Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKHIR

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP


LAYANAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


(BAPPEDA)
KABUPATEN BLORA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

PT. Indekstat Konsultan Indonesia merupakan perusahaan jasa konsultan bidang


riset sosial dengan inovasi baru, yaitu menghadirkan Survey yang berbasis teknologi.
Hal ini tentu menawarkan banyak kelebihan, diantaranya kecepatan, kemudahan, dan
ketepatan. PT. Indekstat Konsultan Indonesia didirikan oleh para pakar di bidang
statistika terapan, kebijakan publik, bisnis dan marketing, riset dan pengembangan
wilayah. Melalui perpaduan latarbelakang keilmuwan tersebut, PT Indekstat Konsultan
Indonesia mampu memformulasikan data menjadi strategi pembangunan wilayah,
mendesain kebijakan yang tepat dan terarah.

Laporan Akhir disusun sebagai bentuk produk hasil akhir pekerjaan. Laporan
akhir diantarnya terdiri dari serangkaian pelaksanaan pekerjaan dan kemudian
analisis dari data lapangan dan rekomendasi. Laporan akhir menjawab tujuan dari
pelaksanaan pekerjaan.

Hormat Kami,
Dewan Direksi

PT Indekstat Konsultan Indonesia

[LAPORAN AKHIR SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN 2
1.3 SASARAN 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT 3
2.2 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) 5
BAB III METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 6
3.1 KERANGKA KONSEPTUAL 6
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA 8
a. Objek Penelitian 8
b. Jumlah Sampel 8
c. Metode Pengambilan Sampel 10
d. Instrumen Survei 11
3.3 ANALISIS DATA HASIL SURVEY 15
BAB IV INOVASI 18
4.1 INOVASI BERBASIS DIGITAL 18
4.2 INOVASI TERHADAP PENGENDALIAN MITIGASI RISIKO 18
4.3 INOVASI DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 21
BAB V PROGRAM KERJA 22
5.1 ALUR PELAKSANAAN KEGIATAN 22
5.2 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN 24
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 25
6.1 PROFIL RESPONDEN 25
6.2 INVENTARISASI JENIS LAYANAN 29
6.3 PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN 30
6.4 PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP
LAYANAN 47
BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 49
7.1 SIMPULAN 49
7.2 SARAN 50

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
iii
LAMPIRAN 54
KUESIONER SURVEI PENILAIAN INDEKS PEMBANGUNAN MASYARAKAT
KABUPATEN BLORA TA 2022 55

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 5


Tabel 2 Rincian dokumen dan tujuannya pada literatur riview 7
Tabel 3 Daftar sampel survey kepuasan masyarakat 9
Tabel 4 Definisi Operasinal SKM 12
Tabel 5 Ilustrasi struktur data survei 15
Tabel 6 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan, dan
Kinerja Unit Pelayanan 16
Tabel 7 Pengendalian Mitigasi Risiko 18
Tabel 8 Timeline Pelaksanan Pekerjaan 24
Tabel 9 Unsur persyaratan layanan yang dinilai kurang & tidak jelas 31
Tabel 10 Sebaran responden yang menilai syarat kurang/ tidak jelas berdasarkan
kecamatan 32
Tabel 11 Unsur persyaratan layanan yang dinilai kurang & tidak mudah 33
Tabel 12 Sebaran responden yang menilai syarat kurang/ tidak mudah berdasarkan
kecamatan 34
Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan kecamatan tingkat kejelasan tatacara 35
Tabel 14 Tingkat kemudahan prosedur berdasarkan kecamatan 37
Tabel 15 Waktu layanan yang dinilai kurang cepat & lambat 38
Tabel 16 Tarif/biaya layanan yang dinilai tidak wajar 40
Tabel 17 Layanan yang Dinilai Kurang Cepat & Lambat dalam Merespon
Aduan/Saran 44
Tabel 18 Layanan yang Dinilai Kurang Cepat & Lambat dalam Menindaklanjuti
Aduan/Saran 45
Tabel 19 Layanan yang Dinilai Sarana dan Prasarananya Kurang Lengkap 46
Tabel 20 Hasil penghitungan IKM Pemerintah Kabupaten Blora 48
Tabel 21 Rekomendasi IKM 50

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konseptual 6


Gambar 2 Ilustrasi Penarikan Sampel 11
Gambar 3 Skema Penyusunan Kuesioner 12
Gambar 4 Alur Pelaksanaan Kegiatan 22
Gambar 5 Sebaran Responden berdasarkan Kecamatan 25
Gambar 6 Sebaran Responden berdasarkan Usia 26
Gambar 7 Sebaran responden berdasarkan Pendidikan 27
Gambar 8 Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin 27
Gambar 9 Sebaran Responden berdasarkan status perkawinan 27
Gambar 10 Sebaran Responden berdasarkan Suku dan Agama 28
Gambar 11 Sebaran Responden berdasarkan Profesi 28
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
iv
Gambar 12 Sebaran responden berdasarkan pengeluaran rumah tangga 29
Gambar 13 Inventarisasi layanan yang diketahui dan digunakan oleh Responden 30
Gambar 14 Tingkat kejelasan syarat untuk mendapatkan layanan. 30
Gambar 15 Tingkat Kejelasan Syarat untuk Mendapatkan Layanan 33
Gambar 16 Tingkat kejelasan tatacara untuk mendapatkan layanan 35
Gambar 17 Tingkat kemudahan tatacara untuk mendapatkan layanan 36
Gambar 18 Tingkat kecepatan untuk mendapatkan layanan 37
Gambar 19 Unsur biaya untuk mendapatkan layanan 39
Gambar 20 Tingkat kewajaran tarif untuk mendapatkan layanan 40
Gambar 21 Tingkat pemahaman petugas terhadap layanan yang diberikan 41
Gambar 22 Tingkat kemampuan petugas yang memberikan layanan 42
Gambar 23 Sikap petugas dalam memberikan layanan 42
Gambar 24 Sarana dan cara menyampaikan aduan 43
Gambar 25 Tingkat kecepatan petugas dalam merespon aduan 44
Gambar 26 Tingkat kecepatan petugas dalam menindaklanjuti aduan 45
Gambar 27 Tingkat kelengkapan sarana dan prasarana 46
Gambar 28 Tingkat kualitas sarana dan prasarana 47

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen untuk terus berupaya


memberikan layanan yang prima kepada masyarakat Kabupaten Blora. Hal tersebut
diwujudkan dengan dirumuskanya berbagai inovasi layanan dan kebijakan yang
berorientasi pada peningkatanan kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya tersebut
dilakukan tentunya untuk mewujudkan Visi Kabupaten Blora yaitu membangun
Kabupaten Blora yang unggul dan berdaya saing.
Pada prakteknya, layanan-layanan kepada masyarakat Kabupaten Blora
diampu oleh lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Blora. Program dan layanan yang disusun dan diberikan kepada
masyarakat Kabupaten Blora diantaranya pada bidang insfrastruktur, pendidikan,
kesehatan, sosial, administrasi kependudukan dan lain sebagainya.
Pemerintah Kabupaten Blora menyadari bahwa beragam respon masyarakat
muncul atas layanan yang telah diberikan. Hal tersebut dapat diketahui dari berbagai
keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan media sosial.
Terlebih saat ini akses masyarakat terhadap media sosial dan internet sudah sangat
tinggi. Sehingga tentunya keluhan tersebut, jika tidak ditangani memberikan dampak
buruk terhadap pemerintah. Lebih jauh lagi adalah dapat menimbulkan
ketidakpercayaan dari masyarakat.
BAPPEDA Kabupaten Blora sebagai leading sector dalam proses perencanaan
pembangunan, memandang penting untuk melakukan evaluasi terhadap layanan-
layanan yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Blora. Evaluasi
dimaksudkan untuk menghimpun persepsi masyarakat mengenai kelebihan dan
kekurangan layanan. Jenis layanan yang disurvei diantaranya adalah layanan-layanan
yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Pada prakteknya evaluasi tersebut dilakukan dengan survey kepuasan
masyarakat. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang
diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelakasanaan SKM merupakan
mandat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
yang harus dilakukan oleh unit penyelenggara publik seara periodik, yaitu selama 3

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
1
bulan sekali/ 6 bulan sekali, dan minimal satu tahun sekali. Pada prakteknya
pelaksanaan SKM diatur pada PERMENPANRB No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Publik.
Pelaksanaan pengukuran IKM terhadap layanan dari Pemerintah Kabupaten
Blora adalah dalam rangka mewujudkan proses pembangunan yang berbasis dengan
data (Data Driven Policy). Pengukuran IKM tersebut dimaksudkan untuk
mengidentifikasi sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang
telah diberikan, serta sebagai dasar untuk perbaikan kualitas layanan-layanan yang
akan diberikan kepada masyarakat kedepan..

1.2 TUJUAN
Adapun Tujuan kegiatan Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
Kabupaten Blora Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Mengukur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh
unit pelayanan publik;
2. Menganalisis dan menentukan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan pelayanan yang telah diberikan serta
referensi untuk menyusun langkah-langkah perbaikan pelayanan
selanjutnya;
4. Mengetahui tingkat kepentingan layanan sehingga unit pelayanan bisa
menentukan skala prioritas perbaikan kualitas pelayanan selanjutnya.

1.3 SASARAN
SKM merupakan instrument penting untuk mengetahui penilaian masyarakat
terhadap kinerja yang sudah pemerintah lakukan. Hal ini tentunya dalam rangka
untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Adapun sasaran yang
hendak dicapai dari kegiatan ini adalah:
a. Identifikasi skor IKM atas layanan dari Pemerintah Kabupaten Blora
b. Identifikasi kelemahan dan kekurangan layanan
c. Merumuskan rekomendasi untuk peningkatan layanan kepada masyarakat
Kabupaten Blora

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT


Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik,
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan sebuah kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang
diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sementara itu, yang dimaksud
dengan unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi
pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan
kepada penerima pelayanan.
SKM dilaksanakan secara periodik, merujuk pada pemodan SKM dijelaskan
bahwa survei dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulanan (triwulan), atau 6
(enam) bulan (semester) atau minimal 1 (tahun) sekali. Pelaksanaan SKM bertujuan
untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.
Pada pelaksanaanya, pengukuran SKM didasarkan pada unsur-unsur
penyusun kepuasan masyarakat. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah unsur-
unsur yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik. Merujuk pada pedoman pelaksanaan SKM, unsur
SKM terdiri dari 9 (Sembilan) unsur, diantaranya adalah :

a) Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

b) Sistem, Mekanisme, dan Prosedur


Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.

c) Waktu Penyelesaian
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
3
d) Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan
dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara
yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
penyelenggara dan masyarakat.

e) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan


Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan
dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

f) Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.

g) Perilaku Pelaksana
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

h) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan


Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

i) Sarana dan prasarana


Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak
(komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung).

Pada kondisi layanan tertentu, sejumlah 9 (Sembilan) unsur tersebut tidak


semua digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan layanan. Merujuk pada
pedoman pelaksanaan SKM, terdapat 2 catatan atau kondisi penggunaan unsur
dapat disesuaikan, diantaranya :

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
4
a. Unsur 4, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika dalam suatu
peraturan perundangan biaya tidak dibebankan kepada penerima layanan
(konsumen). Contoh: pembuatan KTP, biaya oleh UU dinyatakan gratis.
b. Unsur 6 dan Unsur 7, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika
jenis layanan yang akan disurvei berbasis website.

2.2 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)


Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik,
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Merupakan sebuah hasil pengukuran dari
kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat dalam bentuk angka, dimana angka tersebut
akan menjadi nilai score atas bentuk pelayanan publik yang telah diselenggarakan.
Angka tersebut ditetapkan dalam skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat). Berikut
merupakan daftar nilai untuk hasil Indeks Kepuasan Masyarakat :

Tabel 1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai Nilai Interval Nilai Interval Mutu Kinerja Unit


Persepsi (NI) Konversi (NIK) Pelayanan (X) Pelayanan (Y)
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 3,0644 -3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5324-4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 KERANGKA KONSEPTUAL

Indeks Kepuasan Masyarakat


(IKM)

Pend. Kualitatif Pend. kuantitatif

Literature Review
Survei

Jenis Dokumen :
a. Daftar dan Dokumen SOTK OPD Responden : Stakeholder Pengguna
Kabupaten Blora Layanan
b. RPJMD Kabupaten Blora
c. SOP Pelaksanaan layanan
Konsep Pengukuran IKM
a. Pengukuran merujuk 9 Unsur
IKM(PERMENPANRB NO 14
FGD : tahun 2017
• Menentukan jensi layanan yang akan b. Tingkat kepentingan dan
menjadi objek survei
tingkat kualitas layanan
• Perumusan Instrumen
c. Kelebihan dan Kelemahan
• Cakupan wilayah pelaksanaan survei

Hasil :
a. Skor IKM
b. Tingkat kualitas kinerja Analisis :
c. Data kelebihan dan kekurangan a. Penghitungan skor IKM
Layanan b. Analisis deskriptif (univariat)
d. Rekomendasi : Prioritas perbaikan c. Analisis bivariat
layanan

Gambar 1 Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual (Gambar 1) memberikan gambaran terkait alur
pemikiran dalam menjawab tujuan dari dilaksanakanya SKM terhadap layanan dari
Pemerintah Kabupaten Blora. Penyusuan kerangka konseptual didasarkan pada
regulasi yang ada, yaitu PERMENPANRB No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Layanan Publik. Selain
itu, kerangka konseptual tersebut juga disusun dengan dasar penilaian bahwa
pelaksanaan survei kepuasan masyarakat sangat kompleks. Sehingga proses
perumusan metode pelaksanaan pekerjaan harus terstruktur, sistematis, dan valid.
Merujuk pada kerangka konseptual, bahwa PT Indekstat Konsultan Indonesia
dalam melaksanakan SKM menggunakan pendekatan Mix Methode, yaitu melalui
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
6
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan tersebut dipilih
karena dianggap saling melengkapi dan dapat mengurai secara komprehensif setiap
layanan yang akan disurvei.
Pendekatan kualitatif dilakukan dengan tujuan utama untuk menentukan
jenis layan/ program, dan perumusan instrument pengukuran, serta cakupan
pelaksanaan survei. Proses pendekatan kualitatif dilakukan secara 2 tahap, pada
tahap awal dilakukan literature review dan dilanjutkan dengan FGD. Literature
Review dilakukan dengan studi dan kajian pada dokumen-dokumen terkait. Berikut
merupakan uraian dokumen yang dipenting untuk direview dan penjelasan tujuan
dari setiap dokumen yang akan direview tersebut :
Tabel 2 Rincian dokumen dan tujuannya pada literatur riview

Dokumen Tujuan
Dokumen Daftar OPD Identifikasi tupoksi utama dari penyelenggara layanan
berikut SOTK di publik, sehingga hasil dapat mendukung IKU.
Kabupaten Blora
RPJMD Kabupaten Identifikasi pelaksanaan program/ layanan pada setiap
Blora unsur SKM. Sebagai acuan perumusan intrumen survey
SOTK BAPPEDA Kab Penentuan cakupan survei serta jumlah dan metode
Blora pengambilan sampel.

Pada tahap selanjutnya adalah Focus Groud Discussion (FGD) yang melibatkan
stakeholder terkait untuk memfinalkan hasil dari literature review. Melalui tahap ini
diharapkan dapat memeroleh hasil yang valid dan telah melalui koreksi dari setiap
stakeholder yang ada.
Pendekatan berikut adalah kuantitatif, Merujuk pada Creswell 1944,
Pendekatan kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang suatu
permasalahan berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari berbagai
variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk
menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar. Selanjutnya,
penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang lengkap
(Singarimbun dan Effendi 1989).

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
7
Seluruh proses pendekatanan kuantitatif merujuk pada PERMENPANRB NO
14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Layanan Publik, mulai dari proses penentuan jumlah sampel,
perumusan instrument, hingga penghitungan skor IKM dan analisis-analisis lainya.
Pada pendekatan kuantitatif, proses pengambilan data dilakukan dengan cara survei
menggunakan kuesioner terstruktur. Adapun yang menjadi responden adalah
masyarakat Kabupaten Blora pengguna/ penerima layanan dari pemerintah
Kabupaten Blora.
Hasil dari kedua pendekatan kemudian dikompilasi dan dilakukan analisis,
baik analisis penghitungan skor IKM, deskriptif, dan univariat. Analisis tersebut
ditujukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang komprehensif dan dapat
menjawab tujuan dan rumusan masalah dari pelaksanaan SKM.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data berisi uraian informasi seputar serangkaian proses


aktivitas pada pendekatan kuantitatif, diantaranya terdiri dari keterangan objek
penelitian, jumlah sampel, desain penarikan sampel, instrument survei, dan pengujian
instrument survei. Secara detail serangkain proses tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Objek Penelitian
Populasi pada pelaksanaan pengukuran IKM adalah seluruh masyarakat
Kabupaten Blora yang telah berumur 17 tahun atau telah menikah. Populasi dari
setiap layanan tersebut kemudian akan menjadi dasar dalam penentuan kriteria
responden, unit sampel, dan sebaran responden. Selanjutnya responden adalah
sebagian anggota populasi yang terpilih secara acak.
b. Jumlah Sampel
Agar data yang diperoleh dalam suatu survey akurat dalam melakukan
inferensi terhadap populasi, maka error yang dihasilkan diharapkan sekecil
mungkin. Error yang timbul dalam suatu survei secara garis besar dibagi menjadi
dua yaitu sampling error dan non sampling error. Sampling error adalah error
yang timbul karena kita tidak mengambil seluruh anggota populasi, melainkan
hanya sebagian atau sampel saja. Sedangkan non sampling error adalah error
yang bersumber bukan karena faktor sampel, misalnya karena kesalahan alat

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
8
ukur, kesalahan wawancara, non respons, kesalahan entri data, dan lain-lain.
Agar error yang dihasilkan sekecil mungkin diperlukan metode sampling
(sampling design) yang tepat. Walaupun demikian, apapun metode sampling
yang dipilih tetap akan diperoleh sampling error. Sampling error ini akan
mengecil jika ukuran sampel diperbesar. Di lain pihak, penambahan ukuran
sampel berakibat pada potensi meningkatnya non sampling error.
Formula yang digunakan dalam menentukan banyaknya sampel
menggunakan rumus maximum margin of eror (MoE). Penggunaan rumus
tersebut dipilih karena populasi tidak ketahui secara pasti. Rumus maximum
margin of eror (MoE) adalah sebagai berikut :
!" (%&') !" (%&')
MoE = Z.Se = Z. )
= Z.
√)

Untuk z dengan tingkat kepercayaan 95% dan p=0,5, maka


+,-. %
MoE = =
√) √)

% 2
n = "/01#

Sehingga, untuk memperoleh MoE = 4,7%, dibutuhkan n sampel sebesar ± 440


Berikut merupakan daftar sampel responden dari setiap desa/kelurahan
yang berasal dari kecamatan yang tersebar di seluruh Kaupaten Blora. Setiap
desa/kelurahan terdapat 10 sampel.
Tabel 3 Daftar sampel survey kepuasan masyarakat

NO DESA / KELURAHAN KECAMATAN STATUS RESPONDEN


1 KARANGTALUN BANJAREJO DESA 10
2 GEMBOL BOGOREJO DESA 10
3 GETAS CEPU DESA 10
4 WOTBAKAH JAPAH DESA 10
5 NGAPUS JAPAH DESA 10
6 PELEM JATI DESA 10
7 GABUSAN JATI DESA 10
8 PENGKOLJAGONG JATI DESA 10
9 NGAMPON JEPON DESA 10
10 NGLEBUR JIKEN DESA 10
11 BAJO KEDUNGTUBAN DESA 10
12 KETUWAN KEDUNGTUBAN DESA 10
13 PURWOREJO KOTA BLORA DESA 10
14 NGLUNGGER KRADENAN DESA 10
15 NGRAWOH KRADENAN DESA 10
16 KEDUNGWARU KUNDURAN DESA 10
17 BAKAH KUNDURAN DESA 10
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
9
NO DESA / KELURAHAN KECAMATAN STATUS RESPONDEN
18 WANTILGUNG NGAWEN DESA 10
19 BERGOLO NGAWEN DESA 10
20 SAMBONGWANGAN RANDUBLATUNG DESA 10
21 KALISARI RANDUBLATUNG DESA 10
22 TANGGEL RANDUBLATUNG DESA 10
23 TEMENGENG SAMBONG DESA 10
24 KEDUNGBACIN TODANAN DESA 10
25 WUKIRSARI TODANAN DESA 10
26 KEDUNGRINGIN TUNJUNGAN DESA 10
27 SAMBONGREJO TUNJUNGAN DESA 10
28 BULUROTO BANJAREJO KOTA 10
29 SUMBERAGUNG BANJAREJO KOTA 10
30 CEPU CEPU KOTA 10
31 CABEYAN CEPU KOTA 10
32 MULYOREJO CEPU KOTA 10
33 BALONG JEPON KOTA 10
34 SUMURBOTO JEPON KOTA 10
35 BLEBOH JIKEN KOTA 10
36 WADO KEDUNGTUBAN KOTA 10
37 KEDUNGJENAR KOTA BLORA KOTA 10
38 TEMPELAN KOTA BLORA KOTA 10
39 NGADIPURWO KOTA BLORA KOTA 10
40 JAGONG KUNDURAN KOTA 10
41 NGAWEN NGAWEN KOTA 10
42 WULUNG RANDUBLATUNG KOTA 10
43 COKROWATI TODANAN KOTA 10
44 KESER TUNJUNGAN KOTA 10
TOTAL 440

c. Metode Pengambilan Sampel


Dalam menentukan metode pengambilan sampel, penting untuk
mengetahui sumber keragaman populasi. Populasi yang memiliki sumber
keragaman yang berbeda tentu membutuhkan teknik sampling yang berbeda.
Pada pengukuran IKM Kabupaten Blora, metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penentuan sampel survei adalah multistage random sampling.
Multistage sampling (metode penarikan sampel secara
bertahap/bertingkat) merupakan suatu metode penarikan sampel yang
menggunakan kombinasi dua atau lebih metode pengambilan sampel yang
berbeda. Multistage sampling mengacu pada rencana sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan secara bertahap dengan mengg unakan unit
sampling yang lebih kecil dan lebih kecil pada setia p tahap. Pada multistage
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
10
sampling, populasi pada tahap pertama dibagi menjadi beberapa cluster yang
disebut sebagai cluster unit primer. Kemudian beberapa cluster dipilih menjadi
sample cluster. Dalam clustering ini dapat dilakukan lebih dari satu tahap.
Kemudian ketika sudah didapat cluster yang homogen, maka dapat dilakukan pen
arikan unit sample yang dipilih dari unit cluster (cluster terakhir) dengan
mengguna kan metode simple random. Berikut merupakan ilustrasi penarikan
sampel pada pelaksanaan pengukuran IKM Kabupaten Blora 2022;

Gambar 2 Ilustrasi Penarikan Sampel

d. Instrumen Survei
Metode pengambilan data pada pendekataan kuantitatif yang digunakan
pada SKM adalah survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang lengkap (Singarimbun dan Effendi 1989). Merujuk pada penjelasan
tersebut, instrumen penelitian pada pelaksanaan pengukuran IKM adalah
kuesioner terstruktur. Kuesioner disusun dengan merujuk pada unsur dan
indikator-indikator dari SKM.
Pada penyusun kuesioner, terlebih dahulu penting untuk memahami
business process dari setiap layanan yang akan disurvei. Selanjutnya berdasar pada
pemahaman business process dari setiap layanan dilanjutkan dengan penyusunan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
11
definisi operasional yang berisi indikator untuk setiap unsur IKM. Definisi
operasional itulah yang kemudian menjadi cikal bakal penyusunan kuesioner yang
komprehensif dan mempunyai tingkat kevalidan yang tinggi.

Pemahaman Penyusunan Penyusunan


Bussiness Process Definisi Kuesioner
Layanan Operasional

Gambar 3 Skema Penyusunan Kuesioner

Secara umum, definisi operasional sebagai dasar penyusunan kuesioner


survei pada setiap layanan digambarkan pada uraian tabel dibawah ini :
Tabel 4 Definisi Operasinal SKM
Dimensi Definisi Indikator
Persyaratan Persyaratan adalah syarat ● Tingkat pengetahuan
yang harus dipenuhi dalam terhadap syarat
pengurusan suatu jenis ● Tingkat kejelasan syarat
pelayanan, baik persyaratan ● Tingkat kemudahan syarat
teknis maupun administrasi
administrative
Sistem, Prosedur adalah tata cara ● Tingkat pengetahuan
Mekanisme, pelayanan yang dibakukan terhadap prosedur
dan Prosedur bagi pemberi dan penerima ● Tingkat kejelasan prosedur
pelayanan, termasuk ● Tingkat kemudahan
pengaduan. prosedur
Waktu Waktu Penyelesaian adalah ● Tingkat kecepatan
Penyelesaian jangka waktu yang pemberian layanan
diperlukan untuk ● Tingkat ketepatan waktu
menyelesaikan seluruh pemberian layanan
proses pelayanan dari setiap
jenis pelayanan.
Produk Produk spesifikasi jenis ● Tingkat kesesuaian
Spesifikasi pelayanan adalah hasil spesifikasi produk hasil
Jenis Pelayanan pelayanan yang diberikan layanan
dan diterima sesuai dengan ● Tingkat kualitas produk
ketentuan yang telah hasil dari layanan
ditetapkan. Produk
pelayanan ini merupakan
hasil dari setiap spesifikasi
jenis pelayanan.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
12
Dimensi Definisi Indikator
Kompetensi Kompetensi Pelaksana Diukur berdasarkan :
Pelaksana adalah kemampuan yang • Tingkat pengetahuan
harus dimiliki oleh petugas
pelaksana meliputi • Tingkat keahlian petugas
pengetahuan, keahlian, • Tingkat pengalaman
keterampilan, dan petugas
pengalaman.
Perilaku Perilaku Pelaksana adalah Diukur berdasarkan :
Pelaksana sikap petugas dalam ● Tingkat kesopanan petugas
memberikan pelayanan. ● Tingkat keramahan
petugas
Penanganan Penanganan pengaduan, ● Tingkat ketersediaan
Pengaduan, saran dan masukan, adalah sarana pengaduan (fisik
Saran dan tata cara atau non fisik).
Masukan pelaksanaan penanganan ● Tingkat kesigapan petugas
pengaduan dan tindak dalam merespon aduan/
lanjut. saran
● Tingkat kesigapan petugas
dalam menindaklanjuti
aduan/ saran
Sarana dan Sarana adalah segala ● Tingkat kelengkapan
prasarana sesuatu yang dapat dipakai sarana dan prasarana
sebagai alat dalam ● Tingkat kualitas sarana dan
mencapai maksud dan prasarana
tujuan. Prasarana adalah
segala sesuatu yang
merupakan penunjang
utama terselenggaranya
suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek).
Kekurangan, Merupakan pertanyaan ● Pertanyaan terbuka
Kelebihan, terbuka yang akan menggali
serta Saran penilaian masyarakat terkait
Responden kekurangan dan kelebihan
terhadap yang dirasakan, serta saran
Program untuk layanan

c. Konstruksi Instrumen Penelitian


Pada pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Kabupaten Blora, tidak
difokuskan terhadap layanan tertentu. Akan tetapi pengukuran tingkat kepuasan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
13
dilakukan terhadap seluruh layanan yang telah diberikan atau dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Blora pada tahun 2022. Sehingga konstruksi intrumen
penarikan data atau kuesioner yang disusun harus mampu menangkap maksud
dan tujuan pengukuran tersebut. Kontruksi intrumen pada pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat digambarkan pada bagan sebagai berikut :

Merujuk pada bagan diatas, perumusan kontruksi intrumen penelitian


disusun berdasarkan empat tahap sebagai berikut :
a. Tahap pertama adalah dilakukan inventarisasi jenis layanan yang
diketahui oleh masyarakat Kabupaten Blora. Hal ini sebagai sarana
untuk membangkitkan memori responden terhadap layanan yang
pernah diketahui . selain itu, tahap ini juga bertujuan untuk
mengetahui jenis layanan yang paling populer dimasyarakat
Kabupaten Blora.
b. Tahap kedua adalah inventarisasi jenis layanan yang pernah diakses.
Skema ini merupakan lanjutan dari tahap pertama, yaitu pada layanan
yang diketahui responden selanjutnya ditanyakan terkait pernah atau
tidaknya mengakses layanan tersebut. Jawaban pada tahap ini kedua
inilah yang acuan jenis layanan yang akan dinilai tingkat kepuasanya.
c. Tahap ketiga adalah pengukuran tingkat kepuasan masyarakat
terhadap layanan-layanan yang pernah diakses oleh responden.
Penilaian tentunya merujuk pada 9 unsur pengukuran IKM yang telah
dimuat pada PERMENPANRB No 14 tahun 2017.
d. Tahap ketiga adalah pendalaman lebih lanjut terhadap penilaian yang
negatif, yaitu kurang atau tidak baik. Pada unsur yang mendapatkan
penilaian negatif, selanjutnya didalami untuk memastikan jenis
layanan apa yang dinilai tersebut dan kenapa memberikan penilaian
tersebut. Hal ini dalam rangka untuk mendapatkan informasi dan
bahan analisis yang mendalam. Sehingga rumusan rekomendasi
menjadi tepat sasaran, efektif dan efesien.
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
14
3.3 ANALISIS DATA HASIL SURVEY
A. Cleaning Data
Data cleaning merupakan upaya akhir untuk menjaga kualitas data
sebelum dilakukan analis lebih lanjut. Pada proses ini struktur penyajian data
hasil penelitian disusun sesuai dengan kebutuhan analisis. Gambaran struktur
data hasil survei terlihat pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 Ilustrasi struktur data survei
Nama Indikator Indikator
No Kabupaten Wilayah Dst
Responden 1 2
1
2
3
dst

Setelah menyusun struktur data, selanjutnya pemeriksaan dan


penanganan data tidak logis. Apabila ditemukan data yang tidak logik, petugas
cleaning data langsung mengkonfirmasi pada enumerator dan responden. Proses
cleaning pada data hilang tetap perlu dilakukan meskipun sudah menggunakan
aplikasi yang membuat kondisi seluruh isian kuesioner wajib diisi dan tidak akan
bisa selesai jika ada bagian yang masih kosong. Jika tetap ditemukan data hilang,
maka dilakukan call back atau wawancara atau dengan pendekatan imputasi data
(statistical approach).

B. Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)


Penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat mengacu pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Setiap pertanyaan survei
masing-masing unsur diberi nilai. Nilai dihitung dengan menggunakan "nilai rata-
rata tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan survei
kepuasan masyarakat terhadap unsur-unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur
pelayanan memiliki penimbang yang sama. Nilai penimbang ditetapkan dengan
rumus, sebagai berikut :

!"#$%& ()*)+ 0
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = !"#$%& ,-."/
= 1
= 𝑁 = bobot nilai per unsur

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
15
Nilai SKM unit pelayanan diperoleh dengan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟


𝑆𝐾𝑀 = 𝑥 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖

Interpretasi nilai SKM akan lebih mudah jika berada dalam rentang 25-
100, maka hasil diatas dikonfersi dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut:

𝑆𝐾𝑀 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑥 25

Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,


maka setiap unit pelayanan dimungkinkan untuk :
1. Menambah unsur yang dianggap relevan
2. Memberikan bobot yang berbeda terhadap unsur yang dominan dalam
unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap satu.

Merujuk pada PERMENPANRB No 14 Tahun 2017, pengukuran Indeks


Kepuasan Masyarakat (IKM) dilakukan dengan menggunakan skala likert dengan
rentang nilai 1-4. Berikut merupakan skala pengukuran IKM :

Tabel 6 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan, dan
Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Nilai Nilai Interval Mutu Kinerja Unit
Persepsi Interval Konversi Pelayanan Pelayanan
1 1,00-2,59 25,00-64,99 D Tidak baik
2 2,60-3,06 65,00-76,60 C Kurang baik
3 3,06-3,53 76,61-88,30 B Baik
4 3,53-4,00 88,31-100,00 A Sangat Baik

C. Analisis Statistika Deskriptif


Analisis statistika deskriptif merupakan proses analisis satistik yang fokus
pada manajemen, penyajian, dan klasifikasi data. Dengan analisis ini, data yang
disajikan akan menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami, serta mampu
memberikan makna lebih bagi pengguna data. Analisis ini terdiri dari meringkas
data dan menyajikan data dalam bentuk diagram (chart). Ringkasan data terdiri
dari ukuran pemusatan data seperti rata-rata, nilai maksimal, nilai minimal, serta
ukuran penyebaran data seperti jarak dan ragam. Penyajian data dapat berupa

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
16
grafik batang, grafik garis, pie chart disesuaikan dengan kebutuhan output analisis
dan jenis data.

D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menjelaskan hubungan yang kompleks
antara satu unsur dengan unsur lain sebagai dasar untuk menjelaskan suatu
masalah. Contoh: hubungan antara unsur prosedur dengan unsur waktu
pelayanan, atau unsur kompetensi petugas dengan unsur perilaku petugas.
Tujuan dari analisa bivariat ini adalah untuk melihat hubungan satu unsur dengan
unsur lain sebagai dasar untuk menjelaskan suatu masalah. Analisis bivariat
dilakukan dengan menggunakan analisis tabulasi silang dan analisis hubungan
(asosiasi) antar variabel penyusun IKM
Selain menggunakan analisis kuantitatif, pada analisis bivariat juga
didukung dengan analisa kualitatif. Analisa kaulitatif digunakan untuk
menangkap fenomena lapangan dan hubungan sebab-akibat yang tidak dapat
ditangkap melalui kuesioner terstruktur. Kedua analisis tersebut sangat penting
untuk perbaikan kualitas pelayan publik maupun pengambilan kebijakan dalam
rangka pelayanan publik

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
17
BAB IV
INOVASI

4.1 INOVASI BERBASIS DIGITAL


Pendekatan inovasi dalam metodologi survei dilengkapi juga dengan
hadirnya aplikasi berbasis web dan android milik PT Indekstat Konsultan Indonesia
yang bernama “WeSurvei” guna meningkatkan kualitas hasil pengumpulan data.
Adapun manfaat dari Inovasi penggunaan aplikasi survei berbasis teknologi digital
ini adalah:
• Aplikasi ini dapat membuat sistem validasi secara otomatis
• Adanya validasi tersebut dapat menekan non sampling eror, di antaranya
human error pada proses entri data, seperti validasi range nilai, non-missing
value, serta otomasi kalkulator (jika diperlukan dalam pertanyaan survei
• Aplikasi web/android memiliki keunggulan berupa kemudahan dalam
penggunaanya (user friendly) dan tampilannya lebih dinamis dan sesuai dengan
kuesioner
• Aplikasi bersifat online, sehingga lebih efisien waktu pada pelaksanaan
pengumpulan data hingga penyusunan database
• Dapat memonitor secara realtime progres survei baik dalam hal kuantitas
maupun kualitas.
• Aplikasi WeSurvei dapat di akses bagi para pengguna andorid melalui
Playstore:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.arnugroho.wesurvei

4.2 INOVASI TERHADAP PENGENDALIAN MITIGASI RISIKO


Pengendalian mitigasi risiko merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh
PT Indekstat Konsultan Indonesia dalam menjaga kualitas hasil kajian berdasarkan
pengalaman survei dan kajian yang pernah dilakukan. Berikut uraian pengendalian
mitigasi risiko :
Tabel 7 Pengendalian Mitigasi Risiko
Potensi
No Potensi Risiko Strategi Mitigasi
Permasalahan
A Pengendalian Pada Pra Pelaksanaan Pekerjaan

Ketidaksesuaian § Tujuan kegiatan § Melakukan kick off meeting


1 tidak tercapai. pada awal pelaksanaan
antara yang

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
18
Potensi
No Potensi Risiko Strategi Mitigasi
Permasalahan
diharapkan § Penyelesaian dengan memaparkan
pemberi pekerjaan akan konsepsi detil atas apa yang
pekerjaan dan terhambat dan akan dikerjakan dan output
yang dikerjakan tidak sesuai target kerjaan dari pelaksana
oleh pelaksana baik waktu kegiatan
kegiatan maupun kualitas. § Melakukan koordinasi
intensif dan menggunakan
pendekatan kerja
“management konfirmasi”
agar menghindari
misspersepsi dan
misskomunikasi antar
pihak.
§ Ketidakoptimalan § Melakukan penilaian secara
proses ketat terhadap kepakaran
pelaksanaan dan kualifikasi tenaga ahli
Penetapan survei. yang ditugaskan.
Sumber Daya § Adanya prespektif § Melakukan administration
2 Manusia yang yang tidak check kepada tenaga ahli,
tidak sesuai terpenuhi dalam
kualifikasi analisa survei,
sehingga membuat
luaran survei tidak
komprehensif.
§ Pelaksanaan § Workshop dengan
kegiatan tidak Enumerator
berjalan sistematis § FGD dengan seluruh Tenaga
Personil Tim § Pelaksanaan Ahli dan Koordinator Survei
kurang kajian tidak sesuai § Komunikasi dan koordinasi
3 memahami alur dengan Timeline secara berkesinambungan.
pelaksanaan yang ditetapkan.
kegiatan survei § Hasil kajian tidak
sesuai dengan
keluaran yang
diharapkan.
§ Hasil pekerjaan § Membentuk grup WA
Kurangnya
tidak sesuai sebagai instrument
koordinasi antara
4 dengan tujuan koordinasi secara intens
pihak pemberi
yang diharapkan § Pelaksana pekerjaan
pekerjaan dengan
melakukan progress report

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
19
Potensi
No Potensi Risiko Strategi Mitigasi
Permasalahan
pelaksana § Terjadinya pekanan kepada pemberi
pekerjaa ketidaksepahaman pekerjaan.
substansi

B Pengendalian pada Saat Pelaksanaan Pekerjaan

§ Keluaran § Pembentukan Satgas Covid-


Stakeholder di
penyusunan tidak 19 dalam pelaksanaan
daerah kurang
tercapai. survei.
mendukung
§ Membekali surat tugas dan
pelaksanaan
1 surat kesehatan pada
kegiatan
enumerator
(Ex : Penolakan
§ Penuntasan keperluan
karena Isu Covid-
administrasi pelaksanaan
19)
survei
§ Besarnya non § Enumerator wajib
sampling error mengikuti workshop dan
§ Hasil survei tidak menilai pemahaman
Enumerator dapat dipercaya dengan angket pre dan post
2 melakukan test
kesalahan survei § Melakukan wittnes dan
spotcheck secara
proporasional kepada
enumerator.
§ Hasil kajian § Menyusun daftar
kurang kebutuhan dokumen
Tidak tersedia komprehensif pendukung.
3
data sekunder § Menulusuri dokumen
kepada pihak-pihak terkait
baik oniline dan offline.
C Pengendalian pada Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
Tim Survei § Hilangnya temuan § Penggunaan aplikasi
lapangan tidak data lapangan WeSurvei
melakukan § Penyusunan § Memberikan mandat
1 penyimpanan dokumen penugasan secara khusus
data dan pelaporan dari Team Leader untuk
dokumen dengan terlambat. melakukan koordinasi dan
baik pelaporan secara khusus.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
20
Potensi
No Potensi Risiko Strategi Mitigasi
Permasalahan
§ Laporan tidak § Menyusun metodologi
sesuai dengan secara sistematis dan sesuai
Hasil analisa tidak harapan dengan kaidah ilmiah yang
2 dapat menjawab § Tujuan pekerjaan merujuk kepada tujuan
tujuan pekerjaan tidak tercapai § Melakukan controlling
terhadap setiap tahapan
pekerjaan

4.3 INOVASI DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19


Mengingat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan ditengah situasi pandemi
Covid-19, maka tim konsultan berupaya untuk mengimplementasikan serangkaian
protokol Covid-19 bagi semua unsur stakeholder yang terlibat. Hal tersebut sangat
penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Berikut
merupakan upaya implementasi pencegahan Covid-19 selama pelaksanaan survei di
antaranya :
1) PT Indekstat Konsultan Indonesia membentuk Satuan Tugas (Satgas)
Pencegagahan Covid-19
2) Satgas Covid-19 terdiri atas unsur pihak konsultan dan pihak pemberi
pekerjaan.
3) Satgas Covid-19 menerapkan prosedur pengecekan suhu tubuh secara
berkala kepada setiap tim di lapangan;
4) Pada kegaitan FGD tatap muka, penerapan protokol kesehatan dipastikan
berjalan dengan baik.
5) Melakukan rapid antigen kepada tenaga ahli secara berkala
6) Tim Konsultan menyediakan layanan aplikasi digital melalui “WeSurvei”
untuk memimalisasi kontak fisik sebagai bentuk inovasi dalam pencegahan
penyebaran Covid-19.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
21
BAB V
PROGRAM KERJA

5.1 ALUR PELAKSANAAN KEGIATAN

Kick Off Meeting

Fiksasi kerangka
konseptual,instrumen,
FASE 1 LAPORAN
timeline
PENDAHULUAN
Studi Literatur

Penyusunan Laporan
Pendahuluan

Workshop Enumerator

Pengumpulan Data Lapangan

Pelaksanaan Witness dan LAPORAN


FASE 2 Spotcheck ANTARA

Analisis Data

Penyusunan Infografis

Penyusunan Laporan Antara

Penyusunan Rekomendasi

Penyusunan Laporan Akhir


LAPORAN
FASE 3 AKHIR
Presentasi Laporan Akhir

Serahterima Laporan Akhir


Gambar 4 Alur Pelaksanaan Kegiatan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
22
PT. Indekstat Konsultan Indonesia dalam melaksanaan pekerjaan SKM
terhadap layanan dari Pemerintah Kabupaten Blora membagi pekerjaan ke dalam 3
(tiga) fase kegiatan dimana masing-masing fase berorientasi pada output laporan
(laporan pendahuluan, antara dan akhir). Ketiga fase tersebut disusun secara
berurutan dan berkesinambungan agar tujuan besar kegiatan ini dapat tercapai dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Merujuk pada Gambar 5, berikut merupakan
penjelasan setiap fase dalam melaksanakan pekerjaan yaitu:
1. Fase Pertama
Fase pertama merupakan tahapan penyusunan aktivitas yang terkoordinasi
untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Pada konsep
manejemen proyek, fase pertama merupakan pondasi awal dalam melakukan
sebuah pekerjaan. Adapun rangkaian program kerja pada fase pertama di
antaranya sebagai berikut :
a. Kick off meeting merupakan kegiatan penyamaan pemahaman bersama pemberi
pekerjaan terkait substansi dan metode pelaksanaan pekerjaan.
b. Finalisasi kerangka konseptual, instrumen, dan timeline pelaksanaan pekerjaan.
c. Studi literatur adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi sekunder
melalui dokumen-dokumen pendukung
d. Penyusunan dan penyerahan laporan pendahuluan

2. Fase Kedua
Fase kedua merupakan tahapan implementasi atas perencanaan yang sudah
disusun. Selanjutnya, PT. Indekstat Konsultan Indonesia menyusun rangkaian
program kerja pada fase kedua sebagaimana berikut :
a. Workshop enumerator meliputi kegiatan pembagian wilayah kerja, pembagian
administrasi perizinan survei, pembahasan substansi kuesioner, penjelasan
teknis pelaksanaan survei, penjelasan sop kerja, dan timeline kerja
b. Pengumpulan data lapangan (survei) sesuai dengan wilayah kerja yang
ditentukan
c. Pelaksanaan witness dan spotcheck sebagai quality control
d. Analisis data adalah menerjemahkan hasil olahan data menjadi informasi yang
bermakna dan berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai.
e. Penyusunan dan penyerahan laporan antara berisi progress pekerjaan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
23
3. Fase Ketiga
Fase ketiga merupakan tahapan akhir pekerjaan berupa penyusunan
laporan sesuai dengan jenis output atau keluaran yang telah dijelaskan di kerangka
acuan kerja (KAK). Secara lebih rinci, PT. Indekstat Konsultan Indonesia
merumuskan fase ketiga terdiri dari program kerja sebagai berikut:
a. Penyusunan rekomendasi
b. Penyusunan laporan akhir yang terdiri dari kompilasi analisa terhadap temuan
survei dan kajian
c. Pemaparan atau presentasi laporan akhir
d. Menyerahkan dokumen laporan akhir yang mencakup dokumen atau file hasil
pekerjaan yang besifat final, artinya telah melewati fase olah data, analisis,
kajian, dan diskusi bersama pihak pemberi pekerjaan.

5.2 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal pelaksanan pekerjaan, disusun dengan merujuk pada waktu
pelaksanaan pekerjaan yang telah disebutkan pada KAK, yaitu selama 90 hari kalender
atau 3 bulan. Sehingga selama rentang waktu tersebut setiap tahapan pelaksanaan
disusun untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang tuntas dari sisi waktu dan hasil.
Tabel 8 Timeline Pelaksanan Pekerjaan

Minggu Ke -
Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kick off meeting
Fiksasi metogologi
Penyusunan Instrumen
Laporan Pendahuluan
Workshop Surveyor
Pelaksanaan Survey
Pengolahan Data
Analisis Data
Laporan Antara
Penulisan Laporan Akhir
Presentasi laporan
Penyerahan Laporan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
24
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 PROFIL RESPONDEN


A. Sebaran Responden Berdasarkan Demografi
Sebaran responden pada pelaksanaan survei kepuasan masyarakat meliputi
seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Blora. Jumlah responden pada setiap
kecamatan ditentukan secara proporsional dengan jumlah penduduk pada setiap
kecamatan di Kabupaten Blora. Kecamatan dengan jumlah responden tertinggi
diantaranya adalah Kecamatan Blora, Randublatung, dan Cepu. Sementera
kecamatan dengan jumlah responden terendah adalah Kecamatan Sambong dan
Bogorejo.
Apabila hasil sebaran responden disetiap kecamatan dibandingkan dengan
jumlah penduduk Kabupaten Blora berdasarkan data BPS 2022, dapat dilihat bahwa
sebaran responden hasil survei memiliki nilai MoE 4,67%. Hal ini menunjukan
bahwa sebaran responden pada setiap kecamatan bersifat representatif dan dapat
mewakili jumlah real penduduk pada setiap kecamatan di Kabupaten Blora.

Gambar 5 Sebaran Responden berdasarkan Kecamatan

Sebaran responden pada pelaksanaan survei kepuasan masyarakat tersebar


dari usia 15 – 75 tahun. Hal ini sesuai dengan desain sampling yang ditentukan,
bahwa responden pada pelaksanaan survei IKM Kabupaten Blora adalah minimal
berusia 15 tahun atau sudah menikah. Sebaran usia responden tertinggi adalah pada
usia 30-49 tahun. Sementara jumlah responden pada usia muda dan lanjut usia
terbilang cukup rendah. Hal ini menunjukan bahwa responden mayoritas berada
pada usia yang matang dan telah mempunyai berbagai pengalaman terhadap layanan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
25
pemerintah Kabupaten Blora. Hal ini tentu menjadi positif, karena pelaksanaan
survei akan mampu menangkap informasi tingkat kepuasan terhadap layanan yang
luas.
Apabila hasil sebaran usia responden dibandingkan dengan sebaran usia
penduduk Kabupaten Blora berdasarkan data BPS 2022, dapat dilihat bahwa sebaran
responden hasil survei memiliki nilai MoE 4,67%. Hal ini menunjukan bahwa jika
dilihat dari sebaran usia responden, responden survei IKM Kabupaten Blora
representatif menggambarkan kondisi real usia penduduk Kabupaten Blora. Detail
perbandingan sebaran usia responden dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Sebaran Responden berdasarkan Usia

Sebaran responden berdasarkan pendidikan tersebar dari jenjang pendidikan


SD hingga Sarjana/ Diploma. Sebaran pendidikan responden tertinggi adalah jenjang
pendidikan SD (50,9%), kemudian disusul jenjang pendidikan SMP (21,8%), SMA
(19,5%), dan jenjang pendidikan Sarjana/ Diploma (7,8%). Apabila hasil sebaran
jenjang pendidikan responden dibandingkan dengan sebaran jenjang pendidikan
penduduk Kabupaten Blora berdasarkan data BPS 2022, dapat dilihat bahwa sebaran
responden hasil survei adalah representatif dengan MoE 4,67%. Hal ini menunjukan
bahwa sebaran jenjang pendidikan responden sesuai dan representatif dengan
kondisi sebaran pendidikan real masyarakat Kabupaten Blora, seperti yang
tergambar pada bagan berikut.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
26
Gambar 7 Sebaran responden berdasarkan Pendidikan

Pada sebaran responden berdasarkan jenis kelamin, proporsi responden


antara laki-laki dan perempuan relatif seimbang. Jumlah responden berjenis kelamin
perempuan adalah 55,6%. Kemudian jumlah responden berjenis kelamin laki-laki
sejumlah 44,4%. Hal ini sesuai metode pengambilan responden yang digunakan,
yaitu memberikan kuota yang sama-sama antara laki-laki dan perempuan. Hal ini
sebagai upaya untuk mendapatkan jawaban yang beragam, sehingga tingkat
keabsahan hasil survei dapat diandalkan.

Gambar 8 Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian juga menunjukan bahwa berdasarkan status perkawinan


responden, mayoritas responden sudah menikah 82,8%, responden dengan status
duda atau janda 8,8% dan 8,3% sisanya menyatakan belum pernah menikah.

Gambar 9 Sebaran Responden berdasarkan status perkawinan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
27
Dilanjutkan dengan sebaran responden berdasarkan status Suku dan Agama
pada penelitian ini didominasi oleh suku Jawa dan Agama Islam, hal ini sejalan
dengan jumlah penduduk suku Jawa dan Agama Islam di Blora sebagai mayoritas.

Gambar 10 Sebaran Responden berdasarkan Suku dan Agama

Selanjutnya jika dilihat dari sebaran pekerjaan responden, mayoritas


responden bekerja sebagai petani/ peternak. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa
mayoritas masyarakat Kabupaten Blora berada pada daerah dengan kondisi geografi
kawasan yang didominasi oleh kawasan persawahan dan hutan. Selain data juga
menunjukan bahwa responden dengan profesi Ibu Rumah Tangga juga tinggi, hal ini
sejalan dengan temuan sebelumnya bahwa mayoritas responden berjenis kelamin
perempuan.

Gambar 11 Sebaran Responden berdasarkan Profesi

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
28
Pada bagian demografi responden, juga dilihat terkait dengan sebaran
responden berdasarkan pengeluaran responden. Hasil peneltian menunjukan bahwa
sebaran pengeluaran tertinggi berada pada nominal dibawah Rp2.000.000 setiap
bulannya. Detail presentase pada penelitian ini menunjukan bahwa hampir 75% dari
responden mengeluarkan total kurang dari Rp2.000.000 setiap bulan. Sementara
hanya 1,6% responden yang memiliki pengeluaran lebih dari Rp4.000.000.

Gambar 12 Sebaran responden berdasarkan pengeluaran rumah tangga

6.2 INVENTARISASI JENIS LAYANAN


Pada pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Kabupaten Blora, tidak
difokuskan terhadap layanan tertentu. Akan tetapi pengukuran tingkat kepuasan
dilakukan terhadap seluruh layanan yang telah diberikan atau dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Blora pada tahun 2022. Oleh karena itu, inventarisasi layanan
yang pernah diakses oleh masyarkat Kabupaten Blora menjadi hal yang sangat
krusial. Proses inventarisasi dilakukan melalui dua tahap, yaitu inventarisasi jenis
layanan yang diketahui dan inventarisasi jenis layanan yang pernah diakses oleh
masyarakat Kabupaten Blora pada tahun 2022.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat 22 jenis layanan yang pernah
diketahui dan diakses oleh masyarakat Kabupaten Blora. Sejumlah 22 jenis layanan
tersebut tersebar pada lintas OPD yang ada dilingkungan pemerintah Kabupaten
Blora. Jenis layanan yang paling populer dan tingkat akses oleh masyarakat paling
tinggi adalah layanan Puskesmas, layanan vaksinasi, dan layanan penerbitan KTP.
Sementara jenis layanan dengan tingkat popularitas dan akses terendah adalah
layanan penerbitan AMDAL, UKL/ UPL, dan Layanan Pendampingan pengurusan
OSS. Hal ini sesuai dengan kondisi lapangan terkait jumlah pemohon atau pengguna
layanan tersebut. Secara detail, hasil inventarisasi disajikan pada gambar sebagai
berikut :

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
29
Gambar 13 Inventarisasi layanan yang diketahui dan digunakan oleh Responden

Berdasarkan data sebaran layanan diatas, disimpulkan bahwa pada


pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Blora dilakakun dengan
sampel jenis layanan sejumlah 22 jenis layanan diatas.

6.3 PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN


A. Penilaian terhadap Unsur Persyaratan
Penilaian terhadap unsur persyaratan dilakukan dengan 2 indikator, yaitu
tingkat kejelasan syarat dan tingkat kemudahan syarat. Pada indikator pertama,
hasil penelitian menunjukan mayoritas masyarakat Kabupaten Blora menilai bahwa
syarat untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah Kabupaten Blora adalah jelas.
Akan tetapi terdapat sejumlah responden yang menilai negatif, diantaranya sejumlah
8,2% masyarakat menilai kurang jelas dan 1,8% masayarakat menilai tidak jelas
syarat untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah Kabupaten Blora.

Gambar 14 Tingkat kejelasan syarat untuk mendapatkan layanan.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
30
Pada sejumlah responden yang memberikan penilaian negatif terhadap
tingkat kejelasan syarat untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah Kabupaten
Blora, dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis dilakukan untuk mengetahui penilaian
tersebut merujuk pada jenis layanan apa serta alasan responden dalam memberikan
penilaian tersebut. Berikut merupakan hasil analisis lebih lanjut terhadap unsur
persyaratan layanan yang dinilai kurang & tidak jelas.

Tabel 9 Unsur persyaratan layanan yang dinilai kurang & tidak jelas
% Tidak/
Dinas Jenis Layanan Alasan
kurang jelas
Layanan 3% Kurang diinformasikan
penerbitan KTP terkait syarat vaksin
Disdukcapil
Layanan 3% Syarat tidak jelas, memilih
Penerbitan KK titip lewat desa
Layanan 6% Kurang sosialisasi dan
BPKAD Pemecahan SPPT kejelasan tentang syarat
PBB pelayanan
Layanan perizinan 3% Kurang sosialisasi, kurang
berusaha syarat kelengkapan
Layanan OSS 3% Kurang sosialisasi, kurang
DPMPTSP
syarat kelengkapan
Layanan Industri 3% Kurang sosialisasi, kurang
Kecil Menengah syarat kelengkapan
Layanan 6% Informasi kurang jelas dan
Dinas
Puskesmas perawat judes
Kesehatan
Layanan Imunasi 3% Tidak sesuai SOP
Layanan Sistem 3% Tidak bisa membaca jadi
Layanan Rujukan harus dibacakan
Terpadu (SLRT)
Pengajuan dan 15% Tidak bisa membaca jadi
Dinas Sosial pengaktifan KIS harus dibacakan
P3A Permohonan 9% Administrasi sangat sulit
keringanan biaya untuk berobat dengan bpjs
RS
Layanan bantuan 21% Syarat kurang terbuka
sosial.
Dinas Pangan, Layanan 3% Belum jelas untuk pertama
Pertanian, Penyuluhan kali
Peternakan,
Perikanan
Dinas Pangan, Layanan Bantuan 9% Kurang adanya sosialisasi
Pertanian, Saranan Produksi
Peternakan, Layanan Kesehatan 3% Kurang adanya sosialisasi
Perikanan Hewan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
31
Analisis lebih lanjut juga dilakukan untuk mengetahui sebaran jawaban
responden terhadap kejelasan syarat berdasarkan kecamatan di Kabupaten Blora.
Hasil analisis menunjukan bahwa dari sejumlah 1,8% responden yang menilai tidak
jelas, mayoritas berasal dari Kecamatan Jiken (50%), Cepu (25%), Kota Blora
(12,5%), dan Japah (12,5%). Kemudian dari sejumlah 8,2% responden yang menilai
kurang jelas, mayoritas berasal dari Kota Blora dan Tunjungan (19,40%). Hasil
sebaran ini tentu dapat menjadi acuan oleh Pemerintah Kabupaten Blora dalam
melakukan sosialisasi lebih lanjut terkait syara-syarat untuk mengakses layanan dari
Pemerintah Kabupaten Blora. Berikut merupakan data detail sebaran jawaban
responden terkait tingkat kejelasan syarat berdasarkan kecamatan di Kabupaten
Blora

Tabel 10 Sebaran responden terhadap kejelasan syarat berdasarkan kecamatan


Kecamatan Tidak Jelas Kurang Jelas Jelas Sangat Jelas
Base 1,8% 8,2% 82,5% 7,5%
Kota Blora 12,50% 19,40% 8,50% 9,10%
Cepu 25,00% 8,30% 8,30% 15,20%
Randublatung 0,00% 13,90% 9,10% 6,10%
Kunduran 0,00% 0,00% 8,00% 3,00%
Jepon 0,00% 8,30% 6,90% 6,10%
Ngawen 0,00% 0,00% 8,30% 0,00%
Jati 0,00% 2,80% 5,80% 18,20%
Jiken 50,00% 13,90% 2,50% 6,10%
Banjarejo 0,00% 2,80% 7,40% 6,10%
Bogorejo 0,00% 2,80% 2,50% 0,00%
Japah 12,50% 0,00% 5,20% 0,00%
Kradenan 0,00% 8,30% 4,40% 3,00%
Kedungtuban 0,00% 0,00% 6,90% 15,20%
Sambong 0,00% 0,00% 1,90% 9,10%
Todanan 0,00% 0,00% 8,00% 3,00%
Tunjungan 0,00% 19,40% 6,30% 0,00%
Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Pada indikator kedua, hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas


masyarakat Kabupaten Blora menilai syarat untuk mendapatkan layanan dari
Pemerintah Kabupaten Blora adalah mudah (84,7%) dan sangat mudah (8,4%). Akan
tetapi terdapat sejumlah 6,8% responden yang menilai negatif, diantaranya terdiri
dari sejumlah 5,9% menilai kurang dan sejumlah 0,9% menilai tidak mudah.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
32
Gambar 15 Tingkat Kejelasan Syarat untuk Mendapatkan Layanan

Pada sejumlah responden yang memberikan penilaian negatif terhadap


tingkat kemudahan syarat untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah Kabupaten
Blora, dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis dilakukan untuk mengetahui penilaian
tersebut merujuk pada jenis layanan apa serta alasan responden dalam memberikan
penilaian tersebut. Berikut merupakan uraian penilaian masyarakat terhadap unsur
persyaratan layanan yang Dinilai Kurang & Tidak Mudah.
Tabel 11 Unsur persyaratan layanan yang dinilai kurang & tidak mudah
Tidak/
Dinas Jenis Layanan Alasan
kurang Mudah
Layanan penerbitan 25% Harus mutar muter
KTP kesana kesini
Disdukcapil
Layanan Penerbitan 13% Harus mutar muter
dan Perubahan KK kesana kesini
Layanan Pemecahan 13% Kurang sosialisasi
SPPT PBB dan kejelasan tentang
BPKAD
syarat pelayanan,
lama
Permohonan 13% Kurang sosialisasi
keringanan biaya
rumah sakit
Dinas Sosial Layanan bantuan 25% Dapat jatah bantuan
P3A sosial. BPUM tidak
diberitahu pihak
desa sehingga gagal
dapat
Layanan Bantuan 13% Kurang adanya
Dinas Pangan,
Sarana Produksi sosialisasi
Pertanian,
Pertanian/
Peternakan,
Peternakan/
dan Perikanan
Perikanan

Analisis lebih lanjut juga dilakukan untuk mengetahui sebaran jawaban


responden terhadap kejelasan syarat berdasarkan kecamatan di Kabupaten Blora.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
33
Analisis menunjukan bahwa dari sejumlah 0,9% responden yang menilai syarat
untuk mendapatkan layanan sulit, mayoritas berasal dari Kecamatan Cepu (50%),
Kecamatan Blora (25%), dan Kedungtuban (25%). Kemudian dari sejumlah 5,9%
yang menilai kurang mudah, mayoritas berasal dari Kecamatan Cepu (23,10%), Jiken
(19,20%), dan Kota Blora (15,40%).

Tabel 12 Sebaran responden yang menilai tingkat kemudahan syarat berdasarkan


kecamatan

Kecamatan Sulit Kurang Mudah Mudah Sangat Mudah


Base 0,9 5,9 84,7 8,4
Kota Blora 25,00% 15,40% 8,60% 13,50%
Cepu 50,00% 23,10% 8,10% 5,40%
Randublatung 0,00% 7,70% 9,40% 8,10%
Kunduran 0,00% 0,00% 8,10% 0,00%
Jepon 0,00% 3,80% 6,70% 10,80%
Ngawen 0,00% 0,00% 8,10% 0,00%
Jati 0,00% 3,80% 5,90% 13,50%
Jiken 0,00% 19,20% 3,00% 10,80%
Banjarejo 0,00% 3,80% 7,30% 5,40%
Bogorejo 0,00% 3,80% 2,40% 0,00%
Japah 0,00% 3,80% 4,80% 2,70%
Kradenan 0,00% 3,80% 4,80% 0,00%
Kedungtuban 25,00% 3,80% 6,70% 8,10%
Sambong 0,00% 0,00% 1,30% 13,50%
Todanan 0,00% 3,80% 7,50% 2,70%
Tunjungan 0,00% 3,80% 7,30% 5,40%
Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

B. Penilaian terhadap Unsur Prosedur


Penilaian terhadap unsur prosedur terdiri dari dari dua indikator, yaitu
tingkat kejelasan dan kemudahan prosedur dalam memeroleh layanan pemerintah
Kabupaten Blora. Pada indikator pertama, hasil penelitian menunjukan bahwa
mayoritas responden menilai prosedur untuk mendapatkan layanan dari
Pemerintah Kabupaten Blora adalah Jelas (88,4%) dan sangat jelas (7,1%). Akan
tetapi terdapat sejumlah 4,6% yang menilai negatif, diantaranya sejumlah 3,9%
menilai kurang mudah dan sejumlah 0,7% menilai tidak mudah.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
34
Gambar 16 Tingkat kejelasan tatacara untuk mendapatkan layanan

Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa dari sejumlah 4,6% responden yang
menilai prosedur kurang jelas diantaranya merujuk pada layanan penerbitan KTP
Disdukcapil (25%), layanan Bantuan Sosial Dinsos P3A (50%), dan pada layanan
pengajuan KIS (25%). Responden memberikan penilaian tersebut dengan
beralasan mekanisme pengurusan layanan bersifat ribet dan membutuhkan waktu
yang lama.
Selanjutnya analisis juga dilakukan untuk mengetahui sebaran jawaban
responden terhadap kejelasan prosedur berdasarkan kecamatan di Kabupaten Blora.
Analisis menunjukan bahwa dari sejumlah 0,7% responden yang menilai prosedur
tidak jelas mayoritas bersal dari Kecamatan Cepu, Jiken, dan Kradenan dengan
masing-masing sejumlah 33,30%. Kemudian dari sejumlah 3,9% responden yang
menilai kurang jelas mayoritas berasal dari Kecamatan Cepu (23,50%) dan Jiken
(23,50%). Secara detail, sebaran data penilaian tingkat kejelasan tata cara
berdasarkan kecamatan diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan kecamatan tingkat kejelasan tatacara

Kecamatan Tidak Jelas Kurang Jelas Jelas Sangat Jelas


Base 0,7 3,9 88,4 7,1
Kota Blora 0,00% 17,60% 9,00% 12,90%
Cepu 33,30% 23,50% 7,70% 16,10%
Randublatung 0,00% 5,90% 8,80% 16,10%
Kunduran 0,00% 0,00% 7,70% 0,00%
Jepon 0,00% 11,80% 6,70% 6,50%
Ngawen 0,00% 0,00% 7,50% 3,20%
Jati 0,00% 11,80% 5,90% 9,70%
Jiken 33,30% 23,50% 3,60% 3,20%
Banjarejo 0,00% 0,00% 6,70% 12,90%
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
35
Kecamatan Tidak Jelas Kurang Jelas Jelas Sangat Jelas
Base 0,7 3,9 88,4 7,1
Bogorejo 0,00% 0,00% 2,60% 0,00%
Japah 0,00% 0,00% 5,20% 0,00%
Kradenan 33,30% 0,00% 4,90% 0,00%
Kedungtuban 0,00% 0,00% 7,20% 6,50%
Sambong 0,00% 0,00% 1,80% 9,70%
Todanan 0,00% 0,00% 7,50% 3,20%
Tunjungan 0,00% 5,90% 7,20% 0,00%
Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Pada indikator kedua, hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas


responden menilai prosedur untuk mendapatkan layanan dari Pemerintah
Kabupaten Blora adalah Mudah (86,6%) dan sangat mudah (10%). Akan tetapi
terdapat sejumlah 3,4% yang menilai negatif, diantaranya sejumlah 2,7% menilai
kurang mudah dan sejumlah 0,7% menilai tidak mudah.

Gambar 17 Tingkat kemudahan tatacara untuk mendapatkan layanan

Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa responden yang menjawab prosedur


kurang mudah dan tidak mudah merujuk pada layanan pengajuan dan pengaktifan
KIS-Dinsos P3A (40%) dengan alasan prosedur ribet dan bertele-tele, juga pada
layanan Pemecahan SPPT PBB (40%) dengan alasan lama dan susah jadinya, dan
pada layanan penerbitan KTP (20%) dengan alasan syarat vaksin.
Selanjutnya analisis juga dilakukan untuk mengetahui sebaran jawaban
responden terhadap tingkat kemudahan prosedur berdasarkan kecamatan di
Kabupaten Blora. Berikut ini tabel sebaran penilian berdasarkan kecamatan terkait
tingkat kemudahan prosedur untuk mendapatkan layanan dari pemerintah daerah.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
36
Tabel 14 Tingkat kemudahan prosedur berdasarkan kecamatan
Tingkat kemudahan prosedur
Kecamatan Sulit Kurang Mudah Mudah Sangat Mudah
Base 0,7 2,7 86,6 10,0
Kota Blora 0,00% 16,70% 8,90% 13,60%
Cepu 66,70% 33,30% 7,40% 11,40%
Randublatung 0,00% 16,70% 8,20% 15,90%
Kunduran 0,00% 0,00% 7,90% 0,00%
Jepon 33,30% 8,30% 6,60% 6,80%
Ngawen 0,00% 0,00% 7,60% 2,30%
Jati 0,00% 8,30% 5,50% 13,60%
Jiken 0,00% 8,30% 4,50% 4,50%
Banjarejo 0,00% 0,00% 6,80% 9,10%
Bogorejo 0,00% 0,00% 2,60% 0,00%
Japah 0,00% 0,00% 5,30% 0,00%
Kradenan 0,00% 8,30% 4,70% 2,30%
Kedungtuban 0,00% 0,00% 7,10% 6,80%
Sambong 0,00% 0,00% 1,30% 11,40%
Todanan 0,00% 0,00% 7,60% 2,30%
Tunjungan 0,00% 0,00% 7,90% 0,00%
Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

C. Penilaian terhadap Unsur Waktu Layanan


Penilaian terhadap unsur waktu layanan diukur berdasarkan tingkat
kecepatan untuk mendapatkan layanan dari pemerintah Kabupaten Blora. Hasil
penelitian menunjukan, mayoritas responden menilai bahwa kecepatan waktu untuk
mendapatkan layanan dari Pemerintah Kabupaten Blora adalah Cepat. Akan tetapi
terdapat sejumlah 10,7% yang menilai kurang cepat dan lambat.

Gambar 18 Tingkat kecepatan untuk mendapatkan layanan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
37
Analisis lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi penilaian merujuk
pada jenis layanan apa dan mengetahui alasan penilaian negatif responden. Berikut
merupakan uraian penilaian masyarakat terhadap unsur waktu layanan pemerintah
Kabupaten Blora.

Tabel 15 Waktu layanan yang dinilai kurang cepat & lambat


Dinas Jenis Layanan Tidak/ Alasan
kurang jelas
Layanan penerbitan KTP 18% KTP jadinya lama,
computer rusak
Disdukcapil
Layanan Penerbitan dan 6% Kalau ingin cepat
Perubahan KK harus lewat calo
Pelayanan Pajak Daerah 3% Proses jadinya lama
BPKAD Layanan Pemecahan SPPT 6% Proses dan jadinya
PBB lama
Layanan OSS 3% Tidak benar- benar
DPMPTSP
satu pintu
Dinas Layanan Puskesmas 6% Antrian selalu lama
Kesehatan
Pengajuan dan pengaktifan 12% Karena tidak bayar
Dinas Sosial KIS merasa disepelekan
P3A Layanan bantuan sosial. 3% Petugas kurang
teliti
Dinas Layanan Bantuan Saranan 11% Prosesnya turunya
Pangan, Produksi Pertanian/ bantuan lama
Pertanian, Peternakan/ Perikanan
Peternakan,
dan
Perikanan
Layanan Pemadaman 3% Waktu kedatangan
Damkar
Kebakaran lama

D. Penilaian terhadap Unsur Jenis Spesifikasi Layanan


Penilaian pada unsur jenis spesifikasi layanan adalah mengukur tingkat
kesesuaian antara jenis produk layanan yang diterima oleh masyarakat dengan
ketentuan yang berlaku. Ketentuan yang dimaksud pada penilaian merujuk pada
masing-masing jenis layanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas
responden menilai bahwa kesesuaian jenis spesifikasi layanan dari Pemerintah
Kabupaten Blora adalah sesuai. Akan tetapi terdapat sejumlah 1,9% yang menilai
kurang sesuai dan tidak sesuai.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
38
Gambar 17. Tingkat Kesesuaian Layanan Yang Didapatkan

Analisis lebih lanjut menunjukan, responden yang menjawab jenis layanan


yang diterima kurang dan tidak sesuai merujuk pada layanan penerbitan KTP
Disdukcapil (29%) dengan alasan banyaknya calo, begitu juga pada layanan
penerbitan dan perubahan KK (13%) dengan alasan yang sama (banyak calo), dan
pada layanan pengajuan KIS-Dinsos P3A (29%) dengan alasan petugas kurang sigap,
kemudian pada layanan Puskesmas-DINKES (29%) menyatakan bahwa layanan yang
diterima kurang sesuai karena penanganan yang lambat dan persediaan obat yang
kurang.

E. Penilaian terhadap Unsur Biaya


Penilaian terhadap unsur biaya didasarkan tingkat kewajaran unsur biaya.
Pada awal penilaian terhadap unsur biaya, terlebih dahulu diidetifikasi jenis layanan
yang dikenakan tarif. Hal ini berarti penilaian tingkat kewajaran tarif hanya
dikenakan pada layanan yang dikenakan tarif. Hasil analisis dilapangan menunjukan
bahwa dari 440 responden yang diwawancarai, 78,8% menyatakan tidak dikenakan
tarif/biaya pada saat mengurus/mengajukan suatu layanan di Pemerintah
Kabupaten Blora, sedangkan 21,2% sisanya menyatakan dikenakan tarif/biaya.

Gambar 19 Unsur biaya untuk mendapatkan layanan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
39
Penilaian tingkat kewajaran tarif selanjutnya dilakukan terhadap sejumlah
21,2% yang menyatakan dikenakan tarif pada saat pengurusan layanan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai tarif untuk
pengurusan layanan adalah adalah wajar/murah. Akan tetapi terdapat sejumlah 4%
yang menilai kurang wajar /tidak wajar (mahal).

Gambar 20 Tingkat kewajaran tarif untuk mendapatkan layanan

Pada layanan sejumlah 4% responden yang menyatakan tarif kurang/ tidak


wajar dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis lebih lanjut menujukan bahwa layanan
yang dinilai tarifnya tidak wajar adalah layanan pengurusan administrasi
kependudukan dan layana puskesmas. Hal tersebut karena pada layanan tersebut
terdapat calo dalam pengurusan layanan. Berikut uaraian penilaian masyarakat
terhadap unsur biaya pada layanan Pemerintah Kabupaten Blora.

Tabel 16 Tarif/biaya layanan yang dinilai tidak wajar


% Cukup Mahal/
Dinas Jenis Layanan Alasan
Mahal
Layanan penerbitan Lewat jasa orang,
25%
KTP kemahalan
Layanan Penerbitan
Disdukcapil 25% Lewat jasa orang
Kartu Identitas Anak
Layanan Penerbitan
25% Lewat jasa orang
dan Perubahan KK
Dinas
Layanan Puskesmas 25% Terdapat Oknum
Kesehatan

F. Penilaian terhadap Unsur Kompetensi Petugas


Unsur kompetensi melihat sejauh mana tingkat kemampuan petugas
dalam memberikan layanan. Petugas yang dimaksud adalah petugas-petugas yang
bersinggungan langsung dengan responden pada saat pengurusan layanan yang
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Blora. Terdapat dua indikator terhadap

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
40
penilaian unsur kompetensi petugas. Indikator pertama yaitu tingkat pemahaman
petugas dan indikator kedua adalah tingkat kemampuan pertugas.
Pada indikator pertama, hasil penelitian menunjukkan mayoritas
responden menilai bahwa tingkat pemahaman petugas layanan dari Pemerintah
Kabupaten Blora adalah memahami. Akan tetapi terdapat sejumlah 1,1% yang
menilai petugas kurang mempunyai pemahaman yang baik pada saat
pengurusan layanan. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa petugas yang dinilai
kurang mempunyai pemahaman yang baik dalam memberikan layanan diantaranya
adalah petugas pada layanan penerbitan KIA-Dukcapil (17%) dengan alasan
petugas kurang memahami prosedur, petugas pada layanan perizinan usaha-
DPMPTSP (17%) karena dinilai kurang memberi solusi, pada layanan Puskesmas-
Dinkes (33%) karena petugas kurang memahami kebutuhan masyarakat, dan pada
layanan Pengajuan dan pengaktifan KIS- Dinsos P3A (33%) dengan alasan petugas
saling lempar saat dimintai kejelasan.

Gambar 21 Tingkat pemahaman petugas terhadap layanan yang diberikan

Pada indikator kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas


responden menilai petugas yang memberikan layanan kepada masyarakat dari
Pemerintah Kabupaten Blora mempunyai tingkat kompetensi yang baik (96,6%).
Akan tetapi terdapat sejumlah 1,4% masyarakat yang menilai petugas kurang
kompeten. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa dari sejumlah 1,4% msayarakat
yang menilai petugas kurang kompeten diantaranya tersebar pada layanan
penerbitan KIA dan layanan penerbitan/perubahan KK-Disdukcapil (29%), pada
layanan Pajak dan Retribusi daerah-BPKAD (29%), pada layanan perizinan usaha-
DPMPTSP (29%), pada layanan Permohonan keringanan biaya Rumah Sakit (13%).
Seluruh penilaian tersebut merujuk pada alasan yang sama, yaitu dinilai kurang
cekatan dalam memberikan layanan.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
41
Gambar 22 Tingkat kemampuan petugas yang memberikan layanan

G. Penilaian terhadap Unsur Sikap Petugas


Sejalan dengan penilaian tingkat kompetensi petugas, pada penilaian unsur
sikap petugas dilakukan pada tingkat kesopanan petugas. Hasil penelitian
menunjukan mayoritas responden menilai bahwa sikap petugas layanan dari
Pemerintah Kabupaten Blora adalah Sopan (98,9%). Akan tetapi terdapat sejumlah
1,1% masyarakat yang menilai kurang sopan. Sejumlah 1,1% penilaian kurang sopan
tersebut diantaranya merujuk pada layanan perizinan usaha-DPMPTSP (25%)
karena petugas tidak sabaran, pada layanan Puskesmas-Dinkes (50%) karena
petugas dinilai judes dan tidak ramah, dan pada layanan permohonan keringanan
biaya Rumah Sakit (25%) karena petugas dinilai kurang ramah kepada pemohon
layanan.

Gambar 23 Sikap petugas dalam memberikan layanan

H. Penilaian terhadap Unsur Kesigapan Penanganan Aduan


Penilaian terhadap unsur kesigapan penanganan aduan diantaranya terdiri
dari 2 (dua) indikator, diantaranya adalah tingkat kesigapan petugas dalam
merespon terhadap aduan, serta tingkat kesigapan petugas dalam menindaklanjuti
aduan. Pada bagian awal penilaian kesigapan penanganan aduan, terlebih dahulu
seluruh responden ditanyakan terkait status pernah atau tidaknya mengalami
kesulitan/kendala atau mempunyai keluhan/masukan selama pengajuan layanan.
Kemudian jika pernah bagaimana cara menyampaikan aduan atau keluhan kepada
petugas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan validasi jawaban responden. Hal ini

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
42
didasari bahwa responden yang tidak pernah menyampaikan aduan/ keluhan/
saran/ masukan tidak valid apabila diminta untuk menilai tingkat kesigapan baik
dalam merespon atau menindaklanjuti aduan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas sebanyak 90,7% responden
menyatakan tidak pernah menyampaikan aduan/saran kepada Pemerintah
Kabupaten Blora. Kemudian sejumlah 9,3% menyatakan pernah menyampaikan
saran dan aduan.

Gambar 27. Tingkat Ketersediaan sarana pengaduan

Analisis lebih lanjut menunjukan, dari sejumlah 9,3% masyarakat yang


menyatakan pernah menyampaikan aduan, mayoritas menyampaikan aduan secara
langsung ke petugas (86%), melalui media sosial (6%), serta melalui aplikasi LAPOR!
dan SMS Center sejumlah 4%.

Gambar 24 Sarana dan cara menyampaikan aduan

Pada pengukuran indikator utama unsur kesigapan penanganan aduan


dilakukan terhadap sejumlah 9,3% yang pernah menyampaikan aduan. Pada
indikator pertama, analisis menunjukan bahwa mayoritas responden menilai
bahwa tingkat kecepatan petugas dalam merespon aduan/saran adalah cepat. Akan
tetapi terdapat sejumlah 9,4% yang menilai kurang cepat dan dan 12,5% menilai
lambat.
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
43
Gambar 25 Tingkat kecepatan petugas dalam merespon aduan

Pada sejumlah masyarakat yang menilai kurang cepat dan lambat dilakukan
analisis lebih lanjut. Berikut merupakan uraian penilaian responden terhadap
layanan yang dinilai Kurang Cepat & Lambat dalam merespon Aduan/Saran.

Tabel 17 Layanan yang Dinilai Kurang Cepat & Lambat dalam Merespon
Aduan/Saran

% Tidak/
Dinas Jenis Layanan Alasan
kurang jelas
Layanan Penerbitan
8% Terkendala jaringan
Kartu Identitas Anak
Disdukcapil
Layanan Penerbitan Mungkin banyak
17%
dan Perubahan KK urusan
Pelayanan Pajak
8% Petugas Lamban
Daerah
Pelayanan Retribusi
BPKAD 8% Petugas Lamban
Daerah
Layanan Pemecahan
8% Petugas Lamban
SPPT PBB
Pengajuan dan Lama mengajukan KIS
17%
pengaktifan KIS namun nihil
Dinas Permohonan
8% Tidak segera diproses
Sosial P3A keringanan biaya RS
Layanan bantuan Tidak segera
21%
sosial. memberikan tanggapan
Layanan sertifikat Petugas lama
BPN 8%
tanah menanggapi

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
44
Pada indikator kedua tingkat kecepatan petugas dalam menindak lanjuti
aduan/saran yang responden sampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai bahwa tingkat kecepatan petugas dalam
menindaklanjuti aduan/saran adalah Cepat (73,2%) dan sangat cepat (13,4%). Akan
tetapi terdapat sejumlah 13,4% yang menilai negatif, diantaranya adalah menilai
kurang cepat 6,1% dan lambat 7,3%.

Gambar 26 Tingkat kecepatan petugas dalam menindaklanjuti aduan

Analisis lebih lanjut dilakukan terhadap sejumlah 13,4% responden yang


menilai petugas kurang cepat dan lambat dalam menindaklanjuti aduan. Berikut
merupakan uraian penilaian responden terhadap layanan yang dinilai Kurang Cepat
& Lambat dalam Menindaklanjuti Aduan/ Saran.

Tabel 18 Layanan yang Dinilai Kurang Cepat & Lambat dalam


Menindaklanjuti Aduan/Saran

% Tidak/ kurang
Dinas Jenis Layanan Alasan
jelas
Layanan Tidak ada tindaklanjut
Disdukcapil Penerbitan dan 18% apapun
Perubahan KK
Pelayanan Pajak Sudah mengadu tidak ada
9%
Daerah respon
BPKAD
Pelayanan Sudah mengadu tidak ada
9%
Retribusi Daerah respon
Pengajuan dan Sampai sekarang namun
9%
pengaktifan KIS nihil
Permohonan Tidak segera diproses
Dinas
keringanan biaya 9%
Sosial P3A
rumah sakit
Layanan bantuan Tidak ada tindaklanjut
27%
sosial.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
45
I. Penilaian terhadap Unsur Sarana dan Prasarana
Penilaian terhadap unsur sarana dan prasarana dilakukan terhadap 2 (dua)
indikator, diantarnaya adalah tingkat kelengkapan dan tingkat kualitas sarana dan
prasarana Pemerintah Kabupaten Blora dalam memberikan layanan. Penilaian
sarana dan prasarana dilakukan pada hal-hal yang bersifat vital.
Pada indikator pertama, hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas
responden menilai sarana dan prasarana yang digunakan Pemerintah Kabupaten
Blora dalam memberikan layanan kepada masyarakat masuk kategori lengkap
(91%) dan sangat lengkap 4,6%). Akan tetapi terdapat sejumlah 4,4% responden
yang menilai sarana dan prasarana yang digunakan dalam melayani masyarakat
kurang lengkap.

Gambar 27 Tingkat kelengkapan sarana dan prasarana


Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa dari sejumlah 4,4% penilaian kurang
lengkap merujuk pada sejumlah layanan degan alasan sebagai berikut :

Tabel 19 Layanan yang Dinilai Sarana dan Prasarananya Kurang Lengkap


% Tidak/
Dinas Jenis Layanan kurang Alasan
jelas
Layanan Permasalahan sering terjadi
6%
penerbitan KTP pada teknis alat atau bahan
Layanan Permasalahan sering terjadi
6%
Disdukcapil Penerbitan KIA pada teknis alat atau bahan
Layanan
Permasalahan sering terjadi
Penerbitan dan 11%
pada teknis alat atau bahan
Perubahan KK
Pelayanan Pajak
BPKAD 6% Ruang tunggu kurang rapi
Daerah
Layanan Perizinan
DPMPTSP 6% Sarana kurang lengkap
Usaha

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
46
% Tidak/
Dinas Jenis Layanan kurang Alasan
jelas
Alat di puskesmas kurang
Dinas Layanan
39% lengkap, Obat tertentu tidak
Kesehatan Puskesmas
tersedia
Pengajuan dan
11% Alat Scan rusak
pengaktifan KIS
Permohonan
Dinas
keringanan biaya 11% sarana kurang lengkap
Sosial P3A
RS
Layanan bantuan
6% sarana kurang lengkap
sosial.

Pada indikator kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas


responden menilai sarana dan prasarana yang digunakan Pemerintah Kabupaten
Blora dalam memberikan layanan pada kualitas yang baik 89,7% dan sangat baik 8%
. Akan tetapi terdapat sejumlah 2,3% responden yang menilai kurang baik. Penilaian
tersebut merujuk pada layanan penerbitan KTP-Disdukcapil (50%) dengan alasan
blangko yang sering habis. Kemudian 50% berikutnya adalah layanan Puskesmas-
Dinkes yang dinilai fasilitas kesehatannya yang kurang memadai dan obat-obatan
yang kurang lengkap.

Gambar 28 Tingkat kualitas sarana dan prasarana

6.4 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Layanan


Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan menghitung
hasil penilaian responden terhadap setiap unsur dengan skor atau pembobotan yang
sama. Secara teknis seluruh aktivitas penghitungan merujuk pada PERMENPANRB
No 14 Tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukan bahwa Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap layanan Pemerintah Kabupaten Blora adalah pada skor
76,63 yang artinya masuk pada kategori “Baik”. Unsur dengan skor tertinggi

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
47
adalah unsur biaya, sementara unsur dengan skor terendah adalah unsur kesigapan
penanganan aduan.
Hasil akhir penghitungan IKM menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten
Blora telah berhasil memberikan layanan dengan baik kepada masyarakat. Hal ini
ditunjukan penilaian masyarakat pada unsur jenis spesifikasi layanan, biaya,
kompetensi, dan sikap pada kategori baik. Akan tetapi Pemerintah Kabupaten Blora
penting untuk selalu meningkatkan proses layanan kepada masyarakat, terutama
pada hal-hal yang berkaitan dengan mekanisme pengurusan layanan, yaitu syarat
dan prosedur. Peningkatan pada mekanisme pengurusan layanan pada akhirnya
berhubungan pada peningkatan penilaian pada unsur waktu layanan. Selain itu,
untuk mendukung peningkatan layanan Pemerintah Kabupaten Blora penting untuk
meningkatkan sarana dan prasarana dalam memberikan layanan.

Tabel 20 Hasil penghitungan IKM Pemerintah Kabupaten Blora


Unsur IKM Indeks Nilai Mutu
Unsur Persyaratan 3,03 75,75 C
Unsur Prosedur 3,04 75,97 C
Unsur Waktu Layanan 2,93 73,25 C
Unsur Jenis Spesifikasi Layanan 3,08 77,00 B
Unsur Biaya 3,29 82,25 B
Unsur Kompetensi Petugas 3,08 76,91 B
Unsur Sikap Petugas 3,08 77,06 B
Unsur Kesigapan Penanganan Aduan 2,85 71,25 C
Unsur Sarana dan Prasarana 3,03 75,75 C

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)


Layanan Pemerintah Kabupaten Blora

Nilai IKM Mutu

76,63 BAIK
Periode survei 2022

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
48
BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
7.1 SIMPULAN
1. Pelaksanaan pengukuran IKM Pemerintah Kabupaten Blora dilakukan dengan
merujuk pada PERMENPANRB No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

2. Pengukuran IKM Pemerintah Kabupaten Blora menggunakan 9 (Sembilan)


unsur, diantaranya adalah unsur syarat, prosedur, waktu layanan, biaya/ tarif,
jenis spesifikasi layanan, kompetensi petugas, sikap petugas, penanganan aduan,
dan sarana dan prasarana.

3. Pada pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Kabupaten Blora, tidak


difokuskan terhadap layanan tertentu. Akan tetapi pengukuran tingkat
kepuasan dilakukan terhadap seluruh layanan yang telah diberikan atau
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora pada tahun 2022. Sehingga
konstruksi intrumen penarikan data atau kuesioner yang disusun menangkap
maksud dan tujuan pengukuran tersebut.

4. Jumlah responden pada pelaksanaan pengukuran IKM Pemerintah Kabupaten


Blora sejumlah 440 responden yang terbagi pada 44 desa di seluruh Kecamatan
yang ada di Kabupaten Blora. Metode penarikan sampel ditentukan dengan
Teknik Multistage Stage Random Sampling.

5. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat sejumlah 28 layanan yang menjadi


sampel penilaian pada pengukuran IKM Kabupaten Blora. Hal ini berarti
menunjukan bahwa 22 layanan tersebut yang merupakan layanan dengan
tingkat popularitas dan aksesibilitas yang tinggi oleh masyarakat. Sejumlah
layanan tersebut diantaranya adalah layanan Puskesmas, Vaksinasi, Adminduk
(KTP, KK, KIA), BPJS, pengurusan Sertifikat Tanah, pemecahan sertifikat,
pembayaran PBB, Imunisasi, layanan bantuan sosial, SLRT (bantuan sosial, KIS,
keringanan biaya RS), penyuluhan pertanian, Damkar, bantuan saprotan,
Kesehatan hewan, tanggap darurat, perizinan usaha, rekomendasi teknis, PPID,
pengajuan AMDAL, UKL/UPL.

6. Hasil pengukuran dan analisis menunjukan bahwa skor IKM Pemerintah


Kabupaten Blora adalah sejumlah 76,63 setara dengan mutu Baik. Unsur dengan

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
49
skor tertinggi adalah unsur biaya, sementara unsur dengan skor terendah adalah
unsur kesigapan penanganan aduan.

7. Analisis secara lebih lanjut menunjukan bahwa Jenis layanan yang paling
mendapatkan penilaian kurang pada beberapa unsur IKM dari masyarakat
adalah layanan Adminduk, Layanan SLRT, Layanan Puskesmas, dan Layanan
BPKAD.

7.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan
yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Blora, terdapat beberapa unsur IKM
yang memerlukan perhatian khusus agar nilai dari layanaaan tersebut meningkat.
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk unsur IKM tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 21 Rekomendasi untuk peningkatan layanan

No Unsur Rekomendasi
Setiap OPD dengan layanan yang bersifat prosedural dan
terdapat interaksi dengan masyarakat secara langsung pada
1 Syarat proses pengajauanya penting untuk :
• Menyusun publikasi (poster, x banner, spanduk) terkait
bussines proces atau SOP layanan yang terdiri dari syarat
dan prosedur kemudian diletakan pada tempat
pelayanan.
• Mengadakan petugas verifikasi administrasi atau
optimalisasi petugas keamanan untuk memverifikasi
permohonan layanan, sehingga pemohon yang
2 Prosedur mengantri adalah pemohon sudah siap untuk dilayani
secara administrasi dan meminimalisasi kemungkinan
pemohon harus kembali melengkapi dokumen
persyaratan. Terutama untuk layanan yang jumlah
pemohonya tinggi, seperti MPP, SLRT. (Best practice
adalah security bank)
Waktu • Setiap OPD penting untuk menyusun standar waktu
3
Layanan pelayanan pada setiap layanan dan mempublikasinya

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
50
No Unsur Rekomendasi
kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk
memberikan kejelasan layanan kepada pemohon/
pengguna layanan.
• Pengadaan petugas verifikasi administrasi atau
optimalisasi petugas keamanan untuk memverifikasi
permohonan layanan dapat pula untuk efesiensi waktu
pengurusan layanan.
Sikap Pemerintah Kabupaten Blora penting untuk mengadakan
4
Petugas pelatihan service excellent kepada setiap petugas yang
berhadapan langsung dengan pemohon layanan. Sehingga
petugas mempunyai pemahaman terkait product khowledge
Kompetensi
5 dengan baik dan menyampaikan dengan ramah kepada
Petugas
masyarakat. Hal ini sangat efektif dalam memengaruhi
psikolofis pemohon layanan.
• Sarana pengaduan tersedia, namun tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap sarana pengaduan masih rendah.
Sehingga penting untuk dilakukan sosialiasi baik melalui
media sosial ataupun Fisik.
a. Fisik : X Banner pengumuman layanan pengaduan
dalam ukuran yang lebih besar
b. Non Fisik : aktif dalam memanfaatkan media sosial

Kesigapan terutama FB dan WA

6 Penanganan • Pemerintah Kabupate Blora penting untuk membuat


Aduan Pusat Informasi dan Layanan pengaduan masyarakat
berbasis aplikasi Whatsapp. Secara teknis, Pusat
Informasi dan Layanan Aduan Layanan dapat
memanfaatkan sistem aplikasi WA Bussiness yang sudah
diautomasi. Sehingga respon terhadap aduan dapat
dilakukan dengan cepat.
Hal ini sejalan dengan temuan Indekstat pada survei
terkait media, bahwa akses internet masyarakat

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
51
No Unsur Rekomendasi
Kabupaten Blora paling tinggi adalah untuk aplikasi
Whatsapp.
• Peningkatan sarana dan prasarana pada layanan yang
berpotensi adanya penumpukan pemohon, terumata
Sarana dan pada fasilitas umu, ruang tunggu, parkiran.
7
Prasaranan • Disdukcapil à blanko habis
• Puskesmas à peningkatan sarana berupa peralatan dan
kelengkapan Obat

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
52
BAB VIII
PENUTUP

PT Indekstat Konsultan Indonesia telah siap melaksanakan kegiatan baik


dari substansi maupun seluruh sarana dan prasarana pendukung lainnya sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan dan senantiasa berprinsip kepada:

(1) Integritas, yakni menjalankan seluruh pekerjaan dengan penuh


tanggunjawab, konsisten dan menjunjung prinsip moral dalam setiap
aktifitas yang dilaksanakan
(2) Objektif, yakni secara konsisten mengerjakan dan memberikan hasil yang
sebenarnya.

(3) Inovatif, yakni melaksanakan pekerjaan dengan membawa semangat


kebaruan yang relevan sehingga menghasilkan pekerjaan yang
excellent/outstanding.

(4) Fokus orientasi kepada upaya pencapaian maksud dan tujuan Pekerjaan.
(5) Fokus pada rekomendasi yang nyata dan mampu dioperasionalisasikan oleh
pemberi pekerjaan.

Laporan yang kami buat merupakan wujud kesungguhan dan kesanggupan


PT. Indekstat Konsultan Indonesia dalam mengemban amanah dari BAPPEDA
Kabupaten Blora untuk melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarkat
tahun 2022.

PT. Indekstat Konsultan Indonesia berkomitmen menjalankan seluruh


tahapan kerja yang dijabarkan pada Dokumen Teknis ini. PT. Indekstat Konsultan
Indonesia meyakini bahwa keputusan yang diambil oleh Penyedia Jasa benar-
benar didasarkan pada hasil evaluasi isi dokumen Usulan Teknis secara obyektif
dan mendalam yangkemudian diagregasi dengan penilaian lainnya.

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
53
LAMPIRAN

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
54
Nomor Kuesioner

Nomor Ganjil : Laki-Laki


Nomor Genap : Perempuan

KUESIONER SURVEI PENILAIAN INDEKS PEMBANGUNAN MASYARAKAT KABUPATEN


BLORA
TA 2022

PT INDEKSTAT KONSULTAN INDONESIA


SCBD, Marquee Equity Tower Floor 37th, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, RT.5/RW.3
Senayan, Kec. Kabayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12190

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
55
Assalamualaikum, selamat pagi/siang/sore, saya dari Indekstat Indonesia sedang
mengadakan penelitian tentang pembangunan masyarakat di Kabupaten Blora. Penelitian ini
untuk kepentingan ilmiah. Responden yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah
Warga Negara Indonesia yang berumur 17 tahun atau lebih, atau yang telah menikah, dan
dipilih secara acak. Saya mohon diperkenankan untuk wawancara ini. SEMUA JAWABAN
IBU/BAPAK/SAUDARA DIJAMIN KERAHASIAANNYA OLEH KAMI.

PEMILIHAN RESPONDEN (KISH GRID) DALAM RUMAH TANGGA


UNTUK PEWAWANCARA: Urutkan nama anggota keluarga yang berumur 17 tahun atau lebih,
perempuan atau laki-laki, dari yang paling tua hingga yang paling muda. Pembantu, orang indekos, dan
lain-lain yang tidak termasuk ke dalam Daftar Kartu Keluarga tidak diwawancarai.
No. Nama semua anggota keluarga terdaftar Umur Jenis Kelamin

Pindahkan nama anggota keluarga ke tabel dibawah ini dari yang paling tua ke yang paling muda
sesuai dengan nomor kuesioner:
1. Nomor Kuesioner Ganjil: hanya laki-laki saja
2. Nomor Kuesioner Genap: hanya perempuan saja
Nama anggota keluarga yang
No. berumur 17 atau lebih atau Umur L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sudah menikah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1
3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2
4 4 1 3 4 3 1 2 2 1 2
5 1 1 5 3 2 2 4 5 4 1
6 6 4 1 5 4 1 2 6 3 5
7 5 2 3 1 7 7 3 2 6 4
8 2 5 4 1 1 3 5 4 8 7
9 3 4 6 7 5 8 1 9 2 6
10 7 8 3 2 4 1 6 1 5 9

KUESIONER SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
56
LAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA
2022

A. DEMOGRAFI RESPONDEN

A1. Jam Mulai Wawancara :


A2. Nama Responden :
A3. Kecamatan :
1 Kota Blora 9 Banjarejo
2 Cepu 10 Bogorejo
3 Randublatung 11 Japah
4 Kunduran 12 Kradenan
5 Jepon 13 Kedungtuban
6 Ngawen 14 Sambong
7 Jati 15 Todanan
8 Jiken 16 Tunjungan

A4. Desa/Kelurahan :
A5. Alamat Lengkap :
A6. Nomor HP/WA :
A7. Jenis Kelamin :
1 Laki-laki
2 Perempuan

A8. Status Perkawaninan :


1 Belum pernah menikah
2 Sudah menikah
3 Duda/Janda

A9. Usia :
1 17-19 tahun 8 50-54 tahun
2 20-24 tahun 9 55-59 tahun
3 25-29 tahun 10 60-64 tahun
4 30-34 tahun 11 65-69 tahun
5 35-39 tahun 12 70-74 tahun
6 40-44 tahun 13 ≥75 tahun
7 45-49 tahun

A10. Pendidikan Terakhir :


Tidak sekolah/tidak
1 4 SLTA: tamat SLTA/Sederajat
tamat SD
SD: tamat Diploma: masih mahasiswa; tamat
2 5
SD/Sederajat D1/D2/D3/D4
SLTP: tamat Strata: masih mahasiswa; tamat
3 6
SLTP/Sederajat S1/S2/S3

A11. Pekerjaan :

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
57
Profesional
1 Pelajar/mahasiswa 8
(pengacara/konsultan)
2 Petani/peternak/nelayan 9 Anggota TNI/polri
Buruh Pegawai Pemerintah Non
3 10
kasar/supir/tukang Pegawai Negeri
4 Pedagang wiraswasta 11 Pensiunan
5 Pegawai Swasta 12 Ibu Rumah Tangga
Pegawai Negeri Sipil
6 13 Lainnya,Sebutkan.........
(PNS)
7 Guru

A12. Suku :
1 Jawa 5 Batak
2 Sunda 6 Padang
3 Madura 7 Dayak
4 Samin 8 Lainnya sebutkan....
A13. Agama :
1 Islam
2 Kristen
3 Katolik
4 Hindu
5 Budha
6 Lainnya sebutkan...

A14. Pengeluaran :
1 <2 juta rupiah 4 4-4.9 juta rupiah
2 2-2.9 juta rupiah 5 5-9.9 juta rupiah
3 3-3.9 juta rupiah 6 ≥ 10 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ

B. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

1. Bapak/ Ibu, sebutkan jenis layanan yang anda ketahui dan pernah terima dari
pemerintah kabupaten Blora?
Tahu: Pernah
No Layanan Dinas (1 : Tahu, (1:Pernah,
2 : tidak) 2 : tidak)
Layanan Disdukcapil
1
penerbitan KTP
Layanan
2 Penerbitan Kartu
Identitas Anak
Layanan
3 Penerbitan dan
Perubahan KK
Layanan
Penerbitan
4
Informasi
ADMINDUK

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
58
Tahu: Pernah
No Layanan Dinas (1 : Tahu, (1:Pernah,
2 : tidak) 2 : tidak)
Pelayanan Pajak BPKAD
5
Daerah
Pelayanan
6
Retribusi Daerah
Layanan
7 Pemecahan SPPT
PBB
Layanan perizinan DPMPTSP
8
berusaha
9 Layanan OSS
Layanan Industri
10 Kecil Menengah
(IKM)
Layanan Dinas
11
Puskesmas Kesehatan
12 Layanan Imunasi
13 Layanan Vaksinasi
Layanan
14 Penerbitan
Rekomendasi
Layanan Sistem Dinas Sosial
15 Layanan Rujukan P3A
Terpadu (SLRT)
Pengajuan dan
16
pengaktifan KIS
Permohonan
17 keringanan biaya
rumah sakit
Layanan bantuan
18
sosial.
Layanan
pemberdayaan
19
dan perlindungan
anak
Penerbitan Dinas LH
20 rekomendasi
AMDAL
Penerbitan
21 rekomendasi
UKL/ UPL
Layanan Dinas
Permohonan Kominfo
22
Informasi Publik
(PPID)

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
59
Tahu: Pernah
No Layanan Dinas (1 : Tahu, (1:Pernah,
2 : tidak) 2 : tidak)
Dinas
Penyuluhan Pangan,
Pertanian/ Pertanian,
23
Peternakan/ Peternakan,
Perikanan dan
Perikanan
Layanan Bantuan
Saranan Produksi
24 Pertanian/
Peternakan/
Perikanan
Layanan
25
Kesehatan Hewan
Layanan Tanggap BPBD
26
Darurat
Layanan Damkar
27 Pemadaman
Kebakaran
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Unsur Syarat

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
60
2. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kejelasan syarat untuk mendapatkan
layanan dari pemerintah daerah?
1 Tidak Jelas 3 Jelas à langsung ke pertanyaan 5
2 Kurang Jelas 4 Sangat Jelas à langsung ke
pertanyaan 5

3. Bapak/ Ibu, jenis layanan apa yang syaratnya dinilai tidak/ kurang jelas?

4. Kenapa syarat pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang jelas?

5. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kemudahan syarat untuk mendapatkan


layanan dari pemerintah daerah?
1 Sulit 3 Mudah à langsung ke pertanyaan 8
2 Kurang Mudah 4 Sangat Mudah à langsung ke
pertanyaan 8
6. Bapak/ Ibu, jenis layanan apa yang syaratnya dinilai tidak/ kurang mudah?

7. Kenapa syarat pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang mudah?

Unsur Prosedur
8. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kejelasan prosedur untuk mendapatkan
layanan dari pemerintah daerah?
1 Tidak Jelas 3 Jelas à langsung ke pertanyaan 11
2 Kurang Jelas 4 Sangat Jelas à langsung ke
pertanyaan 11

9. Bapak/ Ibu, jenis layanan apa yang prosedurnya dinilai tidak/ kurang jelas?

10. Kenapa prosedur pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang jelas?

11. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kemudahan prosedur untuk


mendapatkan layanan dari pemerintah daerah?
1 Sulit 3 Mudah à langsung ke pertanyaan 14
2 Kurang Mudah 4 Sangat Mudah à langsung ke
pertanyaan 14

12. Bapak/ Ibu, jenis layanan apa yang prosedurnya dinilai tidak/ kurang mudah?
13. Kenapa prosedur pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang mudah?
[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
61
Unsur Waktu Layanan
14. Menurut bapak/ Ibu bagaimana tingkat kecepatan untuk mendapatkan layanan
dari pemerintah Kabupaten Blora?
1 Lambat 3 Cepat à langsung ke pertanyaan 17
2 Kurang Cepat 4 Sangat Cepat à langsung ke
pertanyaan 17

15. Bapak/ Ibu, apa jenis layanan yang dinilai lambat atau kurang cepat untuk
mendapatkanya?

16. Bapak/ Ibu, kenapa layanan tersebut dinilai lambat/ kurang cepat untuk
mendapatkanya?

Unsur Jenis Spesifikasi Layanan


17. Apakah jenis layanan yang bapak/ Ibu terima sesuai dengan ketentuan?
1 Tidak Sesuai 3 Sesuai à langsung ke pertanyaan 20
2 Kurang Sesuai 4 Sangat Sesuai à langsung ke
pertanyaan 20

18. Jenis layanan apa yang dinilai tidak/ kurang sesuai dengan ketentuan?

19. Kenapa layanan tersebut dinilai tidak/ kurang sesuai dengan ketentuan?

Unsur Biaya
20. Diantara layana-layanan yang Bapak/ Ibu terima, apakah terdapat layanan yang
dikenakan tarif/ biaya dalam proses pengurusan/ pengajuanya?
1. Tidak (seluruh layanan yang diterima gratis) à langsung ke pertanyaan 24
2. Iya

21. Bagaimana tingkat kewajaran tarif yang dikenakan kepada bapak/ ibu dalam
pengurusan layanan?
1 Tidak Wajar/ Mahal 3 Wajar/ murah à langsung ke
pertanyaan 24
2 Kurang Wajar/ 4 Sangat Wajar/ sangat murah à
cukup mahal langsung ke pertanyaan 24

22. Jenis layanan apa dinailai tarifnya tidak/ kurang wajar?

23. Kenapa tarif pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang wajar?

Unsur Kompetensi Petugas


[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH
KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
62
24. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana tingkat pemahaman petugas terhadap layanan
yang diberikan?
1 Tidak Memahami 3 Memahami à langsung ke pertanyaan
27
2 Kurang 4 Sangat Memahami à langsung ke
Memahami pertanyaan 27

25. Pada layanan apa petugas dinilai tidak/ kurang memahami layanan?

26. Kenapa petugas dinilai tidak/ kurang memahami layanan yang diberikan?

27. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kemampuan petugas yang memberikan
layanan?
1 Tidak Kompeten 3 Kompeten à langsung ke pertanyaan
30
2 Kurang Kompeten 4 Sangat Kompeten à langsung ke
pertanyaan 30

28. Pada layanan apa petugas dinilai tidak/ kurang kompeten?


29. Kenapa petugas dinilai tidak/ kurang kompeten?

Unsur Sikap Petugas


30. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana sikap petugas dalam memberikan layanan?
1 Tidak Sopan 3 Sopan à langsung ke pertanyaan 33
2 Kurang Sopan 4 Sangat Sopan à langsung ke
pertanyaan 33

31. Sebutkan jenis layanan yang dinilai petugasnya tidak/ kurang sopan dalam
memberikan layanan?

32. Kenapa petugas pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang sopan?

Unsur Kesigapan Penanganan Aduan


33. Menurut Bapak/ Ibu, apakah tersedia layanan pengaduan?
1 Tidak Tahu à langsung ke 3 Tersedia dan berfungsi
pertanyaan 35 dengan baik
2 Tidak tersedia à langsung 4 Tersedia dan berfungsi
ke pertanyaan 35 dengan sangat baik
3 Tersedia namun kurang
berfungsi

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
63
34. Sebutkan sarana pengaduan yang bapak/ ibu ketahui?
1 Langsung ke petugas 5 LAPOR!
2 SMS Center 6 Lainnya,…..
3 Media social 7 Tidak Tahu
4 Call center

35. Apakah bapak/ ibu pernah menyampaikan aduan/ saran kepada pemerintah
Kabupaten Blora?
1. Iya, pernah
2. Tidak Pernah à langsung ke pertanyaan 43

36. Bagaimana bapak/ Ibu menyampaikan adua/ saran?


1 Langsung ke petugas 5 LAPOR!
2 SMS Center 6 Lainnya,…..
3 Media social 7 Tidak Tahu
4 Call center

37. Bagaimana tingkat kecepatan respon petugas terhadap adua/ saran yang bapak/
ibu sampaikan?
1 Lambat 3 Cepat à langsung ke pertanyaan 40
2 Kurang Cepat 4 Sangat Cepat à langsung ke pertanyaan
40

38. Petugas pada jenis layanan apa yang dinilai lambat/ kurang cepat dalam
merespon aduan?

39. Kenapa petugas pada layanan tersebut dinilai lambat/ kurang cepat dalam
merespon aduan?

40. Bagaimana tingkat kecepatan petugas dalam menindak lanjuti aduan/saran yang
bapak/ ibu sampaikan?
1 Lambat 3 Cepat à langsung ke pertanyaan 43
2 Kurang Cepat 4 Sangat Cepat à langsung ke pertanyaan
43

41. Petugas pada jenis layanan apa yang dinilai lambat/ kurang cepat dalam
merespon aduan?

42. Kenapa petugas pada layanan tersebut dinilai lambat/ kurang cepat dalam
merespon aduan?

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
64
Unsur Sarana dan Prasarana
43. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kelengkapan sarana dan prasarana
petugas dalam memberikan layanan?
1 Tidak lengkap 3 Lengkap à langsung ke pertanyaan 46
2 Kurang Lengkap 4 Sangat Lengkap à langsung ke
pertanyaan 46

44. Jenis layanan apa yang sarana dan prasarananya dinilai tidak/ kurang lengkap?

45. Kenapa sarana dan prasarana pada layanan tersebut dinilai tidak/ kurang
lengkap?

46. Menurut bapak/ Ibu, bagaimana tingkat kualitas sarana dan prasarana petugas
dalam memberikan layanan?
1 Buruk 3 Baik à langsung ke pertanyaan E1
2 Kurang Baik 4 Sangat Baik à langsung ke pertanyaan
E1

47. Jenis layanan apa yang sarana dan prasarananya dinilai buruk/ kurang baik?

48. Kenapa sarana dan prasarana pada layanan tersebut dinilai buruk/ kurang
lengkap?

E. SARAN DAN MASUKAN

E1. Berdasarkan layanan yang Bapak/ ibu pernah terima, apa kekurangan dari
pemerintah Kabupaten Blora saat ini?

E2. Berdasarkan layanan yang Bapak/ ibu pernah terima, apa kelebihan dalam
kinerja pemerintah Kabupaten Blora saat ini?

E3. Apa saran yang Bapak/Ibu/Saudara bisa berikan untuk layanan dari
pemerintah Kabupaten Blora?

[LAPORAN AKHIR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PEMERINTAH


KABUPATEN BLORA – BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2022]
65

Anda mungkin juga menyukai