 348.15 K
Tref = 25 ℃ = 298.15 K
𝑇
∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 𝐻2𝑆𝑂4 = {A(T-Tref)} + {B/2 (T²-Tref²)}
𝑇𝑟𝑒𝑓
0.1559
= (348.15² − 298.15)²
139.1 (348.15 - 298.15) + 2
= 9473,95425 kkal/kmol
𝑇
∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 𝐻2𝑂 = {A(T-Tref)} + {B/2 (T²-Tref²)}+{C/3 (T³-Tref³)}+{D/4 (T4-Tref4)}
𝑇𝑟𝑒𝑓
36
∆H H2SO4 = m∫𝑇 𝐶𝑝 𝑑𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
= 370,539 x 9473,9543
= 3510477,925 kkal/jam
𝑇
∆H H2O = m∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝 𝑑𝑇
= 659,0190 x 456,7385833
= 300999,41 kkal/ jam
panas keluar
Komponen Berat (kg/jam) ∆H (kkal/jam)
H2SO4 36342,5518 9473,95425 3510477,925
H2O 11875,5226 456,7385833 300999,41
48218,0744 3811477,335
37
Neraca Energi
Masuk Keluar
Komponen Komponen
(kkal/jam) (kkal/jam)
H2SO4 1289028,6129 H2SO4 3510477,925
H2O 111708,9818 H2O 300999,41
Q supply 2541193,945 Q loss 127059,6972
3941931,5395 3938537,032
38
LAMPIRAN
39