Berbicara mengenai polusi, mungkin selama ini sebagian besar orang hanya mengenal polusi seperti air, udara,
dan tanah. Padahal selain beberapa polusi tersebut, terdapat satu polusi yang tak kalah memberikan dampak
negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia, ya polusi suara atau pencemaran suara.
Faktanya, kita memang tidak dapat melihat, mencium, dan merasakan polusi suara. Hal itulah yang membuat
pencemaran suara tidak mendapatkan perhatian seperti jenis polusi lainnya. Padahal pencemaran suara sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia yang datang dari mana saja.
Banyak pengertian yang menjelaskan tentang apa itu polusi suara. Tetapi secara umum, polusi suara atau
pencemaran suara merupakan gangguan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang tidak diinginkan dan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan makhluk hidup di sekitar suara tersebut.
Pencemaran suara dapat terjadi apabila terdapat suara dengan volume tinggi, keras, bahkan pada frekuensi
tertentu dapat merusak indera pendengaran manusia. Berbeda halnya dengan jenis pencemaran lainnya, polusi
suara dianggap sebagai polusi subjektif karena tergantung dari perspektif masing-masing yang mendengar
apakah terganggu atau tidak.
Namun meskipun begitu, tetap terdapat standar dan batas yang menentukan bahwa sebuah suara dianggap
sebagai polusi. Suara sendiri memiliki satuan ukur yang dinamakan desibel (dB) dengan skala mulai dari 0
hingga maksimal 160-180 dB. Angka maksimal pada skala dB adalah suara yang tidak bisa ditolerir oleh telinga
manusia.
Karena standarnya, skala suara yang aman untuk telinga manusia berada di kisaran 60-70 dB. Seperti suara
percakapan, suara musik yang tenang, dan lain sebagainya. Sekalipun terdapat beberapa suara di atas skala
standar yang masih dapat diterima telinga, namun hal tersebut sudah dikategorikan sebagai pencemaran suara.
Karena dapat mengganggu dan membahayakan indera pendengaran apabila diterima secara terus-menerus dan
dalam jangka waktu yang lama.
Dilansir dari kelaspintar.id, pada umumnya pencemaran suara dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yakni sebagai
berikut:
Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat tetapi mengejutkan. Misalnya
seperti suara ledakan, suara senjata yang ditembakkan, hingga suara petir.
Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan dalam waktu singkat dan mengejutkan yang terjadi
secara terus-menerus tetapi hanya sepotong-potong. Misalnya seperti suara palu yang dipukul terus-
menerus.
Kebisingan semi kontinu, kebisingan yang datang sebentar lalu hilang dan muncul kembali. Misalnya
suara lalu-lalang kendaraan di jalanan dan suara pesawat terbang.
Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang terus-menerus dalam waktu yang lama. Jenis
kebisingan ini dengan intensitas tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran. Contohnya
seperti suara mesin pabrik.
Setidaknya, terdapat beberapa sumber penyebab polusi suara yang tanpa kita sadari sering kita dengar sehari-
hari, yakni sebagai berikut:
Lalu lintas. Sumber kebisingan ini berasal dari klakson kendaraan yang dapat menghasilkan suara 90
hingga 100 dB.
Lalu lintas udara. Selain di jalan raya, kebisingan lalu lintas juga terjadi di udara. Meskipun jumlah
pesawat terbng tidak sebanyak mobil dan kendaraan lainnya di jalan raya, namun satu pesawat dapat
menghasilkan suara pada skala 130 dB.
Aktivitas industri. Suara bising ini dihasilkan dari mesin-mesin besar yang digunakan, seperti
generator, kompresor, hingga exhaust fan. Maka dari itu, selain harus memiliki perizinan lingkungan,
aktivitas industri juga perlu memperhatikan penggunaan mesin-mesin besar agar dapat mengurangi
pencemaran suara yang mengganggu.
Kegiatan konstruksi. Konstruksi disini yaitu seperti pertambangan, pembangunan, dan lain sebagainya.
Suara bising dari kegiatan ini bersumber dari mesin konstruksi atau pembangunan lainnya. Dimana
dalam kegiatannya dapat menghasilkan suara hingga skala 110 dB.
Aktivitas malam. Tanpa kita sadari, ternyata bar, restoran, hingga kafe juga dapat menghasilkan suara
lebih dari 100 dB. Maka dari itu, usaha-usaha seperti ini perlu memiliki Surat Izin Gangguan untuk
memastikan bahwa usaha yang didirikan tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar
dan lingkungan, dalam hal ini menimbulkan polusi suara.
Terlepas dari apakah kita sadar atau tidak, tapi nyatanya keberadaan polusi suara itu ada. Bahkan pencemaran
suara dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia. Lantas, apa saja dampak dari
pencemaran suara?
1. Gangguan Pendengaran
Efek langsung yang bisa dirasakan akibat pencemaran suara adalah gangguan pendengaran. Mendengar suara
dengan volume tinggi secara terus-menerus akan merusak dan menghancurkan koklea atau rambut-rambut kecil
pada rumah siput di dalam organ telinga. Apabila bagian ini rusak, maka sinyal suara yang dikirimkan ke otak
akan semakin sedikit.
Hal inilah yang secara tidak langsung dapat menyebabkan turunnya fungsi pendengaran bahkan dapat memicu
gangguan pendengaran secara permanen (tuli).
Selain dapat meningkatkan tekanan darah dan gula darah, hormon stres juga dapat mengurangi kemampuan
tubuh dalam melawan berbagai penyakit. Akibatnya, daya tahan tubuh akan menurun atau melemah dan tubuh
menjadi lebih rentan terkena berbagai infeksi.
3. Gangguan Tidur
Pencemaran suara juga dapat berdampak pada kualitas tidur seseorang. Kita tentunya sudah sering merasakan
hal ini, suara bising sangat mengganggu dan membuat kita sulit untuk dapat tidur dengan nyenyak. Bahkan
tidak jarang juga, ketika kita sudah mulai tertidur dan mendengar suara, kita pasti akan langsung terbangun.
Karena sejatinya, ketika tidur kita membutuhkan suasana yang tenang dan sepi dari gangguan suara sekecil
apapun itu. Nah, apabila siklus tidur normal kita terganggu dan kita tidak mendapatkan kualitas tidur yang
maksimal, maka akan berdampak besar pada mood kita.
Karena kurangnya waktu tidur, dapat merusak suasana hati (mood) yang dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari.
Jika kondisi tersebut hanya dibiarkan saja, maka semakin lama akan dapat meningkatkan risiko gangguan
pembekuan atau penggumpalan darah, stroke, bahkan gagal jantung.
Nah, itulah ulasan mengenai polusi suara mulai dari pengertian, penyebab, jenisnya, hingga dampak negatif
bagi kesehatan manusia. Semoga ulasan tersebut dapat memberikan tambahan informasi dan manfaat bagi kita
untuk lebih menyadari tentang keberadaan pencemaran suara.
LANGKAH LANGKAH PENGGUNAAN DONGKRAK HYDROLIK
ntuk para pemilik kendaran bermotor, cara kerja dongkrak hidrolik penting dan perlu diketahui. Pasalnya,
dongkrak hidrolik seringkali digunakan dalam keadaan darurat, seperti ketika mengganti ban kendaraan yang
sedang bocor.
Meski banyak yang belum paham, cara pengoperasian dongkrak hidrolik ini cukup sederhana. Nah, untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai prinsip kerja dongkrak hidrolik, simak berikut ulasan selengkapnya.
Cara kerja dongkrak hidrolik
Dongkrak hidrolik termasuk salah satu aplikasi sederhana di mana merupakan contoh dari adanya hukum
pascal. Seperti namanya, dongkrak ini menggunakan prinsip kerja hidrolik.
Dongkrak tipe hidrolik sendiri memiliki dua tabung yang saling berhubungan dan memiliki diameter berbeda
ukuran. Untuk masing-masing tabung, ditutupi dan diisi dengan cairan atau liquid, seperti pelumas oli.
Saat terjadi pengisapan kecil dan diberi gaya tekanan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida atau minyak di
dalam pompa. Maksudnya, apabila tabung yang memiliki permukaan kecil ditekan ke arah bawah, maka
otomatis setiap bagian cairan juga ikut tertekan.
Dalam penggunaan untuk keperluan memperbaiki kendaraan, cara kerja dongkrak hidrolik sangat sederhana.
Untuk mengangkat beban, berupa kendaraan, batang pompa dinaik turunkan dengan menggunakan handle yang
tersedia.
Ketika batang pompa tersebut naik-turun, setiap bagian fluida akan tertekan ke bawah. Tekanan yang dihasilkan
oleh tabung pompa dengan permukaan kecil ini diteruskan ke seluruh bagian fluida pada silinder hidrolik.
Gaya yang dibutuhkan untuk menekan fluida dalam pompa cukup kecil karena luas permukaan tabungnya kecil.
Akan tetapi, setelah diteruskan ke seluruh bagian cairan, tekanan menjadi amat besar sebab luas permukaan
tabungnya lebih besar.
Kemudian, fluida akan menekan piston yang ada pada silinder hidrolik dengan permukaan lebih luas sehingga
piston terdorong ke atas. Dengan tekanan yang besar ini, dongkrak hidrolik mampu mengangkat beban hingga
100 ton.
Kebanyakan orang mengetahui bahwa dongkrak digunakan sebagai alat untuk melakukan penggantian ban
mobil kempes atau bocor. Hal ini tentu tidak salah karena memang itulah fungsi utama dongkrak hidrolik yang
berhubungan dengan perbaikan mobil.
Namun, selain mengganti ban, dongkrak mobil jenis hidrolik juga memiliki banyak kegunaan atau fungsi
lainnya. Salah satu fungsi dongkrak hidrolik, yakni membantu proses pengecekan mesin pada bagian bawah
kendaraan, seperti memasang jack stand untuk memudahkan catalytic converter.
Tak hanya itu, dongkrak tipe hidrolik pun dibutuhkan mekanik bengkel kendaraan untuk memeriksa dan
memperbaiki masalah yang terjadi pada sistem pengereman. Untuk contoh dongkrak hidrolik yang biasa
digunakan ada tiga jenis, yakni dongkrak jembatan, dongkrak botol, dan dongkrak buaya.
Cara menggunakan dongkrak hidrolik ini sama, yakni dengan memberi daya tekanan sehingga menghasilkan
gaya angkat. Untuk mengangkat beban dengan dongkrak hidrolik, kamu cukup menekan tuas pengunci saat
ingin menaikkan kendaraan.
Sekarang ini, setiap mobil sudah memiliki titik tumpu yang jelas untuk pemasangan dongkrak. Umumnya, titik
tumpu berada di antara batang gardan di dekat suspensi atau pada bagian bawah bagian mobil.
Apabila tidak ada, kamu bisa meletakkan dongkrak pada sasis kendaraan untuk penggunaan di belakang dan
pada arm ketika digunakan di bagian depan mobil. Untuk mobil yang memiliki rangka monokok, kamu bisa
menempatkan tumpuan dongkrak pada sasis.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang tepat pada
waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata Pelajaran “ MTK “.
Dalam makalah ini kami mengangkat tema yang membahas tentang “Wawancara tentang
tingkat pengangguran di Desa Rahuning 1”. Makalah ini berisikan mengenai masalah-
masalah ketenagakerjaan serta pengangguran di Rahuning dan dampaknya bagi ekonomi
di Pulau Rakyat. Yang mana masalah tersebut setiap hari selalu berkembang dan
bertambah. Serta dalam makalah ini juga membahas tentang cara-cara serta upaya
pemerintah dalam menghadapi masalah pengangguran di Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kalian.
Penulis
B. Latar belakang
Rahuning merupakan Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak serta
memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat Rahuning pantas disebut sebagai
Kecamatan yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya. Hal ini harusnya dapat memberikan keuntungan besar untuk perekonomian di
Indonesia.
Namun hal itu belum bisa terwujud karena keadaan di Indonesia sekarang tidak seperti yang kita
bayangkan. Ini Karena pemerintah Indonesia yang belum dapat mengefesiensikan sumber daya alam
dan manusianya yang melimpah. Faktanya sekarang, banyak warga Indonesia yang tidak memiliki
pekerjaan atau dengan kata lain menjadi pengangguran di negaranya sendiri.
Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada
keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah
itu. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang
sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya1. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain
sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Dalam makalah ini, saya akan mengulas sebagian kecil masalah pengangguran di Desa Rahuning
dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya harap akan membantu dalam menanggulangi
masalah perekonomian pengangguran di indonesia.
Keterbatasan lapangan pekerjaan di indonesia khususnya di kota-kota besar sangatlah tinggi dari tahun ketahun,
sehingga berpotensi untuk tidak dapat tertampungnya lulusan program pendidikan di lapangan kerja setiap
tahun selalu meningkat tidak pernah mengalami penurunan. Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting
tingkat kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan “pendidikan”
dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada. Sementara dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif
lebih besar dan banyak efek negatif dari hal ini salah satunya tingkat kriminalitas tiap daerah juga ikut
bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun
tidak sebatas pada kebijakan sektor pendidikan saja, namun merembet pada masalah lain secara multi
dimensional. Di samping itu tentu saja akan menciptakan angka produktivitas sosial yang rendah, yang akan
menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya. Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi
dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1
1. Apakah definisi pengangguran itu ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Pengertian Pengangguran
Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi pengangguran. Nanga (2005:
249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori
angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus
penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8).
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara
aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization (ILO)
memberikan definisi pengangguran yaitu:
Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama
periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja
mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja
normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS,
2001: 4)2.
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih
mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak
mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (BPS, 2000: 14).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah