Anda di halaman 1dari 8

IBNU KHALDUN

Kelompok 3
1. Eka Qomariah
2. Masyrifah Nur
3. Sri Wahyuni
4. Vike Nurjanah
IBNU KHALDUN

• Ibnu Khaldun adalah tokoh historiografi, sejarawan, dan sosiolog Muslim


modern dari tanah Arab yang terkenal pada abad ke-14.
• Lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 atau 1 Ramadhan 732 Hijriyah
• Nama lengkapnya adalah Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn
Khaldun al-Hadrami.
• Meski hidup pada beberapa abad yang lalu, namun hasil karyanya masih bisa
kita nikmati hingga saat ini.
• Sejak kecil hingga beranjak dewasa, Ibnu Khaldun telah menguasai berbagai
bidang ilmu pengetahuan, seperti Sastra Arab, Alquran dan tafsirnya, ilmu hadis,
fiqih, filsafat, dan berhitung.
• Ibnu Khaldun kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi Islam, ahli politik
Islam, dan Bapak Ekonomi Islam.
 Pandangan Ibn Khaldun tentang Tuhan

 Pandangan Ibn Khaldun tentang Tuhan tercermin dalam


pemikirannya sebagai seorang Muslim yang hidup di dunia Islam
pada masanya. Sebagai seorang filsuf dan sejarawan, ia mengakui
dan meyakini keberadaan Tuhan sebagai prinsip dasar dalam
pemahaman kehidupan dan alam semesta.
 Ibn Khaldun memandang Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan
segala isinya. Dia meyakini bahwa Tuhan memiliki kekuasaan yang
mutlak dan memiliki peran dalam mengatur dan mengendalikan
segala sesuatu di dunia ini. Dia menganggap alam semesta sebagai
bukti kebesaran Tuhan dan melihat adanya tanda-tanda keberadaan
Tuhan dalam ciptaan-Nya.
BEBERAPA PEMIKIRAN IBNU KHALDUN
 PEM IKIRAN IB N U K HALDU N T EN TANG S O S IOLOG I

• Menurutnya, sosiologi masyarakat Arab dibagi menjadi tiga tingkatan.

 Tingkatan pertama adalah masyarakat primitif atau wahsy, yang belum


mengenal peradaban, hidup berpindah-pindah dan liar.

 Tingkatan kedua adalah masyarakat pedesaan, yang telah hidup


menetap meskipun dengan amat sederhana. Pada tingkat kedua ini,
Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa kebanyakan mata pencaharian
masyarakatnya adalah pertanian dan peternakan.

 Dan pada tingkatan akhir atau ketiga, Ibnu Khaldun menyebutnya


dengan masyarakat kota. Ia berpendapat bahwa masyarakat kota
adalah masyarakat yang berperadaban dengan bukti dari mata
pencahariannya berupa perdagangan dan industri. Selain itu tingkat
ekonomi dan kebudayaan yang tinggi juga menjadi acuannya.
 Selain sosiologi, Ibnu Khaldun juga mencurahkan pemikirannya tentang
ekonomi dalam kitabnya Muqadimmah.
 Ibnu Khaldun berpendapat bahwa ekonomi timbul karena kebutuhan
manusia yang tak terbatas.
 Sedangkan barang-barang yang memuaskan kebutuhan manusia sangat
terbatas.

Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa untuk memecahkan persoalan


ekonomi harus dipandang dari dua sisi, yaitu sudut pandang tenaga (weird
arbeid) dan sudut pandang penggunaannya.
 Adapun dari sudut pandang tenaga dibagi lagi kedalam dua bagian, yaitu:
 "Ma'sy" (penghidupan): tenaga sebagai alat mengerjakan barang untuk
memenuhi kebutuhan sendiri.
 "Tamawwul" (perusahaan): tenaga untuk mengerjakan barang untuk
memenuhi kebutuhan banyak orang.
Sedangkan dari sudut pandang penggunaan dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu:
1. Pertama adalah "rizqy" yang kegunaannya untuk kepentingan sendiri.
2. Kedua adalah "kasab" yang kegunaannya untuk kepentingan orang
banyak.
Karya Ibnu Khaldun
 Ibnu Khaldun memiliki beberapa karya penting, di antaranya:

1."Muqaddimah" atau "Prolegomena" (Kitab al-'Ibar)


Karya ini adalah karyanya yang paling terkenal dan berpengaruh. Muqaddimah
merupakan sebuah pengantar umum untuk sejarah, di mana Ibn Khaldun menyajikan
teori-teori dan konsep-konsep tentang peradaban, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Ia
membahas aspek-aspek seperti siklus peradaban, faktor-faktor yang mempengaruhi
kebangkitan dan keruntuhan peradaban, serta teori-teori tentang asal mula manusia dan
masyarakat.

2."Al-'Ibar" atau "Buku Pelajaran“


Karya ini merupakan rangkuman sejarah dunia yang mencakup berbagai peradaban dan era,
mulai dari peradaban kuno hingga zaman modern pada zamannya. Ibn Khaldun
menggabungkan analisis sejarah dan konsep-konsep sosialnya untuk menjelaskan perubahan-
perubahan dalam peradaban dan dinamika sosial masyarakat.

3."At-Tarikh al-Kabir" atau "Sejarah Besar“


Karya ini adalah sebuah sejarah komprehensif tentang dunia Islam, yang meliputi periode dari
zaman Rasulullah Muhammad hingga masa pemerintahan dinasti-dinasti Islam. Karya ini
memberikan gambaran luas tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam dan
menyajikan analisisnya berdasarkan pemahaman Ibn Khaldun tentang faktor-faktor sosial dan
politik yang mempengaruhi perubahan sejarah.
Berikut adalah beberapa kontribusinya dalam filsafat Islam:
1. Konsep Kehidupan dan Kebahagiaan: Ibn Khaldun mengajukan pemikiran tentang
tujuan hidup manusia dan pencarian kebahagiaan. Menurutnya, tujuan akhir manusia
adalah mencapai kebahagiaan sejati, yang dapat ditemukan melalui kehidupan yang
bermakna dan beradab. Ia menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam mencapai
kehidupan yang memuaskan.

2. Kritik terhadap Filosofi Aristotelian: Ibn Khaldun mengkritik sejumlah pandangan


Aristoteles dalam karyanya, terutama dalam bidang metafisika. Dia menolak pandangan
Aristoteles tentang dunia sebagai entitas yang abadi dan tak berubah, dan
mengemukakan bahwa dunia alam adalah sesuatu yang terus berubah dan memiliki
aspek temporal.

3. Teori Pengetahuan: Ibn Khaldun menawarkan pandangan tentang pengetahuan dan


metode yang dapat digunakan untuk mencapainya. Dia menekankan pentingnya
pengamatan langsung, pengalaman, dan akal sehat dalam memperoleh pengetahuan
yang benar. Pemikirannya ini memperkuat tradisi epistemologi Islam yang
menggabungkan akal dan wahyu.

4. Pemikiran Agama: Meskipun Ibn Khaldun bukan seorang teolog, karyanya secara implisit
mengandung pandangan keagamaan. Ia mengakui pentingnya agama dalam membentuk
dan mempengaruhi masyarakat, dan juga mempertimbangkan faktor-faktor keagamaan
dalam analisis sejarah dan sosiologi.
Referensi: Khaldun, Ibnu. 2019. Muqadimmah. Jakarta: Wali Pustaka

Anda mungkin juga menyukai