a. Pastikan posisi pipa gas eksisting sebagai acuan penentuan titik konstruksi. b. Pondasi sumuran dikerjakan dengan galian manual dengan tenaga manusia sembari memasukkan satu persatu sekmen buis beton sampai mencapai kedalaman yang telah ditentukan. c. Setelah semua buis beton tertanam dalam tanah, kemudian bersihkan lubang dari tanah dan kotoran serta air tanah, kemudian lakukan pekerjaan pasir urug dan lantai kerja. d. Cor dengan adukan beton K-300 ke dalam buis beton pondasi sumuran dan dipadatkan, tinggi jatuh adukan beton tidak boleh lebih dari 0,6 meter. e. Pasang tulangan joint sumuran fy 420 MPa dan pile cap kemudian di cor serentak dengan adukan beton K-300. Untuk keperluan pengendalian mutu lakukan slump test beton segar pada setiap membuat adukan baru dan pengambilan 2 buah sampel beton kubus untuk mendapatkan kuat tekan umur 28 hari. f. Setelah pekerjaan Pile Cap K-300 selesai dan mencapai umur beton minimal 7 hari, pemasangan elastomer dan tahapan pekerjaan di atasnya sudah bisa di laksanakan.
2. Pekerjaan Girder dan diafragma
a. Galian tanah sesuai dimensi balok girder kemudian bersihkan lubang dari tanah dan kotoran serta air tanah, kemudian lakukan pekerjaan pasir urug dan lantai kerja. b. Setelah itu lakukan pemasangan bekisting dan pembesian fy 420 MPa, buat profil (uk. 100mm x 100mm) pada pertemuan girder dengan tepi pile cap sebagai pengunci geser. c. Cor serentak dengan adukan beton K-300 pada bekisting balok girder dan balok diafragma serta dipadatkan. Untuk keperluan pengendalian mutu lakukan slump test beton segar pada setiap membuat adukan baru dan pengambilan 3 buah sampel beton kubus untuk mendapatkan kuat tekan umur 28 hari. d. Setelah pekerjaan balok girder dan balok diafragma K-300 selesai dan mencapai umur beton minimal 14 hari, tahapan pekerjaan di atasnya sudah bisa di laksanakan. 3. Pekerjaan Pelat Lantai 20 cm a. Pekerjaan pelat lantai dikerjakan terpisah dengan balok girder dan diafragma. b. Setelah itu lakukan pemasangan bekisting dan perataan landasan rencana pelat lantai dan di atas balok girder dan diafragma pasang pemisah antara balok dan pelat lantai dengan plastik tebal sebagai pemisah antara struktur balok dan pelat lantai. Selanjutnya pasang pembesian fy 420 MPa, buat profil pada pertemuan girder dengan tepi dalam pile cap sebagai pengunci geser. c. Pelat lantai dibagi atas 2 sekmen terpisah agar memudahkan untuk proses penggeseran pelat lantai kearah ujung dan pangkal jembatan pada saat melakukan maintenance pipa gas yang berada di bawahnya. Pada tepi kiri dan kanan pelat lantai diberi profil beton pengunci geser (uk. 50mm x 50mm). d. Untuk keperluan pengendalian mutu lakukan slump test beton segar pada setiap membuat adukan baru dan pengambilan 2 buah sampel beton kubus untuk mendapatkan kuat tekan umur 28 hari. e. Sebelum di cor, lakukan pemasangan sling lifting Diameter 16 mm di kedua ujung pelat lantai, dengan jarak penempatan lebih kurang 5 cm dari muka parapet. Sling di pasang sampai menempel pada tulangan bawah pelat dan diberi panjang penyaluran 30 cm. Sling diekspose pada permukaan pelat dengan membuat void bersih minimal 5 x 5 cm.
4. Pekerjaan Pelat Injak Tebal 20 cm
a. Lakukan penimbunan tanah dan dipadatkan pada bagian oprit di kedua ujung jembatan sebagai landasan pelat Injak. b. Setelah itu lakukan pemasangan bekisting dan perataan landasan rencana pelat Injak dan pasang pasir urug dan lantai kerja. Selanjutnya pasang wiremesh 10 satu lapis pada lapis atas dengan tebal selimut beton permukaan atas pelat 8 cm. Untuk mendapatkan posisi wiremesh sebagai lapisan atas, dapat letakkan penganjal berupa beton tahu K-300 atau dengan besi beton minimal diameter 10 ulir. c. Kemudian lakukan pengecoran pada bekisting pelat injak beton setebal 20 cm (K- 300) d. Untuk keperluan pengendalian mutu lakukan slump test beton segar pada setiap membuat adukan baru dan pengambilan 2 buah sampel beton kubus untuk mendapatkan kuat tekan umur 28 hari.