Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rafi Arno Pratama

Nim : 042081652
Matkul : Auditing

No.1
Sebagai auditor senior PT ABC, prosedur audit yang akan saya lakukan untuk memahami siklus
pendapatan perusahaan meliputi:

1. Analisis Risiko: Identifikasi risiko terkait pendapatan perusahaan.


2. Pemahaman Sistem dan Prosedur: Memahami sistem dan prosedur yang digunakan dalam siklus
pendapatan.
3. Pengujian Substantif: Memverifikasi kebenaran dan kelengkapan pendapatan melalui pengujian data
penjualan dan konfirmasi dengan pelanggan.
4. Pemeriksaan Dokumen: Memeriksa dokumen pendukung seperti faktur penjualan dan kontrak.
5. Analisis Pengakuan Pendapatan: Memeriksa pengakuan pendapatan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku.
6. Pengujian Pengendalian Intern: Menguji efektivitas pengendalian intern yang berhubungan dengan
pendapatan.
7. Analisis Komparatif: Membandingkan kinerja pendapatan PT ABC dengan industri sejenis.

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan pengakuan pendapatan yang benar, mengidentifikasi risiko, dan
mengevaluasi kepatuhan terhadap prinsip akuntansi.

No.2
Berdasarkan laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan, dapat dilakukan analisis siklus operasi kotor
sebagai berikut:
Tahun 2022
Aset lancar = Rp250.900.000
Utang lancar = Rp195.600.000
Siklus operasi kotor = Aset lancar/Utang lancar
= Rp250.900.000/Rp195.600.000 = 1,28

Tahun 2021
Aset lancar = Rp274.900.000
Utang lancar = Rp175.100.000
Siklus operasi kotor = Aset lancar/Utang lancar
= Rp274.900.000/Rp175.100.000 = 1,57

Kesimpulan:
Siklus operasi kotor perusahaan pada tahun 2022 adalah 1,28, lebih rendah dibandingkan tahun 2021
sebesar 1,57. Hal ini mengindikasikan perlambatan perputaran modal kerja perusahaan.

No.3
Risiko deteksi yang direncanakan untuk PT XYZ:
Risiko inheren : 95%
Risiko pengendalian: 100% - 40% = 60% (efektivitas pengendalian internal)
Risiko deteksi yang direncanakan = Risiko salah saji material yang dapat diterima auditor / Risiko inheren
x Risiko pengendalian
= 5% / (95% x 60%)
= 5% / 57% = 8,77% (dibulatkan menjadi 9%)

Jadi risiko deteksi yang direncanakan untuk PT XYZ adalah 9%.

No.4
Pengendalian internal hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan absolut, karena:
-Kesalahan masih dapat terjadi meskipun ada pengendalian internal
-Ada keterbatasan pada desain dan operasi pengendalian internal
-Faktor manusia dapat melakukan kelalaian dan kesalahan
-Adanya kolusi untuk mengalahkan pengendalian internal
-Manajemen dapat mengabaikan kebijakan dan prosedur pengendalian internal

Oleh karena itu, pengendalian internal hanya memberikan jaminan yang wajar, tidak mutlak. Auditor tetap
harus melakukan prosedur audit substantif meskipun pengendalian internal efektif.

Anda mungkin juga menyukai