Anda di halaman 1dari 11

PEMIKIRAN EKONOMI IBN KHALDUN;

PENDEKATAN DINAMIKA SOSIAL EKONOMI DAN POLITIK

IBN KHALDUN’S ECONOMIC THOUGHT;


SOCIAL ECONOMIC AND POLITICAL DYNAMICS APPROACH

Yosi Aryanti
STIT Ahlussunnah Bukittinggi
Jl. Diponegoro No. 08 Ateh Tambuo Aur Kuning Bukittinggi.Telp. (0752) 34130
e-mail : ochies1978@gmail.com

Naskah diterima 02 Juli 2018, di-review 01 Agustus 2018, disetujui 09 Nopember 2018.

Abstract: Economic activities oriented to the Islamic Economic system are increasingly widespread in
various countries, including Indonesia. Speaking of Islamic Economic theory, it cannot be separated from
the thoughts of igures who have contributed to the foundation and principles of Islamic economics. Ibn
Khaldun is one of the greatest scholars who have made a signi icant contribution to economic development.
This igure cannot be separated from the Islamic values. Through deep and critical discussion of his work,
it will be seen in the ethical view of religion that accommodates the teachings of Islamic economics, and
the other side of the human family to recognize nature to pursue economic activities.This type of research
is library research. Data were analyzed through a philosophical approach and described deductively. This
study aims to reveal the contribution of Ibn Khaldun’s thoughts on the development of Islamic Economics
like market mechanisms, pro its, division of labor and international trade, public inance, state wealth
standards, the concept of money and welfare the community.

Keywords: Islamic economic, Ibnu Khaldun’s thought, welfare

Abstrak: Kegiatan ekonomi yang berorientasi pada sistem Ekonomi Islam semakin meluas di berbagai
negara, termasuk Indonesia. Berbicara tentang teori Ekonomi Islam, itu tidak dapat dipisahkan dari
pemikiran tokoh-tokoh yang telah berkontribusi terhadap prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ibnu Khaldun
adalah salah satu cendekiawan terbesar yang telah memberikan kontribusi signi ikan terhadap
pembangunan ekonomi. Tokoh ini tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai Islam. Melalui kajian yang
mendalam tentang karyanya, akan tergambar pandangan etika agama yang mengakomodasi ajaran-
ajaran ekonomi Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data-data dianalisis melalui
pendekatan iloso is dan dijelaskan secara deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
kontribusi pemikiran Ibnu Khaldun tentang perkembangan Ekonomi Islam. Peneliti menganalisis
teori Ekonomi Islam yang berasal dari pemikiran Ibnu Khaldun, dengan menggunakan pendekatan
dinamika sosial-ekonomi dan politik, beberapa dari teori ini termasuk mekanisme pasar, keuntungan,
pembagian kerja dan perdagangan internasional, keuangan publik, standar kekayaan negara, konsep
uang dan kesejahteraan masyarakat.

Kata kunci: ekonomi Islam, pemikiran Ibnu Khaldun, kesejahteraan

PENDAHULUAN atau keruntuhan sebuah dinasti atau peradaban

P
sebagai faktor yang terkait erat dengan
endekatan ekonomi Ibn Khaldun yang
kesejahteraan atau kesengsaraan rakyat. Di dalam
terdapat dalam mukaddimah tidak
analisis Ibnu Khaldun, kejayaan dan keruntuhan
terlepas dari sebuah pengamatan terhadap
bukan hanya tergantung pada variable-variabel
sejarah manusia. Fokus kajian Ibn Khaldun
ekonomi, melainkan juga pada sejumlah faktor
adalah manusia, ia memahami bahwa kejayaan
Jurnal Imara

lain yang turut menentukan kualitas individu, syariat (agama), pemerintah, rakyat, harta
masyarakat, penguasa, dan lembaga-lembaga. (kondisi ekonomi), aktivitas ekonomi, dan
Karena itu mukaddimah mencoba untuk keadilan. Interelasi yang dimaksudkan di sini
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah lebih dari sekedar relasi adanya hubungan
kualitas tersebut dengan melakukan analisis resiprokal antara komponen - komponen
terhadap faktor yang berhubungan, seperti: tersebut. Mengenai Ibn Khaldun sendiri, dia
peran faktor moral, psikologis, politik ekonomi, lebih tersohor sebagai seorang sejarawan dan
sosial demogra i, dan sejarah dalam fenomena sosiolog. Terlahir dan melalui masa hidup dalam
jatuh bangunnya suatu pemerintahan ataupun suasana perpolitikan yang tidak menentu, dia
suatu peradaban. Analisis yang interdisipliner juga tampil sebagai seorang negarawan yang
dan dinamis dari Ibn Khaldun, tercermin dalam handal. Tapi tidak sedikit pula yang mengakui
rumusannya yang menghubungkan semua dan mengapresiasi keahliannya dalam bidang
variabel-variabel sosial, ekonomi dan politik. ekonomi. Terkait dengan ketokohannya yang
Variabel-variabel tersebut berada dalam satu menonjol di bidang sejarah dan sosiologi,
lingkaran yang saling tergantung karena satu untuk mempelajari pemikiran ekonomi ulama
sama lain saling mempengaruhi. dari Tunisia itu mau tidak mau juga harus
Pemikiran ekonomi Ibn Khaldun tersebut melibatkan kedua bidang tersebut. Sebagian
cukup relevan untuk dapat menjawab berbagai besar teori ekonomi yang dikemukakan integral
persoalan. Ibn Khaldun sering kali secara eksplisit dengan pemikiran-pemikiran sosiologinya
maupun implisit mengkritik perilaku bermewah- yang berangkat dari pengamatan historis. Ibn
mewahan suatu masyarakat yang telah maju Khaldun sendiri memperlihatkan kesan itu
sebagai titik balik merosotnya kehidupan dalam ungkapannya bahwa perbedaan hal
ekonomi suatu masyarakat atau peradaban ihwal penduduk adalah akibat dari perbedaan
hingga menuju keruntuhannya. Dari konteks cara mereka memperoleh penghidupan (cara-
besar pemikirannya tersebut banyak teori-teori cara produksi). Ini berarti baginya ekonomi
ekonomi yang dapat digali yang sebenarnya memiliki peran yang cukup besar dalam ikut
berpijak pada pengamatan empirisnya terhadap menentukan arah perjalanan sejarah. Di atas itu
perilaku ekonomi berbagai masyarakat yang semua, yang tidak boleh dilupakan Ibn Khaldun
ditemuinya. Karena teori-teori ekonomi Ibn adalah salah seorang ulama Islam terbesar yang
Khaldun bisa dimasukkan kedalam kategori kedalaman pengetahuan agamanya tidak perlu
ilmu ekonomi positif (positive economics) yang diragukan lagi. Dalam bidang pengetahuan agama
didasarkan pada pengamatan empiris dengan Islam, beliau sejak kecil telah digembleng oleh
pendekatan sosiologis. Secara garis besar banyak ulama besar, saat itu salah satunya ayah
perhatiannya pada masalah ekonomi bertolak beliau sendiri. Menurut Syathial-Husri, dalam
dari adanya interelasi dalam perekonomiannya karyanya Dirasat‘an Muqaddimah Ibn Khaldun,
secara makro antara beberapa komponen yaitu sebagaimana dikutip Zainabal-Khudhairi,

152 Yosi Ar anti


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

kandungan Mukadimah menunjukkan secara jelas harga, hukum penawaran dan permintaan,
bahwa penyusunnya adalah seorang mukmin konsumsi dan produksi, uang, pembentukan
yang taat dan mempercayai Allah dan Islam secara modal, pertumbuhan penduduk, makro
mendalam. Ibn Khaldun dapat juga dikatakan ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik,
sebagai seorang ilmuwan yang tidak pernah daur perdagangan, pertanian, industri dan
mempertanyakan dan meragukan kebenaran perdagangan, hak milik dan kemakmuran, dan
syariat Islam. Dari sini dapat dimaklumi bahwa sebagainya. Ia juga membahas berbagai tahapan
seempiris apapun hasil pengamatannya, tidak yang dilewati masyarakat dalam perkembangan
terlepas dari sentuhan nilai-nilai Islam yang ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar
melekat dalam dirinya. Melalui pembacaan secara yang menjelma dalam kurva penawaran tenaga
mendalam dan kritis terhadap karyanya tersebut kerja yang kemiringannya berjenjang mundur.
akan terlihat pandangan etis-religiusnya dalam Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, selain
bidang ekonomi yang mengakomodasi ajaran- sebagai tokoh utama dalam bidang sosiologi
ajaran Islam di satu sisi dan mengakui eksistensi dari kalangan umat Islam, Ibn Khaldun juga
“ itrah” manusia untuk melakukan aktivitas- membicarakan aspek- aspek ekonomi. Secara
aktivitas ekonomi di sisi lain. singkat akan dipaparkan pemikiran-pemikiran Ibn
Khaldun tentang ekonomi antara lain:
METODE PENELITIAN
Mekanisme Pasar
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Ibn Khaldun secara khusus memberikan ulasan
kepustakaan (library research) dengan pendekatan tentang harga dalam bukunya muqaddimah “Harga-
kualitatif. Untuk memperoleh informasi tentang harga di Kota”. (Ibn Khaldun, terj., 2001 : 647-650). Ia
berbagai aspek yang berkaitan dengan persoalan membagi jenis barang menjadi dua jenis yaitu barang
penelitian dilakukan penelaaahan dengan kebutuhan dan barang pelengkap. Menurutnya bila
menelaah buku-buku, jurnal, dan atau sumber- suatu kota berkembang dan populasinya bertambah
sember lainnya yang relevan dengan pembahasan banyak, maka pengadaan barang-barang kebutuhan
dengan tujuan untuk sampai pada kesimpulan pokok menjadi prioritas (Aditiawarman, 2008: 408)
tentang pemikiran ekonomi Ibn Khaldun melalui
Di lain pihak, permintaan terhadap barang-
pendekatan dinamika sosial-ekonomi dan politik.
barang pelengkap akan meningkat sejalan dengan
berkembangnya kota dan berubahnya gaya hidup.
PEMBAHASAN DAN HASIL Dalam bahasa ekonomi kontemporernya, terjadi
Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun peningkatan disposable income dari penduduk
kota dapat meningkatkan marginal propensity
Ibn Khaldun membahas aneka ragam
to consumen terhadap barang-barang mewah
masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran
dari setiap penduduk kota tersebut. Hal ini
tentang tata nilai, pembagian kerja, sistem
menciptakan permintaan baru terhadap barang-

Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun; Pendekatan Dinamika Sosial-Ekonomi dan Politik 153
Jurnal Imara

barang mewah. Akibatnya barang-barang mewah diharapkan oleh kedua belah pihak, karena
akan meningkat pula (Amalia, 2010: 238). ia tidak saja memungkinkan para pedagang
Naik turunnya sebuah permintaan terhadap mendapatkan tingkat pengembalian yang
suatu barang, menurut Ibn Khaldun berdampak ditolerir oleh pasar dan juga mampu menciptakan
terhadap harga. Ketika barang-barang yang kegairahan pasar dengan meningkatkan penjualan
tersedia sedikit maka harga akan naik. Namun untuk memperoleh tingkat keuntungan dan
bila jarak antar suatu kota dekat dan aman untuk kemakmuran tertentu. Akan tetapi, harga yang
melakukan perjalanan, maka akan banyak barang rendah dibutuhkan pula, karena memberikan
yang dapat diimpor sehingga ketersediaan barang kelapangan bagi kaum miskin yang menjadi
akan melimpah, dan harga akan turun. Dengan mayoritas dalam sebuah populasi.
demikian Ibn Khaldun telah mengidenti ikasi Dengan demikian, tingkat harga yang
kekuatan permintaan dan penawaran sebagai stabil dengan biaya hidup yang relatif rendah
penentu keseimbangan harga. menjadi pilihan bagi masyarakat dengan sudut
Harga adalah hasil dari hukum permintaan pandang pertumbuhan dan keadilan dalam
dan penawaran. Penentuan harga dilakukan perbandingan masa in lasi dan de lasi. In lasi
oleh kekuatan-kekuatan pasar yaitu kekuatan akan merusak keadilan, sedangkan de lasi
permintaan dan kekuatan penawaran. Pertemuan mengurangi insentif dan e isiensi. Harga rendah
permintaan dengan penawaran tersebut haruslah untuk kebutuhan pokok seharusnya tidak dicapai
terjadi secara rela sama rela (saling rela). Pada melalui penetapan harga baku oleh negara karena
tingkat harga tersebut, tidak ada pihak yang hal itu akan merusak insentif bagi produksi.
merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada Faktor yang menetapkan penawaran,
tingkat harga tersebut (Suprayitno, 2005: 187). menurut Ibn Khaldun, adalah permintaan, tingkat
Dalam penentuan harga di pasar terhadap keuntungan relatif, tingkat usaha manusia,
sebuah produksi, faktor yang sangat berpengaruh besarnya tenaga buruh termasuk ilmu pengetahuan
adalah permintaan dan penawaran. Ibn Khaldun dan keterampilan yang dimiliki, ketenangan
menekankan bahwa kenaikan penawaran atau dan keamanan, dan kemampuan teknik serta
penurunan permintaan menyebabkan kenaikan perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
harga, demikian pula sebaliknya penurunan Jika harga turun dan menyebabkan kebangkrutan
penawaran atau kenaikan permintaan akan modal menjadi hilang, insentif untuk penawaran
menyebabkan penurunan harga. Penurunan menurun, dan mendorong munculnya resesi,
harga yang sangat drastis akan merugikan sehingga pedagang dan pengrajin menderita.
pengrajin dan pedagang serta mendorong mereka Pada sisi lain, faktor-faktor yang menentukan
keluar dari pasar, sedangkan kenaikan harga permintaan adalah pendapatan, jumlah penduduk,
yang drastis akan menyusahkan konsumen. kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta
Harga damai dalam kasus seperti ini sangat pembangunan dan kemakmuran masyarakat
secara umum (Chapra, 2001: 166).

154 Yosi Ar anti


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

Pengecualian satu-satunya dari hukum ini biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang
adalah harga emas dan perak (yang merupakan besarnya hanya cukup untuk bertahan hidup bagi
standar moneter). Semua barang-barang lainnya buruh yang bersangkutan. (Deliarnov, 2003:53)
bisa terkena luktuasi harga yang tergantung pada Dalam hal ini Ricardo lebih menekankan pada
pasar. Apabila suatu barang terjadi kelangkaan maksimalisasi hasil produksi dan minimalisasi
dan banyak permintaan, maka harga cenderung ongkos produksi dengan memberikan upah
tinggi. Jika suatu barang berlimpah, maka harganya minimum bagi buruh. Hal ini berlawanan dengan
cenderung rendah. Oleh karena itu, Ibn Khaldun konsep Ibn Khaldun yang menghargai kerja
menguraikan teori nilai yang berdasarkan tenaga manusia dalam proses produksi, sehinga gaji,
kerja, sebuah teori tentang uang yang kuantitatif upah dan keuntungan bagi pekerja yang didapat
dan sebuah teori tentang harga yang ditentukan dari hasil produksi harus sesuai dengan kualitas
oleh hukum permintaan dan penawaran. yang dimiliki buruh tersebut.
Dengan demikian Ibn Khaldun mengemukakan
Keuntungan
bahwa nilai sesuatu itu terletak pada kerja manusia
Keuntungan menurut Ibn Khaldun adalah nilai
yang dicurahkan kepadanya, atau dengan kata lain
yang timbul dari kerja manusia yang diperoleh
substansi nilai itu adalah kerja, dan segala yang
dari usaha untuk mencapai barang-barang dan
terpenting dalam kerja tersebut adalah pencurahan
perhatian untuk memilikinya. Oleh karena itu kerja,
tenaga untuk memproduksi sesuatu yang dapat
manusia merupakan elemen penting dalam proses
memenuhi kebutuhan masyarakat. (Amalia, 2005:
produksi (Amalia, 2005: 241).
241). Sebagaimana yang dikatakan oleh Khalifah
Nilai suatu produk sama dengan jumlah Ali bahwa nilai setiap orang terletak pada keahlian
tenaga kerja yang dikandungnya. Demikian pula, yang dimilikinya.
kekayaan bangsa tidak ditentukan oleh jumlah
Dalam konsep keuntungan Ibn Khaldun, nilai
uang yang dimiliki bangsa tersebut, tetapi
kerja menempati poin sentral dalam teori produksi,
ditentukan oleh produksi barang dan jasanya dan
ia mengaharuskan dalam setiap penentuan biaya
ditentukan pula oleh neraca pembayaran yang
produksi, biaya tenaga kerja harus dimasukkan ke
sehat. Neraca pembayaran yang sehat merupakan
dalamnya karena adanya usaha dan kerja, laba dan
konsekuensi alamiah dari tingkat produksi yang
keuntungan akan diperoleh, bila tidak ada kerja
tinggi (Abdullah, 2010: 290).
maka tidak akan ada produksi.
Teori nilai kerja Ibn Khaldun ini kemudian
juga diungkapkan oleh David Ricardo (1772- Division of labor dan Perdagangan Internasional
1883) empat abad kemudian. Dalam teorinya Ibn Khaldun berpendapat bahwa apabila
tentang nilai kerja dan upah alami, Ricardo pembagian pekerjaan kepada masyarakat
menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang berdasarkan kepada spesialisasi dan keahlian
ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan masyarakat tersebut, maka menurutnya akan
untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu menghasilkan output yang lebih besar. Konsep ini

Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun; Pendekatan Dinamika Sosial-Ekonomi dan Politik 155
Jurnal Imara

berdampak terhadap adanya peningkatan hasil negara miskin dan negara kaya yang menimbulkan
dari suatu produksi. Dan sebagaimana teori division kecenderungan suatu negara untuk mengimpor
of labor-nya Adam Smith (1729-1790), bahwa atau mengekspor dari negara lain. Alur berpikirnya
pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, terlihat bahwa Division of labor akan menghasilkan
dimana orang akan memilih pekerjaan yang produksi maksimum sehingga negara tidak
terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan yang hanya mencapai swasembada terhadap suatu
dimiliki oleh masing-masing pekerja. Hal ini akan kebutuhan barang, tetapi juga mempunyai
meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja, kelebihan supply. Hal ini memungkinkan negara
dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil untuk mengekspor barang ke luar negeri. Maka
produksi secara total (Deliarnov, 2003: 36). terjadilah perdagangan internasional. Hal lainnya
Ibn Khaldun menyarankan adanya kerja sama adalah karena dengan adanya division of labor
yang saling menguntungkan dalam memenuhi negara juga akan lebih e isien dalam proses
kebutuhan ekonomi. Dalam teori ekonomi produksi. Dengan rendahnya biaya produksi maka
modern teori ini dikenal dengan teori comparative harga produk tersebut akan kompetitif ketika
advantage. Selain itu melalui spesialisasi dan masuk ke pasar luar negeri.
kerja sama sosial, maka kinerja manusia menjadi Teori tentang division of labor ini menunjukan
berlipat ganda. Produksi agregat yang dihasilkan konsistensi pemikiran Ibn Khaldun tentang
oleh manusia yang bekerja sama akan lebih besar bagaimana menciptakan kesejahteraan negara.
bila dibandingkan dengan jumlah total produksi Untuk menjadi sejahtera negara harus menggenjot
individu dari setiap orang yang bekerja secara sisi produksi domestik. Hal ini ditujukan agar
individu dan lebih besar pula dibandingkan negara swasembada dan dapat mengekspor ke
dengan jumlah yang dibutuhkan mereka untuk luar negeri. Ekspor akan meningkatkan devisa
dapat bertahan hidup. Ada surplus yang tersisa negara sehingga neraca pembayaran negara
yang dapat digunakan untuk diperdagangkan. akan positif. Dengan begitu kekayaan negara
Oleh karena itu, Ibn Khaldun menganjurkan akan meningkat dan kemakmuran rakyat akan
sebuah organisasi sosial dari produksi dalam terciptakan. Salah satu yang harus dilakukan
bentuk suatu spesialisasi kerja. Produktivitas yang sebagai upaya maksimalisasi dan e isiensi produksi
tinggi hanya akan didapatkan dari spesialisasi adalah dengan melakukan division of labor.
kerja, dan memungkinkan terjadinya suatu
Keuangan Publik
surplus dan perdagangan antara para produsen.
Pemerintah tidak dapat menciptakan uang.
Lalu apa hubungan division of labor dengan
Uang yang dibelanjakan oleh pemerintah berasal
perdagangan internasional. Teori division of
dari penduduk melalui pajak. Pajak sebagai
labor merupakan embrio dari teori perdagangan
sumber pemasukan negara harus dikelola
internasional. Hal itu didasari analisisnya tentang
dengan baik sehingga dapat memberikan hasil
pertukaran atau perdagangan di antara negara-
yang maksimal dan nantinya bisa digunakan

156 Yosi Ar anti


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

untuk memperbaiki kesejahteraan sosial rakyat. dengan meningkatkan pendapatan dari sektor
Karena itulah menurut Ibn Khaldun keberadaan pajak. Akan tetapi tekanan iskal yang terlalu
departemen perpajakan sangat penting bagi tinggi akan melemahkan semangat orang dalam
kekuasaan raja. Departemen ini berkaitan dengan bekerja. Akibatnya kemudian, timbul siklus
operasional perpajakan dan memelihara hak- iskal. Pemerintah memungut pajak yang kecil
hak negara terkait pendapatan dan pengeluaran dan penduduk memiliki laba yang besar. Pada
negara (Ibn Khaldun, 2000: 249). gilirannya, mereka semangat untuk bekerja,
Perekonomian yang meningkat di awal namun kebutuhan pemerintah serta tekanan
pemerintahan akan mendatangkan pajak yang lebih iskal naik. (Karim, 2006: 394-412).
tinggi dari tarif pajak yang lebih rendah, sementara Penetapan pajak yang berprinsip pada
perekonomian yang depresi akan mendatangkan keadilan merupakan suatu keharusan. Ibn Khaldun
pajak yang lebih rendah dengan tarif yang lebih menegaskan bahwa penetapan dan pembebasan
tinggi. Alasan terjadinya hal tersebut adalah rakyat pajak harus sesuai dengan syariah, seperti sedekah,
yang mendapatkan perlakuan tidak adil dalam pajak tanah, kharaj, jizyah, dan lain-lain. Semua itu
kemakmuran mereka akan mengurangi keinginan memiliki batas yang tetap dan tidak bisa dilebihkan
mereka untuk menghasilkan dan memperoleh (Ibn Khaldun terj, 2000: 348).
kemakmuran. Ketika rasa keinginan itu hilang, Ia menggambarkan bagaimana pengaruh
maka mereka akan berhenti bekerja karena pajak terhadap insentif dan produktivitas. Ia
semakin besar beban maka akan semakin besar menyimpulkan bahwa faktor terpenting untuk
efek terhadap usaha mereka dalam berproduksi. prospek usaha adalah dengan meringankan beban
Akhirnya, jika rakyat enggan menghasilkan dan pajak bagi pengusaha untuk menggairahkan
bekerja, maka pasar akan mati dan kondisi rakyat kegiatan bisnis, dengan menjamin keuntungan
akan semakin memburuk serta penerimaan pajak yang lebih besar setelah pajak. Ibn Khaldun
juga akan menurun. Oleh karena itu, Ibn Khaldun juga menganalisa efek dari pengeluaran belanja
menganjurkan keadilan dalam perpajakan. Pajak pemerintah dalam perekonomian bahwa
yang adil sangat berpengaruh terhadap kemakmuran penurunan dalam penghasilan pajak disebabkan
suatu negara. Kemakmuran cenderung bersirkulasi juga oleh penurunan belanja pemerintah.
antara rakyat dan pemerintah, dari pemerintah ke Alasannya karena negara adalah pasar yang
rakyat, dan dari rakyat ke pemerintah, sehingga paling besar, dasar semua perdagangan, substansi
pemerintah tidak dapat menjauhkan belanja negara dari pemasukan dan pengeluaran.
dari rakyat karena akan mengakibatkan rakyat Jika pemerintah menimbun penerimaan
menjauh dari pemerintah. pajak, atau jika mereka tidak bisa membelanjakan
Uang yang dibelanjakan oleh pemerintah sebagaimana mestinya, jumlah uang yang tersedia
berasal dari penduduk melalui pajak. Pemerintah yang sampai ke pegawai-pegawai pemerintah
dapat meningkatkan pengeluarannya hanya (upah) akan menurun. Hal ini tentu berlanjut hingga

Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun; Pendekatan Dinamika Sosial-Ekonomi dan Politik 157
Jurnal Imara

ke berbagai lapisan masyarakat (multiplier effect), a. Tingkat produksi yang tinggi.


sehingga total belanja mereka akan menurun. Untuk Jika tingkat produksi suatu negara tinggi
itulah Ibn Khaldun menekankan peranan investasi. melebihi dari jumlah permintaan domestik
negara tersebut, atau supply lebih besar
Standar Kekayaan Negara
dibanding demand. Maka memungkinkan
Menurut Ibn Khaldun kakayaan sebuah negara negara tersebut melakukan kegiatan ekspor.
tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara b. Tingkat e isiensi yang tinggi
tersebut, tetapi kekayaan negara ditentukan oleh Bila tingkat e isiensi suatu negara lebih tinggi
tingkat produksi domestik dan neraca pembayaran dibanding negara lain, maka dengan tingkat
yang positif dari negara tersebut (Karim, 2006: 190). e isiensi yang lebih tinggi maka komoditi
Dengan demikian, negara yang makmur suatu negara mampu masuk ke negara lain
adalah negara yang mampu memproduksi dengan harga yang lebih kompetitif.
lebih banyak dari yang dibutuhkan, sehingga
Untuk bisa bersaing di pasar luar negeri,
kelebihan hasil produksi tersebut diekspor, dan
negara harus mengupayakan e isiensi dalam proses
pada akhirnya akan menambah kemakmuran
produksi, dengan begitu harga barang yang diekspor
di negara tersebut. Berikut merupakan konsep
tersebut akan mampu bersaing dipasar luar negeri.
ekonomi menurut Ibn Khaldun sebagai indikator
E isiensi dapat dilakukan salah satunya dengan
dari kekayaan suatu negara:
melihat keunggulan negara terhadap negara lain
Tingkat Produk Domestik Bruto dalam hal produksi. Dalam teori modern disebut
Bila suatu negara mencetak uang dengan comparative advantage. Negara harus menganalisa
sebanyak-banyaknya, itu bukan merupakan re leksi dimana keunggulan mereka. Misalnya negara
dari pesatnya pertumbuhan sektor produksi dengan tanah subur mempunyai keunggulan dalam
(baik barang maupun jasa). Maka uang yang hal pertanian sehingga tidak perlu memaksakan
melimpah itu tidak ada artinya, yang membuat diri memproduksi pesawat terbang atau kereta api.
jumlah uang lebih banyak dibanding jumlah Dengan begitu negara akan lebih e isien dalam hal
ketersediaan barang dan jasa. Sektor produksilah produksi dan produksi negara akan menciptakan
yang menjadi moto pembangunan, menyerap neraca pembayaran positif.
tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja,
Konsep Uang
dan menimbulkan permintaan atas faktor produksi
lainnya (Amalia, 2005: 245). Ibn Khaldun mengemukakan bahwa emas dan
perak selain berfungsi sebagai uang juga digunakan
Neraca Pembayaran Positif
sebagai medium pertukaran dan alat pengukur
Ibn Khaldun menegaskan bahwa neraca
nilai sesuatu. Uang itu tidak harus mengandung
pembayaran yang positif akan meningkatkan
emas dan perak, hanya saja emas dan perak
kekayaan negara tersebut. Neraca pembayaran yang
dijadikan standar nilai uang, sementara pemerintah
positif menggambarkan dua hal :
menetapkan harganya secara konsisten. Oleh

158 Yosi Ar anti


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

karena itu Ibn Khaldun menyarankan agar harga yang lebih tinggi dan investasi yang lebih besar
emas dan perak itu konstan meskipun harga-harga untuk peralatan dan dengan demikian akan ada
lain ber luktuasi (Karim, 2001: 4). kontribusi yang lebih besar di dalam pembangunan
Berdasarkan pendapat Ibn Khaldun dan kesejahteraan (Amalia, 2005: 249).
di atas, sebenarnya standar mata uang yang Ketika tingkat pendapatan dan kesejahteraan
ia sarankan masih merupakan standar emas tinggi, hal ini akan memberikan kontribusi terhadap
hanya saja standar emas dengan sistem the gold kenaikan penadapatan pajak sehingga memungkinkan
bullion standard, yaitu ketika logam emas bukan pemerintah mengeluarkan anggaran yang lebih
merupakan alat tukar namun otoritas moneter untuk kesejahteraan rakyat. Alat untuk mencapai
menjadikan logam tersebut sebagai parameter kesejahteraan dan pembangunan yang paling
dalam menentukan nilai tukar uang yang beredar. utama menurut Ibn Khaldun adalah masyarakat,
Koin emas tidak lagi secara langsung dipakai pemerintah, dan keadilan. Di masyarakat, solidaritas
sebagai mata uang. Dalam sistem ini, diperlukan diperlukan untuk meningkatkan kerja sama, sehingga
suatu kesetaraan antara uang kertas yang beredar akan meningkatkan produktivitas, solidaritas akan
dengan jumlah emas yang disimpan sebagai back up. menguat jika ada keadilan. Dalam kesempatan lain,
Setiap orang bebas memperjualbelikan emas, tetapi Ibn Khaldun juga mengungkapkan bahwa faktor
pemerintah menetapkan harga emas. ekonomi, kebersihan, moral dan sosial mempengaruhi
Di sini terlihat ketajaman analisis Ibn Khaldun jumlah populasi masyarakat, dan populasi yang besar
tentang standar mata uang dengan memprediksi akan menciptakan kesejahteraan.
tentang perkembangan perekonomian. Dilihat
perkembangan perekonomian zaman sekarang PENUTUP
hal ini terbukti bahwa untuk penetapan mata
Dari paparan di atas memperlihatkan kualitas
uang harus berpijak pada standar dari mata uang
Ibn Khaldun sebagai seorang pemikir dan juga
yang ditetapkan oleh pemerintah.
praktisi. Ia banyak memberi ide dan pemikiran
Kesejahteraan Masyarakat tentang penyelenggaran negara dalam rangka
menciptakan kesejahteraan rakyat. Teori- teori
Kesejahteraan dan pembangunan, menurut
Ibn Khaldun sangat komprehensif membahas
Ibn Khaldun bergantung pada aktivitas ekonomi,
kesejahteraan negara karena kedalaman ilmu
jumlah dan pembagian tenaga kerja, luasnya pasar,
pengetahuan yang ia miliki dan pengalaman
tunjangan dan fasilitas yang disediakan negara,
menempati beberapa posisi dipemerintahan.
serta peralatan. Pada gilirannya tergantung pada
Ibn Khaldun menemukan banyak pemikiran-
tabungan atau surplus yang dihasilkan setelah
pemikiran ekonomi. Ia menemukan manfaat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin
dan perlunya pembagian kerja sebelum teori
banyak aktivitas yang dilakukan, maka negara
Smith dan prinsip nilai tenaga kerja sebelum
akan semakin besar. Pendapatan yang besar akan
Ricardo. Namun lebih dari sekedar itu semua, Ibn
memberikan kontribusi terhadap tingkat tabungan

Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun; Pendekatan Dinamika Sosial-Ekonomi dan Politik 159
Jurnal Imara

Khaldun menggunakan konsep-konsep ini untuk syariah, seperti sedekah, pajak tanah, kharaj,
membangun suatu sistem yang dinamis dan jizyah, dan lain-lain. Semua itu memiliki batas
koheren. Dalam sistem ini mekanisme ekonomi yang tetap dan tidak bisa dilebihkan.
tidak dapat membawa aktivitas ekonomi kepada 5. Standar Kekayaan Negara, Menurut Ibn
luktuasi jangka panjang. Karena koherensi Khaldun kakayaan sebuah negara tidak
sistemnya, kritik yang dapat dilancarkan terhadap ditentukan oleh banyaknya uang di negara
kebanyakan konsep-konsep ekonomi yang tersebut, tetapi kekayaan negara ditentukan
menggunakan ide yang sama. oleh tingkat produksi domestik dan neraca
Inti dari ajaran Ibn Khaldun adalah bagaimana pembayaran yang positif dari negara tersebut.
menciptakan welfare state atau negara yang 6. Standar mata uang dengan memprediksi
penduduknya sejahtera. Untuk bisa terwujudnya tentang perkembangan perekonomian. Dilihat
Negara sejahtera maka ada beberapa teori yang perkembangan perekonomian zaman sekarang
dikembangkan, yaitu: hal ini terbukti bahwa untuk penetapan mata
1. Mekanisme Pasar, yang mengambarkan uang harus berpijak pada standar dari mata
bahwa kekuatan permintaan dan penawaran uang yang ditetapkan oleh pemerintah.
sebagai faktor penentu untuk keseimbangan 7. Kesejahteraan masyarakat, teorinya tentang
harga. produksi yang didalamnya membahas masalah
2. Keuntungan, sebuah nilai yang akan timbul pembagian kerja dan e isiensi menjelaskan
dari kerja manusia. Nilai suatu produk pada negara bahwa proses produksi harus
sama dengan jumlah tenaga kerja yang terus ditingkatkan untuk meningkatkan
dikandungnya. Demikian pula, kekayaan kekayaan negara. Produksi maksimum akan
bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang memungkinkan swasembada dan kelebihan
dimiliki bangsa tersebut, tetapi ditentukan oleh supply yang kemudian biasa dijual di pasar luar
produksi barang dan jasanya dan ditentukan negeri. Ekspor barang akan membuat neraca
pula oleh neraca pembayaran yang sehat. pembayaran Negara positif dan kesejahteraan
3. Division of labour, spesialisasi dan keahlian rakyat meningkat.
msyarakat akan menghasilkan output yang
lebih besar. Konsep ini berdampak terhadap DAFTAR KEPUSTAKAAN
adanya peningkatan hasil dari suatu produk,
Abdullah, Boedi, 2010. Peradaban Pemikiran
ketika pekerjaan tersebut diserahkan kepada
Ekonomi Islam, Bandung: Pustaka Setia
ahlinya.
4. Keuangan Publik, berasal dari pajak. Amalia, Euis, 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi
Penetapan pajak yang berprinsip pada Islam, Depok: Gramatapublishing
keadilan merupakan suatu keharusan. Ibnu Chapra, Umer, 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi
Khaldun menegaskan bahwa penetapan Sebuah tinjauan Islam, The Future of Economic
dan pembebasan pajak harus sesuai dengan an Islamic Perspective, Jakarta; Gema Insani Press

160 Yosi Ar anti


Volume 2, Nomor 2, Desember 2018

Deliarnov, 1995. Perkembangan Pemikiran Suprayitno, Eko, 2005. Ekonomi Islam; Pendekatan
Ekonomi, Jakarta : Rajawali Press Ekonomi Makro Islam dan Konvensional,

Hendrieanto, 2003, Pengantar Ekonomi Makro Yogyakarta : Graha Ilmu

Islami, cet ke- 1, Yogyakarta; Ekonisia Sutan Remy, Sjahdeini, 2014, Perbankan Syariah :

Karim, Adiwarman Azwar, 2003, Ekonomi Mikro Produk-Produk dan aspek Hukumnya, Jakarta:

Islami. Edisi Kedua. Jakarta: IIIT Kencana Prenadamedia Group

--------, Adiwarman Azwar, 2006. Sejarah Pemikiran Wa i, Ali Abdul, Wahid, 1985, Ibnu Khaldun :

Ekonomi Islam, Jakarta:Raja Gra indo Persada Riwayat Hidup dan Karyanya Pent. Ahmadi
Thaha, (Jakarta : Gra iti Press, 1985)
Khaldun, Ibn, 2000. Muqaddimah Ibn Khaldun,
alih bahasa Ahmadie Thoha, cet. 2, Jakarta:
Pustaka Firdaus

Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun; Pendekatan Dinamika Sosial-Ekonomi dan Politik 161

Anda mungkin juga menyukai