Anda di halaman 1dari 6

Kelompok Virtual 2

Diskusi Materi
Buah Roh

Dosen : Pak. Yonas Muanley

Nama Ketua : Nauli Natalia


Nama Anggota : Ilan Ramond
: Kiara Nadya Meutia Amna Haq
: Medline Sare
: Sesilya Siregar
: Susana Marlyn Kale Dipa

Mengasihi Tuhan dengan segenap akal budi, kekuatan, dan segenap hati. Perjuangan demikian akan menjadi bernilai untuk diri sendiri
dan orang lain. Susah dan senang selalu silih berganti datang menerpa kehidupan kita supaya kita selalu ingat pada Sang Pencipta. Pasti
kita disibukan dengan mengerjakan tugas, tapi ingatlah, perjuangan mu bernilai untuk dirimu dan sesamamu.

Salam Kasih
1. Manakah yang benar Buah Roh atau Buah Buah Roh? Lalu apa perbedaan
yang paling pokok antara dua hal tersebut?

Buah Roh Kudus hanya ada satu, bukan sembilan. Di dalam bahasa Yunani. Juga bahasa
Inggris tidak memakai istilah buah di dalam bentuk jamak (buah-buah), tetapi dalam
bentuk tunggal (buah). The only fruit of the Goly Spirit. Paulus tidak salah dalam
menuliskan hal ini karena konsep Alkitab mengajarkan bahwa di dalam satu hidup,
dikeluarkan rasa yang berbeda. Buah Roh adalah satu buah dengan sembilan rasa, bukan
sembilan buah dengan sembilan rasa. Buah Buah Roh dalam Galatia 5:22-23 TB
Yaitu,Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu.

Buah Roh Kudus hanya satu, tetapi memiliki sembilan macam rasa. Hal ini mengandung
arti bahwa buah Roh Kudus berasal dari dalam dan tidak ditambah dari luar. Yang dari
dalam berasal dari pengaliran hidup, tetapi yang dari luar adalah tambahan. Beda antara
manusia yang harum dengan bunga yang harum yaitu: Bunga memiliki keharuman dari
dalam, tetapi manusia memiliki keharuman dari minyak wangi. Berbuah berarti
mengeluarkan satu hidup yang mengandung banyak macam sifat yang bajik. Sifat rendah
hati orang Kristen seharusnya berbeda dengan orang-orang moralis. Orang moralis belajar
rendah hati, tetapi melupakan cinta kasih; belajar cinta kasih, tapi melupakan kesetiaan;
belajar kesetiaan, tetapi lupa akan kesabaran. Jadi orang moralis harus menambah dan
terus menambah dari luar. Sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa buah Roh adalah satu
buah yang tidak ditambah dari luar, tetapi keluar dari dalam. Segala moral dan kebajikan
yang berasal dari Alkitab tidak bisa ditiru dan dipalsukan.

Orang Kristen yang baik, mendasarkan perilakunya berdasarkan apa yang ada pada
hatinya, dan bukan menambalkan pribadinya dengan sesuatu kepribadian yang bukan
miliknya. Suatu hidup yang utuh, dengan sendirinya mengeluarkan segala kebajikan yang
berbeda-beda rasanya.
2. Apakah perbedaan antara “keinginan daging” dan “buah Roh”? Mengapa
yang pertama di gunakan kata “keinginan” dan yang kedua kata “buah”? apa
maksudnya?

A. Pada dasarnya keinginan adalah cara menerima sesuatu, memproses, menganalisa


dan mempertimbangkan sesuatu tersebut untuk kemudian membuat keputusan.
Keinginan daging sebenarnya tidak hanya menunjuk kepada suatu gairah, hasrat
dan keinginan, tetapi kepada cara bertindak yang berasal dari dorongan kebutuhan
daging, kebutuhan jasmani atau nafsunya.keinginan daging ialah keinginan manusia
yang bersifat ragawi atau keinginan manusia yang digunakan untuk memuaskan
dirinya selama masih berada di dunia.

Galatia 5 : 19-21, menjelaskan macam-macam keinginan daging, antara lain: Perzinahan


merupakan hubungan seksual dengan orang yang sudah menikah, percabulan dengan
orang yang belum menikah. Kecemaran meliputi segala jenis penyimpangan seksual. Hawa
nafsu menunjuk kepada segala bentuk dosa dari gaya hidup semacam ini. Selanjutnya
dikemukakan dosa-dosa yang sifatnya religius. Penyembahan berhala ialah menyembah
kepada berhala. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi sihir sama dengan kata Inggris
"pharmacy" dan pada dasarnya menunjuk kepada pembagian obat bius dan mantera-
mantera sihir. Tetapi kemudian yang dimaksudkan adalah keseluruhan jasa seorang
tukang sihir. Dosa yang lainnya yaitu mencakup dosa-dosa yang bersumber pada
temperamen. Dosa ini membentang dari perseteruan yang merupakan sesuatu yang
tersembunyi, hingga perselisihan, yang merupakan sesuatu yang operatif (dalam hal ini
menunjuk kepada perbedaan pendapat karena mementingkan diri sendiri), dan
percideraan serta roh pemecah atau semangat berkelompok yang salah, sampai
pembunuhan, kemabukan dan pesta pora. Paulus menambahkan kata “dan sebagainya”
mungkin karena masih banyak hal yang lain dan dapat pula di korelasikan dengan
pelanggaran di zaman sekarang. Orang-orang yang melakukan hal-hal ini tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (21b).

B. Buah Roh adalah teladan sifat nyata dari kehidupan umat kristiani yang adalah
kasih, sukacita,damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,kelemah lembutan, penguasaan diri.

Paulus mendasari semua buah-buah Roh dengan sebuah dasar yang tepat yaitu Kasih dan
semua pokok yang lain akan bergantung pada kasih. Jadi Kasih itu adalah hal yang penting
(1 Yoh 4:8 “Allah adalah Kasih”), Sukacita dianugerahkan oleh Kristus kepada para
pengikut-Nya (Yoh. 15:11) dan disampaikan dengan perantaraan Roh Kudus (I Tes. 1:6).
Damai sejahtera adalah pemberian Kristus (Yoh. 14:27) dan mencakup ketenangan batin
(Filipi 4:6 “jangan kuatir”) serta hubungan harmonis dengan orang lain. Kesabaran
berkaitan dengan sikap seseorang terhadap orang lain dan mencakup ketidaksediaan
untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Harfiahnya adalah panjang sabar.
Kemurahan, Ini adalah tindakan yang penuh kebaikan, khususnya kebajikan sosial.
Kebaikan adalah ketulusan jiwa yang membenci kejahatan, motif dan perilaku yang baik.
Kesetiaan, Kelemahlembutan didasarkan pada kerendahan hati dan menunjukkan sikap
terhadap orang lain sesuai dengan penyangkalan diri. Penguasaan diri atau mengendalikan
diri dengan dipimpin Roh. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Hukum ada untuk
maksud mencegah, tetapi di dalam karya Roh tidak ada yang perlu dicegah.

Mengunakan kata buah menurut kami adalah karena jika diibaratkan sebagai sebuah
pohon maka sembilan buah tersebut tidak dinikmati oleh pohon tersebut melaikan
dinikmati orang-orang disekitarnya sama halnya dengan umat kristiani yang menjadikan
dirinya berkat lewat 9 roh tadi bagi orang-orang disekitarnya.
Dan mengapa menggunakan kata keinginan karena keinginan adalah hal yang bersifat
sementara dan hanya bertujuan untuk memuaskan diri sendiri.

3. Apakah ada manusia yang mampu menghasilkan buah Roh yang utuh
sepenuhnya, tanpa cela? Mengapa? Lalu, bagaimana anda dapat
menghasilkan buah roh tersebut?

Menghasilkan buah bukanlah hasil dari usaha kita sendiri. Kita bertumbuh bukan
saat kita berusaha keras, namun saat kita melekat kepada Kristus dan bertumbuh di dalam
Dia. Bila kita tinggal di dalam Kristus, kita mengundang Dia hidup bersama kita setiap hari
dan mereproduksi karakter-Nya di dalam diri kita.

Seperti petani yang saat menabur mengharapakan tuaian, demikian juga Tuhan. Dia
berharap benih-benih kebenaran yang ditabur dalam hidup kita bertumbuh dan
menghasilkan buah, bahkan buah-buah yang lebat. Namun kembali kepada hal mendasar,
kita hanya bisa berbuah hanya ketika kita melekat kepada-Nya, hanya saat kita taat kepada
perintah-Nya.

Orang yang telah dihidupkan Roh akan menyadari bahwa hidupnya adalah milik Yesus.
Paulus di dalam ayat 24 mengatakan Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Kata menyalibkan
(stauroō), kata menyalibkan merupakan metafora dari sikap seorang percaya yang
meninggalkan cara hidupnya yang lama. Kedagingan tidak lagi memerintah atas kita, tetapi
Kristuslah yang memerintah atas kita oleh Roh-Nya. Roh Kudus yang menghidupkan kita
dan kemudian memimpin hidup kita.
Di ayat 16-18, Paulus membahas tentang 2 pilihan: hidup menurut daging atau hidup
menurut Roh. Tidak ada tempat yang netral. Setiap orang percaya harus memilih untuk
hidup dipimpin Roh atau hidup menurut daging. Daging dan Roh adalah 2 hal yang
berlawanan. tidak mungkin orang yang hidupnya dipimpin Roh sekaligus dipimpin
dagingnya/nafsunya. Kata dipimpin merupakan istilah hukum untuk menggambarkan
seorang kondisi seorang tahanan. Seorang tahanan berada di bawah otoritas orang lain dan
tidak punya hak apapun. demikianlah ketika seseorang dipimpin oleh Roh, maka Roh
berotoritas atas dirinya, dia hanya punya satu pilihan yaitu mentaati kehendak Roh.

Tidak ada Buah yang tumbuh dalam semalam, demikian juga tidak ada orang percaya yang
dapat berbuah dengan sempurna dalam waktu semalam. Ia akan tumbuh dari waktu ke
waktu. Cara menghasilkan Buah Roh adalah dengan memberikan hidup kita untuk
dipimpin oleh Roh Allah dan buang segala perbuatan kedagingan. Dengan tertanam dalam
Firman Tuhan dan hidup dalam pimpinan Roh Allah maka dgn otomatis hidup kita akan
menghasilkan Buah Roh itu. Kita harus membiarkan Roh Kudus membimbing kita, Ia akan
mengarahkan kita masuk dalam proses pertumbuhan dan buah. Kita harus rela masuk
dalam proses. Di dalam itu Ia akan membawa kita ke dalam berbagai-bagai ujian yang
akan mengembangkan dan menyempurnakan buah dalam diri kita. Jangan mencoba untuk
memperpendek waktu proses.

Proses pertumbuhan berlangsung seumur hidup tetapi proses berarti ada arah yang jelas
dalam pertumbuhan.
Kesimpulan

Seseorang dapat memiliki keberadaan dapat melakukan kehendak Allah adalah Hasil dari
perjuangan hidup menurut Roh,, bukan karena terpaksa atau hidup di bawah tekanan
bayang-bayang hukuman, tetapi dengan sendirinya dapat melakukan apa yang Allah
kehendaki. Paulus menyatakan hal ini dengan pernyataan: Akan tetapi jikalau kamu
memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat (Gal.
5:18). Dalam hal ini seseorang dapat melakukan kehendak Allah bukan karena hukum,
tetapi karena irama yang sudah menyatu dalam dirinya. Inilah Kekristenan yang sejati, not
just to do but to be. Sampai pada tahap ini nyata bahwa Kekristenan bukanlah agama
hukum, tetapi jalan hidup, yaitu cara berpikir seperti cara berpikirnya Tuhan. Dengan
demikian maka buah roh dapat dihasilkan.

Selanjutnya Paulus menunjukkan buah-buah daging antara lain: percabulan, kecemaran,


hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora
dan sebagainya. Orang-orang yang masih mempraktikkan hal ini dalam hidupnya pasti
tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Surga. Siapapun orang tersebut, walaupun
mengaku Kristen, aktivis, bahkan seorang pendeta. Dalam hal ini jelas bahwa untuk masuk
Kerajaan Surga seseorang harus tidak lagi hidup menuruti daging yang dapat menghasilkan
buah-buah daging. Orang-orang yang masuk dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang
hidup menurut roh. Sebagai buktinya adalah memiliki buah roh di dalam hidupnya. Buah
roh itu antara lain: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Oleh sebab itu menjadi panggilan yang dapat dikatakan juga sebagai hutang, bahwa orang
percaya harus hidup menurut roh. Untuk itu orang percaya harus berjuang menyalibkan
daging dengan segala hawa nafsunya. Hal ini tidak bisa dihindari oleh orang yang telah
menerima penebusan oleh darah Yesus Kristus, yang segenap hidupnya sudah dimiliki oleh
Tuhan (1 Kor. 6:19-20). Untuk itu Paulus tegas mengatakan: Barangsiapa menjadi milik
Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya
(Gal. 5:24).

Marilah kita berdoa Besar kesetiaan-Mu, ya Tuhan Allahku! Setiap hari aku melihat-Mu
menyediakan yang kuperlukan dan menunjukkan belas kasihan-Mu. Terima kasih. Tuhan,
peliharalah buah Roh dalam hati dan pikiran kami sehingga sesama kami dapat menikmati
keharuman di dalam dan melalui kehidupan kita.

Amin.

Anda mungkin juga menyukai