2. NIM : 043491088 3. Kode MK : LUHT4208 4. Nama MK : PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA 5. Jawaban : 1) Tindakan konservasi yang cocok untuk wilayah pertanian dengan kemiringan 25% adalah : Tanaman penutup tanah yaitu tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan untuk memperbaiki kondisi tanah. Tanaman penutup tanah mempunyai peranan: (1) menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah, (2) menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh, dan (3) menyerap air dan melakukan transpirasi. Tanaman yang digunakan sebagai penutup tanah sebaiknya mudah diperbanyak, mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat sebagai pengikat tanah yang baik. Selain itu tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, tumbuh cepat, banyak menghasilkan daun dan tidak berubah menjadi gulma. Tanaman penutup tanah merupakan tumbuhan yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi. Contoh konservasi tanah dengan metode tanaman penutup tanah antara lain: Pohon rendah (Calopogonium mucunoides) Pohon sedang (Lantana camara) Tanaman pelindung (pohon hujan) Tanaman yang tidak disukai (Panicum repens) 2) Contoh konkrit saya ambil dari penelitian artikel “Kajian Tindakan Konservasi Lahan Dan Pemupukan Serta Pengaruhnya Terhadap Produksi Kopi Robusta (Coffea Canephora) Di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara” Dimana dalam artikel menjelaskan : Tabel 4 menunjukkan penerapan penutup tanah yang dilakukan petani di Kecamatan Silima Pungga-pungga. Penutup tanah yang digunakan petani didominasi pemanfaatan daun dan ranting kopi yang gugur kemudian dijadikan oleh petani sebagai mulsa di lahan. Namun ada juga menunjukkan adanya petani yang tidak menggunakan penutup tanah pada kemiringan (0-8)%, (9-16)% dan (17-25)%. Hal ini akan menyebabkan laju aliran permukaan tinggi, akibatnya jumlah partikel tanah yang terbawa air akan lebih besar. Penggunaan sisa-sisa tanaman atau tumbuhan sebagai teknik konservasi lahan dapat diterapkan dalam bentuk mulsa dengan cara disebarkan merata diatas permukaan tanah.
Sumber Referensi : https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/download/19459/18807 https://fahutan.unmul.ac.id/dosen/karyati/assets/buku/Buku_TKTA_Karyati_Sarminah.pdf