Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

MENULIS PETUNJUK
Petunjuk adalah ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana
sesuatu yang harus dilakukan. Misalnya, petunjuk penggunaan, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk operasional, dan petunjuk pemakaian. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
dapat dengan mudah menemukan petunjuk pada bungkus makanan instan, obat-
obatan, kemasan barang atau mainan rakitan. Petunjuk tersebut harus disusun
berdasarkan urutan atau tahapan-tahapan pengerjaannya.
Berikut contoh petunjuk melakukan sesuatu:
A. Petunjuk Membuat Puding Srtowberi Segar

(1) Siapkan 1 bungkus agar-agar rasa strowberi.


(2) Agar-agar dicampur dengan air, dimasak sampai mendidih.
(3) Sementara itu putih telur dikocok sampai kaku
(4) Masukkan agar-agar yang telah mendidih sedikit demi sedikit ke dalam kocokan
putih telur yang telah kaku sampai habis sambil diaduk rata.
(5) Ambil cetakan ukuran garis tengah 24cm tebal 3cm.
(6) Cetak agar-agar dalam cetakan tadi lalu dinginkan
(7) Setelah dingin dikeluarkan dari cetakan, hiasi dengan strowberi segar dan siap
dihidangkan.

B. Petunjuk mengkliping artikel dari media cetak


1. Pertama tentukan tema atau hal pokok dari media cetak
2. Lalu siapkan kertas HVS, gunting, lem, dan berbagai koran/majalah
3. Tempelkan guntingan artikel di kertas HVS
4. Setelah itu gunting artikel berikut judulnya yang akan didokumentasikan
5. Rapikan, buatkan cover kemudian dijilid
6. Kemudian desain kertas HVS untuk tempat menempelkan artikel

9
II. CIRI RAGAM BAHASA PETUNJUK
Sebuah petunjuk yang baik perlu memperhatikan bahasa yang digunakan pada
sebuah petunjuk agar petunjuk tersebut mudah diikuti oleh orang yang hendak membuat,
memakai, atau melakukan sesuatu dengan suatu barang atau produk tertentu.
Adapun cirri-ciri bahasa petunjuk adalah:
1. Singkat dan informatif
Bahasa petunjuk harus singkat dalam arti dalam petunjuk tersebut hanya
mencantumkan hal-hal yang dianggap penting dan bahasa yang digunakan pun
harus informatif, artinya, berisi langkah-langkah yang mudah diikuti oleh
pemakai/pengguna.
2. Tidak menyesatkan (logis)
Bahasa petunjuk juga tidak boleh menyesatkan. Artinya, langkah-langkah yang
diberikan itu harus berurut dan sistematis. Antara urutan yang satu dengan urutan
yang lain harus pratis, logis, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda pada
pemakai
3. Langsung menuju kepada hal yang akan dilakukan
Bahasa petunjuk pun harus langsung kepada hal0hal yang dilakukan. Artinya,
langkah-langkah yang dicantumkan hanya langkah-langkah yang penting dan
tidak bertele-tele dan lugas atau menggunakan kata-kata yang sudah umum
digunakan. Tidak lupa untuk menambahkan gambar agar petunjuk tersebut lebih
jelas dan menarik.

III. Menulis petunjuk dengan Bahasa yang Efektif


A. Menyusun Petunjuk dengan Sajian Bahasa yang Efektif
Kalimat dalam petunjuk haruslah efektif agar apa yang disampaikan tepat dan
tidak salah pengertian. Cobalah perhatikan langkah-langkah menulis petunjuk
berikut ini.
1. Tentukan terlebih dahulu apa yang hendak diinformasikan, apakah petunjuk
memakai sesuatu, membuat sesuatu, atau melakukan sesuatu.

10
2. Setelah menentukan petunjuk apa yang akan diinformasikan, kamu harus
memahami semua hal yang berhubungan dengan apa yang hendak
diinformasikan.
3. Lengkapilah setiap tahapan dengan keterangan dan rambu-rambu yang jelas.
Lebih bagus dan menarik lagi apabila ditambah dengan gambar, denah,
bagan, atau grafik jika diperlukan.
B. Memperbaiki Kalimat Petunjuk yang Tidak Efektif
Menulis sebuah petunjuk tentu berbeda dengan menulis jenis karangan lain. Pada
materi sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa sebuah petunjuk ditulis
dengan karangan eksposisi. Karangan eksposisi berbeda dengan karangan
deskripsi.
Perhatikan contoh petunjuk melakukan sesuatu di bawah ini.
Petunjuk menggunakan pasta gigi.
- Penggunaan untuk dewasa
Untuk hasil terbaik, gunakan pasta sepanjang bulu sikat.
- Penggunaan untuk anak-anak di bawah 6 tahun
Gunakan pasta sebesar biji jagung. Sebaliknya, pasta gigi dengan pengawasan
orang dewasa.
- Sikatlah gigi minimal dua kali sehari

11

Anda mungkin juga menyukai