Anda di halaman 1dari 3

Nama : GUSTIN HARTANTO

NIM : 2006112595

TUGAS SEARCHING PERBER 5

1. Tanaman penutup tanah (cover crop) adalah tanaman yang biasa ditanam pada lahan kering
dan dapat menutup seluruh permukaan tanah. Tanaman yang dipilih sebagai tanaman
penutup tanah umumnya tanaman semusim/tahunan dari jenis legum yang mampu tumbuh
dengan cepat, tahan kekeringan, dapat memperbaiki sifat tanah (fisik, kimia, dan biologi) dan
menghasilkan umbi, buah, dan daun. Tanaman penutup tanah rendah seperti centrosema
(Centrosema pubescens), pueraria (Pueraria javanica) dan benguk (Mucuna sp.) Tanaman
penutup tanah rendah, dapat ditanam bersama tanaman pokok maupun menjelang tanaman
pokok ditanam. Tanaman penutup tanah sedang seperti lamtoro (Leucaena leucocephala) dan
gamal (Gliricidia sepium). Tanaman penutup tanah sedang dan tinggi pada dasarnya seperti
tanaman sela dimana tanaman pokok ditanam di sela-sela tanaman penutup tanah. Dapat juga
tanaman pokok ditanam setelah tanaman penutup tanah dipanen. Tanaman penutup tanah
tinggi seperti sengon (Periserianthes falcataria) Tanaman penutup tanah dimaksudkan untuk
menambah penghasilan petani dari hasil panennya, selain itu juga untuk memperbaiki sifat
tanah karena mampu menambat N dari udara dan sisa tanamannya dapat dijadikan sumber
bahan organik. Belukar lokal.

Sumber : bf0ac9c83b7f48178b541e094438d210.pdf (unud.ac.id)

2.

A. Konservasi Tanah

Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya dan strategi untuk mencegah dan menghambat
proses terjadinya pengikisan tanah. Saat melakukan konservasi tanah, pemilihan jenis vegetasi
penutup lahan harus diperhatikan sebab Untuk mengembalikan fungsi tanah yang terlanjur rusak
diperlukan vegetasi yang sifatnya mampu bertahan kondisi tanah yang ekstrim.

B. Membuat Terasering

Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah dengan
membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring sehingga ketika hujan turun air
tidak langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan
seminimal mungkin. Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat
tanah semakin stabil begitu juga sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.

C. Countor Farming
Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem
perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi hujan deras.
Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah
hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundulan.

D. Melakukan Reboisasi

Reboisasi menjadi salah satu cara preventif yang paling signifikan pengaruhnya. Penyebab erosi
bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam namun juga bisa terjadi karena dampak
kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia. Sangat baik, jika sudah melakukan
penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.

Sumber: Langkah Mencegah Terjadinya Erosi Tanah (kemkes.go.id)

3. Contoh pertanian tanpa pengolahan tanah adalah system pertanian vertikultur seperti
hidroponik ataupun aquaponik.

Contoh pengolahan tanah berkontur adalah strip cropping, system terasering, system
pematang kontur, system barisan batu, dsistem teras bangku batu, dan system saluran
pengelak.

Contoh pertanian rotasi tanaman adalah pergiliran tanaman (crop rotation), tumpang sari
(intercropping), dan tumpang gilir (relay cropping).

Contoh pertanian dengan penggunaan pupuk alami adalah pertanian terpadu, pertanian
organic dan pertanian berkelanjutan.

Contoh pertanian mengistirahatkan lahan adalah lahan bera

Contoh pertanian dengan pohon penahan angina adalah sustem pertanian wind break dengan
tanaman tajuk bertingkat atau pohon.

Sumber: bf0ac9c83b7f48178b541e094438d210.pdf (unud.ac.id)

4. Kascing banyak mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang bermanfaat bagi
tanaman. Kascing terdapat zat perangsang tumbuh seperti giberlin, sitokinin, ausin dan unsur
hara N,P,K, Mg, Ca,serta bakteri azotobacter sp yang merupakan bakteri penambat N non
simboltik yang akan membantu memperkaya unsur N yang dibutuhkan oleh tanaman.
Kascing juga mengandung berbagai unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman seperti Fe,
Mn, Zn, Bo dan Mo

Sumber: https://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/2504/2709#:~:text=Kascing
%20juga%20mengandung%20berbagai%20unsur,oleh%20pakan%20dari%20cacing
%20tersebut.

5. Mikoriza adalah bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi
(tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran. Terdapat juga
cendawan yang bersimbiosis dengan cendawan lainnya, tetapi sebutan mikoriza Terdapat
juga cendawan yang bersimbiosis dengan cendawan lainnya, tetapi sebutan mikoriza
biasanya adalah untuk simbiosis cendawan yang menginfeksi akar tumbuhan.

Contoh dari mikoriza adalah, Dua kelompok mikoriza terbesar adalah ektomikoriza (EcM)
dan endomikoriza (EM). Endomikoriza terutama didominasi oleh mikoriza arbuskular
(arbuscular mycorrhizae, AM), ditambah dengan sekelompok mikoriza erikoid dan mikoriza
arbutoid yang menginfeksi tumbuhan kelompok Ericoidae.

Sumber: MIKORIZA (unud.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai