Anda di halaman 1dari 5

PERSIAPAN IBADAH MINGGU

HARI MINGGU
PEMBACAAN ALKITAB : YAKOBUS 4 : 1-6
TEMA PEMBACAAN : HINDARILAH PERTENGKARAN

Pengantar Kitab
Surat Yakbus ditulis oleh Yakobus dan dalam suratnya sebagian
besar membahas terkait dengan iman. Yakobus meyakini bahwa
iman berarti bertindak. Menurutnya iman tanpa perbuatan yang
baik adalah mati. Sebab itu Yakobus menekankan dalam
suratnya bahwa kita harus hidup berdasarkan hukum Allah yang
ada dalam kittab suci, yaitu mengasihi sesama manusia seperti
diri sendiri.

Konteks Pembacaan
Yakobus menekankan bahwa sebuah pertengkaran bisa terjadi di
antara kita dengan orang lain itu di sebabkan dari hawa nafsu
yang memaksa diri kita untuk berjuang mendapatkan keinginan
duniawi kita.

Yakobus mengatakan pada ayat yang kedua bahwa kamu


mengingini, mengingini berarti ada rasa rindu sekali untuk
mendapatkan sesuatu. Kamu mengingini tetapi kamu tidak
mempunyai hal ini menekankan bahwa apa yang mereka rindu
untuk dicapai tidak ada pada mereka.
Sehingga apa yang tidak ada pada diri manusia tetapi dia
menginginkan hal tersebut bisa menghadirkan rasa benci
kecemburuan atau iri hati. Ini kemudian yang ditekankan
Yakobus. Dan ketika iri hati itu ada ketika kebencian itu ada
Yakobus katakan yang terjadi kalian saling membunuh.
Yakobus menegaskan bahwa kamu tidak memperoleh apa-apa
oleh karena kamu tidak meminta kamu tidak berdoa.
Kemudian ayat 3 ditekankan bahwa meminta tetapi dengan cara
yang salah. Berdoa kepada Allah akan tetapi sikap atau dorongan
Mereka salah terhadap Allah. Dibalik doa mereka di balik
keinginan mereka di balik permintaan mereka semua didasarkan
oleh karena hawa nafsu mereka.
Allah menolak untuk menjawab doa mereka yang ambisius untuk
dirinya sendiri, mencintai kesenangan, dan menginginkan
kehormatan, kuasa atau kekayaan.

Pada ayat ke 4, "Persahabatan dengan dunia" merupakan


perzinaan rohani, yaitu ketidaksetiaan kepada Allah dan janji
komitmen kita kepada-Nya. Hal ini meliputi merangkul dosa, nilai-
nilai, dan kesenangan jahat dari dunia.
Ayat 5, bahwa roh manusia dengan sendirinya membenci Allah
dan sesama manusia dan mendambakan kesenangan berdosa
dunia. Artinya keinginan dalam diri manusia terkadang jauh dari
apa yang dikehendaki oleh Allah.
Dan pada aya 6 ditekankan bahwa Patut ditanam dalam hati dan
pikiran kita betapa bencinya Allah terhadap kesombongan.
Kesombongan menyebabkan Allah berpaling dari doa kita serta
menahan kehadiran dan kasih karunia-Nya.
Aplikasi:
Firman Tuhan saat ini ingin menekankan dua hal yakni iri hati dan
keinginan duniawi. Yakobus menekankan bahwa apabila ada iri
hati terhadap keberadaan orang lain akan menghadirkan sebuah
pertengkaran.

1. Iri hati berarti tidak suka dengan pencapaian orang lain. Dan
biasanya oleh karena keinginan duniawi kita untuk memiliki hak
yang sama tetapi kita tidak memilikinya sehingga yang akan
timbul adalah pertengkaran. Kita mengiringi sesuatu yang kita
tidak punya.

Oleh karena itu iya kubus ingin menjelaskan ingin menekankan


bahwa marilah kita hindarkan diri kita dengan perkara-perkara
duniawi yang dapat menghadirkan iri hati dan pertengkaran.

2. Dalam persekutuan gereja ketika masih ada di antara warga


gereja yang saling membenci oleh karena rasa cemburu iri hati
hal tersebut menunjukkan bahwa kita masih dikuasai oleh hasrat
atau keinginan duniawi kita.
Firman Tuhan saat ini ingin mengingatkan kita bahwa sebagai
orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus seharusnya iri
hati atau dengki itu harus kita hindarkan dari diri kita.

3. Mungkin terkadang di dalam kehidupan kita kita masih merasa


tidak senang dengan pencapaian orang lain di dalam
kehidupannya. Kita tidak senang dengan kebahagiaan orang lain
atau bahkan di dalam kehidupan kita kita lebih senang di atas
penderitaan orang lain.
Ini yang masih sulit kita terapkan dalam kehidupan kita tentang
kesadaran terhadap diri sendiri, lebih suka menilai negatif orang
lain daripada menyadari apakah kita tidak melakukan hal yang
sama.

Untuk itu sekali lagi firman Tuhan saat ini ingin menekankan soal
bagaimana kita hadir di tengah-tengah kehidupan bergereja
ataupun bermasyarakat harus mampu saling memahami satu
dengan yang lainnya. Kita harus bisa memahami perbedaan
kondisi hidup kita dengan orang lain.

Firman Tuhan menekankan bahwa janganlah kita mengingini


sesuatu yang memang tidak kita miliki. Karena hal tersebut bisa
menghadirkan hasrat duniawi yang akhirnya menimbulkan iri hati
dengki dan pada akhirnya membenci orang lain. Dan keinginan
duniawi bisa menghadirkan pertengkaran di dalam kehidupan
kita.

Selain daripada itu yang tak kalah penting dari firman Tuhan saat
ini bagaimana kita hadir untuk merendahkan diri di hadapan
Tuhan.

Meninggikan diri di dalam pikiran kita sendiri atau mencari


kehormatan dan penghargaan dari orang lain untuk memuaskan
kesombongan kita berarti menutup pintu terhadap pertolongan
Allah. Tetapi bagi mereka yang dengan rendah hati menyerah
kepada-Nya dan menghampiri-Nya, Allah memberikan kasih
karunia, kemurahan, dan pertolongan-Nya di dalam setiap situasi
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai