Kap justinus Aditya Sidharta

Awal kasus ini terjadi: saat Ketua Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan) Fuad Rahmany menyatakan telah menemukan adanya indikasi
Konspirasi dalam penyajian laporan keuangan perusahaan tekstil tersebut. Dalam
kasus Great River ini, akuntan dengan emitennya terlibat konspirasi.
Kasus pelanggaran yang dilakukan: Overstatment atas penyajian akun penjualan dan
piutang dalam Laporan Keuangan Great River per 31 Desember 2003 dan ditemukan
adanya Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya terkait dengan penggunaan
dana hasil emisi obligasi yang tidak dapat di ungkap kebenarannya.
Etika yang di langgar: PT Great River selaku perusahaan tidak memiliki integritas dalam
menjalani kegiatan bisnis perusahaannya sehingga mengorbankan banyak sekali
karyawan dan investor. Justinus selaku auditor juga tidak berlaku sesuai kode etik
karena telah melakukan penipuan atau kecurangan pada Laporan Keuangan PT Great
River.
Setelah kasus di temukan: Menteri Keuangan membekukan izin akuntan publik Justinus
Aditya Sidharta selama dua tahun terhitung mulai sejak 28 November 2006. Menteri
Keuangan memberikan sanksi pembekuan izin itu karena akuntan publik tersebut
melakukan pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik terkait aturan audit atas
laporan keuangan konsolidasi PT. Great River International Tbk pada 2003. Selama
masa izin dibekukan, akuntan publik tersebut dilarang memberikan jasa atestasi
termasuk juga audit umum, review, audit kinerja, dan audit khusus. Akuntan publik
tersebut juga dilarang menjadi pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP , tetapi
tetap harus bertanggung jawab atas jasa-jasa yang telah diberikan dan wajib memenuhi
ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL). Pembekukan izin oleh
menteri keuangan merupakan tindak lanjut atas SK Badan Peradilan Profesi Akuntan
Publik per 15 Juni 2006. Yang membekukan AP tersebut dari keanggotaan IAI
kompartemen Akuntan Publik. Pembekuan ini sesuai Keputusan menteri keuangan
tentang jasa akuntan publik.