DISUSUN OLEH :
TEKNIK PENGELASAN
SMK NEGERI 3 MARABAHAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui / Menyetujui :
Kepala
SMK Negeri 3 Marabahan
HUMAINI, M.Pd.
NIP.19830808 200803 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan PKL (Praktik Kerja Lapangan) dan juga
pembuatan sebuah laporan.
Adanya laporan ini disusun berdasarkan hasil dari yang saya peroleh selama saya
melaksanakan PKL di PT.BINA BENUA SAMUDERA. Saya menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan, tidak mungkin saya dapat mengikuti program
Praktik Kerja Lapangan sampai dapat disusun laporan kerja ini.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan kepada :
1. Kepala Sekolah SMKN 3 MARABAHAN, Bapak HUMAINI M.Pd
2. Bapak Imam Ahdy Saga S.T. selaku Kepala Jurusan Teknik Pengelasan.
3. Bapak M.Saleh S.T. selaku guru pembimbing.
4. Pimpinan PT. BINA BENUA SAMUDERA, serta
5. Rekan-rekan yang telah banyak membantu dan memberi masukan untuk laporan PKL
ini.
Saya menyadari dalam pembuatan laporan ini masih ada kekurangan karena keterbatasan
ilmu teknik yang saya peroleh dari sekolah dan dalam Praktik Kerja Lapangan untuk itu kami
sangat berterima kasih atas segala ilmu yang telah di berikan.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk
kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja. PKL biasa dilakukan
oleh murid SMA/SMK, mahasiswa, atau bahkan karyawan baru.
Pelaksanaan kegiatan PKL tidak jauh berbeda dengan kegiatan PKL (Praktik Kerja
Lapangan). Tujuan utama dari PKL adalah untuk menjembatani keilmuan teoritis dan
terapan. Khususnya bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa, PKL diharapkan bisa
mengenalkan dunia kerja dan dunia industri kepada mereka berdasarkan teori yang sudah
didapat di dalam kelas.
Pelaksanaan program PKL ini didasari oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3
Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri yang memuat klausul tentang
Praktik Kerja Lapangan berbunyi, “Perusahaan Industri dan/atau Perusahaan Kawasan
Industri memfasilitasi Praktik Kerja Lapangan untuk siswa dan Pemagangan Industri untuk
guru Bidang Studi Produktif.”
1
f. Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji dengan konsep-konsep yang
didapatkan selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.
g. Memperoleh ketrampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang diperoleh di
sekolah.
h. Membentuk kemampuan siswa dan menetapkan sikap profesional yang diperlukan
siswa sebagai bekal dalam memasuki lapangan kerja.
i. Sebagai bukti tertulis atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis pada
program di Dunia Usaha / Dunia Industri.
j. Sebagai penerapan ilmu dan kompetensi keahlian yang telah diperoleh penulis pada
program teknik pengelasan di sekolah.
k. Memberikan gambaran tentang melaksanakan kegiatan Praktik kerja lapangan.
l. Sebagai bahan pertanggung jawaban siswa secara tertulis terhadap kegiatan prakerlap
yang dilaksanakan.
m. Dapat menambah pengetahuan pembaca.
n. Sebagai pedoman /data bagi siswa lain.
o. Sebagai syarat perbandingan tertulis antara teori yang didapat.
p. Sebagai suatu persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi.
2
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2. Sistem Penggajihan
Penggajihan di PT. BINA BENUA SAMUDERA (BBS) menggunakan sistem
penggajihan per bulan dengan gaji yang berbeda sesuai profesi.
3
d. Dapat memanfaatkan waktu
e. Absensi kerja
f. Tata tertib menerima upah
4
BAB III
LANDASAN TEORI
Pengelasan (Welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
a. Sambungan Sudut
b. Sambungan Pipa
c. Sambungan Tumpul
d. Sambungan T
5
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri dari 4
posisi pengelasan yaitu :
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin las AC
memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah transfometer.
Arus input diperkecil tegangannya menjadi arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt,
tetapi kuat arus besar sekitar 200– 500 A.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan bantuan
rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus tunggal untuk
menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan arus
searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang
keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin
tersebut.
a. Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus,
dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel ini harus lentur
tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit dan pegangan
yang di bungkus.
6
c. Klem Masa
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.
e. Tang Penjepit
f. Topeng Las
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah
pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai dengan alat
keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu dari cahaya
las.
j. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus fluks.
7
BAB IV
a. Jenis Pekerjaan :
1) Pemotongan plat
2) Menggerinda
1) Stang las
2) Blender las
3) Gerinda
c. Hasil Kerja
2) Menggerinda, berguna untuk memotong pipa atau plat yang akan digunakan.
4) Perbaikan dinamo air dan pemasangan pipa air kapal, berguna untuk
memperbaiki dynamo air agar air dapat mengalir lancar.
d. Keselamatan Kerja
1) Memakai Wearpack
2) Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3) Memakai sepatu safety
4) Memakai helm pengaman
8
5) Memakai pelindung telinga
6) Berhati – hati pada benda panas.
Untuk menyalakan busur harus liat dulu jenis pesawat las yang digunakan :
a) Pesawat Las AC
Dengan cara menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja
yang akan dilas. seperti menyalakan batang korek, bila busur sudah jadi,
pertahankan nyala tersebut untuk pengelasan.
b) Pesawat Las DC
Dengan cara menyentuhkan ujung elektroda pada permukaan benda kerja
secara tegak lurus. bila sudah menyala angkat setinggi elektroda (diameter
elektroda/lingkaran). bila pengelasan belum selesai, sementara elektroda sudah
habis, maka elektroda harus diganti dan busur dinyalakan lagi dengan cara
sebagai berikut : jalur las harus dibersihkan dari terak las nyala busur las +10mm
9
dari jalur las tadi setelah busur las terjadi cepat-cepatlah busur las di tarik
kebelakang di tempat busur las terhenti lanjutkan pengelasan sampai panjang
yang di tentukan.
a) Gerakan elektroda
Pada waktu mengelas elektroda harus digerakkan agar memperoleh dampak yang
diinginkan, gerakan elektroda itu diantaranya adalah gerakan arah turun sepanjang
sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar
tetap. Gerakan ayunan elektroda, gerakan ini fungsinya untuk mengatur lebar jalur
las yang dikehendaki.Gerakan ayunan segitiga/zigzag, gerakan ini fungsinya
untuk mendapatkan penembusan yang baik diantara dua celah plat.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. BINA BENUA
SAMUDERA, Praktik pada ruang lingkup kerja. Maka penulis mengambil keputusan
mengambil kesimpulan serta pandangan dan pengamatan penulis yaitu:
1. Dalam melakukan apa saja, sangat diperlukan ketelitian, kehati hatian, kecermatan
dalam bahasa dan tidak tergesa-gesa, serta memperhatikan keselamatan kerja.
2. Harus disiplin dan terampil agar menunjang pekerjaan
3. Tanggung jawab dan saling menghormati antar karyawan
4. Ada komunikasi yang baik antara karyawan dan pembimbing
5. Kepercayaan terhadap rekan kerja
6. Harus rajin dan bersemangat
7. Jangan menyerah dan jangan putus asa apabila gagal dalam suatu pekerjaan
8. Jangan takut salah dan selalu mencoba
5.2 Saran
Saya sebagai penulis ingin memberikan saran yang saya ambil dari pengalaman selama
melakukan Praktik Kerja Lapangan. Dengan harapan tepat memberi manfaat setidaknya
dapat memberikan beban masalah yang ada di hadapan selama melaksanakan PKL. Adapun
saran - saran adalah sebagai berikut :
11
2. Saran untuk siswa
a. Jadikan waktu PKL sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu sebanyak-
banyaknya
b. Sebelum melaksanakan prakerlap para siswa sebaiknya mempersiapkan diri
lebih baik fisik maupun mental
c. Taatilah peraturan-peraturan yang ada ditempat pekerjaan
d. Jika ada masalah atau kesulitan dalam bekerja jangan segan segan untuk
bertanya kepada pembimbing maupun karyawan
e. Perhatikan ketelitian dan keselamatan soal bekerja
f. Menjalankan perintah atasan dengan baik dan bekerja sungguh sungguh.
12
DAFTAR PUSTAKA
BPSDMI Kemenperin. Pentingnya Mengetahui Pengertian Prakerin SMK dan Manfaatnya.
Diakses tanggal 5 Juni 2023 dari https://siva.kemenperin.go.id/front/news/pentingnya-
mengetahui-pengertian-prakerin-smk-dan-manfaatnya
SMKN 1 Tarumajaya. Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Diakses tanggal 5 Juni 2023.
https://www.smkn1tarumajaya.sch.id/read/23/program-psg
Kurniawan, Andre. Manfaat PKL dan Tujuannya bagi Siswa, untuk Mengasah dan
Menambah Keterampilan. Diakses tanggal 5 Juni 2023 dari
https://www.merdeka.com/jabar/manfaat-pkl-dan-tujuannya-bagi-siswa-untuk-mengasah-
dan-menambah-keterampilan-kln.html
ISC Safety School Surabaya. Jenis-Jenis Pengelasan. Diakses tanggal 5 Juni 2023 dari
https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-pengelasan/
13
DOKUMENTASI
14